Si
MODUL KIMIA
Soal Kimia SMA untuk Kelas XII
Belajar soal kimia dengan cara berpikir kritis untuk dasar menghadapi
kehidupan dan tantangan jaman.
Tahun 2019
Kimia Kelas
Untuk XII sendiri SMA Negeri 2 Wonogiri
kalangan 0
Daftar isi
Halaman Cover
Halaman daftar isi ………………………………………………….. 1
Tujuan diktat pelajaran ………………………………………………….. 2
Tujuan bab :
Memahami penggunaan garam untuk mencairkan salju.
Memahami penjelasan tentang sifat koligatif larutan dengan menggunakan diagram P-T
Menganalisis dan menyimpulan penyebab sifat koligatif larutan
Memaparkan terapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari misalnya membuat es
krim, memasak, dan mencegah pembekuan air radiator.
A. KONSENTRASI MOLAL
Molalitas, yaitu jumlah zat terlarutnya dinyatakan dalam mol dan kuantitas pelarutnya
dinyatakan dalam kilogram.
Jumlahmol zat terlarut gram 1000
Molalitas = atau m=
Jumlahkilogrampelarut Mr Pelarut
Sajian Contoh :
Jika 45 gram glukosa (C6H12O6) dilarutkan dalam 600 gram air.
Tentukan kemolalan larutan tersebut
45 1000
Pembahasan : m= = 0,416 m
180 600
Fraksi Mol
Fraksi mol menyatakan banyaknya mol suatu komponen dibagi dengan banyaknya mol
total semua komponen dalam larutan. Misal dalam larutan terdapat m mol zat terlarut A dan n
mol zat pelarut B. Maka untuk menentukan besar masing-masing fraksi molnya dapat
dirumuskan dengan :
Kimia Kelas XII 3
mA nB
XA atau X B atau X A X B 1
m A nB m A nB
Sajian Contoh :
1. Tentukan fraksi mol glukosa 80 % massa di dalam air.
2. Fraksi mol NaOH ( Mr = 40 ) suatu larutan NaOH dalam air ( Mr H2O = 18 ) adalah 0,05.
Tentukan molalitas NaOH.
Pembahasan :
1. Larutan glukosa 80 % massa, artinya :
80
massa glukosa = 100 gram = 80 gram massa air = 100 – 80 gram = 20 gram
100
80 20
mol glukosa = = 0,44 mol mol air = = 1,11 mol
180 18
0,44
x glukosa = = 0,28
0,44 1,11
2. Fraksi mol NaOH = 0,05
Fraksi mol air = 1- 0,05 = 0,95
Mr air = 18
0,05 1000
Molilitas NaOH = = 2,95
0,95 18
1. Aluminium Sulfat sebanyak 3,42 gram ditambah air hingga volume larutan menjadi 2 liter,
jika massa jenis air adalah 1 gram / cm 3. Tentukan molalitas larutan tersebut.
2. 3 gram Urea [CO(NH2)2] dilarutkan dalam 500 mL air ( air = 1 gram / cm 3 ). Hitunglah
kemolalan larutan tersebut, jika Ar C =12, H= 1, N = 14 , O = 16 )
3. Sebanyak 40 gram kristal NaOH dilarutkan dalam 500 mL air. Tentukan fraksi mol larutan
tersebut.
4. 50 mL asam sulfat 98 % ( H2SO4 = 1,4 gram / cm 3) dilarutkan dalam 200 mL air ( air = 1
gram / cm3 ).
Tentukan :
a. Kemolalan H2SO4 dalam larutan. b. Fraksi mol H2SO4 dalam larutan.
5. Jika diketahui fraksi mol glukosa adalah 0,5 ( Mr Glukosa = 180 dan Mr air = 18 ) Tentukan:
a. Kemolalan larutan glukosa b. Kadar glukosa dalam larutan.
Banyaknya penurunan tekanan uap ( P ) terbukti sama dengan hasil kali fraksi mol
terlarut ( XB ) dan tekanan uap pelarut murni (P 0A) yaitu :
Keterangan :
P = XB . P 0A atau P = XA . PoA Po = Tekanan Uap jenuh pelarut murni
P = Tekanan Uap jenuh larutan
P = Penurunan tekanan Uap jenuh
XB = Fraksi mol zat terlarut
XA = Fraksi mol zat pelarut
Hukum Raoult
Tekanan uap pelarut di atas suatu larutan ( PA) sama dengan hasil kali tekanan uap
pelarut murni (P 0A ) dengan fraksi mol zat terlarut. ( XA)
Hukum Raoult berlaku pada pelarut, baik ideal maupun tidak ideal.Tetapi hukum Roult tak
berlaku pada zat terlarut pada larutan tak ideal encer.
Pembahasan :
Jika larutan terdiri atas dua komponen dengan jumlah yang sama, maka fraksi mol masing-
masing zat adalah 0,5 (jumlah fraksi mol zat larutan dan zat pelarut adalah 1)
Tekanan Parsial :
P. Benzena = X benzena x P0 Benzena P. Uap total = P, Benzena + P. toluena.
= 0,5 x 95,1 mmHg = 47,6 mmHg + 14,2 mmHg
= 47,6 mmHg = 61,8 mmHg.
P. Toluena = X toluena x P0 toluena
= 0,5 x 28,4 mmHg
= 14,2 mmHg
Selama ini kita selalu menganggap bahwa pelarut dan zat terlarutnya adalah volatile
(mudah menguap/atsiri). Tetapi kenyatannya ada zat terlarut yang tidak volatile. Dalam hal ini
zat terlarut yang tak volatile juga menurunkan tekanan uap pelarut. Semakin tinggi
konsentrasinya semakin besar penurunan tekanan uapnya, akibatnya bagi titik didih dan titik
beku cairan tersebut pun akan mengalami perubahan.
Besarnya penurunan titik beku (Tf) dan peningkatan titik didih (Tb) hanya ditentukan
oleh jumlah partikel zat terlarut. Makin banyak partikel zat terlarut, makin besar pula harga Tf
( Tf = freezing point depression ) dan Tb ( Tb = boiling point elevation )
Raoult merumuskan hukumnya sebagai berikut : Tf = Kf . m atau Tb = Kb . m
Keterangan :
Tf = penurunan titik beku Kb = tetapan titik didih molal
Tb = peningkatan / kenaikkan titik didih m = konsentrasi larutan dalam molal
Kf = tetapan titik beku molal
Tetapan kenaikan titik didih molal adalah nilai kenaikan titik didih jika konsentrasi larutan
sebesar satu molal ( konsentrasi partikel dalam larutan ), sedangkan untuk tetapan penurunan
titik beku adalah nilai penurunan jika konsentrasi larutan sebesar satu molal (konsentrasi
partikel dalam larutan). pengukuran titik beku dan titik didih dapat digunakan untuk menentukan
rumus molekul.
Pembahasan :
1. Molalitas zat terlarut
Tf = 0 – T0f Tf = Kf .m
= 0 – (-0,45)
= 0,4500C
ΔTf 0,45
m= = 0,24 mol
Kf 1,86
2. Massa Rumus
Gram 1000 2,12 1000
Molalitas = 0,24 = 0,24 x 48,92 Mr = 2,12 x 1000
Mr 0,04892 Mr 48,92
2120
Mr = Mr = 180
11,7408
1. Penambahan 5,4 gram suatu zat non elektrolit ke dalam 300 gram air ternyata menurunkan
titik beku sebesar 0,24 0C. Jika Kf air = 1,860C. Tentukan massa molekul relatif zat
tersebut!
2. Larutan yang mengandung 20 gram zat non elektrolit dalam 1 liter air (∫ air = 1 gram / cm 3)
mendidih pada suhu 100,0520C. Jika Kb air = 0,520C. Tentukan massa molekul relatif zat
non elektrolit tersebut!.
3. 15 gram urea ( Mr = 60 ) dilarutkan dalam 250 gram air, Kf air = 1,86 0C . Tentukan titik
beku larutan tersebut!.
4. Suatu larutan urea [ CO(NH2)2] dalam air mempunyai penurunan titik beku 0,372 0C. Bila Kf
air = 1,86 0C dan Kb air= 0,52 0C. Tentukan kenaikan titik didih larutan urea!
