Anda di halaman 1dari 100

Uji Saputro, S.Si,M.

Si

MODUL KIMIA
Soal Kimia SMA untuk Kelas XII

Belajar soal kimia dengan cara berpikir kritis untuk dasar menghadapi
kehidupan dan tantangan jaman.

Tahun 2019

Kimia Kelas
Untuk XII sendiri SMA Negeri 2 Wonogiri
kalangan 0
Daftar isi

Halaman Cover
Halaman daftar isi ………………………………………………….. 1
Tujuan diktat pelajaran ………………………………………………….. 2

Bab 1. Sifat Koligatif larutan ………………………………………………… 3


Bab 2. Reaksi redoks dan sel elktrokimia ………………………………………………… 16
Bab 3. Kimia unsur ………………………………………………… 40
Bab 4. Unsur radioaktif ………………………………………………… 70
Lembar kerja (Worksheet)
Daftar pustaka

Kimia Kelas XII 1


Tujuan diktat pelajaran Kimia:

Berdasarkan tujuan pendidikan untuk mencerdaskan bangsa membentuk sumber daya


manusia yang andal dan bersaing, membentuk watak dan jiwa sosial berbudaya,
berakhlaq mulia dan berbudi luhur.

Tujuan diktat modul ini :


1. Memudahkan dalam belajar pada materi sifat koligatif, reaksi redoks dan sel
elektrokimia, kimia unsur dan juga unsur radioaktif.
2. Memberikan pengalaman dalam materi yang akan dipelajari melalui uraian/isi materi,
sajian contoh soal dan juga soal latihan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik.
3. Menumbuhkan sifat mandiri pada peserta didik dalam memahami materi dan latihan
soal dalam menghadapi ujian semester ataupun ulangan harian.

Kimia Kelas XII 2


JUDUL
BAB SIFAT KOLIGATIF
1 LARUTAN

Standar Kompetensi : Kompetensi Dasar :


1. Menjelaskan sifat-sifat 1.1. Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan
koligatif larutan non- titik beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif.
elektrolit. 1.2. Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat
koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan data
percobaan.

Tujuan bab :
 Memahami penggunaan garam untuk mencairkan salju.
 Memahami penjelasan tentang sifat koligatif larutan dengan menggunakan diagram P-T
 Menganalisis dan menyimpulan penyebab sifat koligatif larutan
 Memaparkan terapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari misalnya membuat es
krim, memasak, dan mencegah pembekuan air radiator.

Uraian Isi Pelajaran dan Penjelasan teori

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN


Sifat Koligatif, yaitu sifat-sifat fisis yang hanya tergantung pada jumlah partikel zat terlarut, tidak
tergantung pada jenis zat terlarut. Kegunaan praktis sifat-sifat koligatif banyak dan beragam.
Penelitian sifat- sifat koligatif memainkan peranan penting dalam metode penetapan massa molekul
dan pengembangan teori larutan. Yang termasuk sifat koligatif adalah:
1. Penurunan tekanan uap ( P )
2. Peningkatan titik didih (Tb )
3. Penurunan titik beku ( Tf )
4. Tekanan Osmotik (  )

A. KONSENTRASI MOLAL
Molalitas, yaitu jumlah zat terlarutnya dinyatakan dalam mol dan kuantitas pelarutnya
dinyatakan dalam kilogram.
Jumlahmol zat terlarut gram 1000
Molalitas = atau m= 
Jumlahkilogrampelarut Mr Pelarut

Sajian Contoh :
Jika 45 gram glukosa (C6H12O6) dilarutkan dalam 600 gram air.
Tentukan kemolalan larutan tersebut
45 1000
Pembahasan : m=  = 0,416 m
180 600
Fraksi Mol
Fraksi mol menyatakan banyaknya mol suatu komponen dibagi dengan banyaknya mol
total semua komponen dalam larutan. Misal dalam larutan terdapat m mol zat terlarut A dan n
mol zat pelarut B. Maka untuk menentukan besar masing-masing fraksi molnya dapat
dirumuskan dengan :
Kimia Kelas XII 3
mA nB
XA  atau X B  atau X A  X B  1
m A  nB m A  nB

Hubungan fraksi mol dengan molalitas :

Fraksi mol zat terlarut x 1000


m=
(1  fraksi mol zat terlarut) x Mr pelarut

Sajian Contoh :
1. Tentukan fraksi mol glukosa 80 % massa di dalam air.
2. Fraksi mol NaOH ( Mr = 40 ) suatu larutan NaOH dalam air ( Mr H2O = 18 ) adalah 0,05.
Tentukan molalitas NaOH.
Pembahasan :
1. Larutan glukosa 80 % massa, artinya :
80
massa glukosa =  100 gram = 80 gram massa air = 100 – 80 gram = 20 gram
100
80 20
mol glukosa = = 0,44 mol mol air = = 1,11 mol
180 18
0,44
x glukosa = = 0,28
0,44  1,11
2. Fraksi mol NaOH = 0,05
Fraksi mol air = 1- 0,05 = 0,95
Mr air = 18
0,05 1000
Molilitas NaOH =  = 2,95
0,95 18

1. Aluminium Sulfat sebanyak 3,42 gram ditambah air hingga volume larutan menjadi 2 liter,
jika massa jenis air adalah 1 gram / cm 3. Tentukan molalitas larutan tersebut.
2. 3 gram Urea [CO(NH2)2] dilarutkan dalam 500 mL air (  air = 1 gram / cm 3 ). Hitunglah
kemolalan larutan tersebut, jika Ar C =12, H= 1, N = 14 , O = 16 )
3. Sebanyak 40 gram kristal NaOH dilarutkan dalam 500 mL air. Tentukan fraksi mol larutan
tersebut.
4. 50 mL asam sulfat 98 % ( H2SO4 = 1,4 gram / cm 3) dilarutkan dalam 200 mL air ( air = 1
gram / cm3 ).
Tentukan :
a. Kemolalan H2SO4 dalam larutan. b. Fraksi mol H2SO4 dalam larutan.
5. Jika diketahui fraksi mol glukosa adalah 0,5 ( Mr Glukosa = 180 dan Mr air = 18 ) Tentukan:
a. Kemolalan larutan glukosa b. Kadar glukosa dalam larutan.

B. PENURUNAN TEKANAN UAP


Harga tekanan uap akan membesar apabila suhu dinaikan. Tekanan uap suatu cairan
tergantung pada banyaknya molekul dipermukaan yang memiliki cukup energi kinetik untuk
Kimia Kelas XII 4
lepas dari ikatan molekul sekelilingnya. Jika ke dalam suatu cairan dilarutkan suatu zat terlarut
maka permukaan cairan tidak hanya ditempati molekul zat pelarut tetapi juga molekul zat
terlarut.
Karena molekul zat pelarut di permukaan makin sedikit maka laju penguapan makin
berkurang. Akibatnya tekanan uap cairan turun. Makin banyak zat terlarut, makin besar pula
penurunan tekanan uapnya.

Penjelasan teori Hukum Raoult

Banyaknya penurunan tekanan uap ( P ) terbukti sama dengan hasil kali fraksi mol
terlarut ( XB ) dan tekanan uap pelarut murni (P 0A) yaitu :
Keterangan :
P = XB . P 0A atau P = XA . PoA Po = Tekanan Uap jenuh pelarut murni
P = Tekanan Uap jenuh larutan
P = Penurunan tekanan Uap jenuh
XB = Fraksi mol zat terlarut
XA = Fraksi mol zat pelarut

Larutan yang memenuhi hukum Raoult disebut larutan ideal


Pada setiap suhu, suatu larutan memiliki tekanan uap yang lebih rendah dari pada
pelarut murninya, apabila tekanan uap pelarut dilambangkan PA,
maka :
P = P 0A - PA atau P 0A - PA = (1 – XA ) P 0A atau PA = XA P 0A

Hukum Raoult
Tekanan uap pelarut di atas suatu larutan ( PA) sama dengan hasil kali tekanan uap
pelarut murni (P 0A ) dengan fraksi mol zat terlarut. ( XA)
Hukum Raoult berlaku pada pelarut, baik ideal maupun tidak ideal.Tetapi hukum Roult tak
berlaku pada zat terlarut pada larutan tak ideal encer.

Sajian Contoh Soal :


Berapakah tekanan uap parsial dan tekanan uap total pada suhu 25 0C di atas larutan dengan
jumlah molekul benzena (C6H6) yang sama dengan jumlah molekul toluene (C 7H8)? Tekanan
uap benzena dan Toluena pada suhu 250C berturut-turut adalah 95,1 dan 28,4 mmHg.

Pembahasan :
Jika larutan terdiri atas dua komponen dengan jumlah yang sama, maka fraksi mol masing-
masing zat adalah 0,5 (jumlah fraksi mol zat larutan dan zat pelarut adalah 1)
Tekanan Parsial :
P. Benzena = X benzena x P0 Benzena P. Uap total = P, Benzena + P. toluena.
= 0,5 x 95,1 mmHg = 47,6 mmHg + 14,2 mmHg
= 47,6 mmHg = 61,8 mmHg.
P. Toluena = X toluena x P0 toluena
= 0,5 x 28,4 mmHg
= 14,2 mmHg

Kimia Kelas XII 5


1. 6 gram zat X dilarutkan dalam 200 gram CCl4 ( ArC =12, Cl = 35,5 ) terjadi penurunan
tekanan uap pelarut sebesar 2 % . Tentukan massa molekul zat X
2. Sebanyak 60 gram Urea [CO(NH2)2] dilarutkan dalam 72 gram air, jika tekanan uap pelarut
murni pada suhu 20 0C adalah 22,5 mmHg. Tentukan tekanan uap larutan pada suhu
tersebut.
3. Tentukan tekanan uap larutan larutan sukrosa yang konsentasinya 2 molal pada suhu 30oC
dan tekanan uap murni air pada suhu tersebut adalah 31,82 mmHg.
4. Tekanan uap jenuh air pada suhu 30 0C adalah 40 mmHg. Pada suhu yang sama larutan X
gram zat A ( Mr = 180 ) dalam 90 gram air mempunyai tekanan uap 29,41mmHg. Tentukan
massa zat X.

C. KENAIKAN TITIK DIDIH LARUTAN (Tb ) dan PENURUNAN TITIK BEKU


(Tf )

Selama ini kita selalu menganggap bahwa pelarut dan zat terlarutnya adalah volatile
(mudah menguap/atsiri). Tetapi kenyatannya ada zat terlarut yang tidak volatile. Dalam hal ini
zat terlarut yang tak volatile juga menurunkan tekanan uap pelarut. Semakin tinggi
konsentrasinya semakin besar penurunan tekanan uapnya, akibatnya bagi titik didih dan titik
beku cairan tersebut pun akan mengalami perubahan.
Besarnya penurunan titik beku (Tf) dan peningkatan titik didih (Tb) hanya ditentukan
oleh jumlah partikel zat terlarut. Makin banyak partikel zat terlarut, makin besar pula harga Tf
( Tf = freezing point depression ) dan Tb ( Tb = boiling point elevation )
Raoult merumuskan hukumnya sebagai berikut : Tf = Kf . m atau Tb = Kb . m
Keterangan :
Tf = penurunan titik beku Kb = tetapan titik didih molal
Tb = peningkatan / kenaikkan titik didih m = konsentrasi larutan dalam molal
Kf = tetapan titik beku molal
Tetapan kenaikan titik didih molal adalah nilai kenaikan titik didih jika konsentrasi larutan
sebesar satu molal ( konsentrasi partikel dalam larutan ), sedangkan untuk tetapan penurunan
titik beku adalah nilai penurunan jika konsentrasi larutan sebesar satu molal (konsentrasi
partikel dalam larutan). pengukuran titik beku dan titik didih dapat digunakan untuk menentukan
rumus molekul.

Kimia Kelas XII 6


Sajian Contoh soal :
1. Berapakah molalitas zat terlarut dalam larutan dengan titik beku – 0,4500C ?
2. 2,12 gram senyawa dilarutkan dalam 48,92 gram air. Tentukan massa molekul relatif zat
tersebut bila m = 0,24.

Pembahasan :
1. Molalitas zat terlarut
Tf = 0 – T0f Tf = Kf .m
= 0 – (-0,45)
= 0,4500C
ΔTf 0,45
m=  = 0,24 mol
Kf 1,86
2. Massa Rumus
Gram 1000 2,12 1000
Molalitas =   0,24 =   0,24 x 48,92 Mr = 2,12 x 1000
Mr 0,04892 Mr 48,92
2120
Mr =  Mr = 180
11,7408

1. Penambahan 5,4 gram suatu zat non elektrolit ke dalam 300 gram air ternyata menurunkan
titik beku sebesar 0,24 0C. Jika Kf air = 1,860C. Tentukan massa molekul relatif zat
tersebut!
2. Larutan yang mengandung 20 gram zat non elektrolit dalam 1 liter air (∫ air = 1 gram / cm 3)
mendidih pada suhu 100,0520C. Jika Kb air = 0,520C. Tentukan massa molekul relatif zat
non elektrolit tersebut!.
3. 15 gram urea ( Mr = 60 ) dilarutkan dalam 250 gram air, Kf air = 1,86 0C . Tentukan titik
beku larutan tersebut!.
4. Suatu larutan urea [ CO(NH2)2] dalam air mempunyai penurunan titik beku 0,372 0C. Bila Kf
air = 1,86 0C dan Kb air= 0,52 0C. Tentukan kenaikan titik didih larutan urea!
5. Suatu senyawa terdiri dari 42,4 % karbon, 2,4 % hidrogen, 16,6 % nitrogen, dan 37,8 %
oksigen. Penambahan 6,45 gram senyawa tersebut ke dalam 50 mL Benzena (  = 0,879
g/cm3 ) menurunkan titik beku dari 5,51oC menjadi 1,35oC. Tentukan massa molekul dari
senyawa tersebut.

D. TEKANAN OSMOTIK (  )

Kimia Kelas XII 7


Tekanan Osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan aliran air dari air
menuju larutan yang lebih pekat melalui membran semipermiabel.
Makin pekat konsentrasi larutan, semakin tinggi kenaikan permukaannya. Aliran dari
air ke dalam larutan yang pekat dapat dikurangi dengan memberikan tekanan kepada larutan.
Tekanan ini menyebabkan aliran air berubah ke arah yang berlawanan.

Osmosis yang paling penting terdapat dalam jasad hidup adalah pada sel-sel darah
merah. Jika sel darah merah diletakkan dalam air murni, akan mengembang dan akhirnya
pecah karena air memasuki sel-sel secara osmosis. Tekanan osmotik yang diakibatkan oleh
cairan di dalam sel setara dengan larutan 0,9 % natrium klorida. Dengan demikian jika sel-sel
dimasukan dalam larutan natrium klorida 0,9 % tidak ada aliran yang melalui dinding sel dan sel
tetap stabil. Larutan yang demikian disebut larutan ISOTONIK. Jika konsentrasi larutan garam
lebih tinggi dari 0,9 %, air mengalir keluar dari sel dan sel mengerut. Larutan dinamakan
HIPERTONIK. Jika konsentrasi garam kurang dari 0,9 % air mengalir masuk ke dalam sel dan
larutan dinamakan HIPOTONIK
Tekanan osmotik termasuk sifat koligatif, karena besarnya hanya tergantung pada jumlah
partikel zat terlarut persatuan volume. Menurut Van,t Hoff untuk larutan encer dapat
dirumuskan :
n n
π RT   M atau π  M R T
V V

Keterangan :
 = tekanan osmotik larutan
R = tetapan gas ( 0,0821 L . atm / mol.K )
T = suhu Kelvin
n = jumlah mol zat terlarut.
V = volume larutan ( dalam liter)
M = molaritas

Sajian Contoh :
1. Tentukan tekanan osmotik larutan 0,001 M sukrosa ( C12H22O11 ) pada suhu 250C.
2. Suatu larutan dibuat dengan melarutkan 1,08 gram protein, yaitu serum albumin yang
diperoleh dari plasma darah, dalam 50 mL air. Larutan menunjukkan tekanan osmotik
sebesar 5,85 mmHg pada suhu 298 K. Tentukan massa molekul relatif albumin.
Pembahasan :
1.  = M R T
= 0.01 mol / L x 0,0821 L atm mol-1 K-1 x 298 K
= 0,024 atm
= 18 mmHg

5,85mmHg
2. Tekanan (atm) =  1 atm  0,0077 atm
760 mmHg
gram
= RT
Mr
1,08 gram
0,0077 atm = 0,0821 L atm mol –1K-1 x 298 K
Mr  0,05L
0,0077 atm x 0,05 L Mr = 1,08 gram x 0,0821 L atm mol –1K-1 x 298 K
0,000385 Mr = 26,39
Mr = 68547,74 atau
Mr = 6,8 x 104

Kimia Kelas XII 8


1. Tentukan tekanan osmotik larutan yang mengandung 34,2 gram sukrosa ( Mr = 342 )
dalam 500 mL larutan pada suhu 30 0C!
2. Sebanyak 16 gram suatu zat non elektrolit dilarutkan dalam air hingga volume larutan
menjadi 400 mL, dan tekanan osmotik larutan 2,86 atm. Tentukan massa molekul relatif
zat tersebut!
3. Sebanyak 250 mL larutan mengandung 17,1 gram zat non elektrolit pada suhu 270C
mempunyai tekanan osmotik sebesar 2,46 atm . Tentukan massa molekul relatif zat
tersebut!
4. Tentukan tekanan osmotik larutan yang mengandung 9 gram gula ( Mr = 180 ) dalam 250
mL larutan pada suhu 250C.
5. Pada suhu 25oC tekanan osmotik rata-rata dari darah adalah 7,7 atm. Tentukan
konsentrasi molar dari glukosa ( C6H12O6 ) yang isotonik dengan darah!

E. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT


Semua larutan elektrolit kuat atau lemah, menunjukkan penurunan titik beku, kenaikan titik
didih serta penurunan tekanan uap yang lebih besar dibandingkan dengan larutan non elektrolit
yang molalitasnya sama.
Perbandingan antara harga sifat koligatif yang terukur dari suatu larutan elektrolit dengan harga
sifat koligatif larutan non elektrolit dengan konsentrasi yang sama disebut faktor Van,t Hoff ( i )
Nilai terukur untuk zat terlarut
i=
Nilai harapanuntuk senyawa non elektrolit

Misal:
1. Untuk gula jumlah partikelnya = 1 mol harga Tf = 1,860C
2. Untuk NaCl jumlah partikelnya = 2 mol yaitu 1 mol Na+ dan 1 mol Cl - harga Tf = 3,360C
hampir 2 kali penurunan titik beku dari gula. Hal ini disebabkan jumlah partikel NaCl 2 mol

Perhatikan hitungan rumus berikut :


Larutan Gula 1 m Larutan NaCl 1m Larutan NaOH 1 m
Tf = m x Kf Teoritis Teoritis
Tf = 2 x m x Kf Tf = 2 x m x Kf
(angka 2 = bilangan pengali) (angka 2 = bilangan pengali)
Pengamatan Pengamatan
Tf = 1,8 x m x Kf Tf = 1,804 x m x Kf
Bilangan pengali dapat dinyatakan dalam bentuk rumus umum = i

Tf = i x m x Kf
Keterangan :
i = bilangan pengali yang menyatakan jumlah ion
m = molalitas zat terlarut
Kf = tetapan penurunan titik beku
Hubungan derajat ionisasi (  ) dengan harga і dapat dirumuskan sebagai berikut :
Misal suatu zat dengan konsentrasi M molar dengan derajat ionisasi (  ), maka jumlah
elektrolit yang mengion adalah :
Jumlah zat mengion
=
Jumlahmula - mula

Jumlah zat yang mengion = jumlah mula-mula x 


= M
Kimia Kelas XII 9
Misal 1 molekul elektrolit membentuk n ion. Jadi M  mol elektrolit akan mengion menghasilkan
n M  mol ion, sedangkan jumlah mol elektrolit yang tidak mengion adalah M - M. Agar lebih
jelas mari kita perhatikan contoh di bawah ini.
C( elektrolit )  nD ( ion)
Mul-mula : M -
Ionisasi : - M + n M
Setimbang : M - M n M
Konsentrasi partikel dalam larutan
= konsentrasi partikel elektrolit ( C ) + konsentrasi ion – ion ( D )
= M - M + n M = M [ 1 + ( n – 1 )  ].
Dengan demikian pertambahan jumlah partikel dalam larutan elektrolit = 1 + ( n – 1 ) 
disebut tetapan Van,t Hoff, yang diberi lambang i.

Rumus Sifat Koligatit Larutan Elektrolit sebagai berikut :


1. Penurunan Titik Beku (Tf )
Tf = m x Kf x [ 1 + (n – 1 ) ]
Tf = m x Kf x і.
Keterangan :
Tf - penurunan titik beku
m - molalitas larutan
Kf - tetapan titik beku molal
n - jumlah koefisien kation dan anion
 - derajat ionisasi
і - tetapan Van”t Hoff = [ 1 + (n – 1 )  ]

2. Kenaikan Titik Didih (Tb )


Tb = m x Kb x [ 1 + (n – 1 ) ]
Tb = m x Kb x і.
Keterangan :
Tb - kenaikan titik didih
Kb - tetapan titik didih molal
3. Penurunan Tekanan Uap (P )
P = XA x P 0A x [ 1 + (n – 1 ) ]
P = XA x P 0A x і.
Keterangan :
P - penurunan tekanan uap
XA - fraksi mol zat terlarut
P0 - tekanan uap jenuh pelarut murni
P - tekanan uap jenuh larutan

4. Tekanan Osmotik (  )
 = M R T [ 1 + (n – 1 ) ]
 = MRT і

Keterangan :
 - tekanan Osmotik
M - Molaritas Larutan
R - tetapan gas ( 0,0821 L atm mol –1K-1)
T - suhu Kelvin( 273 + 0 C ) K

Kimia Kelas XII 10


Sajian Contoh Soal
7,45 gram Kalium Klorida ( Mr. KCl = 74,5 ) dilarutkan dalam 500 gram air. Tentukan :
a. Titik didih
b. Titik beku
c. Tekanan Osmotik pada suhu 27oC, jika derajat ionisasi KCl = 0,6, Kb air = 0,52oC m-1,
Kf air = 1,86oC m-1. R = 0,082 L. atm.mol-1K-1

Pembahasan :
7,45
Mol KCl = = 0,1 mol
74,5
0,1 mol
Molalitas larutan = = 0,2 mol kg-1
0,5 kg

Molaritas larutan sama dengan molitas larutan, karena merupakan larutan encer.
KCl terionisasi menjadi :
KCl → K+ +Cl- , jadi jumlah ion =2 ,maka n =2
i = 1 + (n – 1 )  = 1 + ( 2-1 ) 0,6 = 1,2
a. Titik Didih
Tb = m x Kb x і.
= 0,2 x 0,52 x 1,2
= 0,1248
Jadi titik didih larutan adalah = 100 + 0,1248 oC
= 100,1248 oC
b. Titik Beku larutan
Tf = m x Kf x і
= 0,2 x 1,86 x 1,2
= 0,4464
Jadi titik beku larutannya adalah = 0 – 0,4464 oC
= - 0, 4464 oC

c. Tekanan Osmotik
 = MRT і
= 0,2 x 0,082 x 300 x 1,2
= 5,904 atm
= 5,9 atm

1. 3,24 gram zat yang tidak menguap dilarutkan dalam 200 gram air yang mendidih pada
suhu 100,1300C pada tekanan 1 atm. Tentukan massa molekul relatif zat terlarut, jika harga
Kb =0,51!
2. Supaya air sebanyak 2 ton tidak membeku pada suhu – 50C. Tentukan massa garam dapur
yang harus ditambahkan kedalam larutan. Jika Kf air = 1,86 0C dan Mr NaCl = 58,5 !
3. Larutan 0,1 molal K2SO4 mengalami penurunan titik beku sebesar 0,4580C, jika Kb air =
1,860C. Tentukan bilangan mol ( i ) dari larutan K2SO4.

Kimia Kelas XII 11


I . Pilihan Ganda

1. Larutan 2 molal KOH terbuat dari 1 mol (56 gram) KOH dengan… .
a. 2000 gram air
b. 1000 gram air
c. Ditambah air hingga volumenya 1 liter
d. 500 mL air
e. 500 gram air
2. Diantara larutan berikut yang mempunyai fraksi mol terbesar adalah…
a. Larutan urea 20 %
b. Larutan glukosa 40 %
c. Larutan NaCl 20 %
d. Larutan Sukrosa 60 %
e. Larutan BaSO4 20 %
3. Pernyataan di bawah ini tergolong sifat koligatif larutan, kecuali… .
a. Kenaikan titik didih
b. Penurunan tekanan uap
c. Penurunan titik beku
d. Derajat keasaman
e. Tekanan osmotik
4. 30 gram CO(NH2)2 dilarutkan dalam 250 gram air, bila diketahui tetapan penurunan titik
beku molal air adalah 1,86 0C/molal, maka titik beku larutannya adalah… .
a. + 3,72 0C d. -3,72 0C
b. + 2,72 C 0 e. -4,72 0C
c. - 1,72 C 0

5. 6,84 gram zat B ( Mr = 342 )dilarutkan dalam air sampai volume larutan 100 mL pada suhu
270C. Jika R = 0,082 L atm mol-1K-1, maka tekanan osmotik larutan tersebut adalah… .
a. 0,092 atm
b. 0,984 atm
c. 4,92 atm
d. 6,15 atm
e. 9,84 atm
6. Sebanyak 7,2 gram MgSO4 dilarutkan dalam 600 gram air (Kf = 1,80 C/m). Larutan ini
membeku pada suhu -0,324C pada tekanan 1 atmosfer, maka deraat ionisasi MgSO 4
adalah .…
a. 0,40
b. 0,50
c. 0,60
d. 0,80
e. 1,00
7. Larutan suatu zat elektrolit kuat dengan konsentrasi 0,5 molal mendidih pada suhu
100,520C ( Kb air = 0,52). Jumlah ion yang dimiliki elektrolit tersebut adalah… .
a. 2 d. 5
b. 3 e. 6
c. 4
8. Agar 1000 gram air tidak membeku pada suhu -5,4C, (Kf = 1,80 C/m) paling sedikit harus
ditambahkan NaCl sebanyak … . (Ar Na = 23; Cl = 35,5).
a. 14,6 gram
b. 43,9 gram
c. 29,3 gram
d. 58,5 gram
e. 87,8 gram
9. Berapa gram zat non elektrolit ( Mr = 40) harus dilarutkan dalam 1,2 kg air,
(Kf air = 1,86) agar larutan membeku pada suhu –1,550C.

