MATERI
MACAM-MACAM KONSENTRASI
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
(Wacana tekanan uap dan
perhitungannya)
Di negara-negara dingin seperti Eropa, sering sekali terjadi salju saat musim dingin.
Turunnya salju dapat menjadi masalah serius karena menggangu transportasi. Salju yang
menutup jalan akan menyebabkan jalan menjadi sangat licin sehingga kendaraan menjadi
mudah tergelincir.
Ternyata, untuk mencairkan salju dan es dapat dilakukan dengan cara menaburkan garam
dapur dan/atau urea. Cara ini ditempuh karena untuk melakukan pemanasan sangat sulit
dilakukan (kan udaranya dingin).
a. Molaritas (M)
Molaritas adalah besaran yang menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam
tiap Liter volume larutan. Satuan molaritas adalah molar (M) yang sama
dengan mol/liter.
Jika terdapat n mol senyawa terlarut dalam V liter larutan, maka rumus
molaritas larutan adalah sebagai berikut.
g 1000
M= x
Mr V (mL )
keterangan:
M= molaritas (M)
g= massa zat terlart (gram)
Mr = massa molekul relative(gr/mol)
V= Volume pelarut (mL)
b. Molalitas (m)
Molalitas menyatakan banyaknya satu mol zat terlarut dalam 1.000 gram
pelarut. Misalnya, larutan 1 molal mengandung arti bahwa dalam 1.000 gram
pelarut, terlarut 1 mol zat.
gr 1000
m = x
Mr p
keterangan:
m = molalitas (molal)
P = massa pelarut (gram)
g = massa zat terlarut (gram)
Mr= massa molekul relatif zat terlarut (g/mol)
b. Fraksi mol (X)
Fraksi mol (X) menyatakan perbandingan jumlah mol zat terlarut terhadap
jumlah mol total dalam larutan. Jika jumlah mol zat terlarut (nt), jumlah
mol pelarut (np), maka:
g g
nt = np=
Mr ter Mr pel
Xt + Xp = 1
LATIHAN 1
Perhatikan dengan seksama gambar hasil percobaan berikut mengenai apa yang
sebenarnya dimaksud dengan sifat koligatif larutan itu:
(bse.kemdikbud.go.id,2016:5)
LATIHAN 2
keterangan:
p : tekanan uap jenuh larutan
po : tekanan uap jenuh pelarut murni
Xpel : fraksi mol pelarut
Karena XA + XB = 1, maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi :
P = Po (1 – XA)
P = Po – Po . XA
Po – P = Po . XA
Sehingga :
ΔP = po . XA
keterangan:
ΔP : penuruman tekanan uap jenuh pelarut
po : tekanan uap pelarut murni
XA : fraksi mol zat terlarut
Contoh:
Hitunglah tekanan uap larutan dari larutan urea yang berkadar 10% pada
suhu toC. Jika tekanan uap air pada suhu toC = 100 mmHg. (Mr urea = 60 )
Jawab :
Urea kadar 10 % berarti 10 gram urea dan 90 gram air
Fraksi mol urea == 0,032 maka fraksi mol air = 0, 968
(Ingat X terlarut + Xpelarut = 1 )
Tekanan uap larutan urea dengan rumus : P = X pel . P o
= 0,968 . 100 = 96,8 mmHg
DIAGRAM P- T
LATIHAN 3
Berdasarkan diagram P–T
tersebut, tunjukkan
a. kenaikan titik didih
larutan;
b. penurunan titik beku
larutan;
5 SMA Negeri 7 Balikpapan|® Lulik Ariyani c. penurunan tekanan
uap;
d. dan tentukan fasa
zat pada X, Y, dan
Z.
LKPD Bab I KELAS XII
keterangan:
ΔTb = kenaikan titik didih (oC)
m = molalitas larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan
dinyatakan sebagai : Tb = (100 + ΔTb) oC
Contoh:
Larutan glukosa mempunyai titik beku - 0,372 oC. Hitunglah titik didihnya !
(Kb = 0,52 dan Kf= 1,86)
Jawab :
∆Tb = m x Kf
0,372 = m x 1,86 à m = 0,2 molal
∆Tb = m x Kb
= 0,2 x 0,52 = 0,104 OC
Keterangan:
ΔTf = penurunan titik beku
m = molalitas larutan
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya
dinyatakan sebagai: Tf = (O – ΔTf)oC.
6 SMA Negeri 7 Balikpapan|® Lulik Ariyani
LKPD Bab I KELAS XII
Contoh:
Sebanyak 6 gram urea ( Mr 60 ) dilarutkan dalam 200 gram air .
Tentukan titik beku larutan urea tsb ! ( Kf = 1,86 )
Jawab :
∆Tf = m . Kf
= 6/60 . 1000/200 . 1,86 = 0,93 oC
Titik beku larutan urea = 0 - 0,26 = - 0,26 OC
4. Tekanan Osmosis
Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat
menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui
membran semi permeabel (proses osmosis).
Menurut Van’t hoff tekanan osmosis mengikuti hukum gas ideal:
PV = nRT
Karena tekanan osmosis = , maka :
π=M . R . T
Keterangan:
= tekanan osmosis (atmosfir)
C = konsentrasi larutan (M)
R = tetapan gas universal= 0,082 L.atm/mol K
T = suhu mutlak (K)
Contoh:
Suatu larutan berisi 36 gram glukosa C6H12O6 (Mr=180) dalam 360 gram air,
massa jenis 1 g/mL pada suhu 27 0C. Hitunglah tekanan osmosis larutan
tersebut!
Jawab:
= M.R.T
= 36/180.1000/360 x 0,082 x (273+27)
= 13,667 mmHg
LATIHAN 4
1. Hitunglah tekanan uap suatu larutan 4 mol fruktosa dalam 60 mol air pada
suhu 310 °C? Jika tekanan uap air murni pada 310 °C sebesar 33,4 mmHg.
2. Jika 0,4 molal gula pasir dilarutkan dalam air (Kb air = 0,52 °C/m),
tentukan titik didih larutan gula tersebut.
3. Larutan yang mengandung 20 gram zat nonelektrolit dalam 1 liter air (massa
jenis air 1g/mL) mendidih pada suhu 100,52 °C. Jika Kb air = 0,52 °C, maka
Mr zat nonelektrolit tersebut adalah … .
4. Dalam 25 gram air dilarutkan 3 gram urea, CO(NH 2)2. Jika Kf air = 1,86 °C
dan Ar N = 14, C = 12, O = 16, H = 1, maka titik beku larutan urea tersebut
jika titik beku air 0 °C ... .
5. Jika 6,84 g sukrosa (Mr = 342) dilarutkan dalam air dan membentuk larutan
bervolume 100 mL pada suhu 27 °C (R = 0,082 L atm/mol K), tentukan tekanan
osmotik larutan tersebut.
7 SMA Negeri 7 Balikpapan|® Lulik Ariyani
LKPD Bab I KELAS XII
TUJUAN
Tabel 1.2Perbandingan
Materi PerbandinganSifat
Titik Beku Larutan
Koligatif LarutanUrea dan Garam
Elektrolit Dapur
dan Nonelektrolit
Berlaku ketentuan:
Garam dapur merupakan salah satu larutan elektrolit selain asam dan
basa
Larutan elektrolit yaitu larutan yang dapat terionisasi atau terurai
menjadi ion-ion, akibat peruraian tersebut sehingga jumlah partikel
bertambah.
Bahwa sifat koligatif dipengaruhi oleh jumlah partikel, oleh karena
itu sifat koligatif larutan elektrolit akan jauh lebih besar
dibandingkan sifat koligatif larutan nonelektrolit dalam konsentrasi
yang sama.
Jacobus Hendricus Van’t Hoff menerangkan bahwa hukum Raoult harus
dikalikan dengan suatu faktor sebesar (1+(n-1) a) diberi lambang i dan
disebut faktor Van’t Hoff
Keterangan:
n=jumlah ion dari elektrolit
a=derajat ionisasi/derajat disosiasi yang menyatakan banyak atau sedikit
zat elektrolit yang terionisasi
2.Hitung
Contoh Soal Ca(OH)2 yang harus dilarutkan dalam 250 gram air agar larutan
tersebut dapat mendidih pada suhu 102,6 0 C, jika diketahui Kb air =
0
0,52 250
Ke dalam C/molal
gram airdan dilarutkan
Ca(OH)2 terionisasi
17,4 gram75%!
K2SO4. Jika Kb air=0,520C/molal,
kenaikan titik didih larutan tersebut adalah...
(Ar3.K Larutan
=39; S=32; O=16) biner yang mempunyai a=0,75 dan konsentrasi 0,1
elektrolit
Jawab: M. Pada suhu 27 0 C memiliki tekanan osmotik sebesar.....atm?
K2SO
4.4 dianggap
Suatu larutan terurai sempurna
dibuat dari maka a=1
percampuran 45 gram C6H12O6, 15 gram
K2SO4 CO(NH 2K)
2 2
+
+
dan SO
2004
2-
gram air. Larutan itu akan membeku pada suhu...?
DTb = (Arm. KC=12;
b . i H=1; O=16; N=14, Kf=1,86
0
C/m)
= 17 ,4 1000
5. Diketahui titik beku glukosa 1 m adalah -1,8 0C. Titik beku larutan
CaCl174
x x0 ,52x 1+(3−1)1 }
adalah... {
2 2 m 250
MATERI
PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI
REDOKS
POTENSIAL STANDAR REDUKSI(E0)
SEL VOLTA DAN POTENSIAL SEL
KOROSI
ELEKTROLISIS
KOMPETENSI DASAR HUKUM FARADAY
TUJUAN
1. menyetarakan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi
dan setengah reaksi (ion elektron) bila diberikan data setengah
reaksi reduksi dan oksidasi dengan cermat, teliti, jujur dan
bertanggung jawab.
2. menganalisis reaksi serta massa yang dihasilkan dalam sel volta
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari melalui diskusi
kelompok dengan cermat, teliti dan jujur.
3. Menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan
solusinya melalui studi kepustakaan dengan jujur dan kerja keras.
4. Menghitung zat/gas yang dihasilkan dari sel elektrolisis dengan
menggunakan hukum faraday melalui dikusi kelompok dengan cermat dan
teliti.
5. Mengurutkan daya pengksidasi dan pereduksi beberapa unsure dari data
percobaan melalui diskusi kelompok dengan teliti dan cermat.
6. Merancang sel volta dengan menggunakan bahan sekitar melalui
browsing internet dengan kerja keras
7. Menceritakan di depan kelas tentang gagasan untuk mencegah dan
mengatasi terjadinya korosi melalui presentasi kelompok dengan
sopan, kerjasama kelompok dan kerja keras.
8. Merancang dan melakukan penyepuhan melalui eksperimen dengan jujur,
teliti dan cermat.
