Anda di halaman 1dari 4

1.

Badan Golgi (
Badan Golgi berfungsi mengepak material ke dalam vesikel dan dipindahkan ke bagian lain
dari sel atau dikeluarkan melalui sel membran plasma.
2. Peroksisom
Peroksisom mempunyai enzim dengan kemampuan menghasilkan hidrogenperoksida / H2O2
(seperti oksidase) dan meredamnya (seperti katalase).
3. Dinding Sel
Dinding sel berfungsi untuk melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuk sel dan
mencegah absorbsi air secara berlebihan.
4. Membran Plasma
Membran plasma berfungsi mengatur aliran zat-zat terlarut masuk dan keluar sel serta
mengatur osmosis.
5. Retikulum Endoplasma Halus (Smooth Endoplasmic Reticulum)
RE halus yang memiliki struktur tubuler dan permukaan halus. Fungsi utama REH adalah
melakukan sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, dan menawarkan obat dan racun, juga
sintesis asam lemak dan fosfolipid.

6. Retikulum Endoplasma Kasar (Rough Endoplasmic Reticulum)


Retikulum Endoplasma kasar memiliki permukaan yang kasar karena terdapat bintik bintik
yang merupakan ribosom yang memiliki peran di dalam sintesis protein, maka dari itu fungsi
utama dari Retikulum Endoplasma kasar adalah sebagai tempat untuk melakukan proses
sintesis protein.

7. Pori inti (Nuclear Pore)


Pori-pori inti yang terdapat pada membran inti berfungsi sebagai sarana pertukaran zat-zat
antara nukleus dan sitoplasma, misalnya keluarnya RNAd (ribonucleic acid duta),
masuknya protein ribosom, nukleotida, dan molekul yang mengatur kegiatan DNA.
8. Membran inti (Nuclear Envelope) berfungsi memisahkan nukleoplasma dengan sitoplasma
dan mengadakan pertukaran zat dengan sitoplasma.
9. Mitokondria
Mitokondria mengandung enzim-enzim yang diperlukan untuk memperoleh energi yang
tersimpan dalam bentuk karbohidrat dan molekul bahan bakar yang lain dan menggunakan
energi tersebut untuk membentuk ATP, suatu molekul yang dibutuhkan sel untuk untuk
bekerja. Proses-proses ini merupakan bagian dari respirasi sel aerob, terutama dikenal
sebagai siklus Kreb dan transport elektron.
10. Kloroplas
Kloroplas mengandung pigmen, termasuk klorofil, dan enzim-enzim yang diperlukan untuk
fotosintesis, suatu proses di mana energi cahaya dikonversi menjadi energi kimia, yang
digunakan untuk menghasilkan molekul (bahan bakar) karbohidrat. Kloroplas ditemukan
pada tanaman dan beberapa protista.
11. Sitoskeleton
Sitoskeleton merupakan rangka internal dan fibrosa pada sel. Berbagai organela dan
beberapa enzim tersusun di sepanjang rangka ini.
 Sitoskeleton bertanggung jawab dalam motilitas di dalam sel, seperti kontraksi otot
dan siklosis, pergerakan internal dari sitoplasma
 Selama siklosis, organela dipindahkan di sepanjang saluran sitoskeletal di dalam
sitosol
 Sitoskeleton juga bertanggung jawab untuk pergerakan sel dan pergerakan eksternal
seperti pergerakan amuboid dari sel darah putih dan migrasi sel selama
perkembangan
 Sitoskeleton juga punya peran dalam pembelahan sel
 Retikulum Endoplasma Kasar
12. Ribosom
Fungsi utama ribosom adalah melakukan proses pembentukan protein melalui sintesis
protein. Ribosom menyusun urutan asam amino menjadi peptida sesuai cetakan dalam RNA
messenger (mRNA). Ribosom juga berperan penting bagi setiap kegiatan dan aktivitas
metabolisme yang dilakukan oleh sel. Ribosom merupakan bagian yang berperan penting
dalam pembentukan suatu sel yang sempurna.
13. Sitosol
Sitosol adalah cairan dalam sel dan sebagian metabolisme sel terjadi disini. Protein dalam
sitosol berperan penting dalam jalur transduksi sinyal dan glikolisis.
14. Kromatin
Kromatin berperan dalam proses pengemasan DNA ke dalam volume yang lebih kecil agar
sesuai dalam sel, kromatin memperkuat DNA untuk memungkinkan mitosis dan juga
mengendalikan ekspresi gen dan replikasi DNA.
15. Nukleus
Nukleus mengedalikan seluruh kegiatan di dalam sel termasuk mengendalikan proses sintesis
protein di dalam sitoplasma dengan mengirim molekul pembawa pesan berupa RNA, yaitu
mRNA, yang disintesis berdasarkan "pesan" gen pada DNA.
Arisandi, A., Marsoedi, Happy N., Aida S. (2011): Pengaruh Salinitas yang Berbeda terhadap
Morfologi, Ukuran, dan Jumlah Pertumbuhan serta Rendemen Karaginan Kappaphycus
alvarezii. Ilmu Kelautan. 16 (3) : 143-150.

Aulia, Ratih. (2014): Biologi Sel. UIN. Jakarta. 12-23.

Kadri, H. (2012): Hemoprotein dalam Tubuh Manusia. Jurnal Kesehatan Andalas. 1 (1) : 28.

Karmana, O. (2008): Biologi. Grafindo Media Pratama. Bandung. 6.

Linda, A. (2018): Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Deepublish. Yogyakarta. 8-9.

Lukitasari, M. (2015): Biologi Sel. Universitas Negeri Malang. Malang. 40-41.

Rachmawati, F., Nurul U., dan Ari W. (2009): Biologi. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional. Jakarta. 5.

Anda mungkin juga menyukai