5. Suatu senyawa terdiri dari 42,4 % karbon, 2,4 % hidrogen, 16,6 % nitrogen, dan 37,8 %
oksigen. Penambahan 6,45 gram senyawa tersebut ke dalam 50 mL Benzena ( = 0,879
g/cm3 ) menurunkan titik beku dari 5,51oC menjadi 1,35oC. Tentukan massa molekul dari
senyawa tersebut.
D. TEKANAN OSMOTIK ( )
Osmosis yang paling penting terdapat dalam jasad hidup adalah pada sel-sel darah
merah. Jika sel darah merah diletakkan dalam air murni, akan mengembang dan akhirnya
pecah karena air memasuki sel-sel secara osmosis. Tekanan osmotik yang diakibatkan oleh
cairan di dalam sel setara dengan larutan 0,9 % natrium klorida. Dengan demikian jika sel-sel
dimasukan dalam larutan natrium klorida 0,9 % tidak ada aliran yang melalui dinding sel dan sel
tetap stabil. Larutan yang demikian disebut larutan ISOTONIK. Jika konsentrasi larutan garam
lebih tinggi dari 0,9 %, air mengalir keluar dari sel dan sel mengerut. Larutan dinamakan
HIPERTONIK. Jika konsentrasi garam kurang dari 0,9 % air mengalir masuk ke dalam sel dan
larutan dinamakan HIPOTONIK
Tekanan osmotik termasuk sifat koligatif, karena besarnya hanya tergantung pada jumlah
partikel zat terlarut persatuan volume. Menurut Van,t Hoff untuk larutan encer dapat
dirumuskan :
n n
π RT M atau π M R T
V V
Keterangan :
= tekanan osmotik larutan
R = tetapan gas ( 0,0821 L . atm / mol.K )
T = suhu Kelvin
n = jumlah mol zat terlarut.
V = volume larutan ( dalam liter)
M = molaritas
Sajian Contoh :
1. Tentukan tekanan osmotik larutan 0,001 M sukrosa ( C12H22O11 ) pada suhu 250C.
2. Suatu larutan dibuat dengan melarutkan 1,08 gram protein, yaitu serum albumin yang
diperoleh dari plasma darah, dalam 50 mL air. Larutan menunjukkan tekanan osmotik
sebesar 5,85 mmHg pada suhu 298 K. Tentukan massa molekul relatif albumin.
Pembahasan :
1. = M R T
= 0.01 mol / L x 0,0821 L atm mol-1 K-1 x 298 K
= 0,024 atm
= 18 mmHg
5,85mmHg
2. Tekanan (atm) = 1 atm 0,0077 atm
760 mmHg
gram
= RT
Mr
1,08 gram
0,0077 atm = 0,0821 L atm mol –1K-1 x 298 K
Mr 0,05L
0,0077 atm x 0,05 L Mr = 1,08 gram x 0,0821 L atm mol –1K-1 x 298 K
0,000385 Mr = 26,39
Mr = 68547,74 atau
Mr = 6,8 x 104
Misal:
1. Untuk gula jumlah partikelnya = 1 mol harga Tf = 1,860C
2. Untuk NaCl jumlah partikelnya = 2 mol yaitu 1 mol Na+ dan 1 mol Cl - harga Tf = 3,360C
hampir 2 kali penurunan titik beku dari gula. Hal ini disebabkan jumlah partikel NaCl 2 mol
Tf = i x m x Kf
Keterangan :
i = bilangan pengali yang menyatakan jumlah ion
m = molalitas zat terlarut
Kf = tetapan penurunan titik beku
Hubungan derajat ionisasi ( ) dengan harga і dapat dirumuskan sebagai berikut :
Misal suatu zat dengan konsentrasi M molar dengan derajat ionisasi ( ), maka jumlah
elektrolit yang mengion adalah :
Jumlah zat mengion
=
Jumlahmula - mula
4. Tekanan Osmotik ( )
= M R T [ 1 + (n – 1 ) ]
= MRT і
Keterangan :
- tekanan Osmotik
M - Molaritas Larutan
R - tetapan gas ( 0,0821 L atm mol –1K-1)
T - suhu Kelvin( 273 + 0 C ) K
Pembahasan :
7,45
Mol KCl = = 0,1 mol
74,5
0,1 mol
Molalitas larutan = = 0,2 mol kg-1
0,5 kg
Molaritas larutan sama dengan molitas larutan, karena merupakan larutan encer.
KCl terionisasi menjadi :
KCl → K+ +Cl- , jadi jumlah ion =2 ,maka n =2
i = 1 + (n – 1 ) = 1 + ( 2-1 ) 0,6 = 1,2
a. Titik Didih
Tb = m x Kb x і.
= 0,2 x 0,52 x 1,2
= 0,1248
Jadi titik didih larutan adalah = 100 + 0,1248 oC
= 100,1248 oC
b. Titik Beku larutan
Tf = m x Kf x і
= 0,2 x 1,86 x 1,2
= 0,4464
Jadi titik beku larutannya adalah = 0 – 0,4464 oC
= - 0, 4464 oC
c. Tekanan Osmotik
= MRT і
= 0,2 x 0,082 x 300 x 1,2
= 5,904 atm
= 5,9 atm
1. 3,24 gram zat yang tidak menguap dilarutkan dalam 200 gram air yang mendidih pada
suhu 100,1300C pada tekanan 1 atm. Tentukan massa molekul relatif zat terlarut, jika harga
Kb =0,51!
2. Supaya air sebanyak 2 ton tidak membeku pada suhu – 50C. Tentukan massa garam dapur
yang harus ditambahkan kedalam larutan. Jika Kf air = 1,86 0C dan Mr NaCl = 58,5 !
3. Larutan 0,1 molal K2SO4 mengalami penurunan titik beku sebesar 0,4580C, jika Kb air =
1,860C. Tentukan bilangan mol ( i ) dari larutan K2SO4.
1. Larutan 2 molal KOH terbuat dari 1 mol (56 gram) KOH dengan… .
a. 2000 gram air
b. 1000 gram air
c. Ditambah air hingga volumenya 1 liter
d. 500 mL air
e. 500 gram air
2. Diantara larutan berikut yang mempunyai fraksi mol terbesar adalah…
a. Larutan urea 20 %
b. Larutan glukosa 40 %
c. Larutan NaCl 20 %
d. Larutan Sukrosa 60 %
e. Larutan BaSO4 20 %
3. Pernyataan di bawah ini tergolong sifat koligatif larutan, kecuali… .
a. Kenaikan titik didih
b. Penurunan tekanan uap
c. Penurunan titik beku
d. Derajat keasaman
e. Tekanan osmotik
4. 30 gram CO(NH2)2 dilarutkan dalam 250 gram air, bila diketahui tetapan penurunan titik
beku molal air adalah 1,86 0C/molal, maka titik beku larutannya adalah… .
a. + 3,72 0C d. -3,72 0C
b. + 2,72 C 0 e. -4,72 0C
c. - 1,72 C 0
5. 6,84 gram zat B ( Mr = 342 )dilarutkan dalam air sampai volume larutan 100 mL pada suhu
270C. Jika R = 0,082 L atm mol-1K-1, maka tekanan osmotik larutan tersebut adalah… .
a. 0,092 atm
b. 0,984 atm
c. 4,92 atm
d. 6,15 atm
e. 9,84 atm
6. Sebanyak 7,2 gram MgSO4 dilarutkan dalam 600 gram air (Kf = 1,80 C/m). Larutan ini
membeku pada suhu -0,324C pada tekanan 1 atmosfer, maka deraat ionisasi MgSO 4
adalah .…
a. 0,40
b. 0,50
c. 0,60
d. 0,80
e. 1,00
7. Larutan suatu zat elektrolit kuat dengan konsentrasi 0,5 molal mendidih pada suhu
100,520C ( Kb air = 0,52). Jumlah ion yang dimiliki elektrolit tersebut adalah… .
a. 2 d. 5
b. 3 e. 6
c. 4
8. Agar 1000 gram air tidak membeku pada suhu -5,4C, (Kf = 1,80 C/m) paling sedikit harus
ditambahkan NaCl sebanyak … . (Ar Na = 23; Cl = 35,5).
a. 14,6 gram
b. 43,9 gram
c. 29,3 gram
d. 58,5 gram
e. 87,8 gram
9. Berapa gram zat non elektrolit ( Mr = 40) harus dilarutkan dalam 1,2 kg air,
(Kf air = 1,86) agar larutan membeku pada suhu –1,550C.