5. Setarakan muatan dengan menambah ion H+ (suasana asam) dan ion OH-
(dalam suasana basa)
6. Setarakan atom H dengan menambah H2O
7. Samakan O, jika telah sama maka persamaan reaksi redoks telah
selesai
Contoh Soal:
Setarakan persamaan reaksi redoks berikut:
I. MnO4- + C2O42- Mn 2+ + CO2 (suasana asam)
II.Bi2O3 + ClO- BiO3- + Cl- (suasana basa)
Penyelesaian
Soal I
1. MnO4- + C2O42- Mn2+ + 2CO2 (setarakan unsure yang mengalami
perubahan biloks)
2. MnO4- + C2O42- Mn2+ + 2CO2(unsure Mn biloks turun 5, sedangkan C
naik 2)
+7 +2
+6 +8
Suasana Basa:
1. Tulis kerangka dasar dari setengah reaksi reduksi dan oksidasi
terpisah dalam reaksi ion
2. Masing-masing reaksi setarakan:
atom- unsur yang mengalami perubahan bilok (biasanya selain atom O
dan H)
Setarakan O dengan menambah molekul H2O
Setarakan H dengan menambah ion H+
Setarakan muatan dengan menambahkan elektron
3. Samakan muatan dengan menambahkan elektron dan jumlahkan
4. Menghilangkan ion H+
Bila terdapat ion H+ masing-masing ruas tambahkan OH-
Bila terdapat H+ dan OH- pada satu ruas bergabung membentuk H2O
Molekul air dikedua ruas dapat dikurangi dengan menghilangkan H 2O
sejumlah yang sama
Contoh Soal:
Setarakan persamaan reaksi redoks berikut:
a. Cr2O72- + Cl- CrCl3 + Cl2 (Suasana Asam)
b. Bi2O3 + ClO- BiO3- + Cl- (Suasana Basa)
Suasana Asam
1. Cr2O72- + 2Cl- CrCl3 + Cl2
2. Cr2O72- + 2Cl- 2CrCl3 + Cl2
3. 2Cr2O72- + 2Cl- 4CrCl3 + 6Cl2
4. 2Cr2O72- + 12Cl- 4CrCl3 + 6Cl2
5. 2Cr2O72- + 12Cl- + 16H+ 4CrCl3 + 6Cl2 + 8H2O
Suasana Basa
1. Reduksi : ClO- (aq) Cl-(aq)
Oksidasi: Bi2O3(s) BiO3-(aq)
2. ClO- Cl-
ClO- Cl-+ H2O
ClO- + 2H+ Cl- + H2O
ClO- + 2H+ + 2e Cl- + H2O
Bi2O3(s) 2BiO3- (aq)
Bi2O3(s) 2BiO3- (aq)
Bi2O3(s)+ 3H2O 2BiO3- (aq)+ 6H+
Bi2O3(s)+ 3H2O 2BiO3- (aq) + 6H+ + 4e
3. Reduksi : ClO- + 2H+ + 2e Cl- + H2O )x2
Oksidasi : Bi2O3(s)+ 3H2O 2BiO3 (aq) + 6H + 4e
- +
)x1
Redoks : 2ClO + Bi2O3 + 3H2O 2 Cl + 2BiO3 + 2H
- - +
LATIHAN
Perbedaan antara kedua sel yang terdapat dalam sel volta disebut
potensial electrode
Untuk mengukurnya digunakan electrode lain sebagai electrode standar
yaitu electrode Hidrogen, karena harga potensialnya = 0.
Cara mengukurnya yaitu dengan membandingkan electrode yang hendak
diukur dengan electrode Hidrogen pada suhu 25 0 C, dan tekanan 1 atm
disebut potensial electrode standar.
Rumusnya: E0 sel = E0 katoda – E0 anode.
Contoh:
Suatu sel dengan electrode Ni dalam larutan NiSO4 dihubungkan dengan
elektode hydrogen. Volmeter menunjukkan angka -0,25 . Harga potensial
electrode Ni adalah?
Jawab:
E0 sel = E0 katoda – E0 anode
E0 sel = E0Ni2+/Ni – E0 H2/H+
-0, 25= E0Ni2+/Ni – 0
E0Ni2+/Ni= -0,25
Zn Zn 2+ Cu 2+ Cu
oksidasi reduksi
Contoh menghitung potensial sel volta dan penulisan reaksi ion serta
reaksi selnya.
Perhatikan data persamaan reaksi berikut:
Mg 2+ + 2e Mg Eo = -2,38 volt
Cu 2+ + 2e Cu Eo = +0,34 volt
a. Tuliskan notasi sel volta yang dapat disusun dari kedua elektrode
Tersebut?
b. Tentukan potensial standar selnya?
c. Tuliskan reaksi ion dan reaksi selnya?
Jawab:
a. MgIMg 2+II Cu2+ICu
b. E0sel = E0 (katode) – E0 (Anode)
E0sel = +0,34 – (-2,38) = +2,72 volt
c. Reaksi ion
Katode: (reduksi) : Cu 2++ 2e Cu Eo = +0,34 volt
Anode: (oksidasi) : Mg Mg 2+ + 2e Eo = +2,38 volt
LATIHAN
TUGAS KELOMPOK
1. Merancang dan melakukan percobaan sel volta dengan
menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar, dan menyajikan
18 SMA Negeri 7 Balikpapan|®
hasilnya Lulik Ariyani aplikasi video sederhana,
dengan menggunakan
kumpulkan sebelum PAS (penilaian akhir semester)
2. Diskusikan penerapan sel volta dalam kehidupan dan buat
posternya.
LKPD Bab I KELAS XII
ELEKTROLISIS
• Elektrolisis adalah proses memanfaatkan energi listrik untuk
menjalankan reaksi redoks yang tidak spontan.
• Digunakan untuk penyepuhan, pemurnian logam, dan pembuatan senyawa-
senyawa tertentu.
• Perangkat elektrolisis yang digunakan adalah sel elektrolisis
• Sel elektrolisis terdiri dari sumber arus listrik searah, elektroda
positif dan elektroda negatif.
• Zat yang dielektrolisis berupa larutan atau cairan (lelehan) zat
murni.
• Gambar 2.2 sel elektrolisis sebagai berikut:
Cara kerjanya:
A. Sumber arus listrik memompa elektron. Elektron di tangkap oleh
kation (ion positif) sehingga permukaan katode terjadi reduksi
terhadap kation
B. Pada saat yang sama, anion (ion negatif) melepaskan elektron dan
melalui anode, elektron dikembalikan ke sumber arus. Pada permukaan
anode terjadi reaksi oksidasi.
19 SMA Negeri 7 Balikpapan|® Lulik Ariyani
LKPD Bab I KELAS XII
Contoh:
Tuliskan reaksi yang terjadi pada saat larutan KI dielektrolisis
dengan electrode karbon?
Jawab:
Larutan : KI(aq) K+(aq) + I- (aq)
Katoda : H2O(ℓ)+2e H2(g) + 2OH- (aq)
Anoda : 2I–(aq) I2(g) + 2e
Redoks : 2H2O(ℓ) + 2I-(aq) H2(g) + 2OH-(aq) + I2(g)
LATIHAN
Karat besi/rust
Pencegahan Korosi
Pengecatan
Mencampur logam dengan logam lain, contoh baja tahan
karat(campuran besi dengan kromium)
Dilapisi logam lain, misal besi dilapisi logam timah
Proses pasivasi yaitu proses pembuatan lapisan tidak aktif
pada permukaan logam besi. Caranya logam direaksikan dengan
pengoksidasi kuat seperti asam nitrat pekat sehingga pembentuk
lapisan oksida tipis pada permukaannya
Perlindungan katodik (cathodik protection), yaitu proses
perlindungan logam dari korosi dengan membuatnya sebagai
katoda dalam sel galvanic.Contoh perlindungan pipa besi atau
wadah besi dalam tanah dengan cara menghubungkannya dengan
logam seperti seng atau magnesium yang lebih mudah teroksidasi
dibandingkan besi.
Hukum Faraday
MICHAEL FARADAY menyatakan: bahwa ada hubungan kuantitatif
antara jumlah arus listrik yang dialirkan pada sel
elektrolisis dengan jumlah zat yang dihasilkan pada elektrode
Contoh
1. Arus listrik 10 A dialirkan ke dalam larutan AgNO 3 selama 965
detik. Massa perak yang dihasilkan pada katoda adalah….(Ar
Ag=108)
2. Larutan AgNO3 dan CUSO4 disusun seri menghasilkan endapan Ag
seberat 3,156 gram. Berat endapan Cu pada katoda dari larutan
CuSO4 adalah…(Ar Ag 108; Ar Cu =63,5)
Jawab:
e .i . t 108.10.965
1. m = = 10,8 gram
96500 96500
2. m Ag : m Cu = e Ag : e Cu
3,156/m Cu = 108/1/63,5/2
m Cu =(3,156 x 31,75)/108
m Cu = 0,93 gram
LATIHAN
1. Pelapisan logam Besi dengan logam zink melalui proses elektrolisis.
Jika pada proses ini digunakan 3,05 gram zink dalam larutan ion zink
yang dialiri arus listrik sebesar 5 A, waktu yang diperlukan untuk
proses ini adalah….(Ar Zn=65)
2. Dua buah sel elektrolisis dihubungkan secara seri. Sel pertama
berisi larutan AgNO3 dan sel kedua larutan FeCl2. Elektrode sel
pertama berupa AG dan yang kedua berupa Fe. Dalam se kedua bertambah
0,60 gram. Berapa gram Ag yang terbentuk pada katode sel pertama? Ar
Ag = 108; Fe=56.
3. Iodin dapat diperoleh dari elektrolisis leburan KI sesuai persamaan
reaksi sbb:2I- ® I2 (g) + 2e, Jika arus listrik yang dialirkan 15
ampere selama 1 jam. Volume gas Iod yang dihasilkan adalah…(diukur
pada keadaan O0C, 1 atm, Ar I=127).
MATERI
KELIMPAHAN UNSUR-UNSUR GOLONGAN UTAMA
SIFAT FISIK DAN KIMIA UNSUR-UNSUR
GOLONGAN UTAMA
EKSTRAKSI UNSUR-UNSUR HALOGEN, ALKALI,
ALKALI TANAH, ALUMINIUM, NITROGEN,
OKSIGEN, BELERANG, SILIKON DAN
SENYAWANYA
MANFAAT UNSUR DAN SENYAWA GOLONGAN
UTAMA
KELIMPAHAN UNSUR-UNSUR PERIODE 3 DAN
UNSUR TRANSISI (PERIODE 4)
SIFAT FISIK DAN KIMIA UNSUR-UNSUR
PERIODE 3, DAN UNSUR TRANSISI PERIODE
4
EKSTRAKSI UNSUR-UNSUR BESI, KROMIUM,
TEMBAGA DAN SENYAWANYA
MANFAAT UNSUR DAN SENYAWA PERIODE KE-3
DAN TRANSISI (PERIODE 4)
KOMPETENSI DASAR
4.8 Menyajikan data hasil penelusuran informasi sifat dan pembuatan unsure-
unsur Periode 3 dan unsure gologan transisi (periode 4)
TUJUAN
1. Menyajikan data informasi mengenai kelimpahan unsure-unsur golongan
utama
2. Mempresentasikan data kelimpahan, kecenderungan sifat, manfaat,
serta cara mendapatkan unsure-unsur golongan utama
3. Mengidentifikasi produk-produk unsure-unsur golongan utama
4. Mengkaitkan sifat fisika dan kimia unsur-unsur golongan utama dengan
kegunaannya.
Sifat Kimia
Kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal ini
disebabkan pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti
terhadap elektron kulit luar berkurang, sehingga semakin mudah
ditarik oleh atom lain. Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak
reaktif karena memiliki konfigurasi elektron yang sudah stabil,
namun hingga sekarang gas mulia periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn)
HALOGEN
Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau sekarang lebih dikenal
dengan golongan 17 dalam tabel sistem periodik unsur, yang mempunyai
elektron valensi 7 pada subkulit ns²np⁵.
Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F),
Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur
Ununseptium.
Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju tanki. Setelah
terjadi reaksi redoks, gas Br2 yang dihasilkan diembunkan hingga
terbentuk lapisan yang terpisah. Bromin cair berada di dasar tangki,
sedangkan air di atasnya. Selanjutnya bromin dimurnikan melalui
distilasi.
Iodin Gas I2 diproduksi dari air laut melalui oksidasi ion iodida
denganoksidator gas Cl2. Iodin juga dapat diproduksi dari natrium
iodat (suatu pengotor dalam garam (Chili, NaNO3) melalui reduksi ion
iodat oleh NaHSO3. Endapan I2 yang didapat, disaring dan dimurnikan.
ALKALI
Logam Alkali adalah unsur-unsur golongan IA kecuali Hidrogen. Yaitu
3Li 11Na 19K 37Rb 55Cs 87Fr
Kata alkali berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Oleh karena
logam-logam golongan IA membentuk basa-basa kuat yang larut air, maka
disebut logam alkali.
KELIMPAHAN
Logam alkali sangat reaktif, sehingga di alam tidak berada dalam
bentuk bebas, tetapi dalam bentuk senyawa mineral.
Logam gologan IA di alam dalam bentuk mineralnya disajikan pada Tabel
3.3 berikut:
SIFAT FISIS
Tabel 3.4 Sifat fisis Logam Alkali
Sifat Litium (Li) Natrium Kalium Rubidium Sesium
(Na) (K) (Rb) (Cs)
Nomor atom 3 11 19 37 55
Konfigurasi [He] 2s1 [Ne] 3s1 [Ar] 4s1 [Kr] 5s1 [XE] 6s1
elektron
ALKALI TANAH
Logam alkali tanah meliputi berilium, magnesium, kalsium,stronsium,
barium dan radium.
Dalam sistem periodik, keenam unsure tersebut terletak pada golongan
IIA. logam alkali tanah juga membentuk basa tetapi lebih lemah dari
logam alkali.
Senyawa dari golongan IIA banyak yang sukar larut dalam air.
KELIMPAHAN
Logam alkali tanah sama dengan logam alkali sangat reaktif, sehingga
di alam dalam bentuk mineral. Beberapa unsure golongan alkali tanah
beserta mineralnya diberikan pada Tabel 3.5 berikut.
SIFAT FISIK
SIFAT KIMIA
Reaksi dengan air Kalsium, stronsium, dan barium bereaksi baik
dengan air membentuk basa dan gas hidrogen. Magnesium bereaksi
sangat lambat dengan air dingin dan sedikit lebih baik dengan air
panas. Sedangkan berilium tidak bereaksi.
M(s) + 2H2O(l) M(OH)2 (aq) + H2(g)
Reaksi dengan udara Semua logam alkal tanah terkorosi terus
menerus di udara membentuk anoksida,hidroksida atau karbonat,kecuali
berilium dan magnesium. Apabila dipanaskan kuat, semua logam alkali
tanah, terbakar di udara membentuk oksida dan nitrida.
2M(s) + O2(g) 2MO(s)
3M(s) + N2(g) M3N2(s)
Reaksi dengan halogen Semua logam alkali tanah bereaksi dengan
halogen membentuk garam halida.
M(s)+X2 MX2(s)
Lelehan halida dari berilium mempunyai daya hantar listrik yang
buruk.Hal itu menunjukkan bahwa halida berilium bersifat kovalen.
Reaksi dengan asam dan basa Semua logam alkali tanah bereaksi dengan
asam kuat (seperti HCl) membentuk garam dan gas hidrogen. Reaksi
makin hebat dari Be ke Ba.
M(s)+2HCl(aq) MCl2(aq)+H2(g)
Be juga bereaksi dengan basa kuat membentuk Be(OH) 4– dan H2
Be(s)+2NaOH(aq)+2H2O(l) Na2Be(OH)4(aq)+H2(g)
PEMBUATAN
Logam alkali tanah tidak bisa dibuat dengan elektrolisis larutan
garamnya, melainkan dengan elektrolisis lelehan garamnya.Hal ini
karena potensial elektroda yang besar dan negatif.Namun untuk unsur
berilium karena potensial elektrodanya agak kecil ( m – 1,70 V ),
dapat dibuat dari elektrolisis garam fluorida dengan pereduksi
magnesium.untuk unsure magnesium,kalsium,stronsium dan barium dibuat
dengan elektrolisis lelehan garam kloridanya.
MANFAAT
Berilium digunakan sebagai bahan pembuat pegas dan sambungan
listrik, sebagai moneral permata emerald,aquarium dan beril, untuk
membuat jendela sinar X, dan komponen reaktor atom.
Magnesium digunakan sebagai campuran Mg dan Al yang digunakan
sebagai komponen pesawat terbang, rudal, dan bak truk. Selain itu
digunakan dalam industry zat pewarna dan sebagai pupuk untuk tanah
yang kekurangan Magnesium.
Kalsium diguanakan sebagai pelapis, pembuatan kertas, pemurnian gula
dan penjernihan air. Selain itu juga digunakan dalam pembuatan gas
asetilen pada proses pengelasan.
Stronsium digunakan sebagai bahan pembuat kembang api.
Barium digunakan sebagai bahan pembuat kembang api, pigmen zat
(putih), untuk sinar X pada usus.
Contoh Soal
Jawab:
1. Jari-jari atom pada golongan halogen dari atas ke bawah semakin
besar, akibatnya afinitas electron berkurang. Afinitas elektron
adalah energi yang menyertai penyerapan satu electron oleh suatu
LATIHAN
1. atom netralhubungan
Bagaimana dalam wujud gas sehingga
kereaktifan terbentuk
gas mulia dengan ion bermuatan -1.
jari-jari
Semakin
atomnya?negative nilai afinitas, semakin besar kecenderungan
2. menyerap electrontermasuk
Mengapa halogen sehinggaoksidator
suatu unsure
kuat?semakin reaktif.
2. Kereaktifan suatu unsur tergantung pada
3. Sebutkan sumber mineral unsure-unsur Kalium, konfigurasi
natrium,electron yang
dimiliki
Magnesiumunsure gas mulia. Elektron valensinya kecuali He sebanyak
dan kalsium?
4. 8Sebutkan
elektronkegunaan
menjadikan gas mulia
beberapa unsur
senyawa yangberikut:
logam stabil, sehingga sulit
melepas
a. CaSO4 atau menangkap electron atau sulit bereaksi.
3. Reaksi Karbon
b. NaHCO 3
dengan Halogen
Misal: C +2 2Cl2 CCl4
c. Mg(OH)
5. Jelaskan pembuatan logam alkali?
6. Mengapa logam alkali tanah tidak dipeoleh dengan cara
elektrolisis larutan garam kloridanya?
7. Jelaskan dampak negative dari senyawaan halogen, misal CFC?
8. Mengapa kembang api memiliki warna beragam? Dan Unsur dari
golongan utama yang mana yang digunakan sebagai bahan baku
pembuatan kembang api?
9. Bagaimana cara untuk melakukan uji nyala unsure-unsur golongan
logam alkali dan alkali tanah?
10. Jelaskan mengapa Helium digunakan sebagai pengganti hidrogen
dalam pengisian balon udara?
35 SMA Negeri 7 Balikpapan|® Lulik Ariyani
LKPD Bab I KELAS XII
Unsur periode ketiga dalam sistem periode unsur terdiri dari delapan unsur
yaitu Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si), Fosfor
(P), Sulfur (S), Klorin (Cl) dan Argon (Ar). Unsur tersebut terletak dalam
golongan yang berlainan, berikut Tabel mengenai sifat periode 3.
SIFAT
Sifat reduktor/oksidator
Jari-jari atom dari Na ke Cl makin kecil berarti makin sukar melepaskan
elektron atau makin mudah menerima elektron. Hal ini sesuai dengan
harga keelektronegatifan yang makin besar. Makin mudah menerima
elektron berarti makin mudah melakukan reaksi reduksi, maka oksidator
makin kuat. Hal ini didukung dari data potensial reduksi yang makin
positif dan makin besar. Kebalikannya, berarti makin ke kiri reduktor
makin kuat.
oksidator makin kuat dari Na ke Cl reduktor makin kuat dari Cl ke
Natrium, sehingga Na termasuk reduktor yang kuat, ini
terbukti dari:
a) Reaksi dengan air sangat reaktif.
b) Potensial reduksi standar besar dan negatif.
c) Energi ionisasi kecil.
Kekuatan Logam
Sesuai dengan sifat reduktornya, maka makin ke kiri sifat logam makin
kuat. Pengelompokan sifat logam dari unsur periode tiga sebagai
berikut. Natrium, magnesium, dan aluminium termasuk logam yang lunak
dan mengilap. Logam natriummudah diiris, sedangkan logam magnesium dan
aluminium mudah dibengkokkan. Silikon berwarna abu-abu, gelap, dan
sangat keras. Hal ini berkaitan dengan jumlah electron valensi sebanyak
4 buah. Jadi, unsur ini sukar melepaskan
dan menerima elektron. Silikon, seperti halnya intan, membentuk
struktur molekul yang besar. Silikon bersifat semikonduktor.
Fosfor, belerang, dan klor termasuk unsure nonlogam dalam keadaan bebas
membentuk molekul atomik yaitu fosfor membentuk P4, belerang
membentuk S8, dan klor membentuk Cl2.
Kekuatan basa/asam
Sesuai dengan kekuatan logam, makin ke kiri makin kuat, maka sifat basa
makin ke kiri makin kuat. NaOH termasuk basa kuat. Mg(OH) 3 termasuk
basa lemah. Al(OH)3 termasuk amfoter (dapat bersifat asam atau dapat
bersifat basa).
Reaksi terhadap asam atau terhadap basa dari
Al(OH)3 seperti pada Be(OH)2.
Al(OH)3(aq) + 3HCl(aq) AlCl3(aq) + 3 H2O(l)
basa asam
Jika Al(OH)2 direaksikan dengan NaOH berarti Al(OH)3 bertindak sebagai
asam, dituliskan H3AlO3, maka reaksinya:
H3AlO3(aq) + NaOH(aq) Na3AlO3(aq) + 3 H2O(l)
Asam basa
Titik cair dan titik didih
Titik cair dan titik didih unsur periode ketiga dari kiri ke kanan
meningkat secara bertahap dan mencapai puncak pada S ( silikon) dan
turun secara drastis pada F (fosfor).dan yang paling rendah Ar( argon).
Hal ini disebabkan: (1).Na,Mg,Al mempunyai ikatan logam, seiring dengan
bertambahnya jumlah elektron valensi kekuatan ikatan logam meningkat.
Karna itu titik cair dan titik didihnya meningkat
(2).Si mempunyai struktur kovalen raksasa, setiap atom silikon terikat
secara kovalen pada empat ato silikon.zat dengan struktur kovalen
raksasa memiliki titik leleh serta titik didih yang sangat tinggi (3).
F, Cl ,Ar terdiri dari molekul molekul non polar sehingga hanya
dikukuhkan oleh gaya van der Walls yang relatif lemah.oleh karna itu,
titik leleh serta titik didihnya relatif rendah, sebagaimana gaya van
dre Walls bergantung pada masa molekul relatif
Energi ionisasi dari kiri ke kanan cenderung bertambah hal ini di
sebabkan bertambahnya muatan inti.sehingga daya tarik inti terhadap
eklektron terluar semakin besar. Pada Mg dan p terjadi penyimpangan
yaitu Mg lebih besar dari Al dan P lebih besar dari S hal ini terjadi
karena Mg dan P mempunyai konfigurasi elektron yang relatif stabil,
yaitu konfigurasi setengah penuh, di lain pihak Al dan S mempunyai satu
elektron yang terikat penuh.
MANFAAT
Natrium
NaCl digunakan oleh hampir semua makhluk, Na-benzoat dipakai dalam
pengawetan makanan, Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan
Magnesium (Mg)
Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen, untuk membuat
konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum Pemisah sulfur dari
besi dan baja
Alumunium (Al)
Banyak dipakai dalam industri pesawat, untuk membuat konstruksi
bangunan, untuk membuat magnet yang kuat
Silikon (Si)
Dipakai dalam pembuatan kaca, terutama dipakai dalam pembuatan semi
konduktor
Argon (Ar)
Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat
lampu
Fosforus (P)
Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen, untuk membuat
konstruksi pesawat(magnalum) serta digunakan dalam pemisahan sulfur
dari besi dan baja.
Klorin (Cl)
Dipakai pada proses pemurnian air Cl2 dipakai pada disinfectan.
KCl digunakan sebagai pupuk
OKSIGEN
Oksigen adalah gas tak berwarna dan tak berbau (bp -183.0 oC)
menempati 21% udara (% volume). Karena atom oksigen juga komponen
utama air dan batuan, oksigen adalah unsur yang paling melimpah di
kerak bumi. Walaupun unsur ini melimpah, oksigen dibuktikan sebagai
unsur baru di abad ke-18. Karena kini sejumlah besar oksigen
digunakan untuk produksi baja, oksigen dipisahkan dalam jumlah besar
dari udara yang dicairkan.
Dalam industri , oksigen dipisahan dari udara bersama-sama dengan
pengolaha nitrogen . berikut ini penggunaan komersial oksigen
1. Untuk pernapasan para penyelam , angkasawan , dan penderita penyakit
tertentu seperti kanker paru-paru
2. Sebagian besar dari produksi oksigen digunakan dalam industry baja ,
yaitu mengurangi kadar karbon dalam besi gubal.
3. Bersama-sama denga gas asetilena digunakan untuk mengelas baja.
4. Oksigen cair bersama dengan hydrogen cair digunakan sebagai bahan-
bakar roket untuk mendorong pesawat keluar angkasa.
elektroisis
2H2O2 2H2O + O2
BELERANG DAN SENYAWANYA
Deposit belerang yang terdapat dibawah permukaan, ditambang menurut
cara frasch. Menurut cara ini, deposit belerang dicairkan dengan
mengalirkan air super panas melalui pipa bagian luar dari suatu susunan
tiga pipa konsentris. belerang cair kemudian dipaksa keluar dengan cara
memompakan udara panas. Selanjutnya, belerang dibiarkan membeku,
sehingga belerang tidak larut dalam air. Belerang yang diperoleh
mencapai kemurnian 99,6% .
SILIKON
Silikon dibuat dari campuran Silika dan Kokas yang dipanaskan dalam suatu
tanur dengan suhu 3000oC dengan Kokas sebagai reduktor.
SiO2(l) + C(s) Si(l) + 2CO(g)
Silikon ultramurni dibuat dari reaksi silikon biasa dengan klorin
membentuk SiCl4 dan di reduksi dengan gas H2.
SiCl4(g) + 2H(g) Si(s) + 4HCl(g)
b. Senyawa Silikon
Silikon banyak digunakan untuk membuat chip komputer, transisitor, dan sel
surya. Senyawa silikon berupa silika dan silikat digunakan untuk membuat
gelas, keramik, porselen, dan semen. Karborundum (SiC) digunakan untuk
ampelas dan pelindung untuk pesawat ulang-alik terhadap suhu tinggi
(1600oC). Silika gel digunakan sebagai pengering dalam berbagai macam
produk. Natrium silikat (Na 2SiO3) digunakan untuk mengawetkan telur,
sebagai perekat, dan filler pada detergen.
Dampak negatif unsur dan senyawa silicon
1.Unsur Si dalam bentuk bubuk mudah terbakar.
2.SiCl4 beracun bila terhisap.
3.SiH4 mudah terbakar diudara.
CONTOH SOAL
1. Bagaimana sifat reduktor dan oksidator unsure periode ketiga,
Jelaskan!
2. Sebutkan sumber-sumber alam yang mengandung Aluminium?
Sc Torvetit Sc2SiO7
Ti Rutile TiO2
Ilmenit (FeTi)2O3
FeTiO3
Ferrotitanate
Cr Kromit Cr2O3.FeO
Mn Pirolusit MnO2
Manganit Mn2O3.H2O
Rodokrosit MnCO3
Fe Hematit Fe2O3
Magnetit Fe3O4
Pirit FeS2
Siderit FeCO3
Limonit Fe2O3.H2O
Co Kobaltit CoAsS
Eritrit Co3(AsO4)2.8H2O
Ni Pentlandit FeNiS
Milerit NiS
Smaltit NiCOFeAs2
Garnierit Ni.MgSiO3
Cu Garnerit H2(NiMg)SiO4.2H2O
Kalkopirit CuFeS2
Kalkosite Cu2S
Malachit Cu2(OH)2CO3
Bornit Cu3FeS3
Kuprit Cu2O
Melkonit CuO
SIFAT
Tabel 3.9 Sifat Unsur-unsur Transisi Periode 4
Unsur Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
Jari-jari 0,16 0,1 0,14 0,13 0,14 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13
atom 5
(nm)
Titik 1540 168 1900 1890 1240 1540 1500 1450 1080 420
leleh 0
(0C)
Titik 2370 326 3400 2480 2100 3000 2900 2730 2600 910
didih 0
(0 C)
Kerapatan 3,0 4,5 6,1 7,2 7,4 7,9 8,9 8,9 8,9 7,1
(g/cm3)
Energi 6,30 660 650 6500 720 760 760 740 750 910
ionisasi
I
(kJ/mol)
Energi 1240 131 1410 1590 1510 1560 1640 1750 1960 1700
ionisasi 0
II
(kJ/mol)
E 2390 265 2870 2990 3260 2960 3230 3390 3560 3800
ionisasi 0
III
(kJ/mol)
E0 red - - -1,2 - - - -0,28 - +0,34 0,76
M2+ (aq) 0,91 1,19 0,44 0,25
E0 red -2,1 - -0,- - - - +0,44 - - -
M3+ (aq) 1,2 86 0,74 0,28 0,04
Kekerasan - - - 9,0 5,0 4,5 - - 3,0 2,5
( skala
mohs)
Sifat magnet
Adanya electron-elektron yang tidak berpasangan pada sub kulit d
menyebabkan unsur-unsur transisi bersifat paramagnetic (sedikit ditarik ke
dalam medan magnet). Makin banyak electron yang tidak berpasangan, maka
makin kuat pula sifat paramagnetiknya (feromagnetik). Pada seng dimana
orbital pada sub kulit d terisi penuh, maka bersifat diamagnetic (sedikit
ditolak keluar medan magnet).
Membentuk senyawa-senyawa berwarna
Senyawa unsur transisi (kecuali scandium dan seng), memberikan bermacam
warna baik padatan maupun larutannya. Warna senyawa dari unsur transisi
juga berkaitan dengan adanya orbital sub kulit d yang terisi tidak
penuh.Peralihan electron yang terjadi pada pengisian subkulit d (sehingga
terjadi perubahan bilangan oksidasi) menyebabkan terjadinya warna pada
senyawa logam transisi. Senyawa dari Sc 3+ dan Ti4+ tidak berwarna karena
subkulit 3d-nya kosong, serta senyawa dari Zn 2+ tidak berwarna karena
subkulit 3d-nya terisi penuh, sehingga tidak terjadi peralihan electron.
Mempunyai beberapa tingkat oksidasi
Kecuali Sc dan Zn, unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai beberapa
tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi yang mungkin bergantung pada bilangan
oksidasi yang dapat dicapai kestabilannya. Kestabilan senyawa logam
transisi diantaranya bergantung pada jenis atom yang mengikat logam
transisi, senyawa berbentuk Kristal atau larutan, pH dalam air.
Banyak di antaranya dapat membentuk ion kompleks
Ion kompleks adalah ion yang terdiri atas atom pusat dan ligan. Biasanya
atom pusat merupakan logam transisi yang bersifat elektropositif dan dapat
menyediakan orbital kosong sebagai tempat masuknya ligan. Contohnya ion
besi (III) membentuk ion kompleks [Fe(CN) 6].
Beberapa diantaranya dapat digunakan sebagai katalisator
Salah satu sifat penting unsur transisi dan senyawanya, yaitu kemampuannya
untuk menjadi katalis-katalis reaksi-reaksi dalam tubuh. Di dalam tubuh,
terdapat enzim sitokrom oksidase yang berperan dalam mengoksidasi makanan.
Enzim ini dapat bekerja bila terdapat ion Cu 2+. Beberapa logam transisi
atau senyawanya telah digunakan secara komersial sebagai katalis pada
proses industry seperti TiCl3 (Polimerasasi alkena pada pembuatan plastic),
V2O5(proses kontak pada pembuatan margarine), dan Cu atau CuO (oksidasi
alcohol pada pembuatan formalin).
KEGUNAAN
Titanium, sebagai bahan kontruksi, karena mempunyai sifat fisik
rapatannya rendah (logam ringan), kekuatasn struktrurnya tinggi,
tahan panas, tahan terhadap korosi, sebagai badan pesawat terbang
dan pesawat supersonic, sebagai pigmen putih, bahan pemutih kertas,
kaca, keramik, dan kosmetik
Vanadium, banyak digunakan dalam industry-industri, untuk membuat
peralatan yang membutuhkan kekuatan dan kelenturan yang tinggi
seperti per mobil dan alat mesin berkecepatan tinggi, untuk membuat
logam campuran
Kromium, dicampur dengan besi kasar membentuk baja yang bersifat
keras dan permukaanya tetap mengkilap, digunakan untuk penyepuhan,
karena indah, mengkilap, dan tidak kusam. Larutan kromium (III)
oksida dalam asam sulfat pekat adalah oksidator kuat yang biasanya
digunakan untuk mencuci alat-alat laboratorium.
Mangan, untuk produksi baja, menghilangkan warna hijau pada gelas
yang disebabkan oleh pengotor besi, banyak tersebar dalam tubuh yang
merupakan unsur yang penting untuk penggunaan vitamin B1.
Besi, untuk membuat baja, banyak digunakan di dalam pembuatan alat-
alat keperluan sehari-hari seperti, cangkul, pisau, sabit, paku,
mesin, dan sebagainya.
Kobalt, sebagai aloi, larutan Co2+ digunakan sebagai tinta rahasia
untuk mengirim pesan dan juga dalam system peramalan cuaca
Nikel, pembuatan aloi, electrode baterai, dan keramik, zat tambahan
pada besi tuang dan baja, agar mudah ditempa dan tahan karat,
pelapis besi (pernekel, sebagai katalis.
Tembaga, bahan kabel listrik, mata uang logam, untuk bahan mesin
tenaga uap, dan untuk aloi
Zink, bahan cat putih, pelapis lampu TL,layar TV dan monitor
computer, campuran logam dengan metal lain.
PEMBUATAN BESI
Besi diolah dari bijihnya dalam suatu tungku yang disebut tanur tiup
(blast furnace). Tanur tiup berbentuk silinder raksasa dengan tinggi
30 m atau lebih dan bagian diameter tengah sekitar 8 m. bahan yang
digunakan pada pengolahan besi, selain bijih besi adalah kokas ( C)
dan batu kapur (CaCO3). Kokas berfungsi sebagai reduktor , sedangkan
batu kapur berfungsi sebagai fluks , yaitu bahan yang akan bereaksi
dengan pengotor dalam bijih besi dan memisahkan pengotor itu dalam
bentuk cairan kental yang disebut terak atau slag . komposisi bahan-
bahan tersebut bergantung pada pengotor dalam bijih besi . bijih
besi mengandung pengotor , baik yang bersifat asam SiO 2 (pasir),
Al2O3, dan P2O5,maupun pengotor yang bersifat basa seperti CaO,MgO,
dan MnO. Akan tetapi biasanya pengotor yang berifat asam lebih
banyak, sehingga perlu ditambahkan fluks yang bersifat basa yaitu
CaCO3.
Proses yang terjadi pada pengolahan besi secara garis besar sebagi
berikut. Bijih besi, kokas , dan batu kapur diumpankan dari puncak
tanur, sementara dari bagian bawah ditiupkan udara panas . kokas
terbakar pada bagian bawah tanur dengan membebaskan kalor sehingga
suhu didaerah tersebut dapat menjadi 2000 oC .
C(s) + O2(g) CO2 + kalor
Ketika bergerak naik gas CO2 yang baru terbentuk itu bereaksi lagi
dengan kokas yang bergerak turun membentuk CO.
CO2(g)+ C(s) 2CO2(g)
Gas CO inilah yang akan mereduksi bijih besi secara bertahap.
PEBUATAN KROMIUM
Krom merupakan salahsatu logam yang terpenting dalam industry logam
dari bijih krom utama yaitu kromit, Fe(CrO 2)2 yang direduksi dapat
dihasilkan campuran Fe dan Cr disebut Ferokrom.
Reksinya sebagai berikut :
Fe(CrO2)2(s) +4C(s) Fe(s)+2Cr(s) + 4CO(g)
Ferokrom ditambahkan pada besi membentuk baja.
PEMBUATAN TEMBAGA
Tembaga adalah logam yang berwarna kuning merah dan tergolong logam yang
kurang aktif.Bijih tembaga yang terpenting adalah kalkaporit (CuFeS 2).
Sebenarnya tembaga mudah direduksi, akan tetapi adanya besi dalam bijih
tembaga membuat proses pengolahan tembaga menjadi relative sulit.
Pengolahan tembaga melalui beberapa tahap, yaitu flotasi,pemanggangan ,
peleburan, pengubahan , dan elektrolisis.
Pada umumnya , bijih tembaga hanya mengandung 0,5% Cu . melalaui
pengapungan dapat diperoleh bijih pekat yang mengandung 20-40% Cu.
Bijih pekat itu kemudian dipanggang untuk mengubah besi sulfide menjadi
besi oksida, sedangkan tembaga tetap berupa sulfida.
4CuFeS + 9O2 2CuS +2FeO3 + 6SO2
Bijih yang sudah melalui pemanggangan kemudian dilebur sehingga bahan
tersebut mencair dan terpisah menjadi dua lapisan .lapisan bawah
disebut “ copper matte” yang mengandung Cu2S dan besi cair , sedangkan
lapisan atas merupakan terak silikat yang antara lain mengandung
FeSiO3. Selanjutnya “copper matte” dipindahkan kedalam tungku lain dan
ditiupkan udara sehingga terjadi reaksi redoks yang menghasilkan
tembaga lepuh (blister copper)
2CuS + 3O2 2Cu2O +2SO2
CuS + Cu2O 2Cu + SO2
Tembaga lepuh adalah tembaga yang mengandung gelembung gas SO 2 beku.
Tenbaga lepuh mengandung 98-99% Cu dengan berbagai jenis pengotor
seprti besi , zink, perak, emas dan platina .pemurnian tembaga
dilakukan denga elektroisis . tembaga digunakan sebagai anode ,
sedangkan tembaga murni digunakan senagai katode nya . elektrolit yang
digunkan CuSO4 . selama elektrolisis. Cu dipindahkan dari anode ke
Contoh Soal
1. Mengapa unsure-unsur transisi memiliki biloks lebih dari satu?
2. Mengapa unsure-unsur transisi periode empat memiliki daya hantar
listrik dan daya hantar panas yang baik?
3. Apa perbedaan besi tuang dan besi tempa?
Jawab:
1. Unsur-unsur transisi memiliki biloks lebih dari satu karena tingkat
energy electron pada subkulit 4S dan 3d hanya berbeda sedikit,
sehingga dapat dipergunakan bersama-sama untuk berikatan.
2. Semua unsure transisi periode keempat memiliki sifat logam,
mengakibatkan unsure-unsur tersebut memiliki daya hantar listrik dan
daya panas yang baik
3. Besi tuang memiliki sifat keras dan rapuh karena banyak terdapat
karbon dalam kandungannya dibandingkan besi tempa. Besi tuang tidak
lunak jika dipanaskan sehingga sulit dibentuk, sedangkan besi tempa
akan lunak jika dipanaskan sehingga mudah untuk dibentuk.
LATIHAN
MATERI
Struktur, Tata nama, Sifat,
Isomer, Identifikasi dan
Kegunaan Senyawa
Haloalkana
Amina
Alkanol dan aloksi
alkana
Alkanal dan Alkanon
Asam Alkanoat dan alkil
KOMPETENSI alkanoat
TUJUAN
Senyawa karbon turunan alkana yaitu senyawa alkana yang 1 atom atau
lebih digantikan oleh gugus lain.
Gugus lain tersebut merupakan kumpulan gugus yang disebut dengan
gugus fungsi, gugus yang mengaktifkan suatu senyawa karbon tersebut
dengan ciri khas tertentu.
Senyawa karbon turunan alkana, yaitu: haloalkana, amina, alkanol,
aloksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat
Berikut Tabel macam-macam gugus fungsi turunan alkana, gugus fungsi,
rumus umum, disertai contohnya.
TATA NAMA
Tabel Nama Trivial dan asal kata dari sumber alami as. Karboksilat
H3 C C
O CH3
alkanoat alkil
SIFAT
HALOALKANA/ALKIL HALIDA
Suku rendah berbentuk gas pada suhu kamar
Suku lebih tinggi berbentuk cair pada suhu kamar, dan mudah menguap
Suku tinggi berbentuk padat pada suhu kamar
Sukar larut dalam air
ALKANOL
Dengan Mr yang sama, titik didih alcohol lebih tinggi daripada eter
Alkohol lebih mudah larut dalam air
Dapat mengalami reaksi-reaksi
1. Bereaksi dengan logam Na menghasilkan Na alkanoat
2Na(s) + 2C2H5OH (l) 2C2H2ONa(s) + H2 (g)
2. Dapat direaksikan dengan asam karboksilat menghasilkan aldehid
dan asam karboksilat
O
O O O
O
RCH2OH RC RC
alkohol primer H OH
H O
O
RC R" RC R"
OH
alkohol sekunder
R'
O
RC R"
OH
alkohol sekunder
4. Reaksi hidrasi
Alcohol dipanaskan denga asam kuat pada suhu tinggi (misal 95 0C),
akan menghasilkan suatu alkena dan air.
CH3-CH2-CH2-OH + H2SO4 CH3-CH=CH2 + H2O
ALOKSI ALKANA/ETER
Merupakan cairan yang mudah menguap dan terbahar
Memiliki titik didih rendah dibandingkan titik diidh alcohol dengan
Mr yang sama
Sedikit larut dalam air
Melarutkan senyawa-senyawa kovalen
Bersifat anestetik
Tidak reaktif, tidak dapat dioksidasi, direduksi, dieliminasi atau
direaksikan dengan basa, tetapi dapat disunstitusi dengan asam kuat
CH3CH2-O-CH2-CH3 + HBr CH3CH2Br + CH3CH2OH
ALKANAL/ALDEHID
Ni/Pt
RC H + H2 RCH OH
aldehid
H
alkohol primer
2. Adisi NaHSO3
O OH
RC H + NaHSO3 RCH H
aldehid
OSO2Na
O OH
RC H + HCN RCH H
aldehid
CN
4. Oksidasi aldehid
Aldehid dapat diokidasi menggunakan pereaksi fehling dan tollens
membentuk asam karboksilat
O O
O O
ALKANON/KETON
Senyawa yang berisifat polar
Larut dalam air
Tidak memiliki ikatan Hidrogen
Mengalami reaksi-reaksi:
1. Adisi Hidrogen
O OH
2. Adisi HCN
OH
O
R C R'
R C R' + HCN
Propanon
CN
Sianohidrat
3. Halogenasi
H O H X O
H C C C H + 3X2 X C C CH3
+ 3HX
H H X
ASAM KARBOKSILAT
Merupakan senyawa polar
Titik didih tinggi karena memiliki ikatan Hidrogen
Senyawa dengan atom C1-C4 mudah larut dalam air
Mengalami reaksi-reaksi sbb:
1. Dapat bereaksi dengan logam, garam karbonat, dan basa alkali
O O
OH OH
O O
OH ONa
O O
OH OK
O O
OH OC2H5
ALKIL ALKANOAT/ESTER
Mudah menguap
Sedikit larut dalam air
Semakin besar massa molekul relatifnya, titik didih semakin tinggi
Dapat mengalami reaksi-reaksi berikut:
1. Reaksi hidrolisis
O O
R C + H2 O R C + R'OH
OR' OH
2. Hidrolisis dengan basa menghasilkan suatu garam dan alcohol
(Reaksi saponifikasi/reaksi penyabunan)
O O
ISOMER
IDENTIFIKASI
KEGUNAAN
1. ALKOHOL
Metanol digunakan sebagai pelarut, bahan baku pembuatan
formaldehid, dan sebagai campuran bahan bakar bensin.
CONTOH SOAL
1. Tuliskan rumus struktur senyawa-senyawa berikut ini!
a. 3-metil-2-pentanol
b. 1-kloro-3,3-dimetil heptana
c. 2-metoksi propana
d. Asam 3-metil pentanoat
e. Metil asetat
2. Sebutkan 2 senyawa asam karboksilat yang digunakan sehari-hari?
3. Bagaimana membedakan alcohol dan eter, jelaskan dengan contoh?
Jawab:
1. a. CH3CH(OH)CH(CH3)CH2CH3
b. ClCH2-CH2-CH(CH3)CH2CH2CH3
c. CH3CH2-O(CH3)-CH3
d. CH3CH2CH2-CH(CH3)COOH
e. CH3COOC2H5
LATIHAN
MATERI
STRUKTUR BENZENA DAN PENAMAAN
SIFAT FISIS DAN KIMIA
KEGUNAAN BENZENA DAN TURUNANNYA
KOMPETENSI
TUJUAN
Benzena adalah produk minyak bumi yang awalnya terbuat dari ter batubara
yang digunakan sebagai komponen dalam berbagai produk konsumen dan
industri. Benzena ini ditemukan oleh Faradat kemudian rumus molekulnya
ditetapkan oleh Mitscherlich sebagai C6H6, selanjutnya disempurnakan oleh
Friedrich Kekule. Benzena ini termasuk dalam golongan senyawa hidrokarbon.
Benzena memiliki derajat kejenuhan yang tinggi. Bahan peledak kekuatan
tinggi TNT (trinitrotoluene) terbuat dari senyawa turunan benzene.
Sumbernya berasal dari ter batu bara yang dalam proses pembentukkannya
dinitrasi dengan menuangkan asam nitrat dan sulfur pekat. Jika mengalami
guncangan maka atom-atom dalam TNT akan mengalami penyusunan kembali
membentuk karbon dioksida, uap serta gas nitrogen dalam waktu singkat
dengan volume ribuan kali. Peningkatan yang cepat ini menyebabkan
goncangan yang sifatnya merusak. Untuk memahami lebih lanjut apa itu
benzene dan turunannya, pelajari penjelasan topik benzena dan turunannya
di bawah ini.
STRUKTUR BENZENA
Benzena Monosubtitusi
Benzena dengan satu subtituen alkil diberi nama sebagai turunan
benzena, misalnya etilbenzena. Sistem IUPAC (International Union
Pure and Applied Chemistry) tetap memakai nama umum untuk beberapa
benzena monosubstitusi, misalnya toluena, kumena, stirena.
Nama-nama umum seperti fenol, anilina, benzaldehida, asam benzoat,
anisol juga tetap digunakan dalam sistem IUPAC.
Benzena Disubtitusi
Disubtitusi berarti benzena mengikat dua subtituen, maka terdapat
kemungkinan memiliki tiga isomer struktur. Jika kedua subtituen
diikat oleh atom-atom karbon 1,2- disebut orto (o) satu sama lain,
jika karbon 1,3- disebut meta (m), dan 1,4 disebut para (p).
Sistem IUPAC menggunakan nama umum xilena untuk ketiga isomer
dimetilbenzena, yaitu o-xilena, m-xilena, dan p-xilena. Apabila
kedua substituen tersebut tidak memberikan nama khusus, maka masing-
masing dari substituen diberi nomor, dan namanya akan diurutkan
berdasarkan urutan abjad, dan diakhiri dengan kata benzena. Atom
karbon yang mengikat substituen yang urutan abjadnya lebih dahulu
diberi nomor 1.
Benzena Polisubtitusi
Yaitu ketika terdapat tiga atau lebih substituen terikat pada cincin
benzena, maka posisi masing-masing substituen ditunjukkan dengan
nomor. Jika salah satu substituen memberikan nama khusus, maka
diberi nama senyawanya sebagai turunan dari nama khusus tersebut.
Dan jika semua substituen tidak memberikan nama khusus, maka
posisisnya akan dinyatakan dengan nomor dan diurutkan sesuai urutan
abjad, dan diakhiri dengan kata benzena.
SIFAT FISIS
Zat cair tidak berwarna
Memiliki bau yang khas
Mudah menguap
Tidak larut dalam pelarut polar seperti air air,tetapi larut dalam
pelarut yang kurang polar atau nonpolar,seperti eter dan
tetraklorometana
Titik Leleh : 5,5 0C
Titik didih : 80,1 0C
Densitas : 0,88
SIFAT KIMIA
Bersifat kasinogenik (racun)
Merupakan senyawa nonpolar
Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak
jelaga
Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi.
1. Subtitusi dengan halogen (Halogenasi)
Benzena mengalami subtitusi dengan halogen menggunakan katalisator besi
(III) halida. Contohnya:
Mengapa demikian?
Benzena
Benzena banyak digunakan sebagai pelarut, bahan dasar pembuatan monomer
stirena (C6H6–CH=CH2). Monomer stirena merupakan bahan polimer untuk
membuat karet sintetis, bahan pestisida, pemanis buatan. Selain itu
benzena juga digunakan sebagai bahan dasar nilon.
Asam Benzoat (C6H5COOH)
Asam benzoat atau garam natriumnya digunakan sebagai pengawet berbagai
makanan atau olahan minuman. Asam atau garam ini dipilih karena tidak
mempengaruhi cita rasa makanan yang diawetkan.
Fenol (C6H5OH)
Fenol dapat mematikan mikroorganisme sehingga digunakan untuk pembasmi
kuman seperti pembersih lantai (karbol).
Asam Salisilat
Asam ini dikenal dengan asam o-hidroksibenzoat. Ini banyak digunakan
sebagai bahan antiseptik pada kulit seperti bedak kulit. Juga sebagai
pemghilang rasa sakit kepala seperti aspirin.
Benzaldehida
Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet serta bahan baku pembuatan
parfum karena memiliki bau yang khas. Benzaldehida dapat berkondensasi
Sifat racun atau kasinogenik, yaitu zat yang dapat membentuk kanker
dalam tubuh manusia jika kadarnya dalam tubuh manusia berlebih.
Merupakan salah satu penyebab leukemia, penyakit kanker darah yang
telah banyak menyebabkan kematian.
Dampak kesehatan akibat paparan Benzena berupa depresi pada sistim
saraf pusat hingga kematian.
Paparan Benzena antara 50–150ppm dapat menyebabkan sakitkepala,
kelesuan, dan perasaan mengantuk.
Konsentrasi Benzena yang lebih tinggi dapat menyebabkan efek yang
lebih parah,termasuk vertigo dan kehilangan kesadaran.
Paparan sebesar 20.000 ppm selama 5 –10 menit bersifat fatal dan
paparan sebesar 7.500 ppm dapat menyebabkan keracunan jika terhirup
selama 0,5 –1 jam. Dampak yang ringan dapat berupa euforia, sakit
kepala, muntah, gaya berjalan terhuyung-huyung, dan pingsan.
CONTOH SOAL
1. Tuliskan rumus struktur senyawa berikut!
a. Fenil asetat
b. O-flouro toluene
c. 1,3,5-trikloro benzene
2. Tuliskan persamaan reaksiSulfonasi benzene?
3. Mengapa struktur benzena tidak dapat diadisi dengan bromine?
Jawab:
CH3 Cl
O
1. F
O C c.
a.
b.
CH3
Cl Cl
HO O
S
2. + H2SO4
O + H2 O
LATIHAN
1. Sebutkan 3 sifat fisik benzene?
2. Tuliskan persamaan reaksi dari alkilasi benzene dan
adisi benzene oleh klorin?
3. Sebutkan kegunaan dari fenol, asam benzoate,
benzaldehid, dan toluene?
4. Tuliskan rumus struktur semua isomer C6H4Cl2?
5. Indikator fenolptalein dibuat dari senyawa turunan
benzene, jelaskan cara pembuatannya?
MATERI
POLIMER
KARBOHIDRAT
PROTEIN
KOMPETENSI LEMAK
3.11 Menjelaskan
Menganalisisproses
struktur, tata nama,
pembentukan sifat, penggunaan dan
polimer/polimerisasi, nama
penggolongan
polimer makromolekul
yang terbentuk dan penamaan
4.11 Menyajikan
Menganalisis hasilpenggunaan
dampak penelusuran informasi
polimer mengenai
sintesis dalam
pembuatan dan dampak suatu produk dari makromolekul
kehidupan, dan bagaimana cara penanggulangannya
Menjelaskan tentang struktur dan tata nama karbohidrat dan
protein
TUJUAN sifat dan kegunaan karbohidrat dan protein
Mendiskusikan
Melakukan uji karbohidrat dan protein
Menjelaskan lemak dan reaksi yang dialaminya
Menghubungkan struktur lemak dengan sifat fisiknya dan
efeknya terhadap kesehatan
Menyajikan kegunaan Lulik
lemak
Ariyanidan minyak, serta pengaruh lemak
69 SMA Negeri 7 Balikpapan|®
terhadap kesehatan manusia
Menyajikan pembuatan suatu produk dari makromolekul
LKPD Bab I KELAS XII
Bahan-bahan polimer alam yang sejak dahulu telah dikenal dan dimanfaatkan,
seperti kapas, wool, dan damar. Polimer sintesis dikenal mulai tahun 1925,
dan setelah hipotesis makromolekul yang dikemukakan oleh Staudinger
mendapat hadiah Nobel pada tahun 1955, teknologi polimer mulai berkembang
pesat. Beberapa contoh polimer sintesis yang ada dalam kehidupan sehari-
hari, antara lain serat-serat tekstil poliester dan nilon, plastik
polietilena untuk botol susu, karet untuk ban mobil dan plastik
poliuretana untuk jantung buatan. Polimer merupakan molekul besar yang
terbentuk dari molekul-molekul kecil yang terangkai secara berulang.
Molekul-molekul kecil penyusun polimer disebut monomer. Reaksi pembentukan
polimer disebut reaksi polimerisasi.
PENGGOLONGAN POLIMER
Berdasarkan Asalnya
Polimer Alam : polimer yang terdapat di alam
Polimer Sintetis : polimer yang dibuat di pabrik dan tidak terdapat di
alam
Berdasarkan Jenis Monomernya
Homopolimer : terbentuk dari satu jenis monolimer
Kopolimer : terbentuk dari dua jenis atau lebih monomer
Jenis-jenis kopolimer
a)Kopolimer acak, yaitu kopolimer yang mempunyai sejumlah satuan berulang
yang berbeda tersusun secara acak dalam rantai polimer. Strukturnya: . . .
– A – B – A – A – B – B – A – A -. . . .
b)Kopolimer bergantian, yaitu kopolimer yang mempunyai beberapa kesatuan
ulang yang berbeda berselang-seling adanya dalam rantai polimer.
Strukturnya:. . . – A – B – A – B – A – B – A – B – . . .
c)Kopolimer balok (blok), yaitu kopolimer yang mempunyai suatu kesatuan
berulang berselang-seling dengan kesatuan berulang lainnya dalam rantai
polimer. Strukturnya: . . . – A – A – A – A – B – B – B – B – A – A – A –
A -. . .
d)Kopolimer tempel/grafit, yaitu kopolimer yang mempunyai satu macam
kesatuan berulang menempel pada polimer tulang punggung lurus yang
mengandung hanya satu macam kesatuan berulang dari satu jenis monomer.
Strukturnya
Polimer Termoplastik
Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan
terhadap panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak
dan didinginkan akan mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang
kali, sehingga dapat dibentuk ulang dalam berbagai bentuk melalui cetakan
yang berbeda untuk mendapatkan produk polimer yang baru.
Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah jenis polimer plastik.
Jenis plastik ini tidak memiliki ikatan silang antar rantai polimernya,
melainkan dengan struktur molekul linear atau bercabang. Bentuk struktur
termoplastik sebagai berikut.
Polimer Termoseting
Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap
panas. Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga
tidak dapat dibentuk ulang kembali. Susunan polimer ini bersifat permanen
pada bentuk cetak pertama kali (pada saat pembuatan). Bila polimer ini
rusak/pecah, maka tidak dapat disambung atau diperbaiki lagi.
Plomer termoseting memiliki ikatan – ikatan silang yang mudah dibentuk
pada waktu dipanaskan. Hal ini membuat polimer menjadi kaku dan keras.
Semakin banyak ikatan silang pada polimer ini, maka semakin kaku dan mudah
patah. Bila polimer ini dipanaskan untuk kedua kalinya, maka akan
menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan silang antar rantai polimer.
Bentuk struktur ikatan silang sebagai berikut.
Menumpuknya sampah plastic atau bahan dan alat yang terbuat dari polimer
seperti alat-alat rumah tangga, maupun elektronik, dan bahan kain misal
wol yang tidak dapat diuraikan oleh mikroba tanah. Sampah plastic
membutuhkan waktu 200-400 tahun untuk hancur, sehingga memunculnya dampak
negative diantaranya:
SIfatnya yang ringan sehingga mudah diterbangkan oleh angin kemana-
mana, jika masuk dalam saluran air dapat menghambat
Pembakaran plastic akan menghasilkan asap dan zat-zat beracun, yaitu
dioksin yang dapat menimbulkan berbagai jenis kanker seperti leukemia,
kanker kelenjar getah bening (limpa).
PENANGGULANGANNYA
1. Membatasi penggunaan plastic
2. Membuat plastic yang dapat didaur ulang
3. Pembakaran sampah khusus plastic oleh pemerintah pada tempat khusus
4. Daur ulang plastic
KARBOHIDRAT
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung
atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen dan
Oksigen dalam komposisi menghasilkan H 2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat
dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan
tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang
dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan.
JENIS KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan polihidroksi aldehida ataupun polihidroksi keton
yang mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Pada
tumbuh-tumbuhan yang berklorofil, karbohidrat dihasilkan dari reaksi
karbondioksida dan air dengan bantuan sinar matahari melalui proses
fotosintesis.
Klorofil
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
Cahaya matahari
Dalam bahan makanan, karbohidrat terdiri dari 3 golongan utama yaitu
monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Berbagai senyawa yang
termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul-molekul yang berbeda-beda
ukurannya, yaitu dari senyawa yang sederhana yang mempunyai berat molekul
90 hingga senyawa yang mempunyai berat molekul 500.000 bahkan lebih.
Berbagai senyawa itu dibagi dalam tiga golongan, yaitu golongan
monosakarida, golongan oligosakarida, dan golongan polisakarida. Uraian
ketiga golongan tersebut adalah sebagai berikut:
Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat yang sederhana dalam arti molekulnya
hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan
dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat yang lain.
Berikut ini contoh dari monosakarida (Lehninger, 1982):
Glukosa
Glukosa adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai
sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil
utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Glukosa merupakan komponen
utama gula darah, menyusun 0,065-0,11% darah kita. Glukosa dapat terbentuk
dari hidrolisis pati, glikogen, dan maltosa. Glukosa sangat penting bagi
kita karena sel tubuh kita menggunakannya langsung untuk menghasilkan
energi. Glukosa dapat dioksidasi oleh zat pengoksidasi lembut seperti
pereaksi Tollens sehingga sering disebut sebagai gula pereduksi. Glukosa
(C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa, monosakarida yang mengandung
enam atom karbon.
Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu
oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling
stabil untuk aldosa berkarbon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat
pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang
terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus
CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang
lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.
D-Glukosa merupakan mono sakarida yang paling penting dan berasal dari
dula sederhana, D-gliseraldehida. Yang digolongkan sebagai aldotriosa.
Nama gula aldose dan ketosa menunjukkan ciri kimia bentuk yang mereduksi
dari gula itu.
Galaktosa
Galaktosa merupakan suatu aldoheksosa. Monosakarida ini jarang terdapat
bebas di alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa,
yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis
jika dibandingkan dengan glukosa dan kurang larut dalam air. Seperti
halnya glukosa, galaktosa juga merupakan gula pereduksi. Glukosa dan
galaktosa bereaksi positif terhadap Larutan fehling, yaitu dengan
menghasilkan endapan merah bata dari Cu2O.
Fruktosa
Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa karena memutar
bidang polarisasi ke kiri. Merupakan satu-satunya heksulosa yang terdapat
di alam. Fruktosa murni rasanya sangat manis, warnanya putih, berbentuk
kristal padat, dan sangat mudah larut dalam air. Fruktosa merupakan gula
termanis, terdapat dalam madu dan buah-buahan bersama glukosa. Di tanaman,
fruktosa dapat berbentuk monosakarida danatau sebagai komponen dari
sukrosa. Sukrosa merupakan molekul disakarida yang merupakan gabungan dari
satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sama seperti glukosa,
fruktosa adalah suatu gula pereduksi.
Manosa
Manosa adalah gula aldehida yang dihasilkan dari oksidasi manitol dan
memiliki sifat-sifat umum yang serupa dengan glukosa. Manosa, jarang
terdapat di dalam makanan. Di gurun pasir, seperti di Israel terdapat di
dalam manna yang mereka olah untuk membuat roti.
Ribosa
Ribosa adalah gula pentosa yang ditemukan dalam semua sel tumbuhan dan
hewan dalam bentuk furanosa. Ribosa merupakan komponen RNA yang digunakan
untuk transkripsi genetika. Selain itu Ribosa juga berhubungan erat dengan
deoksiribosa, yang merupakan komponen dari DNA. Ribosa juga meupakan
komponen dari ATP, NADH, dan beberapa kimia lainnya yang sangat penting
bagi metabolisme.
Xilosa
Xilosa suatu gula pentosa, yaitu monosakarida dengan lima atom karbon dan
memiliki gugus aldehida. Gula ini diperoleh dengan menguraikan jerami atau
serat nabati lainnya dengan cara memasaknya dengan asam sulfat encer.
Xilosa berbentuk serbuk hablur tanpa warna yang digunakan dalam
penyamakan dan pewarnaan dan dapat juga digunakan sebagai bahan pemanis
untuk penderita kencing manis (diabetes mellitus).
Arabinosa
Arabinosa disebut juga gula pektin atau pektinosa. Arabinosa bersumber
dari Getah Arab , Plum, dan Getah Ceri , namun tidak memiliki fungsi
Fisiologis. Arabinosa berupa kristal putih yang larut dalam air dan
gliserol namun tidak larut dalam alkohol dan eter. Arabinosa digunakan
dalam obat-obatan dan medium pembiakan bakteri.
Oligosakarida
Polimer monosakarida dapat berupa jenis homo atau hetero. Jika jumlah
satuan dalam rantai glikosida antara 2 dan 10, senyawa yang terbentuk
oligosakarida . jika lebih dari sepuluh satuan biasanya dipandang sebagai
polisakarida.jumlah oligosakarida yang ada mungkin sangat besar, tetapi
hanya sedikit yang terdapat dalam makanan.
Oligosakarida merupakan senyawa yang terdiri atas gabungan dari beberapa
molekul monosakarida. Dua molekul monosakarida yang berikatan satu dengan
yang lain, membentuk satu molekul oligosakarida. Oligosakarida yang lain
adalah trisakarida yaitu terdiri atas tiga molekul monosakarida dan
tetrasakarida yang terbentuk dari empat molekul monosakarida. Berikut ini
beberapa contoh dari ologosakarida:
Rafinosa
Rafinosa adalah suatu trisakarida yang penting, terdiri dari tiga molekul
monosakarida yang berikatan, yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa. Atom karbon
1 pada galaktosa berikatan dengan atom karbon 6 pada glukosa, selanjutnya
atom karbon 1 pada glukosa berikatan dengan atom karbon 2 pada fruktosa.
Stakiosa
Stakiosa adalah suatu tetrasakarida. Dengan jalan hidrolisis sempurna,
stakiosa menghasilkan 2 molekul galaktosa, 1 molekul glukosa, dan 1
molekul fruktosa. Pada hidrolisis parsial dapat dihasilakan fruktosa dan
monotriosa suatu trisakarida. Stakiosa tidak mempunyai sifat mereduksi.
Laktosa (C12H22O11.H2O)
Laktosa adalah kelompok disakarida yang terdapat dalam susu. Laktosa
merupakan disakarida yang berasal dari kondensasi antara galaktosa dan
glukosa, yang membentuk ikatan glikosida1→4-β. Nama sistematis laktosa
adalah β-D-galaktopiranosil-(1→4)-D-glukosa. Laktosa bersifat reduktif
karena memiliki gugus hidroksil (OH) bebas yang reaktif. Dalam proses
pencernaan, laktosa akan dicerna dengan bantuan enzim laktase hingga
terurai menjadi gula sederhana penyusunnya yaitu glukosa dan galaktosa
yang dapat segera diserap oleh usus dan dirubah menjadi kalori dalam
proses metabolisme tubuh. Secara alami, laktosa terdapat pada air susu dan
sering disebut dengan gula susu. Laktosa yang terfermentasi akan berubah
menjadi asam laktat. Dalam tubuh Laktosa dapat menstimulasi penyerapan
kalsium.
Maltosa
Maltosa atau malto biosa adalah disakarida yang terbentuk bila pati
(Amilum) di hidrolisis oleh amilase. Maltosa adalah terbentuk dari dua
molekul glukosa. ikatan yang terjadi ialah antara atom karbon nomor 1 dan
77 SMA Negeri 7 Balikpapan|® Lulik Ariyani
LKPD Bab I KELAS XII
atom karbon nomor 4, oleh karenanya maltosa masih mempunyai gugus –OH
glikosidik dan dengan demikian mempunyai sifat pereduksi. Disakarida yang
banyak terdapat di alam seperti maltosa yang terbentuk dari 2 molekul
glukosa melalui ikatan glikosida. Pada maltosa, jembatan oksigen terbentuk
antara atom karbon nomor 1 dari D-glukosa dan atom karbon nomor 4 dari D-
glukosa lain. Maltosa diperoleh dari hasil hidrolisa pati dan banyak
dimanfaatkan sebagai pemanis.
Polisakarida
Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks
daripada mono dan oligosakarida. Molekul polisakarida terdiri atas banyak
molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam
monosakarida saja disebut homopolisakarida, sedangkan yang mengandung
senyawa lain disebut heteropolisakarida. Umumnya polisakarida berupa
senyawa berwarna putih dan tidak membentuk kristal, tidak mempunyai rasa
manis dan tidak mempunyai sifat mereduksi. Berikut ini contoh dari
polisakarida :
Amilum
Polisakarida ini terdapat banyak di alam, yaitu pada sebagian besar
tumbuhan. Amilum atau dalam bahasa sehari–hari disebut pati terdapat pada
umbi, daun, batangdanbiji–bijia. Batang pohon sagu mengandung pati yang
setelah dikeluarkan dapat dijadikan bahan makanan rakyat di Maluku.
Pati adalah polimer D-glukosa dan ditemukan sebagai karbohidrat simpanan
dalam tumbuhan. Pati terdapat sebagai butiran kecil dengan berbagai ukuran
dan bentuk yang khas untuk setiap spesies tumbuhan.butir pati dapat
ditunjukkan dengan mikroskop cahaya biasa dan cahaya terpolarisasi dan
dengan difraksi sinar-X terlihat mempunyai struktur Kristal yang sangat
beraturan.
Umbi yang terdapat pada ubi jalar atau akar pada ketela pohon atau
singkong mengandung pati yang cukup banyak, sebab ketela pohon tersebut
selain dapat digunakan sebagai makanan sumber karbohidrat, juga digunakan
sebagai bahan baku dalam pabrik tapioka. Butir butir pati apabila diamati
dengan menggunakan mikroskop, ternyata berbeda beda bentuknya, tergantung
dari tumbuhan apa pati tersebut diperoleh. Bentuk butir pati yang berasal
dari terigu atau beras.
Butir-butir pati tidak larut dalam air dingin tetapi apabila suspense
dalam air di panaskan, akan terjadi suatu larutan koloid yang kental.
Larutan koloid ini apabila di beri larutan iodium akan berwarna biru.
Warna biru tersebut di sebabkan oleh molekul amilosa yang membentuk
senyawa. Amilopektin dengan iodium akan memberikan warna ungu atau merah
lembayung.
Amilum dapat hidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga
menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat di lakukan dengan bantuan
enzim amilase. Dalam ludah dan cairan yang dikeluarkan oleh pankreas
terdapat amylase yang bekerja terhadap amilum yang terdapat dalam makanan
kita. Oleh enzim amylase, amilum diubah menjadi maltose dalam bentuk β
maltose.
Glikogen
Glikogen adalah salah satu jenis polisakarida yang terdiri atas subunit
glukosa dengan ikatan rantai lurus (α1→4) dan ikatan rantai percabangan
(α1→6). Glikogen memiliki struktur mirip amilopektin (salah satu jenis
pati) tetapi dengan lebih banyak percabangan, yaitu setiap 8-12 residu.
Glikogen (disebut juga 'pati otot') yang dipakai oleh hewan sebagai
penyimpan energi memiliki struktur mirip dengan amilopektin (Simarmata,
2012).
Glikogen adalah polisakarida yang terbentuk dari kelebihan glukosa dalam
tubuh. Molekul glukosa tunggal mampu membentuk glikosidik untuk membuat
makromolekul yang lebih besar. Seperti kita mengkonsumsi gula, baik dalam
bentuk molekul tunggal atau dalam bentuk pati, kita pecahkan hubungan ini
untuk melepaskan glukosa dan monosakarida yang diperlukan untuk produksi
ATP. Setiap kelebihan glukosa akan disimpan sebagai glikogen di hati dan
sel-sel otot untuk penggunaan masa depan ketika ada kebutuhan energi
meningkat secara dramatis.
Seperti amilum glikogen juga menghasilkan D-glukosa pada proses hirolisis.
Pada tubuh kita glikogen terdapat dalam hati dalam hati dan otot. Hati
berfungsi sebagai tempat pembentukan glikogen dan glukosa. Apabila kadar
glukosa dalam darah bertambah, sebagian diubah menjai glikogen sehingga
kadar glukosa dalam darah normal kembali. Sebaliknya apabila kadar glukosa
darah menurun, glikogen dalam hati diuraikan menjadi glukosa kembali,
sehingga kadar glukosa darah normal kembali (Poedjiadi, 2009:37)
Glikogen yang terlarut dalam air dapat diendapkan dengan jalan menambahkan
etanol. Endapan yang terbentuk apabila dikeringkan terbentuk serbuk putih.
Untuk menguji glikogen bisa menggunakan iodium, glikogen dengan iodium
akan menghasilkan warna merah. Struktur glikogen serupa dengan struktur
amilopektin yaitu merupakan merupakan rantai glukosa yang mempunyai cabang
Dekstrin
Pada reaksi hidrolisis parsial, amilum terpecah menjadi molekul-molekul
yang lebih kecil yang dikenal dengan nama dekstrin. Jadi dekstrin adalah
hasil antara proses hidrolisis amilum serta warna yang terjadi pada reaksi
dengan iodium. Larutan dekstrin banyak digunakan sebagai bahan perekat.
Selulosa
Selulosa adalah molekul yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen,
dan ditemukan dalam struktur selular hampir semua materi tanaman. Senyawa
organik ini, yang dianggap paling melimpah di bumi, bahkan diekskresikan
oleh beberapa bakteri. Selulosa adalah rantai panjang molekul gula yang
dihubungkan satu sama lain untuk memberikan kekuatan pada kayu yang luar
biasa. Selulosa adalah komponen utama dari dinding sel tumbuhan, dan bahan
bangunan dasar bagi banyak tekstil dan kertas. Kapas adalah bentuk alami
SIFAT-SIFAT KARBOHIDRAT
Mono dan disakarida memiliki rasa manis yang disebabkan oleh gugus
hidroksilnya, oleh karena itu golongan ini disebut gula.
80 SMA Negeri 7 Balikpapan|® Lulik Ariyani
LKPD Bab I KELAS XII
Pengaruh Alkali
Larutan basa encer pada suhu kamar akan mengubah sakarida. Perubahan
ini terjadi pada atom C anomerik dan atom C tetangganya tanpa
mempengaruhi atom-atom C lainnya. Jika D-glukosa dituangi larutan basa
encer maka sakarida itu akan berubah menjadi campuran: D-glukosa, D-
manosa, D-fruktosa. Perubahan menjadi senyawaan tersebut melalui
bentuk-bentuk enediolnya. Bilamana basa yang digunakan berkadar tinggi
maka akan terjadi fragmentasi atau polimerisasi. Sehingga monosakarida
akan mudah mengalami dekomposisi dan menghasilkan pencoklatan non-
enzimatis bila dipanaskan dalam suasana basa. Tetapi pada disakarida
dalam suasana sedikit basa akan lebih stabil terhadap reaksi
hidrolisis.
FUNGSI KARBOHIDRAT
UJI KARBOHIDRAT
1. Uji molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya
karbohidrat.Uji Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch,
seorang alhi botani dari Australia. Uji ini didasari oleh reaksi
dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural yang
berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di
purmukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel.
Sampel yang diuji dicampur dengan reagent Molisch, yaitu α-naphthol
yang terlarut dalam etanol.Setelah pencampuran atau homogenisasi, H 2SO4
pekat perlahan-lahan dituangkan melalui dinding tabung reaksi agar
tidak sampai bercampur dengan larutan atau hanya membentuk lapisan.
(Lehninger, 1982, hal :312)
2. Uji Benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula
(karbohidrat) pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis
monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan maltosa.
Nama Benedict merupakan nama seorang ahli kimia asal Amerika, Stanley
Rossiter Benedict (17 Maret 1884-21 Desember 1936). Pada uji Benedict,
pereaksi ini akan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali aldehid dalam
gugus aromatik, dan alpha hidroksi keton. Oleh karena itu, meskipun
fruktosa bukanlah gula pereduksi, namun karena memiliki gugus alpha
hidroksi keton, maka fruktosa akan berubah menjadi glukosa dan mannosa
dalam suasana basa dan memberikan hasil positif dengan pereaksi
benedict. Sukrosa (gula pasir) tidak terdeteksi oleh pereaksi
Benedict.Sukrosa mengandung dua monosakrida (fruktosa dan glukosa) yang
terikat melalui ikatan glikosidic sedemikian rupa sehingga tidak
mengandung gugus aldehid bebas dan alpha hidroksi keton.Sukrosa juga
tidak bersifat pereduksi.Uji Benedict dapat dilakukan pada urine untuk
PROTEIN
Protein terbentuk dari polimerisasi peptida-peptida. Peptida merupakan
polimerisasi dari asam amino-asam amino yang berbeda-beda. Jadi, protein
dapat dikatakan sebagai suatu kopolimer. Ikatan yang terjadi antar protein
selain ikatan peptida antara asam amino penyusunnya, juga terjadi ikatan-
ikatan yang lain. Misalnya, ikatan hidrogen yang terjadi pada gugus –NH
dan gugus –OH serta ikatan disulfida -S-S- yang menyokong terjadinya
ikatan yang kompleks pada protein. Ikatan ion pada protein juga terjadi
jika di dalamnya terdapat gugus ion logam dan ikatan koordinasi, misalnya
ikatan koordinasi antara ion Fe3+ dengan hemoglobin pada darah.
STRUKTUR
Struktur primer. Struktur primer protein merupakan ikatan-ikatan peptida
dari asam amino-asam amino pembentuk protein tersebut.
Struktur sekunder. Struktur sekunder protein terbentuk dari ikatan
hidrogen yang terjadi antara gugus-gugus amina dengan atom hidrogen pada
rantai samping asam amino sehingga membentuk lipatan-lipatan, misalnya
membentuk α-heliks.
SIFAT PROTEIN
sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang sangat besar.
Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penambahan asam atau basa.
Bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter. Pada titik
isoelektriknya, protein mengalami koagulasi sehingga dapat dipisahkan dari
pelarutnya.
Dapat mengalami kerusakan (terdenaturasi) akibat pemanasan. Pada
denaturasi, protein mengalami kerusakan mulai dari struktur tersier sampai
struktur primernya.
FUNGSI PROTEIN
UJI PROTEIN
Uji Biuret
Pereaksi yang digunakan adalah larutan NaOH 40% dan larutan CuSO 4 1%.
Sebanyak 3 mL larutan sampel ditambah dengan 0,1 mL larutan NaOH dan 2
tetes CuSO4. Suatu bahan akan menunjukan warna ungu atau merah muda jika
mengandung ikatan peptida (protein).
Uji Xantoproteat
Pereaksi yang digunakan adalah asam nitrat pekat atau asam asetat pekat,
dan dapat juga asam sulfat pekat. Sebanyak 3 mL larutan sampel yang
mengandung protein ditambah dengan 2 mL HNO 3 pekat dan dipanaskan pada
penangas air. Jika sudah dingin, ditambahkan NH 3 atau NaOH. Jika
ditambahkan NH3 akan berwarna kuning dan jika ditambahkan NaOH akan
berwarna jingga. Uji Xantoproteat digunakan untuk menunjukan adanya cincin
benzen pada protein.
Mentega
Mentega merupakan emulsi air dalam minyak dengan kira-kira 18% air
terdispersi di dalam 80% lemak dengan sejumlah kecil protein yang
bertindak sebagai zat pengemulsi (emulsifier). Mentega dapat dibuat
dari lemak susu yang manis atau yang asam. Lemak susu dapat dibiarkan
menjadi asam secara spontan atau dapat diasamkan dengan menambah biakan
murni bakteri asam laktat pada lemak susu yang manis yang telah
dipasteurisasikan, sehingga memungkinkan terjadinya respirasi. Lemak
dari susu dapat dipisahkan dari komponen lain dengan baik melalui
proses pengocokan atau churning yaitu proses pemecahan emulsi minyak
dalam air.
Margarin
Margarin merupakan pengganti mentega dengan rupa, bau, konsistensi,
rasa dan nilai gizi hampir sama. Margarin juga merupakan emulsi air
dalam minyak, dengan persyaratan mengandung tidak kurang 80% lemak.
Lemak yang digunakan dapat berasal dari lemak hewani atau nabati. Lemak
hewani yang digunakan biasanya lemak babi atau lemak sapi, sedangakan
lemak nabati yang digunakan adalah minyak kelapa, minyak kelapa sawit,
minyak kedelai dan minyak biji kapas.
Jenis-jenis Lemak
Karena lemak memiliki beberapa peran penting bagi tubuh, maka lemak
tidaklah harus selalu dihindari. Yang penting adalah untuk dapat memilih
secara bijaksana makanan dan jenis lemak yang terkandung dalam makanan
yang akan kita santap. Berikut ini adalah keterangan tentang jenis-jenis
lemak yang terkandung dalam makanan ;
Lemak Jenuh
Lemak ini pemicu kadar kolesterol darah dan meningkatkan resiko terkena
penyakit jantung koroner. Lemak jenuh mudah dikenali dari bentuknya, yaitu
berbentuk padat atau berlilin (waxy) pada suhu ruangan. Lemak jenuh banyak
ditemukan pada produk-produk hewani, seperti daging yang berwarna merah,
produk-produk yang berasal dari unggas, mentega dan susu murni (whole
milk). Dari bahan nabati, sumber lemak jenuh dapat ditemukan pada minyak
kelapa, minyak sawit dan beberapa minyak tropis lainnya.
Lemak Trans
Lemak trans memberikan efek peningkatan kadar kolesterol darah yang tidak
jauh berbeda dengan lemak jenuh, demikian juga efeknya pada resiko terkena
penyakit jantung. Mungkin masyarakat Indonesia belum terlalu familier
dengan istilah lemak trans, trans fatty acid, padahal sesungghunya jenis
lemak ini sering sekali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Lemak
trans merupakan lemak tidak jenuh yang mengalami penambahan atom hidrogen.
Dengan adanya penambahan atom hidrogen ini, maka lemak tidak jenuh yang
umumnya berbentuk cair (berasal dari minyak tumbuhan), menjadi berbentuk
86 SMA Negeri 7 Balikpapan|® Lulik Ariyani
LKPD Bab I KELAS XII
padat dan awet.Keuntungan dari proses ini adalah lemak lebih tahan
terhadap proses ransiditas yang dapat menyebabkan minyak menjadi tengik.
Proses penambahan atom hydrogen ini disebut proses hidrogenasi
(hydrogenated).
Hasil dari proses hidrogenasi salah satunya berupa margarin, yang banyak
dijumpai dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Lemak terhidrogenasi
merupakan salah satu komponen yang umum dipakai untuk memproduksi kue-kue
hasil industri makanan, seperti biskuit cracker, cookies, cake, donat dan
kentang goreng. Margarin (mentega yang terbuat dari minyak nabati)
mengandung lemak trans dalam kadar tinggi, maka konsumsi margarin dalam
jumlah yang banyak sebagai pengganti minyak goreng untuk menumis tidak
akan jauh berbeda efeknya dalam meningkatkan kolesterol dibandingkan
dengan penggunaan minyak goreng itu sendiri.
menurunkan kolesterol darah. Di lain pihak, lemak tak jenuh tunggal lebih
tahan terhadap proses oksidasi dibandingkan dengan lemak tak jenuh ganda.
Proses oksidasi inilah yang dapat memicu timbulnya kerusakan sel dan
jaringan tubuh.
Jenis lemak ini pada umumnya berwujud cair pada suhu ruangan, namun dapat
berubah menjadi padat jika disimpan di dalam lemari pendingin. Sumber
lemak tak jenuh tunggal adalah minyak zaitun, minyak kacang (peanut) dan
minyak kanola. Alpukat dan sebagian besar kacang-kacangan juga memiliki
kadar lemak tak jenuh tunggal yang cukup tinggi.
Kolesterol
Tubuh pada dasarnya dapat membentuk kolesterol sendiri untuk memenuhi
kebutuhannya, namun selain itu, tubuh juga mendapat tambahan kolesterol
dari luar, yaitu dari bahan makanan hewani, seperti daging,
unggas, seafood, telur dan produk susu. Kolesterol berperan penting dalam
struktur dan fungsi seluruh sel tubuh, namun kolesterol juga berperan
sebagai komponen utama deposit lemak atau plak yang berbentuk pada dinding
dalam pembuluh darah arteri. Plak yang terbentuk ini dapat memperlambat
aliran darah dan meningkatkan resiko terkena penyakit jantung dan stroke.
CONTOH SOAL
1. Bagaimana proses pembentukan proten dari asam amino?
2. Rayon merupakan salah satu hasil polimerisasi memiliki 2 jenis,
jelaskan!
3. Monosakarida dibedakan atas ketosa dan aldosa, jelaskan!
4. Jelaskan protein yang mudah larut dalam air dengan yang tidak?
5. Mengapa kolesterol tinggi dalam darah kita dapat mengakibatkan
penyakit jantung?
JAWAB
1. Protein terbentuk dari asam amino melalui reaksi polimerisasi
kondensasi. Pada reaksi pembentukan protein ini dibebaskan molekul
H2O.
2. Rayon ada 2 jenis, yaitu rayon viskosa dan rayon kupromonium. Rayon
viskosa dihasilkan dengan penambahan alkali seperti NaOH dan karbon
disulfide pada selulosa. Sedangkan rayon kupromonium dihasilkan
dengan cara melarutkan selulosa ke dalam larutan kompleks Cu
(NH3)4(OH)2.
3. Aldosa yaitu monosakarida yang memiliki gugus aldehida, sedangkan
ketosa memiliki gugus fungsi keton
4. Protein yang mudah larut dalam air adalah protein yang banyak
mengandung asam amino dan gugus hidrofil, sedangkan yang sulit larut
dalam air mengandung banyak asam amino dan gugus hidrofob.
5. Karena bila kolesterol tinggi, maka akan mengendap di saluran
pembuluh darah. Adanya endapan dapat mempersempit pembuluh darah
sehingga aliran darah terganggu, akibatnya jantung bekerja lebih
keras dalam memompa darah.
88 SMA Negeri 7 Balikpapan|® Lulik Ariyani
LKPD Bab I KELAS XII
LATIHAN
1. Jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi sifat-sifat
polimer?
2. Bagaimana membedakan polimer alam dan buatan?
3. Sebutkan dampak penggunaan polimer dan bagaimana cara
mengatasinya?
4. Apa kegunaan selulosa dalam kehdupan manusia?
5. Jelaskan penggolongan protein berdasarkan fungsi biologisnya
dan berikan contohnya!