1)
08.15 CARA CARITO, Elektrokimia, Materi Kelas XII, penyetaraan reaksi redoks No
comments
Penyetaraan persamaan reaksi redoks berbeda dengan penyetaraan reaksi biasa
yang lengkap, karena biasanya dalam reaksi redoks, hanya diberikan spesi-spesi
yang mengalami perubahan bilangan oksidasi saja, sehingga tugas kita adalah
menambahkan spesi lain yang dapat melengkapi persamaan reaksi redoks tersebut
sehingga lebih sempurna.
Metode penyetaraan persamaan reaksi redoks ada dua macam yaitu metode
perubahan bilangan oksidasi dan metode setengah reaksi. Berikut ini akan dibahas
masing-masing.
1. Metode Perubahan Bilangan Oksidasi (PBO)
Metode ini merupakan metode yang relatif lebih praktis, akan tetapi membutuhkan
ketelitian yang tinggi. Metode perubahan bilangan oksidasi didasarkan pada
pengertian bahwa total penambahan bilangan oksidasi dari reduktan sama dengan
total pengurangan bilangan oksidasi dari oksidan.
Karena reaksi kimia dapat dilangsungkan dalam suasana asam dan basa, maka
metode penyetaraan pun harus mempertimbangkan suasana larutannya. Jadi, kita
akan menyetarakan reaksi redoks dalam dua jenis suasana (asam dan basa).
Berikut ini langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penyetaraan reaksi dengan
metode perubahan bilangan oksidasi :
1. Tentukan bilangan oksidasi masing-masing unsur (biasanya selain H dan O)
2. Setarakan unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
3. Tentukan jumlah total bilangan oksidasi masing-masing unsur, dan tentukan
perubahan bilangan oksidasinya
4. Samakan jumlah bilangan oksidasi yang naik dan yang turun dengan
menggunakan nilai KPK-nya, dan jadikan faktor pengalinya sebagai koefisien
bagi unsur yang bersangkutan
5. Hitung muatan total masing-masing lajur. Tambahkan ion H+ pada lajur yang
kelebihan muatan negatif (suasana asam). Atau tambahkan ion OH- pada
lajur yang kekurangan ion negatif (suasana basa).
6. Tambahkan H2O pada lajur yang kekurangan atom H (hidrogen)
Samakan jumlah bilangan oksidasi yang naik dan yang turun dengan
menggunakan nilai KPK-nya, dan jadikan faktor pengalinya sebagai koefisien
bagi unsur yang bersangkutan
07.24 CARA CARITO, Materi Kelas XII, penyetaraan reaksi redoks No comments
2. Metode Ion Elektron (Setengah Reaksi)
Setelah kita pada edisi sebelumnya menyetarakan persamaan reaksi redoks
menggunakan metode PBO (Perubahan Bilangan Oksidasi), maka kali ini kita akan
mencoba membahas penyetaraan reaksi redoks metode ion-elektron (setengah
reaksi).
1. Bagi persamaan reaksi menjadi dua, yang satu adalah reaksi oksidasi dan
yang lain adalah reaksi reduksi
2. Untuk suasana asam, masing-masing persamaan setengah reaksi disetarakan
dengan urutan :
a. Setarakan jumlah atom unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan
oksidasi
b. Setarakan jumlah atom O dengan menambahkan H2O di ruas yang
kekurangan O
Langkah I : Bagi persamaan reaksi menjadi dua yaitu, setengah reaksi oksidasi dan
setengah reaksi reduksi. (kita tidak perlu menentukan reaksi mana yang
merupakan oksidasi dan reaksi mana yang merupakan reduksi) :
SO2 --> HSO4Cr2O72- --> Cr3+
Langkah II : Masing-masing setengah reaksi disetarakan dengan urutan sebagai
berikut :
a. Setarakan unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi (jika
ada). Untuk kasus diatas, hanya Cr yang perlu disetarakan
b. Setarakan jumlah atom O dengan menambahkan H2O di ruas yang
kekurangan O. Untuk setengah reaksi S (belerang), tambahkan 2 H2O di lajur
kiri, untuk setengah reaksi Cr (krom), tambahkan 7H2O di lajur kanan.
c. Setarakan jumlah atom H dengan menambahkan ion H+ pada ruas yang
kekurangan H
d. Setarakan jumlah muatan dengan menambahkan elektron pada ruas yang
kelebihan muatan positif
7. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu senyawa sama dengan 0 (nol), Misalnya
:
Biloks S pada H2SO4 ditentukan dengan cara :
H2SO4 = 0
( 2 x biloks H) + S + (4 x biloks O) = 0
( 2 X 1) + S + (4 X (-2) ) = 0
2+S8=0
S=82
S = +6
1. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu ion poliatom sama dengan muatannya.
Misalnya :
Biloks Cr pada Cr2O72Cr2O72- = 2
Cr2 + ( 7 x biloks O ) = 2
Cr2 + ( 7 x (-2) ) = 2
Cr2 14 = 2
Cr2 = 14 2
Cr = 12 / 2
Cr = +6
Menulis Persamaan Ion Untuk Reaksi REDOKS
Berikut akan dijelaskan bagaimana mengerjakan setengah-reaksi elektron untuk proses
oksidasi dan reduksi, kemudian bagaimana menggabungkan setengah-reaksi tersebut untuk
mendapat persamaan ion untuk reaksi redoks secara utuh. Ini merupakan pelajaran yang
penting dalam kimia anorganik.
Setengah-Reaksi Elektron
Apakah setengah-reaksi elektron?
Ketika magnesium mereduksi tembaga(II)oksida dalam suhu panas menjadi tembaga,
persamaan ion untuk reaksi itu adalah:
Kita dapat membagi persamaan ion ini menjadi dua bagian, dengan melihat dari sisi
magnesium dan dari sisi ion tembaga(II) secara terpisah. Dari sini terlihat jelas bahwa
magnesium kehilangan dua elektron, dan ion tembaga(II) yang mendapat dua elektron tadi.
Kedua persamaan di atas disebut setengah-reaksi elektron atau setengah-persamaan atau
setengah-persamaan ionik atau setengah-reaksi, banyak sebutan tetapi mempunyai arti
hal yang sama.
Setiap reaksi redoks terdiri dari dua setengah-reaksi. Pada salah satu reaksi terjadi kehilangan
elektron (proses oksidasi), dan di reaksi lainnya terjadi penerimaan elektron (proses reduksi).
Mengerjakan setengah-reaksi elektron dan menggunakannya untuk membuat
persamaan ion
Pada contoh di atas, kita mendapat setengah-reaksi elektron dengan memulai dari persamaan
Elektron
Air
Ion hidrogen (H+) (kecuali jika reaksi terjadi dalam suasana basa, jika demikian yang
bisa ditambahkan adalah ion hidroksida (OH)
Dalam kasus contoh di atas, hal yang salah pada persamaan reaksi yang kita telah buat adalah
muatannya tidak sama. Pada sisi kiri persamaan tidak ada muatan, sedang pada sisi kanannya
ada muatan negatif 2 (untuk selanjutnya disingkat dengan simbol : 2-).
Hal itu dapat dengan mudah diperbaiki dengan menambah dua elektron pada sisi kiri
persamaan reaksi. Akhirnya didapat bentuk akhir setengah-reaksi ini:
Proses yang sama juga berlaku untuk ion besi(II). Seperti telah diketatahui, ion besi(II)
dioksidasi menjadi ion besi(III).
Jumlah atom dikedua sisi telah sama, tetapi muatannya berbeda. Pada sisi kanan, terdapat
muatan 3+, dan pada sisi kiri hanya 2+.
Untuk menyamakan muatan kita harus mengurangi muatan positif yang ada pada sisi kanan,
yaitu dengan menambah elektron pada sisi tersebut:
Mengabungkan setengah reaksi untuk mendapat persamaan ion untuk reaksi redoks
Sekarang kita telah mendapatkan persamaan dibawah ini:
Terlihat jelas bahwa reaksi dari besi harus terjadi dua kali untuk setiap molekul klorin.
Setelah itu, kedua setengah-reaksi dapat digabungkan.
Tapi jangan berhenti disitu! Kita harus memeriksa kembali bahwa semua dalam keadaan
sama atau setara, baik jumlah atom dan muatannya. Sangat mudah sekali terjadi kesalahan
kecil (tapi bisa menjadi fatal!) terutama jika yang dikerjakan adalah persamaan yang lebih
rumit.
Pada persamaan terakhir, terlihat bahwa tidak ada elektron yang diikutsertakan. Pada
persamaan terakhir ini, di kedua sisi sebenarnya terdapat elektron dalam jumlah yang sama,
jadi saling meniadakan, dapat dicoret, dan tidak perlu ditulis dalam persamaan akhir yang
dihasilkan.
Contoh 2: Reaksi antara hidrogen peroksida dan ion manganat(VII)
Persamaan reaksi pada contoh 1 merupakan contoh yang sederhana dan cukup mudah. Tetapi
teknik atau cara pengerjaannya berlaku juga untuk reaksi yang lebih rumit dan bahkan reaksi
yang belum dikenal.
Ion manganat(VII), MnO4, mengoksidasi hidrogen peroksida, H2O2, menjadi gas oksigen.
Reaksi seperti ini terjadi pada larutan kalium manganat(VII) dan larutan hidrogen peroksida
dalam suasana asam dengan penambahan asam sulfat.