Berdasarkan data di atas maka penu-runan titik beku larutan ditentukan oleh…
a. macam zat terlarut
b. jenis zat terlarut
c. jumlah partikel zat dalam larutan
d. jumlah massa zat terlarut
e. banyaknya zat terlarut.
14. Suatu zat non elektrolit ( Mr = 40) sebanyak 30 gram dilarutkan dalam 900 gram air,
penurunan titik beku larutan ini adalah -1,550oC. Berapa gram dari zat tersebut harus
dilarutkan ke dalam 1,2 kg air agar diperoleh larutan dengan penurunan titik beku
setengahnya dari penurunan titik beku di atas ?
a. 10 gram
b. 15 gram
c. 20 gram
d. 45 gram
e. 80 gram.
15. Kelarutan CaCl2 dalam air pada 0oC adalah sekitar 5,4 molal. Jika Kf air = 1,86 oC. Maka
penurunan titik beku larutan CaCl2 0,54 molal adalah… .
a. 1,0oC
b. 2,0oC
Kimia Kelas XII 13
c. 2,7oC
d. 3,0oC
e. 5,0oC
16. Supaya air 1 ton tidak membeku pada suhu –5 oC, ke dalamnya harus dilarutkan garam
dapur, yang jumlahnya tidak boleh kurang dari … . ( Kf air = 1,86oC, Mr NaCl = 58,5 )
a. 13,4 kg
b. 26,9 kg
c. 58,5 kg
d. 78,6 kg
e. 152,2 kg
17. Suatu zat organik tersusun dari 40 % karbon, 6,6 % hidrogen, dan sisanya oksigen. Jika 15
gram senyawa tersebut dilarutkan dalam 25 gram air, larutan membeku pada suhu – 6,2
oC. Rumus molekul zat tersebut adalah… .( K air =1,86, Ar C =12, H=1,O = 16 )
f
a. C3H6O2
b. C3H6O3
c. C4H10O2
d. C5H10O5
e. C6H12O6
18. Di antara larutan di bawah ini yang mempunyai tekanan osmotik paling rendah adalah… .
a. 0,01 mol NaCl
b. 0,01 mol C6H12O6
c. 0,01 mol BaCl2
d. 0,01 mol Na3PO3
e. 0,01 mol K3Fe(CN)6
19. Larutan yang isotonis dengan larutan NaCl 0,5 M adalah … .
a. K2CrO4 0,3 M
b. Na2SO4 0,3 M
c. Glukosa 0,5 M
d. Al2(SO4)3 0,2 M
e. FeCl3 0,5 M
20. Tekanan Osmotik larutan BaSO4 0,1 M pada suhu 27 oC, jika larutan terdissosiasi 75 %
adalah… .( R = 0,08).
a. 2,4 atmosfir
b. 4,2 atmosfir
c. 6,0 atmosfir
d. 7,2 atmosfir
e. 8,4 atmosfir
Mol Elektron
Mol elektron adalah selisih bilangan oksidasi. Reaksi reduksi dan oksidasi selalu
berjalan secara bersama-sama. Dasar metode ini adalah bahwa reaksi redoks dapat
berlangsung disebabkan oleh terjadinya transfer elektron antara partikel-partikel baik
beberapa atom, molekul maupun ion Jadi pertambahan bilangan oksidasi dari reduktor
sama dengan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari oksidator. Cara penyetaran reaksi
dalam metode ini adalah dengan reaksi ion dan reaksi molekul.
Reaksi Ion
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan persamaan reaksi redoks dengan
metode bilangan oksidasi adalah sebagai berikut:
-1 +6 0 +3
+6 reduksi +3
Langkah 3. Menyamakan jumlah atom yang dihubungkan garis dan menghitung jumlah
kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi
-1 x2 =-2 (naik 2+ ) 0
( turun 6+ )
+6 x 2 = +12 +3 x2 = +6
Langkah 4. Menyamakan jumlah kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi dengan cara
mengalikan
( turun 6+ )
+6 x 2 = +12 +3 x2 = +6
( turun 6+ )
+6 x 2 = +12 +3 x 2 = +6
Reaksi redoks dalam bentuk rumus dapat disetarakan dengan metode seperti reaksi ion
dan reaksi redoks dapat berlangsung dalam larutan.
Reduksi
+6 +4
Langkah 3. Menyamakan jumlah atom yang dihubungkan dengan garis oksidasi dan garis
reduksi. Jumlah C yang dihubungkan garis oksidasi sama ( kiri dan kanan
sama yaitu satu).
Langkah 4. Menghitung kenaikan bilangan oksidasi dan penurunan bilangan oksidasi.
0 ( naik +4) +4
(turun 2+ )
+6 +4
(turun 2+ ) x 2
+6 +4
Langkah 6. Kalikan angka pengali tadi kepada partikel yang dihubungkan.
0 ( naik +4) x1 +4
(turun 2+ ) x 2
+6 +4
0 ( naik +4) x1 +4
(turun 2+ ) x 2
+6 +4
Langkah 8. Teliti kembali jumlah atom di sebelah kiri dan di sebelah kanan
Soal Latihan
Setarakan reaksi redoks dari
1. As2O3 + Zn AsH3 + ZnO2-2
2. CaH2 (s) + 2 H2O (l) Ca(OH)2 (aq) + 2H2 (g)
3. MnO4- + H2O MnO4 + OH-
4. AgClO3 + Cl2 AgCl + ClO2
Redoks
Bilok Bilok
naik turun
½ reaksi ½ reaksi
oksidasi reduksi
Pelepasan Pengikatan
Elektron Elektron
Dalam metode setengah reaksi persamaan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi ditulis
terpisah kemudian digabungkan menjadi persamaan reaksi keseluruhan yang seimbang.
Langkah-langkah penyelesaian :
Langkah 1. Identifikasi spesies yang terlibat dalam perubahan bilangan oksidasi dan
tulislah rangka setengah persamaan berdasarkan hal tersebut.
Oksidasi : SO3-2 SO4-2
Reduksi : MnO4- Mn+2
Langkah 2. Seimbangkan jumlah atom dari tiap setengah persamaan reaksi.
Untuk larutan bersuasana asam tambahkan satu molekul H 2O untuk tiap atom
O yang diperlukan pada sisi yang kekurangan O.
Pada sisi lainnya dari setengah persamaan reaksi tambahkan dua H+ untuk
tiap molekul H2O yang digunakan.
Oksidasi : SO3-2 + H2O SO4-2 + 2H+
Reduksi : MnO4- + 8 H+ Mn+2 + 4H2O
Langkah 1. Identifikasi spesi yang terlibat dalam perubahan bilangan oksidasi dan
tulislah rangka setengah persamaan berdasarkan hal tersebut.
Oksidasi : Cr(OH)3 CrO4-2
Reduksi : OCl- Cl-
Langkah 5. Sederhanakan
Bila persamaan reaksi keseluruhan mengandung spesi yang sama pada
kedua sisinya, maka hapuskan spesi tersebut pada sisi yang jumlahnya
lebih sedikit.
2 Cr(OH)3 + 4 OH- + 3 OCl- 2 CrO4-2 + 5 H2O +3 Cl-
Langkah 6. Teliti lagi.
Pastikan bahwa persamaan reaksi keseluruhan seimbang, baik jumlah
atom maupun muatannya. Muatan pada tiap sisi adalah – 7.
1. Setarakan persamaan reaksi redoks berikut dengan metode setengah reaksi (elektron ion)
a. Cu (s) + H+(aq) + NO3 –(aq) Cu+2 + NO(g) + H2O(l)
b. H2O2(aq) + MnO4- (aq) +H+ (aq) Mn2+ (aq) + H2O (l ) + O2 (g)
c. CN-(aq) + MnO4- (aq) + OH- (aq) MnO2 (aq) + CNO- (aq) + H2O (l)
d. Br2 (l ) + OH- (aq) Br- (aq) + BrO3 –(aq) + H2O (l)
B. KOROSI
Suatu contoh penting proses oksidasi reduksi adalah korosi (perkaratan) logam-logam,
terutama besi. Kenyataan bahwa banyak biaya yang digunakan untuk melindungi korosi dan
banyak kerugian yang ditimbulkan oleh korosi.