Kimia Kelas XII 12


a. 10 gram d. 60 gram
b. 20 gram e. 80 gram
c. 40 gram
10. Penambahan 5,4 gram suatu zat non elektrolit ke dalam 300 gram air ternyata menurunkan
titik beku sebesar 0,24oC. Jika Kf air = 1,86oC, maka massa rumus ( Mr) zat tersebut
adalah…
a. 8,04 d. 108,56
b. 12,56 e. 139,50
c. 60,96
11. Diketahui data percobaan penurunan titik beku.
Larutan Konsentrasi (molal) Titik Beku (oC)
NaCl 0,1 - 0,372
NaCl 0,2 - 0,744
CO(NH2)2 0,1 - 0,186
CO(NH2)2 0,2 - 0,372
C6H12O6 0,1 - 0,186
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penurunan titik beku tergantung
pada… .
a. Jenis zat terlarut d. Jenis partikel zat terlarut
b. Konsentrasi molal larutan e Jumlah partikel zat terlarut.
c. Jenis Pelarut
12. Di antara lima larutan di bawah ini yang mempunyai titik beku paling tinggi adalah… .
a. Na2CO3 0,3 M d. Mg(NO3)2 0,2 M
b. CH3COOH 0,5 M e. CuSO4 0,2 M
c. Glukosa 0,8 M
13. Percobaan tentang titik beku larutan dari zat-zat yang dilarutkan dalam 100 gram air,
diperoleh data sebagai berikut :
Larutan
No
Zat terlarut Jumlah mol zat Titik beku larutan (oC)
CO(NH2)2 a - t
1
CO(NH2)2 2a - 2t
2
C12H22O11 a - t
3
C12H22O11 2a - 2t
4
NaCl a - 2t
5
NaCl 2a - 4t
6

Berdasarkan data di atas maka penu-runan titik beku larutan ditentukan oleh…
a. macam zat terlarut
b. jenis zat terlarut
c. jumlah partikel zat dalam larutan
d. jumlah massa zat terlarut
e. banyaknya zat terlarut.
14. Suatu zat non elektrolit ( Mr = 40) sebanyak 30 gram dilarutkan dalam 900 gram air,
penurunan titik beku larutan ini adalah -1,550oC. Berapa gram dari zat tersebut harus
dilarutkan ke dalam 1,2 kg air agar diperoleh larutan dengan penurunan titik beku
setengahnya dari penurunan titik beku di atas ?
a. 10 gram
b. 15 gram
c. 20 gram
d. 45 gram
e. 80 gram.
15. Kelarutan CaCl2 dalam air pada 0oC adalah sekitar 5,4 molal. Jika Kf air = 1,86 oC. Maka
penurunan titik beku larutan CaCl2 0,54 molal adalah… .
a. 1,0oC
b. 2,0oC
Kimia Kelas XII 13
c. 2,7oC
d. 3,0oC
e. 5,0oC
16. Supaya air 1 ton tidak membeku pada suhu –5 oC, ke dalamnya harus dilarutkan garam
dapur, yang jumlahnya tidak boleh kurang dari … . ( Kf air = 1,86oC, Mr NaCl = 58,5 )
a. 13,4 kg
b. 26,9 kg
c. 58,5 kg
d. 78,6 kg
e. 152,2 kg
17. Suatu zat organik tersusun dari 40 % karbon, 6,6 % hidrogen, dan sisanya oksigen. Jika 15
gram senyawa tersebut dilarutkan dalam 25 gram air, larutan membeku pada suhu – 6,2
oC. Rumus molekul zat tersebut adalah… .( K air =1,86, Ar C =12, H=1,O = 16 )
f
a. C3H6O2
b. C3H6O3
c. C4H10O2
d. C5H10O5
e. C6H12O6
18. Di antara larutan di bawah ini yang mempunyai tekanan osmotik paling rendah adalah… .
a. 0,01 mol NaCl
b. 0,01 mol C6H12O6
c. 0,01 mol BaCl2
d. 0,01 mol Na3PO3
e. 0,01 mol K3Fe(CN)6
19. Larutan yang isotonis dengan larutan NaCl 0,5 M adalah … .
a. K2CrO4 0,3 M
b. Na2SO4 0,3 M
c. Glukosa 0,5 M
d. Al2(SO4)3 0,2 M
e. FeCl3 0,5 M
20. Tekanan Osmotik larutan BaSO4 0,1 M pada suhu 27 oC, jika larutan terdissosiasi 75 %
adalah… .( R = 0,08).
a. 2,4 atmosfir
b. 4,2 atmosfir
c. 6,0 atmosfir
d. 7,2 atmosfir
e. 8,4 atmosfir

II. Soal Essay


1. Suatu larutan dibuat dengan mencampurkan hidrokarbon – hidrokarbon berikut : 2,13 mol
C7H16, 1,79 mol C8H18, dan 3,11mol C9H20.
Tentukan :
a. Fraksi mol masing-masing hidrokarbon
b. Persen mol setiap komponen dalam larutan.
2. Tentukan fraksi mol larutan :
a. 250 gram gula ( C12H22O11) dilarutkan dalam 900 gram air
b. 250 mL eter (  eter = 0,9 gram / cm3 ) dilarutkan dalam 750 mL alkohol (  alkohol
= 0,8 gram / cm3 ). Rumus eter CH3OCH3 dan alkohol C2H5OH
c. 250 mL asam cuka murni CH3COOH (  asam cuka = 1,19 gram / cm3) dicampur
dengan 1,5 liter air dan  air = 1,0 gram / cm3

Kimia Kelas XII 14


3. Apa yang dimaksud :
a. Sifat koligatif
b. Tekanan osmotik
c. Penurunan titik beku
d. Kenaikan titik didih.
4. Suatu senyawa terdiri dari 42,4 % Karbon, 2,4 % Hidrogen, 16,6 % Nitrogen, dan 37,8 %
Oksigen. Penambahan 6,45 gram senyawa ini dalam 50,0 mL benzena (  benzena =
0,879 gram / cm3 ) menurunkan titik beku dari 5,510C ke 1,350C.
Tentukan massa molekul senyawa tersebut.
5. Sebanyak 0,5 gram poli isobutilena dalam 100 mL larutan benzena menunjukan tekanan
osmotic setinggi 5,51 mm Hg (  benzena = 0,879 gram / cm3 )
Tentukan massa molekul poli isobutilena
6. Sebuah radiator berisi 30 liter air (  air = 1,0 gram / cm 3 ).
Tentukan massa etilen [ C2H4(OH)2] harus ditambahkan ke dalam 30 liter air untuk
menurunkan titik beku larutan sampai 150C
Kf air = 1,860C/m
7. Sejumlah senyawa kovalen dilarutkan dalampelarut benzena , ternyata titik beku turun
sebesar 60C Tentukan molalitas larutan tersebut, jika Kf benzena 5,90C!
8. 10 gram senyawa kovalen A dilarutkan ke dalam 200 gram etileter . Ternyata titik didih
larutan 400C. Tentukan massa molekul zat A bila Kb etileter 2,020C dan titik didih etileter
34,510C
9. 0,115 gram Enzim katalisa dilarutkan dalam air, sehingga volume larutan menjadi 11,4 mL,
pada suhu 270C, tekanan osmotic larutan 9,8 x 10-4 atm . Tentukan massa molekul katalisa
tersebut.
10. Massa jenis sukrosa ( C6H12O6) 9,5 % adalah 1,037gram /cm3.Tentukan tekanan osmotik
larutan pada suhu 2930C ( Ar C=12, H = 1, O = 16)

Nilai Catatan Paraf

Kimia Kelas XII 15


BAB Judul:
2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia

Standar Kompetensi : Kompetensi Dasar :


2. Menerapkan konsep reaksi 2.1. Menerapkan konsep reaksi oksida-reduksi dalam sistem elektrokimia
oksida-reduksi dan elektro- yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah
kimia dalam teknologi dan korosi dan dalam industri.
kehidupan sehari-hari. 2.2. Menjelaskan reaksi oksida-reduksi dalam sel elektrolisis.
2.3. Menerapkan hukum Faraday untuk elektrolisis larutan elektrolit.

Penjelasan tujuan bab :


1. Mampu memahami tentang reaksi reduksi dan oksidasi
2. Mampu memahami sifat reduktor dan oksidator
3. Mampu menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa
4. Mampu melakukan penyetaraan reaksi redoks dan bukan redoks

Uraian isi pelajaran dan Penjelasan teori

A. PENYETARAAN REAKSI REDOKS


1. Metode Bilangan Oksidasi
Di kelas sepuluh kita sudah mempelajari konsep redoks dan bilangan oksidasi. Untuk
menyegarkan ingatan kita, mari kita ingat kembali tentang beberapa konsep dasar bilangan
oksidasi :
a. Atom-atom dalam unsur bebas memiliki bilangan oksidasi nol
b. Atom H dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi +1
c. Dalam hidrida logam ( misalnya NaH, BaH2, AlH3 ), bilangan oksidasi H = -1
d. Atom O dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi –2
e. Dalam senyawa F2O, bilangan oksidasi O = + 2
f. Dalam peroksida ( misalnya H2O2, Na2O2, BaO2 ), bilangan oksidasi O = -1
g. Atom logam dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi positif
h. Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam senyawa = nol
i. Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam ion = muatan ion
j. Jika dua atom berikatan, bilangan oksidasi negatif selalu dimiliki atom yang
keelektronegatifannya lebih besar.

Mol Elektron
Mol elektron adalah selisih bilangan oksidasi. Reaksi reduksi dan oksidasi selalu
berjalan secara bersama-sama. Dasar metode ini adalah bahwa reaksi redoks dapat
berlangsung disebabkan oleh terjadinya transfer elektron antara partikel-partikel baik
beberapa atom, molekul maupun ion Jadi pertambahan bilangan oksidasi dari reduktor
sama dengan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari oksidator. Cara penyetaran reaksi
dalam metode ini adalah dengan reaksi ion dan reaksi molekul.

Reaksi Ion
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan persamaan reaksi redoks dengan
metode bilangan oksidasi adalah sebagai berikut:

Kimia Kelas XII 16


a. Tentukan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi pada ke dua sisi
persamaan reaksi redoks
b. Tuliskan angka bilok ( bilangan oksidasi ) di atas lambang atom yang mengalami
perubahan bilangan oksidasi
c. Buatlah garis yang menghubungkan atom-atom yang mengalami perubahan bilangan
oksidasi.
d. Setarakan dahulu jumlah atom kiri dan kanan persamaan reaksi yang dihubungkan
oleh garis oksidasi dan garis reduksi
e. Tentukan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari oksidator dan jumlah pertambahan
bilangan oksidasi dari reduktor.
f. Samakan jumlah perubahan bilangan oksidasi tersebut dengan cara perkalian.
g. Setarakan muatan dengan menambahkan ion H+ ( dalam suasana asam) atau ion OH-
( dalam suasana basa)
h. Setarakan atom H dengan menambahkan H2O

Sajian Contoh soal

Dalam suasana Asam dalam reaksi ion.


I- + Cr2O7 –2 + H+  Cr+3 + I2 + H2O
Langkah 1. Periksa bilangan oksidasi atom yang berubah

-1 +6 0 +3

I- + Cr2O7 –2 + H+  I2 + Cr+3 + H2O

Langkah . 2 Membuat garis hubung oksidasi dan garis hubung reduksi.


-1 oksidasi 0

I- + Cr2O7 –2 + H+  I2 + Cr+3 + H2O

+6 reduksi +3

Langkah 3. Menyamakan jumlah atom yang dihubungkan garis dan menghitung jumlah
kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi

-1 x2 =-2 (naik 2+ ) 0

2I- + Cr2O7 –2 + H+  I2 + 2 Cr+3 + H2O

( turun 6+ )
+6 x 2 = +12 +3 x2 = +6

Langkah 4. Menyamakan jumlah kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi dengan cara
mengalikan

-1 x2 =-2 x 3 (naik 2+ ) = 12+ 0

2 I- + Cr2O7 – 2 + H+  I2 + Cr+3 + H2O

( turun 6+ )
+6 x 2 = +12 +3 x2 = +6

Kimia Kelas XII 17


Langkah 5. Kalikan bilangan pengali dengan koefisien yang sudah ada untuk memperoleh
koefisien reaksi.

-1 x2 =-2 x 3 (naik 2+ ) = 12+ 0

3 x 2 I- + Cr2O7 –2 + H+  3 I2 + 2 Cr+3 + H2O

( turun 6+ )
+6 x 2 = +12 +3 x 2 = +6

6 I- + Cr2O7 –2 + H+  3 I2 + 2 Cr+3 + H2O


Langkah 6. Selesaikan koefisien yang belum setara ( yaitu H+ dan H2O )
Jumlah O sebelah kiri 7dan sebelah kanan, agar sama maka yang kanan H 2O
dikalikan 7, jadi jumlah atom H menjadi 14, maka H+ di sebelah kiri dikalikan
14
6 I- + Cr2O7 –2 + 14H+  3 I2 + 2 Cr+3 + 7 H2O

Dalam Suasana Basa


Setarakan reaksi redoks berikut dengan metode bilangan oksidasi
CrO4-2 (aq) + C2H4(g) → Cr2O3 (s) + C2H4(OH)2 (aq) dalam suasana basa.
Pembahasan :
 Langkah 1: Menentukan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
 Unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi adalah Cr dari +6 menjadi +3
dan C dari -2 menjadi -1.
 Langkah 2 : menyetarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
dengan memberikan koefisien yang sesuai

Untuk menyetarakan atom Cr beri koefisien 2 untuk CrO4-2

Atom C sudah setara
2CrO4-2(aq) + C2H4 (g) → Cr2O3 (s) + C2H4(OH)2(aq)
( atom Cr dan C sudah setara)
 Langkah 3 : Menentukan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari oksidator dan jumlah
pertambahan bilangan oksidasi dari reduktor.
 Perubahan bilangan oksidasi Cr = 2 x 3 = 6 ( tiap atom Cr berubah dari +6 menjadi +3 )
 Perubahan bilangan oksidasi C = 2 x 1 = 2 ( tiap atom C berubah dari -2 menjadi -1 )
 Langkah 4 : Menyamakan jumlah perubahan bilangan oksidasi tersebut dengan
memberikan koefisien yang sesuai.
 Untuk menyamakan jumlah perubahan bilangan oksidasi, koefisien C2H4 dan
C2H4(OH)2 dikalikan 3, 2CrO4-2 (aq) + 3C2H4 → Cr2O3 (s) +3 C2H4(OH)2 (aq)
 Langkah 5 : Menyamakan muatan.
 Total muatan di ruas kiri = -4
 Total muatan di ruas kanan = 0

Untuk menyamakan muatan, maka di ruas kanan perlu ditambahkan 4 ion OH -
2CrO4-2 (aq) + 3 C2H4 (g) → Cr2O3 (s) + 3 C2H4(OH)2 (aq) + 4 OH-
( muatan setara )
 Langkah 6 : menyetarakan atom H
 Jumlah atom di ruas kiri = 12
 Jumlah atom di ruas kanan = 22
 Tambahkan 5 molekul H2O di ruas kiri
2CrO4-2 (aq) + 3 C2H4 (g) + 5 H2O → Cr2O3 (s) + 3 C2H4(OH)2 (aq) + 4 OH-

Kimia Kelas XII 18


Setarakan reaksi berikut :
1. P + NO3- + H3O+  H3PO4 + NO + H2O
2. As2O3 + Zn  AsH3 +ZnO2-2
3. MnO4- + H2O  MnO2 + OH-
4. Zn + NO- + OH- Zn+2 + NH4+ + H2O

Reaksi redoks dalam bentuk rumus dapat disetarakan dengan metode seperti reaksi ion
dan reaksi redoks dapat berlangsung dalam larutan.

Langkah–langkah Penyetaraan reaksi redoks dengan rumus molekul.


1. Tentukan atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi. Tuliskan bilangan
oksidasi atom tersebut tepat diatas lambang atomya.
2. Setarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi dengan memberikan
koefisien yang sesuai.
3. Tentukanlah jumlah penurunan bilangan oksidasi dari oksidator ( yang mengalami
reduksi) dan jumlah pertambahan bilangan oksidasi dari reduktor ( yang mengalami
oksidasi )
4. Samakan jumlah perubahan bilangan oksidasi dari reduktor dan oksidator dengan
memberikan koefisien yang sesuai.
5. Setarakan atom-atom yang lainnya dengan urutan kation ( logam), anion (non logam),
hidrogen, dan terakhir oksigen.Sering disingkat KAHO

Sajian Contoh Soal :


Selesaikan persamaan reaksi berikut :
C + H2SO4  CO2 + H2O + SO2
Pembahasan :
Langkah 1. Periksa dan tulis bilangan oksidasi atom yang berubah
0 +6 +4 +4

C + H2SO4  CO2 + SO2 + H2O


Langkah 2. Hubungkan garis oksidasi dan garis reduksi antara atom di sebelah kiri dan
atom di sebelah kanan
0 oksidasi +4

C + H2SO4  CO2 + SO2 + H2O

Reduksi
+6 +4
Langkah 3. Menyamakan jumlah atom yang dihubungkan dengan garis oksidasi dan garis
reduksi. Jumlah C yang dihubungkan garis oksidasi sama ( kiri dan kanan
sama yaitu satu).
Langkah 4. Menghitung kenaikan bilangan oksidasi dan penurunan bilangan oksidasi.
0 ( naik +4) +4

C + H2SO4  CO2 + SO2 + H2O

(turun 2+ )

+6 +4

Kimia Kelas XII 19


Langkah 5. Samakan jumlah kenaikan dan jumlah penurunan bilangan oksidasi.
0 ( naik +4) x1 +4

C + H2SO4  CO2 + SO2 + H2O

(turun 2+ ) x 2
+6 +4
Langkah 6. Kalikan angka pengali tadi kepada partikel yang dihubungkan.
0 ( naik +4) x1 +4

C + 2 H2SO4  CO2 + 2 SO2 + H2O

(turun 2+ ) x 2
+6 +4

Langkah 7. Koefisien H2O disesuaikan dengan koefisien H2SO4

0 ( naik +4) x1 +4

C + 2 H2SO4  CO2 + 2 SO2 + 2 H2O

(turun 2+ ) x 2
+6 +4
Langkah 8. Teliti kembali jumlah atom di sebelah kiri dan di sebelah kanan

Soal Latihan
Setarakan reaksi redoks dari
1. As2O3 + Zn  AsH3 + ZnO2-2
2. CaH2 (s) + 2 H2O (l)  Ca(OH)2 (aq) + 2H2 (g)
3. MnO4- + H2O  MnO4 + OH-
4. AgClO3 + Cl2  AgCl + ClO2

2. Metode Setengah Reaksi ( Ion Elektron )


Reaksi reduksi dan oksidasi (reaksi redoks ) sulit untuk ditebak perubahan bilangan
oksidasinya secara spontan. Jika reaksi redoks sebagai satu kesatuan reaksi, maka reaksi
oksidasi dan reaksi reduksinya disebut reaksi setengah oksidasi dan setengah reaksi
reduksi : contoh : Zn + Cu+2  Zn+2 + Cu

Kimia Kelas XII 20


Mari kita lihat diagram di bawah ini :

Redoks
Bilok Bilok
naik turun

½ reaksi ½ reaksi
oksidasi reduksi

Pelepasan Pengikatan
Elektron Elektron

Dalam metode setengah reaksi persamaan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi ditulis
terpisah kemudian digabungkan menjadi persamaan reaksi keseluruhan yang seimbang.

Sajian Contoh soal

1. Reaksi sulfit dan permanganat dalam larutan bersuasana asam.

SO3-2 + H+ + MnO4-  SO4-2 + Mn+2 + H2O

Langkah-langkah penyelesaian :

Langkah 1. Identifikasi spesies yang terlibat dalam perubahan bilangan oksidasi dan
tulislah rangka setengah persamaan berdasarkan hal tersebut.
Oksidasi : SO3-2  SO4-2
Reduksi : MnO4-  Mn+2
Langkah 2. Seimbangkan jumlah atom dari tiap setengah persamaan reaksi.
Untuk larutan bersuasana asam tambahkan satu molekul H 2O untuk tiap atom
O yang diperlukan pada sisi yang kekurangan O.
Pada sisi lainnya dari setengah persamaan reaksi tambahkan dua H+ untuk
tiap molekul H2O yang digunakan.
Oksidasi : SO3-2 + H2O  SO4-2 + 2H+
Reduksi : MnO4- + 8 H+  Mn+2 + 4H2O

Langkah 3. Seimbangkan muatan listrik dari tiap setengah persamaan reaksi


(setengah reaksi oksidasi dan setengah reaksi reduksi ).
Oksidasi : SO3-2 + H2O  SO4-2 + 2H+ + 2e-
( muatan keseluruhan tiap sisi –2 )
Reduksi : MnO4- + 8H+ + 5e-  Mn+2 + 4 H2O
( muatan keseluruhan tiap sisi +2 )

Langkah 4. Dapatkan persamaan reaksi oksidasi – reduksi keseluruhan dengan


menggabungkan kedua setengah persamaan reaksi
5 SO3 –2 + 5 H2O  5 SO4-2 + 10H++ 10e-
2MnO4- + 16 H+ + 10 e- 2Mn+2 + 8H2O

5 SO3 –2 + 5 H2O + 2MnO4- + 16 H+  5 SO4-2 + 10H+ +2Mn+2 + 8H2O

Kimia Kelas XII 21


Langkah 5. Sederhanakan
Bila persamaan reaksi keseluruhan mengandung spesies yang sama pada
kedua sisinya, maka hapuskan spesies tersebut pada sisi yang jumlahnya lebih
sedikit.

5 SO3 –2 + 2MnO4- + 6 H+  5 SO4-2 +2 Mn+2 + 3H2O

Langkah 6. Teliti lagi.


Pastikan bahwa persamaan reaksi keseluruhan seimbang, baik jumlah atom
maupun muatannya. Muatan pada tiap sisi adalah – 6.

2. Contoh reaksi setengah reaksi dalam suasana Basa


Reaksi Cr(OH)3 + OCl- +OH-  CrO4-2 + Cl- + H2O
Langkah-langkah Penyelesaian :

Langkah 1. Identifikasi spesi yang terlibat dalam perubahan bilangan oksidasi dan
tulislah rangka setengah persamaan berdasarkan hal tersebut.
Oksidasi : Cr(OH)3  CrO4-2
Reduksi : OCl-  Cl-

Langkah 2. Seimbangkan jumlah atom dari tiap setengah persamaan reaksi.


Sebagai kunci kita menambahkan OH- pada sisi yang kekurangan atom O
dan H2O pada sisi yang kekurangan atom H. Untuk memperoleh satu
atom O di sisi kiri kita harus menambahkan dua OH - pada sisi itu dan satu
H2O di sisi kanan.
Oksidasi : Cr(OH)3 + 2 OH-  CrO4-2 + H2O ( belum seimbang )
Oksidasi : Cr(OH)3 + 5 OH- CrO4-2 + 4 H2O ( sudah seimbang )

Langkah 3. Seimbangkan muatan listrik dari tiap setengah persamaan reaksi.

Oksidasi : Cr(OH)3 + 5 OH-  CrO4-2 + 4 H2O + 3e-


Reduksi : OCl- + H2O  Cl- + 2OH- ( belum seimbang )
Keseimbangan muatan dicapai dengan penambahan dua elektron di sisi
kiri.
Reduksi : OCl- + H2O + 2e-  Cl- + 2OH- ( sudah seimbang )
Langkah 4. Dapatkan persamaan reaksi oksidasi – reduksi keseluruhan dengan
menggabungkan kedua setengah persaman reaksi
Oksidasi : Cr(OH)3 + 5 OH-  CrO4-2 + 4 H2O + 3e- (x 2 )
Reduksi : OCl- + H2O + 2e-  Cl- + 2 OH- ( x3)

2 Cr(OH)3 + 10 OH- + 3 OCl- +3 H2O 2 CrO4-2 + 8 H2O +3 Cl- + 6OH-

Langkah 5. Sederhanakan
Bila persamaan reaksi keseluruhan mengandung spesi yang sama pada
kedua sisinya, maka hapuskan spesi tersebut pada sisi yang jumlahnya
lebih sedikit.
2 Cr(OH)3 + 4 OH- + 3 OCl-  2 CrO4-2 + 5 H2O +3 Cl-
Langkah 6. Teliti lagi.
Pastikan bahwa persamaan reaksi keseluruhan seimbang, baik jumlah
atom maupun muatannya. Muatan pada tiap sisi adalah – 7.

Kimia Kelas XII 22


SEKILAS INFO UNTUK ANDA !
Cara memperoleh keseimbangan H 2O dan OH- pada setengah persamaan reaksi oksidasi –
reduksi dalam suasana Asam dan Basa.
 Suasana Asam
O + 2 H+ ∞ H2O
 Suasana Basa
O + H2O ∞ 2 OH-
o Menyeimbangkan atom O
 Pada sisi kekurangan oksigen, untuk tiap atom O yang dibutuhkan tambah 2 OH -
 Pada sisi lainnya tambahkan H2O
o Menyeimbangkan atom H
 Pada sisi kekurangan hydrogen, untuk tiap atom H yang dibutuhkan tambahkan
satu H2O
 Pada sisi lainnya tambahkan satu OH-

1. Setarakan persamaan reaksi redoks berikut dengan metode setengah reaksi (elektron ion)
a. Cu (s) + H+(aq) + NO3 –(aq)  Cu+2 + NO(g) + H2O(l)
b. H2O2(aq) + MnO4- (aq) +H+ (aq)  Mn2+ (aq) + H2O (l ) + O2 (g)
c. CN-(aq) + MnO4- (aq) + OH- (aq)  MnO2 (aq) + CNO- (aq) + H2O (l)
d. Br2 (l ) + OH- (aq)  Br- (aq) + BrO3 –(aq) + H2O (l)

2. Setarakan persamaan reaksi redoks berikut dengan metode bilangan oksidasi


a. Fe2S3 (s) + H2O (l ) + O2 ( l )  Fe(OH)3 (s) + S( s)
b. P 4 (g) + NO3- (aq) + H3O+  H3PO4 + NO + H2O
c. As2O3 (aq) + Zn (s)  AsH3 (aq) + ZnO2-2 (aq)
d. C2H5OH (aq) + MnO4-(aq) + OH- (aq) C2H3O2 (aq) + MnO2 (aq) + H2O (l)

B. KOROSI
Suatu contoh penting proses oksidasi reduksi adalah korosi (perkaratan) logam-logam,
terutama besi. Kenyataan bahwa banyak biaya yang digunakan untuk melindungi korosi dan
banyak kerugian yang ditimbulkan oleh korosi.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya korosi :


1. Adanya gas oksigen dan uap air
2. Adanya elektrolit, misal garam yang dapat membantu atau memberikan suasana untuk
dapat berlangsungnya reaksi redoks.
3. Lapisan zat lain pada permukaan logam
4. Lapisan-lapisan zat-zat yang dapat larut membentuk asam, seperti gas SO2, SO3, CO2 dan
lain-lain.
5. Perbedaan potensial elektroda dari logam lain. Misalnya :
a. Logam besi bersentuhan dengan seng, Seng sebagai anoda dan besi sebagai katoda,
seng yang cepat habis.
b. Logam besi bersentuhan dengan timah, besi sebagai anoda, besi cepat mengalami korosi.
6. Pengaruh arus listrik ( contoh percobaan C besi sebagai anoda mengalami oksidasi
Fe → Fe+2 + 2e ( besi mengalami korosi ).

Cara Pencegahan Korosi


1. Melapisi permukaan dengan cat atau bahan pelapis lainnya.
2. Melapisi dengan lapisan tipis, misal tembaga melalui pelapis listrik atau dengan timah
hitam dengan mencelupkannya ke dalam logam cair.
Pelapisan dilakukan dengan cara elektrolisis yang disebut ELECTROPLATING.

Kimia Kelas XII 23


3. Penyolderan yaitu dengan cara menghubungkan langsung dengan logam aktif atau dengan
logam Magnesium.
4. Melumuri logam dengan oli atau gemuk.
5. Dibalut dengan plastik.

1. Apa yang dimaksud dengan korosi?


2. Sebutkan faktor–faktor yang menyebabkan terjadinya korosi?
3. Bagaimana cara menghindari terjadinya korosi pada tembaga dan besi?
4. Tuliskan setengah persamaan dan persamaan keeluruhan Jika:
a. Sebuah kawat tembaga dililitkan di sepanjang paku besi.
b. Paku tersebut digerakan melalui sekeping seng.
5. Rancanglah kegiatan sederhana bagaimana cara pencegahan terjadinya korosi ? ( tugas
kelompok)

C. SEL ELEKTROKIMIA

Isi Materi pelajaran

1 Potensial Elektroda ( E0 )
Potensial elektroda adalah potensial listrik yang dihasilkan oleh suatu reaksi reduksi.
Makin mudah suatu logam mengalami reduksi makin besar potensial elektroda yang
ditimbulkannya. Jadi makin ke kanan letak suatu logam pada deret Volta makin besar potensial
elektrodanya. Deret Volta urutan kereaktifan logam mulai dari reduktor terkuat (mudah
teroksidasi) sampai reduktor terlemah (sukar teroksidasi)
K Ba Ca Na Mg Al Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au

2. Sel Elektrokimia
Transfer elektron pada reaksi redoks di dalam larutan berlangsung melalui kontak langsung
antara partikel-partikel berupa atom, molekul, atau ion yang saling serah terima elektron.
Contoh reaksi redoks berikut:
Zn + Cu+2  Zn+2 + Cu
Untuk menghindari kesenjangan ini ion negatif akan mengalir menuju larutan ion Zn +2
sebaliknya ion Zn+2 bergerak menuju larutan Cu. Maka kedua larutan dihubungkan dengan
jembatan garam.
Keseluruhan sistem pemindahan elektron melalui rangkaian tertutup disebut sel
elektrokimia atau lebih umum disebut sel. Elektroda tempat dimana terjadi setengah reaksi
oksidasi disebut anoda, sedangkan elektroda tempat dimana terjadi setengah reaksi reduksi
disebut katoda

Diagram Sel
Berdasarkan konvensi bahwa penulisan setengah reaksi reduksi atau setengah reaksi oksidasi
digunakan lambang. Penulisan lambang ini disebut diagram sel.
Anoda jembatan garam katoda

Zn(s)  Zn+2 (aq)  Cu+2 (aq)  Cu (s)

½ reaksi oksidasi ½ reaksi reduksi

Kimia Kelas XII 24


Pada sel volta di samping
terjadi reaksi :
Cu2+ + 2e  Cu (Sel 2)
Zn  Zn2+ + 2e (Sel 1)

Sel 2 Sel 1

Garis yang tegak lurus tunggal merupakan batas antara suatu elektrode dan fase lain ( misal
larutan ). Garis tegak lurus ganda menekankan bahwa larutan tersebut dihubungkan dengan
jembatan garam. Penulisan Zn(s)  Zn+2 (aq) merupakan pasangan oksidasi dan Cu+2 (aq) 
Cu (s) merupakan pasangan reduksi.
Sajian Contoh soal:
Fe + Cu+2 → Fe+2 + Cu,
½ reaksi reduksi : Cu+2 + 2e → Cu
½ reaksi oksidasi. : Fe → Fe+2 + 2e

Diagram sel ini dapat dituliskan sebagai berikut :

Fe │ Fe+2 (1M) ║ Cu+2 ( 1M) │ Cu

Elekroda Jembatan garam Elektroda


ion serta ion serta
konsentrasinya konsentrasinya
½ reaksi oksidasi ½ reaksi reduksi
Sajian Contoh soal
Hitunglah E0 sel dari reaksi : Br2 + Cu → Cu+2 + 2 Br-
jika diketahui :
E0 Br2 + 2e → 2 Br- = + 1,06 volt
E0 Cu+2 + 2e → Cu = +0,52 volt

Pembahasan :
Menguraikan ½ reaksi reduksi dan ½ reaksi oksidasi
½ reaksi reduksi : Br2 + 2e → 2 Br-
½ reaksi oksidasi. : Cu → Cu+2 + 2e
Menghitung E0 sel
E0 sel = E0 red - E0oks
= 1,06 - ( + 0,52 )
= + 0 , 54 volt.

Soal Latihan

1. Apakah reaksi redoks Pb + Zn+2 → Pb+2 + Zn dapat berlangsung ?


2. Tuliskan reaksi redoks dari masing-masing sel berikut:
a. Mn(s) │ Mn+2 (1M) ║ Fe+2 ( 1M) │ Fe(s)
b. Mg (s)│ Mg+2 (1M) ║ Cl- ( 1M) │ Pt(s)
3. Hitung E0 sel soal no. 2

Kimia Kelas XII 25


Isi materi pelajaran

Potensial Elektroda ( E0 )
Untuk menghitung potensial suatu sel, maka kita harus mempunyai pembanding atau
acuan tertentu. Elektroda pembanding untuk pengukuran potensial sel digunakan elektroda
acuan yaitu elektroda Hidrogen ( Standart Hidrogen Elektroda = SHE).
Contoh :
Cu+2 (aq) (1M)  Cu(s) E0 = ….?
Cl2( g ) +2e-  2Cl- E0 = ….?
Untuk menentukan harga E0 untuk elektroda Cu dan Cl, maka kita perlu mengukur beda
potensial antara kedua elektroda tersebut. Hal ini dapat dihitung dengan sel elektrokimia,
dimana salah satu adalah SHE, sedang elektoda baku di ukur melalui elektroda lainnya.
Maka penulisan E0 selnya sebagai berikut :
Pt, H2 (g,  H+ (aq)  Cu+2 ( aq )  Cu(s) E0 sel = 0,337 V
Reaksi yang terjadi pada sel Volta adalah sebagai berikut :
Oksidasi : H2(g)  2 H+ ( aq ) + 2e-
Reduksi : Cu+2 (aq ) + 2e  Cu (s)

Keseluruhan : H2( g ) + Cu+2 (aq )  2H+ (aq ) + Cu (s) E0 sel = 0,337 V.