Selama reaksi berlangsung, ion manganat(VII) direduksi menjadi ion mangan(II).
Kita akan mulai dari setengah-reaksi dari hidrogen peroksida.
Jumlah atom oksigen telah sama/ setara, tetapi bagaimana dengan hidrogen?
Yang bisa ditambahkan pada persamaan ini hanyalah air, ion hidrogen dan elektron. Jika kita
menambahkan air untuk menyamakan jumlah hidrogen, jumlah atom oksigen akan berubah,
ini sama sekali salah.
Yang harus dilakukan adalah menambahkan dua ion hidrogen pada sisi kanan reaksi:
Selanjutnya, kita perlu menyamakan muatannya. Kita perlu menambah dua elektron pada sisi
kanan untuk menjadikan jumlah muatan di kedua sisi 0.
Sekarang untuk setengah-reaksi manganat(VII):
Ion manganat(VII) berubah menjadi ion mangan(II).
Jumlah ion mangan sudah setara, tetapi diperlukan 4 atom oksigen pada sisi kanan reaksi.
Satu-satunya sumber oksigen yang boleh ditambahkan pada reaksi suasana asam ini adalah
air.
Dari situ ternyata ada tambahan hidrogen, yang juga harus disetarakan. Untuk itu, kita perlu
tambahan 8 ion hidrogen pada sisi kiri reaksi.
Setelah semua atom setara, selanjutnya kita harus menyetarakan muatannya. Pada tahapan
reaksi diatas, total muatan disisi kiri adalah 7+ (1- dan 8+), tetapi pada sisi kanan hanya 2+.
Jadi perlu ditambahkan 5 elektron pada sisi kiri untuk mengurangi muatan dari 7+ menjadi
2+.
Dapat disimpulkan, urutan pengerjaan setengah reaksi ini adalah:
Selanjutnya, setarakan muatan dengan menambah 4 elektron pada sisi kanan sehingga
menghasilkan total muatan nol pada tiap sisi:
Setengah reaksi untuk dikromat(VI) agak rumit dan jika tidak teliti dapat menjebak:
Buat persamaan reaksi utama:
Setarakan jumlah kromium. Hal ini sering dilupakan, dan jika ini terjadi akan fatal, karena
hasil reaksi selanjutnya akan salah. Jumlah muatan akan salah, faktor pengali yang digunakan
juga akan salah. Sehingga keseluruhan persamaan reaksi akan salah.
Kemudian setarakan oksigen dengan menambah molekul air:
Setarakan jumlah hidrogen dengan menambah ion hidrogen:
Selanjutnya setarakan muatannya. Tambah 6 elektron pada sisi kiri sehingga jumlah muatan
menjadi 6+ pada tiap sisi.
Menggabungkan setengah-reaksi untuk mendapat persamaan reaksi
Sejauh ini setengah reaksi yang telah kita dapat adalah:
Untuk menyelesaikan persamaan ini kita harus mengubah jumlah elektron, dengan jumlah
terkecil yang dapat habis dibagi 4 dan 6, yaitu 12. Jadi faktor pengali untuk persamaan ini
adalah 3 dan 2.
Dapat dilihat ada molekul air dan ion hidrogen pada kedua sisi persamaan. Ini dapat
disederhanakan menjadi bentuk akhir persamaan reaksi:
Pengertian Bilangan Oksidasi :
Muatan listrik yang seakan-akan dimiliki oleh unsur dalam suatu senyawa atau ion.
HARGA BILANGAN OKSIDASI
1.
2.
3.
Hidrogen
Dalam senyawa, Bilangan Oksidasi = +1
Unsur-unsur Golongan IA
Dalam Senyawa, Bilangan Oksidasi = +2
5.
6.
7.
8.
2.
Tahapan:
1. Tentukan perubahan bilangan oksidasi.
2. Setarakan perubahan bilangan oksidasi.
3. Setarakan jumlah listrik ruas kiri dan kanan dengan :
H+ pada larutan bersifat asam
OH pada larutan bersifat basa
4. Tambahkan H2O untuk menyetarakan jumlah atom H.
Contoh:
MnO4 + Fe2+ Mn2+ + Fe3+ (suasana asam)
1.
2.
3.
4.
..-5
..
MnO4 + Fe2+ Mn2+ + Fe3+
..+7 +2. +2 +3
..
+1
Angka penyerta = 5
MnO4 + 5 Fe2+ Mn2+ + 5 Fe3+
MnO4 + 5 Fe2+ + 8 H+ Mn2+ + 5 Fe3+
MnO4 + 5 Fe2+ + 8 H+ Mn2+ + 5 Fe3+ + 4 H2O