Anda di halaman 1dari 1

1.

Secara umum, alkana adalah senyawa yang reaktivitasnya rendah, karena ikatan C antar
atomnya relatif stabil dan tidak mudah dipisahkan. Karena kurang reaktif, alkana kadang
disebut paraffin (berasal dari bahasa Latin: parfum affin yang artinya “afinitas kecil
sekali”).
Senyawa alkana bereaksi sangat lemah dengan senyawa polar atau senyawa ion lainnya.
Konstanta disosiasi asam (pKa) dari semua alkana nilainya diatas 60, yang berarti sulit
untuk bereaksi dengan asam maupun basa.

2. Alkena adalah senyawa yang relatif stabil, namun lebih reaktif daripada alkana karena
reaktivitas ikatan pi karbon-karbon. Sifat khas dari alkena adalah terdapatnya ikatan
rangkap dua antara dua buah atom karbon. Ikatan rangkap dua ini merupakan gugus
fungsional dari alkena sehingga menentukan adanya reaksi-reaksi yang khusus bagi
alkena, yaitu adisi, polimerisasi dan pembakaran. Pada saat mengalami banyak sekali
reaksi yang memecah ikatan pi tersebut, maka akan membentuk sebuah ikatan tunggal,
sehingga Alkena ini lebih reaktif dibandingkan dengan Alkana. Namun, relatif lebih
stabil dibandingkan dengan Alkuna.

3. Alkuna lebih reaktif daripada alkena dan alkana yang disebabkan oleh adanya ikatan
jenuh rangkap tiga (2 ikatan phi) dan mudah mengalami reaksi adisi.

 Jadi dapat di simpulkan bahwa semakin bnayak ikatan phi dalam rantai karbon maka
ikatanya akan mudah terputus, dan senyawa tersebut menjadi makin reaktif.

Anda mungkin juga menyukai