OBAT
Perkembengan obat adlh usaha penemuan obat baru bersifat
coba-coba (trial and error) sehingga biaya pengembangan satu
jenis obat baru sampai dapat dipasarkan dibutuhkan biaya lebh
kurang Rp. 1 trilyun.
Perlu dipahami mengingat dari 800 sampai 10.000 senyawa
baru yang disintesis atau yang didapat dari sumber alam, setelah
melalui berbagai uji kimia, fisika, aktivitas, toksisitas,
farmakokinetik, farmakodinamika dan uji klinik, kemungkinan
hanya satu senyawa yang secara klinik dapat digunakan sebagai
obat ( Gambar 1 ).
- Waktu yang dibutuhkan lebih kurang 10 tahun.
- Penyebabnya adlh ketatnya peraturan-peraturan
tentang obat baru untuk diijinkan dapat dipasarkan.
- Istilah obat tidak hanya meliputi senyawa yang
digunakan untuk pengobatan penyakit dan bahan diagnostik
saja, tetapi meliputi semua senyawa kimia yang dapat
mempengaruhi atau menimbulkan efek pada sistem biologis,
termasuk insektisida, fungisida, herbisida, flaran, odoran,
penarik dan pengusir serangga, serta senyawa-senyawa
yang digunakan untuk uji farmakologi dan fisiologis
- Dahulu pengembangan obat baru lebih banyak
dilakukan di universitas (50 %)
- Sekarang pengembangan obat baru lebih banyak
dilakukan oleh industri (90 %), universitas hanya 9 % sedang
lembaga riset pemerintah 1 %.
- Langkah pertama dalam pengembangan obat adalah
melakukan pengenalan masalah.
Pada pengenalan masalah dilakukan studi riset dasar yaitu tentang
proses:
1 50
1
1
Gambar 1.