Berdasarkan persetujuan Internasional potensial eletroda baku ( E0 ) adalah berdasar
kecenderungan terjadinya proses reduksi pada elektroda. Jadi potensial sel sama dengan
potensial reduksi. Adapun potensial oksidasi standart ( POS ) sama dengan potensial reduksi
Standart ( PRS ) tetapi tandanya berlainan

POS = - PRS

Potensial Sel Standart ( PSS ) atau E0 sel dihitung menurut salah satu cara berikut :

Cara I : Cara Penjumlahan


Menurut cara ini, potensial sel dihitung dengan menjumlahkan PRS dan POS
E0 sel = PRS + POS
Atau E0 sel = E0 red + E0oks

dimana POS = - PRS


POS – Potensial Oksidasi Standart
PRS – Potensial Reduksi Standart.

Cara II : Cara Selisih PRS


Menurut cara ini, potensial sel dihitung dari selisih PRS katoda dengan PRS anoda.
PRS katoda dapat juga ditulis PRS red sebab pada katoda terjadi reduksi
PRS anoda dapat juga ditulis PRS oks karena pada anoda terdapat oksidasi.

E0 sel = PRS red –PRS oks

E0 sel = E0 red –E0 oks

Ada dua jenis sel elektrokimia yaitu :


1. Sel Volta ( Sel Galvani )
2. Sel Elektrolisa

Persamaan sel volta dan sel elektrolisis


1. Pada keduanya digunakan elektrode yaitu katode, anode dan larutan elektrolit
2. Reaksi yang terjadi pada sel elektrokimia adalah reaksi redoks. Pada katode terjadi reaksi
reduksi dan pada anode terjadi reaksi oksidasi.

Kimia Kelas XII 26


Perbedaan :
Sel Volta Sel Elektrolisis
1. Energi kima menjadi energi listrik 1. Energi listrik menjadi energi kimia
2. Katode adalah kutub +; anode kutub - 2. Katode kutub -; anobe kutub +.
3. Reaksi redoks spontan (bereaksi sendiri) 3. Reaksi tidak spontan, reaksi berlangsung
menghasilkan energi listrik dengan bantuan energi listrik dari luar

Sel Volta
Prinsip Kerja Sel Volta adalah
a. Energi hasil dari reaksi ini dirubah menjadi energi listrik
b. Reaksi yang berlangsung adalah reaksi redoks
c. Pada katoda terjadi reduksi, dan merupakan kutub positif
d. Pada anoda terjadi oksidasi, dan merupakan kutub negatif.
Jadi Katoda positif, anoda negatif disingkat KPAN yang dibaca KAPAN ). Potensial listrik yang
dihasilkan oleh sel elektrokimia dinamakan potensial Sel ( E0 sel )

Esel = E0 reduksi – E0 oksidasi

Agar reaksi dapat berlangsung spontan maka E sel harus positif.

Sajian Contoh Soal :


Produksi Energi Listrik dari Reaksi Kimia
Penggunaan yang penting dalam sel Volta adalah produksi energi listrik dari reaksi kimia
(perubahan kimia ). Jenis-jenis sel Volta :
a. Aki
Reaksi Pengosongan Aki :
Anoda : Pb (s ) + HSO4-(aq) PbSO4 (s) + H+ (aq) + 2e-
Katoda : PbO2 (s) + HSO4- (aq) + 3H+ (aq) +2e-  PbSO4 (s) + H2O ( l )

Pb(s) + PbO2 (s) + 2HSO4- (aq) +2H+ (aq)  2PbSO4 (s) + 2 H2O (l).

Anoda dan katoda berubah menjadi zat yang sama yaitu PbSO 4. Apabila permukaan kedua
elektroda sudah tertutupi oleh PbSO4, maka tidak terdapat perbedaan potensial lagi
sehingga Aki perlu diisi kembali.
Selama pengosongan Aki H2SO4 diikat oleh air, akibatnya konsentrasi H2SO4 berkurang
dan massa jenis larutan juga berkurang.
Reaksi Pengisian Aki
Elekroda Pb sebagai Katoda dan elektroda PbO2 sebagai Anoda
Katoda : PbSO4 ( s) + H+ (aq) +2e-  Pb (s) + HSO4-(aq)
Anoda : PbSO4(s) + 2 H2O ( l )  PbO2 (s) + HSO4- (aq) + 3H+ (aq) + 2e-

2PbSO4(s) + 2H2O (l)  Pb(s) + PbO2 (s) + 2HSO4- (aq) + 2 H+


b. Bateri Kering ( Sel Leclanche )
Sel Leclanche merupakan sel primer sehingga tidak dapat diisi kembali. Oksidasi terjadi
pada anode seng( Zn ) dan reduksi terjadi pada katoda korbon ( C) yang bersifat inert
(sukar bereaksi). Elektrolitnya adalah pasta yang basah terdiri dari MnO 2, ZnCl2, NH4Cl,
dan karbon hitam. Perbedaan potensial antara kedua elektroda itu sekitar 1,5 volt, Sel ini
disebut sel kering.
Reaksi pada anoda sangat sederhana, yaitu oksidasi Zn menjadi Zn +2
Oksidasi : Zn (s)  Zn+2 (aq ) +2e-
Reduksi : 2MnO2 (s) + H2O (l) + 2e- Mn2O3 (s) +2 OH-(aq)
Reaksi asam basa terjadi antara NH4+ dan OH-
Reaksi asam basa : NH4+ (aq) + OH- (aq)  NH3 (g) + H2O (l)

Kimia Kelas XII 27


c. Bateri Alkalin
Baterai Alkalin pada dasarnya sama dengan sel Leclanche, tetapi bersifat basa, karena
menggunakan KOH sebagai pengganti NH4Cl dalam pasta. Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut :

Anode : Zn (s) + 2 OH- (aq)  Zn (OH)2 + 2e-


Katode : 2 MnO2 (s) + 2 H2O ( l) + 2 e  2MnO(OH)(s) + 2OH-(aq)
-

Potensial baterai alkalin juga 1,5 volt.


d. Baterai Nikel – Kadmium
Baterai Nikel – Kadmium merupakan baterai yang dapat diisi ulang. Reaksi sel yang terjadi
sebagai berikut :
Anode : Cd (s) + OH-(aq)  Cd (OH)2 (s) + 2e-
Katode : NiO2 (s) + 2H2O (l) +2e-  Ni (OH)2 (s) + 2OH- (aq)

Keseluruhan : Cd(s) + NiO2(s) + 2 H2O (l)  Cd (OH)2 (s) + Ni(OH)2 (s)


e. Baterai Perak – Seng
Kontruksinya adalah sebagai berikut :
Zn, ZnO (s)  KOH (jenuh )  AgO (s), Ag
Sel Perak – seng bentuk ion dari Ag+ adalah Ag +2 dan bukannya bentuk Ag yang umum.
Setengah reaksi sel waktu digunakan adalah sebagai berikut :

Anode : Zn(s) + 2 OH- (aq)  ZnO (s) + H2O (l ) + 2e-


Katoda : AgO (s) + H2O (l ) + 2e-Ag ( s ) + 2 OH- (aq)

Keseluruhan : Zn(s) + AgO(s)  ZnO (s) + Ag (s )


Setengah reaksi dan keseluruhan reaksi adalah sebaliknya pada waktu pengisian.
Kapasitas penyimpanan listrik dari sel Perk – Seng adalah yang terbesar dari sel – sel
yang ada di perdagangan, yaitu sekitar enam ( 6) kali lebih besar dari pada sel Timbal. (Pb)
dengan ukuran yang sama.
Kelemahan sel ini adalah hanya dapat di isi beberapa ratus kali sebelum elektrodenya
rusak, dan harganya tinggi.

Soal Latihan

1. Tuliskan reaksi pemakaian dan pengosongan Aki


2. a. Apa perbedaan sel bahan bakar dengan sel elektrokimia ?
b. Sel bahan bakar ramah lingkungan. Jelaskan apa maksudnya!
3. Apa fungsi grafit dalam pasta yang digunakan dalam baterai kering ?
4. Mengapa baterai Nikel – Kadmium dapat diisi ulang ?
5. Sel Nikel – Kadmium mempunyai satu elektroda Cd(OH)2 padat yang dilapiskan pada
Kadmium sebagai anoda, sedang elektroda kedua dilapisi dengan Ni(OH) 2 dan Ni(OH)3
elektrolitnya adalah larutan KOH.
Tuliskan :
a. Reaksi elektrodanya.
b. Reaksi keseluruhan waktu sel digunakan.

Sel Elektrolisa ( Elektrolisis)


Susunan Sel Elektrolisis
Hantaran listrik melalui larutan yang disertai reaksi kimia disebut elektrolisis.
Elektrolisis merupakan reaksi redoks tidak spontan. Jadi pada elektrolisis terjadi
perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Sama seperti sel Volta reaksi di katode adalah
reduksi dan reaksi di anode adalah oksidasi. Keseluruhan reaksi kimianya adalah:
Sel Votla : Zn ( S ) + Cu+2 (aq)  Zn+2(aq) + Cu (s) E0 sel = + 1, 097 volt

Kimia Kelas XII 28


Dalam reaksi elektrolisis, energi listrik digunakan untuk menghasilkan suatu kimia yang
berlangsung tidak spontan, maka E0 selnya adalah negatif.

Elektrolisis : Cu (s) + Zn+2(aq)  Zn ( S ) + Cu+2 (aq) E0 sel = - 1, 097 volt

e e

Anoda Katoda

Kation
Anion

Larutan elektrolit
Reaksi – reaksi Elektrolisis
Apabila listrik dialirkan melalui lelehan senyawa ion maka senyawa ion itu akan diuraikan.
Kation direduksi di katode dan anion dioksidasi di anode. Reaksi elektrolisis ada 2 jenis yaitu :
1. Lelehan garam
2. Larutan garam

1. Lelehan garam
Sajian Contoh soal

Lelehan NaCl
Jika lelehan NaCl dialiri listrik, maka NaCl akan terurai menjadi Na dan Cl2.
NaCl  Na+ + Cl-
Katode : Na+ + e-  Na ( 2x)
Anode : 2 Cl-  Cl2 + 2e-

Keseluruhan : 2Na+ + 2Cl- 2Na + Cl2

2. Larutan Garam
Reaksi elektrolisis dalam larutan elektrolit berlangsung lebih kompleks. Spesi yang
bereaksi belum tentu kation atau anionnya, tetapi mungkin saja air atau elektrodanya.
Untuk menuliskan reaksi elektrolisis larutan elektrolit. Perlu mempertimbangkan beberapa
faktor yaitu :
a. Reaksi – reaksi kompetensi pada tiap – tiap elektrode
1). Spesi yang mengalami reduksi di katode adalah yang mempunyai potensial
elektrode lebih positif.
2). Spesi yang mengalami oksidasi di anode adalah yang mempunyai potensial
elektrode yang lebih negatif.
b. Jenis Elektrode, apakah inert atau aktif. Elektrode Inert adalah electrode yang tidak
terlibat dalam reaksi. Elektrode inert yang sering digunakan adalah Platina dan Grafit
Pada elektrolisis larutan elektrolit, di katode terjadi kompetisi atau persaingan antara kation
elektrolit dan molekul air ( pelarut ) dalam menangkap elektron.

Kimia Kelas XII 29


Sajian Contoh soal :
1. Elektrolisis larutan NaCl
Reaksi reduksi yang berkompetisi sebagai berikut :
Na+ + e → Na E0 = -2,71 volt
2H2O + 2e → 2OH- + H2 E0 = - 0,83 volt.
Berdasarkan harga E0 H2O lebih mudah menangkap elektron dibandingkan Na +. Yang
berlangsung dikatode adalah reduksi terhadap H2O menghasilkan gas H2.
Reaksi lengkap:
2NaCl → Na+ + Cl-
H2O → OH- + H+
Katode : 2H2O + 2e → 2OH- + H2
Anode : 2 Cl- → Cl2 + 2e .
NaCl + H2O → Na+ + 2 OH- + Cl2(g) + H2 ( g)

2. Elektrolisis Larutan Na2SO4


Elektrolisis larutan Na2SO4 menghasilkan ion OH- dan gas H2 di katode serta ion H+
dan O2 di anode. Dalam larutan Na2SO4 terdapat tiga spesi yaitu Na+, ion SO4-2 dan air.
Spesi yang mungkin mengalami reduksi di katode adalah ion Na+ dan molekul air. Karena
potensial air lebih besar maka oksidasi air lebih mudah berlangsung. Jadi elektrolisis
Na2SO4 dapat ditulis sebagai berikut :
Na2SO4 (aq)  2Na+ (aq) + SO4-2 ( aq )
Katode : 2 H2O ( l ) + 2 e  2OH- (aq) + H2 (g) (2x)
Anode : 2H2O (l)  4 H+ (aq) + O2 (g) + 4e .
Keseluruhan : 6H2O ( l ) 4 OH- (aq) + 2H2 (g) + 4 H+ (aq)+ O2 (g)
4 OH- (aq) + 4 H+ (aq)  4 H2O (l)
Reaksi bersih : 2H2O ( l )  2 H2 (g) + O2 (g)

3. Elektrolisis Larutan KI dengan elektroda grafit ( C )


Pada elektrolisis larutan KI terbentuk gas hidrogen ( H 2 ) di katode dan iodine di
anode, larutan di sekitar bersifat basa. Dalam larutan KI terdapat tiga jenis spesi yaitu K+,
ion I-, dan molekul air. Kemungkinan reaksi yang terjadi di katode adalah reduksi ion K +
atau reduksi air.
K+ (aq) + e  K (s) E0 = - 2,92 V
2H2O ( l ) + 2e  2 OH- (aq) + H2 (g) E0 = - 0,83 V
Oleh karena potensial reduksi air lebih besar maka reduksi air lebih mudah berlangsung.
Reaksi yang terjadi di anode adalah oksidasi ion I- atau oksidasi air.
2I- (aq)  I2 (s ) + 2e E0 = - 0,54 V
2H2O ( l )  4 H (aq) + O2 (g) + 4e
+ 0
E = - 1,23 V
Elektrolisis larutan KI terjadi reaksi yang menghasilkan H2, OH-, dan I2.
KI (aq)  K+ (aq) + I- (aq)
Katode : 2H2O (l ) + 2e  2 OH- (aq) + H2 (g)
Anode : 2I- (aq)  I2 (s) + 2e .
Keseluruhan : 2H2O (l ) + 2I- (aq)  2 OH- (aq) + H2(g) + I2 (s)
Reaksi rumus : 2 H2O ( l ) + 2 KI (aq)  2 KOH (aq) + H2 (g) +I 2(s)
Elektrolisis larutan CuSO4 dengan katode grafit ( C) dan anode tembaga( Cu)
Pada elektrolisis larutan CuSO4 dengan katode grafit dan anoda Cu terbentuk
endapan Cu di katode dan anodenya (Cu ) larut.
Berbeda dengan elektroda grafit yang inert (sukar bereaksi), logam-logam dapat
mengalami oksidasi di anode. Reaksi yang terjadi anode adalah reduksi ion Cu +2 atau
reduksi air.
Cu+2 (aq) +2e  Cu (s) E0 = + 0 ,34 V
2H2O ( l ) + 2e  2 OH (aq) + H2 (g)
- E0 = - 0,83 V
Karena potensial reduksi Cu lebih besar maka reduksi ion Cu+2 lebih mudah berlangsung,
+2

Reaksi yang terjadi di anode adalah oksidasi ion SO4-2, oksidasi air atau oksidasi Cu.
2SO4 –2(aq)  S2O8-2 (aq) + 2e E0 = - 2,71 V
2H2O (l ) 4H (aq) + O2 (g) + 4e
+ E0 = - 1,23 V

Kimia Kelas XII 30


Cu(s) Cu+2 (aq) +2e E0 = - 0,34 V
Karena potensial oksidasi Cu paling besar maka oksidasi Cu lebih mudah berlangsung.
Elekrolisis larutan CuSO4 dengan katode grafit dan anode Cu menghasilkan endapan di
katode dan melarutkan Cu di anode.
CuSO4 ( aq ) Cu+2 (aq) + SO4 –2 (aq)
Katode : Cu+2 (aq) + 2e  Cu (s)
Anode : Cu (s)  Cu+2 (aq) +2e

Keseluruhan : Cu ( s)  Cu(s)
(Anode) ( katode )

SEKILAS INFO UNTUK ANDA !


Disimpulkan bahwa spesi yang paling mungkin mengalami :
 Reduksi di katode adalah spesi yang mempunyai potensial reduksi terbesar.
 Oksidasi di anode adalah spesi yang mempunyai potensial oksidasi terbesar.

Reaksi – reaksi di Katode ( Reduksi )


Reaksi di katode tergantung dari pada jenis kation dalam larutan. Jika kation berasal
dari logam-logam aktif, yaitu logam-logam yang potensial elektrodenya lebih kecil (lebih
negatif dari pada air), maka air yang tereduksi.
Contoh :
1. Pada elektrolisis larutan NaCl (kation Na+) , air yang tereduksi, bukan ion Na+.
2. Pada elektrolisis larutan CuSO4 ( kation Cu+2 ) , ion Cu +2 yang tereduksi.

Reaksi – reaksi di Anode ( Oksidasi )


Elektrode positif ( anode ) mungkin saja ikut bereaksi, melepaskan elektron dan
mengalami oksidasi. Kecuali Pt dan Au, pada umumnya logam mempunyai potensial
oksidasi lebih besar dari pada air atau anion sisa asam . Oleh karena itu jika anode tidak
terbuat dari Pt, Au atau grafit, maka anode akan teroksidasi.
L (s)  L+x (aq) + x e-
Elektrode Pt, Au dan grafit ( C ) digolongkan sebagai elektrode inert ( sukar
bereaksi). Jika anode terbuat dari elektrode inert, maka reaksi anode tergantung pada
jenis ion dalam larutan. Anion sisa asam seperti SO 4-2 , NO3 -, dan PO4-3 mempunyai
potensial oksidasi lebih negatif dari pada air. Anion-anion seperti ini sukar diokasidasi
sehingga yang teroksidasi air.
2H2O (l ) 4H+ (aq) + O2 (g) + 4e

Pada Elektrolisis
Reaksi Pada Katode ( reduksi terhadap Reaksi Pada Anode ( oksidasi terhadap
Kation) anion)
1. Ion-ion logam alkali, alkali tanah, Al+3 1. Ion-ion yang mengandung atom dengan
dan ion-ion logam yang memiliki E0 bilangan oksidasi maksimum, misalnya
lebih kecil dari -0,83 volt tidak SO4- atau NO3- tidak dapat dioksidasi.
direduksi dari larutan. Yang direduksi Yang dioksidasi adalah pelarut ( air )dan
adalah pelarut ( air) yang terbentuklah terbentuklah gas oksigen ( O2)
gas Hidrogen (H2) 2H2O →4 H+ + 4e + O2
2 H2O + e → 2 OH- + H2 2. Ion-ion halida (X- ), yaitu F-,Cl-, Br- dan I-,
2. Ion-ion logam yang memiliki E0 lebih dioksidasi menjadi halogen ( X2) yaitu F2,
besar dari – 0,83 direduksi menjadi Cl2, Br2 dan I2
logam yang diendapkan pada 2X- → X2 + 2e
permukaan katode. 3. IonOH- dari basa dioksidasi menjadi gas
Mn+ + n e → M oksigen( O2)
3. Ion H+ dari asam direduksi menjadi gas 4OH- →2 H2O + 4e + O2
hydrogen ( H2) 4. Pada proses penyepuhan dan pemurnian
2 H+ + 2 e → H 2 logam, maka yang dipakai sebagai
Kimia Kelas XII 31
4. Jika yang dielektrolisis adalah leburan anode adalah suiatu logam (bukan Pt
(cairan ) elektrolit tanpa ada air, maka atau C), sehingga anode (logam)
ion-ion pada No.1 di atas dapat mengalami oksidasi mejadi ion yang
mengalami reaksi nomor 2, sehingga larut.
diperoleh logam yang diendapkan M→ M n+ + n e
pada permukaan kotode.

Sajian Contoh :
1. elektrolisis larutan MgCl2 cair
Pembahasan :
Katoda : Mg +2 + 2e → Mg
Anoda : 2 Cl- → Cl2 + 2e
2. elektrolisis larutan AgNO3
Pembahasan :
Katode : Ag+ + e → Ag(s) (x 4)
Anode : 2H2O → 4H+ + O2 + 4e ( x 1 )

4 Ag + + 2 H2O → 4 Ag + 4H + + O2

D. KEGUNAAN SEL ELEKTROLISIS


1. Penyepuhan
Pelapisan sendok (katoda) dengan atom Ag akan melindungi logam besi dari
perkaratan, sebab atom Ag yang menutupi permukaan sendok adalah logam yang tahan
karat. Proses pelapisan bahan / alat dipasang sebagai katoda, dengan atom dari unsure
yang tahan karat ( tahan aus ) melalui reduksi ionnya, disebut PENYEPUHAN.

Sajian Contoh soal


Sel elektrolisa :
a. Anoda logam Ag
b. Katoda sendok besi
c. Elektrolit larutan AgNO3
Reaksi pada katoda :
 Pada katoda terdapat Ag+ dan molekul air
 Yang tereduksi adalah ion Ag+, sebab E0 nya lebih besar dari pada E0 molekul air.
Ag+ + e  Ag E0 = + 0,80 volt
2H2O + 2e-  2 OH + H2
- E0 = - 0,83 volt.
Jadi reaksi di katoda :
Ag+ + e -  Ag.

Reaksi pada Anoda :


 Di sekitar anoda terdapat ion NO3-, molekul air dan atom-atom Ag pada lempeng
anoda sendiri.
 Ion NO3- tidak akan dioksidasi dalam larutan air, maka tinggal atom Ag dan molekul air
bersaing untuk oksidasi.
 Dengan
H2O  2H+ + ½ O2 + 2e- E0 = + 1,23 volt.
Ag  Ag + e-
+ E0 = + 0,80 volt.
Maka yang dioksidasi adalah atom Ag, sebab E0 lebih kecil.
Ag  Ag+ + e-
Penjumlahan reaksi anoda dan katoda
Anoda : Ag  Ag+ + e-
Katoda : Ag+ + e  Ag

Keseluruhan : Ag + Ag+  Ag+ + Ag


Anoda Katoda

Kimia Kelas XII 32


2. Pemurnian Logam
Tembaga dimurnikan dengan cara elektrolisis tembaga kotor dijadikan anode,
sedangkan katode digunakan tembaga murni. Larutan elektrolit yang digunakan adalah
larutan CuSO4. Selama elektrolisis, tembaga dari anode terus-menerus dilarutkan
kemudian diendapkan pada katode.
CuSO4 (aq)  Cu +2 (aq) + SO4-2 (aq)
Katode : Cu+2 (aq) +2e-  Cu (s)
Anode : Cu (s)  Cu +2 (aq) + 2e-

Keseluruhan : Cu (s)  Cu (s)


Anode Katode
3. Produksi Zat
Klorin dan natrium hidroksida dibuat dari elektrolisis larutan natrium klorida. Proses ini
diseburt proses Klor-Alkali dan merupakan proses industri yang paling penting.
Reaksinya sebagai berikut :
NaCl (aq)  Na+ (aq) + Cl- (aq)
Katode : 2H2O (l) +2e-  2 OH- (aq) + H2 (g)
Anode : 2 Cl-(aq)  Cl2 (g) + 2e-
Keseluruhan :2H2O (l) + 2Cl-(aq)  2OH-(aq) +H2(g) +Cl2 (g)
Reaksi Umum : 2H2O (l) + 2NaCl (aq)  2 NaOH (aq) + H2 (g) + Cl2 (g)

1. Diketahui potensial reduksi standar Cr2+ = -0,91 volt dan Mn2+ = -1,03 volt. Tentukan
potensial sel standar dari Mn / Mn2+ // Cr2+ / Cr dan reaksi selnya!
2. Tuliskan reaksi elektrolisis dari larutan garam dapur!
3. Jelaskan Proses Penyepuhan Emas!
4. Produksi komersial magnesium melibatkan elektrolisis dari leburan MgCl2. Mengapa tidak
digunakan elektrolisis sederhana dari larutan MgCl2 saja ?

E. HUKUM FARADAY
Hukum Faraday I
Jumlah massa zat (atom, senyawa atau ion) yang diendapkan atau dibebaskan (G) (menjadi
gas atau ion) “berbanding langsung dengan jumlah muatan listrik (Q) yang mengalir melalui sel
elektrolisa”
Jumlah muatan listrik ( Q ) sama dengan hasil kali dari kuat arus ( i ) dan waktu ( t)
G = Q atau G = i x t
Hukum Faraday II
Massa zat dari beberapa unsur berbeda yang dibebaskan pada elektrolisis ( G ) yang berbeda,
berbanding lurus dengan massa ekivalen unsur tersebut ( ME ).
G = ME
Ar atau Mr
Massa ekivalen (e) =
Jumlahelektron

Harga massa ekivalen ( e ) masing-masing unsur hasil elektrolisis tergantung dari jumlah
elektron yang dibebaskan atau diserap.

Kimia Kelas XII 33


Sajian Contoh Soal :
 Halogen ( X2) dihasilkan melalui reaksi :
2 X-  X2 + 2e-
Pembentukan 1 molekul X2 melibatkan 2 elektron
Mr X 2
Massa ekivalen (ME) X2 = = Ar unsur X
2
 Logam ( M ) dihasilkan melalui reaksi :
Mn+ + ne-  M

Pembentukan 1 molekul logam melibatkan n elektron, dengan n = muatan ion logam.


Ar logam Ar logam
Massa ekivalen( ME ) logam = atau ME logam
muatanion Biloklogam
Muatan listrik mempunyai satuan coulomb, sedangkan kimia mempunyai satuan jumlah zat
yaitu mol. Muatan listrik satu coulomb sama dengan muatan elektron sebanyak 6,242 x 1018
elektron.
1 coulomb = 6,242 x 1018 elektron
1 mol elektron = 6,02 x 10 23 elektron
1 coulomb
Maka 1 mol elektron = 6,02 x 10 23 18
6,242  10
4
= 9,649 10 coulomb
= 96,490 coulomb.

Untuk mengenang jasa Michael Faraday, bilangan 9,6490 x 104 sering dibulatkan menjadi 9,65
x 104 atau 96500 dan disebut tetapan faraday.
1 faraday ( 1 F ) = 1 mol elektron = muatan 96500 coulomb F
coulomb it
1 F atau 1 mol elektron = 
96500 96500
Keterangan :
F = jumlah listrik dalam faraday ( jumlah mol elektron )
i = kuat arus ( ampere )
t = waktu ( detik )

Jika kedua hukum faraday digabungkan , maka :

it G1 G2
G = ME. F atau G = x ME atau 
96500 Me1 ME
2

Keterangan :
G = Massa zat yang dibebaskan ( gram )
ME = Massa ekivalen
i = Kuat arus ( ampere )
t = waktu ( detik )

Sajian Contoh Soal :


1. Berapa massa tembaga akan diendapkan oleh arus listrik sebesar 1,5 Ampere selama
satu jam dari elektrolisis CuSO4 ?
Pembahasan :
Reaksi yang terjadi : CuSO4 (aq) → Cu+2 (aq) + SO4-2 (aq)
Reaksi pada eletroda katoda ( reduksi ) : Cu+2 (aq) + 2 e → Cu (s)
1 mol Cu ≈ 2 mol elektron

Kimia Kelas XII 34


i t
mol elektron = mol
96500
1,5  60 menit 60 detik
mol elektron = mol
96500
= 5,6 . 10-2 mol
mol Cu = ½ x mol elektron
mol Cu = ½ x 5,6 . 10-2
mol Cu = 2,8. 10-2
mol Cu = 0,028
massa Cu yang diendapkan adalah = 0,028 x 63,5 gram
= 1,778 gram = 1,78 gram.
2. Berapa liter gas Oksigen ( STP ) dapat terbentuk jika arus 15 Ampere dialirkan selama 15
menit ke dalam larutan asam nitrat
Pembahasan :
Reaksi yang terjadi di anoda : H2O → 4 H+ +O2 (g) + 4 e
1 mol O2 ≈ 4 mol elektron

i t
mol elektron = mol
96500
15  15  60
mol elektron = mol
96500
= 0,1398 mol
mol O2 = ¼ x mol O2
= ¼ x 0,1398 mol
= 0,03495 mol
Volume O2 pada saat STP adalah = 0,03495 x 22,4 liter
= 0,78 liter.

1. Tentukan massa Zn yang diendapkan pada katode dalam 756 detik, jika arus listrik sebesar
1,05 Ampere dialirkan melalui sebuah larutan Zn+2 (aq)!.
2. Berapa waktu yang diperlukan untuk menghasilkan 2,18 gram I2 pada katode, jika arus
sebesar 4,8 Ampere dialirkan melalui larutan KI?
3. Dalam elektrolisis aluminium oksida ( Al2O3 ) diperoleh 0,225 gram aluminium. Tentukan
jumlah arus listrik yang diperlukan. Jika diketahui Ar O = 16, Ar Al = 27, F = 96500
Coulomb!
4. Dalam sebuah Coulometer perak Ag+ (aq) direduksi menjadi Ag (s) pada sebuah katoda
Pt. Jika diendapkan 1,96 gram perak selama 787 detik dengan sejumlah arus listrik.
Tentukan:
a. Muatan listrik dalam coulomb
b. Besarnya arus listrik dalam Ampere.
5. Tentukan konsentrasi Cu+2 yang tertinggal dalam 335 mL larutan yang berasal dari 0,215
M CuSO4, setelah dialiri arus listrik sebesar 2,17 Ampere selama 235 detik dan peng-
endapan Cu terjadi pada katoda.

