LARUTAN
Konsentrasi Larutan
Jumlah zat terlarut dalam larutan dalam dinyatakan dalam beberapa satuan konsentrasi.
A. Satuan konsentrasi yang bergantung pada T yaitu:
𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
1. Molar (M): 𝑀=
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 (𝐿)
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑔
2. Persen massa per volum (% w/v): %𝑤/𝑣 = 𝑥100%
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝐿
nA = mol zat A, nB, nc…dst = mol zat B, C,..dst. Nilai maksimum fraksi mol = 1.
1. Larutan NaCl 3,000 M memiliki densitas 1,07 g/mL. Berapa molalitas larutan NaCl tersebut?
Step penyelesaian: (i) hitung massa larutan, (ii) hitung massa NaCl, (iii) hitung massa air, (iv) molalitas
Jawaban: (i) 1070 g, (ii) 175,5 g, (iii) 894,5 g, (iv) 3,35
2. Glukosa (MM = 180,156 g/mol) sebanyak 24,0 g dilarutkan dalam 1,00 kg air. Hitung molalitas larutan
glukosa, fraksi mol glukosa dalam larutan, dan persen massa glukosa dalam larutan.
Step penyelesaian: (i) hitung mol glukosa, (ii) hitung molalitas, (iii) hitung mol air, (iv) hitung Xglukosa,
(v) hitung massa larutan, (vi) hitung %w/w
Jawaban: (i) 0,13, (ii) 0,13, (iii) 55,56, (iv) 0,0024, (v) 1024 g, (vi) 0,023
Konversi satuan konsentrasi
3. Larutan H2SO4 1,89 mol% memiliki densitas sebesar 1,0645 g/mL. Tentukan molalitas, persen massa,
dan molaritas larutan H2SO4.
Step penyelesaian: (i) mol air, (ii) mol H2SO4, (iii) molalitas (iv) massa H2SO4, (v) massa larutan,
(vi) %w/w, (vii) molaritas.
Jawaban: (i) 55,56, (ii) 1,07, (iii) 1,07, (iv) 104,86 g, (v) 1104,86 g, (vi) 9,49, (v) 1,03.
4. Larutan etanol (C2H5OH, MM = 46,07 g/mol) memiliki konsentrasi sebesar 1,25 m. Tentukan persen
massa larutan etanol tersebut.
Step penyelesaian: (i) massa etanol, (ii) massa air, (iii) massal larutan, (iv)%w/w
Jawaban: (i) 55,59 g, (ii) 1 kg, (iii) 1055,59 g, (iv) 5,27
Konversi satuan konsentrasi
5. Fraksi mol isopropril alkohol (C3H8O) dalam larutan sebesar 0,25. Tentukan persen massa dan molalitas
isopropril alcohol dalam larutan.
Step penyelesaian: (i) mol isopropril alkohol, (ii) massa isopropil alkohol, (iii) massa larutan, (iv) %w/w,
(v) molalitas.
Jawaban: (i) 18,52, (ii) 1114,72 g, (iii) 2114,72 g, (iv) 52,71, (v) 18,52
Sifat koligatif Larutan
Sifat koligatif
merupakan sifat larutan yang bergantung pada konsentrasi zat terlarut, tidak bergantung pada sifat kimia zat
terlarut.
(a) (b)
“Tekanan uap larutan dari larutan non-elektrolit (non-volatile) selalu lebih rendah dari tekanan uap dari
pelarut murni”
Xpelarut = fraksi mol pelarut, < 1 dan Ppelarut < P0pelarut (dalam larutan)
Step penyelesaian:
(i) Hitung mol lilin dan CCl4, kemudian fraksi mol lilin
(ii) Hitung P
(iii) Hitung Plarutan
Pada T tertentu, tekanan uap cairan aseton (MM = 58,0 g/mol) sebesar 162 torr. Berapa jumlah asam stearat (MM
= 284, 5 g/mol) harus dilarutkan dengan 156 g aseton untuk menghasilkan tekanan uap larutan sebesar 155 torr
pada T yang sama?
Step penyelesaian:
(i) Hitung P
(ii) Hitung mol aseton dan Xasam stearate
(iii) Hitung mol dan massa asam stearat
Larutan yang mengikuti Hukum Raoult, disebut larutan ideal.
A− A = A− B
B − B = A− B
H mix = 0
Simpangan Negatif
Jika:
1. Gaya tarik: A-B > A-A dan A-B > B-B
2. Kalor pencampuran, ∆Hmix < 0
3. Perubahan volum, ∆Vmix < 0
Contohnya:
Larutan dari campuran CHCl3 dan HC2H3O2
Interaksi antar molekul CHCl3: dipol-dipol
Interaksi antar molekul HC2H3O2 : ikatan hidrogen
dan gaya London
Simpangan Positif
Jika:
1. Gaya tarik : A-B < A-A dan A-B < B-B
2. Kalor pencampuran, ∆Hmix > 0
3. Perubahan volum, ∆Vmix > 0
Contohnya:
Larutan dari campuran eter dan CCl4
2. Kenaikan titik didih (∆Tb)
Bagaimana efek zat terlarut pada titik didih larutan?
Titik beku larutan selalu lebih rendah daripada titik beku pelarut murni.
Dengan:
= tekanan osmosis
M = mol/L
n = mol
R = 0,0821 L.atm/mol.K
T=K
B. Tekanan uap: larutan dengan zat terlarut
yang mudah menguap (volatile)
Bila larutan mengandung pelarut dan zat terlarut yang mudah menguap, maka tekanan uap larutan
merupakan penjumlahan dari tekanan uap parsial pelarut dan zat terlarut.
Plarutan = Ppelarut + Pzat terlarut
Contoh:
Larutan terdiri dari benzen (C6H6) dan toluene (C7H8), dengan jumlah fraksi mol yang sama yaitu 0.5. Pada
25 C, tekanan uap murni benzene = 95,1 torr and toluene = 28,4 torr. Hitung tekanan benzene dan
toluene dalam larutan, serta fraksi mol masing-masing dalam fasa uap.
Plarutan = (0,5 x 95,1) + (0,5 x 28,4) = 61,8 torr
Xuap toluene = Ptoluene/Plarutan = 14,2/61,8 = 0,23
C. Sifat Koligatif : zat terlarut senyawa ionik
Padatan NaCl sebanyak 1,00 mol dilarutkan dalam 1 kg air dan menghasilkan larutan NaCl 1,00 m.
Diketahui Kf air = 1,86 C/m maka larutan tersebut membeku pada −1,86C , tetapi kenyataannya larutan
NaCl 1,00 m membeku pada −3,37C. Penurunan titik bekunya hamper 2 kali dari −1,86C.
Padatan NaCl dalam air terionisasi menjadi ion-ionnya.
NaCl(s) + H2O (l) → Na+(aq) + Cl−(aq)
Dalam larutan terdapat 1,0 m Na+(aq) dan 1,0 m Cl−(aq). Secara teoritis, titik beku larutan NaCl 1,00 m
yaitu −3,72C.
Penurunan titik beku untuk larutan yang mengandung zat terlarut senyawa ionik, yaitu
∆𝑇𝑓
Tf = i . Kf . m dengan 𝑖 = 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟
∆𝑇𝑓
ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑛𝑜𝑛−𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡
Tf = i . Kf . m
Tb = i . Kb . m
= i. M R T
Contoh:
Suatu larutan yang dibuat dari 16 g padatan Ca(NO3)2 yang dilarutkan dalam 1 kg air . Larutan
tersebut membeku pada 0,438°C. Hitung derajat ionisasi garam ini.
Diketahui Kf = 1,86 K/mol kg. MM Ca(NO3)2 = 164 g/mol
Jawaban:
n = 16/164 = 0,0976 mol Ca(NO3)2(s) + H2O(l) → Ca2+(aq) + 2NO3−(aq)
m = 0,0976 mol/1 kg = 0,0976 m m 0,0976 m
r -x +x +2x
s (0,0976-x) +x 2x
1,00 m 0,5 m
Contoh:
Suatu larutan dibuat dari 4 g CH3COOH yang dilarutkan dengan 100 g benzene. Larutan membeku pada
1,88°C di bawah titik beku benzena (5,48°C). Kf benzena (5,12 K/mol kg). Tentukan persen dimerisasi.