Anda di halaman 1dari 73

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN-1

Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemu
Alokasi Waktu

: SMA Negeri 1 Pallannga


: Kimia
: XII IPA / Ganjil
: Ke- 1, 2, 3, dan 4
: 8 x 45 menit

A. Standar Kompetensi
1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektrolit
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan dan tekanan
osmosis termasuk sifat koligatif larutan.
C. Indikator
Menghitung konsentrasi suatu larutan (kemolaran, kemolalan dan fraksi mol)
Menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit (hukum Raoult) dan larutan elektrolit
Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap pelarut
Mengamati penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan
Megamati kenaikan titik didih suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui percabaan
Menghitung tekanan uap larutan berdasarkan data percobaan
Menghitung penurunan titik beku larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkandata percobaan
Menghitung kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data percobaan
Menganalisis diagram PT untuk menafsirkan penurunan tekanan uap, penurunan Titik beku dan
kenaikan titik didih larutan
Menjelaskan pengertian osmosis dan tekanan osmosis serta terapannya
Menghitung tekanan osmosis larutan elektrolit dan non elektrolit
D. Tujuan Pembelajaran.
1. Aspek Kognitif
a. Siswa dapat menghitung konsentasi larutan (M, m dan X) dan hubungannya dengan sifat koligatif
larutan non elektrolit/elektrolit
b. Siswa dapat menjelaskan pengertian sifat koligatif berdasarkan hukum Roult
c. Siswa dapat menjelaskan pengaruh zat terlarut non volatil pada tekanan uap pelarut
d. Siswa dapat menghitung konsentrasi molal larutan dari hasil percobaan
e. Siswa dapat membandingkan titik didih pelarut dan titik didih larutan (non elektrolit dan elektrolit)
f. Siswa dapat membandingkan titik beku pelarut dan titik beku larutan (non elektrolit dan elektrolit)
g. Siswa dapat menghitung kenaikan titik didih larutan dari hasil percobaan
h. Siswa dapat menghitung penurunan titik beku larutan dari hasil percobaan
i. Siswa dapat menghitung tekanan uap larutan, penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan non
elektrolit
j. Siswa dapat menganalisis diagram PT sifat koligatif larutan (P, Tf dan Tb)
k. Siswa dapat menjelaskan pengertian osmosis dan tekanan osmosis serta menghitung tekanan osmosis
larutan elektrolit dan non elektrolit
2. Aspek Psikomotorik
a. Siswa dapat menimbang zat terlarut menggunakan neraca
b. Siswa dapat menggunakan thermometer
c. Siswa dapat membuat freezer buatan
d. Siswa dapat menuangkan larutan uji ke dalam tabung reaksi dengan benar
e. Siswa dapat menyimpulkan hasil praktikum
3. Aspek Sikap
a. Kedisiplinan
b. Keaktifan atau respon dalam pembelajaran
c. Menghargai pendapat orang
d. Ketekunan belajar
e. Kerajinan
f. Hormat pada guru
- Sikap ilmiah
a. Siswa dapat bekerjasama dengan teman kelompoknya
b. Siswa jujur dalam melaporkan fakta yang diperoleh dari hasil percobaan
c. Siswa aktif dalam kegiatan praktikum
d. Siswa dapat memanfaatkan waktu dengan efektif dan efisien
e. Siswa bertanggungjawab selama proses praktikum berlangsung
f. Siswa teliti dalam praktikum
g. Siswa dapat menjaga kebersihan

E.

Materi Ajar
:
1. Konsep prasyarat
Jenis-jenis konsentrasi
Larutan dan komponen penyusunnya
2. Materi pokok
Sifat koligatif larutan non elektrolit
Penurunan Tekanan Uap larutan (P)
Penurunan titik beku Larutan (Tf)
Kenaikan titik didih Larutan (Tb)
Tekanan Osmosis ()
Sifat koligatif larutan elektrolit
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT

Sifat koligatif larutan adalah sifat fisik larutan yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat yang terlarut dan
tidak bergantung pada jenis zat terlarut. Jumlah partikel zat terlarut dalam suatu larutan dinyatakan dengan
konsentrasi.
I. Konsentrasi Larutan
1. Molaritas/Kemolaran (M)
Menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan
n = mol zat terlarut
Mr = massa molekul relatif
M=

n
v

atau

M=

m 1
x
Mr v

m = massa zat terlarut (gram)

v = volume larutan (l)

2. Molalitas/Kemolalan (m)
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap 1000 gram (1 Kg) pelarut
m=

m 1000
x
Mr
p

p = massa zat pelarut (gram)

3. Fraksi Mol (X)


Menyatakan perbandingan antara jumlah mol salah satu komponen larutan dengan jumlah mol total
(larutan)
XA =

nA
nA+nB

atau

XB =

nB
nA+nB

nA dan nB

= fraksi mol A dan fraksi mol B


Syarat : XA + XB = 1

II. Sifat Koligatif


1. Penurunan Tekanan Uap Larutan (P)
Suatu cairan dikatakan menguap bila terjadi perubahan fase dari cair menjadi gas tetapi hanya
terjadi pada permukaan cairan. Apabila suatu cairan dimasukkan dalam wadah tertutup, maka zat itu
akan menguap sampai keadaan ruangan wadah jenuh. Tekanan yang ditimbulkan oleh uap itu disebut
tekanan uap jenuh. Semakin besar harga tekanan uap jenuh suatu cairan, maka semakin mudah
molekul-molekul cairan itu berubah menjadi uap.
Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan disebut Penurunan
Tekanan Uap Jenuh Larutan. Jika P = tekanan uap larutan dan P 0 = tekanan uap pelarut murni, maka
penurunan tekanan uap jenuh larutan (P) adalah :
P

P0 - P

Dari percobaan yang dilakukan, FM.Raoult menyimpulkan bahwa : Tekanan uap jenuh pelarut pada
setiap larutan, sama dengan fraksi mol pelarut dikalikan dengan tekanan uap jenuh pelarut murni
P = P0 . Xp

sehingga diperoleh rumus :

P = P0. Xt

Contoh :
Diketahui 180 gram air dipanaskan pada suhu 100 0C dan memiliki tekanan uap jenuh 760 mmHg. Jika
ke dalam air tersebut ditambahkan 30 gram urea (Mr=60), tentukan tekanan uap jenuh larutan dan
penurunan tekanan uap larutan !
Jawab :
Tekanan uap jenuh larutan (P) :
P = P0.Xp = 760 mmHg x 0,952 = 723,5 mmHg
Penurunan tekanan uap jenuh larutan : P = P0 P = 760 mmHg - 723,5 = 36,5 mmHg

2. Penurunan Titik Beku Larutan (Tf)


Apabila larutan encer didinginkan, maka pelarut murni akan mengkristal lebih dahulu baru
kemudian zat yang terlarut. Suhu dimana Kristal-kristal pertama berada dalam keseimbangan dengan
larutan disebut titik beku larutan. Titik beku larutan (Tfl) selalu lebih rendah dari titik beku pelarut
murni (Tfp).
Tf larutan = Tf pelarut - Tf larutan
Menurut Raoult, penurunan titik beku larutan bergantung pada molalitas larutan, sehingga :
Tf = m . Kf
Kf =tetapan penurunan titik beku pelarut ( 0C/molal).
Untuk pelarut air, Kf = 1,86 0c/molal (Tf air = 00c)
Contoh :
Tentukan titik beku larutan 0,025 mol suatu senyawa dalam 250 gram air, jika Kf air = 1,86 0c/m
Jawab :
Tf = Kf . m = (1,860c/m )( 0,025x1000/250) = 0,860 C
sehingga Tf larutan adalah : Tf = Tfp - Tfl atau Tfl = Tfp - Tf = 0 0C - 0,186 0C = -0,1860c
3. Kenaikan Titik Didih Larutan (Tb)
Titik didih adalah suhu pada tekanan tertentu terjadi perubahan zat dari wujud cair menjadi
wujud gas. Jika ke dalam pelarut murni dengan titik didih (Tbp) ditambahkan zat terlarut non volatil,
maka titik didih larutan (Tbl) akan menjadi lebih besar, sehingga diperoleh rumusan :
Tb larutan = Tb larutan Tb pelarut
Seperti halnya pada penurunan titik beku, maka kenaikan titik didih bergantung pada molalitas larutan
Tb = m . Kb

Kb adalah tetapan kenaikan titik didih pelarut


Untuk pelarut air, harga Kb = 0,520C/molal (Tb air=1000C)

Contoh :
Jika Kb air = 0,52, tentukanlah titik didih larutan sukrosa 0,2 molal
Jawab :
Tb = Kb . m = 0,520C/m . 0,2 m = 0,1040C
sehingga Tb larutan adalah : Tb = Tbl - Tbp atau Tb larutan = 0,104 0C + 1000C = 100,1040C
4. Tekanan Osmosis Larutan ()
Osmosis adalah proses mengalirnya pelarut ke dalam larutan melalui selaput membrane
semipermiabel (larutan dengan konsentrasi kecil mengalir ke dalam larutan dengan konsentrasi lebih
pekat). Tekanan yang mengimbangi desakan zat cair dengan konsentrasi rendah disebut tekanan
osmosis.
Menurut JH. Vant Hoff , persamaan matematis tekanan osmosis larutan memiliki kesamaan dengan
rumusan gas ideal, tetapi tekanan gas ideal (P) diganti dengan tekanan osmosis, sehingga diperoleh :
= MRT

dimana M= molaritas larutan, T = suhu dalam K


R (tetapan gas ideal) = 0,082 Latm/molK

Contoh :
Jika 45 gram glukosa dilarutkan dalam air hingga 2 liter dan suhu larutan 27 0C, tentukan tekanan
osmosis larutan tersebut (Mr glukosa = 1800C)
Jawab :
Konsentrasi glukosa =

45 1000
x
180 2000

= 0,125 molar

larutan = 0,125 M x 0,082 Latmmol-1k-1 x (27 + 273) K


III. Hubungan sifat koligatif larutan dengan diagram P-T

= 3,074 atm

Berdasarkan ketiga sifat koligatif larutan (P, Tf, Tb), dapat


dibuat garis hubung seperti diagram di samping. Grafik I adalah
pelarut murni. Garis BC merupakan garis didih dimana sepanjang
garis tersebut air mendidih pada suhu dan tekanan tertentu,
sedangkan garis BA merupakan garis beku dimana sepanjang garis
tersebut terdapat suhu dan tekanan dimana air membeku. Titik B
merupakan titik tripel yaitu titik potong antara garis beku dengan
garis didih dimana terdapat keseimbangan antara fase padat, cair
dan gas. Apabila dalam pelarut ditambahkan zat terlarut membentuk
larutan maka dapat dilihat grafik II. Jarak antara HG disebut
penurunan titik beku, sedangkan jarak antara IJ adalah kenaikan titik didih. Garis CK menunjukkan
penurunan tekanan uap larutan, karena pada suhu yang sama, tekanan uap larutan lebih rendah dibandingkan
dengan tekanan uap pelarut.
F. Metode Pembelajaran
a. Metode Pembelajaran : Diskusi Informasi, Tanya Jawab, Eksperimen dan Penugasan.
b.Pendekatan
: Konsep dan keterampilan proses
G. Langkah-Langkah Pembelajaran

NO

PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN


Pertemuan ke-1
a. Kegiatan awal :
- Salam pembuka
- Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Religius
- - Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
- - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa Ingin
tahu
- Apersepsi/Motivasi : memberi pertanyaan mengenai konsentrasi
larutan yang sudah didapatkan di kelas sebelumnya. Apakah
penambahan konsentrasi zat terlarut mempengaruhi tekanan uap?
b. Kegiatan Inti :

TEMP
AT

WAK
TU

kelas

10

Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
- Membagi siswa kedalam beberapa kelompok untuk mengkaji
pengertian sifat koligatif larutan (hukum Raoult) dan
hubungannya dengan konsentrasi larutan (Kemolaran,
Kemolalan dan Fraksi mol) serta menelaah lebih lanjut pengaruh
zat yang sukar menguap/non volatil terhadap tekanan uap
pelarut. (PT/TM)
- Mempersilahkan beberapa anggota kelompok mempresentasikan
dibawah bimbingan guru. (TM)
- Memberi contoh soal mengenai konsentrasi dan penurunan tekanan
uap larutan. (TM)
(Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Gemar membaca, Disiplin,
Jujur, Kerja keras, Mandiri,Toleransi, Komunikatif)

70

Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
- Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan bahasan yang
belum dipahami
- Membimbing siswa mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat
dalam modul secara berkelompok (diskusi kelompok)
(Nilai yang ditanamkan : Disiplin, Jujur, Kerja keras, Toleransi,
Komunikatif)
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
- Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
- Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
- Mengerjakan soal latihan di depan kelas
(Nilai yang ditanamkan: Jujur, Tanggung jawab, Toleransi, Rasa ingin
tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi.)
c. Kegiatan Akhir/Penutup :
Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang dibahas dan

10

memberikan tugas untuk merancang langkah kerja pengamatan


penurunan titik beku dan kenaikan titik didih di rumah pada pertemuan
selanjutnya. (PT)
Pertemuan ke-2
a. Kegiatan awal :
- Salam pembuka
- Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Religius
- - Guru memeriksa kehadiran siswa per kelompok Disiplin
- - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa
Ingin tahu
- Guru menanyakan dan memeriksa hasil rancangan langkah kerja
yg akan dipraktikkan serta menjelaskan menurut konsep pengaruh
konsep pengaruh zat terlarut terhadap titik beku & titik didh larutan

Laborato
rium

10

b. Kegiatan Inti :
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
- Membimbing siswa dalam melakukan percobaan sederhana untuk
mengamati titik beku dan titik didih larutan. (TM)
(Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Disiplin, Jujur, Toleransi,
Komunikatif, Peduli lingkungan)

65

Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
- Membimbing siswa melakukan percobaan.
- Membimbing siswa membuat laporan sementara dari hasil
percobaan.
(Nilai yang ditanamkan : Disiplin, Jujur, Kerja keras, Toleransi,
Komunikatif)
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
-

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui


Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
(Nilai yang ditanamkan: Jujur, Tanggung jawab, Toleransi, Rasa ingin
tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi.)

15

c. Kegiatan Akhir/Penutup :
- Menugaskan siswa untuk membuat laporan lengkap dari hasil
praktikum (tugas kelompok) (KMTT)
- Mengingatkan untuk membaca literatur tentang materi selanjutnya
(Tf , Tb). (PT)

Pertemuan ke-3
a. Kegiatan awal :
- Salam pembuka
- Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Religius
- - Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
- - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa Ingin
tahu
- Apersepsi/Motivasi : Penambahan konsentasi zat terlarut juga mempengaruhi penurunan titik beku & kenaikan titik didih.Apakah yang
terjadi jika ke dalam sayuran yang mendidih kita tambahkan garam?
b. Kegiatan Inti :

kelas

10

Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
- Membagi siswa kedalam beberapa kelompok untuk mengkaji
Penurunan Tekanan Uap (Tf) dan Kenaikan Titik Didih (Tb )
(PT/TM)
- Mempersilahkan beberapa anggota kelompok mempresentasikan hasil
kajian. (TM)
- Menjelaskan cara menafsirkan penurunan tekanan uap, penurunan

70

titik beku dan kenaikan titik didih larutan melalui diagram PT. (TM)
- Memberi contoh soal latihan tentang Tf dan Tb (dihubungkan juga
dengan data hasil praktikum sebelumnya). (TM)
(Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Gemar membaca, Disiplin,
Jujur, Kerja keras, Mandiri,Toleransi, Komunikatif)
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
- Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan bahasan yang
belum dipahami
- Membimbing siswa mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat
dalam modul secara berkelompok (diskusi kelompok)
(Nilai yang ditanamkan : Disiplin, Jujur, Kerja keras, Toleransi,
komunikatif))
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
- Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
- Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
- Mengerjakan soal latihan di depan kelas
(Nilai yang ditanamkan: Jujur, Tanggung jawab, Toleransi, Rasa ingin
tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi.)

10

c. Kegiatan Akhir/Penutup :
- Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
- Guru memberikan tugas rumah (PT)

Pertemuan ke-4
Kegiatan awal :
- Salam pembuka
- Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Religius
- - Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
- - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa
Ingin tahu
- Apersepsi/Motivasi : Tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan.
Dengan prinsip apakah akar tumbuhan menyerap makanan dlm tanah?
Kegiatan Inti :
Eksplorasi

kelas

10

70

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:


- Mengarahkan siswa mengkaji dan mengolah informasi tentang
osmosis, tekanan osmosis & terapannya diselingi tanya jawab
(PT/TM)
- Menugaskan salah satu siswa untuk mendemonstrasikan peristiwa
osmosis dengan bahan wortel dan larutan garam. (TM)
- Memberi contoh soal latihan tentang Tekanan Osmosis (TM)
(Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Gemar membaca, Disiplin,
Jujur, Kerja keras, Mandiri,Toleransi, Komunikatif)
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
- Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan bahasan yang
belum dipahami
- Membimbing siswa mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat
dalam modul secara berkelompok (diskusi kelompok)
(Nilai yang ditanamkan : Disiplin, Jujur, Kerja keras, Toleransi,
Komunikatif)
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
- Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
- Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
- Mengerjakan soal latihan di depan kelas
(Nilai yang ditanamkan: Jujur, Tanggung jawab, Toleransi, Rasa ingin
tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi.)

10

Kegiatan Akhir/Penutup :
Guru membimbing siswa membuat kesimpulan mengenai materi yang
telah dibahas dan menugaskan siswa menyelesaikan soal-soal yang
terdapat di Modul untuk dikerjakan di rumah (tugas individu). (PT)

H. Sumber / Alat Bantu Belajar


a. Sumber Balajar

Buku-buku Kimia yang relevan :


- Das Salirawati, dkk., 2007, Belajar kimia secara menarik untuk SMA/MA kelas XII,
PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta
- C.Polling, Ir., dkk, 1991, Ilmu Kimia semester 5 dan 6, Jilid 3B edisi keenam (revisi), Penerbit
Erlangga, Jakarta
b. Alat Bantu Belajar
Multimedia
White Board dan Spidol

I. Penilaian dan Tindak Lanjut


a. Penilaian : 1. Menilai aspek kognitif dengan tes tertulis
2. Menilai aspek afektif melalui observasi
b. Alat penilaian
: (terlampir)
c. Tindak Lanjut
: 1. Siswa yang sudah mencapai KKM diberikan pengayaan
2. Siswa yang belum mencapai KKM diberikan remedial
Mengikuti program pembelajaran kembali dengan memberikan pembahasan soal-soal uji
kompetensi (menjelaskan kembali penyelesaian soal).
Memberikan tugas yang berkaitan dengan indikator / KD yang belum tuntas
Melakukan uji pemahaman ulang ( remedial)

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Polut, 15 Juli 2013


Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Ahmad Rivai, M.Pd.


NIP :1955123 98603 1 102

Hj. Rahmawati Supu, S. Pd


NIP : 19750420 200604 2 04

A.

Penilaian kognitif

1. Tuliskan rumusan dari :


a. konsentrasi molal
b. fraksi mol
2. Tentukanlah kemolalan larutan berikut :
a. 24 gram NaOH (Mr=40) dalam 400 ml air
b. KOH 25 % (Mr=56)
3. Bagaimana pengaruh zat terlarut terhadap tekanan uap pelarut? Jelaskan.
4. Nyatakanlah hubungan antara tekanan uap dan fraksi mol melalui rumusan sesuai dengan hukum Roult.
5. Tekanan uap air pada suhu 35C adalah 42,2 mmHg. Pada suhu yang sama, tentukan :
a. tekanan uap larutan glukosa 15% jika diketahui Mr = 180
b. penurunan tekanan uap larutan tersebut.
6.

Bagaimana perbandingan Tb larutan dan Tb air dari hasil pengamatanmu?

7.

Bagaimana perbandingan Tf larutan non elektrolit dan Tf larutan elektrolit? Jelaskan!

8.

Misalkan hasil pengamatanmu , Tb pelarut 990C dan Tb larutan = 1050C, hitung Tb larutan tersebut.

9.

Hitung konsentrasi Molal (m) untuk sampel yang digunakan dalam uji titik beku (diketahui massa glukosa
18 gram,
Mr glukosa = 180 dan massa air = 250 gram).

10. Misalkan volume pelarut (p) di tabung 2 = 100 ml, berapakah massa garam dapur di tabung 2 pada uji titik
didih?
diketahui konsentrasi larutan garam 1 molal dan Mr NaCl = 58,5
11. Diketahui 15 gram Kloroform (Mr=119) dilarutkan ke dalam 300 gram Benzena. Jika titik beku benzena
5,5C dan harga Kf benzena 5,07, tentukanlah titik beku larutan kloroform dalam benzena.
12. Apa yang dimaksud dengan peristiwa Osmosis? Beri contoh dalam kehidupan sehari-hari
13. Suatu larutan glukosa memiliki tekanan osmotik 2,5 atm pada suhu 300K. Tentukanlah konsentrasi larutan
tersebut.
14. Dari diagram PT fasa air (H2O) berikut yang merupakan daerah perubahan titik didih adalah .

Kunci jawaban dan Pedoman penskoran


No

Jawaban
a. m =

m 1000
x
Mr
p

b. XA =

nA
nA+nB

a. m =
2

2
atau

XB =

nB
nA+nB

m =

25
56

Nilai

16

a.2
b.2

1000
75
= 1,5 molal
= 6 molal
Semakin besar jumlah zat terlarut (non volatil), maka tekanan uap
pelarut akan semakin kecil karena partikel-partikel pelarut akan sulit
menguap.
Tekanan uap jenuh pelarut pada setiap larutan, sama dengan fraksi
mol pelarut dikalikan dengan tekanan uap jenuh pelarut murni
P = P0 . Xp
o
a. P = P x Xp
b. P = P - P0

75/18
15
.75 /18
180

506,4 - 42,2
= 42,2 x 4,2/0,35
mmHg
= 42,2 x 12,0
= 506,4 mmHg

Total

24 1000
x
40 400

= 42,2 x
5

Skor

a. 5
b. 3

= 464,2

Titik didih larutan lebih besar dari titik didih pelarut (air)

1
2

Titik beku larutan elektrolit lebih rendah dari titik beku larutan
non elektrolit karena adanya faktor vant Hoff (larutan elektrolit
akan terionosasi sehingga partikelnya lebih banyak)

Tb larutan = Tb larutan - Tb pelarut = 105 0C 990 C = 60 C

m = g/Mr x 1000/p =
m = 18/180 x 1000/250
m = 0,1 x 4
m = 0,4 molal
m = g/Mr x 1000/p
g = m x Mr x p / 1000
g = 1 x 58,5 x 100 / 1000 = 5,85 gram
Tf = kf.m

10

= 5,07 x

m 1000
x
Mr
p

= 5,07 x

15 1000
x
119 300

11

1
1
1
1
1
1
2

2
1
2

Yaitu proses mengalirnya pelarut ke dalam larutan melalui selaput


membran semipermiabel (larutan dengan konsentrasi kecil mengalir
ke dalam larutan dengan konsentrasi lebih pekat). Tekanan yang
mengimbangi desakan zat cair dengan konsentrasi rendah disebut
tekanan osmosis. Contohnya peristiwa penyerapan makanan oleh
akar tumbuhan.
= MRT 2,3 = M . 0,082 . 300 = 2,3 = 24,6M
M = 2,3 / 24,6 = 0,09 mol/liter

13

IJ

14

16

1
2

= 2,13
Tf larutan = Tf pelarut Tf
= 5,5 - 2,13 = 3,370C

12

5
2

Total skor maksimal

10

50

100

Skor
Nilai = ------------ X 100
Skor total

B. Penilaian Kinerja (Psikomotorik)


N
o
1
2
3
4
5

Aspek yang dinilai

Nama Siswa (rentang nilai 1 10)


B
C
D
E
F

Menimbang zat terlarut dengan neraca


Menggunakan termometer (membaca hasil pengukuran)
Membuat freezer buatan
Menuangkan zat ke dalam tabung reaksi
Menyimpulkan hasil percobaan

C. Penilaian Afektif
No

Aspek Yang Di nilai

Nama Siswa
1

Jumlah

Nilai

Predika
t

1
2
3
dst
Skor maks 28
Keterangan:
1. Kerjasama
2. Kejujuran
3. Keaktifan
4.
Ketepatan waktu (efektif dan efisien)
5. Tanggung jawab
6. Teliti
7. Kebersihan
Skor perolehan
Nilai = ----------------------- X 100

Nilai
Tinggi
Sedang
Rendah
Kurang

Skor
= 4
= 3
= 2
= 1

Skor maks
Rentang nilai (1-4)

Amat baik
(A) = 86-100
Baik
(B)
= 75-85
Sedang
(C)
= 65-74
Kurang
(D)
= < 65

Soal Remedial
1. Hitunglah molalitas suatu larutan yang dibuat dengan melarutkan 262 g etilena glikol (C2H6O2) dalam
8.000 g air.
2. Berapa banyak glukosa (Mr = 180) yang harus dilarutkan dalam 2 L air agar diperoleh larutan dengan
molalitas 0,75 m ?
3. Sebanyak 41 g suatu zat dilarutkan dalam air hingga volumenya 750 mL. Jika kemolalan larutan 0,65 m,
berapakah massa molekul relatif (Mr) zat tersebut?
4. Berapakah fraksi mol benzena, C6H6, dalam suatu larutan yang disiapkan dengan melarutkan 2,86 g
benzena dalam 72,0 g karbon tetraklorida, CCl4 (Ar C = 12, H = 1, Cl = 35,5)
5. Berapa gram glukosa yang diperlukan agar diperoleh fraksi mol glukosa 0,048 dalam 2 kg air ?
6. Berapa tekanan uap larutan yang mengandung 34,2 gram gula tebu dalam 500 gram air pada temperatur
280C jika diketahui tekanan uap air 28,75 mmHg.
7. Suatu larutan encer yang dibuat dari 5 g formamid (suatu zat tidak mudah menguap) yang dilarutkan dalam
100 g air pada 30 0C menunjukkan tekanan uap larutan 31,20 mmHg. Jika tekanan uap air murni 31,82
mmHg pada temperatur tersebut, tentukan massa molekul relatif formamid ?
8. 3 g suatu senyawa X yang sukar menguap dilarutkan dalam 50 g dietil eter (C 2H5OC2H5) pada temperatur
200C menunjukkan tekanan uap larutan 426 mmHg. Jika tekanan uap dietil eter pada temperatur tersebut 442
mmHg, Berapa massa molekul relatif zat X tersebut
9. Berapakah titik beku dan titik didih larutan berair yang mengandung 55,0 g gliserol [C3H5(OH)3] dalam
250 g air? Gliserol merupakan zat terlarut nonelektrolit yang tidak mudah menguap. (Kf air = 1,860C/m; Kb
= 0,520C/m; Ar C = 12, H = 1, O = 16).
10. Sebanyak 40 g senyawa nonelektrolit dilarutkan dalam 600 g pelarut fenol dan mendidih pada suhu 186,3 0 C.
Tentukan Mr senyawa tersebut jika diketahui Kb Fenol = 3,560C/m danTb. Fenol = 181,750C.
11. Jika tangkai bunga yang dipetik dimasukkan dalam larutan garam pekat, bunga akan layu. Jika mentimun
segar dimasukkan dalam larutan yang sama, mentimun akan mengerut (menjadi acar). Jelaskan dasar dari
gejala ini.

12. Krisis air bersih sering melanda beberapa daerah pada saat musim kemarau, bahkan daerah-daerah di dekat
laut. Di sisi lain, keberadaan air laut sangat melimpah. Akan tetapi, mengapa kita tidak boleh minum air laut
secara langsung? Jelaskan alasannya.
13. Larutan 0,4 g polipeptida dalam 1,0 L larutan berair menunjukkan tekanan osmotik 3,74 mmHg pada suhu
270C. Berapa kira-kira massa molekul relatif peptida ini?
14. Pohon redwood (pohon tertinggi di dunia) dapat tumbuh lebih dari 115 m tingginya. Berdasarkan hanya
pada tinggi pohon, hitunglah tekanan osmotik dalam akar pada permukaan tanah. (Asumsikan massa jenis
larutan 1 g/cm3; 1 atm = 101.325 Pa (N/m2);
g = 9,8 m/s2; gunakan pengetahuan Anda tentang tekanan
dalam zat cair yang dipelajari dalam pelajaran Fisika).
Soal Pengayaan
1. Berapa gram massa yang harus dilarutkan dalam 1 liter air ( air = 1,00 g/mL )agar diperoleh NaOH 0,25 m.
2. Suatu larutan urea terdiri atas 6 gram urea dan 70,2 gram air. Tentukan fraksi mol masing-masing zat dalam
campuran tersebut.
3. Suatu larutan naftalena (kapur barus) dalm pelarut benzena memiliki konsentrasi 25,6 % massa. Tentukan
kemolaran larutan naftalena dalam pelarut benzena tersebut, jika diketahui Mr naftalena = 128 dan larutan
= 1,00 g/mL.
4. Tentukan berapa mL volume air yang diperlukan untuk melarutkan 4,9 g H 2SO4 agar didapat larutan dengan
konsentrasi 0,2 M.
5. Tentukan massa glukosa dan massa air yang diperlukan untuk membuat 100 gram larutan glukosa 0.2 molal
6. Berapa mmHg penurunan tekanan uap larutan 10% glukosa (C 6H12O6) dalam air jika diketahui tekanan uap
jenuh pelarut murni pada saat tersebut 27,3 mmHg.
7. Tekanan uap benzena (C6H6) pada 300C adalah 121,8 mmHg. Berapa gram zat X yang tidak mudah menguap
(Mr = 356) telah terlarut dalam 250 g benzena jika tekanan uap larutannya 120,2 mmHg?
8. Sebanyak 1,98 g zat tidak mudah menguap terlarut dalam 90 g air. Larutannya mempunyai tekanan uap
749,5 mmHg pada suhu 250C. Berapa massa molekul relatif zat terlarut jika pada suhu tersebut tekanan uap
air murni 756,3 mmHg.
9. Suatu senyawa tertentu yang dilarutkan dalam asam asetat menghasilkan suatu larutan yang mendidih pada
122,00C. Berapakah titik beku larutan ini? (Titik didih asam asetat = 117,9 0C; titik beku = 16,60C; Kb =
2,930C/m; Kf = 3,90C/m)
10. Penambahan 1,0 g benzena (C6H6) ke dalam 80,0 g sikloheksana (C6H12) menurunkan titik beku
sikloheksana dari 6,60C menjadi 3,40C.
a. Berapakah nilai Kb untuk sikloheksana?
b. Manakah pelarut yang lebih baik untuk menentukan massa molekul relatif melalui cara penurunan titik
beku, benzena atau sikloheksana? Jelaskan.
11. Larutan 9 g glukosa (Mr = 180) dalam 150 g air dicampur dengan larutan 34,2 g gula (Mr = 342) dalam
400 g air.Jika Kb air adalah 0,510C/m dan
Kf air = 1,860C/m, tentukan :
0
a. Titik didih campuran larutan tersebut (dalam C) pada tekanan 1 atm.
b. Titik beku campuran larutan tersebut (dalam 0C) pada tekanan 1 atm.
12. Berapa tekanan osmotik larutan 3,47 mg PC3 dalam 750 mL larutan etanol pada temperatur 230C ?
13. Sebanyak 1,5 gram zat nonelektrolit dalam 250 mL air pada temperatur 15 0C memiliki tekanan osmotik
0,521 atm. Berapa massa molekul relatif (Mr) zat tersebut ?
14. Berapa gram glukosa (C6H12O6) yang harus dilarutkan dalam 3 liter air agar tekanan osmotik larutan 5 atm
pada temperatur 270C (R = 0,0821) ?
15. ada temperatur 250C tekanan osmotik rata-rata darah adalah 7,7 atm. Berapa konsentrasi molar larutan
glukosa (C6H12O6) yang isotonik dengan darah ?

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN-2


Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemu
Alokasi Waktu

: SMA Negeri 1 Pallangga


: Kimia
: XII IPA / Ganjil
: Ke- 1, dan 2
: 4 x 45 menit

A. Standar Kompetensi
1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektrolit
B. Kompetensi Dasar
1.2 Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit
yan konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan
C. Indikator
Menganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit.
D. Tujuan Pembelajaran.
Siswa dapat menjelaskan perbandingan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan
jumlah partikel larutan.
E. Materi Ajar.
1. Konsep prasyarat .
Reaksi Ionisasi Larutan Elektrolit
Sifat Koligatif Larutan
2. Materi Pokok
Sifat Koligatif Larutan elektrolit dan elektrolit
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT
Sebagaimana telah dibahas bahwa sifat koligatif larutan bergantung pada jumlah partikel zat terlarut,
maka terdapat perbedaan antara larutan non elektrolit dan elektrolit karena larutan elektrolit akan terionisasi
menghasilkan partikel berupa kation dan anion. Untuk larutan elektrolit dengansuatu factor yang disebut
factor Vant Hoff (i).

i = 1 + (n-1)

n = jumlah ion dan = derajat ionisasi elektrolit

Larutan yang terionisasi sempurna memiliki = 1, sehingga i = n


Sifat koligatif larutan
Penurunan tekanan Uap (P)
Penurunan titik Beku (Tf)
Kenaikan titik Didih (Tb)
Tekanan Osmosis ()

Larutan non elektrolit


P = P0 . Xt
Tf = Kf . m
Tb = Kb . m
= M.R.T

Larutan elektrolit
P = P0 . Xt . i
Tf = Kf . m . i
Tb = Kb . m . i
= M.R.T.i

Contoh : Sebanyak 4,9 gram asam sulfat (Mr=98) dilarutkan dalam 500 gram air. Hitunglah titik didih
larutan, jika Kb air = 0,5.
Jawab : Asam sulfat terionisasi membentuk : H2SO4 2H+ + SO42- sehingga n = 3
Karena teionisasi sempurna, maka i = n = 3
Tb = Kb . m

= 0,5 x 4,9/98 x 1000/500 x 3


= 0,150C
Jadi titik didih larutan adalah 1000C + 0,150C = 100,150C
F. Model/Metode/Pendekatan.
Model
: Pembelajaran langsung
Metode
: Diskusi Informasi, Tanya jawab dan penugasan
Pendekatan
: Keterampilan proses dan pembelajaran kooperatif
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
N
O
1

PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN


Pertemuan ke-1
a. Kegiatan awal :
o Salam pembuka
o Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Religius
o Guru memeriksa kehadiran siswa per kelompok Disiplin
o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa Ingin tahu
o Apersepsi/Motivasi :
Sifat koligatif larutan non elektrolit dan larutan elektrolit dan larutan
elektrolit berbeda karena jumlah partikelnya beda.Manakah yang lebih
dahulu mendidih larutan gula atau larutan garam jika dipanaskan dengan
konsentrasi yang sama?
b. Kegiatan Inti :
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Mengarahkan siswa mengkaji dan mengolah informasi tentang
perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dengan larutan non elektrolit
(Penurunan Tekanan Uap, Penurunan Titik Beku) dan menemukan
rumusan untuk membedakan kedua larutan tersebut . (PT/TM)
o Mempersilahkan beberapa anggota kelompok mempresentasikan hasil
kajian. (TM)
o Memberi contoh soal latihan tentang perbedaan penurunan tekanan uap
larutan dan penurunan titik beku pada larutan elektrolit dan non
elektrolit. (TM)
(Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Gemar membaca, Disiplin,
Jujur, Kerja keras, Mandiri, Toleransi, Komunikatif)
o

Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
o Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan bahasan yang
belum dipahami
o Membimbing siswa mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat dalam
modul secara berkelompok (diskusi kelompok)
(Nilai yang ditanamkan : Disiplin, Jujur, Kerja keras, Toleransi,
Komunikatif)

TEMPAT

WAKTU

kelas

10

70

Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
o Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
o Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
o Mengerjakan soal latihan di depan kelas
(Nilai yang ditanamkan: Jujur, Tanggung jawab, Toleransi, Rasa ingin
tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi.)
c. Kegiatan Akhir/Penutup :
o Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas
o Guru menugaskan siswa menyelesaikan soal-soal yang terdapat di
modul untuk dikerjakan di rumah (Tugas Individu) (PT)
Pertemuan ke-2
a. Kegiatan awal :
o Salam pembuka
o Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Religius
o Guru memeriksa kehadiran siswa per kelompok Disiplin
o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa Ingin tahu
b. Kegiatan Inti :

10

kelas

Eksplorasi

10

65

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:


o Mengarahkan siswa mengkaji dan mengolah informasi tentang
perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dengan larutan non elektrolit
(kenaikan titik didih dan tekanan osmosis) dan menemukan rumusan
untuk membedakan kedua larutan tersebut . (PT/TM)
o Mempersilahkan beberapa anggota kelompok mempresentasikan hasil
kajian. (TM)
o Memberi contoh soal latihan tentang perbedaan kenaikan titik didih
dan tekanan osmosis pada larutan elektrolit dan non elektrolit. (TM)
(Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Gemar membaca, Disiplin,
Jujur, Kerja keras, Mandiri, Toleransi, Komunikatif)
2

Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
o Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan bahasan yang
belum dipahami
o Membimbing siswa mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat dalam
modul secara berkelompok (diskusi kelompok)
(Nilai yang ditanamkan : Disiplin, Jujur, Kerja keras, Toleransi,
Komunikatif)
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
o
o
o

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui


Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
Mengerjakan soal latihan di depan kelas
(Nilai yang ditanamkan: Jujur, Tanggung jawab, Toleransi, Rasa ingin
tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi.)

c. Kegiatan Akhir/Penutup :
o Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.
o Guru memberikan kuis mengenai materi yang telah dibahas .
o Guru mengingatkan siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya akan
dilakukan ulangan blok.
H. Alat / Bahan Pelajaran / Sumber Belajar
a. Alat/Bahan Pelajaran : Sesuai dengan Lembar Kerja Siswa (LKS), alat dan bahan praktikum
b. Sumber pelajaran
: Buku-buku Kimia yang relevan
Das Salirawati, dkk., 2007, Belajar kimia secara menarik untuk
SMA/MA kelas XII, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta
Purba, Michael. 2004. Kimia 3A SMU kelas 3. Erlangga. Jakarta

15

I. Penilaian dan Tindak Lanjut


a. Penilaian
: 1. Menilai aspek kognitif dengan tes tertulis
2. Menilai aspek afektif melalui observasi
b. Alat penilaian
: (terlampir)\
c. Tindak Lanjut
: 1. Siswa yang sudah mencapai KKM diberikan pengayaan
2. Siswa yang belum mencapai KKM diberikan remedial
Mengikuti program pembelajaran kembali dengan memberikan
pembahasan soal-soal uji kompetensi (menjelaskan kembali
penyelesaian soal).
Memberikan tugas yang berkaitan dengan indikator / KD yang belum
tuntas
Melakukan uji pemahaman ulang ( remedial)

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Palleko,
Juli 2013
Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Ahmad Rivai, M.Pd.


NIP :19551231 198603 1 102

Hj. Rahmawati Supu, S. Pd.


NIP : 19750420 200604 2 014

A. Penilaian kognitif
1.Bagaimana jumlah partikel zat terlarut mempengaruhi perbedaan sifat koligatif antara larutan elektrolit
encer dan larutan non elektrolit? Jelaskan.
2. Faktor apakah yang menjadi pembeda antara sifat koligatif larutan elektrolit encer dan non elektrolit?
Tuliskan rumusannya dan jelaskan.
3.

Jika 2 mol Na2SO4 dilarutkan dalam 900 gram air, tekanan uap jenuh air pada suhu 25C = 23,76 mmHg,
tentukan :
a. tekanan uap larutan tersebut
b. penurunan tekanan uap larutan.

Kunci jawaban dan Pedoman penskoran


N
o
1
2

Jawaban
Pada larutan elektrolit terdapat ion-ion sehingga jumlah partikelnya semakin
banyak
Faktor Vant Hoff (i).
i = 1 + (n-1)
P = Po Xt
= 23,76 . 2/2 +50
= 23,76 . 2/52
= 23,76 . 0,04
= 0,9 mmHg
P

= Po - P
= 23,76 - 0,9
= 22,86 mmHg

Sko Total
r
2
4

33,3
3

66,6
7

2
1
1
1
1
1
1
1
1

Nilai

Skor Total

Nilai =

Skor
Skor total

12

100

x 100

B. Penilaian Afektif
No
1
2
3
dst

Aspek Yang Di nilai

Nama Siswa
1
2

Si A

2
4

3
3

4
1

5
2

6
2

7
2

Jumlah

Nilai

Predika
t

16

57

Skor maks 28
Keterangan:
1. Kerjasama
2. Kejujuran
3. Keaktifan
4 etepatan waktu (efektif dan efisien)
5. Tanggung jawab
6. Teliti
7. Kebersihan

Nilai
Tinggi
Sedang
Rendah
Kurang

Skor
= 4
= 3
= 2
= 1

Skor perolehan
Nilai = ----------------------- X 100
Skor maks
Rentang nilai (1-4)

Amat baik
Baik
Sedang
Kurang

(A)
(B)
(C)
(D)

= 86-100
= 75-85
= 65-74
= < 65

Soal Remedial
1. Dengan anggapan terdisosiasi (terionisasi) sempurna, berapakah titik beku yang diharapkan dari larutan
MgSO4 0,10 m?
2. Jika penurunan titik beku hasil pengamatan lebih kecil dibandingkan yang terhitung untuk suatu zat terlarut,
apa artinya?
3. Susunlah larutan berikut berdasarkan urutan menurunnya titik beku.
a. Na3PO4 0,10 m
b. NaCl 0,35 m c. C6H12O6 0,15 m
d. CH3COOH 0,15 m
Soal Pengayaan
1. Susunlah larutan berikut berdasarkan urutan menurunnya titik beku.
a. MgCl2 0,20 m;
b. K2SO4 0,15 m.
2 Pada suhu 250 C tekanan uap air murni adalah 23,8 mmHg dan tekanan uap air laut adalah 23,0 mmHg.
Dengan asumsi bahwa air laut hanya mengandung NaCl, perkirakan konsentrasinya dalam satuan
molalitas.
3. Tekanan osmotik 0,01 m larutan CaCl2 dan larutan urea pada 25 0C masing-masing adalah 0,605 atm dan
0,245 atm. Tentukan derajat disosiasi CaCl2 dalam larutan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN-3


Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemu
Alokasi Waktu

: SMA Negeri 1 Pallangga


: Kimia
: XII IPA / Ganjil
: Ke- 1, 2, 3, dan 4
: 8 x 45 menit

A. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi Kehidupan sehari-hari
B. Kompetensi Dasar
2.1 Menerapkan konsep oksidasi-reduksi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan
kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam industri.

energi listrik dan

C. Indikator
Menjelaskan konsep bilangan oksidasi (biloks)
Menyetarakan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi
Menyetarkan reaksi redoks dengan metode perubahan bilangan oksidasi (PBO)
Menggambarkan susunan sel volta atau sel galvani dan menjelaskan fungsi tiap bagiannya
Menjelaskan bagaimana energi listrik dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel volta
Menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel volta
Menyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan melalui percobaan
Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar

Menjelaskan prinsip kerja sel volta yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari (Baterai, Aki,dll)
D. Tujuan Pembelajaran.
1. Aspek Kognitif
o Siswa dapat menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi dan PBO
o Siswa dapat menjelaskan terjadinya energi listrik dari reaksi redoks pada sel volta, menggambarkan
susunan sel volta dan menuliskan lambang sel reaksi yang terjadi pada sel volta.
o Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar
o Menjelaskan prinsip kerja sel volta yang banyak digunakan dalam kehidupan dalam kehidupan
(baterai, aki, dll)
2. Aspek Psikomotorik
a. Siswa dapat mengamati ciri-ciri reaksi redoks yang belangsung spontan pada beberapa unsur
b. Siswa dapat menyimpulkan hasil praktikum
3. - Aspek Sikap
a. Kedisiplinan
b. Keaktifan atau respon dalam pembelajarn
c. Menghargai pendapat orang
d. Ketekunan belajar
e. Kerajinan
f. Hormat pada guru
- Sikap ilmiah
a. Siswa dapat bekerjasama dengan teman kelompoknya
b. Siswa jujur dalam melaporkan fakta yang diperoleh dari hasil percobaan
c. Siswa aktif dalam kegiatan praktikum
d. Siswa dapat memanfaatkan waktu dengan efektif dan efisien
e. Siswa bertanggungjawab selama proses praktikum berlangsung
f. Siswa teliti dalam praktikum
g. Siswa dapat menjaga kebersihan
E. Materi Ajar
: 1. Konsep prasyarat
Pengertian reaksi redoks dan bilangan oksidasi
Penyetaraan persamaan reaksi kimia
Oksidator dan reduktor
Reaksi redoks
2. Materi pokok
Penyetaraan reaksi redoks
Sel elektrokimia (sel volta)
Kespontanan reaksi reduksi-oksidasi
Harga potensial standar dan potensial sel (E0sel)
Aplikasi prinsip kerja sel volta

REAKSI REDUKSI-OKSIDASI DAN SEL ELEKTROKIMIA


(SEL VOLTA)
Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang disertai perubahan biloks (bil. Oksidasi). Reaksi ini dapat berlangsung
dalam suasana asam, basa atau netral.

A. Penyetaraan Reaksi Redoks


Reaksi redoks dikatakan setara apabila jumlah atom di ruas kiri dan kanan sama dan jumlah
muatan ion di ruas kiri dan kanan sama

1.

Metode Setengah Reaksi


Langkah-langkahnya :
Tulis reaksi reduksi oksidasi secara terpisah dan setarakan terlebih dahulu atom yang berubah
bilangan oksidasinya
Dalam suasana asam ruas yang kekurangan O ditambahkan H2O dan kekurangan H ditambah H+,
sedangkan pada suasana basa, ruas yang kekurangan H ditambah H 2O dan ruas kekurangan O
ditambah OH
Setarakan muatan dengan menambahkan electron
Setarakan jumlah electron yang dilepas dan yang diterima
Jumlahkan kedua setengah reaksi yang telah setara
Contoh :
Setarakan reaksi redoks berikut : Cr2O72- + SO2 Cr3+ + HSO4-

Cr2O72-

Cr3+

SO2 HSO4-

Cr2O72- Cr3+ + .
Cr2O72- + . Cr3+ + H2O

SO2 + HSO4SO2 + H2O HSO4- +

Cr2O72- +

SO2 + H2O HSO4- + H+ + e

H+ + .e Cr3+ + H2O

Reaksi reduksi
Reaksi oksidasi
Reaksi Redoks

:
:
:

Cr2O72- + H+ + .e Cr3+ + H2O


X
+
SO2 + H2O HSO4 + H + e
X
..

2. Metode Perubahan Bil.Oksidasi (PBO)


Langkah-langkahnya :
Setarakan jumlah atom unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
Tentukan unsur yang mengalami reduksi dan oksidasi
Menyamakan kenaikan dan penurunan biloks dengan mengalikan factor x
Menyamakan muatan ion ruas kiri dan kanan dengan menambahkan H+ (suasana asam) atau OH(suasana basa) dan ruas yang kekurangan atom H ditambah H2O.
Contoh :
Setarakan reaksi redoks berikut : H2S + HNO3 S + NO
H2S + HNO3
S + NO

. H2S + . HNO3
. H2S + . HNO3

. S + . NO
. S + . NO + .H2O

B. Sel Elektrokimia
Salah satu aplikasi dari konsep reaksi redoks adalah sel elektrokimia, yaitu sel-sel tempat energy
kimia diubah menjadi energy listrik atau sebaliknya. Sel elektrokimia terdiri dari 2 elektroda (tempat
berlangsungnya reaksi redoks) yaitu katoda (berlangsung reaksi reduksi) dan anoda (berlangsungnya
reaksi oksidasi)
1. Sel Volta/Sel Galvani
Dalam sel elektrokimia reaksi redoks spontan yang menghasilkan listrik (sel volta)
Reaksi redoks spontan dapat berlangsung karena adanya perbedaan kereaktifan antara suatu logam
dengan ion logam.
Kereaktifan logam disusun berdasarkan DERET VOLTA.
K Ba Ca Na Mg Al Mn Zn Fe ( H ) Cu Hg Ag Pt Au

Daya pengoksidasi (oksidator) makin kuat


Logam unsur sebelah kiri tidak dapat mengoksidaksi ion logam sebelah kanannya
Pada reaksi spontan dapat terjadi aliran elektron dengan cara :
Sistem di buat dua sel, dimana pada satu tempat terjadi reaksi oksidasi dan di tempat lain terjadi
reaksi reduksi. Bila elektron dapat mengalir, maka akan diperoleh arus listrik, seperti pada rangkaian
di berikut ini.
Sel volta
ditemukan oleh Alessandro G.Volta.
Jembatan garam
Sel ini digunakan
sebagai sumber tegangan listrik.
Z
C
Reaksi pada
rangkaian di atas dapat ditulis :
n
u
Reaksi
Reduksi : Cu2+ + 2e Cu
(katode)
(s)
Reaksi
Oksidasi : Zn(s) Zn2+ + 2e
Larutan
Larutan
ZnSO4CuSO4
(anode)
Jembatan garam
adalah larutan garam NaCl dan KNO3
dalam agar-agar
dan berfungsi supayarangkaian listrik
dalam sel volta
menjadi tertutup sehingga arus listrik
dapat diukur
a. Ciri-ciri sel volta
Katode merupakan elektroda positif dan anoda adalah kutub negative.
Arah gerak electron yaitu dari anode ke katode
Notasi sel Volta
Untuk memudahkan dan mempersingkat penulisan reaksi redoks pada rangkaian di atas
diperkenalkan penulisan Notasi sel volta sebagai berikut :
Dari reaksi :

Reaksi sel : Zn (s) + CuSO4 (aq) Cu (s) + ZnSO4


Dapat di tulis :

Atau : Anod a / ion (larutan) // ion (larutan) / katoda


b. Potensial Elektroda (E0)
Potnsial electrode merupakan ukuran besarnya kecenderungan suatu unsure untuk melepas atau
menangkap electron. Sebagai standar, digunakan elektroda hydrogen dengan harga potensial
reduksi (E0) = 0,00 volt.
Harga potensial suatu sel (E0sel) dapat dirumuskan :
E0sel = E0 reduksi

- E0 oksidasi

Contoh :
Suatu sel volta tersusun dari elektroda perak dan seng.
Ag+ + e Ag
E0 = +0,80 volt
2+
0
Zn + 2e Zn
E = -0,76 volt
Tentukan : a. anoda dan katodanya
c. notasi selnya
b.tuliskan reaksi yang terjadi
d. harga potensial selnya
Jawab :
a. Katoda : Ag (E0 lebih besar) dan Anoda : Zn (E0 lebih kecil)
b. Rx. Reduksi
: 2Ag+ + e 2Ag
E0 = +0,80 volt
2+
Rx. Oksidasi
: Zn Zn + 2e
E0 = +0,76 volt
+
2+
Rx. Redoks
: 2 Ag + Zn 2 Ag + Zn
E0 = +1,56 volt
c.Notasi sel nya :
Zn / Zn2+ // Ag+ / Ag
0
d.E sel = E0red E0oks = +0,80 (-0,76) = +1,56 volt (reaksinya spontan)
c. Sel volta dalam kehidupan sehari-hari
Beberapa contoh aplikasi sel volta dalam kehidupan sehari-hari antara lain : sel accu
(aki), baterai (sel kering), baterai alkali, baterai perak oksida (baterai kancing), sel nikelkadmium.
F.

Model

/ Metode / Pendekatan
Model
: Pembelajaran langsung
Metode
: Ceramah, tanya jawab, diskusi, Eksperimen , dan Penugasan
Pendekatan
: Konsep dan keterampilan proses

G. Langkah- Langkah Pembelajaran


NO
PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN
1
Pertemuan ke-1
a. Kegiatan awal :
o Salam pembuka
o Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Religius
o Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa Ingin
tahu
o Memberi pertanyaan pembuka mengenai konsep penyetaraan reaksi
menurut hukum kekekalan massa, konsep reaksi redoks dan
bilangan oksidasi yang telah diperoleh di tingkat sebelumnya.
b. Kegiatan Inti :
Guru menjelaskan melalui diskusi informasi penyetaraan reaksi redoks
berdasarkan metode setengah reaksi kemudian membagi kelompok
untuk menyelesaikan soal-soal latihan di LKS di bawah bimbingan
guru yang dilanjutkan menunjuk beberapa anggota kelompok untuk
menyelesaikan soal di depan kelas. (TM)
c. Kegiatan Akhir/Penutup :

TEMPAT

WAKTU

kelas

10

70

Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas


dan memberikan tugas untuk mengkaji penyetaraan reaksi redoks
berdasarkan metode PBO dan membandingkannya dengan metode
setengah reaksi di rumah.(PT)
Pertemuan ke-2
a. Kegiatan awal :
o Salam pembuka
o Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Religius
o Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa Ingin
tahu
o Memberi pertanyaan pembuka mengenai perbedaan
konsep
penyetaraan reaksi redoks berdasarkan metode setengah reaksi dan
metode PBO.

10

Kelas

10

65

b. Kegiatan Inti :
Guru menjelaskan melalui diskusi informasi penyetaraan reaksi
redoks berdasarkan metode PBO kemudian membagi kelompok
untuk menyelesaikan soal-soal latihan di LKS di bawah bimbingan
guru yang dilanjutkan menunjuk beberapa anggota kelompok untuk
menyelesaikan soal di depan kelas. Selanjutnya siswa diarahkan
mengkaji dan mengolah informasi mengenai sel volta (kespontanan
reaksi), gambaran/susunan sel volta dan penulisan lambang sel volta.
(TM)

15

c. Kegiatan Akhir/Penutup :
Sebelum memberikan kuis, guru membimbing siswa menyimpulkan
materi yang dibahas dan memberikan tugas untuk mempelajari
langkah kerja percobaan kespontanan reaksi di LKS untuk pertemuan
berikutnya . (PT)

Pertemuan ke-3
a. Kegiatan awal :
o Salam pembuka
o Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Religius
o Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa Ingin
tahu
o Guru menanyakan kesiapan siswa melakukan praktikum melalui
pertanyaan tentang penguasaan langkah kerja pada percobaan yang
akan dilakukan

Laboratori
um

70

b. Kegiatan Inti :
Membimbing siswa dalam melakukan percobaan sederhana untuk
mengamati reaksi redoks pada logam yang berlangsung spontan.(TM)
c.

10

10

Kegiatan Akhir/Penutup :
Menugaskan siswa untuk membuat laporan sementara dari hasil
praktikum ( tugas kelompok ). Kemudian menugaskan secara
berkelompok untuk membuat makalah mengenai aplikasi prinsip sel
volta dalam kehidupan sehari-hari(misalnya pada aki dan baterai)

4
Pertemuan ke-4
a. Kegiatan awal :
o Salam pembuka
o Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Religius
o Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa Ingin

kelas

10

tahu
Memberi pertanyaan mengenai sel volta dan cara menentukan besar
nya energi listrik yang dihasilkan sambil mengingatkan kembali
mengenai deret volta dihubungkan dengan kespontanan reaksi
redoks
70

b. Kegiatan Inti :
Guru mengarahkan siswa mengkaji dan mengolah informasi mengenai
potensial sel yang dihasilkan dari sel volta dan membimbing
menyelesaikan soal-soal latihan pada LKS. Kemudian secara acak
menunjuk salah satu kelompok mempresentasikan makalah yang telah
ditugaskan pada pertemuan sebelumnya. (TM)

10

c. Kegiatan Akhir/Penutup :
Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang dibahas dan
memberikan tugas di LKS yang dikerjakan di rumah. (PT)

H. Alat / Bahan Pelajaran / Sumber Belajar


a. Buku-buku Kimia yang relevan :
- Das Salirawati, dkk., 2007, Belajar kimia secara menarik untuk SMA/MA kelas XII, PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta
- C.Polling, Ir., dkk, 1991, Ilmu Kimia semester 5 dan 6, Jilid 3B edisi keenam (revisi), Penerbit
Erlangga, Jakarta
b. Multimedia, White Board, Spidol.
I.

Penilaian dan Tindak Lanjut


a. Penilaian
: 1. Menilai aspek kognitif dengan tes tertulis
2. Menilai aspek afektif melalui observasi
b. Alat penilaian
: (terlampir)
c. Tindak Lanjut
: 1. Siswa yang sudah mencapai KKM diberikan pengayaan
2. Siswa yang belum mencapai KKM diberikan remedial
Mengetahui,
Kepala Sekolah

Palleko,
Juli 2013
Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Ahmad Rivai, M.Pd.


NIP :19551231 198603 1 102

Hj. Rahmawati Supu, S. Pd.


NIP : 19750420 200604 2 014

A. Penilaian kognitif
1. Setarakan reaksi reduksi-oksidasi berikut dengan metode :
a. Setengah reaksi (Ion Elektron)
: MnO4- + SO32- Mn2+ + SO42- (asam)
a. Perubahan Bilangan Oksidasi (PBO) : SO42- + Cl- S2O32- + Cl2 (asam)
2. Apakah yang dimaksud dengan reaksi spontan? Apa perbedaannya dengan reaksi yang berlangsung tidak
spontan? Jelaskan !
3. Apakah fungsi dari jembatan garam pada sel volta? Jelaskan.
4. Tuliskan lambang notasi sel dari :
a. 2 Al + 3 Sn+2 2 Al+3 + 3 Sn
b. 2 Ag+ + Fe 2 Ag + Fe+2
5. Diketahui : E Fe+2/Fe = -0,44 volt
E Al+3/Al = -1,66 volt
Tentukan Esel persamaan reaksi : 2 Al+3 + 3 Fe 2 Al + 3 Fe+2. Jelaskan apakah reaksi dapat
berlangsung atau tidak.
6. Tuliskan prinsip kerja dan arah aliran elektron pada baterai biasa !

Kunci jawaban dan Pedoman penskoran


No
1

Jawaban
a. MnO4- + 8H+ + 5e Mn2+ + 4H2O

x2

Skor

Total

3
3

20

SO32- + H2O SO42- + 2H+ + 2e


x5
+
22+
2MnO4 + 16H + 5SO3 + 5H2O 2Mn + 8H2O + 5SO42- + 10H+
2MnO4- + 6H+ + 5SO32- 2Mn2+ + 3H2O + 5SO42- + 10H+
b.

2SO42- + 2Cl- S2O32- + Cl2


+12
-2
+4
0
8x1
2x4

2
2

2SO42- + 8Cl- + 10H+ S2O32- + 4Cl2 + 5H2O


2
2

3
4
5

Reaksi spontan adalah reaksi pada sel elektrokimia (reaksi redoks) yang
menghasilkan arus listrik karena adanya perbedaan harga potensial sel.
Reaksi tidak spontan adalah reaksi yg tidak menghasilkan arus listrik karena
perbedaan potensial selnya negatif
Jembatan garam berfungsi untuk menetralkan muatan ion yang berlebih saat
terjadinya reaksi sehingga dihasilkan arus listrik pada rangkaian tertutup.
a. Al / Al3+ // Sn2+ / Sn
b. Fe / Fe2+ // Ag+ / Ag
Esel = Eokatoda - Eoanoda
= Eoreduksi - Eooksidasi
= -1,66 (-0,44)
= -1,66 + 0,44
= -1,22 volt
Reaksinya tidak spontan karena Eselnya negatif
Prinsip kerja baterai biasa : Sebagai anode adalah wadah seng dan katodenya
adalah grafit/karbon. Saat posisi on, dihasilkan arus listrik dimana
elektrolitnya adalah pasta yang terdiri atas MnO2, NH4Cl dan air.
Zeng akan diokasidasi menghasilkan elektron dan ditangkap oleh mangan
oksida. Potensial sel yang dihasilkan 1,5 vol Arah aliran elektronnya : dari
Anoda ke katoda
Total skor maksimal

2
2
4
4
4

42

C. Penilaian Kinerja (Psikomotorik)

Jumlah

Nilai

Predika
t

1
2
3
dst
Skor maks 28
Keterangan:
1. Kerjasama
2. Kejujuran
3. Keaktifan
4. Ketepatan waktu (efektif dan efisien)
5. Tanggung jawab
6. Teliti
7. Kebersihan
Skor perolehan
Nilai = ----------------------- X 100

Nilai
Tinggi
Sedang
Rendah
Kurang

Skor
= 4
= 3
= 2
= 1

Skor total

Aspek Yang Di nilai

Nilai = ------------ X 100

Nama Siswa

Skor

No

42

Skor maks
Rentang nilai (1-4)

No

Amat baik
(A) = 86-100
Baik
(B)
= 75-85
Sedang
(C)
= 65-74
Kurang
(D)
= < 65

Aspek yang dinilai

Nama Siswa (rentang nilai 1 10)


A
B
C
D
E
F

1
2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN-4


Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemu
Alokasi Waktu

: SMA Negeri 1 Pallangga


: Kimia
: XII IPA / Ganjil
: Ke- 1, 2 dan 3
: 6 x 45 menit

A. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dlm Kehidupan seharihari.
B. Kompetensi Dasar
2.2 Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis
C. Indikator
Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis melalui Percobaan
Menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada larutan atau cairan/lelehan/leburan dengan
elektroda aktif maupun inert.
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi
Menjelaskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya korosi
D. Tujuan Pembelajaran.
: 1. Aspek Kognitif
a. Siswa dapat menuliskan reaksi sel elektrolisis (anoda dan katoda) menggunakan
b. Siswa dapat menuliskan reaksi yang terjadi di katoda dan anoda pada larutan atau cairan / lelehan/

leburan pada elektroda aktif


c. Siswa dapat menuliskan reaksi yang terjadi di katoda dan anoda pada larutan atau cairan / lelehan /
leburan pada elektroda inert
d. Siswa dapat menjelaskan reaksi yang terjadi di katoda dan anoda pada peristiwa perkaratan (korosi)
e. Siswa dapat menjelaskan faktor yang mempengaruhi korosi
f. Siswa dapat menjelaskan cara mencegah terjadinya korosi
2. Aspek Psikomotorik
a. Siswa dapat merangkai alat elektrolisis
b. Siswa dapat menuangkan larutan dengan benar ke dalam pipa U
c. Siswa dapat menentukan posisi katoda dan anoda
d. Siswa dapat memipet zat hasil elektrolisis dari anoda dengan tepat
e. Siswa dapat melakukan uji lakmus dengan benar
f. Siswa dapat menyimpulkan hasil percobaan
3. - Aspek Sikap
a. Kedisiplinan
b. Keaktifan atau respon dalam pembelajarn
c. Menghargai pendapat orang
d. Ketekunan belajar
e. Kerajinan
f. Hormat pada guru
- Sikap ilmiah
a. Siswa dapat bekerjasama dengan teman kelompoknya
b. Siswa jujur dalam melaporkan fakta yang diperoleh dari hasil percobaan
c. Siswa aktif dalam kegiatan praktikum
d. Siswa dapat memanfaatkan waktu dengan efektif dan efisien
e. Siswa bertanggungjawab selama proses praktikum berlangsung
f. Siswa teliti dalam praktikum
g. Siswa dapat menjaga kebersihan
h. Materi Ajar.
1. Konsep prasyarat
Reaksi redoks
Sel elektrokimia
Sel volta
2. Materi pokok
Sel elektrolisis
Reaksi-reaksi pada sel elektrolisis
Korosi
REAKSI REDUKSI-OKSIDASI DAN SEL ELEKTROKIMIA
(SEL ELEKTROLISIS) DAN KOROSI
2. Sel Elektrolisis
Dalam sel ini, energi listrik diubah menjadi reaksi redoks.
a. Komponen sel elektrolisis
Terdiri atas anode (kutub positif) dan katoda (kutub negatif) serta elektrolit (asam, basa atau
garam). Jika elektrolit dialiri arus listrik, maka kation mengalami reduksi dan anion mengalami
oksidasi.
b. Reaksi pada Elektroda
Ada 2 macam elektroda yaitu inert (tidak dapat bereaksi, misalnya Pt, C dan Au) dan elektroda
non inert (dapat bereaksi/teroksidasi, misalnya Fe, Cu, Ni dan Ag)
Reaksi-reaksi pada sel elektrolisis dapat ditulis menurut aturan :
Reaksi di Katoda
Reaksi di Anoda
1. Kation gol. IA, IIA, Al3+ dan Mn(bentuk 1. Anion sisa asam oksi (SO42-, NO3-, CO32-)
larutan) yang tereduksi adalah air karena
tidak dapat dioksidasi. Yang teroksidasi
Eoreduksinya lebih kecil dari air (Eo = -0,83 )
adalah air
2H2O + 2e 2 OH- + H2
2H2O 4H+ + 4e + O2
2. Ion-ion logam yang memiliki Eo lebih besar 2. Ion halida (F-, Cl-, Br-, I-) dioksidasi menjadi
dari -0,83 volt direduksi menjadi logam yang
halogen (X2)
2F- F2 + 2e
diendapkan pada permukaan katoda.
Ln+ + n e L(s)
3. Ion H+ dari asam direduksi menjadi gas H2
3. Ion OH- dari basa dioksiasi mejadi gas O2
H+ + 2e H2
4 OH- 2 H2O + O2 + 4e
Contoh :
Tuliskan reaksi yang terjadi di katoda dan anoda pada elektrolisis :

1. Larutan NaCl (elektroda Karbon) 4. Leburan NaCl


2. Larutan CuSO4
5. Larutan CuSO4 (elektroda tembaga)
3. Larutan Ca(OH)2 (elektroda Pt)
6. Cairan CaF2
Jawab :
1. Lart. NaCl Na+ + Cl4. Leburan NaCl Na+ + ClKat : 2H2O + 2e 2 OH + H2
Kat : Na+ + e Na
An : 2 Cl Cl2 + 2e
An : 2 Cl- Cl2 + 2e
2+
22. Lart. CuSO4 Cu + SO4
5. Lart. CuSO4 Cu2+ + SO42- (elektroda Cu)
Kat : Cu2+ + 2e Cu
Kat : Cu2+ + 2e Cu
+
An : 2H2O 4H + 4e + O2
An : Cu Cu2+ + 2e
2+
3. Lart. Ca(OH)2 Ca + 2 OH
6. Cairan CaF2 Ca2+ + 2FKat : 2H2O + 2e 2 OH + H2
Kat : Ca2+ + 2e Ca
An : 4 OH 2 H2O + O2 + 4e
An : 2F- F2 + 2e

F.

Korosi atau perkaratan logam adalah peristiwa teroksidasinya suatu logam dengan gas oksigen di udara.
Hasil korosi disebur karat (pengotor) terdiri dari oksida logam.
1. Faktor penyebab korosi
a. Kelembaban udara
b. Tingkat keasaman
c. Kontak dengan elektrolit
d. Adanya pengotor atau kontak dengan logam lain yang kurang aktif
e. Kasar atau halusnya permukaan logam
2. Cara mencegah korosi
a. Cara fisika yaitu dengan melapisi logam dengan cat atau minyak
b. Cara kimia yaitu :
- Melapisi logam dengan logam lain yang kurang reaktif
- Perlindungan katodik yaitu melapisi logam dengan logam yang lebih mudah teroksidasi
- Membuat paduan logam (aliasi)
Model/Metode/Pendekatan.
Model
Metode
Pendekatan

: Pembelajaran langsung
: Ceramah, tanya jawab, diskusi Informasi, Tanya jawab, Eksperimen, dan penugasan
: Konsep dan keterampilan proses

G. Langkah Langkah Pembelajaran


NO

PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN


Pertemuan ke-1
a. Kegiatan awal :
- Salam pembuka
- - Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Religius
- - Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
- - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa Ingin tahu
- Guru menanyakan kesiapan siswa melakukan praktikum melalui
pertanyaan tentang penguasaan langkah kerja pada percobaan yang
akan dilakukan.

TEMPA
T

WAKT
U

Labkimia

10

b. Kegiatan Inti :
Membimbing siswa dalam melakukan percobaan sederhana untuk
mengamati reaksi dan sifatnya pada sel elektrolisis. (TM)
c. Kegiatan Akhir/Penutup :
Menugaskan siswa untuk membuat laporan sementara dari hasil
praktikum (tugas kelompok). Kemudian menugaskan untuk mengkaji di
rumah literatur yang membahas reaksi-reaksi pada sel elektrolisis baik
berupa larutan maupun lelehan dengan berbagai macam elektroda (aktif
atau inert). (PT)
Pertemuan ke-2
a. Kegiatan awal :
- Salam pembuka
- - Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Religius
- - Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
- - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa Ingin tahu
- Guru menanyakan sejauh mana penguasaan materi dari hasil kajian

70

10

Kelas

10

literatur yang telah ditugaskan pada pertemuan sebelumnya.


b. Kegiatan Inti :
Mengelompokkan siswa untuk menyelesaikan soal latihan mengenai
reaksi-reaksi di anoda dan katoda pada sel elektrolisis menggunakan
elektroda inert atau aktif. (TM)
c. Kegiatan Akhir/Penutup :
Sebelum kuis, guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah
dibahas, kemudian menugaskan untuk merancang langkah kerja
percobaan (faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi). (PT)
Pertemuan ke-3
a. Kegiatan awal :
- Salam pembuka
- - Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Religius
- - Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
- - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa Ingin tahu
- Guru menanyakan kembali pengetahuan tentang sel volta
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

65

15

kelas

b. Kegiatan Inti :
Mempresentasikan melalui slide peristiwa perkaratan (korosi) dan faktor
yang mempengaruhi serta cara mencegahnya. Dilanjutkan tanya jawab
seputar peristiwa korosi tersebut. (TM)
c. Kegiatan Akhir/Penutup :
Menugaskan siswa untuk merancang percobaan mengenai peristiwa
perkaratan pada pertemuan selanjutnya.
Penguatan konsep dan membimbing siswa menyimpulkan materi yang
telah disampaikan lalu memberikan kuis dan tugas individu di rumah (PT)
H. Alat/Bahan Pelajaran/Sumber Belajar :

10

70

10

a. Buku-buku Kimia yang relevan :


- Das Salirawati, dkk., 2007, Belajar kimia secara menarik untuk SMA/MA kelas XII, PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta
- C.Polling, Ir., dkk, 1991, Ilmu Kimia semester 5 dan 6, Jilid 3B edisi keenam (revisi),
Penerbit
Erlangga, Jakarta
c. Multimedia

I. Penilaian dan Tindak Lanjut


a. Penilaian
b. Alat penilaian
c. Tindak Lanjut

:
: 1. Menilai aspek kognitif dengan tes tertulis
2. Menilai aspek afektif melalui observasi
: (terlampir)
: 1. Siswa yang sudah mencapai KKM diberikan pengayaan
2. Siswa yang belum mencapai KKM diberikan remedial

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Pallangga,
Juli 2013
Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Ahmad Rivai, M.Pd.


NIP :19551231 198603 1 102

Hj. Rahmawati Supu, S. Pd.


NIP : 19750420 200604 2 014

A. Penilaian kognitif
1. Tuliskan reaksi yang terjadi di katoda dan anoda pada elektrolisis :
a. Larutan NaCl (elektroda Karbon)
c. Leburan NaCl
b. Larutan CuSO4
d. Larutan CuSO4 (elektroda tembaga)
2. Tuliskan reaksi yang terjadi di katode dan anode untuk masing-masing reaksi elektrolisis jika digunakan
larutan KI.
3. Bagaimana sifat larutan yang ada pada anoda dan katoda pada elektrolisis di atas?
4. Pada proses perkaratan besi, tuliskan yang bertindak sebagai katode (mengalami reduksi) dan anoda (mengalami
oksidasi) dan tuliskan pula rumus dari karat besi.
5. Apa yang dimaksud dengan korosi
6. Sebutkan 3 cara untuk mengatasi korosi pada logam
7. Tuliska 2 faktor yang dapat menyebabkan terjadinya korosi pada logam.
8. Tuliskan pasangan gas-gas yang menyebabkan terjadinya korosi di daerah industri.

Kunci jawaban dan Pedoman penskoran


No
1

Jawaban
a. Lart. NaCl Na+ + ClKat : 2H2O + 2e 2 OH- + H2
An : 2 Cl- Cl2 + 2e
b. Lart. CuSO4 Cu2+ + SO42Kat : Cu2+ + 2e Cu

Skor

Total

Nilai

28,57

An :

2H2O 4H+ + 4e + O2

c. Lart. NaCl Na+ + ClKat : Na+ + e Na


An : 2 Cl- Cl2 + 2e

2
3
4

5
6

7
8

d.Lart. CuSO4 Cu2+ + SO42- (elektroda Cu)


Kat : Cu2+ + 2e Cu
An : Cu Cu2+ + 2e
a. Lart. KI K+ + IKat : 2H2O + 2e 2 OH- + H2
An : 2 l- l2 + 2e
Di Katoda bersifat : basa
Di Anoda : netral
Katoda
: zat pengotor, dalam suasana asam H2O direduksi
menjadi H2

Anoda

1
2

: Fe (besi)
Rumus karat besi : Fe2O3.nH2

Korosi adalah perubahan kimia yang dialami suatu logam


karena pengaruh lingkungan atau peristiwa teroksidasinya suatu
logam oleh gas oksigen di udara
3 cara untuk mencegah terjadinya korosi
1. Dengan melapisi logam seperti dicat
2. Perlindungan katodik
3. Dengan aliasi
1. Kelembaban udara
2. Tingkat keasaman
Di daerah industri yang menyebabkan korosi adalah :
SO2 dan NO2
Total

2
2
1
1
1
1

17,86

7,14

14,29

7,14

1
1
1

10,71

7,14

7,14

28

100

1
1
2
2

Skor
Nilai = ------------ X 100
Skor total

B. Penilaian Kinerja (Psikomotorik)

No
1
2
3
4
5
6

Aspek yang dinilai

Nama Siswa (rentang nilai 1 10)


B
C
D
E
F

Merangkai alat elektrolisis


Menuangkan larutan ke dalam pipa U
Memasang elektroda pada pipa U
Memipet zat untuk uji pH
Menentukan pH dengan kertas lakmus
Menyimpulkan hasil percobaan

C. Penilaian Afektif
No

NamaSiswa

Aspek yang di nilai


1 2 3 4 5 6

jumlah

Nilai

1
2
dst
Skor maksimal 24
Keterangan:
1. Kedisiplinan
2. Keaktifan
3. Menghargai pendapat orang lain
4. Ketekunan
5. Kerajinan

Nilai
Tinggi
Sedang
Rendah
Kurang

Skor
= 4
= 3
= 2
= 1

Predikat

6. Hormat pada guru


Rentang nilai (1-4)

Amat baik
Baik
Sedang
Kurang

(A)
(B)
(C)
(D)

= 86-100
= 75-85
= 65-74
= < 65

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN-5


Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemu
Alokasi Waktu

: SMA Negeri 1 Pallangga


: Kimia
: XII IPA / Ganjil
: Ke- 1, dan 2
: 4 x 45 menit

A. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi Kehidupan sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar
2.3
Menerapkan hukum Faraday untuk elektrolisis larutan elektrolit
C. Indikator
Menerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis
Menuliskan reaksi elektrolisis pada penyepuhan dan pemurnian logam.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Aspek Kognitif
a. Siswa dapat menerapkan hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis
b. Siswa dapat menjelaskan aplikasi sel elektrolisis dalam proses penyepuhan dan pemurnian logam
pada industri.
2. Aspek Sikap
a. Kedisiplinan
b. Keaktifan atau respon dalam pembelajarn
c. Menghargai pendapat orang
d. Ketekunan belajar

e. Kerajinan
f. Hormat pada guru
E. Materi Ajar
1. Konsep prasyarat
Reaksi redoks
Sel/reaksi elektrolisis
2. Materi pokok
Hukum Faraday
Aplikasi sel elektrolisis pada penyepuhan dan pemurnian logam
HUKUM FARADAY DAN APLIKASI SEL ELEKTROLISIS
A. Hukum Faraday I :

Massa zat yang terbentuk pada elektroda selama elektrolisis berbanding lurus
dengan jumlah arus listrik yang melalui sel elektrolisis

m = e F

dimana

e = Ar atau Mr / jumlah electron


1 F = 1 mol electron atau F = Q/96.500 atau F = i.t/96.500

Sehingga dapat dituliskan menjadi :

m=

e . i. t
96.500

i = kuat arus (Ampere), t = waktu elektrolisis (detik), m = massa (gram) dan e = massa ekivalen
Contoh :
Jika larutan CuSO4 dielektrolisis dengan arus listrik 1930 coulomb, hitung massa endapan tembaga
(Ar=63,5) yang terbentuk di katode
Jawab :
eCu = 63,5/2 = 31,75 (CuSO4 Cu2+ + SO42m = e F = e.Q/96500
= 31,75 . 1930/96500 = 0,635 gram
B. Hukum Faraday II : Jika 2 sel atau lebih dialiri arus listrik dalam jumlah yang sama, maka perbandingan
massa zat-zat yang dihasilkan sebanding dengan massa ekivalen zat-zat tersebut

m1 e 1
=
m2 e 2
Contoh :
Pada dua sel elektrolisis yang disusun seri dengan electrode inert terdiri dari larutan NiSO 4 dan ZnSO4
dialirkan arus listrik sebesar 6 ampere selama 1 jam. Pada elektrolisis tersebut, dihasilkan 6,54 gram endapan
Nikel. Hitung massa endapan yg dihasilkan di katoda pada sel elektrolisisyang kedua (Ar Zn = 65,Ar Ni = 58,5)
Jawab :
e Ni = 58,5/2 = 29,25 dan e Zn = 65/2 = 32,5
Massa seng yang dihasilkan :

6,54 29,25
=
m2
32,5

m2 = 7,26 gram

C. Beberapa kegunaan elektrolisis


Diantara kegunaan elektrolisis adalah :
1. Untuk memperoleh unsure-unsur logam halogen, gas hydrogen dan gas oksigen
2. Untuk menghitung konsentrasi ion logam dalam suatu larutan
3. Untuk pemurnian suatu logam dengan prinsip logam murni sebagai katode dan logam kotor sebagai
anode
4. Untuk penyepuhan (electroplating) yaitu melapisi permukaan suatu logam dengan logam lain
(logam yang akan dilapisi sebagai katode dan yang melapisi/penyepuh sebagai anoda)
a. Metode Pembelajaran : Diskusi Informasi, Tanya Jawab, dan Penugasan.
b. Pendekatan : Konsep dan keterampilan proses
F. Metode Pembelajaran.
Model
: Pembelajaran langsung
Metode
: Ceramah, tanya jawab, diskusi Informasi, Tanya jawab, Eksperimen, dan penugasan
Pendekatan
: Konsep dan keterampilan proses
G. Langkah Langkah Pembelajaran

N
O

PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN


Pertemuan ke-1
a. Kegiatan awal :
- Salam pembuka.
- Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Nilai Religius
- - Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
- - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa Ingin
tahu
- Guru menanyakan contoh reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada
sel elektrolisis yang menghasilkan gas atau endapan dan cara
menentukan jumlah zat yang terbentuk secara kuantitatif (TM). (Nilai
Rasa Ingin Tahu)
.
b. Kegiatan Inti :
Mengarahkan siswa mengkaji buku/referensi yang ada tentang hukum
Faraday dan penerapannya melalui hitungan. Kemudian guru
menginformasikan rumusan hukum faraday dilanjutkan pengerjaan soalsoal oleh siswa yang terdapat di LKS. (TM dan PT)
(Nilai Mandiri, Gemar Membaca, Jujur, Kerja Keras dan Kreatif)

TEMPAT

WAKTU

kelas

10

70

10

c. Kegiatan Akhir/Penutup :
Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang dibahas dan
memberikan tugas rumah.(PT)

Pertemuan ke-2
a. Kegiatan awal :
- Salam pembuka.
- Doa bersama untuk memulai pembelajaran Nilai Religius
- - Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
- - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa Ingin
tahu
- Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya dengan menunjukkan
beberapa siswa untuk mengerjakan soal yang telah dikerja di rumah(TM)
b. Kegiatan Inti :
Guru mengelompokkan siswa untuk mengkaji dan mengolah informasi
mengenai aplikasi/penerapan reaksi/sel elektrolisis pada proses
penyepuhan dan pemurnian logam di industri, kemudian salah satu
kelompok mempresentasikan di depan kelas hasil kajian dengan
kelompoknya. (TM)
(Nilai Mandiri, Gemar Membaca, Tanggung Jawab, Cinta Damai,
Jujur, Kerja Keras dan Kreatif).

Kelas

10

65

15

c. Kegiatan Akhir/Penutup :
Sebelum memberikan kuis, guru membimbing siswa menyimpulkan
materi yang dibahas. Kemudian memberi tugas kelompok di rumah untuk
membuat tabel kelimpahan beberapa unsur (logam dan non logam) dan
produk yang mengandung unsur tersebut yang akan dipresentasikan pada
pertemuan selanjutnya. (PT)
H. Alat / Bahan Pelajaran / Sumber Belajar
a. Buku-buku Kimia yang relevan :
- Das Salirawati, dkk., 2007, Belajar kimia secara menarik untuk SMA/MA kelas XII, PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta
- C.Polling, Ir., dkk, 1991, Ilmu Kimia semester 5 dan 6, Jilid 3B edisi keenam (revisi), Penerbit
Erlangga, Jakarta
b. Multimedia
I. Penilaian dan Tindak lanjut
a. Penilaian
: 1. Menilai aspek kognitif dengan tes tertulis
2. Menilai aspek afektif melalui observasi
b. Alat penilaian
: (terlampir)
c. Tindak Lanjut
: 1. Siswa yang sudah mencapai KKM diberikan pengayaan berupa

pemberian soa- soal yang lebih bervariasi.


2. Siswa yang belum mencapai KKM :
Mengikuti program pembelajaran kembali dengan memberikan
pembahasan soal-soal uji kompetensi (menjelaskan kembali
penyelesaian soal).
Memberikan tugas yang berkaitan dengan indikator / KD yang belum
tuntas
Melakukan uji pemahaman ulang ( remedial)

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Pallangga,
Juli 2013
Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Ahmad Rivai, M.Pd.


NIP :19551231 198603 1 102

Hj. Rahmawati Supu, S. Pd.


NIP : 19750420 200604 2 014

A. Penilaian kognitif
1. Berapa gram perak dapat dibebaskan jika dalam suatu larutan AgNO 3 dialirkan arus listrik sebesar 2 Ampere
selama 25 menit?
2. Berapa liter gas Oksigen yang dihasilkan pada saat mengalirkan arus sebesar 10 A selama 965 detik pada
larutan asam sulfat?
3. Pada proses penyepuhan sendok aluminium dengan perak, tentukan yang bertindak sebagai katoda dan anoda.

Kunci jawabab dan Pedoman penskoran


No
1

Jawaban

Skor

m = eit/96500
m = 108/1.2.1500/96500
m = 3,36 gram
Reaksi di anoda :
2H2O 4H+ + O2 + 4e

2
2
1
2

Mol O2 = it/96.500
= 10 x 965 / 96.500
= 0,1 mol
Karena terdapat 4 mol elektron, maka mol O2 = 0,1/4 = 0,025 mol
Volume O2 = 0,025 x 22,4 l/mol
= 0,6 liter

1
1
1
1
1
1

Total

Nilai

33,33

53,33

Pada penyepuhan sendok aluminium dengan perak, yang


bertindak sebagai :
Katoda : aluminium
Anoda : perak
Total skor maksimal

1
1

13,33

15

100

B. Penilaian Afektif
No

NamaSiswa

Aspek yang di nilai


1 2 3 4 5 6

jumlah

Nilai

Predikat

1
2
dst
Skor maksimal 24

Keterangan:
1. Kedisiplinan
Nilai
2. Keaktifan
Tinggi
3. Menghargai pendapat orang lain
Sedang
4. Ketekunan
Rendah
5. Kerajinan
Kurang
6. Hormat pada guru
Skor perolehan
Nilai = ----------------------- X 100
Skor maks
Rentang nilai (1-4)

Amat baik
Baik
Sedang
Kurang

(A)
(B)
(C)
(D)

Skor
= 4
= 3
= 2
= 1

= 86-100
= 75-85
= 65-74
= < 65

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN-6


Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemu
Alokasi Waktu

: SMA Negeri 1 Pallangga


: Kimia
: XII IPA / Ganjil
: Ke- 1, dan 2
: 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama di alam dan produk yang mengandung unsure tersebut
C. Indikator
Mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur yang ada di alam terutama di Indonesia
Mengidentifikasi produk-produk yang mengandung unsur tersebut
D. Tujuan Pembelajaran
1. Aspek Kognitif
a. Siswa dapat mengidentifikasi keberadaan dan produknya dari unsur-unsur yang adadi alam (utamanya
di Indonesia)
2. Aspek Sikap
a. Kedisiplinan
b. Keaktifan atau respon dalam pembelajarn

c.
d.
e.
f.

Menghargai pendapat orang


Ketekunan belajar
Kerajinan
Hormat pada guru

E. Materi Ajar
1. Konsep prasyarat
Unsur-unsur logam dan non logam
Letak unsur logam dan non logam dalam SPU
2. Materi pokok
Kelimpahan unsur di alam
Sifat beberapa unsur (dalam golongan)
Kegunaan beberapa unsur dalam kehidupan sehari-hari
KELIMPAHAN UNSUR-UNSUR DI ALAM
Unsur-unsur alam terdapat di udara (atmosfer), tanah (kulit dan kerak bumi), air (hidrosfer) dan pada
makhluk hidup. Sebagian unsur tersebut tersebar secara bebas dan sebagian lagi bersenyawa dengan unsur lain
dalam bentuk mineralnya.
Bumi dibagi menjadi 5 bagian yaitu Atmosfir (terdiri dari berbagai campuran gas), Hidrosfir (komponen
utamanya adalah air), Litosfir, Mantel dan Inti Bumi.
Komposisi atmosfir pada lapisan yang dekat dengan permukaan bumi menunjukkan bahwa gas N 2merupakan
komponen terbanyak (78%) disusul O 2 (20,95%), Argon (0,9%), CO2 (0,0314%) dan gas lainnya seperti Ne, He,
Kr, H2, Xe, CO, NO, SO2, dll.
Hidrosfir merupakan lapisan zat cair termasuk lautan yang menutupi 70,8% permukaan bumi. Selain itu
menmgandung juga zat terlarut seperti Na +, Cl-, Br-, I-, Mg2+, dan Ca2+.
Litosfir atau kerak bumi dengan ketebalan sekitar 100 km tersusun atas mineral (senyawaan dari suatu unsur)
dan bijih (mineral yang kaya dengan senyawa tertentu sehingga secara ekonomis dapat diambil zatnya sebagai
senyawa atau unsur). Senyawa penyusun (komposisi) kerak bumi terbesar adalah Silikon dioksida (60,18%),
Aluminium Oksida (15,61%), Besi(II) Oksida (3,88%), Besi (III) Oksida (3,14%), MgO, CaO, dll.
Bila dihitung berdasarkan kelimpahan total, maka unsur terbesar penyusun kerak bumi adalah Oksigen (49,5%)
disusul Silikon (25,7%), Aluminium (7,4%), Besi (4,7%), Ca, Na, Mg, dll.
Adapun Mantel (lebih 100 km 3000 km) tersusun atas Si, Mg dan oksida lainnya dan yang berupa lelehan.
Bagian Inti Bumi diduga berisi besi cair dan sedikit nikel dan unsur lain. Dari penelitian seismograf diperkirakan
bahwa jari-jari inti bumi mencapai 1275 km dengan suhu mencapai 6650 0C.
Indonesia memiliki deposit bijih unsur-unsur tertentu yang tersebar diberbagai daerah.
Tabel tempat penambangan bijih logam di Indonesia
Nama Unsur
Aluminium
Besi

Nama Bijih
Bauksit
Hematit
Magnetit
Siderit

Rumus Kimia
Al2O3.2H2O
Fe2O3
Fe3O4
FeCO3

Emas dan Perak

Unsur bebas

Au dan Sg

Mangan

Pirolusit

MnO2

Pentlandit
Garnierit
Milerit
Kalkopirit
Kasiterit

NiS.FeS
Ni.MgSiO3
NiO2
CuFeS2
SnO2

Nikel
Tembaga
Timah

Daerah penambangan
P.Bintan Riau dan Singkawang Kalimantan Barat
Cilacap (pantai selatan Jawa Tengah)
Bengkalis Sumatera, Bolaang Mongondow dan
Minahasa di Sulut, Katim, Kalteng, Tembagapura di
Papua
Perbukitan Menoreh di Jateng, Lampung, Maluku,
NTB dan Sulut
Pulau Peleng, Sulawesi Tengah
Donggala, Sulawesi Tengah
Soroako, Sulawesi Selatan
Tembagapura Papua
Kep. Riau, P.Singkep, Bangka, Belitung

Unsur-unsur di alam banyak dimanfaatkanuntuk memproduksi bahan berguna bagi kehidupan manusia.
Nitrogen dan Oksigen diambil dengan mencairkan udara kering. Nitrogen dimanfaatkan untuk membuat amonia
(bahan baku pembuatan pupuk dan bahan peledak), Oksigen digunakan antara lain pada proses pengelasan dan
pengoksidasi, dari air laut dapat diambil garam NaCl yang dimanfaatkan untuk membuat bahan kimia lain
misalnya NaOH, natrium bikarbonat, logam natrium, dll.
F. Metode Pembelajaran
Model
: Pembelajaran langsung
Metode
: Ceramah, tanya jawab, diskusi Informasi, Tanya jawab, Eksperimen, dan penugasan
Pendekatan
: Konsep dan keterampilan proses
G. Langkah Langkah Pembelajaran

N
O

PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN

TEMPAT

WAKTU

Pertemuan ke-1
a. Kegiatan awal :
- Salam pembuka
- Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Nilai Religius
- - Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
- - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa Ingin tahu
- Guru menanyakan sejauh mana pengetahuan siswa terhadap unsur-unsur
yang telah dipelajari (terutama sifat dan letaknya dalam SPU), termasuk
kesiapan siswa mempresentasikan tugas yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya.
.
b. Kegiatan Inti :
Menunjuk secara acak 2 kelompok untuk mempresentasikan tugas
kelimpahan beberapa unsur (logam dan non logam) di alam dan
produknya. Kemudian guru menegaskan kembali materi yang telah
dipresentasikan tersebut. (TM)

kelas

10

70

10

c. Kegiatan Akhir/Penutup :
Sebelum kuis, guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah
dibahas
H. Alat / Bahan Pelajaran / Sumber Belajar
a. Buku-buku Kimia yang relevan :
- Das Salirawati, dkk., 2007, Belajar kimia secara menarik untuk SMA/MA kelas XII, PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta
- C.Polling, Ir., dkk, 1991, Ilmu Kimia semester 5 dan 6, Jilid 3B edisi keenam (revisi), Penerbit
Erlangga, Jakarta
b. Multimedia
I. Penilaian dan Tindak Lanjut
a. Penilaian
b. Alat penilaian
c. Tindak Lanjut

: 1. Menilai aspek kognitif dengan tes tertulis


2. Menilai aspek afektif melalui observasi
: (terlampir)
: 1. Siswa yang sudah mencapai KKM diberikan pengayaan
2. Siswa yang belum mencapai KKM diberikan remedial

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Palleko,
Juli 2013
Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Ahmad Rivai, M.Pd.


NIP :19551231 198603 1 102

Hj. Rahmawati Supu, S. Pd.


NIP : 19750420 200604 2 014

A. Penilaian kognitif
1. Mengapa sebagian besar unsur di alam terdapat sebagai senyawa, bukan sebagai unsur bebas?
2. Di Papua terdapat tambang logam yang sangat besar, logam apa yang diperoleh dari tambang tersebut dan
perusahaan apa yang mengelola?
3. Sebutkan nama dan rumus kimia dari bijih logam:
a. besi
b. Aluminium
4. Lengkapilah tabel berikut dengan benar!
No.
Nama Bijih
a.
b.
c.
d.
e
f.

c. Tembaga

Rumus Kimia Logam yang Terkandung

Ilmenit
Tembaga pirit
Manganit
Vanadit
Hematit
Timbal kromat

..
..

Kunci jawaban dan Pedoman penskoran


No
1

Jawaban
Unsur-unsur di alam umumnya tidak stabil karena konfigurasi
elektronnya yang tidak memenuhi kaidah oktet/duplet. Sehingga

Skor

Total

Nilai

10

untuk mencapai kestabilan unsur-unsur tersebut membentuk


senyawa (berikatan membentuk suatu ikatan kimia).
2
3

Logam yang ditambang adalah Emas (Au) dan Perak (Ag)


Perusahaan yang mengelola adalah PT. Freeport
Besi : Hematit (Fe2O3), Siderit (FeCO3) dan Magnetit (Fe3O4)
Aluminium : Bauksit (Al2O3.2H2O)
Tembaga : Kalkopirit (CuFeS2)
Aluminium (Al)
Tembaga (Cu)
Mangan (Mn)
Vanadium (V)
Besi (Fe)
Timbal (Pb) dan Kromium (Cr)
Total skor maksimal

2
1
6
1
1
1
1
1
1
1
2

15

40

35

20

100

B. Penilaian Afektif
No

NamaSiswa

Aspek yang di nilai


1 2 3 4 5 6

jumlah

Nilai

Predikat

1
2
dst
Skor maksimal 24
Keterangan:
1. Kedisiplinan
2. Keaktifan
3. Menghargai pendapat orang lain
4. Ketekunan
5. Kerajinan
6. Hormat pada guru
Rentang nilai (1-4)

Amat baik
Baik
Sedang
Kurang

Nilai
Tinggi
Sedang
Rendah
Kurang
(A)
(B)
(C)
(D)

Skor
= 4
= 3
= 2
= 1

= 86-100
= 75-85
= 65-74
= < 65

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN-7


Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemuan
Alokasi Waktu

:
:
:
:
:

SMA Negeri 1 Pallangga


Kimia
XII IPA / Ganjil
Ke- 1 s/d ke- 8
16 x 45 menit

A. Standar Kompetensi.
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di Alam
B. Kompetensi Dasar
3.2 Mendeskripsikan kecenderungansifat fisik dan sifat kimia unsur utama dan unsur transisi ( titik didih,
titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan dan sifat khusus lainnya.
C. Indikator
Mengidentifikasi sifat-sifat fisika (warna, titik didih, titik leleh, kekerasan, kelarutan) unsur golongan
halogen, gas mulia, alkali, alkali tanah, periode ketiga dan unsur transisi periode keempat
Mengidentifikasi sifat-sifat kimia (kereaktifan, kelektronegatifan, dan sifat khususlainnya) unsur
golongan
halogen, gas mulia, alkali, alkali tanah, periode ketiga dan unsur transisi periode keempat
D. Tujuan Pembelajaran
1. Aspek Kognitif

Siswa dapat mengidentifikasi sifat fisika unsur-unsur golongan VIII A, VII A, IA, IIA, periode
ketiga dan unsur transisi periode keempat
Siswa dapat mengidentifikasi sifat kimia unsur-unsur golongan VIII A, VII A, IA, IIA,periode ketiga
dan unsur transisi periode keempat
2. Aspek Psikomotorik
Mengidentifikasi melalui percobaan sifat pengoksidasi halogen
Mengidentifikasi melalui percobaan reaksi nyala unsur golongan alkali dan alkaliTanah
Mengidentifikasi melalui percobaan keteraturan sifat unsur-unsur periode ketiga
Merancang dan melakukan percobaan untuk menyelidiki dan menghilangkan Kesadahan air dalam
kerja kelompok di laboratorium
3. Aspek Sikap
a. Kedisiplinan
b. Keaktifan atau respon dalam pembelajarn
c. Menghargai pendapat orang
d. Ketekunan belajar
e. Kerajinan
f. Hormat pada guru
E. Materi Ajar
1. Konsep prasyarat
Unsur-unsur logam dan non logam
Letak unsur logam dan non logam dalam SPU (golongan dan periode)
2. Materi pokok
Sifat fisika dan kimia unsur-unsur
Golongan IA, IIA, VIIA, VIIIA
Unsur-unsur periode ketiga dan transisi periode keempat
Sifat pengoksidasi unsur golongan VIIA (Halogen)
Reaksi nyala unsur-unsur golongan IA dan IIA (Alkali dan Alkali Tanah)
Keteraturan sifat unsur-unsur periode ketiga
Kesadahan air

Sifat-Sifat Unsur
Sifat-sifat unsur sangat ditentukan oleh konfigurasi elektronnya. Unsur-unsur dalam sistem periodik
disusun menurut kenaikan nomor atom dan berdasarkan konfigurasi elektronnya. Unsur-unsur yang memiliki
susunan elektron terluar sama memiliki sifat kimia yang sama dan dimasukkan dalam satu golongan, dan unsurunsur yang memiliki jumlah kulit yang sama dimasukkan dalam satu periode.
A. Unsur Gas Mulia (VIIIA)
Unsur-unsur gas mulia dalam sistem periodik menempati golongan VIII A yang terdiri dari unsur
Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe) dan Radon (Rn). Struktur elektron terluar gas
mulia yang oktet (8) (kecuali helium duplet (2)) merupakan struktur yang paling stabil, oleh karena itu gas mulia
sukar bereaksi dengan unsur lain sehingga disebut gas inert (lamban).
1) Wujud gas mulia
Unsur gas mulia terdapat sebagai gas tak berwarna yang monoatomik, ini erat kaitannya dengan struktur
elektron oktet dan duplet dari gas mulia.
2) Titik cair dan titik didih
Titik cair dan titik didih gas mulia meningkat dengan bertambahnya nomor atom. Hal ini disebabkan
semakin bertambahnya gaya dispersi antar atom gas mulia sesuai bertambahnya massa atom relatif (Ar).
3) Kelarutan
Kelarutan gas mulia dalam air bertambah besar dari Helium (He)hingga Radon (Rn). Pada suhu 0 C dalam
100 ml air terlarut 1 ml He, 6 ml Ar, dan 50 ml Rn.
Sifat-sifat kimia
Selama bertahun-tahun unsur gas mulia disebut sebagai gas inert. Sejak penemuan XePtF6 oleh Neil
Bartlett anggapan gas inert gugur. Energi ionisasi kripton, Xenon dan Radon hampir sama dengan energi ionisasi
oksigen dan masih lebih rendah dari fluor. Oleh karena itu dimungkinkan tiga unsur tersebut dapat membentuk
senyawa dan telah dibuktikan oleh Bartlett.
Radon dapat bereaksi spontan dengan fluor pada suhu kamar. Sementara Xenon memerlukan pemanasan atau
permulaan reaksi secara fotokimia. Xenon dapat bereaksi dengan Fluor pada suhu 400 C dan tekanan 6
atmosfer.
Xe + 2Fe 400C XeF4

Kripton bereaksi dengan Fluor hanya bila keduanya dikenakan penyinaran atau pelepasan muatan listrik.
Terbentuknya senyawa gas mulia dapat dijelaskan dengan hibridisasi.
B. Halogen
Unsur-unsur halogen dalam sistem periodik menempati golongan VIIA yang terdiri dari unsur Fluor (F),
Klor (Cl), Brom (Br), Yod (I), dan Astatin (At). Unsur-unsur golongan VIIA disebut unsur halogen artinya
pembentuk garam. Pada bagian ini unsur Astatin tidak dibahas karena bersifat radioaktif dengan waktu paruh
pendek sehingga jarang ditentukan dan sifat-sifatnya belum banyak diketahui.
1) Wujud halogen
Unsur halogen berupa molekul diatomik (X2) dengan energi ikatan X - X berkurang dari Cl2 sampai I2,
sesuai dengan pertambahan jari-jari atomnya. Semakin panjang jari-jari atom semakin lemah ikatan
antaratom sehingga semakin mudah diputuskan akibatnya energi ikatan makin rendah. Energi ikatan F - F
lebih kecil dibanding dengan energi ikatan Cl - Cl dan Br - Br, hal ini berhubungan dengan kereaktifan F2.
semakin reaktif molekul X2 menyebabkan ikatan semakin mudah diputuskan sehingga energi ikatan relatif
kecil.
2) Titik Cair dan Titik Didih
Titik cair dan titik didih halogen meningkat dengan bertambahnya nomor atom. Hal ini disebabkan semakin
bertambahnya gaya dispersi antarmolekul halogen sesuai bertambahnya massa molekul relatif (Mr). Sesuai
titik cair dan titik didihnya, maka wujud halogen pada suhu kamar bervariasi, F2 dan Cl2 berupa gas, Br2
cair, dan I2 padat.
3) Warna
Unsur-unsur halogen dapat dikenali dari bau dan warnanya karena berbau merangsang. Fluor berwarna
kuning muda, klor hijau kekuningan, Brom cokelat, dan yod berwarna ungu.
4) Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai yod dalam air semakin berkurang. Fluor selain larut juga bereaksi
dengan air.
2F2 (g) + 2H2O(l) 4HF(aq) + O2(g)
Yod sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang mengandung ion I karena membentuk
ion poliiodida I3 , misalnya I2 larut dalam larutan KI.
I2(s) + KI(aq) KI3(aq)
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar, misalnya CCl4,
aseton, kloroform, dan sebagainya.
Sifat-Sifat Kimia
1) Kereaktifan
Unsur-unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan halogen di alam sebagai
senyawa. Kereaktifan halogen dipengaruhi kelektronegatifannya. Semakin besar kelektronegatifan semakin
reaktif karena semakin mudah menarik elektron. Selain dipengaruhi keelektronegatifan, kereaktifan
halogen juga dipengaruhi oleh energi ikatan halogen. Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah
diputuskan ikatan tersebut sehingga makin reaktif halogen. Dengan melihat data keelektronegatifan dan
energi ikat halogen, dapat disimpulkan kereaktifan halogen dari atas ke bawah semakin berkurang.
Kereaktifan halogen ini dapat dibuktikan dengan reaksi halogen dengan berbagai senyawa atau unsur lain.
a. Halogen dapat bereaksi dengan sebagian besar logam menghasilkan halida.
2Na(s) + Cl2(g) 2NaCl(s)
Sn(s) + Cl2(g) SnCl4(s)
b. Halogen dapat bereaksi dengan air.
Reaksi Fluor dengan air menghasilkan HF dan gas oksigen, sedangkan halogen lainnya bereaksi
dengan air menurut reaksi:
X2 + H2O HX + HXO
c. Halogen dapat bereaksi dengan hidrogen menghasilkan asam halida.
H2(g) + Cl2(g) 2HCl(g)
d. Halogen dapat bereaksi dengan hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna). Reaksinya dengan alkana
adalah reaksi substitusi, sedangkan reaksinya dengan alkena dan alkuna adalah reaksi adisi.
e. Halogen dapat bereaksi dengan basa.
Cl2(g) + 2NaOH(aq) NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(l)
Bila larutan NaOH dipanaskan akan dihasilkan NaCl dan NaClO 3.
f. Halogen dapat bereaksi dengan halogen lainnya.
3F2 + Cl2 2ClF3
2) Daya Oksidasi
Halogen merupakan oksidasi kuat. Sifat oksidator halogen dari atas ke bawah semakin lemah, sehingga
halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya.
- F2 + 2KCl 2KF + Cl2 atau dapat ditulis F2 + 2Cl- 2F- + Cl2

- Cl2 + 2I- 2Cl- + I2


- Br2 + KF (tidak terjadi reaksi)
Dari reaksi di atas juga berarti ion holida (X) bersifat reduktor. Sifat reduktor ion halida makin ke bawah
semakin kuat.
C. Alkali
Alkali merupakan unsur-unsur golongan IA kecuali hidrogen, yang meliputi litium (Li), natrium (Na),
kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr).
1) Wujud Alkali
Alkali merupakan unsur logam yang lunak dan dapat diiris. Dari data kekerasan (skala Mohs) terlihat dari
atas ke bawah semakin berkurang, hal ini berarti makin ke bawah semakin lunak.
2) Titik didih dan Titik Cair
Logam-logam alkali memiliki titik didih dan titik cair yang rendah dan cukup lunak. Hal ini disebabkan
karena atom-atom logam alkali mempunyai satu elektron valensi sehingga gaya yang mengikat
partikelpartikel terjejal relatif lemah.
3) Energi Ionisasi (Energi Pengion)
Energi ionisasi logam-logam alkali relatif rendah dibanding energi ionisasi logam-logam lain. Hal ini
menunjukkan bahwa logam alkali lebih mudah melepaskan elektron daripada logam lainnya. Energi ionisasi
logam alkali dari atas ke bawah makin rendah, sehingga dari litium sampai sesium semakin reaktif.
4) Potensial Reduksi Standar
Harga potensial reduksi standar kecuali litium dari atas ke bawah semakin negatif. Hal ini menunjukkan
semakin mudahnya melepas elektron (sifat reduktor semakin kuat dari Na sampai Cs).
Penyimpangan harga potensial reduksi (E) pada litium disebabkan karena energi hidrasi Li jauh lebih besar
daripada alkali yang lain sehingga potensial reduksi Li paling negatif.
Sifat Kimia
Unsur-unsur alkali merupakan golongan logam yang paling reaktif. Kereaktifan logam alkali dari atas ke
bawah semakin bertambah, hal ini disebabkan energi ionisasinya dari atas ke bawah semakin rendah sehingga
semakin mudah melepaskan elektron. Kereaktifan logam alkali dapat dibuktikan dengan kemampuan
bereaksinya dengan berbagai unsur lain dan senyawa.
1) Unsur Alkali dapat Bereaksi dengan Air
Reaksi unsur alkali dengan air menghasilkan basa dan gas hidrogen. Secara umum dapat dituliskan sebagai
berikut:
2M(s) + 2H2O(l) 2MOH(aq) + H2 (g)
Reaksi natrium dengan air sangat hebat, sehingga bila mereaksikan logam natrium dengan air logam
natrium harus dipotong sekecil mungkin agar tidak terjadi ledakan.
2) Reaksi dengan Oksigen.
Logam alkali dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksidanya. Bila oksigen yang direaksikan
berlebihan, natrium dapat membentuk peroksida, kalium, rubidium dan sesium membentuk superoksida.
4M(s) + O2(g) 2M2O(s) (M = Li, Na, K, Rb, Cs)
(terbatas) (oksida)
2Na(s) + O2 Na2O2(s), (berlebihan) (natrium peroksida)
M(s) + O2 MO2 (M = K, Rb, Cs) (berlebihan) (superoksida)
Untuk menghindari reaksi dengan uap air dan gas oksigen di udara, maka logam alkali disimpan dalam
minyak tanah.
3) Reaksi dengan Unsur Nonlogam Lainnya (Halogen, Nitrogen, Belerang dan Fosfor)
2M(s) + X2(g) 2MX(s) (X = F, Cl, Br, I)
6M(s) + N2(g) 2M3N (s)
2M(s) + S(s) M2S(s)
3M(s) + P(s) 2M3P(s)
D. Alkali Tanah
Unsur-unsur alkali tanah dalam sistem periodik menempati golongan IIA. Unsur-unsur alkali tanah
terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra). disebut
alkali tanah karena oksida dan hidroksida dalam air bersifat basa (alkalis) dan oksidanya serupa dengan Al 2O3
dan oksida logam berat yang sejak semula dikenal dengan nama tanah.
Unsur-unsur alkali tanah kecuali berilium (Be) semua merupakan logam putih keperakan dan lebih keras
dari alkali.
Logam alkali tanah memiliki 2 elektron valensi sehingga ikatan logamnya lebih kuat daripada ikatan
logam pada alkali seperiode. Hal ini menyebabkan titik leleh, titik didih, kerapatan, dan kekerasan alkali tanah
lebih besar daripada logam alkali seperiode.
Sifat-Sifat Kimia Alkali Tanah
Alkali tanah merupakan golongan logam yang reaktif meskipun tidak sereaktif alkali. Kereaktifan logam alkali
tanah meningkat dengan semakin meningkatnya jari-jari atom. Alkali tanah dapat bereaksi dengan hampir

semua unsur nonlogam dengan ikatan ion (kecuali berilium yang membentuk ikatan kovalen).
1) Reaksi dengan Oksigen
Semua logam alkali tanah dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksida yang mudah larut dalam air.
2M(s) + O2(g) 2MO(s) M = alkali tanah
Bila oksigen berlebih dan pada tekanan tinggi terjadi peroksida.
Kelarutan oksidanya semakin besar dari atas ke bawah.
2) Reaksi dengan Air
Magnesium bereaksi lambat dengan air, kalsium stronsium, dan barium bereaksi lebih cepat dengan air
membentuk basa dan gas hidrogen.
Ca(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(aq) + H2(g)
3) Reaksi dengan Hidrogen
Alkali tanah bereaksi dengan gas hidrogen membentuk hidrida dengan ikatan ion.
Ca(s) + H2(g) CaH2(s)
Hidrida alkali tanah dapat bereaksi dengan air menghasilkan basa dan gas hidrogen.
CaH2(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(aq) + H2(g)
4) Reaksi dengan Nitrogen
Reaksi alkali tanah dengan gas nitrogen membentuk nitrida.
3Mg(s) + N2(g) Mg3N2(s)
5) Reaksi dengan asam
Alkali tanah bereaksi dengan asam menghasilkan garam dan gas hidrogen. Reaksi semakin hebat dari atas
ke bawah. Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)
Berilium bersifat amfoter (dapat bereaksi dengan asam dan basa). Reaksi berilium dengan basa kuat adalah
sebagai berikut: Be(s) + 2NaOH(aq) + 2H2O(l) Na2Be(OH)4(aq) + H2(g)
6) Reaksi dengan Halogen
Semua alkali tanah dapat bereaksi dengan halogen membentuk garam dengan ikatan ion kecuali berilium.
Secara umum dapat dituliskan:
M + X 2 MX2
7) Reaksi Nyala
Pada pemanasan/pembakaran senyawa alkali pada nyala api menyebabkan unsur alkali tereksitasi dengan
memancarkan radiasi elektromagnetik sehingga memberikan warna nyala berilium (putih), magnesium
(putih), kalsium (jingga merah), stronsium (merah), dan barium (hijau).
8) Kelarutan Basa Alkali Tanah dan Garamnya
Basa alkali tanah berbeda dengan basa alkali, basa alkali tanah ada yang sukar larut. Dari data Ksp di atas
terlihat harga Ksp dari Be(OH)2 ke Ba(OH)2 makin besar, berarti hidroksida alkali tanah kelarutannya
bertambah besar dengan naiknya nomor atom. Be(OH) 2 dan Mg(OH)2 sukar larut, Ca(OH)2 sedikit larut,
Sr(OH)2 dan Ba(OH)2 mudah larut. Be(OH)2 bersifat amfoter (dapat larut dalam asam dan basa kuat).
Be(OH)2(s) + 2H+(aq) Be2+ + 2H2O(l)
Be(OH)2(s) + 2H-(aq) BeO22- + 2H2O(l)
E. Unsur-Unsur Periode Ketiga
Unsur-unsur periode ketiga memiliki jumlah kulit elektron yang sama, yaitu tiga kulit. Akan tetapi
konfigurasi elektron dari masing-masing unsur berbeda, hal ini akan menyebabkan sifat-sifat kimia yang
berbeda. Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga berturut-turut adalah natrium (Na), magnesium (Mg),
aluminium (Al), silikon (Si), fosfor (P), belerang (S), klor (Cl) dan argon (Ar). Na, Mg, dan Al merupakan unsur
logam, Si semilogam, P, S dan Cl nonlogam, Ar gas mulia.
1) Wujud pada Suhu Biasa
Dari titik leleh dan titik didih kita dapat menyimpulkan bahwa unsur-unsur dari natrium sampai belerang
berwujud padat, sedangkan klor dan argon berwujud gas pada suhu biasa.
2) Titik Leleh dan Titik Didih
Titik leleh dan titik didih unsur periode ketiga dari natrium ke kanan meningkat dan mencapai puncaknya
pada silikon, kemudian turun. Dari natrium sampai aluminium titik leleh dan titik didih meningkat seiring
bertambah kuatnya ikatan logam karena bertambahnya jumlah elektron valensi. Silikon memiliki titik leleh
dan titik didih tertinggi karena silikon memiliki struktur kovalen raksasa dimana setiap atom silikon terikat
secara kovalen pada empat atom silikon lainnya. Zat dengan struktur seperti ini memiliki titik leleh dan titik
didih yang sangat tinggi. Fosfor, belerang, klor, dan argon memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif
rendah karena merupakan molekul-molekul nonpolar yang terikat dengan gaya Van der Waals yang relatif
lemah. Gaya Van der Waals bergantung pada massa molekul relatifnya. Semakin besar massa molekul
relatif semakin kuat gaya Van der Waals, akibatnya titik leleh dan titik didih makin tinggi. Massa molekul

relatif S8 > P4 > Cl2 > Ar, sehingga belerang memiliki titik leleh dan titik didih lebih tinggi dari P 4, Cl2, dan
Ar.
3) Energi Ionisasi
Secara umum energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan meningkat. Akan tetapi energi ionisasi
Al lebih rendah dari energi ionisasi Mg dan energi ionisasi S lebih rendah dari P. Hal ini disebabkan oleh
susunan elektron dalam orbital yang penuh atau setengah penuh memiliki kestabilan yang lebih besar.
Karena elektron-elektron dalam orbital dari atom Mg penuh sehingga lebih stabil akibatnya energi ionisasi
Mg lebih tinggi dari Al, dan elektronelektron dalam orbital dari atom P setengah penuh sehingga lebih stabil
akibatnya energi ionisasi P lebih tinggi dari S.
4) Sifat Logam
Sifat logam unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin berkurang. Dari Na sampai Al merupakan unsur
logam dengan titik leleh, titik didih, kerapatan dan kekerasan meningkat, hal ini disebabkan pertambahan
elektron valensi yang mengakibatkan ikatan logam semakin kuat. Dengan demikian daya hantar listrik (sifat
konduktor) juga semakin kuat. Silikon merupakan semilogam (metaloid) bersifat semikonduktor, sedangkan
fosfor, belerang dan klor merupakan nonlogam yang tidak menghantarkan listrik.

b. Sifat-Sifat Kimia
1) Sifat Reduktor dan Oksidator
Sesuai dengan fakta bahwa dari kiri ke kanan unsur-unsur periode ketiga semakin sukar melepas elektron
serta makin mudah menangkap elektron, sehingga dari natrium sampai klor sifat reduktor berkurang dan
sifat oksidator bertambah. Natrium merupakan reduktor kuat dan klor merupakan oksidator kuat.
Kekuatan sifat reduktor dan oksidator dapat dilihat dari harga potensial elektroda. Semakin besar (positif)
harga potensial elektroda semakin mudah mengalami reduksi yang berarti sifat oksidator makin kuat,
dan sebaliknya makin kecil (negatif) harga potensial elektroda makin mudah dioksidasi yang berarti sifat
reduktor makin kuat.
Na+ + e Na
E = 2,71 volt
2+
Mg + 2e Mg
E = 2,38 volt
Al3+ + 3e Al
E = 1,66 volt
S + 2e S2
E = 0,51 volt
Cl2 + 2e 2ClE = +1,36 volt
Natrium merupakan reduktor kuat.
Aluminium tidak bereaksi dengan air pada suhu biasa tetapi bereaksi dengan uap air panas menghasilkan
Al2O3 dan gas hidrogen.
2Al(s) + 3H2O(g) Al2O3(s) + 3H2(g)
Karena sifat reduktor yang kuat dari natrium, magnesium, dan aluminium ini, maka ketiga logam tersebut
digunakan sebagai reduktor pada berbagai proses. Silikon dan fosfor merupakan reduktor yang lemah
sehingga dapat bereaksi dengan oksidator kuat, misalnya klor dan oksigen.
2Si(s) + 2Cl2(g) 2SiCl2(l)
P4(s) + 6Cl2(g) 4PCl3(g)
Si(s) + O2(g) SiO2(s)
P4(s) + 3O2(g) P4O6(g)
Fosfor selain sebagai reduktor lemah juga merupakan oksidator lemah sehingga dapat bereaksi dengan
reduktor kuat. Belerang memiliki sifat reduktor yang lebih lemah dari fosfor tetapi memiliki sifat oksidator
yang lebih kuat dari fosfor. Belerang dapat mengoksidasi hampir semua logam, misalnya dengan besi
terjadi reaksi sebagai berikut:
Fe(s) + S(s) FeS(s)
Belerang dapat mengoksidasi air menjadi gas oksigen.
S(s) + 2H2O(l) 2H2S(aq) + O2 (g)
Klor merupakan oksidator kuat, dapat mengoksidasi hampir semua logam, dan nonlogam dan berbagai
senyawa.
Cl2(g) + Mg(s) MgCl2(s)
Cl2(g) + H2O (l) 4HCl(ag) + O2(g)
Sifat Asam Basa Hidroksida Unsur Periode Ketiga
Hidroksida unsur periode ketiga terdiri dari NaOH, Mg(OH) 2, Al(OH)3, Si(OH)4, P(OH)5, S(OH)6 dan
Cl(OH)7. Berdasar energi ionisasinya, bila energi ionisasi unsur periode ketiga rendah ikatan antara unsur
Ppriode ketiga dengan OH adalah ion sehingga dalam air melepaskan ion OH - (bersifat basa).
Al(OH)3 bersifat amfoter, artinya dapat bersifat sebagai asam sekaligus basa tergantung lingkungannya.
Dalam lingungan asam, Al(OH)3 bersifat sebagai basa dan sebaliknya dalam lingkungan basa, Al(OH) 3
bersifat sebagai asam.
Al(OH)3(s) + H+(aq) Al3+(aq) + 3 H2O (l)
asam

Al(OH)3(s) + OH-(aq) Al(OH)4- (aq)


basa
Bila energi ionisasi unsur periode ketiga tinggi ikatan antara unsur periode ketiga dengan OH merupakan
ikatan kovalen, sehingga tidak dapat melepaskan OH- tetapi melepaskan ion H+ karena ikatan OH
bersifat polar. Dengan demikian Si(OH)4, P(OH)5, S(OH)6, dan Cl(OH)7 bersifat asam.
Si(OH)4 H2SiO3 + H2O
asam silikat
P(OH)5 H3PO4 + H2O
asam fosfat
S(OH)6 H2SO4 + 2 H2O
asam sulfat
Cl(OH)7 HClO4 + 3 H2O
asam perklorat
Sifat asam dari Si(OH)4 atau H2SiO3 sampai Cl(OH)7 atau HClO4 makin kuat karena bertambahnya muatan
positif atom pusat, sehingga gaya tolak terhadap H + makin kuat akibatnya makin mudah melepaskan H+
berarti sifat asam makin kuat. Jadi, sifat asam H 2SiO3 < H3PO4 < H2SO4 < HClO4.
H2SiO3 dan H3PO4 merupakan asam lemah, sedangkan H2SO4 dan HCl tergolong asam kuat.
F. Air Sadah
Di dalam air seringkali terkandung mineral yang terlarut, misalnya CaCl 2, CaSO4, Ca(HCO3)2, MgSO4,
Mg(HCO3)2 dan lain-lain tergantung dari sumber airnya. Air yang mengandung ion Ca 2+ atau Mg2+ dalam
jumlah yang cukup banyak disebut air sadah. Penggunaan air sadah ini menimbulkan beberapa masalah
diantaranya sukar berbuih bila digunakan untuk mencuci dengan sabun, menimbulkan kerak pada ketel bila
direbus karena air sadah mengendapkan sabun menjadi scum dan mengendapkan CaCO 3 bila dipanaskan. Air
yang hanya sedikit atau tidak mengandung ion Ca2+ atau Mg2+ disebut air lunak.
Air sadah terutama disebabkan adanya Ca(HCO3)2 yang terlarut dalam air. Ion kalsium dan bikarbonat, antara
lain berasal dari proses pelarutan batu kapur CaCO3 dalam lapisan tanah oleh air hujan yang mengandung
sedikit asam.
CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2(g) Ca(HCO3)2 (aq)
batu kapur air hujan
kalsium bikarbonat
Air yang menetes di dalam gua mengandung Ca(HCO3)2yang terlarut dan CaCO3 yang tidak larut. CaCO3 yang
tertinggal di langit-langit gua semakin bertambah panjang membentuk stalaktit dan air yang menetes membawa
CaCO3 yang semakin menumpuk di dasar gua makin tinggi membentuk stalagmit. Air yang terus mengalir
mengandung Ca(HCO3)2 terlarut merupakan air sadah. Untuk mengetahui kesadahan suatu air dapat dilakukan
penambahan tetesan air sabun terhadap suatu contoh sampel air sampai terbentuk busa. Air sadah memerlukan
lebih banyak air sabun untuk membentuk busa, sedangkan air lunak hanya membutuhkan sedikit air sabun untuk
membentuk busa.
Kesadahan air dapat dibedakan menjadi kesadahan sementara dan kesadahan tetap.
a. Kesadahan Sementara
Suatu air sadah disebut memiliki kesadahan sementara bila kesadahan dapat hilang dengan
dididihkan. Kesadahan sementara disebabkan garam-garam bikarbonat yaitu kalsium bikarbonat Ca(HCO 3)2
dan magnesium bikarbonat Mg(HCO3)2. Ion Ca2+ dan Mg2+ dari senyawa tersebut akan mengendap sebagai
CaCO3 bila air sadah dididihkan. Ca(HCO3)2 (aq) CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
CaCO3 mengendap pada ketel menjadi lapisan kerak.
b. Kesadahan Tetap
Air yang memiliki kesadahan tetap, kesadahannya tidak hilang meskipun dididihkan. Kesadahan tetap
disebabkan garam-garam kalsium dan magnesium selain bikarbonat.
Cara Menghilangkan Kesadahan
Kesadahan sementara dapat dihilangkan dengan mendidihkan air karena ion Ca 2+ dan Mg2+ akan diendapkan
sebagai CaCO3 atau MgCO3.
Kesadahan tetap dapat dihilangkan dengan cara:
a. Menambahkan Na2CO3
Natrium karbonat Na2CO3 dapat menghilangkan kesadahan sementara dan kesadahan tetap karena ion-ion
Ca2+ dan Mg2+ akan diendapkan sebagai CaCO3 dan MgCO3. Misalnya, air sadah tetap yang mengandung
garam CaCl2, maka ion Ca2+ dari CaCl2 dapat diendapkan dengan menambahkan Na2CO3.
CaCl2(aq) + Na2CO3 (aq) CaCO3 (s) + 2NaCl(aq)
b. Dengan Resin Penukar Ion
Dalam proses penukaran ion, air sadah tetap dilewatkan melalui material seperti zeolit (natrium aluminium
silikat) yang akan mengambil ion Ca2+ dan Mg2+ menggantikan ion Na+. Dengan demikian, diperoleh air
lunak karena sudah tidak mengandung ion Ca2+ dan Mg2+.
Kerugian Penggunaan Air Sadah
Penggunaan air sadah menimbulkan beberapa kerugian antara lain sebagai berikut :
a. Cucian menjadi kurang bersih karena air sadah menggumpalkan sabun, sehingga menjadi boros sabun.
b. Sabun yang menggumpal menjadi scum yang meninggalkan noda pada pakaian akibatnya pakaian menjadi
kusam.
c. Menimbulkan kerak pada ketel, pipa air, dan pipa radiator sehingga mengakibatkan boros bahan bakar
karena keraknya tidak menghantarkan panas dengan baik dan dapat menyumbat pipa air.

G. Unsur-Unsur Transisi
Sebagaimana telah kita pelajari di kelas XI, unsur-unsur transisi adalah unsur-unsur yang pengisisan
elektronnya berakhir pada orbital-orbital subkulit d. Pada bagian ini akan kita pelajari unsur transisi periode
keempat yang terdiri dari unsur skandium (Sc), titanium (Ti), vanadium (V), kromium (Cr), mangan (Mn), besi
(Fe), kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), dan seng (Zn).
Semua unsur transisi merupakan unsur logam sehingga bersifat konduktor, berwujud padat pada suhu kamar
(kecuali Hg), paramagnetik, dan sebagainya.

1. Sifat Logam
Kecuali seng logam-logam transisi memiliki elektron-elektron yang berpasangan. Hal ini lebih
memungkinkan terjadinya ikatan-ikatan logam dan ikatan kovalen antaratom logam transisi. Ikatan kovalen
tersebut dapat terbentuk antara elektron-elektron yang terdapat pada orbital d. Dengan demikian, kisi
kristal logam-logam transisi lebih sukar dirusak dibanding kisi kristal logam golongan utama. Itulah sebabnya
logam-logam transisi memiliki sifat keras, kerapatan tinggi, dan daya hantar listrik yang lebih baik dibanding
logam golongan utama.
2. Titik Leleh dan Titik Didih
Unsur-unsur transisi umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena ikatan antaratom logam
pada unsur transisi lebih kuat. Titik leleh dan titik didih seng jauh lebih rendah dibanding unsur transisi
periode keempat lainnya karena pada seng orbital d-nya telah terisi penuh sehingga antaratom seng tidak
dapat membentuk ikatan kovalen.
3. Sifat Magnet
Pengisian elektron unsur-unsur transisi pada orbital d belum penuh mengakibatkan ion-ion unsur transisi
bersifat paramagnetik artinya atom atau ion logam transisi tertarik oleh medan magnet. Unsur-unsur dan
senyawa-senyawa dari logam transisi umumnya mempunyai elektron yang tidak berpasangan dalam orbitalorbital d. Semakin banyak elektron yang tidak berpasangan, makin kuat sifat paramagnetiknya.
4. Jari-Jari Atom
Tidak seperti periode ketiga, jari-jari atom unsur-unsur transisi periode keempat tidak teratur dari kiri ke
kanan. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya elektron-elektron 3d yang saling tolak-menolak yang dapat
memperkecil gaya tarik inti atom terhadap elektron-elektron. Akibatnya elektron-elektron akan lebih
menjauhi inti atom, sehingga jari-jari atomnya lebih besar.
Sifat Kimia
1. Kereaktifan
Dari data potensial elektroda, unsur-unsur transisi periode keempat memiliki harga potensial elektroda
negatif kecuali Cu (E = + 0,34 volt). Ini menunjukkan logam-logam tersebut dapat larut dalam asam kecuali
tembaga. Kebanyakan logam transisi dapat bereaksi dengan unsur-unsur nonlogam, misalnya oksigen, dan
halogen.
2Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s)
Skandium dapat bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen.
2Se(s) + 6H2O(l) 3H2(g) + 2Sc(OH)3(aq)
2. Pembentukan Ion Kompleks
Semua unsur transisi dapat membentuk ion kompleks, yaitu suatu struktur dimana kation logam dikelilingi
oleh dua atau lebih anion atau molekul netral yang disebut ligan. Antara ion pusat dengan ligan terjadi
ikatan kovalen koordinasi, dimana ligan berfungsi sebagai basa Lewis (penyedia pasangan elektron).
Contoh: [Cu(H2O)4]2+, [Fe(CN)6]4- dan [Cr(NH3)4 Cl2]+
Senyawa unsur transisi umumnya berwarna. Hal ini disebabkan perpindahan elektron yang terjadi pada
pengisian subkulit d dengan pengabsorbsi sinar tampak. Senyawa Sc dan Zn tidak berwarna.
F. Langkah Langkah Pembelajaran.
NO
PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN
1
Pertemuan ke-1
a. Kegiatan awal :
- Salam pembuka
- Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Nilai Religius
- - Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
- - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa
Ingin tahu
- Guru menanyakan sejauh mana pengetahuan siswa mengenai letak
unsur-unsur golongan IA, IIA, VIIA, VIIIA, periode ketiga dan
unsur transisi periode keempat
b. Kegiatan Inti :
Membagi siswa menjadi enam kelompok dan ditugaskan untuk membuat
makalah (kajian literatur) sebagai berikut :
Kel. 1 : sifat fisik dan kimia gol. IA

TEMPAT

WAKTU

kelas

10

70

Kel. 2 : sifat fisik dan kimia gol IIA


Kel. 3 : sifat fisik dan kimia gol VIIA
Kel. 4 : sifat fisik dan kimia gol VIIIA
Kel. 5 : sifat fisik dan kimia unsur periode ke tiga.
Kel. 6 : sifat fisik dan kimia unsur transisi periode keempat (TM)
c. Kegiatan Akhir/Penutup :
Guru mengingatkan pada kelompok 1 dan 2 untuk bersiap
mempresentasikan makalahnya pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan 2
a. Kegiatan awal :
- Salam pembuka
- Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Nilai Religius
- - Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
- - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa Ingin tahu
- Guru menanyakan kesiapan kelompok 1 dan 2 untuk
mempresentasikan makalahnya.
b. Kegiatan Inti :
Presentasi dan diskusi oleh kelompok 1 (unsur gol. IA) dilanjutkan oleh
kelompok 2 (unsur glo. IIA). (TM)
c. Kegiatan Akhir/Penutup :
Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah didiskusikan
lalu memberikan kuis tentang materi tersebut, kemudian mengingatkan
kelompok 3 dan 4 untuk menyiapkan diri mempresentasikan makalahnya
pada pertemuan berikutnya
Pertemuan 3
a. Kegiatan awal :
- Salam pembuka
- Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Nilai Religius
- - Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
- - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa Ingin tahu
- Guru menanyakan kesiapan kelompok 3 dan 4 untuk mempresentasikan
makalahnya.

10

Kelas

70

15

Kelas

b. Kegiatan Inti :
Presentasi dan diskusi oleh kelompok 3 tentang unsur golongan VII A
(Halogen) dan kelompok 4 tentang unsur-unsur golongan VIII A (Gas
Mulia). (TM)
c. Kegiatan Akhir/Penutup :
Guru membimbing siswa menyimpulkan materi diskusi lalu memberikan
kuis tentang materi tersebut, kemudian mengingatkan kelompok 5 untuk
menyiapkan diri mempresentasikan makalah pada pertemuan berikutnya
Pertemuan 4
a. Kegiatan awal :
- Salam pembuka
- Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Nilai Religius
- - Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
- - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa Ingin tahu
- Guru menanyakan kesiapan kelompok 5 untuk mempresentasikan
makalahnya
b. Kegiatan Inti :
Presentasi dan diskusi oleh kelompok 5 tentang unsur priode ke-3 (TM)
c. Kegiatan Akhir/Penutup :
Guru membimbing siswa menyimpulkan materi diskusi lalu memberikan
kuis tentang materi tersebut, kemudian mengingatkan kelompok 6 untuk
menyiapkan diri mempresentasikan makalah pada pertemuan berikutnya
Pertemuan 5
a. Kegiatan awal :
- Salam pembuka
- Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Nilai Religius
- - Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
- - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa Ingin tahu
- Guru menanyakan kesiapan kelompok 6 untuk mempresentasikan
makalahnya

70

15

Kelas

70
15

Kelas

b. Kegiatan Inti :
Presentasi dan diskusi oleh kelompok 6 tentang unsur-unsur transisi
periode ke-4. (TM)

c. Kegiatan Akhir/Penutup :
Guru membimbing siswa menyimpulkan materi diskusi lalu memberikan
kuis tentang materi tersebut, kemudian menugaskan siswa menghafalkan
langkah kerja percobaan sifat pengoksidasi halogen dan percobaan reaksi
nyala pada praktikum yang akan datang.
Pertemuan 6
a. Kegiatan awal :
- Salam pembuka
- Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Nilai Religius
- - Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
- - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa Ingin tahu
- Guru menanyakan kesiapan siswa melakukan praktikum
melalui pertanyaan tentang penguasaan langkah kerja
pada percobaan yang akan dilakukan.
b. Kegiatan Inti :
Membimbing siswa dalam melakukan percobaan sederhana untuk
mengamati sifat pengoksidasi unsur halogen dan reaksi nyala (uji nyala)
golongan alkali dan alkali tanah. (TM)
c. Kegiatan Akhir/Penutup :
Menugaskan siswa untuk membuat laporan sementara dari hasil praktikum
(tugas kelompok). Kemudian mengingatkan untuk kembali menghafalkan
langkah kerja percobaan keteraturan sifat unsur-unsur periode ketiga.
Pertemuan 7
a. Kegiatan awal :
- Salam pembuka
- Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Nilai Religius
- - Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
- - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa Ingin tahu
- Guru menanyakan kesiapan siswa melakukan praktikum
melalui pertanyaan tentang penguasaan langkah kerja
pada percobaan yang akan dilakukan.

70

15

Lab.
Kimia

15

65
10

Lab.
Kimia

15

65

b. Kegiatan Inti :
Membimbing siswa dalam melakukan percobaan sederhana untuk
mengamati percobaan sederhana untuk mengamati keteraturan sifat unsurunsur periode ketiga. (TM)

10

c. Kegiatan Akhir/Penutup :
Menugaskan siswa untuk membuat laporan sementara dari hasil praktikum
(tugas kelompok). Kemudian mengingatkan untuk kembali menghafalkan
langkah kerja percobaan Kesadahan Air. (PT)
8
Pertemuan 8
a. Kegiatan awal :
- Salam pembuka
- Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Nilai Religius
- - Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
- - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa Ingin tahu
- Guru menanyakan kesiapan siswa melakukan praktikum melalui
pertanyaan tentang penguasaan langkah kerja pada percobaan yang akan
dilakukan
.
b. Kegiatan Inti :
Membimbing siswa dalam melakukan percobaan sederhana untuk
mengamati kesadahan air dan cara menghilangkan kesadahan pada air
tersebut. (TM)
c. Kegiatan Akhir/Penutup :

Lab.
Kimia

15

65

10

Menugaskan siswa untuk membuat laporan sementara dari hasil praktikum


(tugas kelompok) dan membimbing siswa menyimpulkan hasil percobaan.
(PT)
G. Alat / Bahan Pelajaran / Sumber Belajar
a. Buku-buku Kimia yang relevan :
- Das Salirawati, dkk., 2007, Belajar kimia secara menarik untuk SMA/MA kelas XII, PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta
- C.Polling, Ir., dkk, 1991, Ilmu Kimia semester 5 dan 6, Jilid 3B edisi keenam (revisi), Penerbit
Erlangga, Jakarta
b. Multimedia
H. Penilaian dan Tindak Lanjut
a. Penilaian
: 1. Menilai aspek kognitif dengan tes tertulis
2. Menilai aspek afektif melalui observasi
b. Alat penilaian
: (terlampir)
c. Tindak Lanjut
: 1. Siswa yang sudah mencapai KKM diberikan pengayaan
2. Siswa yang belum mencapai KKM diberikan remedial

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Pallangga,
Juli 2013
Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Ahmad Rivai, M.Pd.


NIP :19551231 198603 1 102

Hj. Rahmawati Supu, S. Pd.


NIP : 19750420 200604 2 014

A. Penilaian kognitif
1. Unsur-unsur periode ke-3 terdiri atas Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, Ar. Atas dasar konfigurasi elektronnya,
maka dapat dikatakan bahwa .
a. Na paling sukar bereaksi c. P, S, Cl membentuk basa
b. Si adalah logam
d. Na, Mg, Al bersifat pengoksidasi e. energi ionisasi Ar yang terbesar
2. Logam alkali tanah yang bersifat radioaktif adalah .
a. Kalsium
b. Magnesium c. Radium

d. Barium

3. Senyawa yang dapat bereaksi dengan NaOH maupun H2SO4 adalah .


a. Cd(OH)2 b. Fe(OH)3
c. HNO3
d. H3PO4

e. Berilium
e. Al(OH)3

4. Jika sifat unsur Natrium dan Magnesium dibandingkan, maka unsur Natrium .
a. Lebih bersifat basa
c. sifat logamnya berkurang
b. Energi ionisasinya lebih tinggi
d. lebih bersifat asam
e. jari-jari atomnya lebih kecil
5. Warna nyala logam natrium yang dihasilkan pada pembakaran garam dapur adalah .
a. Merah
b. jingga
c. kuning
d. hijau
e. biru

6. Air sadah tetap tidak dapat dihilangkan dengan pemanasan tetapi dengan penambahan zat kimia .
a. Kalium bromide b. natrium karbonat
c. natrium benzoate d. natrium klorida e. kalsium
hidroksida
7. Energi ionisasi golongan alkali yang paling besar dimiliki unsur.
a. Li
b. Na
c. K
d. Rb
e. Ca
8. Unsur transisi period eke-4 yang bersifat diamagnetik adalah.
a. 30Zn
b. 27Co
c. 24Cr
d. 23V

e.21Sc

9. Logam manakah yang tidak dapat diperoleh dari proses elektrolisis?


a. Natrium
b. Merkuri
c. Aluminium d. Kalsium
e. Magnesium
10. Hidroksida berikut yang sifat basanya paling kuat adalah .
a. Sr(OH)2
b. Ba(OH)2
c. Mg(OH)2
d. Ca(OH)2

e. Be(OH)2

11. Diantara atom atau ion berikut yang memiliki jari-jari terbesar adalah .
a. Na
b. Na+
c. Mg
d. Mg2+
e. Al3+
12. Diantara unsur periode ketiga di bawah ini yang memiliki sifat logam paling kuat adalah .
a. P
b. Al
c. Si
d. Mg
e. S
13. Air sadah yang dapat dilunakkan dengan cara pemanasan adalah air yang mengandung garam .
a. MgSO4
b. CaCl2
c. Ca(HCO3)2 d. CaSO4
e. MgCl2
14. Logam natrium bisanya dibuat dengan cara .
a. Elektrolisis larutan NaCl
d. penyuligan vakum garam rangkap Na2CO3NaHCO3.2H2O
b. Reduksi Na2O dengan LiAlH4
e. reaksi NaOH dengan logam Ca
c. Elektrolisis leburan NaCl
15. Unsur-unsur periode ketiga terdiri atas : Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl dan Ar. Atas dasar konfigurasi
elektronnya, dapat dikatakan bahwa .
a. Oksida dari Si bersifat basa dalam air
d. Na, Mg dan Al adalah unsur non logam
b. P, S & Cl cenderung membentuk basa
e. klor bersifat pereduksi kuat
c. Jari-jari atom Ar paling pendek
16. Titik didih logam alkali terbesar dimiliki oleh .
a. Li
b. Na
c. K
d. Rb

e. Cs

17. Di bawah ini yang bukan pernyataan tentang unsur alkali tanah adalah .
a. Konfigurasi terluar ns2
d. elektropositif terkuat diantara logam lain
b. Banyak terdapat dalam mineral
e. terdiri atas Be, Mg, Ca, Sr, Bad an Ra
c. Stabil, dengan melepas 2 elektron terluar
18. Senyawa di bawah ini berikatan ion, kecuali .
a. BeCl2
b. SrCl2
c. CaCl2
d. MgCl2
e. BaCl2
19. Unsur periode ketiga yang paling banyak di kulit bumi adalah .
a. Mg
b. Al
c. Si
d. P
e. S
20. Aluminium dapat bereaksi dengan asam atau basa kuat. Jika bereaksi dengan asam kuat, akan terbentuk
ion .
a. Al3+
b. Al2+
c. AlOd. Al2O33e. AlO221. Unsur gas mulia sukar bereaksi dengan unsur lain. Hal ini disebabkan karena gas mulia .
a. Nomor atomnya selalu genap
c. elektronvalensinya 8
b. Bentuk molekulnya monoatomik d. sedikit terdapat di alam e. energy ionisasinya sangat besar
22. Diantara halogen berikut yang mempunyai daya oksidasi terkuat adalah .
a. At2
b. I2
c. Br2
d. Cl2
e. F2
23. Gas mulia yang dapat disintesis membentuk senyawa dengan unsur lain adalah .
a. He & Ar b. Kr & Ar
c. Kr & Xe
d. Xe & Ar
e. Kr & He
24. Pernyataan di bawah ini merupakan sifat-sifat gas oksigen, kecuali .
a. Tidak berwarna
c. tidak berbau
b. Mudah membentuk oksida d. reduktor kuat
e. dapat mengoksidasi logam
25. Reaksi berikut dapat berlangsung, kecuali reaksi antara .
a. KI dan Br2 b. KI dan Cl2 c. KCl dan Br2 d. KBr dan Cl2 e. KCl dan F2
26. Kemampuan gas mulia untuk bereaksi dengan unsur lain sangat kecil, hal ini disebabkan oleh .
a. Keelektronegatifannya kecil
d. konfigurasi elektronnya stabil
b. Energi ionisasinya besar
e. jari-jari atomnya kecil
c. Jumlah elektronnya genap

27. Asam Halida (HF, HCl, HBr, HI, HAt) yang paling lemah adalah .
a. HAt
b. HI
c. HBr
d. HCl

e. HF

28. Diantara senyawa klorin berikut yang merupakan asam paling kuat adalah .
a. HCl
b. HClO
c. HClO2
d. HClO3
HClO4

e.

29. Unsur gas mulia yang memiliki kelimpahan terbanyak di alam adalah .
a. Helium
b. Neon
c. Argon
d. Kripton
e. Xenon
30. Suatu zat dapat bersenyawa dengan unsur gas mulia, maka unsur tersebut bersifat
a. Basa kuat b. asam kuat
c. reduktor kuat d. amfoter
e. oksidator kuat
31. Bilangan oksidasi Xenon dalam ion XeO4+ adalah .
a. +2
b. +4
c. +6
d. +8

e. +10

32. Bentuk hibridisasi XeF2 adalah.


a. sp
b. sp2
c. sp3

e. sp3d2

d. sp3d

33. Karena kereaktifannya, unsur halogen di alam selalu dalam keadaan .


a. Monoatomik
b. diatomic
c. triatomik
d. tetraatomik e. pentaatomik
34. Nama IUPAC untuk Magnesium Iodat Mg(IO3-)2 adalah .
a. Magnesium Iodat (I)
c. Magnesium Iodat (III)
b. Magnesium Iodat (II)
d. Magnesium Iodat (IV)

e. Magnesium Iodat (V)

35. Titik leleh gas mulia hanya berbeda beberapa derajat di bawah titik didihnya karena .
a. Wujudnya gas
c. energy ionisasinya kecil
b. Afintas elektronnya besar d. merupakan gas monoatomik e. gaya tarik atomnya sangat kecil

Kunci jawaban dan Pedoman penskoran


No
1

Jawaban
1. e
2. c
3. b
4.
5.
6.
7.
8.

9.
17
10.
18
11
19
12
20.
13
21.
14
22.
15
23.
16
24.
Total skor maksimal

Skor
25.
26.
27.
28.
29.
30
31
32

33
34
35

35

Skor
Nilai = ------------ X 100
Skor total

A. Penilaian Afektif
No

NamaSiswa

Aspek yang di nilai


1 2 3 4 5 6

1
2
dst
B. Skor maksimal 24
Keterangan:
1. Kedisiplinan
2. Keaktifan
3. Menghargai pendapat orang lain
4. Ketekunan

jumlah

Nilai

Predikat

5. Kerajinan
6. Hormat pada guru
Nilai
Tinggi
Sedang
Rendah
Kurang

=
=
=
=

Skor
4
3
2
1

Skor perolehan
Nilai = ----------------------- X 100
Skor maks
Rentang nilai (1-4)
Amat baik
Baik
Sedang
Kurang

(A)
(B)
(C)
(D)

= 86-100
= 75-85
= 65-74
= < 65

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN-8


Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemu
Alokasi Waktu

: SMA Negeri 1 Pallangga


: Kimia
: XII IPA / Ganjil
: Ke- 1, dan 2
: 4 x 45 menit

A. Standar Kompetensi
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam.
B. Kompetensi Dasar
3.3 Menjelaskan manfaat dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya dalam kehidupan
sehari-hari
C. Indikator
Menjelaskan manfaat dan dampak unsur-unsur seperti gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah,
aluminium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen dan nitrogen serta senyawanya
dalam kehidupan sehari-hari dan industri
Menjelaskan pembuatan unsur dan senyawanya di laboratorium dan industri (misalnya Al, Fe, O 2, N2,NH3
dan H2SO4)
D. Tujuan Pembelajaran
1. Aspek Kognitif

- Siswa dapat menjelaskan manfaat dan dampak unsur-unsur logam dan senyawanya dalam kehidupan
sehari-hari dan industri serta pembuatan senyawa di laboratorium dan industri
- Siswa dapat menjelaskan manfaat dan dampak unsur-unsur non logam dan senyawanya dalam
kehidupan sehari-hari dan industri serta pembuatan senyawa di laboratorium industri
2. Aspek Sikap
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Kedisiplinan
Keaktifan atau respon dalam pembelajarn
Menghargai pendapat orang
Ketekunan belajar
Kerajinan
Hormat pada guru

E. Materi Ajar
1. Konsep prasyarat
Unsur-unsur golongan IA, IIA, VIIA, VIIIA
Unsur-unsur periode ketiga dan transisi periode keempat
Aluminium, Oksigen, Nitrogen dan Belerang
Konsep mol
2. Materi pokok
Manfaat dan dampak unsur-unsur golongan IA, IIA, VIIA, VIIIA, Oksigen, Nitrogen, Belerang,
Aluminium, periode ketiga dan unsur transisi periode keempat

Pembuatan dan Manfaat Beberapa Unsur dan Senyawanya


1. Unsur Logam
a. Natrium
Logam alkali yang paling banyak digunakan baik sebagai unsur maupun senyawanya adalah natrium
pada bagian ini akan kita pelajari pembuatan dan manfaat natrium dan senyawanya.
1. Pembuatan Natrium
Logam alkali pada umumnya diperoleh dengan mengelektrolisis lelehan garam kloridanya. Misalnya
logam natrium dibuat dengan mengelektrolisis campuran lelehan NaCl dan CaCl 2. Fungsi CaCl2 pada proses
ini adalah menurunkan titik leleh NaCl.
2) Kegunaan Natrium dan Senyawanya
a) Natrium
(1) Uap natrium digunakan untuk lampu natrium sebagai penerangan jalan raya.
(2) Natrium cair digunakan sebagai pendingin reaktor atom.
b) Natrium Hidroksida (NaOH)
NaOH dikenal dengan soda kaustik digunakan dalam pembuatan sabun, detergen, tekstil, kertas,
pewarnaan, dan menghilangkan belerang dari minyak bumi.
c) Natrium Karbonat (Na2CO3)
Na2CO3 digunakan dalam proses pembuatan pulp, kertas, sabun, detergen, kaca, dan untuk
melunakkan air sadah.
d) Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
NaHCO3 dikenal dengan nama soda kue digunakan untuk membuat kue agar mengembang
karena pada Pemanasannya menghasilkan gas CO2 yang memekarkan adonan hingga mengembang.
e) Natrium klorida (NaCl)
NaCl lebih dikenal dengan nama garam dapur, selain sebagai bumbu masak, NaCl banyak
digunakan untuk membuat berbagai bahan kimia,misalnya NaOH, NaCl serta digunakan untuk pengawet
ikan.
b. Magnesium
1. Pembuatan Magnesium
Magnesium diperoleh dari air laut dengan cara menambahkan CaO ke dalam air laut.
2. Penggunaan Magnesium dan Senyawanya
Magnesium digunakan terutama untuk membuat Aliase Magnesium + Aluminium yang dikenal dengan
Magnalium. Paduan logam ini kuat dan ringan serta tahan korosi sehingga digunakan untuk membuat
komponen pesawat terbang. Magnesium juga digunakan sebagai reduktor dan kembang api.
Senyawa magnesium yang penting antara lain adalah:
a) Mg(OH)2 untuk antasida (obat maag)
b) MgSO4 7H2O (garam inggris untuk zat pencahar)
c. Aluminium
1. Pembuatan Aluminium
Aluminium diperoleh dengan elektrolisis lelehan bauksit Al 2O3 dalam kriolit cair Na3AlF6. Kriolit cair
diperlukan untuk menurunkan titik leleh bauksit. Proses pembuatan aluminium dikenal dengan proses
Hall, karena cara ini ditemukan oleh Charles Martin Hall (1863 - 1914) pada tahun 1886.
2. Penggunaan Aluminium dan Senyawanya

Aluminium merupakan logam yang ringan, tahan karat, dan tidak beracun, sehingga banyak digunakan
untuk alat-alat rumah tangga, pesawat terbang, kaleng, dan kabel.
Beberapa senyawa aluminium yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan industri, al :
a) Tawas, KAl(SO4)2 12 H2O digunakan untuk mengendapkan kotoran pada penjernihan air.
b) Aluminium sulfat Al2(SO4)3 digunakan dalam industri kertas dan mordan (pengikat dalam pencelupan).
c) Zeolit Na2O Al2O3 2SiO2 digunakan untuk melunakkan air sadah.
d) Aluminium Al2O3 untuk pembuatan aluminium, pasta gigi, industri keramik, dan industri gelas.
d. Besi
1. Pembuatan Besi
Besi diperoleh dari bijih besi dengan cara mereduksi bijih dalam tanur(tungku).
2) Penggunaan Besi
Kegunaan utama besi adalah untuk membuat baja. Agar diperoleh besi dengan kualitas yang baik, maka
besi kasar diolah menjadi baja yaitu dengan memanaskan besi kasar agar kadar karbon, silikon, fosfor,
dan belerang berkurang. Kemudian ditambahkan logam lain seperti Ni, Cr, Mn, dan V.
Misalnya baja stainless steel (campuran 72% Fe, 19% Cr, dan 9% Ni).
e. Tembaga
Tembaga diperoleh dari bijih kalkopirit CuFeS2
f. Timah
Logam timah diperoleh dengen mereduksi bijih besi kasiterit SnO dengan karbon pada suhu 1200C.
Timah terutama digunakan untuk melapisi baja, misalnya kaleng roti, susu, cat, dan sebagainya. Selain untuk
melapisi , timah juga digunakan untuk membuat aliose, misalnya perunggu (Cu + Sn) dan untuk solder
(Sn + Pb).
g. Perak
Logam perak diperoleh dari bijih argentit Ag2S dengan cara melarutkan argentit dalam larutan NaCN,
kemudian direduksi dengan seng.
Perak merupakan logam yang putih mengkilat tidak teroksidasi oleh udara dan tidak bereaksi dengan asam
kecuali HNO3. Oleh karena itu, perak digunakan untuk perhiasan, mata uang, dan untuk melapisi logam lain.
h. Kromium
Kromium merupakan logam yang keras, sangat mengkilap dan tahan karat, sehingga digunakan untuk
melapisi logam lain. Krom juga digunakan untuk membuat aliase,misalnya nikrom (15% Cr, 60% Ni, dan
25% Fe). Aliase ini digunakan untuk tahanan kawat pada alat-alat pemanas, stainless steel (72% Fe, 19%Cr,
9% Ni).
i. Emas
Emas terdapat bebas di alam yang bercampur dengan logam lain. Emas dipisahkan dari campurannya
dengan jalan dilarutkan dalam larutan kalium sianida KCN. Emas merupakan logam yang kuning mengkilap,
tahan karat, mudah ditempa dan tidak bereaksi dengan asam, sehingga digunakan untuk perhiasan, melapisi
logam lain, dan untuk membuat medali. Salah satu tambang emas di Indonesia ada di Bengkalis, Sumatra.
Pabrik pengolahan emas terdapat di Cikotok, Jawa Barat.
j. Nikel
Diperoleh dengan mengoksidasi bijih NiS menjadi NiO kemudian direduksi dengan karbon.
Nikel digunakan untuk aliase, misalnya baja stainless, monel (65% Nidan 35% Cu), alnico, dan nikrom.
2. Unsur NonLogam
a. Karbon
1. Unsur Karbon
Tahukah anda bahwa grafit (arang) dan intan sama-sama tersusun dari atom-atom karbon? Dapatkan
grafit diubah menjadi intan? Grafit dan intan tersusun dari unsur-unsur yang sama tetapi memiliki sruktur
(bentuk) yang berbeda. Peristiwa seperti ini disebut alotrop. Karbon di dalam kulit bumi tertama sebagai
karbonat misalnya dalam CaCO3, CO2, dan berbagai senyawa organik.
Selain sebagai senyawa, karbon di alam juga terdapat sebagai unsur bebas yaitu dalam bentuk grafit arang
dan intan. Karbon yang sangat keras (lebih keras dari logam) dan berkilau adalah intan. Karena sifatnya
yang keras maka intan sintetik digunakan untuk alat pemotong kaca dan mata bor.
2. Senyawa Karbon
Senyawa karbon yang penting dan banyak digunakan adalah gas CO dan CO 2. Meskipun beracun gas
CO juga mempunyai beberapa kegunaannya, antara lain sebagai bahan baku untuk membuat metanol
CH3OH dan sebagai reduktor pada pengolahan besi dari hasil bijihnya dan logam lainnya.
Beberapa kegunaan gas CO2, antara lain sebagai pemadam kebakaran karena CO 2 lebih berat dari udara
sehingga dapat untuk mengusir udara agar api padam, CO2 padat dikenal sebagai dry ice (es kering) yang
digunakan sebagai pendingin, sebagai penyegar pada minuman ringan, misalnya limun dan air soda dan
sebagai bahan dasar pupuk urea.
b. Nitrogen
1. Pembuatan Nitrogen
Nitrogen merupakan gas komponen terbesar penyusun udara yang meliputi 78% massa. Dalam
bidang industri nitrogen diperoleh melalui destilasi bertingkat udara cair. Dalam laboratorium gas nitrogen
diperoleh dengan memanaskan larutan yang mengandung garam amonium (misalnya NH4Cl) dan garam

nitrit (misalnya NaNO2).


2. Penggunaan Gas Nitrogen
a) Karena gas nitrogen tidak reaktif maka digunakan untuk menciptakan suasana inert pada suatu ruangan
tempat penyimpanan zat yang mudah terbakar, kaleng makanan, termometer, dan bola lampu listrik.
b) Sebagai bahan baku gas amonia NH3.
c) Nitrogen cair untuk pendingin.
Pembuatan dan Penggunaan Senyawa Nitrogen
a) Amonia (NH)3
Amonia merupakan bahan kimia industri yang sangat penting. Amonia dibuat menurut proses Hober
Bosch dengan mereaksikan nitrogen dan hidrogen pada suhu 400 500C dan tekanan tinggi sekitar 300
atm dengan katalisator serbuk besi.
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Di laboratorium amonia dibuat dengan mereaksikan garam amonium dengan basa kuat.
Berapa kegunaan amonia, antara lain:
(1) untuk membuat pupuk urea dan ZA;
(2) sebagai pendingin (refrigerant) pada pabrik es;
(3) untuk membuat hidrasin N2H4 untuk bahan bakar roket;
(4) untuk membuat senyawa-senyawa amonium.
b) Asam Nitrat
Asam nitrat merupakan asam kuat yang dapat melarutkan semua logam kecuali emas dan platina. Emas
dapat larut dalam campuran HNO3 pekat dengan perbandingan volume 1 : 3.
(1) Pembuatan Asam Nitrat
Dalam bidang industri, asam nitrat diperoleh dengan proses Ostwald yaitu dengan mengoksidasi
amonia, kemudian melarutkan NO2 yang terjadi dalam air.
(2) Penggunaan Asam Nitrat
Asam nitrat banyak kegunaannya, antara lain:
(a) Untuk membuat bahan peledak TNT (trinitrotoluena);
(b) Untuk membuat pupuk NH4NO3;
(c) Untuk membuat film selulosa nitrat;
(d) Untuk membuat garam-garam nitrat yang digunakan untuk pembuatan kembang api.
c. Oksigen
Oksigen terdapat dimana-mana, selain sebagai gas O 2 yang meliputi 20% volume atmosfer juga terdapat
sebagai senyawa. Oksigen merupakan unsur yang sangat penting, hampir semua proses dalam tubuh
kita memerlukan oksigen.
1. Pembuatan Oksigen
Dalam bidang industri, oksigen diperoleh dengan destilasi bertingkat udara cair karena titik didih
oksigen lebih tinggi daripada titik didih nitrogen dengan perbedaan yang cukup besar sehingga dapat
dipisahkan.Di laboratorium, oksigen diperoleh dengan beberapa cara, antara lain pemanasan kalium klorat
(KclO3) dan elektrolisis air
2. Penggunaan Oksigen
Beberapa kegunaan oksigen dalam kehidupan sehari-hari dan industri antara lain:
a) Untuk pernapasan makhluk hidup, penderita paru-paru, penyelam, antariksawan;
b) Untuk pembakaran/oksidator;
c) Campuran oksigen cair dan hidrogen cair digunakan untuk bahan bakar roket;
d) Untuk bahan baku berbagai senyawa kimia.
d. Silikon
Silikon terdapat dalam kerak bumi sebagai oksida SiO 2, sebagai kompleks silikat dengan oksida lain.
Silikon banyak digunakan terutama yang berhubungan dengan elektronika, misalnya mikrokomputer,
kalkulator, dan sebagainya. Penggunaaan ini berkaitan dengan sifat semikonduktor dari silikon.
Kwarsa transparan digunakan untuk alat-alat optik misalnya lensa.
Pasir/kwarsa digunakan untuk pembuatan gelas dan porselen.
Natrium silikat/water glass digunakan dalam industri sabun sebagai pengisi.
e. Fosfor
Fosfor di alam terdapat dalam bentuk fosfat, misalnya fosforit Ca 3(PO4)2, kloropatit Ca3(PO4)2CaCl2 dan
flouropatit Ca3(PO4)2CaF2. Selain itu, fosfor juga terdapat pada tulang dan batuan fosfor.
Fosfor memiliki dua alotropi yaitu fosfor putih dan fosfor merah. Fosfor putih terdiri dari molekul
tetraatomik (P4). Sedangkan fosfor merah merupakan rangkaian dari molekul-molekul P 4.
1. Pembuatan Fosfor
Fosfor putih diperoleh dengan proses Wohler, yaitu dengan memanaskan campuran Ca 3(PO4)2, SiO2 dan
kokas pada suhu 1300C dalam tanur listrik.
Fosfor merah diperoleh melalui pemanasan fosfor putih.
2. Penggunaan Fosfor
a) Fosfor putih digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat.

b) Fosfor merah digunakan untuk membuat bidang gesek korek api yang dicampur dengan pasir halus dan
Sb2S3.
c) Fosfor sebagai batuan fosfat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk fosfat.
f. Belerang
Belerang di alam terdapat sebagai senyawa dan unsur bebas. Belerang juga memiliki alotropi yaitu
belerang rombis dan monoklin. Belerang rombis pada suhu kamar lebih stabil yaitu dalam bentuk molekul S 8.
Bila belerang rombis dipanaskan di atas 120C kemudian didinginkan perlahan-lahan akan terbentuk kristal
belerang monoklin.
1. Pembuatan Belerang
Belerang diperoleh dengan proses Frash yaitu dengan memasukkan uap panas ke dalam tanah yang
mengandung belerang melalui pipa agar mencair. Belerang yang telah mencair dipompa keluar dengan
tekanan udara.
2. Penggunaan Belerang dan Senyawanya
Penggunaan belerang yang utama adalah untuk membuat asam sulfat (H 2SO4). Pembuatan asam sulfat
dapat dilakukan dengan cara Proses Kontak dan Proses Kamar Timbal
3. Kegunaan Asam Sulfat
a) Untuk membuat pupuk, misalnya ZA (NH4)2 SO4 dan detergen
b) Untuk pemurnian minyak bumi.
c) Untuk memperoleh asam-asam lain, misalnya HCl, HNO 3, H3PO4, dan HF.
d) Untuk elektrolit pada aki dan pembuatan bahan peledak dan polimer serat.
g. Klor
Klor merupakan halogen yang paling banyak diproduksi dan dimanfaatkan di antara halogen lainnya.
Klor digunakan untuk klorasi hidrokarbon untuk bahan baku plastik, dan untuk pembuatan senyawasenyawa klor lainnya.
Beberapa senyawa klor yang penting antara lain:
a. CCl4 untuk pelarut,
b. Ca(OCl)2 (kaporit) untuk desinfektan,
c. NaClO untuk pemutih,
d. NaCl untuk bumbu masak dan bahan pembuatan berbagai senyawa,
e. HCl untuk menetralkan sifat basa dan untuk membersihkan permukaan logam dari karat.
h. Argon
Argon ditemukan oleh Ray Leigh dan Ramsay pada tahun 1894 setelah memisahkan oksigen dan
nitrogen dari udara. Argon terdapat di udara sebagai gas monoatomik sebanyak 0,93% dari volume udara.
Argon dan gas mulia yang lain diperoleh dengan destilasi bertingkat udara cair.
Dalam industri, Argon dapat digunakan sebagai pengganti helium dan dalam proses lainnya. Argon
digunakan sebagai atmosfer inert (lamban) pada pengelasan titanium dan logam lain yang eksotik dalam
konstruksi pesawat terbang dan roket. Argon juga digunakan untuk mengisi bola lampu pijar karena tidak
bereaksi dengan kawat wolfram.
F. Metode Pembelajaran
Model
: Pembelajaran langsung
Metode
: Ceramah, tanya jawab, diskusi Informasi, Tanya jawab, Eksperimen, dan penugasan
Pendekatan
: Konsep dan keterampilan proses
G. Langkah Langkah Pembelajaran
NO
1

PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN


Pertemuan 1
a. Kegiatan awal :
- Salam pembuka
- Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Nilai Religius
- - Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
- - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa
Ingin tahu
- - Guru menanyakan beberapa sifat fisik dan kimia unsur-unsur
gol IA, IIA, VIIA, VIIIA, Aluminium, Oksigen, Nitrogen,
Belerang, periode ketiga dan periode keempat.
b. Kegiatan Inti :
Menugaskan siswa untuk melakukan kajian literatur tentang
terdapatnya, pembuatan, senyawanya dan kegunaan beberapa
unsur-unsur logam yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. (TM)

TEMPAT

WAKTU

Kelas
5

75

c. Kegiatan Akhir/Penutup :
Membimbing siswa menyimpulkan materi yang dikaji lalu
memberikan kuis dan tugas di rumah. (PT)
Pertemuan 2
a. Kegiatan awal :
- Salam pembuka
- Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Nilai Religius
- - Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
- - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa
Ingin tahu
- - Guru menanyakan beberapa hal mengenai materi yang telah
dibahas pada pertemuan sebelumnya
2

10

Kelas

b. Kegiatan Inti :
Menugaskan siswa untuk melakukan kajian literatur tentang
terdapatnya, pembuatan, senyawanya dan kegunaan beberapa
unsur-unsur non logam yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. (TM)
c. Kegiatan Akhir/Penutup :
Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dikaji,
lalu memberikan kuis dan tugas di rumah. (PT)

75

10

H. Alat / Bahan pelajaran / sumber Belajar


a. Buku-buku Kimia yang relevan :
- Das Salirawati, dkk., 2007, Belajar kimia secara menarik untuk SMA/MA kelas XII, PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta
- C.Polling, Ir., dkk, 1991, Ilmu Kimia semester 5 dan 6, Jilid 3B edisi keenam (revisi), Penerbit
Erlangga, Jakarta
b. Multimedia
I. Penilaian dan Tindak Lanjut
a. Penilaian
b. Alat penilaian
c. Tindak Lanjut

: 1. Menilai aspek kognitif dengan tes tertulis


2. Menilai aspek afektif melalui observasi
: (terlampir)
: 1. Siswa yang sudah mencapai KKM diberikan pengayaan
2. Siswa yang belum mencapai KKM diberikan remedial

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Pallangga,
Juli 2013
Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Ahmad Rivai, M.Pd.


NIP :19551231 198603 1 102

Hj. Rahmawati Supu, S. Pd.


NIP : 19750420 200604 2 014

A. Penilaian kognitif
1. Kuningan merupakan salah satu jenis aliasi logam .
a. Sn & Cu
b. Zn & Cu
c. Ag & Cu

d. Zn & Ni

e. Ni & Ca

2. Reaksi kimia yang benar untuk memisahkan besi dari bijihnya dalam tanur tinggi adalah .
a. Fe3O4(s) + 4 CO(g) 3 Fe(s) + 4 CO2(g)
b. FeS2(s) + CO2(g) Fe(s) + SO2(g) + C(s)
d. Fe2O3(s) + 3 CO(g) 2 Fe(s) + 3 CO2(g)
c. 2 FeO(s) + CO(g) 2 Fe(s) + CO2(g)
e. 2 FeS(s) + C(s) 2 Fe(s) + CS2(l)
3. Kaporit adalah senyawa alkali tanah yang digunakan sebagai desinfektan pada air. Rumus molekulnya .
a. CaC2
b. Ca(OCl)2
c. CaCO3
d. CaOCl2
e. CaO
4. Bahan baku untuk pembuatan Aluminium melalui proses Charless Hall adalah .
a. Gips
b. dolomite
c. karnalit
d. bauksit
e. kriolit
5. Logam manakah yang tidak dapat diperoleh dari proses elektrolisis?
b. Natrium
b. Merkuri
c. Aluminium

d. Kalsium

e. Magnesium

6. Logam natrium bisanya dibuat dengan cara .


a. Elektrolisis larutan NaCl
d. penyuligan vakum garam rangkap Na2CO3NaHCO3.2H2O
b. Reduksi Na2O dengan LiAlH4
e. reaksi NaOH dengan logam Ca
c. Elektrolisis leburan NaCl
8. Senyawa alkali tanah yang digunakan sebagi obat antasida adalah
a. CaCO3
b. Mg(OH)2
c. BaSO4
d. CaOCl2
8. Unsur periode ketiga yang paling banyak di kulit bumi adalah .
b. Mg
b. Al
c. Si
d. P
e. S

e. MgSO4

9. Proses pengolahan besi menjadi logam murni disebut .


a. Elektrolisis
b. metalurgi
c. meteorology

d. reduksi

e. oksidasi

10. Perunggu merupakan aliasi antara .


a. Cu & Ag
b. Cu & Sn

d. Au & Ag

e. Cu & Al

c. Cu & Zn

11. Kestabilan gas Nitrogen disebabkan oleh .


a. Rendahnya kelarutan nitrogen dalam air
d. rendahnya td & tl gas nitrogen
b. Tingginya energy ionisasi dari atom nitrogene. stabilnya konfigurasi electron atom nitrogen
c. Kuatnya ikatan kovalen pada molekul N2
12. Pernyataan di bawah ini merupakan sifat-sifat gas oksigen, kecuali .
a. Tidak berwarna
c. tidak berbau
b. Mudah membentuk oksida
d. reduktor kuat
e. dapat mengoksidasi logam
13. Unsur gas mulia yang memiliki kelimpahan terbanyak di alam adalah .
a. Helium
b. Neon
c. Argon
d. Kripton
e. Xenon
14. Karena kereaktifannya, unsur halogen di alam selalu dalam keadaan .
a. Monoatomik
b. diatomic
c. triatomik
d. tetraatomik
15. Proses pembuatan fosforus dikenal sebagai proses .
a. Kamar timbal
b. Wohler
c. Hall

e. pentaatomik

d. Kontak

e. Sisilia

Kunci jawaban dan Pedoman penskoran


No
1

Jawaban
1
6
11

2
7
12

3
8
13

Skor
4
9
14

5
10
15

Total skor maksimal

15

B. Penilaian Afektif
No

NamaSiswa

1
2
dst
Skor maksimal 24
Keterangan:
1. Kedisiplinan
2. Keaktifan
3. Menghargai pendapat orang lain
4. Ketekunan
5. Kerajinan

Aspek yang di nilai


1 2 3 4 5 6

jumlah

Nilai

Predikat

6. Hormat pada guru


Nilai
Tinggi
Sedang
Rendah
Kurang

=
=
=
=

Skor
4
3
2
1

Skor perolehan
Nilai = ----------------------- X 100
Skor maks
Rentang nilai (1-4)
Amat baik
Baik
Sedang
Kurang

(A)
(B)
(C)
(D)

= 86-100
= 75-85
= 65-74
= < 65

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN-9


Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemu
Alokasi Waktu

: SMA Negeri 1 Pallangga


: Kimia
: XII IPA / Ganjil
: Ke- 1, dan 2
: 4 x 45 menit

A. Standar Kompetensi
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam
B. Kompetensi Dasar
3.4 Mendeskripsikan unsur-unsur radioaktif dari segi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia, kegunaan dan
bahayanya
C. Indikator.
Mendeskripsikan penemuan sinar radioaktif
Mengidentifikasi sifat-sifat sinar radioaktif
Menentukan pita kestabilan
Menuliskan persamaan reaksi inti
Mendeskripsikan kegunaan unsur-unsur radioaktif
Mendeskripsikan bahaya unsur-unsur radioaktif
D. Tujuan Pembelajaran
1. Aspek Kognitif
- Siswa dapat menjelaskan penemuan sinar radioaktif, mengidentifikasi sifatnya dan menentukan pita
kestabilan unsur-unsur.

Siswa dapat menuliskan persamaan reaksi inti, menjelaskan kegunaan dan bahaya unsur-unsur
radioaktif

2. Aspek Sikap
a. Kedisiplinan
b. Keaktifan atau respon dalam pembelajarn
c. Menghargai pendapat orang
d. Ketekunan belajar
e. Kerajinan
f. Hormat pada guru
E. Materi Ajar
1. Konsep prasyarat
Unsur-unsur golongan IA, IIA, VIIA, VIIIA
Unsur-unsur periode ketiga dan transisi periode keempat
Aluminium, Oksigen, Nitrogen dan Belerang
Konsep mol
2. Materi pokok
Manfaat dan dampak unsur-unsur golongan IA, IIA, VIIA, VIIIA, Oksigen, Nitrogen, Belerang,
Aluminium, periode ketiga dan unsur transisi periode keempat
ZAT RADIOAKTIF
Suatu unsur/atom terdiri atas 3 partikel dasar yaitu proton dan neutron yang terdapat dalam inti atom
serta elektron yang berada pada kulit atom. Kestabilan unsur dapat ditinjau dari elektronnya (konfigurasi
elektron) dan jumlah proton dan neutronnya dalam inti. Unsur-unsur yang intinya tidak stabil digolongkan ke
dalam unsur-unsur yang bersifat radioaktif.

A. Penemuan Keradiokatifan
1. Wilhelm Rontgen, menemukan sinar X (sinar Rontgen) dengan cara menembakkan sinar katoda ke plat
aluminium. Sinar ini memiliki daya tembus besar.
2. Henry Becquerel, menemukan adanya gejala keradioaktifan pada Uranium.
3. Marie & Pierre Curie, penemu Polonium dan Radium yang keradioaktifannya lebih besar dari Uranium
4. Ernest Rutherford, menemukan sinar (bermuatan +) dan sinar (bermuatan -)
5. Paul U.Villard, menemukan sinar yang tidak bermuatan.
B. Jenis Sinar Radioaktif
1. Sinar Alfa ()
- Merupakan partikel yang bermuatan positif dengan massa besar (4x massa Hidrogen) dan
4
2

merupakan inti helium sehingga dapat juga dituliskan

He

- Daya tembus kecil dan dapat mengionkan molekul yang dilaluinya


- Dapat membelok ke arah kutub negatif dalam medan listrik
2. Sinar Beta ()
- Merupakan partikel yang bermuatan negatif dan bermassa sangan kecil sehingga dapat dianggap
tak bermassa, biasa juga disimbol

0
1

- Bergerak dengan kecepatan tinggi dengan daya tembus lebih besar dari sinar alfa
- Dapat membelok ke arah kutub positif dalam medan listrik
3. Sinar Gamma ()
- Merupakan gelombang elektromagnetik berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa
dengan simbol
-

0
0

Daya tembusnya sangat kuat (10.000 kali lebih besar daripada sinar alfa)

Selain itu, ada beberpa partikel/sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif seperti neutron (
(

1
1

p ) atau

1
1

H , positron (

0
+1

) atau (

0
+1

e ), Deutron (

2
1

H ), Triton (

3
1

H ).

C. Peluruhan Zat Radioaktif


Unsur yang dapat mengalami peluruhan (inti tidak stabil) disebut nuklida dengan simbol
A
Z

1
0

n ), proton

Dimana A adalah nomor massa dan Z adalah nomor atom. A menunjukkan jumlah proton dan neutron
sedangkan Z menunjukkan jumlah proton atau elektron.
Dari simbol di atas, Carilah pengertian dan contoh dari istilah ISOTOP, ISOBAR, ISOTON.
Inti atom tersusun atas proton dan neutron. Bila unsur dengan nomor atom 20 dibuat suatu grafik hubungan
p dan n, ternyata menghasilkan pita kestabilan diagonal dengan sudut 45 0 dan n/p = 1. Bila grafik
diteruskan dengan nomor atom >20, maka terjadi penyimpangan. Grafik tersebut dinamakan PITA
KESTABILAN INTI.
120
100

n/p = 1
Nuklida stabil jika :
n/p > 1

80
n

z<20, perbandingan n : p = 1
z>20, perbandingan n : p = 1-1,6

n/p < 1
untuk z>83 atau nuklida berat
semuanya bersifat radioaktif
(isotop radiaktif)

60
40
20
20

40

60

80

100

Dari pita kestabilan, nuklida dapat dijelaskan tipe peluruhannya. Proses peluruhan radiokatif
dinyatakan dengan persamaan reaksi inti. Pada proses transformasi inti, nuklida tidak stabil membentuk
nuklida yang lain (stabil) dengan cara peluruhan (memancarkan atau menyerap partikel/sinar).

Jika berada di atas pita kestabilan (n/p>1), berarti nuklida memiliki neutron terlalu banyak, maka cara
yang ditempuh untuk menguranginya adalah :
1. Memancarkan partikel Beta
Contoh

14
6

14
7

0
1

2. Memancarkan partikel neutron


Contoh

5
2

He

4
2

He

1
0

3. Memancarkan partikel alfa


Contoh

235
92

231
90

Th

4
2

He

Jika berada di bawah pita kestabilan (n/p<1), berarti memiliki jumlah p lebih besar sehingga untuk
menguranginya cenderung :
1. Memancarkan positron
Contoh

18
9

18
8

0
+1

2. Menangkap elektron dari kulit yang paling dekat dengan inti


Contoh

40
19

o
1

40
18

Ar

D. Reaksi Inti (reaksi peluruhan)


Reaksi inti dibedakan atas :
1. Reaksi Fisi yaitu reaksi pembelahan inti menjadi 2 inti hasil reaksi radioaktif dan beberapa partikel hasil
Contoh

235
92

1
0

236
92

139
56

Ba

94
36

Kr

+2

1
0

Neutron yang dihasilkan akan menembak/membelah uranium berikutnya(jika tersedia banyak uranium).
Reaksi fisi seperti ini disebut Reaksi Rantai, sehingga dihasilkan energi nuklir.
2. Reaksi Fusi yaitu reaksi penggabungan inti kecil menjadi inti lebih besar disertai enrgi yang besar.
Contoh

2
1

2
1

4
2

He

+ energi

Bom hidrogen terjadi dari reaksi ini (Triton dan Deutron direaksikan menghasilkan inti helium dan
neutron serta energi yang sangat besar.
3. Reaksi penembakan (pertama kali oleh Rutherford) yaitu reaksi dimana inti sasaran ditembak oleh
partikel (proyektil) menghasilkan inti baru dan beberapa partikel hasil reaksi. Proyektil dapat berupa
partikel ringan misalnya partikel alfa, proton atau neutron dan partikel berat misalnya C-12 atau N-14

Contoh

27
13

Al

4
2

He

30
15

1
0

E. Kegunaan
Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut (scanner) atau sumber radiasi
1. Bidang Kedokteran
Sebagai perunut, I-131 untuk diagnosa kelenjar tiroid/gondok, Tc-99 untuk scan otak, hati, sel darah, dll,
Tl-210 untuk deteksi kerusakan jantung, Xe-133 untuk deteksi penyakit paru-paru, P-32 untuk deteksi
penyakit mata. Sebagai sumber radiasi, Co-60 untuk terapi tumor dan kanker, P-32 untuk penyembuhan
leukemia.
2. Bidang hidrologi
Sebagai perunut, Na-24 untuk mempelajari kecepatan aliran air sungai, Na-24 dalam bentuk senyawa
karbonat untuk menyelidiki kebocoran pipa bawah tanah.
3. Bidang Sains
Sebagai perunut, I-131 untuk mempelajari kesetimbangan dinamis, O-18 untuk mempelajari reaksi
esterifikasi, C-14 untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis
4. Bidang Pertanian
Sebagai sumber radiasi, sinar X digunakan untuk pemberantasan hama dan pemuliaan tanaman
5. Bidang Industri
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam, pengawetan kayu, barangbarang seni, dll.
F. Bahaya
Jumlah radiasi radioaktif yang dapat diterima oleh tubuh tanpa membahayakan kesehatan ternyata
sangat terbatas. Berikut ini beberapa dampak negatif dari penggunaan zat radioaktif dalam tubuh manusia.
1. Kerusakan sel badan atau somatik lokal dengan tanda terjadi kerusakan kulit yang berbahaya,
kerusakan sel pembuat sel darah merah dan kerusakan sel darah merah.
2. Kerusakan genetis yang dapat menyebabkan kemandulan atau kelainan keturunan
3. Kerusakan-kerusakan lain seperti katarak dan kanker darah
F. Metode Pembelajaran
Model
: Pembelajaran langsung
Metode
: Ceramah, tanya jawab, diskusi Informasi, Tanya jawab, Eksperimen, dan penugasan
Pendekatan
: Konsep dan keterampilan proses
G. Langkah Langkah Pembelajaran
NO

PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN


Pertemuan 1
a. Kegiatan awal :
- Salam pembuka
- Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Nilai Religius
- - Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
- - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa
Ingin tahu
- Guru menanyakan sejauh mana pemahaman siswa mengenai
unsur-unsur transisi/transisi dalam dan pengertian kestabilan
inti atom.
b. Kegiatan Inti :
Mengarahkan siswa secara berkelompok mengkaji buku/referensi yang
ada tentang radioaktifitas dan partikel yang dipancarkan, kestabilan inti,
laju peluruhan dan waktu paruh. Kemudian guru memberikan penjelasan
melalui diskusi informasi tentang materi yang dikaji untuk menyamakan
persepsi siswa. (TM)

TEMPAT

WAKTU

Kelas

75

10
c. Kegiatan Akhir/Penutup :
Membimbing siswa menyimpulkan materi yang dikaji lalu memberikan
tugas di rumah. (PT)
Pertemuan 2

a. Kegiatan awal :
- Salam pembuka
- Doa bersama untuk memulai pembelajaran. Nilai Religius
- - Guru memeriksa kehadiran siswa Disiplin
- - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Komunikatif, Rasa Ingin
tahu
- Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya melalui
tanya jawab seputar zat radioaktif

Kelas

2
b. Kegiatan Inti :
Guru mengelompokkan siswa untuk mengkaji buku-buku referensi dan
membuat kesimpulan mengenai persamaan reaksi inti, kegunaan unsur
radioaktif dan bahayanya. (TM)

75

10

c. Kegiatan Akhir/Penutup :
Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dikaji, lalu
memberikan kuis dan tugas di rumah. (PT)

H. Alat / Bahan pelajaran / Sumber Belajar


a. Buku-buku Kimia yang relevan :
- Das Salirawati, dkk., 2007, Belajar kimia secara menarik untuk SMA/MA kelas XII, PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta
- C.Polling, Ir., dkk, 1991, Ilmu Kimia semester 5 dan 6, Jilid 3B edisi keenam (revisi), Erlangga
b. Multimedia
I. Penilaian dan Tindak Lanjut
a. Penilaian
: 1. Menilai aspek kognitif dengan tes tertulis
2. Menilai aspek afektif melalui observasi
b. Alat penilaian
: (terlampir)
c. Tindak Lanjut
: 1. Siswa yang sudah mencapai KKM diberikan pengayaan
2. Siswa yang belum mencapai KKM diberikan remedial
Mengetahui,
Pallangga,
Juli 2013
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Ahmad Rivai, M.Pd.


NIP :19551231 198603 1 102

Hj. Rahmawati Supu, S. Pd.


NIP : 19750420 200604 2 014

A. Penilaian kognitif
44
20

1. Pada reaksi transmutasi,

Ca

(x,n)

44
21

Sc , x adalah.

a. Neutron
c. proton
b. Elektron
d. positron
e. sinar alfa
2. Pernyataan berikut yang tidak benar mengenai pemanfaatan radioisotop adalah.
a. Tc-99 digunakan untuk membimbing ahli bedah mencari letak jaringan yang sakit
b. Tl-201 digunakan untuk melihat adanya kelainan jantung
c. Co-60 digunakan untuk membunuh virus HIV penyebab penyakit AIDS
d. I-131 digunakan untuk diagnosa penyakit kelenjar gondok
e. Na-24 digunakan untuk mempelajari laju aliran sungai
3. Manakah diantara transmutasi berikut yang menghasilkan inti helium?
a.

214
82

b.

24
13

Pb

Al

218
84

24
12

Pb

230
90

Th

c.

Mg

d.

214
83

Bi

226
88

214
84

Ra

Po

e.

239
92

235
92

4. Apabila unsur X ditembak dengan sebuah neutron, maka akan dihasilkan unsur

56
26

Mn disertai

pelepasan partikel . Unsur X tersebut adalah .


a.

60
28

b.

59
28

c.

59
27

Co

d.

58
27

Co

e.

57
26

Fe

5. Setelah 6 tahap penguraian dengan memancarkan sinar beta dan 7 tahap penguraian alfa, isotop
234
90

radioaktif
208
82

a.
40
20

6.

Th

Pb

Ca

dan

akhirnya menghasilkan isotop syabil (tidak radioaktif lagi),.


b.

40
18

a. Isotop

Ar

210
83

Bi

210
81

Tl

c.

206
83

d.

Bi

206
82

e.

Pb

adalah merupakan .

b. isobar

c. isomer

d. isoelektron

7. Gejala keradioaktifan ditemukan oleh .


a. E.Rutherford
b. Pierre Curie

c. W.Rontgen

e. isoton
d. H.Bequerel e. J.Chadwick

8. Diberikan beberapa radioisotop berikut :


(1) Na-24
(2). Tc-99
(3) P-32
(4) Fe-59
(5) I-131
Isotop yang digunakan untuk mendeteksi adanya kebocoran pipa air dan penyakit kelenjar gondok
berturut-turut adalah.
a. 1 & 3
b. 1& 5
c. 2 & 4
d. 2 & 5
e. 3 & 4
9. Uranium meluruh dengan persamaan :

239
92

207
82

Pb

+ +

Jumlah partikel alfa dan beta yang dipancarkan berturut-turut sebanyak.


a. 6 & 2
b. 6 & 4
c. 7 & 4
d. 8 & 4

e. 8 & 6

10.
Salah satu dampak negatif penggunaan zat radioaktif yang berlebihan pada manusia adalah.
a. Kerusakan penglihatan
c. kemandulan
b. Kerusakan sel darah
d. kanker payudara
e. kanker darah

Kunci jawaban dan Pedoman penskoran


No
1

Jawaban
1
6

2
7

3
4
8
9
Total skor maksimal

Skor
5
10

1
10

B. Penilaian Afektif
No

NamaSiswa

1
2
dst
Skor maksimal 24

Aspek yang di nilai


1 2 3 4 5 6

jumlah

Nilai

Predikat

Keterangan:
1. Kedisiplinan
2. Keaktifan
3. Menghargai pendapat orang lain
4. Ketekunan
5. Kerajinan
6. Hormat pada guru
Nilai
Tinggi
Sedang
Rendah
Kurang

=
=
=
=

Skor
4
3
2
1

Skor perolehan
Nilai = ----------------------- X 100
Skor maks
Rentang nilai (1-4)
Amat baik
Baik
Sedang
Kurang

(A)
(B)
(C)
(D)

= 86-100
= 75-85
= 65-74
= < 65

PERHITUNGAN MINGGU EFEKTIF


Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Polut
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XII IPA / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2013/2014

PERHITUNGAN ALOKASI WAKTU


Banyaknya Pekan Semester 1
No
Seluruhn Tidak
Efektif
Bulan
.
ya
Efektif
1. Juli
5
4
1
2. Agustus
4
2
2
Septemb
3.
4
4
er
4. Oktober
5
5
5. Novemb
4
4

Keterangan
Libur awal ramadhan
Libur idul fitri

Mid semester ganjil

er
Desemb
6.
4
er
Jumlah
26
Jumlah jam pelajaran per minggu
Jumlah jam pelajaran semester 1

UKK dan pengolahan


nilai

9
17
= 4 jam
= 17 x 4 jam = 68 jam pelajaran

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Pallangga,
Juli 2013
Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Ahmad Rivai, M.Pd.


NIP :19551231 198603 1 102

Hj. Rahmawati Supu, S. Pd.


NIP : 19750420 200604 2 014

PROGRAM

TAHUNAN

Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Polut
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XII IPA / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2013/2014
RINCIAN PROGRAM
No

G
A
N

STANDAR
KOMPETENSI
1. Menjelaskan Sifatsifat larutan
elektrolit dan non
elektrolit

KOMPETENSI DASAR
1.1Menjelaskan
penurunan
tekanan
uap,
kenaikan
titik
didih,penurunan titik beku
larutan dan tekanan osmosis
termasuk
sifat
koligatif
larutan.
1.2Membandingkan
sifat

ALOKAS
I
WAKTU
8 Jam

4 jam

KETERANGAN

2. Menerapkan konsep
reaksi oksidasi-reduksi
dan elektrokimia dalam
teknologi dlm Kehidupan
sehari-hari

J
I
L

3. Memahami karakteristik
unsur-unsur penting,
kegunaan dan bahaya
nya, serta terdapatnya
di Alam

koligatif larutan elektrolit


dan sifat koligatif larutan
non
elektrolit
yang
konsentrasinya
sama
berdasarkan
data
percobaan.
Ujian Harian 1
2.1Menerapkan konsep reaksi
redoks
dalam
sistem
elektrokimia
yang
melibatkan energi listrik dan
kegunaanya
dalam
mencegah
korosi
dalam
industri.
Ujian Harian 2
2.2Menjelaskan reaksi oksidasi
reduksi
dalam
sel
elektrolisis
2.3Menerapkan hukum faraday
untuk elektrolisis larutan
elektrolit.
Ujian Harian 3
3.1
Mengidentifikasi
kelimpahan unsur-unsur di
alam dan produk yang
mengandung
unsur
tersebut.
3.2. Mendeskrifsikan
kecenderungan sifat fisik
dan kimia unsur utama dan
transisi
( titik didih, titik
leleh,
kekerasan,
warna,
kelarutan, kereaktifan dan
sifat khusus lainnya
Ulangan Harian 4
3.3. Menjelaskan
manfaat,
dampak
dan
proses
pembuatan unsur-unsur dan
senyawanya
dalam
kehidupan sehari-hari
3.4. Mendeskrifsikan
unsurunsur radioaktif dari segi
sifat-sifat fisik dan sifat-sifat
kimia
,
kegunaan
dan
bahayanya.
Ulangan Harian 5
Jumlah

2 jam
8 jam

2 jam
6 jam

4 jam

2 jam
2 jam

18 jam

2 jam
4 jam

4 jam

2 jam
68 jam

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Pallangga,
Juli 2013
Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Ahmad Rivai, M.Pd.


NIP :19551231 198603 1 102

Hj. Rahmawati Supu, S. Pd.


NIP : 19750420 200604 2 014

PENENTUAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL PER KD DAN INDIKATOR


MATA PELAJARAN KIMIA
Pemahaman konsep
KKM = 74
Kelas
: XII IA
Standar Kompetensi
: 1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektrolit

Kompetensi Dasar/
Indikator
1.1 Menjelaskan
penurunan
tekanan uap, kenaikan titik
didih, penurunan titik beku
larutan,
dan
tekanan
osmosis
termasuk
sifat
koligatif larutan

Menghitung
konsentrasi
suatu larutan (kemolaran,
kemolalan dan fraksi mol)
Menjelaskan
pengertian
sifat koligatif larutan non
elektrolit (Hukum Raoult)
dan larutan elektrolit
Menjelaskan pengaruh zat
terlarut
yang
sukar
menguap terhadap tekanan
uap pelarut
Menghitung tekanan uap
larutan berdasarkan data
percobaan
Mengamati penurunan titik
beku suatu zat cair akibat
penambahan zat terlarut
melalui percobaan
Menghitung penurunan titik
beku larutan elektrolit dan
non elektrolit berdasarkan
data percobaan
Mengamati kenaikan titik
didih suatu zat cair akibat
penambahan zat terlarut
melalui percobaan
Menghitung kenaikan titik
didih larutan elektrolit dan
non elektrolit berdasarkan
data percobaan
Menganalisis diagram PT
untuk
menafsirkan
penurunan tekanan uap,
penurunan titik beku dan
kenaikan titik didih larutan
Menjelaskan
pengertian
osmosis
dan
tekanan
osmosis serta terapannya
Menghitung
tekanan
osmosis larutan elektrolit
dan non elektrolit

1.2 Membandingkan
antara
sifat koligatif larutan non
elektrolit
denga
sifat
koligatif larutan elektrolit
yang konsentrasinya sama
berdasarkan
data
percobaan.

Menganalisis
percobaan
membandingkan
koligatif larutan
dan non elektrolit

Kriteria Ketuntasan Minimal


Kriteria Penentuan KKM
Kompleksit
Sarana
Intake
as
Pendukung
Siswa
74

KKM

74

73

76

72

77

79

79

72

74

73

77

72

74

73

76

72

73

72

75

72

74

73

77

72

73

72

75

72

74

73

77

72

75

73

78

72

75

75

78

72

74

73

78

72

Rata -rata KD
74

74

74

73

75

72

data
untuk
sifat
elektrolit

Rata rata KD

74

Rata rata SK -1

74

Standar kompetensi : 2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi
dan kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar/
Indikator
2.1 Menerapkan konsep
reaksioksidasireduksi dalam sistem
elektrokimia
yang melibatkan energi
listrik dan
kegunaanya dalam
mencegah
Korosi dan dalam industri.

Menjelaskan
konsep
bilangan oksidasi (biloks)
Menyetarakan reaksi redoks
dengan metode setengah
reaksi.
Menyetarakan reaksi redoks
dengan metode perubahan
bilangan oksidasi (Biloks)
Menyimpulkan ciri-ciri reaksi
redoks yang berlangsung
secara
spontan
melalui
percobaan
Menggambarkan
susunan
sel Volta atau sel Galvani
dan menjelaskan fungsi tiap
bagiannya
Menjelaskan
bagaimana
energi listrik dihasilkan dari
reaksi redoks dalam sel
volta
Menuliskan lambang sel dan
reaksi-reaksi yang terjadi
pada sel volta
Menghitung
potensial
berdasarkan data potensial
standar
Menjelaskan prinsip kerja
sel Volta yang banyak
digunakan dalam kehidupan
(baterai, aki dll)

2.2 Menjelaskan reaksi


oksidasi-reduksi
dalam sel elektrolisis.

Mengamati
reaksi
yang
terjadi di anoda dan katoda
pada
reaksi
elektrolisis
melalui percobaan
Menuliskan
reaksi
yang
terjadi di anoda dan katoda

Kriteria Ketuntasan Minimal


Kriteria Penentuan KKM
Kompleksit
Sarana
Intake
as
Pendukung
Siswa
74

KK
M

74

72

77

72

74

72

77

72

73

71

75

72

74

73

77

72

75

74

78

72

75

73

80

72

75

73

80

72

75

73

80

72

75

75

79

72

Rata -rata KD
74

74

73

74

75

72

74

73

78

72

pada
larutan
atau
cairan/lelehan/leburan
dengan
elektroda
aktif
maupun inert
Menjelaskan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
terjadinya korosi melalui
percobaan
Menjelaskan beberapa cara
untuk mencegah terjadinya
korosi

72

78

72

75

74

78

72

Rata -rata KD
74

2.3 Menerapkan hukum


Faraday untuk
elektrolisis larutan
elektrolit.

74

Menerapkan konsep hukum


Faraday dalam perhitungan
sel elektrolisis
Menuliskan
reaksi
elektrolisis
pada
penyepuhan dan pemurnian
logam

74

74

72

77

72

74

72

75

72

Rata rata KD
Rata rata SK -2

74
74

Standar kompetensi : 3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta
terdapatnya di alam

Kriteria Ketuntasan Minimal

Kompetensi Dasar/
Indikator

Kriteria Penentuan KKM


Kompleksit
Sarana
Intake
as
Pendukung
Siswa
73

3.1 Mengidentifikasi
kelimpahan unsurunsur utama dan transisi di
alam
dan produk yang
mengandung
unsur tersebut.
Mengidentifikasi
keberadaan unsr-unsur yang
ada di alam terutama di
Indonesia
Mengidentifikasi
produkproduk yang mengandung
unsur tersebut

73

72

74

72

73

72

74

72

Rata rata KD
74

3.2 Mendeskripsikan
kecenderungan
sifat fisik dan sifat kimia
unsur utama
dan unsur transisi
(titikdidih, titik
leleh, kekerasan, warna,
kelarutan,
kereaktifan, dan sifat khusus
lainnya.
Mengidentifikasi sifat-sifat
fisika (warna, titik didih,
titik leleh, kekerasan dan
kelarutan) unsur golongan

KK
M

73

74

73

76

72

73

72

75

72

halogen, gas mulia, alkali,


alkali tanah, periode ketiga
dan unsur transisi periode
keempat
Mengidentifikasi sifat-sifat
kimia (warna, titik didih,
titik leleh, kekerasan dan
kelarutan) unsur golongan
halogen, gas mulia, alkali,
alkali tanah, periode ketiga
dan unsur transisi periode
keempat
Mengidentifikasi
melalui
percobaan
sifat
pengoksidasi halogen
Mengidentifikasi
melalui
percobaan
reaksi
nyala
unsur golongan alkali dan
alkali tanah
Mengidentifikasi
melalui
percobaan keteraturan sifat
unsur-usur periode ketiga
Merancang dan melakukan
percobaan
untuk
menyelidiki
dan
menghilangkan kesadahan
air dalam kerja kelompok di
laboratorium

74

73

75

72

73

72

75

72

73

72

75

72

74

73

75

72

Rata rata KD
74

3.3 Menjelaskan manfaat


dampak dan
proses pembuatan unsurunsur
dan senyawanya dalam
kehidupan
sehari-hari.
Menjelaskan manfaat dan
dampak
unsur-unsur
seperti
gas
mulia,
halogen,
alkali,
lakali
tanah,
aluminium,karbon,silikon,
belerang,
krom,
tembaga,
seng,
besi,
oksigen
dan
nitrogen
serta senyawanya dlm
kehidupan
sehari-hari
dan industri
Menjelaskan
pembuatan
unsur dan senyawanya di
laboratorium dan industri
(misalnya Al, Fe, O2, N2, NH3
dan H2SO4)
Menentukan
komposisi
unsur dalam pupuk
3.4 Mendeskripsikan unsurunsur
radioaktif dari segi sifatsifat fisik
dan sifat-sifat kimia,
kegunaan, dan
bahayanya

Mendeskripsikan penemuan
sinar radioaktif
Mengidentifikasi sifat-sifat

74

74

73

79

72

74

73

76

72

74

73

78

72

Rata rata KD
74

74

74

73

75

72

74

74

76

72

74
74

74
74

76
77

72
72

sinar radioaktif
Menentukan pita kestabilan
inti
Menuliskan
persamaan
reaksi inti
Mendeskripsikan kegunaan
unsur-unsur radioaktif
Mendeskripsikan
bahaya
unsur-unsur radioaktif

75

76

78

72

75

76

78

72

Rata rata KD
Rata -rata SK - 3

Rata 2SK .1+ Rata 2SK .2+ Rata 2SK 3


3

KKM =

74
74

74,00+74,00+ 74,00
3

74

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Palleko,
Juli 2013
Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Ahmad Rivai, M.Pd.


NIP :19551231 198603 1 102

Hj. Rahmawati Supu, S. Pd.


NIP : 19750420 200604 2 014

Anda mungkin juga menyukai