C. SEL ELEKTROKIMIA
1 Potensial Elektroda ( E0 )
Potensial elektroda adalah potensial listrik yang dihasilkan oleh suatu reaksi reduksi.
Makin mudah suatu logam mengalami reduksi makin besar potensial elektroda yang
ditimbulkannya. Jadi makin ke kanan letak suatu logam pada deret Volta makin besar potensial
elektrodanya. Deret Volta urutan kereaktifan logam mulai dari reduktor terkuat (mudah
teroksidasi) sampai reduktor terlemah (sukar teroksidasi)
K Ba Ca Na Mg Al Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au
2. Sel Elektrokimia
Transfer elektron pada reaksi redoks di dalam larutan berlangsung melalui kontak langsung
antara partikel-partikel berupa atom, molekul, atau ion yang saling serah terima elektron.
Contoh reaksi redoks berikut:
Zn + Cu+2 Zn+2 + Cu
Untuk menghindari kesenjangan ini ion negatif akan mengalir menuju larutan ion Zn +2
sebaliknya ion Zn+2 bergerak menuju larutan Cu. Maka kedua larutan dihubungkan dengan
jembatan garam.
Keseluruhan sistem pemindahan elektron melalui rangkaian tertutup disebut sel
elektrokimia atau lebih umum disebut sel. Elektroda tempat dimana terjadi setengah reaksi
oksidasi disebut anoda, sedangkan elektroda tempat dimana terjadi setengah reaksi reduksi
disebut katoda
Diagram Sel
Berdasarkan konvensi bahwa penulisan setengah reaksi reduksi atau setengah reaksi oksidasi
digunakan lambang. Penulisan lambang ini disebut diagram sel.
Anoda jembatan garam katoda
Sel 2 Sel 1
Garis yang tegak lurus tunggal merupakan batas antara suatu elektrode dan fase lain ( misal
larutan ). Garis tegak lurus ganda menekankan bahwa larutan tersebut dihubungkan dengan
jembatan garam. Penulisan Zn(s) Zn+2 (aq) merupakan pasangan oksidasi dan Cu+2 (aq)
Cu (s) merupakan pasangan reduksi.
Sajian Contoh soal:
Fe + Cu+2 → Fe+2 + Cu,
½ reaksi reduksi : Cu+2 + 2e → Cu
½ reaksi oksidasi. : Fe → Fe+2 + 2e
Pembahasan :
Menguraikan ½ reaksi reduksi dan ½ reaksi oksidasi
½ reaksi reduksi : Br2 + 2e → 2 Br-
½ reaksi oksidasi. : Cu → Cu+2 + 2e
Menghitung E0 sel
E0 sel = E0 red - E0oks
= 1,06 - ( + 0,52 )
= + 0 , 54 volt.
Soal Latihan
Potensial Elektroda ( E0 )
Untuk menghitung potensial suatu sel, maka kita harus mempunyai pembanding atau
acuan tertentu. Elektroda pembanding untuk pengukuran potensial sel digunakan elektroda
acuan yaitu elektroda Hidrogen ( Standart Hidrogen Elektroda = SHE).
Contoh :
Cu+2 (aq) (1M) Cu(s) E0 = ….?
Cl2( g ) +2e- 2Cl- E0 = ….?
Untuk menentukan harga E0 untuk elektroda Cu dan Cl, maka kita perlu mengukur beda
potensial antara kedua elektroda tersebut. Hal ini dapat dihitung dengan sel elektrokimia,
dimana salah satu adalah SHE, sedang elektoda baku di ukur melalui elektroda lainnya.
Maka penulisan E0 selnya sebagai berikut :
Pt, H2 (g, H+ (aq) Cu+2 ( aq ) Cu(s) E0 sel = 0,337 V
Reaksi yang terjadi pada sel Volta adalah sebagai berikut :
Oksidasi : H2(g) 2 H+ ( aq ) + 2e-
Reduksi : Cu+2 (aq ) + 2e Cu (s)
POS = - PRS
Potensial Sel Standart ( PSS ) atau E0 sel dihitung menurut salah satu cara berikut :
Sel Volta
Prinsip Kerja Sel Volta adalah
a. Energi hasil dari reaksi ini dirubah menjadi energi listrik
b. Reaksi yang berlangsung adalah reaksi redoks
c. Pada katoda terjadi reduksi, dan merupakan kutub positif
d. Pada anoda terjadi oksidasi, dan merupakan kutub negatif.
Jadi Katoda positif, anoda negatif disingkat KPAN yang dibaca KAPAN ). Potensial listrik yang
dihasilkan oleh sel elektrokimia dinamakan potensial Sel ( E0 sel )
Pb(s) + PbO2 (s) + 2HSO4- (aq) +2H+ (aq) 2PbSO4 (s) + 2 H2O (l).
Anoda dan katoda berubah menjadi zat yang sama yaitu PbSO 4. Apabila permukaan kedua
elektroda sudah tertutupi oleh PbSO4, maka tidak terdapat perbedaan potensial lagi
sehingga Aki perlu diisi kembali.
Selama pengosongan Aki H2SO4 diikat oleh air, akibatnya konsentrasi H2SO4 berkurang
dan massa jenis larutan juga berkurang.
Reaksi Pengisian Aki
Elekroda Pb sebagai Katoda dan elektroda PbO2 sebagai Anoda
Katoda : PbSO4 ( s) + H+ (aq) +2e- Pb (s) + HSO4-(aq)
Anoda : PbSO4(s) + 2 H2O ( l ) PbO2 (s) + HSO4- (aq) + 3H+ (aq) + 2e-
Soal Latihan
e e
Anoda Katoda
Kation
Anion
Larutan elektrolit
Reaksi – reaksi Elektrolisis
Apabila listrik dialirkan melalui lelehan senyawa ion maka senyawa ion itu akan diuraikan.
Kation direduksi di katode dan anion dioksidasi di anode. Reaksi elektrolisis ada 2 jenis yaitu :
1. Lelehan garam
2. Larutan garam
1. Lelehan garam
Sajian Contoh soal
Lelehan NaCl
Jika lelehan NaCl dialiri listrik, maka NaCl akan terurai menjadi Na dan Cl2.
NaCl Na+ + Cl-
Katode : Na+ + e- Na ( 2x)
Anode : 2 Cl- Cl2 + 2e-
2. Larutan Garam
Reaksi elektrolisis dalam larutan elektrolit berlangsung lebih kompleks. Spesi yang
bereaksi belum tentu kation atau anionnya, tetapi mungkin saja air atau elektrodanya.
Untuk menuliskan reaksi elektrolisis larutan elektrolit. Perlu mempertimbangkan beberapa
faktor yaitu :
a. Reaksi – reaksi kompetensi pada tiap – tiap elektrode
1). Spesi yang mengalami reduksi di katode adalah yang mempunyai potensial
elektrode lebih positif.
2). Spesi yang mengalami oksidasi di anode adalah yang mempunyai potensial
elektrode yang lebih negatif.
b. Jenis Elektrode, apakah inert atau aktif. Elektrode Inert adalah electrode yang tidak
terlibat dalam reaksi. Elektrode inert yang sering digunakan adalah Platina dan Grafit
Pada elektrolisis larutan elektrolit, di katode terjadi kompetisi atau persaingan antara kation
elektrolit dan molekul air ( pelarut ) dalam menangkap elektron.
Reaksi yang terjadi di anode adalah oksidasi ion SO4-2, oksidasi air atau oksidasi Cu.
