Naiknya kebasaan
Naiknya nukleofilisitas
Reaksi Substitusi Nukleofilik
Ada dua kemungkinan reaksi:
1. Pemutusan dan pembentukan ikatan terjadi secara bersamaan (satu langkah)
Ea
ΔH
Stereokimia SN2
Penyerangan atom C dari belakang mengajubatkan gugus yang terikat pada
karbon berubah menjadi rata dalam keadaan transisi, kemudian membalik ke
sisi lain. Peristiwa ini disebut inversi konfigurasi atau inversi Walden.
Produk yang dihasilkan substitusi SN2 adalah produk inversi antara senyawa
(R) dan (S) menurut sistem Chan – Ingold – Prelog.
(R)-2-bromoktana (S)-2-oktanol
Reaksi Substitusi SN1 (Substitusi
Nukleofilik Unimolekular)
Produk yang dihasilkan adalah produk rasemik.
Konsekuensinya:
Senyawa B dan C adalah
enantiomer. Pada
proses ini terjadi
rasemisasi, yaitu
pembentukan dua produk
enantiomer dengan
jumlah yang sama dari
satu material awal.
Contoh:
Reaktivitas Relatif dalam Reaksi SN1
3° alkil halida menjalani reaksi SN1 dengan cepat. Metil halida dan 1° alkil halida
tidak menjalani reaksi SN1.
Karbokation
terstabilkan oleh
efek induksi
Reaksi Substitusi SN2 atau SN1?
Ada empat faktor yang
menentukan reaksi SN2 atau
SN1, yaitu sebagai berikut.
1. Alkil halida: CH3X, RCH2X,
R2CHX, atau R3CX
2. Nukleofil: kuat atau lemah
3. Gugus pergi: baik atau
buruk
4. Pelarut: protik atau
aprotik
Reaksi Eliminasi
Alkil halida menjalani
reaksi eliminasi dengan
basa Brønsted–Lowry,
misalnya alkoksida.
Produk yang terbentuk dari reaksi eliminasi adalah alkena diastereoisomer
(alkena dengan isomer cis dan trans).
Jika gugus sesisi, terbentuk cis, sedangkan jika berseberangan, terbentuk
trans.
Produk mana yang terbentuk, tergantung dari stabilitas alkena yang terbentuk.
Trans alkena umumnya lebih stabil dari cis alkena karena gugus-gugus saling
berjauhan sehingga menghalangi interaksi sterik.
Kestabilan alkena meningkat seiring dengan semakin banyaknya gugus –R yang
terikat pada atom C rangkap dua. Hal ini karena atom C sp2 lebih mungkin
menerima rapatan elektron dan atom C sp3 lebih mungkin untuk mendonorkan
rapatan elektron.
Reaksi E2
Pada reaksi ini, semua ikatan putus dan terbentuk dalam satu langkah.
Biasanya basa yang digunakan adalah basa kuat.
Contoh: