Anda di halaman 1dari 35

Sejarah :

Didirikan oleh CV. Gama pada tahun 1998.


Prof. Dr. H. Djoko Wahyono, Apt., sebagai
direktur sekaligus APA.
Pada tahun 2005, terjadi pergantian
kepemilikan, CV. Gama -> CV. Apotek
Depok.
Prof. Dr. H. Djoko Wahyono, Apt., sebagai PSA
sekaligus APA hingga sekarang.
Visi :
Tak akan kami biarkan pasien keluar dari
apotek tanpa senyum dan membawa tas
kresek.
Misi :
1. Memberikan pelayanan kefarmasian yang
berorientasi pada patient satisfaction untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien menuju
tercapainya derajat kesehatan yang optimal.
2. Membentuk sumber daya manusia yang
berkualitas untuk mendukung terlaksananya
pelayanan kefarmasian yang optimal dan
meningkatkan kesejahteraannya.
3. Berperan aktif bersama-sama tenaga lainnya
dalam meningkatkan kemajuan di bidang
kesehatan umumnya dan di bidang farmasi
khususnya.
Tujuan :
1. Menyediakan obat yang bermutu dengan
tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
2. Memberikan informasi tentang kesehatan
khususnya tentang obat serta pengobatan
yang benar dan rasional.
3. Sebagai tempat pengabdian profesi
apoteker.
4. Memperluas lapangan pekerjaan.
Budaya 5 R yakni :
1. Resik.
2. Ringkas.
3. Rapi.
4. Rajin.
5. Rawat.
Tata ruang, sarana, dan prasarana
Dimaksudkan untuk :
1. Penggunaan yang optimum dari ruang yang
tersedia.
2. Mengurangi kehilangan waktu dan energi
karena gerak selama pelayanan.
3. Pengelompokan penyusunan barang, kegiatan
dan penggunaan ruang.
4. Memudahkan pekerjaan dan pengambilan
barang.
5. Memberikan kenyamanan pengunjung.
6. Mengurangi biaya pemeliharaan.
Sarana & Prasarana :
Bangunan
Mushola
Tempat parkir
Ruang tunggu
Tata ruang yang baik
Lingkungan apotek yang bersih
Air bersih.
Manajemen Organisasi
Struktur Organisasi
APA/PSA

