1
01/12/2020
Volume molar
• Sejumlah air murni pada 298,16 K dan 1 atm. Kerapatan air
pada keadaan ini adalah ρ = 0,997 g cm-3.
• Untuk mencari volum molar (volum 1 mol zat) dari data kerapatan maka
massa yang digunakan adalah massa molar, M, massa dari 1 mol zat
tersebut. Untuk air (H2O) massa molarnya adalah 18,0 g/mol sehingga
volum molar air murni, V*m pada 298,16 K dan 1 atm adalah :
2
01/12/2020
• Jika kita tambahkan 1 mol air pada sejumlah air maka volumnya akan
bertambah sebesar 0,018 liter.
• Peningkatan volum ini sesuai dengan volum
molar air. Volum suatu zat merupakan besaran ekstensif, akan tetapi volum
molarnya adalah besaran intensif.
• Oleh karena itu, berapa pun jumlah air
yang kita miliki, volum molarnya pada 298,16 K dan 1 atm berharga sama,
yakni 0,018 liter.
• Hal yang berbeda akan terjadi jika Anda memasukkan 1 mol (0,018 L)
air pada sejumlah besar etanol.
• Peningkatan volum yang terjadi hanya 0,014 liter.
• Volum sebesar 0,014 liter ini merupakan volum molar parsial dari air
dalam etanol pada komposisi tertentu, yakni, volume dari 1 mol air
dalam sejumlah besar etanol pada komposisi tersebut.
• Demikian pula jika Anda menyimak dan meninjau sejumlah besar
etanol pada 298,16 K dan 1 atm, dengan kerapatan ρ = 0,785 g cm–3
maka kalau Anda tambahkan 1 mol etanol ke dalamnya, terjadi
pertambahan volum sebesar 58,7 cm3 = 0,0587 liter, yakni sesuai
dengan volum molar etanol pada kondisi tersebut. (Metanol = 46,1g
mol–1).
• Akan tetapi, apabila 1 mol etanol ini (0,0589 L) Anda tambahkan pada
sejumlah besar air, peningkatan volum yang terjadi hanya 0,0542 liter.
• Jadi, volum molar parsial dari etanol pada komposisi tersebut adalah
0,0542 liter.
3
01/12/2020
• Dari uraian di atas, dapat simpulkan bahwa volum total dari suatu
larutan yang mengandung dua komponen tidak dapat dituliskan
sebagai penjumlahan dari volum masing-masing komponen A dan B,
jadi:
V ≠VA + VB
dV dV
VA =( ) VB = ( ) (1)
dnA p,T,nB dnB p,T,n A
4
01/12/2020
• Contoh jika 50,0 cm3 air dicampurkan dengan 50,0 cm3 etanol
pada 20oC dan 1 atm, ternyata volum larutan yang diperoleh bukan
100 cm3 melainkan hanya 96,5 cm3 .
• Perbedaan ini disebabkan oleh karena ada perbedaan gaya
antarmolekul dalam larutan dan dalam komponen murninya, dan
adanya perbedaan penataan molekul dalam larutan dan dalam
komponen murninya yang disebabkan oleh perbedaan ukuran dan
bentuk molekul dari komponen yang dicampurkan.
5
01/12/2020
Contoh : Gbr A,
18;0,88
dicampurkan 1 mol
H2O = 18 cm3, VH2O =
18 cm3 dengan 1 mol
etanol = 58 cm3 ,
Vetanol = 58 cm3
V molar air akan
53,6;0,12
berkurang bila ditambah
0,8
Fraksi mol H2O
0,6 0,4 0,2
etanol karena untuk
campuran 1 mol
molekul2 air sangat
Kurva A : Hubungan mol fraksi sedikit bila dibandingkan
dengan volume molar dengan etanol
komponen air dan ethanol
18;0,88
53,6;0,12
6
01/12/2020
g ρ.V
jawab : n = , ρ = g sehingga n =
Mr V Mr
0.999g.cm3 .70cm3 0.785g/cm3 .30cm3
n air = = 3.88mol ; n etanol = = 0.51mol
18 g/mol 46.1g/mol
3.88 dan xeta nol = 1 0.88 =0.12
x air = = 0.88
3.88 + 0.51
Dari kurva A :
Untuk xair : 0.88 Vair = 18 cm3mol-1 ; Xet : 0.12 Vet = 53.6
cm3mol-1
Vcamp : nair Vair + net Vet
: 3.88 mol x 18 cm/mol + 0.51mol x 53.6 cm3/mol
: 97.3 cm3
nA
XA = → X A (n A + n B ) = n A → X nA + XA nB =nA
nA +nB
A
n A - XA n A = XA n B
XA
nA = n B → X B = 0,4693→ X A = 0,5307
XB
XA
n B MrA + nB MrB = 1000 g
XB
7
01/12/2020
nAdμA = - nBdμB
Artinya :
Dalam larutan biner perubahan kimia tidak bisa bebas ,
kuantitas molar parsial suatu komponen sangat
tergantung pada komposisinya saat itu yaitu bila salah
satu komponen bertambah yang lain berkurang.
Akibatnya :
Untuk volume molar parsial Vj dalam campuran biner juga
berlaku
∑njdVj = 0
Karena nAdVA = -nBdVB
(bila vol molar parsial A bertambah, B akan berkurang)
13
8
01/12/2020
Contoh :
Vol molar parsial MgSO4
dalam air = -1.4 cm3/mol
Artinya :
Vm dan Sm selalu positif
Penambahan 1 mol
tetapi : kuantitas molar
MgSO4 kedalam suatu
parsialnya tidak selalu
volume air akan
positif.
mengurangi volume air
sebesar 1.4 cm3 (terjadi
penyusutan)
Perubahan dalam
campuran menuju kepada
perubahan komposisi
spontan
9
01/12/2020
GA =nAμA GB= nB μB
p
=nA [ μA+RT ln
p
] =nB [ μB +RT ln ]
p
o po
p p
G i = G to t = n A μ A o + R T l n o + n B μ B o + R T l n o
p p
10
01/12/2020
Catatan :
Rumus (7a) dipakai untuk camp gas tekanan sama
Rumus (7) dipakai untuk tekanan berbeda , pakai hkm
Raoult untuk mencari pA dan pB
= 97.74 x -0.56
= -54.98 l.atm
= 0.75 x 1.2 atm = 0,9 atm = 0.25 x 1.2 atm = 0.3 atm
0.9 0.3
G camp = 3 mol x RT ln + 1 mol x RT ln
1 3
= -6,5 kJ
11
01/12/2020
HukumThermodinamika:
dG
= −S
dT p,n
ΔG c a m p
→ ΔS c a m p = - (7b)
T
ΔS camp
= − n R x A l n x A + x B l n xB (8)
Artinya : Bila ΔS > 0 → gas tersebar kedalam gas lain
Untuk contoh 7.b :
ΔG c a m p
→ ΔS c a m p = - = 6,5 kJ = + 22 J K -1
T
298 K
Rumus dasar : ∆G = ∆H - T ∆S
Untuk campuran gas :
∆Hcamp = ∆Gcamp + T . − G
T
∆Hcamp = 0
∆Vcamp = 0
∆Ucamp = 0
Pada p,T → ∆Hcamp , ∆Ucamp dan ∆Vcamp = 0
12
01/12/2020
13