Kimia Kelas XII 35


I. Pilihan Ganda

1. Reaksi redoks yang sudah setara adalah… .


a. I2(s) + S2O3-2 (aq)  2I- (aq) + SO4-2(aq)
b. Al2SO3(s) + C (s)  Al (s ) + CO2(g)
c. AgOH(s) + H+ (aq)  Ag+ (aq) + H2O (l)
d. ClO-(aq) + Cl- (aq) + H+ (aq) Cl2 (g) + H2O ( l )
e. MnO2(s) + 4 H+ (aq) + 2Cl- (aq)  Mn+ (aq) + H2O (l) Cl2 (g)
2. Jika KMnO4 direaksikan dengan H2S dalam suasana asam , maka sebagian hasil reaksinya
adalah K2SO4 dan MnSO4. dalam hal ini 1 mol H2S melepaskan elektron sebanyak …
a. 2 d. 5
b. 3 e. 6
c. 4
3. Manakah reaksi di bawah ini yang merupakan reaksi redoks :
a. H+ + OH-  H2O
b. BaCl2 + H2SO4 BaSO4 + 2 HCl
c. SO2 +OH-  HSO3-
d. I2 + 2S2O3-2  2I- + S4O6-2
e. MnCO3  MnO + CO2
4. Suatu reaksi redoks:
a KBr + KMnO4 + b H2SO4  c Br2 + MnSO4 + d K2SO4 + H2O
a. 10, 8, 6, 5
b. 2, 8, 5, 3
c. 10, 8, 5, 6
d. 10, 2, 5, 8
e. 2, 8, 1, 6
5. Aki mobil mempunyai elektrode positif dan elektrode negatif….
a. PbO2 dan Pb
b. PbSO4 dan PbSO4
c. Pb dan PbSO4
d. PbO2 dan PbO2
e. PbO2 dan PbSO4
6. Di antara logam di bawah ini, yang dapat bereaksi dengan asam klorida encer dan
menghasilkan gas hidrogen adalah… .
a. emas d. tembaga
b. besi e. perak
c. raksa
7. Data reaksi setengah sel dengan E0 sebagai berikut :
 Zn+2  Zn = - 0,76 volt F2  F- = + 3,63 volt
 Fe +2  Fe = - 0,44 volt Ag+  Ag = + 0,80 volt
 Cu+2  Cu = + 0,34 volt Ca+2  Ca = + 2,80 volt
E0 sel yang paling kecil terdapat pada reaksi… .
a. Ca + F2  Ca+2 + 2 F-
b. Fe + Cu+2  Fe+2 + Cu
c. Zn + F2  Zn+2 + 2 F-
d. Ca + Ag +  Ca+2 + Ag
e. Zn + Fe+2  Zn+2 + Fe
8. Diketahui potensial reduksi standar untuk :
 Zn+2  Zn = - 0,76 volt
 F2  F- = + 3,63 volt
Kimia Kelas XII 36
 Fe +3  Fe+2 = - 0,77 volt
 Ag+  Ag = + 0,80 volt
 Cu+2  Cu = + 0,34 volt
 Mg+2  Mg = - 2,73 volt
Dari reaksi sel berikut yang mempunyai potensial terbesar adalah… .
a. Zn ( s) + 2 Fe+3 (aq)  Zn+2 (aq) + 2Fe+2 (aq)
b. Mg ( s) + 2 Fe+3 (aq)  Mg+2 (aq) + 2Fe+2 (aq)
c. Cu ( s) + Mg+2 (aq)  Cu+2 (aq) + Mg ( s )
d. 2 Fe +2( s) + Cu +2 (aq)  2 Fe+3 (aq) + Cu ( s )
e. Zn ( s) + Cu +2 (aq)  Zn+2 (aq) + Cu ( s )
9. Diketahui :
 Ag+ (aq) + e  Ag (s) E0 = + 0,80 volt.
 Mg (aq) +2 e  Mg (s)
+2 E0 = - 2,34 volt.
 Zn (aq) +2 e  Zn (s)
+2 E0 = - 0,37 volt.
 Fe (aq) + 2 e  Fe (s)
+2 E0 = - 0,44 volt.
Dua setengah sel yang beda potensialnya terbesar adalah… .
a. Zn │ Zn+2 ║ Ag + │ Ag
b. Zn │ Zn+2 ║ Fe+2 │ Fe
c. Mg │ Mg+2 ║ Fe+2 │ Fe
d. Mg│ Mg+2║ Ag+ │ Ag
e. Fe │ Fe+2 ║ Ag+ │ Ag
10. Serbuk Fe dan serbuk Pb dimasukkan ke dalam suatu larutan, yang mengan-dung ion-ion
Fe2+ dan Pb2+ dengan konsentrasi masing-masing 1,0 M. dari data E0 Fe = - 0,44 volt dan
E0 Pb = - 0,13 volt, maka akan terjadi reaksi… .
a. menghasilkan Fe +2 dan Pb+2
b. menghasilkan Fe +2 dan Pb
c. menghasilkan Fe dan Pb
d. menghasilkan Fe dan Pb+2
e. pengendapan Fe dan Pb
11. Pada elektrolisisi leburan Al2O3 (Ar O=16, Al =27) diperoleh 0,225 gram Al. Jumlah muatan
listrik yang diperlukan adalah… . ( 1 F = 96500C/mol) (UMPTN 1998 )
a. 221,9 coulomb
b. 804,0 coulomb
c. 2412,5 coulomb
d. 1025,9 coulomb
e. 8685,0 coulomb
12. Dalam suatu proses elektrolisis larutan asam sulfat encer terjadi 2,24 liter gas hidrogen
(pada STP). Jika muatan listrik yang sama dialirkan ke dalam larutan perak nitrat (Ag =
108), maka banyaknya perak yan mengendap pada katode adalah… .
a. 2,7 gram d. 43,2 gram
b. 5,4 gram e. 21,6 gram
c. 10,8 gram
13. Berapa Faraday yang diperlukan untuk mereduksi 60 gram ion kalsium menjadi logam
kalsium ?
a. 1,0
b. 1,5
c. 2,0
d. 3,0
e. 4,0
14. Korosi logam yang banyak dikenal dengan nama karat besi, rumus karat besi adalah… .
a. Fe2O3 x H2O
b. Fe(OH)2
c. Fe3O4
d. FeCl3
e. FeO

Kimia Kelas XII 37


15. Pada peristiwa elektrolisis air, sejumlah arus listrik membebaskan 0,5 gram gas hidrogen
(Ar H = 1, O = 16). Banyak-nya gas oksigen yang dibebaskan pada saat yang sama
adalah… .
a. 1 gram
b. 2 gram
c. 4 gram
d. 8 gram
e. 16 gram
16. Untuk mencegah korosi pada pipa besi yang ditanam di dalam tanah, dapat dihubungan
dengan logam… .
a. Sn
b. Mg
c. Pb
d. C
e. Ag
17. Hasil elektroliss larutan NaCl dengan indikator P.P memberikan warna merah pada katoda.
Hal ini menunjukkan bahwa pada katoda terbentuk … .
a. H2
b. Na
c. Cl2
d. H+
e. OH-
18. Di bawah ini merupakan prinsip kerja sel Volta, kecuali … .
a. Energi kimia diubah menjadi energi listrik
b. Reaksi yang berlangsung adalah reaksi redoks
c. Pada anoda terjadi oksidasi, dan merupakan merupakan kutub negatif
d. Pada katoda terjadi reaksi oksidasi dan merupakan kutub positif
e. Pada katoda terjadi reaksi reduksi dan merupakan kutub positif.
19. Pernyataan di bawah ini yang benar adalah… .
a. Makin mudah suatu logam mengalami reduksi, makin besar potensial elektroda yang
ditimbulkan.
b. Makin mudah suatu logam mengalami oksidasi, makin besar pula potensial elektroda
yang ditimbulkan.
c. Potensial listrik yang dihasilkan oleh sel elektrolisa disebut potensial elektrolisis
d. Prinsip sel volta adalah mengubah energi kimia menjadi energi potensial.
e. Pada elektrolisis bentuk lelehan atau leburan, maka di katoda terjadi oksidasi menjadi
ion
20. Yang termasuk contoh dari elektrolisa adalah… .
a. Pembuatan larutan
b. Penyepuhan
c. Pencegahan korosi
d. Pengikatan ion logam
e. Perubahan muatan listrik

II. ESSAY
1. Selesaikan persmaan reaksi redoks berikut :
a. Fe+2 + MnO4  Fe+3 + Mn +2
b. 3 Br2 (g) + OH- (aq)  BrO3-(aq) + Br – (aq) + H2O (l)
2. Tuliskan reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda pada elektrolisis larutan NaCl
3. Ke dalam 3 sel yang masing-masing berisi ion perak, ion seng, dan ion besi (III) yang
disusun secara seri dialirkan arus listrik sebanyak 0,6 F. Jika pada katoda hanya terjadi
reduksi dari ion-ion logam tersebut. Maka tentukan :
a. reaksi yang terjadi pada masing-masing katoda
b. massa seng yang diendapkan

Kimia Kelas XII 38


c. massa besi yang diendapkan
( Ar Ag = 108, Zn = 65, Fe = 56)
4. Jika tembaga tidak murni dielektrolisis dalam larutan CuSO4 dengan arus 6 ampere
dalam waktu 5 jam. Tentukan Cu yang mengendap. ( Ar Cu = 63,5 )
5. Berapa Faraday arus listrik yang diperlukan untuk mengendapkan 2,16 gram Ni pada
katoda, jika larutan yang dielektrolisis adalah NiSO4 ( Ar Ni= 59)
6. Diketahui
 Ag+ (aq) + e  Ag (s) E0 = + 0,80 volt.
 Mg+2 (aq) +2 e  Mg (s) E0 = - 2,34 volt.
 Zn+2 (aq) +2 e  Zn (s) E0 = - 0,37 volt.
 Fe (aq) + 2 e  Fe (s)
+2 E0 = - 0,44 volt.
Tentukan :
a. pasangan 2 setengah sel yang mempunyai harga potensial elektroda standar paling
tinggi
b. pasangan 2 setengah sel yang mempunyai harga potensial elektroda standar paling
rendah.
c. buatlah bagan masing-masing.
7. Tuliskan reaksi pada saat pengisian dan pengosongan aki ( Accu )!
8. Sebutkan kelebihan sel cadmium?
9. Tuliskan reaksi yang terjasi pada pemurnian tembaga!
10. Sebutkan perbedaan sel volta dan sel elektrokimia.?

Nilai Catatan Paraf

Kimia Kelas XII


BAB
3 KIMIA UNSUR

Standar Kompetensi : Kompetensi Dasar :


3. Memahami karakteristik 3.1 Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam
unsur-unsur penting, ke- dan produk yang mengandung unsur tersebut.
gunaan dan bahayanya, 3.2 Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia unsur
serta terdapatnya di alam. utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna,
kelarutan, kereaktifan dan sifat khusus lainnya.
3.3 Menjelaskan manfaat, dampakl dan proses pembuatan unsur-unsur dan
senyawanya dalam kehidupan sehari-hari

Penjelasan tujuan bab :


1. Mampu memahami kelimpahan unsur dialam
2. Mampu memahami sifat fisik dan kimia suatu unsur
3. Mampu memahami pembuatan suatu senyawa dan kegunaan suatu unsur

Uraian isi pelajaran dan penjelasan teori

A . KELIMPAHAN UNSUR – UNSUR DI ALAM


Para ahli filsafat Yunani memperkirakan bahwa alam tersusun dari empat unsur yaitu
udara, tanah, air, dan api. Di antara 109 unsur yang kita kenal, unsur yang terbanyak di alam
adalah oksigen, kira-kira 21 % volume oksigen di udara , 90% massa dalam air laut, 50 % pada
kerak bumi, dan kira – kira 60% massa tubuh kita adalah oksigen.
1. Kelimpahan Unsur – unsur di Kerak Bumi
Unsur yang paling melimpah di kulit bumi adalah oksigen ( 49,20 % ), kemudian silikon
(25,67 % ) dan aluminium (7,5 % ).
2. Unsur-unsur Yang Membangun Tubuh Manusia
Unsur-unsur Yang Membangun Tubuh Manusia yang paling banyak adalah Oksigen (65%),
Karbon ( 18 % ), dan Hidrogen (10 %)
3. Komposisi Udara Bersih Dan Kering
Nitrogen ( 78,09 % ) dan Oksigen ( 20,94 % ) mempunyai jumlah yang sangat besar di
Udara, selain unsur-unsur lainnya.
4. Kandungan Mineral Utama Dalam Air Laut
Air laut merupakan sumber dari beberapa unsur, missal Natrium ( 18,98 %), klorin
(10,556 % ) dan lain-lain. Seperti pada tabel di bawah ini.
Baik unsur yang menyusun kerak bumi maupun yang membangun tubuh menusia
tidak berada dalam bentuk unsur bebas tetapi dalam senyawa, misal pada kerak bumi
sebagai CaSiO3, CaCO3, SiO2. Begitu pula pada tubuh manusia misal protein, karbohidrat,
tulang [Ca3(PO4)2].

Kimia Kelas XII


B. GOLONGAN UNSUR UTAMA
1. Golongan I A ( Alkali )
Unsur golongan I A disebut alkali, karena dapat beraksi dengan air membentuk suatu
larutan yang bersifat basa ( alkalis)
Contoh :
2 Na(s) + 2H2O(l) → 2NaOH(aq) + H2 (g)
Logam Alkali mempunyai sebuah elektron di kulit terluar yang mudah terlepas,
sehingga logam–logam alkali merupakan logam yang reaktif.

Terdapatnya :
Oleh karena logam alkali sangat reaktif, maka tidak terdapat di alam dalam keadaan
bebas, akan tetapi dalam bentuk persenyawaan atau mineral. Misalnya :
a. Silvit - KCl. NaCl
b. Karnalit - KCl.MgCl2.6H2O
c. Kriolit - Na3AlF6

Pembuatan :
a. Elektrolisa leburan NaCl / KCl
2 NaCl(l) → 2 Na(s) + Cl2(g)
2 KCl(l) → 2 K(s) + Cl2(g)

b. Elektrolisa Leburan NaOH / KOH


2 NaOH(l) → 2 Na(s) + H2O(l) + ½ O2(g)
2 KOH(l) → 2 K(s) + H2O(l) + ½ O2(g)

Sifat – sifat :
a. Sifat Kimia
1). Sangat reaktif, mudah terbakar oleh O2 dari Udara, sehingga harus disimpan dalam
minyak tanah. Pada pembakaran selalu terbentuk peroksida.
2 Na(s) + O2(g) → Na2O2(s)
Natrium peroksida
2). Bereaksi sangat hebat dengan air, dimana makin ke bawah reaksinya semakin
hebat ( disertai timbulnya panas )
2Na(s) + H2O(l) → 2 NaOH(aq) + H2(g) + a kkal
3). Mudah bereaksi dengan asam,membentuk garam dan gas hidrogen.
2K(s) + H2SO4 (aq) → 2 K2SO4 (aq) + H2 (g)
4). Dapat bereaksi langsung dengan halogen, membentuk garam.
2K(s) + Br2 (l) → 2 KBr (aq)
a. Sifat Fisika

Sifat-sifat Li Na K Rb Cs
Jari-jari atom(AO) 1,03 1,12 1,39 1,49 1,67
Massa jenis (g/mL) 0,53 0,97 0,86 1,53 1,87
Titik leleh (K) 454 371 337 312 302
Titik didih (K) 1609 1154 1039 967 952
Energi ionisasi (kJ/mol) 520 495 418 403 374
Elektronegativitas 0,98 0,93 0,82 0,82 0,79
Potensial elektroda (Volt) -0,34 -2,71 -2,93 -2,99 -3,02

Jari – jari atom dan massa jenis bertambah sedangkan titik Lebur dan titik didih
semakin rendah. Sementara energi ionisasi dan keelektronegatifan berkurang.
Potensial elektrode menggambarkan daya reduksi dalam larutan dari atas ke bawah
cenderung bertambah kecuali Litium mempunyai potensial elektrode paling tinggi.

Kimia Kelas XII


b. Kegunaan Unsur Alkali
Untuk mengisi lampu natrium, sebagai reduktor, dan sebagai katalisator dalam
pembuatan karet sintetis

Senyawa–senyawa Terpenting
a. Garam Dapur ( NaCl )
Pembuatan :
Dengan kristalisasi dari air laut ( menguapkan air laut )
Kegunaan : sebagai bahan pengawet dan membuat sabun
Sifat-sifat : zat padat berwarna putih dan mudah larut dalam air dan rasanya asin

b. Soda Api/Coustik Soda (NaOH)


Pembuatan : Elektrolisa Larutan NaCl
2NaCl(s) + H2O(l) → 2NaOH(aq) + H2 (g) + Cl2 (g)

Kegunaan : untuk membuat sabun


Sifat : kristal berwarna putih, mudah larut dalam air, dan higroskopis.

c. Soda ( Na2CO3) dan Soda Kue ( NaHCO3)


Pembuatan :
1). Proses Solvay
Bahan Dasar :
 NH3
 Gas CO2 (dari pemanasan batu kapur )
 NaCl

Reaksi :
NH3(l) + H2O(g) → NH4OH(aq)
NH4OH(aq) + CO2(g) → NH4HCO3(aq)
NaCl(s) + NH4HCO3 (aq) → NaHCO3(aq) + NH4Cl(aq)
2NaHCO3 (aq) → Na2CO3(s) + H2O(l) + CO2(g)

2). Mengalirkan gas CO2 ke dalam larutan NaOH pekat (hasil elektrolisa larutan NaCl)
2 NaCl(s) + 2 H2O(l) → 2NaOH(aq) + H2 (g) + Cl2(g)
NaOH(aq) + CO2 (g) → NaHCO3(aq)
2NaHCO3 → Na2CO3 + H2O + CO2 (g)

Kegunaan : untuk melunakkan air sadah, pemadam kebakaran, dan soda roti
Sifat : zat padat berwarna putih.

d. Kalium Klorat ( KClO3 )


Pembuatan :
Elektrolisa larutan KCl yang dipanaskan sambil diaduk
2KCl(s) + 2H2O(l) → 2KOH(aq) + H2(g) + Cl2 (g)
KOH(aq) + Cl2(g) → KCl(aq) + KClO3(s) + H2O(l)

Kegunaan : Untuk membuat mercon, korek api, dan sebagai oksidator


Sifat : kristal berwarna putih, mudah larut dalam air, dan sebagai oksidator.

e. Kalium Bromida ( KBr ) dan Kalium Iodida ( KI)


Pembuatan :
Reaksi antara larutan KOH dengan Br2 / I2 dan dipanaskan.
6 KOH(aq) + 3Br2 (l) → 5 KBr(aq) + KBrO3(s) + 3H2O(l)

Kimia Kelas XII


Larutannya kemudian diuapkan dan zat padat yang terjadi direduksi dengan Karbon
KBrO3 (s) + 3 C(s) → KBr(s) + 3 CO(g)

Kegunaan : Untuk membuat zat – zat yang lain ( K, KOH, Br2, I2 dan lain – lain )
Sifat-sifat : zat padat berwarna putih, mudah larutdalam air dan sebagai reduktor.

f. Sendawa/Kalium Nitrat ( KNO3)


Pembuatan : Mereaksikan larutan jenuh sendawa Chili ( NaNO 3 ) dengan KCl,
kemudian campurannya didinginkan secara mendadak
NaNO3(aq) + KCl(aq) → NaCl(aq) + KNO3(aq)

Kegunaan : untuk pengawet makanan dan membuat mercon


Sifat-sifat : zat padat berwarna putih, mudah larutdalam air dan sebagai oksidator

g. Natrium Thiosulfat ( Na2S2O3)


Pembuatan : Memanaskan larutan natrium sulfit bersama bunga belerang
Na2SO3(aq) + S(s) → Na2S2O3(s)

Kegunaan : untuk standart dalam Yodometri, anti klor dalam industri, dan menfikser
dalam fotografi
Sifat-sifat : zat padat berwarna putih, mudah larutdalam air dan bereaksi dengan
asam kuat memberikan endapan warna kuning dari belerang, serta dapat
melunturkan wrna ungu dari Iodium.

1. Tuliskan persamaan reaksi pembuatan senyawa yang berasal dari NaOH, minimal 5
2. Analisis dalam proses Solvay suatu pabrik menunjukkan bahwa untuk setiap 1,0 ton
konsumsi NaCl dihasilkan 1,0 ton NaHCO3. Hanya 0,75 kg NH3 dikonsumsi dalam
seluruh proses. Tentukan :
a. berapakah % efisiensi proses konversi NaCl menjadi NaHCO 3
b. mengapa hanya sedikit dibutuhkan NH3?
3. Sebutkan kegunaan kalium nitrat!

2. Golongan IIA ( Alkali Tanah )


Terdapatnya :
Karena logam alkali tanah bersifat reaktif, maka tidak terdapat di alam dalam keadaan
bebas, tetapi dalam bentuk senyawa atau mineral. Misalnya :
a. Beril - Be3Al2(SiO3)6
b. Dolomit - MgCO3.CaCO3
c. Gips/batu tahu - CaSO4. 2H2O
d. Fosforite - Ca3(PO4)2

Pembuatan :Elektrolisa leburan garam – garamnya atau basa-basanya


MgCl2 → Mg + Cl2

Sifat – sifat :
a. Sifat Kimia
1). Dapat bereaksi dengan air membentuk basa
Ca(s) + 2H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + H2(g)
2). Bereaksi dengan oksigen membentuk oksida basa
Sr(s) + O2(g) → 2 SrO(s)
3). Dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa hidrida
Mg(s) + H2 (g) → MgH2(s)

Kimia Kelas XII


4). Dapat bereaksi dengan nitrogen membentuk senyawa Nitrida
Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s)

b. Sifat Fisika
Sifat-sifat Be Mg Ca Sr Ba
Jari-jari atom(AO) 1,12 1,60 1,97 2,15 2,22
Massa jenis (g/mL) 1,86 1,75 1,55 2,60 3,60
Titik leleh (K) 1553 923 1111 1041 987
Titik didih (K) 3043 1383 1713 1653 1913
Energi ionisasi (kJ/mol) 2700 2190 1740 1610 1470
Elektronegativitas 1,57 1,31 1,00 0,95 0,89
Potensial elektroda (Volt) -1,85 -2,37 -2,87 -2,89 -2,90

Dari Berilium ke Barium jari-jari atom meningkat secara beraturan. Pertambahan


jari-jari menyebabkan penurunan energi ionisasi dan keelektronegatifan. Potensial
elektrode juga meningkat dari Kalsium ke Barium, akan tetapi Berilium menunjukan
penyimpangan ( potensial elektrodenya kecil ). Hal ini disebabkan oleh energi ionisasi
Berilium relatif besar.
Titik lebur dan titik didih cenderung menurun dari atas ke bawah. Sifat-sifat fisis
logam seperti titik lebur, titik didih, massa jenis, dan kekerasan, logam alkali tanah
lebih besar dibandingkan dengan logam alkali seperiode. Hal ini disebabkan logam
alkali tanah mempunyai dua eketron di kulit terluar (2 elektron valensi) sehingga ikatan
logamnya lebih kuat.

Kegunaan :
Untuk membuat alliase, misalnya Duralium, yang dipakai dalam industri pesawat
terbang. Duraluminium adalah campuran dari Mg 0,5 %, Mn 1 %, Cu 3 %, Al 95 %.

Senyawa – senyawa Terpenting


Hidrat yang penting adalah MX2. 6 H2O. ( dimana M = Mg, Ca, Sr dan X = Cl,
atau Br).
Garam yang tinggi kelarutannya dalam air mengakibatkan penurunan tekanan
uap yang besar pada larutan pekat berair. Semua hidrat MX 2.6H2O bersifat delikues.
Pada kenyataannya CaCl2.6 H2O ( hasil samping proses solvay ) telah digunakan untuk
mengendalikan debu di atas jalan. Senyawa CaCl2.6H2O dan larutan CaCl2 yang
dihasilkanya menyebabkan jalan basah.
Jika air hujan yang mengandung CO2 meresap ke dalam batuan kapur, CaCO3
yang tidak larut berubah menjadi larutan Ca(HCO3)2, menurut reaksi:
CaCO3 (s) + H2O(l ) + CO2 (g)  Ca (HCO3)2 (aq)
Lama kelamaan, aksi pelarutan menimbulkan rongga yang besar dalam batuan
kapur, yaitu gua kapur. Tetapi Ca(HCO3)2 dapat menguap melepaskan H2O dan CO2
atau kembali menjadi CaCO3, proses ini berjalan lambat dan membutuhkan waktu yang
lama. Jika Ca(HCO3)2 menetes dari langit-langit gua, terbentuk endapan CaCO3 yang
dinamakan stalaktit. Sebagian tetesan Ca(HCO3)2 jatuh ke lantai gua sebelum
penguraian terjadi dan tumpukan CaCO3 terjadi di bagian lantai, yang dinamakan
stalakmit.
Air yang mengandung ion-ion yang menghasilkan endapan dinamakan air
sadah. Air sadah yang mengandung ion HCO 3- dan kation-kationnya disebut air sadah
sementara.

Kimia Kelas XII


Sajian contoh soal Pelunakan Air
Air Sadah sementara
1. Cara mendidihkan dapat melunakkan air sadah sementara, walaupun menghasilkan
kerak. Proses terbentuknya kerak :
H2CO3(aq)  H2O(l) + CO2 (g)
HCO3– (aq) + H3O+(aq)  H2O(l) + H2CO3(aq)
HCO3– (aq) + H2O(l)  H3O+ (aq) + CO32– (aq)

2 HCO3-(aq)  CO32–(aq) + H2O(l) + CO2(g)

CO32– yang dihasilkan bila dipanaskan, bereaksi dengan kation-kation dalam air
membentuk campuran endapan dari MgCO3, CaCO3, dan FeCO3, yang disebut kerak
(boiler scale ).
2. Direaksikan dengan basa dan menyaring endapan karbonatnya.
HCO3-(aq) + OH-(aq) → H2O(l) + CO32–(aq)
CO32–(aq) + M2+(aq) → MCO3(s)

Air Sadah Permanen


Air yang mengandung anion selain HCO3-, misal SO42– yang cukup besar dinamakan air
sadah permanen. Air sadah permanen dapat dilunakkan dengan Na2CO3. Kation-kation
Ca2+, dan Mg2+ mengendap sabagai karbonat, sedangkan Na2SO4 tetap tinggal dalam
larutan.

Senyawa – senyawa Penting


1. Oksida
Pembuatan :
Pemanasan garam-garam karbonatnya
CaCO3 (s) → CaO(s) + CO2 (g)
MgCO3(s) → MgO(s) + CO2 (g)
Sifat-sifat :
a. CaO zat padat berwarna putih, yang sering kali disebut kapur tohor atau gamping.
b. CaO dapat bereaksi dengan air, membentuk larutan yang disebut air kapur.
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq)
c. MgO merupakan zat padat berwarna putih dan tahan api
d. BaO merupakan zat padat yang berwarna putih dan dapat bereaksi dengan air
membentuk air barit.
BaO(s) + H2O(l) → Ba(OH)2(aq)
(air barit)
Kegunaan :
a. MgO dapat dipakai sebagai batu tahan api.
b. CaO dipakai untuk membuat basa yang murah, untuk menghilangkan sifat asam
dari tanah dan untuk bahan bangunan.
2. Peroksida
Peroksida yang terpenting adalah BaO2, yang dipakai sumber oksigen dan untuk
membuat hidrogen peroksida.
2 BaO(s) + O2 (g) → 2 BaO2(s)
BaO2(s) + H2SO4 (aq) → BaSO4 (s) + H2O2(l)
3. Basa
Basa yang terpenting adalah Ca(OH)2 dan Mg(OH)2
Basa Ca(OH)2
Kegunaan : untuk membuat serbuk pemutih ( pengelantang ), membuat amoniak,
dan melunakkan air sadah, sedangkan Mg(OH)2 untuk obat sakit perut.
4. Garam Inggris ( MgSO4 . 7 H2O)
Pembuatan :Reaksi antara oksida / basa / garamnya dengan asam sulfat
MgO(s) + H2SO4 (aq) → MgSO4(s) + H2O(l)
Sifat – sifat: zat padat berwarna putih dan mudah larut dalam air.
Kegunaan : untuk obat pencahar

Kimia Kelas XII


5. MgCl2 . 6 H2O
Pembuatan : reaksi antar oksida / basa / garam karbonatnya dengan asam klorida
Sifat-sifat: mudah menyerap air, sehingga garam dapur sering kali basah karena
mengandung MgCl2
6. Gips/Batu Tahu ( CaSO4 . 2 H2O )
CaSO4. 2H2O bila dipanaskan dapat melepaskan sebagian atau semua air kristalnya
tergantung temperatur pemanasannya.
7. Kalsium Klorida ( CaCl2 )
Pembuatan : hasil tambahan pada pembuatan soda menurut proses solvay.
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq)
Ca(OH)2(aq) + 2NH4Cl(aq) → CaCl2(aq) + 2 NH4OH(aq)
Ca(OH)2(aq) + 2NH4Cl(aq) → CaCl2(aq) + 2 NH3 (g) + 2H2O(l)
Sifat – sifat: zat berwarna putih dan mudah mengikat air serta mengkristal dengan
beberapa air kristal
Kegunaan : CaCl2 tak berair kristal dipakai sebagai zat pengering, akan tetapi tidak
dapat dipakai untuk mengeringkan gas amoniak, karena CaCl2 dengan
amoniak dapat bereaksi membentuk CaCl2 . 8 H2O
8. Batu Karbid/Kalsium Karbida (CaC2 )
Pembuatan : Reaksi antara CaO dan C dalam tanur tinggi
Sifat – sifat : Dapat bereaksi dengan air menghasilkan gas karbid
CaC2 (s) + 2 H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + C2H2 (g)
Kegunaan : untuk membuat gas Karbid atau asetilen atau etuna, yang dipakai untuk
mengelas.