Apoteker
Pendamping

Asisten
Administrasi Pelayanan Keamanan
Apoteker

Pemesanan Pembukuan Keuangan Reseptir HV

Kasir HV Kasir resep


Daftar perincian pegawai :
1. APA : 1 orang
2. Aping : 3 orang
3. AA : 3 orang
4. Kasir : 2 orang
5. Bagian penjualan HV : 2 orang
6. Bagian administrasi dan keuangan : 2
orang.
7. Juru racik : 5 orang
8. Keamanan : 1 orang
Jam kerja :
Senin-Sabtu : 08.00-21.00 WIB
Minggu & hari besar (selain idul fitri, idul
adha, tahun baru) : 09.00-13.00 WIB &
17.00-20.00 WIB
Setiap harinya terbagi atas 2 shift :
Pagi : 08.00-15.00
Sore : 15.0-21.00
Peraturan yang berlaku bagi seluruh karyawan :
1. Untuk tugas harian, setiap orang diwajibkan hadir 15 menit
sebelum jam dinasnya.
2. Semua tugas diawali dan diakhiri dengan doa.
3. Ijin meninggalkan pekerjaan harus disampaikan kepada
pimpinan minimum 1 hari sebelumnya kecuali keadaan darurat
dengan bukti-bukti yang jelas.
4. Tidak diperkenankan meninggalkan pekerjaan pada jam dinas,
kecuali ijin pimpinan.
5. Setiap meninggalkan tempat kerja untuk urusan perusahaan
harus melapor kepada bagian keamanan.
6. Setiap karyawan diwajibkan berlaku sopan terhadap pasien
dan sejawat, berbusana rapi dan berdandan yang pantas.
7. Tidak diperkenankan merokok di ruang kerja.
8. Hindarkan mem bawa anak kecil ke tempat kerja.
9. Selalu menjaga kerja sama dengan mengutamakan tugas
masing-masing.
Manajemen Administrasi :
1. Administrasi umum dan pelaporan.
2. Pemesanan dan pengadaan.
3. Keuangan dan pajak.
Administrasi umum dan pelaporan.
1. Administrasi Internal
- buku barang habis
- buku OWA
- buku ED
2. Administrasi eksternal
A. Laporan tiap bulan
- Lap. pemakaian psikotropika
- Lap. pemakaian narkotika
-Lap. Statitistika resep dan OGB
B. Laporan Triwulan
Laporan tenaga kesehatab
C. Laporan Tahunan
Neraca Laba/ Rugi
SPT
Pemesanan & pengadaan.
1. Persediaan
SIM, stok di etalase, buku defekta
2. Administrasi pembelian
SIM.
3. Keuangan dan pajak
Manual dan komputer
Pembayaran faktur : rabu & jumat (Adm. Keu)
Laporan penjualan apotek (penjualan obat resep & non resep). Hasil
penjualan tiap shift direkap (jumlah penjualan, embalase, tuslah OWA &
resep).
Kemudian dimasukan ke buku kas harian (mencatat keluar masuknya
uang).
Kemudian disusun buku besar bulanan (jumlah pendapatan per bulan).
Laba bersih dapat diketahui neraca laba/ rugi yang disusun dari buku
besar bulanan selama satu tahun
Pajak yang dibayarkan :
1. Pajak yang dipungut daerah : pajak reklame (papan
nama) dan pajak kendaraan bermotor
2. Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat :
A. Pajak tidak langsung, misal PPN (dikenakan pada
orang lain)
B. Pajak langsung :
- PPh pasal 21 (dikenakan pada karyawan)
- PPh pasal 23 (PPh badan)
- PPh pasal 25 (PPh angsuran)
- PPh pasal 28 (PPh lebih bayar)
- PPh pasal 29 (PPh pelunasan)
- Pajak bumi dan bangunan.
Pelayanan :
Pelayanan resep, pelayanan obat tanpa resep,
pelayanan obat diantar, pelayanan KIE,
pelayanan narkotika, pelayanan psikotropika
Pelayanan resep
Pasien Resep Penerimaan resep, pemberian nomer
tunggu, pemeriksaan keabsahan,
skrining resep
Re-Check [Kontrol dan assesment]

Perhitungan jumlah dan kalkulasi


Pemeriksaan akhir, penyerahan
harga obat sesuai R/, memasukkan
obat, pemberian informasi
data ke komputer

Peracikan
Pemberian obat Pembayaran
tiket dan re- obat
chek ulang Obat jadi
Perhitungan harga obat
HJA=(HNA + PPN) + K
Keterangan :
HJA : harga jual apotek
HNA : harga netto apotek
K : Keuntungan (sudah termasuk embalase dan
tuslah)

Cara pembayaran resep :


A. tunai/ kontan, untuk umum.
B. kredit, untuk apotek kerjasama & karyawan
apotek.
Pelayanan tanpa resep
Pasien Pelayanan obat dan pemberian informasi

Penyerahan
Pembayaran
obat
Pelayanan OWA
Pasien

Pengumpulan informasi dari pasien

Pemilihan obat

Pemberian obat dan informasi

Pengarsipan
Pelayanan obat diantar
Permintaan khusus dari pasien.
Pasien datang, memberikan resep,
menuliskan nama dan alamat lengkap,
meminta pihak apotek untuk mengantarkan
obat tersebut ke rumah pasien.
Pembayaran setelah obat sampai dan diterima
oleh pasien
Pelayanan KIE
Masih bersifat pasif.
Dapat dilakukan bila diminta oleh pasien.
Diberikan pada waktu penyerahan obat
dengan resep, pembelian obat bebas, obat
bebas terbatas maupun OWA.
Pelayanan Nartkotik
Transaksi narkotika dicatat di buku register
narkotika :
-nama obat
-persediaan awal
-penambahan
-pengurangan
-sisa akhir bulan
-keterangan lain
Perlu dilakukan pencatatan jumlah, nama dan
alamat pembeli, nama dokter di kolom
pengeluaran.
Pelayanan Psikotropika
Dilakukan berdasarkan resep dokter dan
setiap pasien diminta nama dan alamat
lengkap.
Pengelolaan sediaan Farmasi dan Perbekalan
kesehatan lainnya.
1. Perencanaan
2. Pengadaan
3. Penyimpanan
4. Pelayanan
Perencanaan
pemilihan distributor, macam, jumlah dan
harga komoditas.
Menggunakan metode konsumsi.
.Pengadaan.
Dengan cara :
-pengadaan terbatas untuk PBF legal,
-nempil
-konsinyasi

Pengadaan melalui PBF, mempertimbangkan


beberapa aspek (jumlah stok barang tersisa,
kemudahan pemesanan, diskon, lead time
pengiriman, anggaran yang tersedia,
pembayaran dalam jangka panjang)
pengadaan.
SP ditandatangani APA. Berisi tanggal
pemesanan, nama PBF, nomor, nama barang,
kemasan, dosis, jumlah barang, tanda tangan
pemesan & stempel apotek.

