0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
483 tayangan20 halaman
Senyawa heterosiklik adalah senyawa kimia yang memiliki struktur cincin yang mengandung atom selain karbon seperti belerang, oksigen, atau nitrogen. Beberapa contohnya adalah piridina, pirimidina, dan dioksana. Senyawa heterosiklik seperti piridina dan pirola bersifat aromatik dan dapat mengalami reaksi substitusi. Banyak senyawa heterosiklik terdapat di alam sebagai alkaloid atau senyawa biologis pent
Senyawa heterosiklik adalah senyawa kimia yang memiliki struktur cincin yang mengandung atom selain karbon seperti belerang, oksigen, atau nitrogen. Beberapa contohnya adalah piridina, pirimidina, dan dioksana. Senyawa heterosiklik seperti piridina dan pirola bersifat aromatik dan dapat mengalami reaksi substitusi. Banyak senyawa heterosiklik terdapat di alam sebagai alkaloid atau senyawa biologis pent
Senyawa heterosiklik adalah senyawa kimia yang memiliki struktur cincin yang mengandung atom selain karbon seperti belerang, oksigen, atau nitrogen. Beberapa contohnya adalah piridina, pirimidina, dan dioksana. Senyawa heterosiklik seperti piridina dan pirola bersifat aromatik dan dapat mengalami reaksi substitusi. Banyak senyawa heterosiklik terdapat di alam sebagai alkaloid atau senyawa biologis pent
adalah sejenis senyawa kimia yang mempunyai struktur cincin yang mengandung atom selain karbon, seperti belerang (S), oksigen (O), ataupun nitrogen (N) yang merupakan bagian dari cincin tersebut. Senyawa-senyawa heterosiklik dapat berupa cincin aromatik sederhana ataupun cincin non-aromatik. Beberapa contohnya adalah piridina (C5H5N), pirimidina(C4H4N2) dan dioksana (C4H8O2). Struktur umum Contoh senyawa heterosiklik Dalam kerangka cincin, selain atom karbon, juga terdapat atom nitrogen. Ketiga struktur tersebut berbeda karena posisi gugus metil (teobromin dan teofilin berisomer struktural). Perbedaan struktur ini menimbulkan perbedaan sifat fisika dan kimia. Kafein terdapat dalam kopi yang bersifat candu. Teobromin terdapat dalam cokelat (chocolate) yang juga bersifat candu. Teofilin tergolong obat- obatan broncodilator (sesak napas). Nikotin terdapat dalam tembakau dan bersifat candu. Tata Nama senyawa heterosklik
Sama seperti senyawa polisiklik aromatik,
senyawa heterosiklik aromatik juga memiliki nama tertentu sebagai berikut Penataan nama senyawa heterosiklik menggunakan sistem penomoran. Nomor terendah sedemikian rupa diberikan kepada atom selain karbon yang terkandung dalam cincin. Contoh : Penataan nama dapat juga menggunakan huruf Yunani untuk substituen mono, sama seperti pada senyawa polisiklik aromatik. Kereaktifan senyawa heterosiklik Aromatik, Piridina, Kuinolina dan Isokuinolina, Pirola, Contoh beberapa Senyawa heterosiklik sebagai berikut : 1. Piridina (cincin 6) Senyawa heterosiklik dengan enam anggota yang paling umum adalah piridina. Piridina memiliki struktur sama dengan benzena, berupa cincin datar dengan lima atom karbon dan satu atom nitrogen. Karena piridina memiliki satu atom nitrogen yang bersifat elektronegatif maka senyawa piridina bersifat polar, sedangkan benzena bersifat nonpolar. Piridina tidak dapat dialkilasi atau diasilasi seperti pada benzena melalui reaksi Friedel-crafts. Piridina dapat disubstitusi oleh bromin hanya pada suhu tinggi dalam fasa uap sehingga diduga reaksi berlangsung melalui pembentukan radikal bebas. Reaksi substitusi terjadi pada posisi C nomor 3. Isoniazida Kesamaan lain antara piridina dan benzena adalah keduanya tahan terhadap serangan oksidasi. Reaksi oksidasi dapat terjadi pada gugus samping, sedangkan cincinnya tetap utuh. 2. Kuinolina dan isokuinolina Kuinolina adalah suatu heterosiklik cincin terpadu yang memiliki struktur serupa naftalena, tetapi dibedakan adanya atom nitrogen pada posisi–1 dalam cincin. Adapun isokuinolina adalah isomer posisi dari kuinolina yang memiliki atom nitrogen berada pada posisi–2. Kuinolina dan isokuinolina, keduanya merupakan basa lemah (pKb masing-masing adalah 9,1 dan 8,6). Reaksi substitusi terjadi pada posisi 5 dan 8. Contoh : 3. Pirola (cincin 5) Pirola, furan, dan tiofena memiliki 5 anggota dalam cincin dan bersifat aromatik. Sifat aromatik ini disebabkan kelima anggota dalam cincin menyumbangkan dua elektron membentuk ikatan pi, seperti pada benzena. Walaupun pirola mengandung atom nitrogen dalam cincin, tetapi tidak bersifat basa sebagaimana piridina atau amina lain. Hal ini disebabkan pasangan elektron bebas pada atom nitrogen sudah disumbangkan ke dalam cincin membentuk ikatan pi.
Oleh karena dalam cincin pirola kelebihan elektron,
sedangkan atom nitrogen kekurangan elektron maka dalam pirola terjadi pengkutuban muatan secara parsial. Akibatnya, pirola bersifat polar. Sama seperti pada benzena, senyawa aromatik yang memiliki lima anggota dapat bereaksi melalui reaksi substitusi. Contoh Porfirin : Senyawa Porfirin tersusun dari empat cincin pirola melalui ikatan aza (-N=). Struktur ini merupakan dasar dari senyawa hemin (dalam darah) dan klorofil (dalam hijau daun). Hemim (sel darah merah) Aplikasi Senyawa heterosiklik banyak terdapat di alam sebagai suatu alkaloid (seperti, morfin, nikotin, dan kokain), asam-asam nukleat (pengemban kode genetik), dan senyawa biologi lainnya