KIMIA FISIKA
“PARTIAL MOLAR VOLUME”
Disusun oleh :
Gambar 1.1 Volume molar parsial air dan etanol pada temperatur 25℃
Volume molar parsial adalah kemiringan grafik volume total, ketika jumlah X
berubah, sedangkan tekanan, temperatur dan jumlah komponen lain tetap. Definisi ini
menunjukkan bahwa ketika komposisi campuran berubah besar sebesar penambahan
dnA zat A dan dnB zat B, maka voleme total campuran berubah sebesar (Atkins, 1993) :
Dan
Dimana M2 adalah berat molekul solut, ρ larutan adalah massa jenis larutan dan ρa
adalah massa jenis air murni. Dari persamaan (8) didapat: (Gurtu, Amit. 2008)
∅=
1
ρlarutan [
M₂
1000 ρlarutan−ρa
m
+‹
ρa
›
]
∅=
1
ρlarutan[M₂
1000 W −Wₒ
m
+‹
Wₒ−ρa
›
]
Dimana :
W = massa piknometer yang berisi larutan,
We = massa piknometer kosong
Wo = massa piknometer berisi air murni.
Dari definnisi volum molal parsial dan persamaan (6) dan (7) :
Pada umumnya untuk larutan elektrolit sederhana, volum molal parsial nyata
(apparent molal volum) adalah linear terhadap √m. prediksi Debye-Huckel untuk
larutan encer sesuai dengan perilaku ini karena : (Gurtu, Amit. 2008)
Dari persamaan (13) dapat dibuat grafik φ vs √m yang linear, sehingga didapat
gradient dφ/d(√m). Pada √m = 0, nilai φ = φ0. Selanjutnya dari kedua nilai tersebut
dapat dihitung V1 dan V2. (Gurtu, Amit. 2008)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
a. Bahan
1. Garam NaCl
2. Aquades
b. Peralatan
1. Neraca
2. Labu takar 100 ml 4 buah
3. Piknometer 1 buah
4. Gelas beaker 100ml 1 buah
5. Sepatulah 1 buah
6. Pipet Ukur 10 ml & 25 ml 1 buah
Perhitungan Pengenceran
½ = 3.V1 = 1,5 x 100
V = 50 ml
¼ = 3.V1 = 0,75 x 100
V = 25 ml
1
= 3.V1 = 0,375 x 100
8
V = 12,5 ml
1
= 3.V1 = 0,1875 x 100
16
V = 6,25 ml
Densitas Aquades :
m Wo−We
Do = =
v v
45,170−20,7196
=
25
Do = 0,9758
Densitas NaCl
Do(w−we)
D = Do =
wo−we
0,9758(46,557−20,7196)
½ = = 1,0311
45,170−20,1196
0,9750(45,902−20,7196)
¼ = = 1,0050
24,4504
1
= 0,9758 ¿ ¿ = 0,9968
8
1 0,9758(45,491−20,7196)
= = 0,9886
16 24,4504
Dari data yang didapat pada perhitungan massa jenis diatas dapat dibuat grafik
Konsentrasi larutan terhadap massa jenis larutan, berikut grafiknya :
1.4
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.9886 0.9968 1.005 1.0311
Molalitas
1
m= D Mr
−
M 1000
1
1
½ = 1,0311 − 58,5 =
0,6289
1,5 1000
= 1,590
1
1
¼ = 1,0050 − 58,5 =
1,031
0,75 1000
= 0,7803
1
1
= 0,9968 − 58,5 = 0,3846
8
0,375 1000
1
1
= 0,9886 58,5 = 0,1917
16 −
0,1875 1000
Dari data yang didapat pada perhitungan molalitas diatas dapat dibuat grafik
Konsentrasi larutan terhadap Molalitas larutan, berikut grafiknya :
1.4
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.1917 0.3846 0.7803 1.59
1.4
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
129.2244 115.0842 96.1852 90.1784
ɵ−ɵ 1 m1 /2 −m1/2
1
dɵ = θ −θ =
2 1 m12/2 −m1/2
1
1/ 2 1/ 2
θ .90,1784 m −m1
= =
96,1852−90,1784 0,88331/ 2−1,5901 /2
θ−90,1784 m1/ 2−1,2609
= =
6,0068 0,8833−1,2609
=
−0,3776 θ+34,0513=6,0068 √ m−7,5739− ¿
0,3776 θ−34,0513=−6,0068 √ m
0,3776 θ = -6,0068 √ m+ 7,5739
−6,0068 √ m+ 41,6252
θ=
0,3776
θ = -15,9078 gradien
1.4