1. Jelaskan bagaimana melunakkan air sadah sementara dan permanen


2. Contoh air sadah mengandung 180 ppm HCO 3-. Berapa massa CaO diperlukan untuk
melunakkan 1.x 10 6 liter air.
Reaksi : HCO3– (aq) + OH– (aq) → H2O(l) + CO32–(aq)
CO32–(aq) + Ca2+(aq) → CaCO3 (s)

3. Golongan VII A ( Halogen )


Unsur halogen mudah menangkap sebuah elektron sehingga dapat membentuk ion negatif
satu. Makin kecil nomor atomnya semakin mudah menangkap elektron, sehingga makin
reaktif. Jadi F2 adalah unsur yang paling reaktif dan merupakan oksidator terkuat.
Terdapatnya:
a. Karnalit (KCl . MgCl2 . 6 H2O)
b. Silvinit (KCl . NaCl)
c. NaCl dalam air laut
d. NaIO3 dalam sendawa Chili
Pembuatan :
1). Dalam Tehnik
a. Gas Fluorin
Untuk Fluor dibuat dari elektrolisis garam KHF2 yang dilarutkan dalam HF cair.
KHF2 → K+ + HF2-
HF2- → H+ + 2 F-
Pada Katode : 2H+ + 2e →H2
Pada Anode : 2F- → F2 + 2e
b. Gas Klorin
Elektrolisa leburan NaCl ( NaCl cair )
Pada Katode ( Besi ) : Na+ + e → Na
Pada Anode ( Karbon) : 2Cl- → Cl2 + 2e
Elektrolisis larutan NaCl
Pada Katode( Besi ) : 2 H2O + 2e → 2 OH– + H2
Pada Anode ( Karbon ) : 2Cl- → Cl2 + 2e

Kimia Kelas XII


2). Dalam Laboratorium
a. Reaksi antara KMnO4 / K2Cr2O7 / MnO2 yang diasamkan ( ditambah H2SO4)
dengan garam–garam klorida / Bromida / Iodida.
2KMnO4 + 8 H2SO4 + 10 KCl → 6K2SO4 +2MnSO4 + 8 H2O + 5Cl2
b. Mengalirkan gas klor ke dalam larutan garam Bromida / Iodida
Cl2 + KBr → 2 KCl + Br2
Cl2 + 2 KI → 2 KCl + I2
Sifat – sifat :
a. Sifat – sifat Kimia
Kereaktifan halogen menurun dari Fluorin ke Iodin, ini ditunjukkan dengan
kemampuan menangkap elektron. Jika penyerapan elektron disertai pembebasan
energi, maka afinitas elekron diberi tanda negatif dan sebaliknya, jika penyerapan
elektron disertai penyerapan energi, maka afinitas elektron diberi tanda positif. Makin
negatif nilai afinitas elektron, makin besar kecenderungan atom unsur untuk menyerap
elektron.
X (g) + e  X– (g) H = Afinitas Elektron

Contoh:
F ( g) + e  F-(g) H = - 328 kJ
Cl(g) + e  Cl-(g) H = - 349 kJ

Sifat – sifat Halogen


1). Larut dalam air, membentuk asam halogenida dan asam hipohalit.
Larutan halogen, dalam air disebut aqua halogenida, yang bersifat oksidator.
2). Dapat bereaksi dengan gas Hidrogen membentuk asam halogenida. Reaksi antara
H2 dan Cl2 dipercepat dengan adanya sinar matahari sebagai katalisator. Reaksi ini
dapat berlangsung karena pengaruh sinar Matahari disebut reaksi fotosintesa.
3). Reaksi Dengan Basa membentuk garam
4). Reaksi Dengan Logam
Halogen bereaksi dengan logam menghasilkan logam halogenida dengan bilangan
oksidasi yang tinggi.

a. Sifat–sifat Fisika
Sifat-sifat F Cl Br I
Jari-jari atom (AO) 0,50 1,00 1,15 1,40
Massa jenis (g/mL) 1,0 1,5 3,1 4,9
Titik leleh (K) 50 171 260 387
Titik didih (K) 85 238 332 457
Energi ionisasi (kJ/mol) 1680 1260 1140 1010
Elektronegativitas 4,00 3,00 2,8 2,5
Potensial elektroda (Volt) + 2,87 + 1,36 + 1,07 + 0,54
Wujud gas gas cair padat

Unsur halogen ( X ) terdapat sebagai unsur diatomik. Kestabilan unsur halogen


berkurang dari Cl2 ke I2. Pada pemanasan molekul X2 mengalami desosiasi atom-
atomnya. Molekul halogen bersifat non polar. Gaya dispersi ( gaya London bertambah
besar sesuai dengan bertambahnya Massa molekulnya ( Mr). Maka titik lebur dan titik
didih halogen meningkat dari F2 ke I2. Pada suhu kamar Fluorin dan Klorin berupa gas,
Bromin berupa zat cair yang mudah menguap, sedangkan Iodin berupa zat padat yang
mudah menyublim. Pada pemanasan, Iodin padat tidak mencair melainkan langsung
menguap.
Halogen mempunyai warna dan bau tertentu, fluorin berwarna kuning muda,
klorin berwarna hijau muda ( kloros berarti hijau ), bromin berwarna merah tua, iodin pada
berwarna hitam sedangkan uap Iodin berwarna ungu. Semua berbau rangsang dan
menusuk.

Kimia Kelas XII


Larutan halogen juga berwarna. Larutan klorin berwarna hijau muda, larutan
bromin berwarna coklat merah ( makin merah jika makin pekat ), sedangkan larutan Iodin
berwarna coklat. Halogen lebih mudah larut dalam pelarut non polar seperti karbon tetra
klorida (CCl4) dan kloroform ( CHCl3), iodine berwarna ungu.

Senyawa – senyawa Penting


1). Hidrogen Halida( HX)
Pembuatan :
a. HF dibuat dari reaksi antara Fluorspar dengan asam sulfat pekat
CaF(s) + H2SO4 (aq) → CaSO4 (aq) + 2HF(g)
b. HCl dibuat dari reaksi antara NaCl padat dengan asam sulfat pekat
NaCl(s) + H2SO4(aq) → NaHSO4(aq) + HCl(aq)
HBr dan HI tidak dapat dibuat melalui cara ini, karena HBr dan HI bersifat
reduktor kuat, sehingga akan teroksidasi menjadi Br2 dan I2
c. HBr dan HI dibuat dari reaksi antara fospor merah, Br2 / I2 dan air.
P4 + 6I2 → 4PI3
PI3 + 3H2O → 3HI + H3PO3 x3

P4 + 6I2 + 12 H2O → 12 HI + 4H3PO3

Sifat- sifat :
a. HCl, HBr, HI dan HF pada temperatur kamar berbentuk gas yang berbau
rangsang
b. Semua asam halogenida adalah asam kuat, kecuali HF merupakan asam lemah,
adapun urutan kekuatan asam dari yang terlemah adalah HF, HCl, HBr dan HI
c. HX merupakan asam kovalen polar
HX + H2O  H3O+ + X-
d. HF dapat bereaksi dengan kaca, reaksinya disebut mengetsa dan kaca yang
dihasilkan disebut kaca ETZ
SiO2 + 4 HF → SiF4 + 2H2O
e. HCl dapat bereaksi dengan gas amoniak membentuk salmiak yang berupa kabut
putih. Reaksi ini biasanya dipakai untuk menunjukkan adanya gas amoniak
(NH3).
NH3 + HCl → NH4Cl
Kabut putih
Kegunaan : HF untuk mengetsa kaca, HCl untuk pelarut dan analisa kuantitatif

2). Asam Oksi ( HXO)


Asam Oksi ada 4 macam yaitu :
 HXO – asam hipo halogenit
 HXO2 – asam halogenit
 HXO3 – asam halogenat
 HXO4 – asam perhalogenat
Pembuatan:
a). Reaksi antara air klor / air brom dengan merkuri oksida
2Cl2 + H2O + HgO →2HClO + HgCl2 . HgO (s)
b). Mendidihkan Iodium dengan asam nitrat
3 I2 + 10 HNO3 → 6 HIO3 + 2H2O + NO (g)
Sifat-sifat :
a). Bersifat Oksidator adapun urutan dari oksidator lemah ke oksidator kuat adalah
HClO4, HClO3, HClO2 , HClO.
b). Bersifat asam. Adapun urutan dari yang terlemah ke yang terkuat adalah HClO,
HClO2, HClO3, HClO4
Kegunaan : sebagai oksidator

Kimia Kelas XII


3). Kapor Klor ( CaOCl2)
Pembuatan :
Mengalirkan gas klor pada CaO yang lembab atau Ca(OH) 2 pada secara berlebihan
Ca(OH)2 + Cl2 → CaOCl2 + H2O
Kapor Klor
Bandingkan dengan reaksi larutan Ca(OH)2 dengan gas klor.
Ca(OH)2(aq) + Cl2 → CaCl2 + Ca(ClO)2 + H2O
Kaporit
Sifat-sifat :
Bersifat oksidator, jika secara langsung memberikan On dan jika tak langsung
memberikan Cl2.
Kegunaan :
Untuk pengklantang, maka sering disebut serbuk pengklantang atau bleaching
powder.
Untuk membedakan apakah larutan tersebut mengandung ion Cl-, Br- atau I-, maka
larutan perlu ditambahkan aqua klorata.
Cl- + aqua klorata →
Br- + aqua klorata → membebaskan Br2 ( coklat )
I- + aqua klorata → membebaskan I2 ( coklat)

Cara Membedakan Br2 dan I2


1. Ditambah amilum, jika terjadi warna biru berarti Iodium
I2 + amilum → Iod amilum ( biru )
2. Ditambah CS2, jika berwarna merah ungu : I2, jika Coklat : Br2

1. Tuliskan urutan kereaktifan halogen terhadap unsur lain!


2. Apa yang mendasari bahwa garam-garam klorit dapat digunakan sebagai pengklantang ?
3. Dalam laboratorium gas klorit dapat dihasilkan dengan cara mencampurkan 15 gam NaCl
dengan 10 gram serbuk MnO2 dalam 100 mL H2SO4 2,5 M menurut reaksi :
MnO2(s) + NaCl ( s) + 2 H2SO4 ( aq) MnSO4 (aq) + Na2SO4 (aq+ Cl2(g) + H2O (l)
Jika Ar O = 16, H = 1, Mn = 55, Cl = 35,5, Na = 23)
Tentukan :
a. Volume gas klor yang dihasilkan apabila diukur pada suhu 00C dan tekanan 76 cmHg
b. Massa zat pereaksi yang berlebihan

4. GOLONGAN VIII A ( Gas Mulia )


Gas mulia mempunyai konfigurasi elektron yang stabil, karena pada kulit terluar berisi
8 elektron kecuali He berisi 2 elektron. Gas Mulia mempunyai titk didih dan titik lebur yang
rendah ( di bawah 00C)
Sifat – Sifat Gas Mulia
Unsur gas mulia merupakan unsur monoatomik yang tidak berwarna, tidak berbau,
dan tidak berasa. Argon, xenon, dan kripton sedikit larut dalam air, karena atom–atom gas
mulia dapat terperangkap dalam rongga-rongga kisi molekul air. Struktur semacam ini
disebut klarat. Sedangkan Helium dan Neon tidak dapat membentuk klarat.
Terdapatnya :
Gas mulia yang terdapat paling banyak di atmosfir adalah Argon yaitu 0,934 %
volume udara, gas Argon menduduki peringkat ketiga setelah Nitrogen dan oksigen.
Hidrogen merupakan komponen utama di Matahari dan bintang, kadar Helium sangat
sedikit yaitu 0,0005 % volume udara.

Kimia Kelas XII


Senyawa-senyawa Penting dari Gas Mulia
O2PtF6 [Dioksigenil Heksa floroplatinat (V)] Sifat senyawa ini paramagnetisme,
mengisyaratkan ikatan ion (O2+) (PtF6)6– . Senyawa XePtF6
Reaksi :
Xe (g) + PtF6 (g) →XePtF6 (s)
XePtF6 [ XenonHeksafbroplatinat (V) ] adalah zat padat yang berwarna kuning tidak larut
dalam CCl4 tetapi larut dalam air.
2XePtF6 (s) + 6 H2O ( l ) → 12 HF + 2 Xe (g) + O2 (g) + 2PtO2 (s)

Bentuk Molekul Gas Mulia


Dengan mengetahui jumlah pasangan elektron terikat dan pasangan elektron tak terikat,
kita dapat meramalkan bentuk molekul gas mulia.
Tabel Bentuk-bentuk Molekul Gas Mulia

Senyawa Bilok Fasa Bentuk Molekul

XeF2 2 Padat tak berwarna Linier


XeF4 4 Padat tak berwarna Bujur Sangkar
XeF6 6 Padat tak berwarna Oktahedron
XeOF2 4 Padat tak berwarna BujurSangkar
XeOF4 6 Padat tak berwarna Bujur Sangkar piramida
XeO3 6 Padat tak berwarna Piramida
XeO4 8 Gas tak berwarna PiramidaTetrahedron
XeO6 8 Padat tak berwarna Oktahedron
Kegunaan Gas Mulia
a. Helium dapat dipakai sebagai pengganti gas Hidrogen untuk pengisi balon
b. Campuran Helium dan Oksigen digunakan oleh penyelam, pekerja dalam terowongan
sebagai gas pengisi tabung dengan tekanan tinggi, dan dapat digunakan untuk terapi
terhadap penyakit / penderita asma.
c. Neon, Kripton, Xenon, dan Argon digunakan untuk lampu pijar
d. Radon adalah zat yang bersifat radioaktif yang dapat mengemisi ( memancarkan) sinar
gama sehingga dapat digunakan dalam pengobatan penyakit Kanker.

1. Tuliskan konfigurasi unsur gas mulia!


2. Sebutkan kegunaan gas mulia!
3. Jelaskan mengapa kereaktifan gas mulia lebih kecil dibandingkan dengan halogen!
4. Gambarkan bentuk molekul dan hibridisasi dari : XeF4, XeF6 dan XeO6!

C. UNSUR PERIODE KETIGA


Unsur periode ketiga terdiri dari unsur logam, metalloid, dan non logam, unsur – unsur yang
terletak dalam satu periode mempunyai jumlah kulit yang sama tetapi konfigurasi elektronya
berbeda-beda, sehingga menyebabkan perubahan sifat unsur secara teratur dari kiri ke kanan
atau sebaliknya.
Sifat – sifat Unsur Periode ke Tiga
1. Sifat Fisika
Sifat-sifat Na Mg Al Si P S Cl Ar
Jari-jari atom (AO) 1,86 1,60 1,43 1,11 1,09 1,04 0,99 -
Titik leleh (K) 371 924 933 1683 317 392 172 84

Kimia Kelas XII


Titik didih (K) 1165 1380 2740 2628 553 718 239 87
Energi ionisasi (kJ/mol) 495 738 577 787 1012 1000 1251 1521
Elektronegativitas 0,9 1,2 1,5 1,8 2,1 2,5 3,0 -
Potensial elektroda (Volt) -2,71 -2,37 -1,66 - - - +1,36 -

Unsur periode ke tiga dari kiri ke kanan mempunyai jari-jari atom yang makin kecil,
meskipun jumlah kulitnya sama tetapi jumlah elektron dari kiri ke kanan makin banyak.
Dengan jari-jari atom yang makin kecil, unsur-unsur periode ke tiga dari kiri ke kanan
memiliki energi ionisasi yang makin besar. Energi ionisasi Mg lebih besar dibandingkan
dengan Al dan Si, serta energi ionisasi P lebih besar dari pada S. Penyimpangan ini karena
Mg mempunyai orbital 3s yang penuh, tetapi atom P mempunyai orbital 3p yang setengah
penuh.

2. Sifat Kimia
Sifat Logam dan Non Logam
Unsur- Unsur Logam
Natrium, Magnesium, dan Aluminium merupakan konduktor dan penghantar panas
yang baik dan mempunyai kilau logam yang khas. Aluminium juga larut dalam basa kuat
membentuk anion Al(OH)4– dan gas Hidrogen
2Al (s) + 2 OH- (aq) + 6 H2O(l) → 2 Al (OH)4- (aq) + 3 H2 (g)
Aluminium tidak bereaksi dengan asam oksidator kuat seperti HNO3 dan H2SO4,
karena reaksi menghasilkan Al2O3 yang melapisi permukaan logam tersebut yang bersifat
inert.

Unsur-unsur Metaloid (semi logam)


Silikon termasuk semilogam yang bersifat semikonduktor.
Daya hantar listrik Silikon memang sangat kecil, sifat inilah yang menimbulkan kegunaan
yang sangat penting dalam dunia industri. Misal Silikon digunakan sebagai transistor,
peralatan televisi, kalkulator, komputer berkecepatan tinggi ( high speed computer ), serta
sel-sel energi matahari ( solar energy cells ).

Unsur-unsur non Logam


Unsur non logam dalam periode ketiga yaitu Fosforus, Belerang, Klorin, dan Argon.
(lihat pembahasan gol VA, VIA, VIIA, VIIIA ) Unsur nonlogam ini berstruktur molekuler
(partikel-partikelnya berfasa molekul ).
a. Sifat Reduktor dan Oksidator
Unsur logam yang mudah mengalami oksidasi ( bertindak sebagai Reduktor )
dalam suatu reaksi kimia, makin mudah suatu logam melepaskan elektron makin kuat
sifat reduktornya.
Dalam periode ketiga dari kiri ke kanan sifat reduktor makin berkurang,
sedangkan sifat oksidator makin bertambah.

Na+ + e → Na E0 = – 2,71 volt


Mg2+ + 2e → Mg E0 = – 2,37 volt Sifat oksidator
Al3+ + 3e → Al E0 = – 1,66 volt semakin kuat
S + 2e → S2– E0 = – 0,51 volt
Cl2 + 2e →2 Cl– E0 = + 1,36 volt

b. Sifat Asam dan Basa


Dari kiri ke kanan sifat asam unsur-unsur periode ketiga semakin kuat hal ini
dikarenakan dari kiri ke kanan unsur periode ketiga memiliki kecenderungan untuk
mengikat elektron pasangan elektron semakin kuat sehingga bila senyawa-senyawa
golongan periode ketiga dilarutkan dalam air semakin mudah untuk menghasilkan ion
H+. Sedangkan sifat basa dari unsur-unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin
berkurang.

Kimia Kelas XII


Untuk memudahkan mengingat sifat asam dan basa dari unsur-unsur periode
ketiga dapat dilihat pada diagram berikut.

Sifat asam makin kuat


Sifat basa makin kuat
( Si, P, S, Cl )
(Na, Mg, Al )

Senyawa dari Aluminium


Aluminium pertama kali ditemukan oleh Friedrich Wohler pada tahun 1827. Terdapat di
lapisan bumi kira- kira 7,84 % dalam bentuk persenyawaan :
Felsfar = KAlSi3O8 = K2O.Al2O3. 6 SiO2
Kaolin = Al2O3 . 2 SiO2 . 2 H2O
Kryolith = Na3AlF6
Mica = Na2KAl3 ( SiO4 )3
Bauksit = campuran dari Al2O3 . H2O dan Al2O3 . 3 H2O
Pembuatan :
Elektrolisa larutan bauksit dalam kryolith cair dengan elektroda karbon ( proses Hall )
Al2O3 + 2 C  2 Al + CO + CO2
Sifat – sifat : logam berwarna putih, daya hantar panas dan listriknya tinggi dan
sebagai reduktor

e. Aluminium Oksida ( Al2O3)


Dikenal dengan nama Alumina, dapat bereaksi dengan asam maupun basa
Al2O3 + 6 HCl  2 AlCl3 + 3 H2O
Al2O3 + 2 NaOH  2NaAlO2 + H2O
Digunakan untuk membuat permata, misal permata Nilam Putih ( Safir ), permata Nilam
Biru ( logam pencampurnya Fe dan Ti ).
Kegunaan Al2(SO4)3 : pemadam api, zat aditif pada makanan, dan sebagai mordant
dalam tekstil.
f. Tawas ( K Al (SO4)2 . 12H2O )
Larutan berair yang mengandung sejumlah molar yang sama dari K 2SO4 dan Al2(
SO4)3 mengkristal sebagai Kalium aluminium sulfat, K Al(SO4)2.12H2O. Garam ini
dikenal dengan nama patas alum, atau alum, atau tawas merupakan garam rangkap
sulfat dari kation monovalen dan trivalent, dengan rumus umum :

M+ M+++ ( SO4 )2. 12 H2O

Sebagai kation monovalen, mungkin : K+, Na+, NH4+, Rb+, Cs+, Tl+
Sebagai kation trivalent ,mungkin : Fe3+, Cr3+, Al3+, Mn3+, Ti3+, Co3+, Ga3+

Alum / tawas,mempunyai kegunaan sama dengan garam pembentuknya, yang paling


penting adalah sebagai pewarna tekstil. Tekstil yang akan diwarnai ( dicelup) direndam
dalam larutan tawas dan dipanaskan dengan uap. Hidrolisis [Al(H 2O)6]3+
mengendapkan Al(OH)3 padat ke atas serat tekstil dan zat warna kemudian diserap
oleh Al(OH)3.

Senyawa Aluminium yang penting adalah alum. Berikan 2 rumus molekul alum
dan jelaskan bagaimana proses alum untuk menjernihkan air.

Senyawa-senyawa Silikon
Silikon di alam terdapat di alam berupa mineral, misalnya kuarsa (SiO2) dan senyawa
silika. Silikon dapat digunakan untuk membuat barang-barang elektronika, kalkulator,
komputer, lensa, gelas, proselen.

Kimia Kelas XII


Senyawa-senyawa Fospor
Senyawa fospor terdapat di alam dalam bentuk fosfat, misalnya fosforit (Ca 3(PO4)2,
kloropatit (Ca3(PO4)2CaCl2) dan fluoropatit (Ca3(PO4)2CaF2).
Fospor banyak digunakan untuk pupuk fosfat, bahan baku pembuat asam fospat,
campuran fospor merah dengan pair halus dan Sb 2S3 digunakan sebagai bahan baku
pembuat bidang gesek korek api.

Fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu fospor putih dan fosfor merah. Perbedaan
antara posfor putih dan merah dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel perbedaan sifat forpor putih dengan fospor merah


Fospor putih Fospor merah
o reaktif o tidak reaktif
o beracun o tidak beracun
o mudah menguap o tidak mudah menguap
o larut dalam CS2 o tidak larut dalam CS2
o bersinar o tidak bersinar

Senyawa dari belerang (S)


Di alam belerang ditemukan dalam bentuk unsur bebas (di Gunung Papandayan
Garut) dan sebagai senyawa, misalnya pirit, sulfida, seng blenda, gips, BaSO 4 dan
MgSO4. Belerang merupakan bahan baku pembuatan asam sulfat.

1. Sebutkan oksidator dan reduktor terkuat dari unsur- unsur periode ketiga!
2. Jelaskan sifat asam dan basa dari unsur-unsur periode ketiga!
3. Tuliskan reaksi pembuatan gas klor dari elektrolisis larutan dan leburan garam dapur!
4. Bagaimana sifat logam dan non logam dari unsur periode ketiga!
5. Berdasarkan tabel sifat – sifat unsur periode ketiga apa yang dapat Anda pahami tentang
unsur periode ketiga ?
6. Tuliskan rumus dari : tawas, gas asetilin, Gips, garam inggris
7. Sebutkan cara pembuatan aluminium !
8. Al2O3 adalah sebagai bahan dasar pembuatan perhiasan, sebutkan contoh perhiasan
yang menggunakan bahan dasar Al2O3.

D. TRANSISI PERIODE KE EMPAT

Konfigurasi elektron unsur transisi periode keempat

Nomor Konfigurasi Nomor Konfigurasi


Unsur Unsur
atom elektron atom elektron
Sc 21 [ Ar ] 4s2 3d1 Fe 26 [ Ar ] 4s2 3d6
Ti 22 [ Ar ] 4s2 3d2 Co 27 [ Ar ] 4s2 3d7
V 23 [ Ar ] 4s2 3d3 Ni 28 [ Ar ] 4s2 3d8
Cr 24 [ Ar ] 4s1 3d5 Cu 29 [ Ar ] 4s1 3d10
Mn 25 [ Ar ] 4s2 3d5 Zn 30 [ Ar ] 4s2 3d10

Unsur transisi periode keempat adalah Sc, Ti, V, Cr, Mn, Fe,Co, Ni, Cu, dan Zn. Karena
konfigurasi elektron berakhir pada sub kulit d yang belum penuh, maka kelompok unsur
disebut blok d. Unsur Cu dan Zn mempunyai konfigurasi elektron sub kulit d penuh berarti tidak
termasuk unsur transisi, tetapi sifatnya sama dengan unsur transisi.

Sifat-sifat UnsurTransisi Periode Keempat

Kimia Kelas XII


Sifat-sifat Na Mg Al Si P S Cl Ar
Jari-jari atom (AO) 1,86 1,60 1,43 1,11 1,09 1,04 0,99 -
Titik leleh (K) 371 924 933 1683 317 392 172 84
Titik didih (K) 1165 1380 2740 2628 553 718 239 87
Energi ionisasi (kJ/mol) 495 738 577 787 1012 1000 1251 1521
Elektronegativitas 0,9 1,2 1,5 1,8 2,1 2,5 3,0 -
Potensial elektroda (Volt) -2,71 -2,37 -1,66 - - - +1,36 -

Titik lebur dan titik didih rata-rata tinggi, daya hantar listrik baik, dan kekerasan sedang
sampai tinggi, unsur transisi berfase padat pada suhu kamar, mempunyai ikatan yang sangat
kuat yaitu ikatan logam.
Unsur transisi merupakan unsur yang sangat elektropositif, sehingga mempunyai
banyak bilangan oksidasi ( tingkat oksidasi ) kecuali Sc yang hanya mempunyai satu bilangan
oksidasi yaitu +3. Bilangan oksidasi +2 dan +3 berupa ion yang hidroksinya sepenuhnya
menunjukkan sifat basa dan bilangan oksidasi yang tinggi menunjukkan sifat asam.
Contoh :
1. Cr dengan bilangan oksidasi + 6
CrO3 + H2O  H2CrO4 ( asam khromat )
2. Cr dengan bilangan oksidasi + 3
Cr2O3 + 3 H2O 2 Cr(OH)3 ( Chromium hidroksida / basa)
Unsur Transisi ionnya banyak memberikan warna-warna yang bagus dan berubah sesuai
dengan bilangan oksidasinya.
Tabel Contoh Warna – warna Ion Transisi.
Jenis Ion Unsur Transisi
Warna

Sc3+, Ti4+, Zn2+ Tak berwarna


Fe3+, CrO42– Kuning
Fe+2, V3+, Ni+2 Hijau
Cr2+, Cu2+ Biru
MnO4– , Ti3+ Ungu
Mn2+, Co2+ Merah muda (pink )

1. Mengapa unsur transisi bersifat sebagai unsur elektropositif yang kuat?


2. Mengapa unsur transisi dapat memberikan berbagai macam warna ?
3. Jelaskan dengan diagram orbital konfigurasi dari 24Cr dan 29Cu. mengapa sub kulit 3d
berisi 5 untuk Cr dan 10 untuk Cu ?
4. Sebutkan kegunaan logam-logam unsur transisi !
5. Bagaimana sifat oksidator dan reduktornya ? Jelaskan!

Kimia Kelas XII


Unsur Transisi Periode Keempat Di Alam
Secara umum dapat dikatakan bahwa unsur transisi periode keempat merupakan logam
aktif, biasanya terdapat dalam bentuk senyawa dengan anion aktif. Sehingga unsur-unsur
tersebut di alam tidak terdapat dalam bentuk bebas, kecuali tembaga.
1. Krom
Krom terdapat dalam bentuk mineral yaitu kromit Fe(CrO2)2. Dimana kromit merupakan
campuran Fe dan Cr yang disebut Ferokrom dihasilkan dengan cara reduksi.
Fe(CrO2)2 (s) + 4 C (s)  Fe(s) + 2 Cr (s) + 4 CO(g ).
Sifat – sifat :
a. Sifat Fisika : logam berwarna putih mengkilap dan kebiru-biruan dan dapat ditempa dan
tahan karat
b. Sifat Kimia
1). Mempunyai bilangan oksidasi +2, +3, dan +6
2). Larut secara lambat dalam asam sulfat encer dan asam klorida encer, jika
dipanaskan akan membentuk larutan biru dari garam kromo.
Cr + 2 HCl CrCl2 + H2 (g)
Biru
larutan yang terjadi dengan cepat akan mengadsorbsi oksigen dari udara yang
membentuk larutan hijau dari garam kromi.
4 CrCl2 + 4 HCl + O2  4 CrCl3 + 2 H2O
Hijau
Kegunaan :
a. Alliase dari krom, nikel dan besi digunakan untuk lapis baja
b. Steinlees Stell ( baja tahan karat ), umumnya mengandung 17 – 18 % krom dan 7 %
nikel, sangat sukar mengalami korosi.
c. Nikrom untuk pemanas alat strika, mengandung 60% Ni, 15 % Cr, dan 25 % Fe.

Senyawa Yang Penting


a. CrSO4 berwarna biru dan mengkristal dengan membentuk senyawa hidrat CrSO 4. 7
H2O. Dalam udara Cr(OH)2 mudah teroksidasi menjadi Cr(OH)3 yang berwarna hijau
b. Cr2O3 serbuk yang berwarna hijau sukar larut dalam air, larut dalam borax memberikan
warna hijau dan berubah menjadi biru jika ada stronsium, sehingga digunakan dalam
pewarna gelas dan untuk bahan cat yang disebut hijau krom (Chrome green)
c. K2Cr2O4, merupakan zat padat kristal berwarna kuning, mudah larut dalam air,
digunakan sebagai indikator pada titrasi Argentometri.

2. Mangan
Mangan banyak digunakan dalam pembuatan baja yaitu sebagai campuran besi mangan
yang disebut feromangan. Feromangan diproduksi dengan mereduksi campuran besi dan
oksida Mangan dengan karbon .
MnO2 + Fe2O3 + 5 C  Mn + 2 Fe + 5 CO (g)
Feromangan.
Mangan terdapat dalam mineral yaitu :
 Pyrolusit : MnO2 - Hausmanite : Mn3O4
 Magnetit : MnO3.H2O - Braunite : Mn2O3

Sifat – sifat:
a. Sifat Fisika : Logam berwarna putih keabu-abuan, keras dan mudah rusak dengan titik
lebur 1260 0C dan titik didih : 19000C
b. Sifat Kimia
1). Mempunyai bilangan oksidasi +2,+3, +4, +6, dan +7.
2). Dalam keadaan murni sukar teroksidasioleh udara, tetapi pada temperatur tinggi
dapat teroksidasi membentuk mangani oksida 3Mn + 2O2  Mn3O4
Kegunaan:
Untuk pembuatan alliase seperti: Mangani adalah alliase dari Cu, Mn, dan Ni digunakan
untuk alat-alat listrik. Feromangan adalah alliase dari Fe, Mn, dan sedikit C dan untuk
pembuatan baja

Kimia Kelas XII


Senyawa- senyawa yang penting :
a. MnO2 (Pyrolusite atau batu kawi) adalah zat padat berwarna coklat dan sukar larut
dalam air, dalam suasana asam bersifat oksidator dan dalam suasana basa bersifat
reduktor.
b. KMnO4 ( Kalium Permanganat) adalah zat padat berwarna hijau tua, mudah larut
dalam air dan larutannya hanya stabil dalam lingkunan basa, jika pada larutan
berwarna hijau kemudian ditambah asam ( diencerkan ) akan berubah menjadi violet
karena terbentuk kalium permanganat.
3 K2MnO4 + 2 H2O  2 KMnO4 + 4 KOH + MnO2 (s)
Hijau
3 KMnO4 + 2 H2O + 4 CO2  K2MnO4 +MnO2 + 4KHCO3
Violet
Senyawa ini merupakan zat pengoksidasi yang penting. Untuk analisa kimia biasanya
digunakan pada larutan asam, dimana senyawa tersebut direduksi menjadi Mn 2+.

