Anda di halaman 1dari 4

SISTE Assalamu'alaikum teman-teman...

M
Ketemu lagi di blog aku yang terbaru, disini aku bakal
MANAJ kasih tau kalian mengenai SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

EMEN yang merupakan materi mata kuliah Dasar K3 dari Pak


Aulia Rahman, SKM., MKM. 

KESEL Nah untuk penjelasan materinya teman-teman semua


bisa baca melalui resume yang udah aku buat yaa.
Teman-teman juga bisa langsung cek ke channel
AMAT youtube nya Pak Aulia untuk info lebih lanjutnya
silahkan klik link berikut

AN https://www.youtube.com/watch?v=H-zwuSN4hMI

DAN
KESEH
ATAN
KERJA ENERGI AKTIVASI

(SMK3) Energi aktivasi (Ea) pertama kali dikemukakan oleh ahli kimia
Swedia, Svante Arrhenius. Energi aktivasi atau energi
pengaktifan adalah energi kinetik minimum yang harus dimiliki
oleh molekul – molekul pereaksi agar menghasilkan reaksi
ketika saling bertumbukan. Energi aktivasi besar bila reaksi
memiliki molekul pereaksi dengan banyak ikatan yang perlu diputuskan. Sedangkan jika hanya
sedikit ikatan yang perlu diputuskan maka energi aktivasinya pun kecil.

Di dalam ilmu kimia, energi aktivasi merupakan sebuah istilah yang diperkenalkan oleh Svante


Arrhenius,[1] yang didefinisikan sebagai energi yang harus dilampaui agar reaksi kimia dapat
terjadi. Energi aktivasi bisa juga diartikan sebagai energi minimum yang dibutuhkan agar reaksi
kimia tertentu dapat terjadi.[2] Energi aktivasi sebuah reaksi biasanya dilambangkan sebagai Ea,
dengan satuan joule (J) atau kilojoule per mol (kJ/mol) atau kilokalori per mol (kkal/mol).[3]
Energi aktivasi dapat dianggap sebagai besarnya penghalang potensial (kadang-kadang disebut
penghalang energi) yang memisahkan minima dari energi potensial permukaan yang berkaitan
dengan keadaan termodinamika awal dan akhir. Agar reaksi kimia[4] dapat berlangsung pada laju
yang masuk akal, suhu sistem harus cukup tinggi sehingga terdapat sejumlah molekul dengan
energi translasi yang sama dengan atau lebih besar dari energi aktivasi.
Terkadang suatu reaksi kimia membutuhkan energi aktivasi yang teramat sangat besar, maka
dari itu dibutuhkan suatu katalis agar reaksi dapat berlangsung dengan pasokan energi yang
lebih rendah.

Energi aktivasi ialah jumlah minimal energi yang diperlukan oleh suatu


senyawa/partikel untuk bereaksi.

Reaksi kimia merupakan proses yang dialami oleh senyawa/partikel kimia untuk


mencapai titik energi terendahnya. Tetapi dalam prosesnya, senyawa/partikel kimia
ini harus mencapai titik energi tertentu sebelum akhirnya turun menuju ke energi
terendah. Proses ini dapat digambarkan dalam diagram:

Energi Aktivasi

Dalam grafik diatas, pada sumbu x ialah Energi Bebas Gibbs(energi potensial) dan
di sumbu y ialah koordinat reaksi yang biasanya diwakili oleh waktu (s).

Seperti pemaparan sebelumnya, pengertian energi aktivasi ialah energi minimum


yang dibutuhkan oleh suatu senyawa untuk mengalami reaksi. Maka pada grafik
diatas energi minimum yang diperlukan oleh Brometan untuk bereaksi (Energi
aktivasi) diwakili oleh simbol ΔG.

Setelah energi yang dimiliki oleh partikel mencapai energi aktivasi, maka selanjutnya
terjadilah reaksi yang mampu menurunkan energi bebas Gibbs hingga pada level
yang jauh lebih rendah dari sebelumnya(perhatikan posisi grafik pada produk).
 

Energi Aktivasi dan Katalis


Salah satu cara paling ampuh dalam mempercepat terjadinya reaksi ialah dengan
menurunkan energi aktivasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan senyawa
katalis. Dengan penambahan katalis, dapat kita lihat perbedaan grafik perubahan
energi Gibbs dalam proses reaksinya speerti berikut:

Efek Katalis Pada Energi Aktivasi


Reaksi yang menggunakan katalis ditunjukkan oleh grafik berwarna violet (ungu)
sedangkan warna hijau menunjukkan keadaan normal. Dapat kita lihat perbedaan
dari kedua grafik yang paling mendasar ialah pada energi aktivasi dimana dengan
menggunakan katalis energi aktivasi akan menjadi lebih rendah sehingga kondisi
untuk reaksi akan lebih mudah dicapai (reaksi lebih cepat). Hasil akhir dari keduanya
menunjukkan tingkat energi potensial yang sama.

Selain menurunkan energi aktivasi, katalis juga dapat bekerja dengan mengubah
rute reaksi. Pada dasarnya masih sama, ini juga akan menurunkan energi aktivasi,
tetapi dalam rute reaksinya berbeda. Bisa kita lihat pada grafik dibawah ini:
Energi
Aktivasi Mekanisme Reaksi Katalisis
Pada grafik diatas dapat kita lihat bahwa energi aktivasi dari senyawa dengan katalis
(garis merah tua) ialah jauh lebih rendah, tetapi memiliki beberapa lekukan (lembah),
hal ini menunjukkan adanya perubahan rute reaksi. Jadi reaksi ini berlangsung
dengan terbentuknya beberapa produk sementara (yang akan lansung hilang).
Dalam reaksi diatas, produk sementara yang terbentuk ialah Cis-C4H8+I dan  trans-
C4H8 + I, baru kemudian terbentuk produk akhir dari reaksi.

https://id.wikipedia.org/wiki/Energi_aktivasi

https://www.zenius.net/prologmateri/kimia/a/171/energi-aktivasi

Anda mungkin juga menyukai