Anda di halaman 1dari 8

TUGAS FARMAKOTERAPI

GOUT DAN OSTEOARTRITIS

Oleh :
Rega aulia (18331022)

PROGRAM STUDI FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESAHATAN AKBIDYO
2020/2021
1. Ny Wini (50 th, 60 kg) mengeluhkan ada kekakuan dan nyeri pada
lutut, siku, pergelangan tangan dan kaki, disertai eritema dan
bengkak pada daerah tersebut. Hasil pemeriksaan lab menunjukkan
kadar asam urat serum > 10 mg/dL. Dokter mendiagnosis Ny wini
mengalami Gout akut.
a. Jelaskan terapi yang sesuai untuk pasien (farmakologi
(dosis, aturan pakai) dan non farmakologi)!
Jawab :
Pengobatan artritis gout bergantung pada tahap
penyakitnya. Hiperurisemia asiptomatik biasanya tidak
membutuhkan pengobatan. Serangan akut artritis gout diobati
dengan obat-obatan antiinflamasi nonsteroid dan Colchicine.
 NSAID merupakan terapi lini pertama yang efektif untuk
pasien yang mengalami serangan gout akut, Indometasin
dengan dosis awal 75‐100 mg/hari. Dosis ini kemudian
diturunkan setelah 5 hari bersamaan dengan meredanya gejala
serangan akut. dan Piroxicam dosis awal 40 mg, kemudian 10‐
20 mg/hari obat-obatan tersebut banyak diresepkan untuk
serangan akut artritis gout
 Colchicine merupakan terapi spesifik dan efektif untuk
serangan gout akut. Namun, dibanding NSAID kurang
populer karena mulai kerjanya (onset) lebih lambat Colchicine
atau biasa dikenal dengan Colcitine dan Recolfar Serangan
penyakit asam urat paling sering terjadi pada jempol kaki,
lutut, atau pergelangan kaki. Colchicine dapat dikonsumsi
sebelum atau sesudah makan. Minum obat dengan air putih.
Dosis awal: 1 mg, diteruskan dengan 0,5 mg setelah 1 jam.
Pengobatan dapat dilanjutkan setelah 12 jam jika diperlukan,
dengan dosis maksimal 0,5 mg per 8 jam hingga gejala hilang
(Carter, 2006).
b. Jelaskan mekanisme masing-masing obat yang anda
rekomendasikan!
Jawab :
Colchicine bekerja dengan cara mengurangi jumlah sel
darah putih yang bergerak ke area peradangan, sehingga
membantu meredakan radang sendi, serta mengurangi
pembengkakan dan rasa nyeri.
 piroxicam bekerja dengan cara menghambat enzim yang
memproduksi prostaglandin, yaitu senyawa yang dilepas tubuh dan
menyebabkan peradangan sehingga membantu meredakan radang
sendi, dan mengurangi rasa sakit.
Obat ini bekerja dengan cara menghentikan produksi zat di
dalam tubuh yang dapat menyebabkan rasa sakit, , atau 
peradangan sehingga membantu meredakan radang sendi, serta
mengurangi pembengkakan dan rasa sakit.
( Graham W,1983)

c. Jelaskan monitoring apa saja yg diperlukan untuk pasien!


Jawab :
Pasien gout harus mendapat informasi bahwa puasa,
obesitas (kegemukan) dan konsumsi alkohol dapat mengakibatkan
hiperurisemia. Jika hal tersebut dapat diperbaiki atau dihindari
maka terapi obat tidak diperlukan, demikian juga hiperurisemia
tanpa gejala juga tidak perlu diobati. Namun demikian fungsi
ginjal harus diperiksa untuk meyakinkan tidak ada gangguan.
Pasien yang beresiko mengalami serangan kambuh gout harus
membawa persediaan obat dan harus diedukasi untuk segera
menggunakannya pada saat muncul gejala pertama.
(Busso N, So A 2010)
2. Tn Sastro (55 th) baru saja melakukan pemeriksaan kesehatan rutin
di kantornya. Didapatkan hasil yang cukup tinggi pada kadar asam
uratnya, yaitu 8,5 mg/dL. Tn Sastro merasa dirinya sehat dan tidak
mengeluhkan gejala apapun, termasuk nyeri sendi. Tn Sastro
memiliki penyakit hipertensi yang terkontrol dengan captopril 25
mg/hari dan diabetes yang terkontrol dengan metformin 3x500 mg.
Pemeriksaan tekanan darah dan kadar glukosa puasa saat itu normal,
yaitu 128/80 mmHg dan 126 mg/dL.
a. Jelaskan terapi yang sesuai untuk pasien beserta alasannya!
Jawab :
penggunaan metformin tidak tepat karena metformin
memberikan efek samping penumpukan asam lactat pada
tubuh sehingga hal ini membuat kadar asam urat pasien
tinggi. Sehingga terapi obat harus diganti saya menyarankan
untuk terapi kombinasi golongan obat penghambat ace dan
diuretic, dengan terapi obat captopril 25 mg/ hari diminum
pada malam hari dan amlodipin 5mg/hari pada pagi hari
untuk menghindari diuresis pada malam hari (dosis dapat
dinaikan sesuai kebutuhan pasien.
Pemilihan amlodipine karena amlodipine bekerja
dengan cara menghambat influx ion kaldsium melalui
membrane kedalam otot polos vascular dan otot jantung
sehingga mempengaruhi kontraksi otot polos vascular dan
otot jantung.

b. Jelaskan monitoring apa saja yang diperlukan pasien!