2SO4 –2(aq) S2O8-2 (aq) + 2e E0 = - 2,71 V
2H2O (l ) 4H (aq) + O2 (g) + 4e
+ E0 = - 1,23 V
Keseluruhan : Cu ( s) Cu(s)
(Anode) ( katode )
Pada Elektrolisis
Reaksi Pada Katode ( reduksi terhadap Reaksi Pada Anode ( oksidasi terhadap
Kation) anion)
1. Ion-ion logam alkali, alkali tanah, Al+3 1. Ion-ion yang mengandung atom dengan
dan ion-ion logam yang memiliki E0 bilangan oksidasi maksimum, misalnya
lebih kecil dari -0,83 volt tidak SO4- atau NO3- tidak dapat dioksidasi.
direduksi dari larutan. Yang direduksi Yang dioksidasi adalah pelarut ( air )dan
adalah pelarut ( air) yang terbentuklah terbentuklah gas oksigen ( O2)
gas Hidrogen (H2) 2H2O →4 H+ + 4e + O2
2 H2O + e → 2 OH- + H2 2. Ion-ion halida (X- ), yaitu F-,Cl-, Br- dan I-,
2. Ion-ion logam yang memiliki E0 lebih dioksidasi menjadi halogen ( X2) yaitu F2,
besar dari – 0,83 direduksi menjadi Cl2, Br2 dan I2
logam yang diendapkan pada 2X- → X2 + 2e
permukaan katode. 3. IonOH- dari basa dioksidasi menjadi gas
Mn+ + n e → M oksigen( O2)
3. Ion H+ dari asam direduksi menjadi gas 4OH- →2 H2O + 4e + O2
hydrogen ( H2) 4. Pada proses penyepuhan dan pemurnian
2 H+ + 2 e → H 2 logam, maka yang dipakai sebagai
Kimia Kelas XII 31
4. Jika yang dielektrolisis adalah leburan anode adalah suiatu logam (bukan Pt
(cairan ) elektrolit tanpa ada air, maka atau C), sehingga anode (logam)
ion-ion pada No.1 di atas dapat mengalami oksidasi mejadi ion yang
mengalami reaksi nomor 2, sehingga larut.
diperoleh logam yang diendapkan M→ M n+ + n e
pada permukaan kotode.
Sajian Contoh :
1. elektrolisis larutan MgCl2 cair
Pembahasan :
Katoda : Mg +2 + 2e → Mg
Anoda : 2 Cl- → Cl2 + 2e
2. elektrolisis larutan AgNO3
Pembahasan :
Katode : Ag+ + e → Ag(s) (x 4)
Anode : 2H2O → 4H+ + O2 + 4e ( x 1 )
4 Ag + + 2 H2O → 4 Ag + 4H + + O2
1. Diketahui potensial reduksi standar Cr2+ = -0,91 volt dan Mn2+ = -1,03 volt. Tentukan
potensial sel standar dari Mn / Mn2+ // Cr2+ / Cr dan reaksi selnya!
2. Tuliskan reaksi elektrolisis dari larutan garam dapur!
3. Jelaskan Proses Penyepuhan Emas!
4. Produksi komersial magnesium melibatkan elektrolisis dari leburan MgCl2. Mengapa tidak
digunakan elektrolisis sederhana dari larutan MgCl2 saja ?
E. HUKUM FARADAY
Hukum Faraday I
Jumlah massa zat (atom, senyawa atau ion) yang diendapkan atau dibebaskan (G) (menjadi
gas atau ion) “berbanding langsung dengan jumlah muatan listrik (Q) yang mengalir melalui sel
elektrolisa”
Jumlah muatan listrik ( Q ) sama dengan hasil kali dari kuat arus ( i ) dan waktu ( t)
G = Q atau G = i x t
Hukum Faraday II
Massa zat dari beberapa unsur berbeda yang dibebaskan pada elektrolisis ( G ) yang berbeda,
berbanding lurus dengan massa ekivalen unsur tersebut ( ME ).
G = ME
Ar atau Mr
Massa ekivalen (e) =
Jumlahelektron
Harga massa ekivalen ( e ) masing-masing unsur hasil elektrolisis tergantung dari jumlah
elektron yang dibebaskan atau diserap.
Untuk mengenang jasa Michael Faraday, bilangan 9,6490 x 104 sering dibulatkan menjadi 9,65
x 104 atau 96500 dan disebut tetapan faraday.
1 faraday ( 1 F ) = 1 mol elektron = muatan 96500 coulomb F
coulomb it
1 F atau 1 mol elektron =
96500 96500
Keterangan :
F = jumlah listrik dalam faraday ( jumlah mol elektron )
i = kuat arus ( ampere )
t = waktu ( detik )
it G1 G2
G = ME. F atau G = x ME atau
96500 Me1 ME
2
Keterangan :
G = Massa zat yang dibebaskan ( gram )
ME = Massa ekivalen
i = Kuat arus ( ampere )
t = waktu ( detik )
i t
mol elektron = mol
96500
15 15 60
mol elektron = mol
96500
= 0,1398 mol
mol O2 = ¼ x mol O2
= ¼ x 0,1398 mol
= 0,03495 mol
Volume O2 pada saat STP adalah = 0,03495 x 22,4 liter
= 0,78 liter.
1. Tentukan massa Zn yang diendapkan pada katode dalam 756 detik, jika arus listrik sebesar
1,05 Ampere dialirkan melalui sebuah larutan Zn+2 (aq)!.
2. Berapa waktu yang diperlukan untuk menghasilkan 2,18 gram I2 pada katode, jika arus
sebesar 4,8 Ampere dialirkan melalui larutan KI?
3. Dalam elektrolisis aluminium oksida ( Al2O3 ) diperoleh 0,225 gram aluminium. Tentukan
jumlah arus listrik yang diperlukan. Jika diketahui Ar O = 16, Ar Al = 27, F = 96500
Coulomb!
4. Dalam sebuah Coulometer perak Ag+ (aq) direduksi menjadi Ag (s) pada sebuah katoda
Pt. Jika diendapkan 1,96 gram perak selama 787 detik dengan sejumlah arus listrik.
Tentukan:
a. Muatan listrik dalam coulomb
b. Besarnya arus listrik dalam Ampere.
5. Tentukan konsentrasi Cu+2 yang tertinggal dalam 335 mL larutan yang berasal dari 0,215
M CuSO4, setelah dialiri arus listrik sebesar 2,17 Ampere selama 235 detik dan peng-
endapan Cu terjadi pada katoda.
II. ESSAY
1. Selesaikan persmaan reaksi redoks berikut :
a. Fe+2 + MnO4 Fe+3 + Mn +2
b. 3 Br2 (g) + OH- (aq) BrO3-(aq) + Br – (aq) + H2O (l)
2. Tuliskan reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda pada elektrolisis larutan NaCl
3. Ke dalam 3 sel yang masing-masing berisi ion perak, ion seng, dan ion besi (III) yang
disusun secara seri dialirkan arus listrik sebanyak 0,6 F. Jika pada katoda hanya terjadi
reduksi dari ion-ion logam tersebut. Maka tentukan :
a. reaksi yang terjadi pada masing-masing katoda
b. massa seng yang diendapkan
Terdapatnya :
Oleh karena logam alkali sangat reaktif, maka tidak terdapat di alam dalam keadaan
bebas, akan tetapi dalam bentuk persenyawaan atau mineral. Misalnya :
a. Silvit - KCl. NaCl
b. Karnalit - KCl.MgCl2.6H2O
c. Kriolit - Na3AlF6
Pembuatan :
a. Elektrolisa leburan NaCl / KCl
2 NaCl(l) → 2 Na(s) + Cl2(g)
2 KCl(l) → 2 K(s) + Cl2(g)
Sifat – sifat :
a. Sifat Kimia
1). Sangat reaktif, mudah terbakar oleh O2 dari Udara, sehingga harus disimpan dalam
minyak tanah. Pada pembakaran selalu terbentuk peroksida.
2 Na(s) + O2(g) → Na2O2(s)
Natrium peroksida
2). Bereaksi sangat hebat dengan air, dimana makin ke bawah reaksinya semakin
hebat ( disertai timbulnya panas )
2Na(s) + H2O(l) → 2 NaOH(aq) + H2(g) + a kkal
3). Mudah bereaksi dengan asam,membentuk garam dan gas hidrogen.
2K(s) + H2SO4 (aq) → 2 K2SO4 (aq) + H2 (g)
4). Dapat bereaksi langsung dengan halogen, membentuk garam.
2K(s) + Br2 (l) → 2 KBr (aq)
a. Sifat Fisika
Sifat-sifat Li Na K Rb Cs
Jari-jari atom(AO) 1,03 1,12 1,39 1,49 1,67
Massa jenis (g/mL) 0,53 0,97 0,86 1,53 1,87
Titik leleh (K) 454 371 337 312 302
Titik didih (K) 1609 1154 1039 967 952
Energi ionisasi (kJ/mol) 520 495 418 403 374
Elektronegativitas 0,98 0,93 0,82 0,82 0,79
Potensial elektroda (Volt) -0,34 -2,71 -2,93 -2,99 -3,02
Jari – jari atom dan massa jenis bertambah sedangkan titik Lebur dan titik didih
semakin rendah. Sementara energi ionisasi dan keelektronegatifan berkurang.
Potensial elektrode menggambarkan daya reduksi dalam larutan dari atas ke bawah
cenderung bertambah kecuali Litium mempunyai potensial elektrode paling tinggi.
Senyawa–senyawa Terpenting
a. Garam Dapur ( NaCl )
Pembuatan :
Dengan kristalisasi dari air laut ( menguapkan air laut )
Kegunaan : sebagai bahan pengawet dan membuat sabun
Sifat-sifat : zat padat berwarna putih dan mudah larut dalam air dan rasanya asin
Reaksi :
NH3(l) + H2O(g) → NH4OH(aq)
NH4OH(aq) + CO2(g) → NH4HCO3(aq)
NaCl(s) + NH4HCO3 (aq) → NaHCO3(aq) + NH4Cl(aq)
2NaHCO3 (aq) → Na2CO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
2). Mengalirkan gas CO2 ke dalam larutan NaOH pekat (hasil elektrolisa larutan NaCl)
2 NaCl(s) + 2 H2O(l) → 2NaOH(aq) + H2 (g) + Cl2(g)
NaOH(aq) + CO2 (g) → NaHCO3(aq)
2NaHCO3 → Na2CO3 + H2O + CO2 (g)
Kegunaan : untuk melunakkan air sadah, pemadam kebakaran, dan soda roti
Sifat : zat padat berwarna putih.
Kegunaan : Untuk membuat zat – zat yang lain ( K, KOH, Br2, I2 dan lain – lain )
Sifat-sifat : zat padat berwarna putih, mudah larutdalam air dan sebagai reduktor.
Kegunaan : untuk standart dalam Yodometri, anti klor dalam industri, dan menfikser
dalam fotografi
Sifat-sifat : zat padat berwarna putih, mudah larutdalam air dan bereaksi dengan
asam kuat memberikan endapan warna kuning dari belerang, serta dapat
melunturkan wrna ungu dari Iodium.
1. Tuliskan persamaan reaksi pembuatan senyawa yang berasal dari NaOH, minimal 5
2. Analisis dalam proses Solvay suatu pabrik menunjukkan bahwa untuk setiap 1,0 ton
konsumsi NaCl dihasilkan 1,0 ton NaHCO3. Hanya 0,75 kg NH3 dikonsumsi dalam
seluruh proses. Tentukan :
a. berapakah % efisiensi proses konversi NaCl menjadi NaHCO 3
b. mengapa hanya sedikit dibutuhkan NH3?
3. Sebutkan kegunaan kalium nitrat!
Sifat – sifat :
a. Sifat Kimia
1). Dapat bereaksi dengan air membentuk basa
Ca(s) + 2H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + H2(g)
2). Bereaksi dengan oksigen membentuk oksida basa
Sr(s) + O2(g) → 2 SrO(s)
3). Dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa hidrida
Mg(s) + H2 (g) → MgH2(s)
b. Sifat Fisika
Sifat-sifat Be Mg Ca Sr Ba
Jari-jari atom(AO) 1,12 1,60 1,97 2,15 2,22
Massa jenis (g/mL) 1,86 1,75 1,55 2,60 3,60
Titik leleh (K) 1553 923 1111 1041 987
Titik didih (K) 3043 1383 1713 1653 1913
Energi ionisasi (kJ/mol) 2700 2190 1740 1610 1470
Elektronegativitas 1,57 1,31 1,00 0,95 0,89
Potensial elektroda (Volt) -1,85 -2,37 -2,87 -2,89 -2,90
Kegunaan :
Untuk membuat alliase, misalnya Duralium, yang dipakai dalam industri pesawat
terbang. Duraluminium adalah campuran dari Mg 0,5 %, Mn 1 %, Cu 3 %, Al 95 %.
CO32– yang dihasilkan bila dipanaskan, bereaksi dengan kation-kation dalam air
membentuk campuran endapan dari MgCO3, CaCO3, dan FeCO3, yang disebut kerak
(boiler scale ).
2. Direaksikan dengan basa dan menyaring endapan karbonatnya.
HCO3-(aq) + OH-(aq) → H2O(l) + CO32–(aq)
CO32–(aq) + M2+(aq) → MCO3(s)
Contoh:
F ( g) + e F-(g) H = - 328 kJ
Cl(g) + e Cl-(g) H = - 349 kJ
a. Sifat–sifat Fisika
Sifat-sifat F Cl Br I
Jari-jari atom (AO) 0,50 1,00 1,15 1,40
Massa jenis (g/mL) 1,0 1,5 3,1 4,9
Titik leleh (K) 50 171 260 387
Titik didih (K) 85 238 332 457
Energi ionisasi (kJ/mol) 1680 1260 1140 1010
Elektronegativitas 4,00 3,00 2,8 2,5
Potensial elektroda (Volt) + 2,87 + 1,36 + 1,07 + 0,54
Wujud gas gas cair padat
Sifat- sifat :
a. HCl, HBr, HI dan HF pada temperatur kamar berbentuk gas yang berbau
rangsang
b. Semua asam halogenida adalah asam kuat, kecuali HF merupakan asam lemah,
adapun urutan kekuatan asam dari yang terlemah adalah HF, HCl, HBr dan HI
c. HX merupakan asam kovalen polar
HX + H2O H3O+ + X-
d. HF dapat bereaksi dengan kaca, reaksinya disebut mengetsa dan kaca yang
dihasilkan disebut kaca ETZ
SiO2 + 4 HF → SiF4 + 2H2O
e. HCl dapat bereaksi dengan gas amoniak membentuk salmiak yang berupa kabut
putih. Reaksi ini biasanya dipakai untuk menunjukkan adanya gas amoniak
(NH3).
NH3 + HCl → NH4Cl
Kabut putih
Kegunaan : HF untuk mengetsa kaca, HCl untuk pelarut dan analisa kuantitatif
Unsur periode ke tiga dari kiri ke kanan mempunyai jari-jari atom yang makin kecil,
meskipun jumlah kulitnya sama tetapi jumlah elektron dari kiri ke kanan makin banyak.
Dengan jari-jari atom yang makin kecil, unsur-unsur periode ke tiga dari kiri ke kanan
memiliki energi ionisasi yang makin besar. Energi ionisasi Mg lebih besar dibandingkan
dengan Al dan Si, serta energi ionisasi P lebih besar dari pada S. Penyimpangan ini karena
Mg mempunyai orbital 3s yang penuh, tetapi atom P mempunyai orbital 3p yang setengah
penuh.
2. Sifat Kimia
Sifat Logam dan Non Logam
Unsur- Unsur Logam
Natrium, Magnesium, dan Aluminium merupakan konduktor dan penghantar panas
yang baik dan mempunyai kilau logam yang khas. Aluminium juga larut dalam basa kuat
membentuk anion Al(OH)4– dan gas Hidrogen
2Al (s) + 2 OH- (aq) + 6 H2O(l) → 2 Al (OH)4- (aq) + 3 H2 (g)
Aluminium tidak bereaksi dengan asam oksidator kuat seperti HNO3 dan H2SO4,
karena reaksi menghasilkan Al2O3 yang melapisi permukaan logam tersebut yang bersifat
inert.
Sebagai kation monovalen, mungkin : K+, Na+, NH4+, Rb+, Cs+, Tl+
Sebagai kation trivalent ,mungkin : Fe3+, Cr3+, Al3+, Mn3+, Ti3+, Co3+, Ga3+
Senyawa Aluminium yang penting adalah alum. Berikan 2 rumus molekul alum
dan jelaskan bagaimana proses alum untuk menjernihkan air.