SP ada 3 macam :
1. SP narkotika (rangkap 5, 4 PBF & 1 arsip)
2. SP Psikotropika (rangkap 2, 1 PBF & 1
arsip)
3. SP OTC/ OWA (rangkap 2, 1 PBF & 1 arsip)
Penyimpanan.
1. Obat keras dan OWA, disusun secara alfabetis
2. Obat narkotika, disimpan di lemari khusus.
3. Obat psikotropika, disimpan di lemari khusus,
disusun alfabetis.
4. Obat generik, disimpan tersendiri, disusun
alfabetis
5. Obat yang diletakan di etalase depan, disusun
kelas terapi & alfabetis.
6. Obat dengan penyimpanan syarat tertentu
(suppositoria, ovula, dll, disimpan dibawah suhu
ruang di lemari pendingin)
penyimpanan
Barang masuk dan keluar sistem FIFO & FEFO
Obat yang hampir ED disimpan di rak tersendiri berdasarkan bulan
kedaluarsa.
Mendekati 3 bln, obat tersebut dicarikan fakturnya untuk memudahkan
pengembalian pada PBF dan diletakkan di tempat tersendiri.

Strategi penanganan obat hampir ED :


1. Menawarkan kepada dokter praktek yang bekerjasama supaya
diresepkan pada pasien.
2. Menawarkan pada pasien jika mereka dipilihkan obat.
3. Mengkonsinyasikan pada apotek lain.
4. Retur ke PBF yang bersangkutan.

Pemusnahan obat harus ada berita acara dan saksi, khusus untuk
narkotik & psikotropik harus ada saksi lain dari pejabat dinkes.
Evaluasi Mutu Pelayanan
Apotek Depok terus berusaha mempertahankan
kepercayaan masyarakat, menjaga kualitas pelayanan
dan menyeimbangkan antara tanggung jawab laba
dengan tanggung jawab pelayanan kefarmasian.
Pelayanan cepat, ramah, berusaha memenuhi
permintaan meskipun harus mengambil ke PBF jika
obat belum dikirim ataupun nempil ke apotek lain.
Evaluasi kinerja karyawan :
Memperhatikan masukan atau keluhan dari pasien
yang disampaikan langsung atau via telpon kepada
APA, APA sidak langsung ke tempat, menetapkan
orang ketiga yang dapat dipercaya untuk
memberikan laporan mengenai kinerja karyawan.
Strategi Pengembangan Apotek yang dilakukan :
1. Membangun kepercayaan pelanggan terhadap
Apotek Depok.
2. Memberikan diskon khusus, bagi member
khusus.
3. Diversifikasi jenis komoditi yang dijual.
4. Penjaringan pasien dengan menyediakan
tempat praktek dokter bersama.
5. Pelayanan yang lebih mengutamakan kepuasan
pasien (antar obat ke rumah).
6. Menyediakan area parkir yang luas.
7. Menyediakan fasilitas ruang tunggu yang
nyaman.
Kesimpulan
1. Mahasiswa PKPA mengetahui pelaksanaan
pekerjaan perapotekan di Apotek Depok
dalam hal aspek administrasi di Apotek
Depok.
2. Mahasiswa PKPA mengetahui pengelolaan
perbekalan farmasi di Apotek Depok.
3. Mahasiswa PKPA mengetahui pelaksanaan
strategi pengembangan di Apotek Depok.
Saran
1. Apoteker yang bertugas diharapkan agar
lebih berinteraksi langsung dengan
pelanggan.
2. Perlunya penanaman kembali budaya kerja
yang baik kepada karyawan Apotek Depok.
3. Perlunya kontrol evaluasi dan pengelolaan
feedback oleh manajemen puncak atas
kinerja perusahaan secara berkala.

Anda mungkin juga menyukai