1. Tetapan ionisasi untuk spesiesHCrO4– dinyatakan sebagai Ka = 3,2 x 10-7. Hitunglah nilai
K untuk kesetimbangan hidrasi 2 HCrO4-  Cr2O7 2– + H2O .

INFO KHUSUS!
Perubahan Bilangan Oksidasi Dari Mangan.

Mn2+ + oksidator kuat + basa  MnO42–
 MnO4 2– + dalam larutan + CO2  MnO4–
 MnO4– + Reduktor + asam  Mn2+
 Manganat hanya stabil dalam suasana basa
 Permanganat hanya stabil dalam suasana asam / netral.

3. Triad Besi ( Besi, Cobalt, Nikel )


Fe, Co, dan Ni tidak menunjukkan bilangan oksidasi yang beraneka ragam. Karena
tiga unsur tersebut mempunyai persamaan sifat, maka dianggap satu kelompok atau triad.
Feromagnetisme adalah suatu sifat khas yang hanya dimiliki oleh besi, nikel dan
cobalt. Untuk dapat membentuk feromagnetisme harus mempunyai elektron yang tidak
berpasangan dan jarak antar ion memungkinkan untuk membentuk domain.
Beberapa Reaksi Unsur Triad Besi
Reaksi unsur triad besi sangat banyak dan beragam, logam ini seluruhnya lebih aktif
dibandingkan dengan Hidrogen dan dalam larutan asam membebaskan gas H 2.
Reaksi: Ni(s) + 2HCl (aq)  Ni2+(aq) + 2Cl– (aq) + H2 (g)
Ion berwarna dan terhidrat merupakan sifat ion unsur triad besi Co2+ ( merah), Ni2+ (hijau),
dan pada larutan Fe2+ (hijau pucat), ion Fe3+ terhidrat (ungu pucat). Pada umumnya larutan
Fe3+ berwarna kuning sampai coklat, tetapi warna ini disebabkan oleh adanya senyawa
yang terbentuk pada hidrolisis Fe3+ (aq)

4. Besi
Besi terdapat di alam dalam bentuk mineral dan dapat membentuk ion kompleks.
Beberapa Uji kualitatif untuk besi (II) dan besi (III)
Pereaksi Besi (II) Besi (III)
NaOH (aq) Endapan hijau Endapan merah coklat
K4[Fe(CN)6] Endapan putih dan Endapan biru prusia
cepat berubah
menjadi biru
K3[Fe(CN)6] Endapan biru Merah coklat ( tidak ada
Trumbul endapan )
KSCN Tidak berwarna Merah tua

Kimia Kelas XII


5. Cobalt dan Nikel
Cobalt dan Nikel terdapat dalam bentuk mineral yang sama, misal Linesite : (Co,Ni,Fe) 3S4
dan Smaltite : Co,Ni,Fe,As. Kobalt terdapat dalam Kobalt glans ( CoAsS), Smaltite (CoAs 2)
dan Nikel terdapat dalam Hersdorfite ( NiAsS ), Pelandite ( FeS.NiS)
Kegunaan :
a. Kobalt
 Untuk alliase dari Aliniko ( Al, Ni, Co, Cu, dan Fe). Digunakan untuk magnetic
permanen.
 Kristal Kobalt ( II ) Klorida berwarna merah jambu, akan berubah menjadi biru jika
mengalami dehidrasi, reaksi ini digunakan untuk menentukan kelembaban udara.
Reaksi :
CoCl2 . 6H2O  CoCl2 + 6 H2O
Merah jambu Biru.
Dari peristiwa ini maka dapat digunakan untuk meramal cuaca, yaitu dengan
menggunakan kertas yang mengandung senyawa Co+2.
b. Nikel
 Nikel dapat dibuat untuk membuat uang.
 Monel ialah Campuran 60% Nikel dan 40 % Cu.
 Nikel - Krom mengandung 60% Nikel, 25 % Besi, dan 15 % Krom, yang sifatnya
tahan terhadap asam.

6. Seng ( Zn )
Terdapat dalam bentuk persenyawaan, misalnya seng blende ( ZnS ), seng
karbonat (ZnCO3), seng oksida ( ZnO ) Pembuatan Seng dibuat dengan proes
pemanggangan ZnS (seng sulfida). Senyawa-senyawa yang terbentuk di reduksi dengan
karbon pada temperatur 1200 0 C.
Kegunaan Seng. : untuk melapisi lembaran besi, seng bertindak sebagai anoda dan besi
sebagai katoda. Selama Zn masih ada, lembaran besi tidak akan mengalami oksidasi
(berkarat), akibatnya tidak rusak. Dan sebagai campuran membuat kuningan.

1. Jelaskan mengapa unsur triad besi mempunyai kemiripan satu sama lain.
2. Unsur triad besi manakah yang akan dioksidasi dari M+2 menjadi M+3. oleh oksigen.
3. Mengapa sifat feromagnetisme berbeda dengan sifat paramagnetisme ?

E. ION KOMPLEKS DAN SENYAWA KOMPLEKS


Ion kompleks terbentuk jika ion pusat ( menyediakan orbital kosong ) bergabung dengan
sejumlah ion atau molekul ligan yang menyumbangkan pasangan elektron ikatan. Jumlah ligan
biasanya dua kali lebih besar dari bilangan oksidasi atom pusat dan disebut bilangan koordinasi
ion kompleks. Unsur transisi pada umunya larut dalam air membentuk ion kompleks.
Contoh :
Jika tembaga (II) sulfat yang berwarna putih dilarutkan dalam air, maka terjadilah larutan
berwarna biru.
CuSO4(s) + H2O(l)  [Cu(H2O)4]2+(aq) + SO42– (aq)
putih biru
Cu2+ adalah atom pusat
H2O adalah ligan ( molekul yang menyumbangkan pasangan elektron bebas )

Ion Kompleks
Ion kompleks adalah ion yang tersusun dari suatu ion atau atom pusat yang dikelilingi
oleh beberapa molekul atau ion yang disebut ligan terikat pada atom pusat dengan ikatan
koordinasi.

Kimia Kelas XII


Atom pusat adalah atom yang bermuatan positif dan Ligan adalah atom, ion, atau molekul
sebagai gugusan keliling. Ion kompleks dapat berupa kation kompleks atau anion kompleks,
tergantung dari jumlah muatan atom pusat dan muatan ligan.

Rumus : Lm+ (aq) + 2 n ligan  [ L ( ligan )2n ] m+ (aq)

Keterangan :
L : logam transisi
m+ : muatan logam
n : jumlah ligan
Jumlah ligan disebut bilangan koordinasi

Ligan
Berdasarkan jumlah pasangan elektron yang dimiliki, ligan dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Ekadentat atau Unidentat
Yaitu ligan yang hanya mempunyai satu pasangan elektron sebagai donor terhadap atom pusat.
Contoh beberapa ligan ekadentat.

Rumus Ligan Nama Rumus Ligan Nama


H2O Aquo O2– Okso
NH3 Amin CN– Siano
NO Nitrosil S2O32– Thiosulfato
F– Fluoro SCN– Thiosianato

b. Polidentat atau Multidentat


Yaitu ligan yang mempunyai lebih dari satu pasangan elektron sebagai donor terhadap
atom pusat.
Contoh :
 
 H2 N –CH2 –CH2 – N H2 Etilen diamin disingkat en merupakan ligan bidentat
  
 H2 N –CH2–CH2– N H–CH2–CH2– N H2 dietilen triamin disingkat dien merupakan ligan
tridentat.

Kekuatan Ligan
Berdasarkan jumlah pasangan elektron ligan, kekuatan ligan dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Ligan kuat adalah ligan yang hanya mengandung sepasang elektron bebas yang menjadi
donor pasangan elektron.
Contoh : K4[Fe(CN)6] (aq) + 2 FeSO4 (aq)
CO > CN– > fenil > NO2– > NH3 > CNS > H2O
2. Ligan lemah adalah ligan yang mengandung lebih dari satu pasangan elektron bebas
yang menjadi donor pasangan elektron.
Contoh :
C2O42– > OH– > F– > Cl– > Br– > I–

Ion Logam Bilangan Koordinasi Ion Logam Bilangan Koordinasi


Cu+ 2, 4 Cr3+ 6
Ag+ 2 Fe3+ 6
Au+ 2, 4 Co3+ 6
Fe2+ 6 Co2+ 4, 6

Kimia Kelas XII


Sajian Contoh soal

1. Antara atom pusat dan ligan netral akan membentuk kation kompleks.
a. Ag+ + 2 NH3  [ Ag(NH3)2]+
Atom pusat : Ag
Ligan :NH3
Jumlah bilangan koordinasi :2
Muatan ion kompleks : +1
b. Fe3+ + 6 H2O  [Fe(H2O)6] 3+
Atom pusat : Fe
Ligan : H2O
Jumlah bilangan koordinasi :6
Muatan ion kompleks : +3

2. Antara atom pusat dan ligan negatif biasanya akan membentuk anion kompleks.
a. Cu+2 + 4 CN– [Cu(CN)4]2–
Atom pusat : Cu
Ligan : CN
Jumlah bilangan koordinasi :4
Muatan ionkompleks : -2
b. Co+3 + 6 Cl-  [CoCl6]3–
Atom pusat : Co
Ligan : Cl
Jumlah bilangan koordinasi :6
Muatan ion kompleks : -3

Menentukan Muatan Ion Kompleks


Dari penjumlahan muatan atom pusat dengan muatan ligan diperoleh muatan ion
kompleks. Dengan demikian muatan ion kompleks dapat ditentukan jika muatan atom pusat
dan muatan ligan diketahui
Contoh :
1. Tentukan muatan ion kompleks yang terjadi dari atom pusat Ag+ dan 2molekul NH3.
Pembahasan :
Rumus ion kompleks yang terjadi [Ag(NH3)2]
Muatan ion kompleks : muatan Ag + muatan NH3
: +1 + ( 2 x 0 )
: +1
Jadi muatan ion kompleks adalah : +1
Rumus ion kompleks : [ Ag(NH3)2 ]+

2. Tentukan muatan atom pusat dalam [Fe(H2O)4 Cl2]+ ?


Pembahasan :
Muatan ion kompleks : muatan Fe + muatan H2O + muatan Cl
+1 : muatan Fe + 4 x 0 + 2 x –1
muatan Fe : +3

Tata Nama Ion Kompleks Sesuai Aturan IUPAC


1. Nama kation disebut lebih dahulu dari pada anion
2. Pada ion kompleks, nama ligan disebut lebih dahulu sesuai dengan urutan abjad, bila ligan
lebih dari satu, kemudian nama logam.
3. Bila terdapat satu ligan senama, maka jumlah ligan dinyatakan dengan :
1 = mono, 2 =di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta, 6 = heksa, dan lain-lain.

Kimia Kelas XII


4. Nama ligan-ligan anion
a. Ligan yang namanya dengan akhiran at diganti O.
Anion Rumus Nama Ligan
Klorida Cl– Kloro
Bromida Br– Bromo
Sianida CN– Siano
Oksida O2– Okso

b. Ligan-ligan yang namanya berakhiran it atau at diganti ito atau ato


Anion Rumus Nama Ligan
Tiosulfat S2O32– Tiosulfato
Tiosianat SCN– Tiosianato
Oksalat C2O42– Oksalato

c. Ligan-ligan netral diberi nama sama dengan molekul netralnya.


Misal :
H2O = aquo CO = karbonil
NO = nitrosil NH3 = amine

5. Jika ion kompleks negatif ( anion kompleks ), maka atom pusat selalu berakhiran at.
Atom Pusat Nama Unsur Nama atom pusat dalam ion kompleks
Ni Nikel Nikelat
Co Cobalt Kobaltat
Fe Ferrum Ferrat
Cu Cuprum Kuprat
Ag Argentum Argentat
Au Aurum Aurat

6. Dan bilangan oksidasi ion logam pusat pada suatu kation kompleks ditandai dengan suatu
angka romawi diletakkan dalam kurung mengikuti nama ion. Nama logam tetap tidak
berubah. Contoh :
a. Ion kompleks positif ( kation kompleks)
[ Ag(NH3)2 ]+ : ion diamine perak ( I )
[ Zn (H2O) 4]2+ : ion tetra aquo seng ( II )

b. Ion kompleks netral


[Co(NH3)3(NO2 )] : ion tri amine tri nitrito cobalt ( III )
[Cr(H2O)3(OH)3] : ion tri aquo tri hidrokso Krom ( III )

7. Jika nama ligan sudah menggunakan istilah di, tri, tetra, maka untuk menyebutkan jumlah
ligan dengan menggunakan kata: bis = 2, tris = 3, dan tetrakis = 4.

Macam–macam Ion kompleks


Ion kompleks ada dua macam yaitu :
1. Ion kompleks positif.
Ion Kompleks positif berasal dari penggabungan ion biasa dan molekul yang netral.
Yang termasuk ion kompleks positif adalah:
a. Aquo kompleks (gabungan ion logam dengan molekul H2O)
Contoh:
[Cu(H2O)4] 2+ : ion kupri tetra aquo atau
ion tetra aquo tembaga (II)

Kimia Kelas XII


b. Amonia kompleks ( gabungan ion logam dengan molekul-molekul NH3).
Contoh :
[ Ag (NH3)2]+ : ion perak diamin atau
ion diamin perak ( I )
2. Ion kompleks negatif
Ion Kompleks negatif berasal dari penggabungan ion biasa dan ion biasa.
Yang termasuk ion kompleks negatif adalah :
a. Sianokompleks ( gabungan ion logam dengan ion CN– )
Contoh :
[ Fe (CN)6]4– : ion Ferro sianida atau
ion heksa siano ferrat (II)

b. Hidrokso kompleks ( gabungan ion logam dengan ion OH–)


Contoh:
[Al(OH)4]– : ion tetra hidrokso aluminat

Beberapa Reaksi Garam Kompleks


Garam kompleks adalah senyawa yang terdiri dari kation kompleks dengan ion sisa asam atau
logam dengan anion kompleks.
Contoh :
1. K4[Fe(CN)6] : Kalium heksasianoferrat (II)
2. [Cr(NH3)4Cl2]Cl : Tetramin dikloro krom( III) klorida

Macam-macam reaksi senyawa kompleks


1. Reaksi Subtitusi
Reaksi dapat berlangsung, jika salah satu garam yang terbentuk ada yang tidak larut
dalam air.
Contoh :
a. K4[Fe(CN)6] (aq) + 2 FeSO4(aq)  Fe2[ Fe (CN)6](s) + 2 K2SO4 (aq)
Biru trumbul
b. K4[Fe(CN)6] (aq) + 4FeCl3 (aq)  Fe4[Fe(CN)6](s) + 12 KCl (aq)
Biru berlin
2. Reaksi Pendesakan ( Redoks )
Reaksi ini dapat terjadi jika ion logam dalam senyawa kompleks kurang reaktif, jika
dibandingkan logam pendesaknya.
Contoh :
a. 2 [Ag(NH3)2]+ (aq) + Zn (s)  2 Ag (s) + [Zn(NH3)4]2+ (aq)
b. [Cu(NH3)4] 2+ (aq) + Zn (s)  Cu (s) +[Zn(NH3)4]2+ (aq)
3. Atom pusat dapat mengalami oksidasi
Reaksi ini dapat terjadi jika bilangan atom pusat menggunakan bilangan oksidasi yang
rendah.
Contoh :
a. 2 [Fe(CN)6]4– (aq) + Cl2 ( g )  2 [Fe(CN)6]3– (aq) + 2Cl– (aq)
b. 2 [Co(CN)6]4– (aq) + Cl2 (g)  2 [Co(CN)6]3–(aq) + 2Cl– (aq)
4. Kompleks positif dapat bereaksi dengan kompleks negatif.
Contoh :
a. 3 [Cu(NH3)4]SO4 (aq) + 2 K3[Fe(CN)6](aq)  [Cu(NH3)4]3[Fe(CN)6]2 (s)
Tetramin tembaga (II) heksasianoferat ( III )
b. 3[Ag(NH3)2]Cl(aq)+ K2[Cu(CN)6]-3 (aq)  2 KCl (aq) + [Ag (NH3)2]2[Cu(CN)4] (s)
Diamin perak ( I ) tetrasianokuprat (II)

Kimia Kelas XII


Hibridisasi Senyawa Kompleks
Cara Menggambarkan Hibridisasi.
1. Tuliskan konfigurasi atom pusat ( netral ) untuk unsur transisi pada subkulit 3d, 4s, dan
4p. Gambar pula orbital elektronnya.
2. Tuliskan konfigurasi elektron ion atom pusat dan orbital elektronnya.
3. Gambar keadaan elektron promosi jika ada.
4. Gambar pembentukan orbital hibrida antara ion atom pusat dengan ligan
5. Sebutkan nama orbital hibrida yang terjadi.
6. Gambarkan bentuk geometri ion kompleks berdasaarkan orbital hibrida yang terbentuk.

Sajian Contoh Soal


1. Ion kompleks [Cu(H2O)4]2+

29Cu : [Ar] : 3d10 4s1 :      

3d 4s 4p

Cu2+ : [Ar] : 3d9 4s0 :     


4[H– O –H] : H2O H2O H2O H2O


Orbital hibrid Cu2+ :


    

dsp2

    H2O H2O H2O H2O 


Hibridisasi : dsp2
Sifat kemagnetan : paramagnetik (memiliki satu elektron tunggal)

Bentuk molekul : bujur sangkar

2. Ion kompleks [Co(NH3)6]3+

27Co : [Ar] 3d7 4s2 :      

3d 4s 4p

Co3+ : [Ar] 3d6 4s0 :     

6 molekul N H3 : N H3 NH3 NH3 NH3 NH3 NH3 NH3


 

Orbital hibrida Co3+ :   

d2sp3

   NH3 NH3 NH3 NH3 NH3 NH3

Hibridisasi : d2sp3

Bentuk geometri : Oktahedral

Kimia Kelas XII


Tabel. Beberapa Bentuk Geometri ion Kompleks.

Atom Donor
Ion Bilangan Orbital Bentuk
Ion Kompleks Pasangan
Pusat Koordinasi Hibrida Geometri
Elektron
[Ag (NH3)2]+ N Ag+ 2 sp Linier
[Zn (NH3) 4] 2+ N Zn2+ 4 sp3 Tetrahedral
[Cu(H2O ) 4] 2+ O Cu2+ 4 dsp2 Bujur sangkar
[Fe(CN )6]3– N Fe3+ 6 d2sp3 Oktahedral
[Pt(Cl)6]2– Cl Pt4+ 6 d2sp3 Oktahedrall

1. Apa yang dimaksud dengan senyawa kompleks?


2. Tuliskan reaksi :
a. Kupri sulfat + Amonia berlebihan
b. Ferri Sulfat + Kalium Ferisianida
c. AlCl3 + NaOH
d. Cl2 + K4Fe(CN)6
e. As2S3 + (NH4)2S

Keisomeran ( Isomeri )
Terdapat beberapa jenis isomir yang terjadi pada ion kompleks dan senyawa
koordinasi. Namun yang akan kita bahas adalah isomir geometri ( isomer Cis dan Trans )
Isomer Cis dan Trans pada Senyawa Kompleks
Isomir Cis dan Trans terjadi tidak hanya pada senyawa organik saja, tetapi juga terjadi
pada senyawa kompleks. Isomir cis dan trans terjadi apabila ligan yang diikat oleh atom pusat
tidak sejenis. Misal Ion Kompleks [ Pt (NH3)2Cl2 ] Jika ion Cl- tunggal menggantikan
(subtitusi) satu molekul NH 3 pada senyawa kompleks [Pt(NH3)4 ]2+, titik pergantian terjadi pada
posisi acak, dimana ada 4 kemungkinan, penggantian satu ion Cl- menghasilkan dua
kemungkinan yang berbeda. Kedua ion Cl- dapat menempati dua sisi yang sama pada struktur
datar (cis) atau sudut yang berlawanan (trans).

Peranan Senyawa Kompleks


Senyawa kompleks sangat penting dalam berbagai bidang, antara lain :
1. Analisis
Memisahkan ion Zn2+ dan Al3+, keduanya bersifat amfoter
Caranya :
Ion Zn+2 dengan larutan NH4OH mula-mula akan terjadi endapan, tetapi jika penambahan
NH4OH berlebihan endapannya akan larut membentuk senyawa kompleks.
2. Fotografi
Proses cuci film juga terjadi pembentukan senyawa kompleks. Tidak semua AgBr dalam
film atau kertas foto diuraikan menjadi Ag dan Br2, hanya bagian yang kena cahaya saja
yang terurai. Guna menghilangkan sisa AgBr ditambah garan hipo atau Na 2S2O3 akan larut
membentuk garam kompleks.
Reaksinya :
AgBr (s) + 2Na2S2O3 (aq)  [Na3Ag(S2O3)2] (aq) + NaBr(aq)
3. Industri Tekstil
Pada pembuatan sutera tiruan ( Rayon )digunakan senyawa kompleks dari tembaga
sebagai pelarut selulosa. Kemudian larutan selulosa diendapkan lagi dengan penambahan
sulfat.

Kimia Kelas XII


Reaksinya :
Selulosa + [Cu(NH3)4]SO4 (aq)  larutan Rayon
Larutan Rayon + 2H2SO4 (aq)  CuSO4 (aq) + 2 (NH4)2SO4 (aq) + Rayon

1. Tentukan bilangan koordinasi dari :


a. [Ni(NH3)6] 2+
b. [Cu(CN)4]2–
c. [AlF6]3–
2. Tuliskan rumus untuk hidrat berikut:
b. besi (III) klorida heksahidrat
c. kobalt (II) heksakloroplatinat (IV) heksahidrat.
3. Beri nama yang cocok untuk senyawa kompleks berikut :
a. Ag2[HgI4]
b. [Co(NH3)4(H2O)(OH)]2+
c. [Fe(H2O) 5(OH)]2+

Pembuatan Dan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawa

F. PENGOLAHAN LOGAM
1. Cara-cara Pengolahan Logam
Langkah-langkah pengolahan logam murni adalah sebagai berikut:
a. Flotasi
Melarutkan mineral ke dalam air setelah digiling dan ditambah zat-zat aditif.
b. Roasting ( Pemanggangan )
Bijih logam dari hasil Flotasi dikumpulkan kemudian diletakkan di dalam tanur. Dari
bawah tanur dihembuskan udara panas, maka akan terjadi senyawa oksida.
c. Reduksi
Dari hasil roasting, yaitu dalam bentuk senyawa oksida dicampur dengan zat pereduksi,
misal Karbon.
d. Pemurnian
Pemurnian adalah upaya terakhir untuk mendapatkan logam murni dilakukan dengan
cara elektrolisis.

2. Cara Pengolahan Besi


Bahan : bijih besi (magnetite,Fe3O4 dan haematite, Fe2O3 ), dengan reduktor
karbon atau Kokas (C ) dicampur kapur atau pasir ( tegantung dari keadaan bijih besi ).
Proses reaksi : reduksi. Dalam pengolahan pada tanur tinggi ada 4 daerah pengolahan.
a. Daerah Pengeringan ( 500 0 C)
Daerah pengeringan adalah daerah bagian atas tanur. Udara di atas tanur
suhunya kira-kira 5000C.
b. Daerah Reduksi ( 800 0 C )
Daerah sekitar suhu 8000C. Di sini akan terjadi reaksi pembakaran karbon.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
C (s) + O2 (g)  CO2 (g)
CO2 (g) + C (s)  2 CO (g)
c. Daerah Karborasi ( 1000 0 C)
Pada daerah ini, besi padat akan menyerap karbon sehingga temperatur akan
naik menjadi sekitar 1000 0 C.
C + CO2  2 CO
C + H2O  CO + H2
d. Daerah Peleburan ( 1300 0 C)

Kimia Kelas XII


Besi yang menyerap karbon akan turun ke bawah, karena suhu mencapai
temperatur 1300 0 C, maka besi tersebut akan melebur. Leburan besi dan terak
dikeluarkan melalui lubang yang telah disediakan. Besi yang dihasilkan disebut besi
tuang ( Pig Iron ). Sedangkan terak dapat digunakan untuk pupuk. Besi tuang yang
dihasilkan masih mengandung kadar karbon 2 – 5 %

3. Pembuatan Baja
Proses Pembuatan Baja
a. Proses Bessemer ( Proses Basic Oxygen )
Leburan besi kasar ( mengandung 3,5 – 4 % Karbon, 0,75 – 2 % Silikon, dan 0,5 – 1,5
% Mangan )
Fe + O2  2 FeO
2Mn + O2  2 MnO
Si + O2  SiO2
Selanjutnya SiO2 yang terjadi akan bereaksi dengan FeO dan MnO menghasilkan Slag.
Reaksi :
FeO + SiO2  FeSiO3
MnO + SiO2  MnSiO3
Selanjutnya ditambahkan karbon dan Mangan, sehingga diperoleh baja Bessemer
dengan kadar karbon ( C ) sekitar 0,5 – 2 %.

Macam – macam Baja


 Baja, mengandung 99 % besi dan 1 % karbon
 Baja mangan, mengandung 11 – 14 % Mn
 Baja krom ( steinlees steel ), mengandung 20 % krom dan 10 % nikel. Sifatnya
keras, ulet dan tahan karat.
 Baja nikel, mengandung 2 – 4 % Nikel. Sifatnya tahan karat.
 Steinlees N mengandung 74 % besi, 18 % krom, 8 % nikel, 0,18 % karbon.
 Baja nikel krom, mengandung 95,1 % besi, 3 % nikel, 1,5 % krom, dan 0,4 %
karbon.
 Baja tungsten, mengandung 94,5 %, 5 % wolfram, dan 0,5 % karbon.

b. Proses Open Hearth


Besi kasar, besi tua dan Hematite, dibakar dalam alat open Hearth. Oksida-
oksida besi akan bereaksi dengan karbon ( C ) dan unsur-unsur lain, seperti Silikon,
Fospor, dan Mangan. Proses Open Hearth dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1). Proses Open Hearth Asam
Jika bahan pembuat baja hanya mengandung sedikit Fospor dan dapur pemanas
menggunakan lapisan Silika.

2). Proses Open Hearth Basa


Jika bahan pembuat baja banyak mengandung Fospor dan dapur pemanas
menggunakan lapisan yang bersifat basa, yaitu dolomite CaCO3. MgCO3 ).
Selanjutnya oksida-oksida CaO dan MgO akan bereaksi dengan P2O5 dan oksida
yang lain membentuk slag.
Reaksi :
CaO + P2O5  Ca3( PO4)2
MgO + P2O5  Mg3(PO4)2

4. Pembuatan Tembaga
Tembaga dibuat dengan menggunakan bahan dasar Kalkopirit merupakan hasil flotasi
dengan tujuan untuk menaikkan kadar bijih, kemudian dipanggang. Untuk mengikat oksida
besi ditambah SiO2 ( pasir) .
Untuk menghasilkan tembaga dengan kadar 99 % dimurnikan dengan elektrolisis
Reaksi – reaksi dalam pengolahan logam :
1. 4 CuFeS2 ( s) + 9 O2  2 Cu2S (s) + 2 Fe2O3 (s) + 6 SO2 (g)
2. 2 Cu2S (s) + 3 O2 (g) 2 Cu2O (s) + 2 SO2 (g)

Kimia Kelas XII


3. 2 Cu2O (s) + Cu2S (s)  6 Cu (s) + SO2 (g)
4. Fe2O3 (s) + 3 SiO2 (g)  Fe( SiO3)3
Terak
Pemurnian Cu dengan elektolisis digunakaan larutan CuSO 4, sebagai elektrolit dan Cu
hasil pemangganan sebagai anoda.
Reaksinya : CuSO4 (aq)  Cu2+(aq) + SO42–(aq)
Katoda : Cu+2 (aq) + 2e-  Cu (s) menempel di katoda
Anoda : Cu (s)  Cu+2 (aq) + 2e-

CuSO4 (aq)  Cu+2 (aq) + SO4-2 (aq)


Kegunaan Tembaga
1. Dalam keadaan logam murni, misal untuk kabel listrik, alat-alat dapur.
2. Dalam bentuk alliage.
a. Monel, mengandung 72 % nikel, 28,5 % tembaga, 1,5 % mangan, banyak
digunakan untuk baling-baling.
b. Duralium, mengandung 95,5 aluminium, 3% tembaga, 1%. Sifat ringan dan
banyak digunakan. untuk pembuatan alat-alat pesawat terbang.
c. Kuningan, mengandung 90 % tembaga, 10 % seng, banyak digunakan untuk alat-
alat perabot rumah tangga.
d. Perunggu, mengandung campuran tembaga ( Cu ), seng (Zn ), timah ( Sn ), dan
timbal ( Pb). Banyak digunakan untuk pembuatan patung, mata uang, dan medali.

I. Pilihan Ganda

1. Pada elektrolisis garam alkali tidak b. natrium


pernah dihasilkan logamnya, sebab .… c. barium
a. energi ionisasinya lebih tinggi d. stronsium
dibandingkan dengan logam lain e. tembaga
b. ionisasi logamnya tidka mengalami
reduksi 4. Larutan basa alkali berikut yang paling
c. garam halidanya mempunyai titik kuat adalah… .
leleh tinggi a. KOH
d. sifat reduktornya lemah b. LiOH
e. sifat oksidatornya lemah c. CsOH
d. NOH
2. Diantara basa di bawah ini yang e. RbOH
bereaksi dengan NaOH adalah … .
a. Be(OH)2 5. Kaporit dapat berfungsi sebagai
b. Mg (OH)2 pembunuh kuman. Rumus zat ter-
c. Ca (OH)2 sebut adalah … .
d. Sr (OH)2 a. CaOCl2
e. Ba (OH)2 b. CaCO3
c. Ca(OCl)2
3. Dari hasil tes nyala senyawa logam di d. Ca(OH)2
bawah ini: e. CaO

6. Urutan kekuatan asam oksi halogenida


dari yang lemah ke yang kuat adalah
Kuning merah ungu hijau biru ….
Warna nyala merah dihasilkan oleh a. HIO > HbrO > HClO
senyawa logam… . b. HbrO > HIO > HClO
a. kalium c. HClO > HbrO > HIO

Kimia Kelas XII


d. HbrO< HIO < HCl a. zeng, timah, magnesium
e. HIO < HbrO < HClO b. aluminium, nikel, tembaga
c. karbon, belerang, fosfor
7. Unsur halogen yang merupakan d. cobalt, krom, kalium
oksidator terkuat adalah… . e. silikon, belerang, fospat
a. Klor
b. Brom 14. Unsur-unsur periode ketiga di alam
c. Iodium terdapat dalam bentuk senyawa
d. Fluor kecuali belerang yang bebas, karena
e. Astatin belerang… .
a. membentuk molekul S8 yang kecil
8. Senyawa gas mulia XeF6 mempunyai b. memiliki bentuk dua alotrop
hibridisasi… c. terletak pada perubahan sifat
a. sp molekul menuju ke molekul
b. sp3 sederhana
c. sp3d2 d. mempunyai sifat afinitas elektron
d. sp2d3 yang besar
e. spd2 e. mempunyai harga ionisasi yang
kecil
9. Unsur gas mulia yang digunakan untuk
pengobatan kanker adalah… . 15. Sifat-sifat unsur periode ketiga se-
a. helium panjang periode dari Na sampai Cl
b. radon berikut benar, kecuali… .
c. argon a. sifat basa makin berkurang
d. neon b. sifat asam makin bertambah
e. xenon c. afinitas elektron makin berkurang
d. energi ionisasi cenderung ber-
10. Unsur A dengan konfigurasi [Ar] 3d5 tambah
4s1 terleak pada periode dan e. elektronegatifitas unsur makin
golongan… . bertambah.
a. Periode 4 golongan VII B
b. Periode7 Golongan IVB 16. Diketahui data :
c. Periode 4Golongan III B  Ksp Ca(OH)2 = 5,5 x 10-6 dan
d. Periode 3 Golongan V B Ksp CaCrO4 = 1,2 x 10-6
e. Periode 3 Golongan II B  Ksp CaSO4 = 2,4 x 10-6 dan
Ksp BaSO4 = 1,5 x 10-6
11. Nama dari [ Zn(NH3)4SO4] adalah… .  Ksp CaCO3 = 4,8 x 10-6
a. zeng sulfat amin Dari data di atas senyawa yang paling
b. tetra amin zeng sulfat mudah larut dalam air adalah… .
c. tetra amin seng(II) sulfat a. CaSO4
d. tetra sulfat tetra amin zeng ( II ) b. CaCO3
e. tetra amin sulfat seng ( II ) c. BaSO4
d. CaCrO4
e. Ca(OH)2
12. Suatu senyawa kompleks dengan
bilangan koordinasi 4 dan hibri- 17. Batuan yang mengandung aluminium
disasinya sp3, maka bentuk molekul- adalah … .
nya adalah … . a. pyrit dan bauksit
a. bujur sangkar b. magnetit dan kriolit
b. linier c. karnalite dan dolomite
c. okta hedron d. bauksite dan laiolit
d. tetra hedron e. gips dan karnalite
e. segi empat planar
18. Diberikan data beberapa sifat unsur.
13. Unsur yang harus dihilangkan atau A. oksidator yang baik
dikurangi dalam pengolahan besi B. dapat membentuk ion kompleks
kasar menjadi baja adalah… .

Kimia Kelas XII


C. umumnya membentuk senyawa c. memisahkan tembaga dari Cu2O
berwarna d. membuat lempeng tembaga
D. bilangan oksidasinya lebih dari e. memurnikan tembaga dari hasil
Satu pengolahan.
E. bersifat logam
F. dapat digunakan sebagai katalis. 20. Suatu senyawa kompleks terdiri dari
Yang merupakan sifat unsur transisi logam krom, anion Cl– , dan molekul
adalah… . NH3. Jika bilangan oksidasi atom pusat
a. A, C, E, F krom = +3, bilangan koordinasinya 6
b. B, C, D, E dan muatan ion kompleks = +1, maka
c. C, D, E, F rumus molekulnya adalah… .
d. A, D, E, F a. [Cr(NH3)6]Cl3
e. B, C, E, F b. [Cr(NH3)5]Cl2
c. [Cr(NH3)4]Cl
19. Tujuan elektrolisis dalam pembuatan d. [Cr(NH3)4Cl2] Cl
tembaga adalah… . e. [Cr(NH3)5Cl ]Cl2
a. memurnikan biji tembaga
b. memisahkan tembaga dari CuS

II. Essay
1. Tentukan bilangan oksidasi halogen pada senyawa NaClO, Ca(ClO 2), CClO2, NaIO3, dan
FeCl3
2. Dalam 100 gram MgCl2 cair dialirkan arus sebesar 0,4 Faraday . Berapa persen MgCl2
telah di ubah menjadi Mg? ( Ar Mg = 24)
3. Tuliskan reaksi ionisasi dan nama senyawa dari:
a. K4[Fe(CN)6]
b. [Cr (H2O)2Cl2]Cl
c. [Cu (NH3)4 ] (NO3)2
4. Tuliskan rumus mineral dari
a. Bauksit
b. Karnalit
c. Kriolit
d. Dolomit
e.Gips
5. Apa yang dimaksud dengan besi tuang, besi tempa, dan baja?
6. Jelaskan proses pembuatan baja dengan proses Bessener!
7. Apa perbedaan elektrolisis larutan NaCl dan Leburan NaCl?
8. Apa yang dimaksud dengan air sadah, ada berapa macam, dan bagaimana cara untuk
cara menghilangkannya?
9. Mengapa gas mulia sukar beraksi dengan unsur lain?
10. Jelaskan cara pengolahan besi dengan menggunakan tanur tinggi!

Kimia Kelas XII


BAB UNSUR RADIOAKTIF
4
Standar Kompetensi : Kompetensi Dasar :
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, 3.4. Mendeskripsikan unsur-unsur radioaktif dari segi
kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia, kegunaannya
alam. dan bahayanya

Penjelasan tujuan bab :


1. Mampu memahami karakteristik unsur radioaktif
2. Mampu memahami kegunaan dan dampak radioakatif

Uraian isi pelajaran


MATERI 
A. PENEMUAN ZAT RADIOKATIF
Pada tahun 1895 Wilhelm Konrad Rontgen ( 1845 – 1923 ) dari Jerman menemukan
bahwa apabila arus elektron ( sinar katode ) menumbuk anode akan timbul suatu cahaya ( radiasi)
yang dapat menyebabkan Fluoresensi (pendar cahaya) yang dinamakan sinar X. Dinamakan
demikian karena belum diketahui sifat – sifatnya. Sinar yang dipancarkan disebut sinar radioaktif
dan unsur yang memancarkan disebut unsur radioaktif.

B. SIFAT RADIASI ALFA, BETA DAN GAMA


1. Pengertian Unsur Radioaktif
Unsur radioaktif adalah unsur yang secara spontan memancarkan radiasi. Unsur-unsur ini
biasanya mempunyai nomor atom di atas 83, misal Uranium ( nomor atom 92 ). Sinar
radiasi mempunyai sifaf:
a. Dapat menghitamkan pelat fotografi
b. Dapat menyebabkan permukaan yang dilapisi seng sulfida ( ZnS ) berpendar.
2. Jenis – jenis Sinar Radioaktif
a. Sinar Alpha ( 2  )
4

4
 Sinar alpha terdiri diri inti helium ( 2 He ) yang mengandung 2
proton dan 2 neutron.
 Ditemukan oleh Ernest Rutherford ( 1871 – 1937 ) pada tahun 1903
 Bermuatan positif, sehingga dapat membelok ke arah kutub negatif dalam
medan listrik.
 Lambang
4
2 
 Daya pengion tinggi, tetapi daya tembus terhadap suatu materi rendah
 Daya tembus kecil. Sinar  hanya mempunyai daya jangkau 2,8 sampai dengan
8,5 mm dalam udara dan dapat ditahan oleh selembar kertas biasa
b. Sinar Beta ( 1  )
0

 Sinar beta terdiri dari electron –elektron yang bergerak cepat.


 Ditemukan oleh Ernest Rutherford ( 1871 – 1937 ) pada tahun 1903
 Bermuatan negatif, karena itu dalam medan listrik membelok ke kutub yang
positif

Kimia Kelas XII


 Lambang
0
1 
 Kecepatan mendekati kecepatan cahaya.
 Daya tembus lebih besar dari pada sinar alpha. Sinar  dapat menembus
lempeng timbal atau lempeng aluminnium yang cukup tebal.
 Dapat mengionkan benda–benda yang dilalui.

c. Sinar Gama (
0
0  )
 Sinar gama merupakan gelombang elektromagnetik. Satu jenis dengan
sinar X tetapi mempunyai panjang gelombang sangat pendek berkisar
antara 1 – 10-3 A
 Ditemukan oleh Paul Ulrich Villard
 Lambang
0
0 
 Tidak bermuatan listrik, karena itu tidak dapat dibelokkan oleh medan
magnet / listrik.
 Daya tembus sangat besar hanya dapat ditahan oleh selapis baja atau beton.
 Dapat mengionkan materi yang dilalui, tetapi tidak sekuat sinar alpha atau
beta.

3. Sifat – sifat Sinar Radioaktif


a. Mempunyai daya tembus yang besar
b. Dapat mengionkan gas
c. Dapat berpendar ( berfluoresensi ) bila jatuh pada permukaan zat yang berlapis seng
sulfida ( ZnS ) atau seng blende.
Tabel. Sinar yang Dipancarkan Unsur Radioaktif.
Massa
No Macam Radiasi Lambang Jenis Muatan
( sma)

1 Alpha  / He Partikel +2 4

2 Beta /e Partikel -1 0

3 Gama  Gelombang 0 0
elektromagnetik
4 Neutron n Partikel 0 1

5 Proton p Partikel +1 1

6 Positron e /p Partikel. +1 0

C. PELURUHAN ZAT RADIOAKTIF


1. Kestabilan Inti Atom
Inti atom yang stabil tidak akan mengalami perubahan-perubahan untuk
membentuk inti lain, sedangkan inti yang tidak stabil merupakan isotop-isotop radioaktif
yang akan berubah membentuk suatu inti yang stabil.
Nuklida adalah istilah umum yang digunakan apabila kita ingin menunjukkan inti
atom dari isotop tetentu. Contoh nuklida Karbon.
Kestabilan inti dapat ditentukan oleh perbandingan jumlah proton dan neutron dalam
nuklida tersebut.

Kimia Kelas XII


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membentuk nuklida yang stabil,
yaitu :
a. Nuklida dengan nomor massa ( A ) rendah ( A < 20 ) mempunyai perbandingan jumlah
neutron ( N ) dan jumlah proton ( Z ) mendekati atau sama dengan satu.
N
1
Z
Sedangkan nuklida dengan nomor massa yang lebih tinggi harga perbandingan itu
sekitar 1,6.
N
 1,6
Z
b. Nuklida yang tidak stabil disebut juga nuklida radioaktif.
Untuk mencapai inti yang stabil, maka suatu nuklida radioaktif akan mengalami proses–
proses antara lain :
a. Mengubah kelebihan proton menjadi neutron dan sebaliknya.
b. Melepas kelebihan proton atau neutron
c. Menangkap elektron dari kulit K
d. Mengadakan pembelahan inti membentuk inti-inti yang lebih ringan

Pita Kestabilan
Bila dibuat grafik antara jumlah neutron dengan jumlah proton untuk inti yang
berbeda dapat digambarkan dalam suatu pita kestabilan. ( lihat di buku paket kimia ).

2. Peluruhan Zat Radioaktif


Berdasarkan pita kestabilan letak nuklida radioaktif ada tiga daerah, yaitu sebagai berikut:
a. Nuklida yang terletak di bawah pita kestabilan
Nuklida ini mempunyai perbandingan p / n lebih besar dari satu.
 Membebaskan positron. Pada pemancaran positron, proton berubah menjadi
neutron( n ), positron (+e).
Persamaanya : 1 p  0 n  1e
1 1 0

Contoh :
30
16 S  30
15 P  0
1e

Apabila nuklida radoaktif membebaskan positron menyebabkan nuklida itu berubah


menjadi nuklida lain dengan nomor atom kurang satu, tetapi nomor massa tetap.
 Menangkap elektron ( elektron capture )
: 1P  1e  0 n +
1 0 1
Persamaan sinar X.
Contoh :
7
4 Be  0
1 e  7
3 Li + sinar X
Penangkapan elektron oleh inti atom akan menyebabkan nomor atom berkurang
satu, tetapi nomor massa tetap

b. Nuklida yang terletak di atas pita kestabilan


p
Nuklida-nuklida ini mempunyai terlalu banyak netron ( n < 1 ) atau jumlah neutron
lebih banyak dari jumlah proton. Untuk memperkecil jumlah neutron terjadi perubahan
neutron menjadi proton dengan membebaskan sinar beta.
Persamaan : 0 n  1p 
1 1 0
1β
Pemancaran sinar  oleh sebuah nuklida akan menyebabkan nomor atom bertambah
satu, tetapi nomor massa tetap.
Ciontoh :
20
8O  20
9F  0
1 β
c. Nuklida yang terletak di seberang pita kestabilan
Nuklida yang terlalu banyak proton dan neutron ( jumlah proton> 83 ). Nuklida-nuklida
ini cenderung melepaskan partikel α. Peristiwanya disebut peluruhan .
Contoh : 92 U 90Th 2 He 2 α
238 234 4 4
 
Kimia Kelas XII
Pemancaran sinar α oleh sebuah inti atom akan menyebabkan nomor atom berkurang
dua dan nomor massa berkurang empat. Pada umumnya baik peluruhan α maupun
 diikuti oleh peluruhan sinar gamma, yaitu pemancaran sinar gamma.

3. Laju Peluruhan
Isotop radioaktif akan memancarkan ( mengemisi ) sinar radioaktif maka dengan
sendirinya aktivitas zat tersebut makin lama makin berkurang. Laju peluruhan radioaktif
tidak tergantung pada temperatur, tekanan atau keadaan lain.

D. WAKTU PARUH
Waktu yang diperlukan oleh zat radioaktif sehingga aktivitasnya tinggal separo
disebut waktu paruh ( t ½ ). Jika N merupakan jumlah atom radioaktif dan selama waktu dt
meluruh sebanyak dN, maka laju peluruhan zat tersebut adalah :
dN = λ N dt……….( 1 )
Integrasi persamaan ( 1 ) menghasilkan :
Nt 1
dN
N
No
=  λ dt
0

Nt
In =λ t → ln X = 2,303 log X
No
Nt
2,303 log = λ t
No
2,303 Nt 2,303 No
-t= log atau t = log …………(2)
λ No λ Nt
Jika waktu paroh dinyatakan dengan t½ maka persamaan ( 2 ) menjadi:
2,303 Nt
t½ = log
λ No
pada saat t½ Nt = ½ No
2,303 No
t½ = log
λ 1
2 Nt

2,303 0,693
t½ = log 2 atau t½ =
λ λ

Jika harga lamda ( λ ) tidak diketahui, maka waktu paroh dapat dicari dengan rumus
praktis yaitu :
t

N  1  t1/2
 
No  2 
Sisa zat radioaktif = ( ½ ) x massa zat mula – mula.
t
Jika n =
t 1/2
Keterangan :
Nt = jumlah zat yang tersisa
No = jumlah zat mula-mula.
t = waktu peluruhan
t½ = waktu paroh
λ = tetapan peluruhan

Kimia Kelas XII


Sajian Contoh Soal
Suatu unsur radioaktif mempunyai waktu paroh 25 hari, Jika semula disimpan sebanyak
20 gram unsur tersebut, dan ternyata sisanya tinggal 5 gram. Tentukan berapa lama unsur
tersebut disimpan.
Pembahasan :
Diketahui :
t ½ = 25 hari
No = 20 gram
Nt = 5 gram
Ditanya : t ( waktu peluruhan )
Jawab :

Nt =  21 n No n =
t
=  21  20
5
n t 12

 41  =  21 
n
2 =
t

n =2 25
t = 50 hari

Sajian Contoh soal :


Jumlah zat radioaktif mula-mula adalah 2 gram. Berapa sisa zat radioaktif setelah meluruh
25 hari, jika waktu parohnya 5 hari.
Pembahasan :
Diketahui :
No = 2 gram
t = 25 hari
t ½ = 5 hari
Ditanya : nt ( zat sisa )
Jawab :

n =
t Nt =  21 n No
=  21  2
t 12 Nt
5

2 =
25 Nt =  32
1
2
5 n = 0,0625 gram
n =5

1. Suatu radioaktif mempunyai waktu paruh 18 hari. Jika unsur tersebut disimpan selama 72
hari. Tentukan massa zat yang tersisa!
2. Bila suatu unsur radioaktif setelah 42 bulan masih tersisa 12,5 % dari zat semula. Tentukan
waktu paruh zat tersebut.
3. Waktu paruh Cu adalah 128 hari. Jika semula disimpan 0,8 gram dan ternyata tersisa 0,05
gram. Tentukan lama penyimpanan zat tersbut!

Kegunaan Waktu Paroh


a. Untuk menentukan tingkat kestabilan suatu isotop, makin besar harga t ½ nya, maka
makin stabil isotoip tersebut.
b. Untuk menentukan umur benda-benda purbakala, fosil serta batu-batuan, zat radioaktif
yang digunakan untuk menentukan umur fosil adalah C–14.

Kimia Kelas XII


E. PERSAMAAN REAKSI INTI

1. Reaksi Inti
a. Reaksi Penembakan ( reaksi Transmutasi )
Perubahan suatu unsur menjadi unsur lain dikenal sebagai proses transmutasi. Yaitu
dengan cara menembak( membombardir ) atom suatu unsure dengan partikel ringan
yang berenergi tinggi, ( p, n, d, α ) dan partikel berat misal 12C, 14N, 16O
9 4 12 1
Contoh : 4 Be  2 He  6C  0n

b. Reaksi Fisi ( Reaksi Pembelahan Inti )


Yaitu reaksi pembelahan inti berat menjadi dua inti baru yang massanya hampir sama
disertai pemancaran neutron dan energi.
Bentuk Umumnya adalah :
q s
+ 0n 
A 1 1
Z
X p Y+ r W + 0n + energi

Keterangan :
A, q, s = nomor massa
Z, p, r = nomor atom
X, Y, W = lambang atom
n = neutron

Contoh :
235 1 144 90 1
92 U + 0n → 56 Ba + 36 Kr + 2 0n + 218 MeV

c. Reaksi Fusi ( Reaksi Penggabungan )


Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan inti – inti kecil menjadi inti yang lebih besar.
Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut :

q s
Y
A 1
Z
X + p r W + 0n

Keterangan :
A, q, s = nomor massa
Z, p, r = nomor atom
X, Y, W = lambang atom
n = neutron
Contoh:
2 3 4 1
1 H  1H  2 He  0n
2 2 3 1
1D  1D  2 He  0n

2. Penulisan Persamaan Reaksi Peluruhan.


Cara penulisan reaksi peluruhan adalah sebagai berikut :
a. Reaksi peluruhan harus setimbang.
Contoh :
14
7N  4
28 He (α )  17
8O  11H (p)
b. Partikel-partikel seperti proton, elektron, neutron, dan positron yang bertindak sebagai
nomor atom adalah muatannya.
Contoh :
9
4 Be  11H (p)  63 Li  42 He (α)
c. Penulisan reaksi peluruhan yaitu dengan cara meletakkan partikel penembak dan
partikel hasil di dalam tanda kurung antara dua nuklida.
Misal reaksi peluruhan :

Kimia Kelas XII


q s
p A + α → rB + n

Penulisan : q s
p A (α , n ) r B

3. Bahaya Radiasi Terhadap Makhluk Hidup


Beberapa gejala akibat radiasi berlebih antara lain sebagai berikut :
a. Kerusakan somatis berbentuk Lokal
1) Kerusakan kulit berupa penyakit kulit
2) Kerusakan sel pembuat sel darah merah.
3) Kerusakan sistem saraf
b. Kerusakan Genetis
Kerusakan Genetis dapat mengakibatkan makhluk menjadi steril atau mandul atau
terjadi pada keturunannya
c. Kerusakan Sel – sel yang lain.
1) Lensa mata menjadi pudar ( Mata Katarak )
2) Leukemia ( Kanker Darah )

F. KEGUNAAN ZAT RADIOKATIF


1. Sebagai Perunut ( tracer )
Radiasi yang dipancarkan oleh radioisotop dapat dideteksi dengan alat khusus
yang disebut detektor. Apabila unsur radioisotop berpindah maka perpindahan dapat diikuti
dengan detektor.Teknik untuk mengikuti perpindahan radioisotop dalam suatu sistem
disebut teknik perunut ( tracer )
Teknik perunut dapat digunakan antara lain sebagai berikut :
a. Bidang Kedokteran
Radioisotop digunakan untuk mendiagnosis berbagai penyakit.
 I–131 : Mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, terapi kanker
kelenjar tiroid
 Na–24 : Mendeteksi adanya gangguan peredaran darah
 Xe–133 : Mendeteksi penyakit paru-paru.
 Fe–59 : Mempelajari pembentukan sel darah merah.
 Ca–47 : Mendeteksi penyakit pada tulang.
 K–42 : Mendeteksi penyakit pada otot

Pengobatan Kanker
Dengan dosis rendah radiasi pengion dapat menyebabkan penyakit kanker, tetapi
radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk mengobati penyakit kanker. Berkas sinar
gamma atau sinar X yang berenergi tinggi yang diarahkan dengan hati-hati dan dengan
dosis yang tepat dapat digunakan untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker.

b. Bidang Industri
Bila suatu industri baja ingin mengetahui kualitas industrinya dapat digunakan
sinar yang dipancarkan oleh zat radioaktif yaitu sinar gamma, sinar gamma tidak dapat
akan merusak bahan yang akan diuji tersebut.

c. Bidang Hidrologi
 Na–24 untuk mengukur kecepatan aliran air sungai, air tanah atau minyak bumi
dalam pipa
 Mendeteksi kebocoran pipa saluran dalam tanah
 Untuk penentuan pengendapan lumpur.

Kimia Kelas XII


d. Bidang Kimia
 Reaksi Esterifikasi
Ester terbentuk dari reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol.
O
‫װ‬
R - C – O*H + R - OH → R – C – O – R + H2O*

O
‫װ‬
R – C - OH + R - O*H → O R – C – O* - R + H2O

 Reaksi Fotosintesis
Pot tanaman hijau dimasukkan dalam ruangan kaca yang tembus sinar matahari
sehingga fotosintesis dapat berlangsung. Kemudian dalam ruangan dialiri gas CO 2
yang mengandung 18O radioaktif. Pada akhir fotosintesis ternyata gas O 2 yang
dihasilkan tidak mengandung 18O.
Selain itu juga dapat digunakan C–14 yang terdapat pada CO2.
Reaksi fotosintesis
C18O2 ( g ) + H2O (l ) → C6H1218O6 (s) + O2 (g)
Dengan cara yang sama, ke dalam pot itu dialiri air yang mengandung 18O, ternyata
pada akhir proses fotosintesis gas O2 yang dibebaskan mengandung isotop 18O.
Dari kedua percobaan tersebut, dapat, disimpulkan bahwa gas O2 berasal
dari peruraian H2O.

2. Sebagai Sumber Radiasi


a. Bidang Kedokteran
Radiasi digunakan untuk sterilisasi makanan/minuman kaleng dan alat-alat kedokteran.
 Radiasi Co–60, digunakan untuk terapi penyakit kanker.
 Radiasi P–32, digunakan untuk penyembuhan penyakit Leukimia
 Radiasi P–60 atau Cs–137, digunakan sebagai bahan desterilisasi

b. Bidang Pertanian
 Radiasi P–32, digunakan untuk mempercepat terjadinya bunga dan merangsang
pembuahan.
 Radiasi C–14, digunakan untuk mengetahui tempat pemupukan yang tepat,
sehingga tanaman tumbuh dengan baik.
 Pemberantasan hama, yaitu dengan cara membuat serangga jantan mandul,
sehingga tidak dapat menghasilkan keturunan.
 Untuk menghasilkan mutasi–mutasi tanamaan yang baik.

c. Bidang Industri
 Radiasi Co–60, digunakan untuk mengetahui ketebalan suatu bahan yang paling
tebal.
 Radiasi Ir–92, untuk mengukur ketebalan suatu bahan yang tebalnya kira-kira 10
cm.
 Radiasi Cs – 137, digunakan untuk mengetahui umur suatu bahan.

Kimia Kelas XII


I. Pilihan Ganda

1. Suatu atom X mempunyai 42 proton, 42 elektron, dan 65 netron. Simbol atom ini
adalah… .
a. 147
42 X c. 147
84 X e. 107
84 X
63 107
b. 42 X d. 42 X

2. Nuklida yang mempunyai nomor atom sama tetapi nomor massa berbeda
disebut….
a. isotop c. isoton e. isomer
b. isobar d. isoelektrik
3. Isotop radioaktif 238 234
92 U mengalami peluruhan menjadi 90Th dengan cara … .
a. menangkap sinar alfa d. menangkap elektron
b. memancarkan positron e. membebaskan elektron
c. memancarkan sinar alfa

84 Po meluruh dengan memancarkan sinar  dan sinar  menjadi


4. Suatu isotop 214
unsur baru. Nomor atom unsur baru tersebut adalah… .
a. 81 c. 83 e. 85
b. 82 d. 84
5. Pada reaksi inti : 10
5B  42 He  13
7N  X . Maka X adalah….
a. proton c. elektron e. deutron
b. neutron d. positron
14 17
6. Pada reaksi inti : 7N X 8O  p . Maka X adalah… .
a. alfa c. proton e. elektron
b. beta d. deuteron
7. Suatu isotop tak stabil yang pada peta isotop terletak di bawah kurva kestabilan
inti, maka isotop tersebut memancarkan… .
a. elektron c. partikel beta e. positron
b. neutron d. partikel alfa

13 Al  2 α  15 O  X .
8. Pada reaksi transmutasi : 27 4 30

Maka reaksi tersebut dapat ditulis….


13 Al ( α, X) 15 P
a. 27 d. 279 Al (X, α)
30 30
19 P

b. 23
13 Al ( α, X) 34
15 P e. 27
13 Al ( α, X) 26
15 P

c. 27
13 Al (X, α) 30
15 P

9. Persamaan di bawah ini yang termasuk reaksi fisi adalah… .


92 U  2 α  94 Pu  0 
a. 238 4 242 0
d. 238 1 241
92 U  2 0 n  95 Am 
0
1e
238 12 247 1 238 14 247 1
b. 92 U  6 C  98 Cr 3 0n e. 92 U  7N  99 Es 5 0e
235 1 140 93 1
c. 92 U  0n  56 Ba  36 Kr 3 0n

Kimia Kelas XII


1
10. Benda purbakala bersifat radioaktif telah meluruh hingga tinggal 32 bagian dari
semula. Jika diketahui waktu paruh benda tersebut adalah 50 tahun, maka benda
tersebut telah disimpan selama….
a. 200 tahun
b. 250 tahun
c. 300 tahun
d. 350 tahun
e. 400 tahun
11. Sejumlah 25 gram zat radioaktif disimpan selama 60 tahun, Jika waktu paruh zat
tersebut 20 tahun, maka massa zat radioaktif yang tersisa adalah… .
a. 6,25 gram
b. 4,15 gram
c. 3,75 gram
d. 3,25 gram
e. 3,125 gram.
12. Untuk mendapatkan unsur baru yang merupakan isobar dari zat radiokatif
diharapkan unsur tersebut harus memancarkan partikel… .
a. 2n, 2p c. , 2p e. sinar 
b. 2p, 2e d. sinar 
13. Bila suatu zat radioaktif memancarkan sinar beta maka unsur tersebut… .
a. menjadi unsur yang nomor atomnya bertambah satu
b. menjadi unsur yang pada sistem berkala tempatnya satu kotak di depan unsur
yang asli
c. menjadi unsur yang pada sistem berkala tempatnya dua kotak di depan unsur
yang asli
d. menjadi unsur yang pada sistem berkala tempatnya satu kotak di depan
e. massa atom dan nomor atom tetap
14. Isotop radioaktif yang digunakan untuk terapi penyakit kanker adalah… .
a. C – 12 c. Co – 60 e. U - 238
b. Na – 24 d. Ce – 137
15. Setelah 6 tahap penguraian dengan memancarkan sinar beta dan 7 tahap
penguraian alfa, isotop radioaktif Thorium dengan massa 234 dan nomor atom 90
akhirnya menghasilkan isotop stabil ( tidak radioaktif lagi ), yaitu…
a. 208
82 Pb c. 210
81Tl e. 206
82 Pb
210 206
b. 83 Bi d. 83 Bi

16. Di bawah ini tercantum contoh-contoh penggunaan isotop radioaktif dalam bidang
kimia, kecuali… .
a. penentu mekanisme reaksi
b. penentu kecepatan reaksi
c. penentuan kadar zat dalam campuran
d. penentuan kadar pencemaran dalam air
e. penentu umur fosil.
17. Waktu paroh suatu radioisotop adalah 20 hari. Setelah disimpan 60 hari.
Radioisotop tersebut masih tersisa sebanyak… .
a. 18 bagian c. 14 bagian e. 12 bagian
1 1
b. 6 bagian d. 3 bagian

Kimia Kelas XII


18. Suatu radioisotop X meluruh sebanyak 87,5 % setelah disimpan selama 30 hari.
Waktu paroh unsur X adalah…
a. 5 hari c. 10 hari e. 15 hari.
b. 7,5 hari d. 12,5 hari
40 40
19. 20 Ca dan 18 Ar adalah merupakan contoh dari… .
a. isotop c. isomer e. isoton
b. isobar d. isoterm
20. Kegunaan zat radioaktif di bidang hidrologi adalah… .
a. menetukan penyakit pada otot
b. penyembuhan penyakit leukemia
c. mengetahui penyumbatan darah
d. membuat saluran air
e. menentukan pengendapan lumpur

II. Essay
1. Apakah yang dimaksud dengan zat radioaktif ? dan berikan contoh!
2. Zat radioaktif banyak digunakan di bidang kedokteran, pertanian, industri, dan lain-
lain. Bagaimana dampak negatif terhadap lingkungan dan kelangsungan makhluk
hidup?
3. Bom atom menggunakan prinsip reaksi inti. Jelaskan !
4. Suatu zat radioaktif pada tanggal 25 Desember 2004 jam 10 pagi menunjukkan
angka 72000 cpm ( pancaran per menit ). Ketika diukur lagi pada tanggal 1 Januari
2005 jam 10 pagi menunjukkan angka 9000 cpm. Tentukan waktu paruh zat
tersebut!
5. Tuliskan persamaan reaksi yang lengkap pada proses peluruhan fosfor 32 menjadi
belerang 32 dengan memancarkan sinar beta. Nomor P –15 dan S –16!
6. Sebanyak 25% isotop radioaktif meluruh dalam 10 hari. Berapa hari waktu paruh
isotop tersebut?
7. Sebutkan kegunaan zat radioaktif dalam bidang pertanian, kimia, perindustrian !
8. Jelaskan bagaimana pendapat Anda tentang adanya reaktor nuklir di dunia!
9. Bagaimana pendapat Anda tentang PLTN di Indonesia ? Apakah Anda setuju ?
Jelaskan alasan Anda!
10. Sekarang marak alat kosmetik menggunakan zat-zat kimia. Apakah hal ini dapat
merusak lingkungan ? Jelaskan.

Nilai Catatan Paraf

Kimia Kelas XII


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Kenaikan Titik Didih
Tujuan :
Mempelajari Pengaruh Jenis Larutan Terhadap Titik Didih.
Alat dan Bahan :
1. Gelas Kimia 100 mL 6. Pembakar Spirtus
2. Kasa dan Kaki tiga 7. Aquades
3. Termometer 8. Garam dapur ( NaCl )
4. Stop Watch 9. Gula (C12 H22 O11 )
5. Silinder Ukur 50 mL

Cara Kerja :
1. Siapkan 3 gelas kimia, dan isilah masing–masing dengan 50 mL air.
2. Gelas 2 tambahkan gula ( C12 H22O11) sampai diperoleh larutan jenuh.
3. Gelas 3 tambahkan garam dapur ( NaCl ) sampai diperoleh larutan jenuh.
4. Panaskan ketiga gelas kimia tersebut sampai mendidih.
5. Catat perubahan suhu yang terjadi setiap selang 0,5 menit ( 30 detik )

Hasil Pengamatan

No. Zat atau Suhu ( 0oC ) tiap 0,5 menit


Gelas Larutan 1 2 3 4 5
1 Air …… …… …… …… ……
2 Larutan Gula …… …… …… …… ……
3 Larutan Garam ….... …… …… …… ……

Pertanyaan :
1. Buatlah Grafik suhu larutan terhadap waktu untuk ketiga jenis zat tersebut.
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
2. Jelaskan manakah yang merupakan variable manipulasi, kontrol ( terikat ) dan
variable respon ( bebas ) dari percobaan di atas!
Variabel Manipulasi :……………………………………………………………………..
Variabel Respon :………………………………………………………………...…..
3. Diskusikan dan ambil kesimpulan dari percobaan di atas.
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................

Kimia Kelas XII


LEMBAR KEGIATAN
Penurunan Titik Beku
Larutan

Tujuan : Menentukan Penurunan Titik Beku Larutan


Alat dan Bahan :

1. Termometer 7. Pembakar Spirtus


2. Gelas Kimia 250 mL 8. Kasi tiga dan Kasa
3. Tabung reakai besar 9. Spatula
4. Sumbat gabus berlubang 2 10. Naftalena
5. Statif dan Klem 11. Serbuk Belerang
6. Neraca

Cara Kerja :
Tugas A
Siapkan alat dan bahan seperti pada gambar di bawah ini, untuk menentukan titik beku
Naftalena.
Cara kerja
statif 1. Timbang ± 5 gram Naftalena, kemudian
termometer masukkan ke dalam sebuah tabung reaksi besar
yang bersih dan kering.
tabung reaksi
2. Tutup tabung, masukan termometer dan spatula
melalui lubang gabus sampai ujung termometer
gelas kimia
berada ditengah zat
Naftalena 3. Susun alat seperti gambar. Isi gelas kimia
Kaki tiga
dengan air sampai bagian tabung yang berisi
lampu spirtus
naftalena terendam.
4. Panaskan gelas kimia pelan-pelan, sampai
Naftalena meleleh dan tidak terjadi kenaikkan
suhu.
5. Keluarkan pembakar dan matikan apinya. Catat
suhu Naftalena setiap selang waktu 1 menit
sampai Naftalena membeku kembali.
Hasil Pengamatan :
Nomor Waktu (menit) Suhu (0oC)
1 ……………….. ………………
2 ……………….. ………………
3 ……………….. ………………
4 ……………….. ………………
5 ……………….. ………………
dst ……………….. ………………

Kimia Kelas XII


Tugas B.
Naftalena yang telah digunakan pada percobaan di atas ( tugas a) jangan dibuang.
Siapkan untuk percobaan penentuan penurunan titik beku campuran Naftalena dan
Belerang.

Cara Kerja
1. Timbang serbuk Belerang sebanyak ± 0,5 gram.
2. Panaskan kembali gelas kimia sampai naftalena dalam tabung semua meleleh.
3. Masukkan serbuk Belerang dan aduk sampai semua Belerang melarut. Panaskan
terus sampai semua campuran melarut dan suhu tidak berubah lagi.
4. Keluarkan pembakar dan catat suhu campuran setiap selang waktu 1 menit
sampai terjadi pembekuan dan suhu tidak berubah.

Hasil Pengamatan

Nomor Waktu (menit) Suhu (0oC)


1 ………………… ……………..
2 ………………… ………………
3 ………………… ………………
4 …………………. ……………….
5 …………………. ……………….
dst …………………. ……………….

Pertanyaan
1. Buatlah grafik perubahan suhu sebagai fungsi waktu untuk tugas A dan tugas B.
2. Dari tugas A dan B diperoleh data :
Titik beku Naftalena = …………..oC
Titik beku campuran Naftalena – Belerang = …………..oC
Penurunan titik beku = …………..oC
3. Tentukan massa molekul Belerang, jika Kf Naftalena 6,8oC
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
4. Jika terjadi ketidaksesuain dengan massa Belerang secara teoritis, faktor apakah
penyebabnya ?
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................

Kimia Kelas XII


LEMBAR KEGIATAN
TEKANAN OSMOSIS LARUTAN

Tujuan : Mengetahui pengaruh jenis larutan elektrolit dan non elektrolit terhadap besarnya
tekanan osmosis.

Alat dan Bahan :


1. Gelas Kimia 400 mL
2. Corong Tistel
3. Statif dan klem
4. Kertas Selofan

Tugas A
Cara Kerja
1. Siapkan sebuah gelas kimia 400 mL dan isi dengan aquades sampai dua
pertiganya.
2. Ikatlah kertas selofon pada tabung / corong Tistel
3. Tabung / Corong Tistel selanjutnya diisi dengan larutan gula 20 % sampai batas
reservoirnya. Lalu masukkan tabung / corong tistel ke dalam air yang terdapat
dalam gelas kimia, aturlah sampai permukaan kedua cairan ( larutan gula dalam
tabung tistel dan air dalam gelas kimia ) sama tinggi. Kedudukan tabung tistel
dapat dipertahankan dengan statif dan klem ( lihat gambar )

Corong tistel

selofan

Gambar Osmometer

4. Biarkan beberapa menit, catat tinggi larutan dalam tabung tistel sekarang
5. Ulangi langkah-langkah di atas dengan menggunakan larutan CuSO4 20 %

Hasil Pengamatan

No. Percobaan Tinggi Larutan (cm)


1 Larutan Gula …………………….
2 Larutan CuSO4 ……………………..

Kimia Kelas XII


Tugas B
Berdasarkan percobaan di atas ( tugas a)
1. Jelaskan manakah yang merupakan variable dari percobaan di atas
Variable bebas :…………..
Variabel terikat :…………..
2. Kesimpulan apa yang dapat Anda ambil dari percobaan di atas.

Pertanyaan
1. Suatu larutan non elektrolit pada suhu 27oC mempunyai tekanan osmosis sebesar 1,2
atmosfir. Bila larutan tersebut dari 1,5 gram zat yang terdapat dalam 250 mL larutan,
berapakah massa molekul relatif zat tersebut ( R : 0,082 L.atm. mol-1 K-1)
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................

2. Suatu larutan bersifat Isotonik terhadap larutan gula yang mempunyai tekan osmosis
190 mmHg. Berapa gram zat ( Mr : 60 ) yang ada dalam 100 mL larutan itu.
( R : 0,082 L.atm. mol-1.K-1 )
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................

Kimia Kelas XII


LEMBAR KEGIATAN
KOROSI BESI

Tujuan :
1. Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi korosi
2. Pengaruh logam lain terhadap korosi
3. Pengaruh listrik terahadap korosi besi.

Tugas A
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Korosi Besi.
Alat dan Bahan :

Alat dan Bahan Ukuran / satuan Jumlah


Tabung reaksi dan rak - 4 /1
Paku besi 5cm 4
Amplas - 1 lembar
Prop karet - 2
Kristal CaCl2 anhidrat - ± 2 gram
Larutan NaCl 1M 5 mL
Larutan NH4Cl 1M 5 mL
Larutan Na2CO3 1M 5 mL
Minyak tanah (kerosin) - 5 mL

Cara Kerja :
1. Siapkan empat buah tabung reaksi bersih, dan isilah masing-masing tabung
dengan tabung dengan sebuah paku yang telah dibersihkan dengan amplas.
Masing-masing tabung diberi label 1, 2, 3, dan 4.
2. Ke dalam tabung 1 masukkan beberapa butir Kalsium Klorida (CaCl2) kering dan
tutup rapat menggunakan penutup gabus atau karet. (CaCl2 kering /anhidrat
bersifat higroskopis / menyerap uap air)
3. Isilah tabung 2 dengan air suling sehingga paku terendam. Panaskan tabung
reaksi 2 menggunakan pembakar spirtus hingga mendidih selama 1 menit. Untuk
mengusir udara bubuhkan satu tetes minyak tanah pada permukaan air. Tutup
rapat tabung menggunakan tutup gabus atau karet.
4. Masukkan air suling ke dalam tabung reaksi ke 3 hingga paku terendam
setengahnya. Biarkan tabung reaksi terbuka tanpa tutup.
5. Ke dalam tabung reaksi ke 4 masukkan larutan garam dapur (NaCl) hingga paku
terendam setengahnya. Biarkan terbuka tanpa tutup.
6. Biarkan ke empat tabung reaksi selama satu malam.
7. Setelah satu malam, periksalah apa yang terjadi pada masing-masing paku, dan
catat hasil pengamatannya.

Hasil Pengamatan :
Yang Diamati Pengamatan
Paku 1 ……………………….
Paku 2 ………………………..
Paku 3 ……………………….
Paku 4 ……………………….

Kimia Kelas XII


Pertanyaan :
1. Paku manakah yang mengalami korosi ?
2. Zat-zat apakah yang harus ada untuk berlangsungnya korosi ?
3. Paku manakah yang mengalami korosi terbesar / terbanyak ?
4. Dalam jenis lingkungan manakah besi terkorosi paling banyak ?

Tugas B
Pengaruh Logam lain Trehadap Korosi
Alat dan Bahan
Alat dan Bahan Ukuran / satuan Jumlah
Tabung reaksi Biasa 4 /1
Cawan Petri - 5
Gelas Kimia 1000 mL 1
Paku Besi 5 cm 5
Amplas - 1 lembar
Pita Magnesium 5 cm 4
Lempeng Seng - -
Lempeng Tembaga - -
Kawat Timah - -
Agar-agar Serbuk 6 gram
Larutan K3Fe (CN)6 5% 50 mL
Larutan NaOH - 5 mL
Larutan garam Besi (III) - 5 mL
Larutan garam besi (II) - 5 mL
Larutan garam seng - 5 gram
Kristal NaCl - 15 gram
Larutan Fenoltalein 2% 5 mL
Pengaduk kaca panjang 1
Alat pembakar,kasa - 1 set
Neraca - 1
Silinder ukur 25 mL 1

Cara Kerja :
1. Percobaan pendahuluan, percobaan ini diperlukan untuk menafsirkan hasil-hasil
percobaan selanjutnya.
a. Tambahkan larutan Fe+2 dan larutan Fe+3 masing-masing ke dalam larutan
K3Fe(CN)6 di dalam dua tabung reaksi yang berlainan. Amati dan catat
pengamatan Anda.
b. Tambahkan larutan Zn+2 ke dalam tabung reaksi berisi K3Fe(CN)6. Catat
Pengamatan Anda.
c. Tambahkan larutan Fenoltalein ke dalam larutan yang bersifat basa. Catat
pengamatan Anda.
2. Letakkan sebatang paku bersih ke dalam cawan Petri. Tuangkan larutan agar-agar
yang suam-suam kuku dan mengandung NaCl, K3Fe(CN)6 dan Fenoltalein sampai
menutupi paku.Catat hasil yang terlihat setelah beberapa menit dan setelah
beberapa jam.
3. Ambil cawan Petri dan 5 paku besi, lilitkan sepotong pita magnesium erat-erat
pada paku 1, letakkan pasangan logam itu dalam cawan Petri. Lilitkan lempeng-
lempeng logam lain pada paku yang lain dan letakkan dalam cawan Petri.

Kimia Kelas XII


Masukkan agar-agar yang suam-suam kuku dan mengandung NaCl, K3Fe(CN)6
dan Fenoltalein ke dalam cawan Petri sehingga paku-paku tetutup. Catat hasil
pengamatan Anda setelah beberapa menit dan setelah beberapa jam. Buatlah
interprestasi hasil pengamatan Anda dengan mengacu pada deret elektrokimia (
deret volta )

Catatan :
Larutan agar-agar dibuat sebagai berikut:
Tambahkan 6 gram agar-agar dan 15 gram NaCl dalam 500 mL air dan panaskan
sampai larut semuanya. Tambahkan 10 mL larutan K3Fe(CN)6 5% dan 4 mL larutan
Fenoltalein. Larutan agar-agar hendaknya dibiarkan agar suhunya turun sampai
hampir suhu kamar sebelum dituangkan ke dalam cawan-cawan Petri.

Hasil pengamatan :
1. Percobaan pendahuluan.

Larutan yang dicampur Pengamatan


+2
Fe + K3Fe(CN)6 ………………………………
Fe+3 + K3Fe(CN)6 ………………………………
Zn+2 + K3Fe(CN)6 ………………………………
Larutan Basa + Fenoltalein ………………………………

2. Pengaruh Logam lain terhadap Korosi Besi


Pengamatan
Setelah Setelah Setelah
Setelah Beberapa
Yang diamati Beberapa Beberapa Beberapa
Menit
jam Menit jam
Pada paku Pada logam lain Pada paku Pada logam lain
Paku ………… …………… ………….. …………....
Paku yang
dililit ………… …………… ………….. ……………
Magnesium …………. …………… …………. ……………
Seng …………. …………… ………….. ……………
Timah …………. ……………. ………….. ……………
Tembaga

Pertanyaan :
1. Sebutkan logam yang bertindak sebagai anoda dan logam yang bertindak
sebagai katoda pada percobaan di atas.
2. Dengan menggunakan dasar potensial elektroda. Apakah hasil pengamatan pada
percobaan di atas sesuai dengan yang diharapkan ? Jelaskan !
3. Logam manakah yang dapat melindungi dan logam mana yang mempercepat
korosi besi ? apakah logam itu mempunyai potensial elektroda lebih positif atau
lebih negatif dari pada besi ?

Kimia Kelas XII


Tugas C
Pengaruh arus Listrik Terhadap Korosi Besi.
Alat dan Bahan :
Alat dan bahan Ukuran / satuan Jumlah
Tabung U - 3
Paku Besi Kecil / sedang 3
Amplas Halus 1 lembar
Batang Karbon 5 cm 3
Kabel 0,5 m 6
Jepit Buaya - 6
Baterai / Catudaya 1,5 volt 8/1
Larutan K3Fe(CN)6 5% 50 mL
Fenoltalein 1% 5 mL

Cara Kerja :
Isilah 3 tabung U dengan air sampai penuh. Bubuhkan Fenoltalein dan K3Fe(CN)6 ke
dalam masing-masing tabung U . Susunlah alat – alat seperti gambar berikut :
+ – + –

Fe C C Fe Fe C

1 2 3

Hasil Pengamatan :

No Bahan Pengamatan
1 Paku dihubungkan dengan kutub positif dan
karbon dihubungkan dengan kutub negatif. …………………………
2 Paku dihubungkan dengan kutub negatif dan
karbon dihubungkan dengan kutub positif. ………………………..
3 Paku dan karbon tidak dihubungkan dengan
sumber arus. ………………………….

Pertanyaan :
1. Jelaskan hasil pengamatan di atas dan simpulkan.
2. Diskusikan dengan kelompok Anda. Faktor-faKtor apa saja yang mempengaruhi
korosi dan bagaimana cara pencegahannya.
3. Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda dalam diskusi kelas.

Kimia Kelas XII


LEMBAR KEGIATAN
MENENTUKAN BESARNYA POTENSIAL
SEL
Tujuan :
Mengetahui adanya reaksi redoks yang spontan dan menetukan besarnya potensial sel.

Alat dan Bahan :

Alat dan Bahan Ukuran / satuan Jumlah


Gelas Kimia 250 mL 2
Batang/ kawat Tembaga 5 cm 1
Batang / lempeng seng 5 cm 1
Pita Magnesium 5 cm 1
Batang/lempeng aluminium 5 cm 1
Paku Besi 5 cm 1
Pipa U - 1
Voltameter - 1
Kristal NH4Cl serbuk 2 gram
ZnSO4 0,5 M dan 1 M 100 mL
CuSO4 0,5 M dan 1 M 100 mL
MgSO4 0,5 M 100 mL
Al2(SO4)3 0,5 M 100 mL
FeSO4 0,5 m 100 mL
Agar-agar - 1 bungkus

Cara Kerja :
1. Buatlah jembatan garam dengan cara mengisi pipa U dengan campuran NH4Cl
dan agar-agar dalam keadaan panas. Diamkan sampai menggumpal. Catatan :
Jembatan Garam juga dapat dibuat dengan kertas tisu yang basahi dengan larutan
elektrolit, misalnya NH4Cl.
2. Masukkan 100 mL larutan ZnSO4 0,5 M ke dalam gelas kimia dan celupkan
sebatang lempeng Zn. Gelas ini merupakan setengah sel.
Zn (s ) → Zn+2 (aq) ( 0,5 M)
3. Masukkan 100 mL larutan CuSO4 0,5 M ke dalam gelas kimia lain dan celupkan
sebatang lempeng tembaga. Gelas ini merupakan setengah sel Cu (s) → Cu +2 (aq)
( 0,5 M )
4. Hubungkan lempeng seng dengan kutub negatif Voltameter dan hubungkan
lempeng tembaga dengan kutub positif Voltameter. ( Seperti gambar ) Amati
perubahan jarum pada Voltameter. Berapakah potensial tersebut ? Berlangsung-
kah reaksi sel tersebut ?

Zn Cu

ZnSO4 CuSO4
0,5 M 0,5 M

NH4Cl

Kimia Kelas XII


5. Ulangi kegiatan 1 sampai 4 dengan menggantikan setengah sel Zn (s ) → Zn+2 (aq)
( 0,5 M) berturut-turut dengan setengah sel :
a. Mg (s ) → Mg+2 (aq) ( 0,5 M)
b. Al (s ) → Al+3 (aq) ( 0,5 M)
c. Fe (s ) → Fe+2 (aq) ( 0,5 M)
6. Catat potensial sel yang Anda peroleh

Hasil Pengamatan :

Elektroda Zn+2 Cu+2 Mg+2 Al+3 Fe+2

Zn+2

Cu+2

Mg+2

Al+3

Fe+2

Pertanyaan :
1. Dari data tabel di atas urutkan besarnya Eo sel dan tuliskan persamaan reaksinya.
2. Diskusikan dengan teman Anda hasil percobaan ini.

Kimia Kelas XII


LEMBAR KEGIATAN
ELEKTROLISIS

Tujuan : mempelajari fungsi bagian-bagian pada peristiwa elektrolisis


Alat dan Bahan :
Alat dan Bahan Ukuran / satuan Jumlah
Tabung U - 1
Elektroda Karbon - 2
Baterai 1,5 Volt 4
Pipet Tetes sedang 1
Larutan KI 0,5 M 25 Ml
Larutan FeCl3 0,5 M 5 mL
Indikator Fenolftalein - 5 mL
Larutan amilum - 5 ml

Cara kerja :
1. Siapkan tabung U, masukkan laruran KI 0,5 M ke dalam kurang lebih 1 cm dari
permukaan tabung.
2. Celupkan pada kedua mulut tabung U elektroda karbon dan aliri dengan arus listrik
searah.

C C

Lart. KI

3. Amati apa yang terjadi pada anoda dan katoda.


4. Lepaskan kedua elektroda dari mulut tabung U
5. Ambil beberapa tetes larutan pada ruang katoda. Pindahkan ke dalam 2 tabung
reaksi.
6. Pada tabung 1 tambahkan 1-2 tetes indicator PP dan pada tabung 2 tambahkan 1-
2 tetes larutan FeCl3. Catat hasil pengamatan Anda.
7. Teteskan 2-3 tetes larutan amilum pada ruang anoda. Amati apa yang terjadi.

Hasil Pengamatan :
Elektroda Pengamatan
- Kegiatan 1.
Pada anoda terjadi …………………………
Pada katoda terjadi ………………………….
- Larutan di katoda
Ditambah PP ………………………….
Ditambah FeCl3 …………………………..
- Larutan di anoda
Ditambah amilum ………………………….

Kimia Kelas XII


Pertanyaan :
Diskusikan dengan anggota kelompok Anda. Apa yang terjadi pada :
1. Katoda
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................

Tuliskan persamaan reaksinya


................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................

2. Anoda
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................

Tuliskan persamaan reaksinya


................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................

3. Kesimpulan apa yang Anda dapatkan.


................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................

Kimia Kelas XII


LEMBAR KEGIATAN
REAKSI NYALA

Tujuan : Menyelidiki beberapa warna nyala logam alkali.

Alat dan Bahan


1. Kawat Nikrom
2. Cawan porselin
3. Larutan HCl
4. Larutan pekat garam LiCl, NaCl,KCl, MgCl2, CaCl2, SrCl2, dan BaCl2

Cara Kerja
1. Bersihkan kawat Nikrom dengan cara mencelupkan ke dalam larutan asam klorida
pekat, kemudian panaskan kawat itu dalam nyala api.
2. Ulangi langkah 1 di atas sampai kawat Nikrom tidak menghasilkan warna lain
dalam nyala api. ( kawat bersih tidak mengubah warna nyala )
3. Selanjutnya celupkan kawat nikrom tersebut ke dalam garam LiCl pekat dan amati
warna nyala yang ditimbulkan.
4. Ulangi langkah 1 sampai 3 untuk memeriksa warna nyala larutan pekat NaCl, KCl,
SrCl2, MgCl2, CaCl2, dan BaCl2.

Hasil Pengamatan

Larutan Warna Nyala Larutan Warna Nyala


LiCl MgCl2
NaCl CaCl2
KCl SrCl2
BaCl2

Kesimpulan
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

Kimia Kelas XII


LEMBAR KEGIATAN
HALOGEN

Tujuan :
Mengetahui daya pengoksidasi dan pereduksi dari halogen.
Alat dan Bahan

Alat dan Bahan Satuan Jumlah


Generator Gas - 1
Tabung reaksi 10 mL 6
Rak Tabung reaksi - 1
Gelas Kimia 250 mL 1
Pipet Tetes - 1
Batang Karbon - 2
Kaporit / Klorox 2 gram
Larutan HCl 25 mL
Larutan KBr 50 mL
Kristal Iodium 2,17 gram
Larutan CCl4 10 mL
Larutan NaCl 25 mL
Kristal KI 2 gram

Cara Kerja :
Kegiatan I

Pembuatan Larutan Klor.


1. Rangkailah alat seperti di bawah ini (Generator Gas )

Ca(OCl)2 air
HCl
2M

2. Isi labu erlemeyer dengan air kira-kira ¼ nya


3. Masukkan 0,5 gram Kaporit/ klorox ke dalam tabung generator, kemudian tambahkan
10 mL HCl 2 M
4. Hubungkan tabung generator dengan labu erlemeyer yang berisi air. Hingga air jenuh
dengan gas Cl2.

Kimia Kelas XII


Pembuatan Larutan Brom
Dengan elektrolisis larutan KBr

+ –

50 mL KBr 2 M

Pembuatan larutan 2
Larutan 1,27 gram kristal Iodium dalam 100 mL dan tambahkan 2,0 gram KI, encerkan
hingga 100 mL

Kegiatan 2
Reaksi antara Halogen dengan halida
Warna Halogen pada CCl4
Cara Kerja
1. Isi 3 tabung reaksi masing-masing dengan 20 tetes, tabung ( 1) larutan Cl2, tabung
(2) larutan Br2, tabung (3) larutan I2.

CCl4 CCl4 CCl4

Larutan Cl2 Larutan Br2 Larutan I2

2. Kemudian tambahkan masing-masing 20 tetes larutan CCl4 . Dan amati apa yang terjadi

Mengamati reaksi halogen dengan halida.


1. Sediakan 3 tabung reaksi, isi tabung (1) dengan 20 tetes larutan Cl2, tabung (2)
dengan 20 tetes larutan Br2, tabung (3) dengan larutan I2

NaCl NaCl NaCl

Larutan Cl2 Larutan Br2 Larutan I2

2. Tambahkan 20 tetes larutan NaCl 0,1 M pada ke 3 tabung tersebut.


3. Kocok dan amati.
4. Ujilah terjadinya Halogen dengan menambahkan 20 tetes air, dan larutan CCl4,
kocok dan amati perubahan warna CCl4
5. Lakukan kegiatan di atas dengan mengganti NaCl dengan NaBr

Kimia Kelas XII


Hasil Pengamatan
Warna Halogen

No. Zat yang direaksikan Warna Larutan


1 Cl2 …………………………..
Cl2 + CCl4 ………………………….

2 Br2 ………………………….
Br2 + CCl4 ………………………….

3 I2 …………………………..
I2 + CCl4 …………………………..

Reaksi halogen dengan halide

Reaksi yang
Warna Warna dalam
No. Zat yang direaksikan terjadi ( + )
Campuran CCl4
atau ( - )
1 Cl2 + NaCl …………… …………….. …………..
Br2 + NaCl …………… …………….. …………..
I2 + NaCl …………… …………….. …………..

2 Cl2 + NaBr …………… …………….. …………..


Br2 + NaBr …………… …………….. ……………
I2 + NaBr ……………. …………….. ……………

3 Cl2 + KI …………… …………….. ……………


Br2 + KI …………… …………….. ……………
I2 + KI ……………. …………….. ……………

Pertanyaan
1. Tuliskan reaksi yang terjadi
2. Buatlah kesimpulan dari kegiatan di atas.

Kimia Kelas XII


LEMBAR KEGIATAN
ELEKTROLISIS LARUTAN TEMBAGA (II )
SULFAT
Tujuan :
Siswa memahami proses pengolahan logam tembaga dan proses elektrolisis

Alat dan Bahan


Alat dan Bahan Satuan Jumlah
Gelas Kimia 250 mL 1
Lempeng Tembaga 0,5 x 3 cm 1
Batang Karbon - 1
Larutan CuSO4 0,5 M 50 mL
Sumber arus - -

Cara Kerja
1. Rangkailah alat seperti gambar di bawah ini.

Cu CuSO4
0,5 M

2. Masukkan larutan CuSO4 0,5 M ke dalam gelas kimia


3. Tembaga sebagai elektoroda positif ( +) dan Karbon sebagai elektroda negatif ( - )
4. Timbanglah masing-masing elektroda sebelum dimasukkan ke dalam larutan.
5. Kemudian amati apa yang terjadi setelah elektroda dimasukan ke dalam larutan, dan catat
6. Timbanglah masing-masing elektroda sesudah elektrolisis. Catat

Catatan :
Tembaga harus di amplas terlebih dahulu

Hasil Pengamatan
No. Elektroda Hasil Pengamatan
1 Katoda ( Cu) …………………………….
2 Massa Cu sebelum percobaan ……………………………..
3 Massa Cu sesudah Percobaan …………………………….
………………………………
………………………………
4 Anoda ( C ) ……………………………..
5 Massa C sesbelum percobaan ………………………………
6 Massa C sesudah percobaan ………………………………
………………………………
………………………………

Pertanyaan :
1. Bandingkan massa elektroda sebelum dan sesudah elektrolisis.
2. Tuliskan reaksi elektrolisisnya
3. Buatlah kesimpulan dari kegiatan di atas.

Kimia Kelas XII


DAFTAR PUSTAKA

Haris Abdul W. 2014. Pendalaman Buku teks Kimia 1 kelas X. Jakarta:


Yudhistira

Pricilla R. 2009. Seribu pena Kimia untuk SMA/MA kelas XII. Erlangga: Jakarta

Purba, Michael. 2000. Kimia 2000 SMU Kelas 3A. Jakarta: Erlangga

Sutresna, Nana. 1996. Penuntun Belajar Kimia 3. Bandung: Aneca Exact

Tim Cendekia. 2002. Mudah Belajar Kimia 3A. Jakarta: Yudhistira.

Tim Penulis. 2003. Terampil Menguasai dan Menerapkan Konsep Kimia 3A.
Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Tim Penulis Kimia. 2002. Kimia SMU Kelas 3. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tim Penulis. 2002. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 4. Jakarta: Grolier Widyadara

Tim Penyusun. 2018. Belajar Praktis Kimia MIPA untuk SMA Kelas XII. Klaten:
Viva Pakarindo

Uji Saputro.2018. Mengenal lab.Kimia Yuk, Yogyakarta :Leutikoprio

Kimia Kelas XII


CATATAN
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................

Kimia Kelas XII

Anda mungkin juga menyukai