Senyawa-senyawa Silikon
Silikon di alam terdapat di alam berupa mineral, misalnya kuarsa (SiO2) dan senyawa
silika. Silikon dapat digunakan untuk membuat barang-barang elektronika, kalkulator,
komputer, lensa, gelas, proselen.
Fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu fospor putih dan fosfor merah. Perbedaan
antara posfor putih dan merah dapat dilihat pada tabel berikut.
1. Sebutkan oksidator dan reduktor terkuat dari unsur- unsur periode ketiga!
2. Jelaskan sifat asam dan basa dari unsur-unsur periode ketiga!
3. Tuliskan reaksi pembuatan gas klor dari elektrolisis larutan dan leburan garam dapur!
4. Bagaimana sifat logam dan non logam dari unsur periode ketiga!
5. Berdasarkan tabel sifat – sifat unsur periode ketiga apa yang dapat Anda pahami tentang
unsur periode ketiga ?
6. Tuliskan rumus dari : tawas, gas asetilin, Gips, garam inggris
7. Sebutkan cara pembuatan aluminium !
8. Al2O3 adalah sebagai bahan dasar pembuatan perhiasan, sebutkan contoh perhiasan
yang menggunakan bahan dasar Al2O3.
Unsur transisi periode keempat adalah Sc, Ti, V, Cr, Mn, Fe,Co, Ni, Cu, dan Zn. Karena
konfigurasi elektron berakhir pada sub kulit d yang belum penuh, maka kelompok unsur
disebut blok d. Unsur Cu dan Zn mempunyai konfigurasi elektron sub kulit d penuh berarti tidak
termasuk unsur transisi, tetapi sifatnya sama dengan unsur transisi.
Titik lebur dan titik didih rata-rata tinggi, daya hantar listrik baik, dan kekerasan sedang
sampai tinggi, unsur transisi berfase padat pada suhu kamar, mempunyai ikatan yang sangat
kuat yaitu ikatan logam.
Unsur transisi merupakan unsur yang sangat elektropositif, sehingga mempunyai
banyak bilangan oksidasi ( tingkat oksidasi ) kecuali Sc yang hanya mempunyai satu bilangan
oksidasi yaitu +3. Bilangan oksidasi +2 dan +3 berupa ion yang hidroksinya sepenuhnya
menunjukkan sifat basa dan bilangan oksidasi yang tinggi menunjukkan sifat asam.
Contoh :
1. Cr dengan bilangan oksidasi + 6
CrO3 + H2O H2CrO4 ( asam khromat )
2. Cr dengan bilangan oksidasi + 3
Cr2O3 + 3 H2O 2 Cr(OH)3 ( Chromium hidroksida / basa)
Unsur Transisi ionnya banyak memberikan warna-warna yang bagus dan berubah sesuai
dengan bilangan oksidasinya.
Tabel Contoh Warna – warna Ion Transisi.
Jenis Ion Unsur Transisi
Warna
2. Mangan
Mangan banyak digunakan dalam pembuatan baja yaitu sebagai campuran besi mangan
yang disebut feromangan. Feromangan diproduksi dengan mereduksi campuran besi dan
oksida Mangan dengan karbon .
MnO2 + Fe2O3 + 5 C Mn + 2 Fe + 5 CO (g)
Feromangan.
Mangan terdapat dalam mineral yaitu :
Pyrolusit : MnO2 - Hausmanite : Mn3O4
Magnetit : MnO3.H2O - Braunite : Mn2O3
Sifat – sifat:
a. Sifat Fisika : Logam berwarna putih keabu-abuan, keras dan mudah rusak dengan titik
lebur 1260 0C dan titik didih : 19000C
b. Sifat Kimia
1). Mempunyai bilangan oksidasi +2,+3, +4, +6, dan +7.
2). Dalam keadaan murni sukar teroksidasioleh udara, tetapi pada temperatur tinggi
dapat teroksidasi membentuk mangani oksida 3Mn + 2O2 Mn3O4
Kegunaan:
Untuk pembuatan alliase seperti: Mangani adalah alliase dari Cu, Mn, dan Ni digunakan
untuk alat-alat listrik. Feromangan adalah alliase dari Fe, Mn, dan sedikit C dan untuk
pembuatan baja
1. Tetapan ionisasi untuk spesiesHCrO4– dinyatakan sebagai Ka = 3,2 x 10-7. Hitunglah nilai
K untuk kesetimbangan hidrasi 2 HCrO4- Cr2O7 2– + H2O .
INFO KHUSUS!
Perubahan Bilangan Oksidasi Dari Mangan.
Mn2+ + oksidator kuat + basa MnO42–
MnO4 2– + dalam larutan + CO2 MnO4–
MnO4– + Reduktor + asam Mn2+
Manganat hanya stabil dalam suasana basa
Permanganat hanya stabil dalam suasana asam / netral.
4. Besi
Besi terdapat di alam dalam bentuk mineral dan dapat membentuk ion kompleks.
Beberapa Uji kualitatif untuk besi (II) dan besi (III)
Pereaksi Besi (II) Besi (III)
NaOH (aq) Endapan hijau Endapan merah coklat
K4[Fe(CN)6] Endapan putih dan Endapan biru prusia
cepat berubah
menjadi biru
K3[Fe(CN)6] Endapan biru Merah coklat ( tidak ada
Trumbul endapan )
KSCN Tidak berwarna Merah tua
6. Seng ( Zn )
Terdapat dalam bentuk persenyawaan, misalnya seng blende ( ZnS ), seng
karbonat (ZnCO3), seng oksida ( ZnO ) Pembuatan Seng dibuat dengan proes
pemanggangan ZnS (seng sulfida). Senyawa-senyawa yang terbentuk di reduksi dengan
karbon pada temperatur 1200 0 C.
Kegunaan Seng. : untuk melapisi lembaran besi, seng bertindak sebagai anoda dan besi
sebagai katoda. Selama Zn masih ada, lembaran besi tidak akan mengalami oksidasi
(berkarat), akibatnya tidak rusak. Dan sebagai campuran membuat kuningan.
1. Jelaskan mengapa unsur triad besi mempunyai kemiripan satu sama lain.
2. Unsur triad besi manakah yang akan dioksidasi dari M+2 menjadi M+3. oleh oksigen.
3. Mengapa sifat feromagnetisme berbeda dengan sifat paramagnetisme ?
Ion Kompleks
Ion kompleks adalah ion yang tersusun dari suatu ion atau atom pusat yang dikelilingi
oleh beberapa molekul atau ion yang disebut ligan terikat pada atom pusat dengan ikatan
koordinasi.
Keterangan :
L : logam transisi
m+ : muatan logam
n : jumlah ligan
Jumlah ligan disebut bilangan koordinasi
Ligan
Berdasarkan jumlah pasangan elektron yang dimiliki, ligan dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Ekadentat atau Unidentat
Yaitu ligan yang hanya mempunyai satu pasangan elektron sebagai donor terhadap atom pusat.
Contoh beberapa ligan ekadentat.
Kekuatan Ligan
Berdasarkan jumlah pasangan elektron ligan, kekuatan ligan dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Ligan kuat adalah ligan yang hanya mengandung sepasang elektron bebas yang menjadi
donor pasangan elektron.
Contoh : K4[Fe(CN)6] (aq) + 2 FeSO4 (aq)
CO > CN– > fenil > NO2– > NH3 > CNS > H2O
2. Ligan lemah adalah ligan yang mengandung lebih dari satu pasangan elektron bebas
yang menjadi donor pasangan elektron.