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
Volume Molar terlarut
V2 = θ + (
√
3
m
)¿)
2
½ = 90,1784 + (
√3 1,590 ) (-15,9078)
2
1,1669
= 90,1748 + (-15,9078)
2
= 90,1748 – 1,3275
= 88,8509
¼ = 96,1852 + (
√
3
0,7803
) (-15,9078)
2
0,9207
= 96,1852 + (-15,9078)
2
= 96,1852 - 7,3231
= 88,8621
1
= 115,0842 + (
√3 0,3846 ) (-15,9078)
8 2
0,7274
= 115,0842 + (-15,9078)
2
= 115,0842 – 5,7856
= 109,2986
1
= 129,2246 + (
√3 0,1917 ) (-15,9078)
16 2
0,5797
= 129,2246 + (-15,9078)
2
= 129,2246 – 1,8443
= 127,3803
Dari data yang didapat pada perhitungan molar terlarut diatas dapat dibuat grafik Konsentrasi
larutan terhadap molar terlarut, berikut grafiknya :
1.4
1.2
1
0.6
0.4
0.2
0
127.3803 109.2986 88.8621 88.8509
4.3 Pembahasan
Pada Pratikan Partial Molar Volume kami menentukan volume larutan molar pada
sebuah larutan dengan adanya zat terlarut. Volume molar parsial adalah volume
perbandingan antara pelarut dengan zat terlarut. Volume molar parsial ditentukan oleh
banyaknya mol zat terlarut yang terkandung dalam 1000 gram pelarut. Bahan yang
digunakan pada praktikum ini yaitu NaCl yang menjadi zat terlarut dan aquades sebagai
pelarurtnya. Mula-mula larutan NaCl dibuat dengan konsentrasi 3M dan volume 100
mL. Untuk membuat larutan NaCl 3 M sebanyak 100 ml diperlukan 17,55 gram serbuk
NaCl. Massa serbuk NaCl ini diperoleh dengan menggunakan rumus:
∅=
{ M 2−( M 2−
m
) (
1000 (w−w o )
(wo −w e ) )}
d
Berdasarkan hasil perhitungan diatas menunjukan bahwa nilai volume molal semu
berbanding terbalik dengan konsentrasi larutan. Semakin kecil konsentrasi larutan maka
nilai volume molal semunya akan semakin besar. Jadi dapat dikatakan bahwa nilai
molal semu berbanding terbalik dengan konsentrasi larutan yang dapat kita lihat
parbandinganya pada perhitungan diatas.
Pada pratikan yang kami lakukan sudah sesuai dengan teori, dimana semakin kecil
konsentrasi maka semakin besar volume molal parsialnya, sehingga hasil pratikan yang
kami lakukan dapat dikatakan berhasil.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa :
konsentrasi berbanding lurus dengan densitas dan molalitas namun berbanding
terbalik dengan volume molal semu, volume molar terlarut dan volume molar
pelarut.
Jika konsentrasi larutan tinggi maka densitas dan molalitas juga akan semakin tinggi
dikarnakan konsentrasi larutan berbanding lurus dengan densitas/ massa jenis dan
molalitas.
5.2 Saran
Dari hasil pratikan yang dilakukan disarankan kedepanya agar mahasiswa dapat:
Pada pratikan diharapkan agar mahasiswa dapat memahami prosedur kerja sebelum
melakukan pratikum
Diharapkan pada saat pratikum dihrapkan agar mahasiswa dapat lebih teliti dalam
melakukan penimbangan agar hasil yang didapat lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Gurtu, J. N & Gurtu, Amit. 2008. Advance Physical Chemistry Experiments. Maerut:
Pragati Publication. Page 202-204.
Atkins, P.W.1993.Kimia Fisika jilid 1 edisi keempat. Jakarta : Erlangga.
Rao, R.R dan Fasad, K.R.2003. Effect of Volume and Partial Molar Volum Variation.
India : Journal Bearings.
Alberty, A. Robert.1992.Kimia Fisik. Jakarta : Erlangga
LAMPIRAN