1. Memperbaiki gaya hidup untuk pola hidup sehat
2. Rutin control tekanan darah dan glukosa
3. Apa terjadi efek samping pada pengobatan bila terjadi
harus segera dilaporkan untuk mendapatkan penanganan .
4. Apa pasien merasakan terapi obat membantu
meringankan atau menyembuhkan sakit
5. Hindari konsumsi garam berlebih, kurangi konsumsi kopi
karena mengandung cafein, kurangi makan daging
beerlemak.

3. Ny Catherin usia 65 th (TB/BB: 155 cm/80 kg) mengeluhkan nyeri


di lutut kanannya. Lutut kanan terasa kaku saat diam dan sulit untuk
digerakkan. Pasien mengaku jika sudah mengalami menopause sejak
5 tahun yang lalu dan memiliki riwayat peptik ulcer. Dokter
mendiagnosis pasien mengalami osteoartritis dan memberikan terapi
Meloxicam 15 mg/hari dan methylprednisolon 8 mg/8 jam.
a. Dari kasus di atas, adakah permasalahan terkait terapinya
(drug related problem, DRPs)? Analisislah DRPs pada kasus
tersebut menggunakan metode SOAP!
Jawaban :
1. Subjektif
Pasien Ny Catherin usia 65 th
mengeluhkan nyeri di lutut kanannya.
Riwayat penyakit peptic ulcer
2. Objektif
TB/BB: 155 cm/80 kg
Penyakit osteoarthritis
Terapi kombinasi meloxicam 15 mg/hari untuk terapi anti
nyeri OA dan metilprednisolon 8 mg/8 jam untuk anti
peradangan pada
3. Assasement

Tidak tepat pemberiaan obat metil prednisolone


karena pasien memiliki peptic ulcer , metal prednisolone gol
kortikosteroid yang dapat memperparah peptic ulcer pasien

4. Plan

Penggantiaan metilprednisolon dengan glukosamin,


karena glukosamin agen kondroprotektif bekerja dengan
mempengaruhi jalur sitokinin yang mengatur peradangan,
degradasi tulang dan respon imun, glukosamin juga
berkhasiat mengurangi rasa sakit dengan memodifikasi
penyakit yg memiliki aktifitas immonomedulator melalui
penghambatan interleukin yang dapat mengurangi inflamasi,
degradasi kartilago dan merangsang sintetis proteoglikan.

Sehingga meloxicam dan glukosamin bekerja secara


sinergis untuk meringankan rasa nyeri pada OA fase akut,
dan juga menurunkan efek samping, glukosamin bertindak
sebagai terapi kausa dan meloxicam digunakan untuk
mengurangi rasa nyeri serta glukosamin dan meloxicam
bertindak secara sinergis untuk menghambat sitokinin yang
bekerja pada penyerapan tulang dan deformasi sendi aman
untuk penderita peptic ulcer (rika,2016)

Dosis glukosamin 250 mg (3 x1) dan dosis


meloxicam 15 mg/ hari
b. Jelaskan terapi non farmakologi yang dibutuhkan pasien!
Jawaban :
 Pasien harus diet dan menjaga berat badan ideal
 Pasien OA lutut harus melakukan senam aerobic atau
latihan aquatic
 Melakukan intervensi psikososial
 Menggunkan bahan termal dan menerima terapi manual
dengan pengawasan latihan secara fisik
 Boleh melakukan pengobatan tambahan seperti
akupuntur dan jika perlu menggunakan alat bantu
berjalan
 Menjaga pola makan dan hidup sehat
Daptar pustaka

Busso N, So A 2010, Mechanisms of Inflammation in Gout, Arthritis Research and


Therapy,ui press,Jakarta.
Carter, MA 2006, Gout dalam Patofosiologi: Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit,
EGC, Jakarta pp. 1402-1405

Rika, N. (2016). study penggunaan obat pada pasien osteoarthritis. surabaya:


universitas airlangga.

Graham W, Robert JB. Intravenous colchicines in the management of gouty


arthritis.
Annals of the Rheumatic Diseases 1983;12:16‐19.

Anda mungkin juga menyukai