Apoteker
Pendamping
Asisten
Administrasi Pelayanan Keamanan
Apoteker
Peracikan
Pemberian obat Pembayaran
tiket dan re- obat
chek ulang Obat jadi
Perhitungan harga obat
HJA=(HNA + PPN) + K
Keterangan :
HJA : harga jual apotek
HNA : harga netto apotek
K : Keuntungan (sudah termasuk embalase dan
tuslah)
Penyerahan
Pembayaran
obat
Pelayanan OWA
Pasien
Pemilihan obat
Pengarsipan
Pelayanan obat diantar
Permintaan khusus dari pasien.
Pasien datang, memberikan resep,
menuliskan nama dan alamat lengkap,
meminta pihak apotek untuk mengantarkan
obat tersebut ke rumah pasien.
Pembayaran setelah obat sampai dan diterima
oleh pasien
Pelayanan KIE
Masih bersifat pasif.
Dapat dilakukan bila diminta oleh pasien.
Diberikan pada waktu penyerahan obat
dengan resep, pembelian obat bebas, obat
bebas terbatas maupun OWA.
Pelayanan Nartkotik
Transaksi narkotika dicatat di buku register
narkotika :
-nama obat
-persediaan awal
-penambahan
-pengurangan
-sisa akhir bulan
-keterangan lain
Perlu dilakukan pencatatan jumlah, nama dan
alamat pembeli, nama dokter di kolom
pengeluaran.
Pelayanan Psikotropika
Dilakukan berdasarkan resep dokter dan
setiap pasien diminta nama dan alamat
lengkap.
Pengelolaan sediaan Farmasi dan Perbekalan
kesehatan lainnya.
1. Perencanaan
2. Pengadaan
3. Penyimpanan
4. Pelayanan
Perencanaan
pemilihan distributor, macam, jumlah dan
harga komoditas.
Menggunakan metode konsumsi.
.Pengadaan.
Dengan cara :
-pengadaan terbatas untuk PBF legal,
-nempil
-konsinyasi
SP ada 3 macam :
1. SP narkotika (rangkap 5, 4 PBF & 1 arsip)
2. SP Psikotropika (rangkap 2, 1 PBF & 1
arsip)
3. SP OTC/ OWA (rangkap 2, 1 PBF & 1 arsip)
Penyimpanan.
1. Obat keras dan OWA, disusun secara alfabetis
2. Obat narkotika, disimpan di lemari khusus.
3. Obat psikotropika, disimpan di lemari khusus,
disusun alfabetis.
4. Obat generik, disimpan tersendiri, disusun
alfabetis
5. Obat yang diletakan di etalase depan, disusun
kelas terapi & alfabetis.
6. Obat dengan penyimpanan syarat tertentu
(suppositoria, ovula, dll, disimpan dibawah suhu
ruang di lemari pendingin)
penyimpanan
Barang masuk dan keluar sistem FIFO & FEFO
Obat yang hampir ED disimpan di rak tersendiri berdasarkan bulan
kedaluarsa.
Mendekati 3 bln, obat tersebut dicarikan fakturnya untuk memudahkan
pengembalian pada PBF dan diletakkan di tempat tersendiri.
Pemusnahan obat harus ada berita acara dan saksi, khusus untuk
narkotik & psikotropik harus ada saksi lain dari pejabat dinkes.
Evaluasi Mutu Pelayanan
Apotek Depok terus berusaha mempertahankan
kepercayaan masyarakat, menjaga kualitas pelayanan
dan menyeimbangkan antara tanggung jawab laba
dengan tanggung jawab pelayanan kefarmasian.
Pelayanan cepat, ramah, berusaha memenuhi
permintaan meskipun harus mengambil ke PBF jika
obat belum dikirim ataupun nempil ke apotek lain.
Evaluasi kinerja karyawan :
Memperhatikan masukan atau keluhan dari pasien
yang disampaikan langsung atau via telpon kepada
APA, APA sidak langsung ke tempat, menetapkan
orang ketiga yang dapat dipercaya untuk
memberikan laporan mengenai kinerja karyawan.
Strategi Pengembangan Apotek yang dilakukan :
1. Membangun kepercayaan pelanggan terhadap
Apotek Depok.
2. Memberikan diskon khusus, bagi member
khusus.
3. Diversifikasi jenis komoditi yang dijual.
4. Penjaringan pasien dengan menyediakan
tempat praktek dokter bersama.
5. Pelayanan yang lebih mengutamakan kepuasan
pasien (antar obat ke rumah).
6. Menyediakan area parkir yang luas.
7. Menyediakan fasilitas ruang tunggu yang
nyaman.
Kesimpulan
1. Mahasiswa PKPA mengetahui pelaksanaan
pekerjaan perapotekan di Apotek Depok
dalam hal aspek administrasi di Apotek
Depok.
2. Mahasiswa PKPA mengetahui pengelolaan
perbekalan farmasi di Apotek Depok.
3. Mahasiswa PKPA mengetahui pelaksanaan
strategi pengembangan di Apotek Depok.
Saran
1. Apoteker yang bertugas diharapkan agar
lebih berinteraksi langsung dengan
pelanggan.
2. Perlunya penanaman kembali budaya kerja
yang baik kepada karyawan Apotek Depok.
3. Perlunya kontrol evaluasi dan pengelolaan
feedback oleh manajemen puncak atas
kinerja perusahaan secara berkala.