DARUL NAFIS
KIMIA ORGANIK LANJUT
PASCASARJANA UNIVERSITAS ANDALAS
Reaksi Substitusi
Definisi
Reaksi Substitusi Nukleofilik,
Reaksi penggantian atom atau gugus atom dari suatu molekul
atau nukleofil, terdiri dari Reaksi SN1 dan SN2.
Nukleofil,
Spesies yang mempunyai atom dengan orbital terisi 2 elektron
(pasangan elektron). Contohnya : H2O, OH- , ROH, NH3.
[Sejarah]
Penemuan Reaksi Substitusi Nukleofilik
Tahun 1896, Walden melihat bahwa asam (-)-malat dapat dirubah
menjadi asam (+)-malat melalui tahapan reaksi kimia dengan pereaksi akiral
Penemuan ini yang mengaitkan hubungan langsung putaran optik
dengan kekiralan dan perubahannya melalui alterasi kimia
o Reaksi asam (-)-malat dengan PCl5 menghasilkan asam (+)klorosuksinat
o Reaksi lebih lanjut dengan perak oksida dalam air menghasilkan
asam (+)-malat
o Tahapan reaksi diawali dengan asam (+) malat menghasilkan asam
(-)-malat
[Sejarah]
Reaksi inversi Walden
Nukleofil
Basa Lewis netral atau bermuatan negatif
Kereaktifan Nukleofil
Substitusi Nukleofilik
Skema Umum Reaksi,
Contoh :
Substitusi Nukleofilik
Terbagi atas 2 jenis, berdasarkan mekanisme reaksi nya :
Reaksi SN2
S = Substitusi
N (subscript) = Nukleofilik
2 = keduanya, nukleofil dan substrat berada dalam
tahapan yang karakteristik (bimolekular)
substrat.
Setiap penggantian melalui SN2 selalu mengakibatkan
inversi konfigurasi
Leaving grup
Nukleofil
Transisition State
Transition State
MelibatkanOH dan RX sehingga kecepatan reaksi dipengaruhi
Pelarut (Solvent)
Pelarut yang dapat mendonasikan ikatan hidrogen (-OH atau NH)
Reaksi SN1
Reaksi terjadi dua tahap, dengan membentuk molekul
intermediet.
Tatanama menerangkan tahapan reaksi:
S = substitusi
N (subscript) = nukleofilik
1 = tahapan karakteristik unimolekuler
[Lanjutan...]
o Alkil halida tersier bereaksi cepat dalam pelarut protik
karbokation
CH3
H3C C O CH3 + HBr
CH3
CH3
V = k[(CH3)3CBr]
..... Unimolekular
Mekanisme SN1
Mekanisme Bertahap :
Tahap Penentu Laju
Reaksi RLS: H3C
Tahap I
(slow)
CH3
CH3
C Br
H3C C
CH3
CH3
CH3
H3C C
CH3 H
H3C C O
CH3 CH3
HOCH3
CH3
Tahap II
(fast)
+ Br
CH3 H
H3C C O
CH3 CH3
-H
CH3
H3C C O CH3 + HBr
CH3
Mekanisme SN1
Mekanisme SN1
Stereokimia, campuran rasemat
Br
CH3CH2
OH
CH3
H2O
CH3CH2
CH3 + CH3CH2
H
OH2
CH3CH2
+ H
C
CH3
OH2
racemic
CH3
OH
Mekanisme SN1
Stereokimia, campuran rasemat :
Realitas SN1
Karbokation bisa bereaksi pada sisi yang berlawanan
terbentuknya R+
Kepolaran pelarut diukur sebagai polarisasi dielectrik (P)
Pelarut nonpolar mempunyai P rendah
Pelarut polar mempunyai P tinggi
CH3
heksan, benzen
eter, aseton, etil asetat
H2O, ROH, RCO2H
DMSO
DMF
CH3 H
asetonitril
CH3 C N
N(CH3)2
dalam DMSO
dalam H2O
RX + OH
ROH + X
REAKSI ELIMINASI
REAKSI ELIMINASI
[Lanjutan...]
2. Reaksi Dehidrasi
Molekul air lepas dari senyawa alkohol
3. Reaksi Dehidrogenasi
750OC
CH2 = CH2
CH3 - CH3
Etana
etena
+ H2
Reaksi Eliminasi
Reaksi -eliminasi merupakan reaksi eliminasi dimana
unsur H yang dihilangkan terletak pada kedudukan atom
karbon terhadap halogen
Reaksi Eliminasi
Reaksi -eliminasi merupakan reaksi pemutusan atau
lepasnya unsur H dan X dari suatu alkil halida yang berada
pada posisi atom karbon-alpha
REAKSI ELIMINASI
Produk mengikuti aturan Zaitsev, dimana alkena yang lebih
+
61%
EtONa
EtOH
Br
+
20%
+
71%
29%
19%
1.
2.
MEKANISME REAKSI E2
Reaksi E2 tidak melewati pembentukan karbokation sebagai zat
MEKANISME REAKSI E2
Contoh :
GEOMETRI E2
Antiperiplanar memungkinkan orbital bertumpang tindih dan
REAKSI E2
Anti Eliminasi
REAKSI E2
Anti eliminasi, contoh lain.
CH3
Br
EtONa
EtOH
+
major
CH3
Br
"
"
major
minor
REAKSI - E1
Tahap pertama yaitu pembentukan Karbokation
Tahap kedua meliputi pengeluaran Proton oleh suatu Basa
Tahap 1 :
CH3
H3C
C
X
CH3
CH3
slow
H3C
CH3
:X
[lanjutan...]
Tahap 2 :
CH3
H3C
H3C
CH2
fast
C
H3C
:Nu
+
H
Nu
[Reaksi E1]
Contoh : Reaksi eliminasi tert-butil khlorida dalam etanol 80%
[lanjutan...]
Reaksi E1 selalu mendampingi reaksi SN1 menurunkan
jumlah produk.
[komposisi produk]
Produk reaksi SN1 lebih dominan daripada produk
reaksi Eliminasi
Terima
Kasih