PENDAHULUAN
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan
limpaha nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan percobaan
berjudul “ Pengaruh enzim terhadap kecepatan reaksi kimia “.
Dalam penulisan laporan praktikum ini, berbagai hambatan telah kami lalui. Oleh karena
itu, terselesaikannya laporan praktikum ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata-
mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Pengajar Mata Pelajaran Biologi kelas XII IPA 1 yang
telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan percobaan ini. Penulis juga berterima
kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu
menyelesaikan laporan percobaan ini.
I.4 HIPOTESIS
Kerja enzim di pengaruhi oleh ph dan suhu.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini
diproduksi oleh organel badam mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan
Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses
pencernaan makanan.
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea
Thenard pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat
oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.
Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang
tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air
(H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya gelembung
Bentuk reaksi kimianya adalah:
a. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau
mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar
enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7). Di luar
pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
d. Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat
kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap
laju reaksi.
BAB 3
RANCANGAN PERCOBAAN
1. Alat 2. Bahan
Tabung reaksi 5 buah Peroksida (H2O2)
Gelas ukur 1 buah Bahan Ekstrak : Hati ayam
Rak tabung reaksi 1 buah HCL
Pipet tetes 1 buah NaOH
Penjepit tabung reaksi 1 buah Air panas
Lidi 4 batang Air dingin
Korek api 1 buah
Lap kain/serbet 1 lembar
3.2 LANGKAH KERJA
1. Menggunakan ekstrak dari hati/jantung. Kemudian dituangkan kedalam 5 buah
tabung reaksi masing-masing 0,5 mL (tabung 1, 2, 3, 4, 5 ).
2. Menambahkan HCL pada 2 tabung dan NaOH pada tabung 3. Direndam ke
tabung 4 pada air panas dan tabung 5 dalam air dingin.
3. Kemudian dituangkan H2O2 sebanyak 0,5 mL pada masing-masing tabung
tersebut dan dilakukan pengamatan apa yang terjadi. Ujilah masing-masing
tabung dengan menggunakan bara lidi.
4. Dikukan analisis terhadap data hasil percobaan tersebut dan dibuatlah
kesimpulannya.
3.3 DATA
Dari hasil pengamatan terhadap enzim katalase, di peroleh data sebagai berikut :
Banayaknya
No Perlakuan Gelembung Nyala Api H2O2
Cukup
1 1 potong hati ayam + 2ml H2O2 Banyak sekali 5 tetes
terang
1 potong hati ayam + HCL + 2ml
2 Sedikit sekali Padam 2 tetes
H2O2
1 potong hati ayam + NaOH +
3 Sedang Tetap 2 tetes
2ml H2O2
1 potong hati ayam + 2ml H2O2+
4 Sedikit Padam 2 tetes
air panas
1 potong hati ayam + 2ml H2O2 + Terang
5 Banyak 2 tetes
air dingin sekali
Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu
basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara yang sedang, saat bara api
dimasukkan ke dalamnya nyala api redup. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak
dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu
asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan
bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase
tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata timbul gelembung udara
yang sangat sedikit dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya juga tidak timbul nyala api. Hal
ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak
sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
BAB 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Ya, ph dan suhu mepengaruhi kerja enzim katalase. Enzim katalase akan rusak apabila
bekerja pada suhu diatas 500C, dan pada kondisi asam maupun basa. Semakin tinggi konsentrasi
substarat dan konsentrasi enzim, maka kinerja enzim akan meningkat. Namun pada kondisi tertentu
(maksimum) kinerja ini tidak dapat dipercepat kembali.
www.wikipedia.org
www.anneahira.blogspot.com
www.slideshare.com
4.3 LAMPIRAN
SEBELUM DIBERI H2O2 SEBELUM DIBERI H2O2
LAPORAN BIOLOGI
KERJA ENZIM KATALASE
NAMA ANGGOTA : AFIF GHIFARY
FAHMI ALFIAN
MUFTI HANIF
M. HAFIDZ HIDAYAT