Contoh :
C2O42– > OH– > F– > Cl– > Br– > I–
1. Antara atom pusat dan ligan netral akan membentuk kation kompleks.
a. Ag+ + 2 NH3 [ Ag(NH3)2]+
Atom pusat : Ag
Ligan :NH3
Jumlah bilangan koordinasi :2
Muatan ion kompleks : +1
b. Fe3+ + 6 H2O [Fe(H2O)6] 3+
Atom pusat : Fe
Ligan : H2O
Jumlah bilangan koordinasi :6
Muatan ion kompleks : +3
2. Antara atom pusat dan ligan negatif biasanya akan membentuk anion kompleks.
a. Cu+2 + 4 CN– [Cu(CN)4]2–
Atom pusat : Cu
Ligan : CN
Jumlah bilangan koordinasi :4
Muatan ionkompleks : -2
b. Co+3 + 6 Cl- [CoCl6]3–
Atom pusat : Co
Ligan : Cl
Jumlah bilangan koordinasi :6
Muatan ion kompleks : -3
5. Jika ion kompleks negatif ( anion kompleks ), maka atom pusat selalu berakhiran at.
Atom Pusat Nama Unsur Nama atom pusat dalam ion kompleks
Ni Nikel Nikelat
Co Cobalt Kobaltat
Fe Ferrum Ferrat
Cu Cuprum Kuprat
Ag Argentum Argentat
Au Aurum Aurat
6. Dan bilangan oksidasi ion logam pusat pada suatu kation kompleks ditandai dengan suatu
angka romawi diletakkan dalam kurung mengikuti nama ion. Nama logam tetap tidak
berubah. Contoh :
a. Ion kompleks positif ( kation kompleks)
[ Ag(NH3)2 ]+ : ion diamine perak ( I )
[ Zn (H2O) 4]2+ : ion tetra aquo seng ( II )
7. Jika nama ligan sudah menggunakan istilah di, tri, tetra, maka untuk menyebutkan jumlah
ligan dengan menggunakan kata: bis = 2, tris = 3, dan tetrakis = 4.
3d 4s 4p
4[H– O –H] : H2O H2O H2O H2O
dsp2
3d 4s 4p
d2sp3
Hibridisasi : d2sp3
Atom Donor
Ion Bilangan Orbital Bentuk
Ion Kompleks Pasangan
Pusat Koordinasi Hibrida Geometri
Elektron
[Ag (NH3)2]+ N Ag+ 2 sp Linier
[Zn (NH3) 4] 2+ N Zn2+ 4 sp3 Tetrahedral
[Cu(H2O ) 4] 2+ O Cu2+ 4 dsp2 Bujur sangkar
[Fe(CN )6]3– N Fe3+ 6 d2sp3 Oktahedral
[Pt(Cl)6]2– Cl Pt4+ 6 d2sp3 Oktahedrall
Keisomeran ( Isomeri )
Terdapat beberapa jenis isomir yang terjadi pada ion kompleks dan senyawa
koordinasi. Namun yang akan kita bahas adalah isomir geometri ( isomer Cis dan Trans )
Isomer Cis dan Trans pada Senyawa Kompleks
Isomir Cis dan Trans terjadi tidak hanya pada senyawa organik saja, tetapi juga terjadi
pada senyawa kompleks. Isomir cis dan trans terjadi apabila ligan yang diikat oleh atom pusat
tidak sejenis. Misal Ion Kompleks [ Pt (NH3)2Cl2 ] Jika ion Cl- tunggal menggantikan
(subtitusi) satu molekul NH 3 pada senyawa kompleks [Pt(NH3)4 ]2+, titik pergantian terjadi pada
posisi acak, dimana ada 4 kemungkinan, penggantian satu ion Cl- menghasilkan dua
kemungkinan yang berbeda. Kedua ion Cl- dapat menempati dua sisi yang sama pada struktur
datar (cis) atau sudut yang berlawanan (trans).
F. PENGOLAHAN LOGAM
1. Cara-cara Pengolahan Logam
Langkah-langkah pengolahan logam murni adalah sebagai berikut:
a. Flotasi
Melarutkan mineral ke dalam air setelah digiling dan ditambah zat-zat aditif.
b. Roasting ( Pemanggangan )
Bijih logam dari hasil Flotasi dikumpulkan kemudian diletakkan di dalam tanur. Dari
bawah tanur dihembuskan udara panas, maka akan terjadi senyawa oksida.
c. Reduksi
Dari hasil roasting, yaitu dalam bentuk senyawa oksida dicampur dengan zat pereduksi,
misal Karbon.
d. Pemurnian
Pemurnian adalah upaya terakhir untuk mendapatkan logam murni dilakukan dengan
cara elektrolisis.
3. Pembuatan Baja
Proses Pembuatan Baja
a. Proses Bessemer ( Proses Basic Oxygen )
Leburan besi kasar ( mengandung 3,5 – 4 % Karbon, 0,75 – 2 % Silikon, dan 0,5 – 1,5
% Mangan )
Fe + O2 2 FeO
2Mn + O2 2 MnO
Si + O2 SiO2
Selanjutnya SiO2 yang terjadi akan bereaksi dengan FeO dan MnO menghasilkan Slag.
Reaksi :
FeO + SiO2 FeSiO3
MnO + SiO2 MnSiO3
Selanjutnya ditambahkan karbon dan Mangan, sehingga diperoleh baja Bessemer
dengan kadar karbon ( C ) sekitar 0,5 – 2 %.
4. Pembuatan Tembaga
Tembaga dibuat dengan menggunakan bahan dasar Kalkopirit merupakan hasil flotasi
dengan tujuan untuk menaikkan kadar bijih, kemudian dipanggang. Untuk mengikat oksida
besi ditambah SiO2 ( pasir) .
Untuk menghasilkan tembaga dengan kadar 99 % dimurnikan dengan elektrolisis
Reaksi – reaksi dalam pengolahan logam :
1. 4 CuFeS2 ( s) + 9 O2 2 Cu2S (s) + 2 Fe2O3 (s) + 6 SO2 (g)
2. 2 Cu2S (s) + 3 O2 (g) 2 Cu2O (s) + 2 SO2 (g)
I. Pilihan Ganda
II. Essay
1. Tentukan bilangan oksidasi halogen pada senyawa NaClO, Ca(ClO 2), CClO2, NaIO3, dan
FeCl3
2. Dalam 100 gram MgCl2 cair dialirkan arus sebesar 0,4 Faraday . Berapa persen MgCl2
telah di ubah menjadi Mg? ( Ar Mg = 24)
3. Tuliskan reaksi ionisasi dan nama senyawa dari:
a. K4[Fe(CN)6]
b. [Cr (H2O)2Cl2]Cl
c. [Cu (NH3)4 ] (NO3)2
4. Tuliskan rumus mineral dari
a. Bauksit
b. Karnalit
c. Kriolit
d. Dolomit
e.Gips
5. Apa yang dimaksud dengan besi tuang, besi tempa, dan baja?
6. Jelaskan proses pembuatan baja dengan proses Bessener!
7. Apa perbedaan elektrolisis larutan NaCl dan Leburan NaCl?
8. Apa yang dimaksud dengan air sadah, ada berapa macam, dan bagaimana cara untuk
cara menghilangkannya?
9. Mengapa gas mulia sukar beraksi dengan unsur lain?
10. Jelaskan cara pengolahan besi dengan menggunakan tanur tinggi!
4
Sinar alpha terdiri diri inti helium ( 2 He ) yang mengandung 2
proton dan 2 neutron.
Ditemukan oleh Ernest Rutherford ( 1871 – 1937 ) pada tahun 1903
Bermuatan positif, sehingga dapat membelok ke arah kutub negatif dalam
medan listrik.
Lambang
4
2
Daya pengion tinggi, tetapi daya tembus terhadap suatu materi rendah
Daya tembus kecil. Sinar hanya mempunyai daya jangkau 2,8 sampai dengan
8,5 mm dalam udara dan dapat ditahan oleh selembar kertas biasa
b. Sinar Beta ( 1 )
0
c. Sinar Gama (
0
0 )
Sinar gama merupakan gelombang elektromagnetik. Satu jenis dengan
sinar X tetapi mempunyai panjang gelombang sangat pendek berkisar
antara 1 – 10-3 A
Ditemukan oleh Paul Ulrich Villard
Lambang
0
0
Tidak bermuatan listrik, karena itu tidak dapat dibelokkan oleh medan
magnet / listrik.
Daya tembus sangat besar hanya dapat ditahan oleh selapis baja atau beton.
Dapat mengionkan materi yang dilalui, tetapi tidak sekuat sinar alpha atau
beta.
1 Alpha / He Partikel +2 4
3 Gama Gelombang 0 0
elektromagnetik
4 Neutron n Partikel 0 1
5 Proton p Partikel +1 1
6 Positron e /p Partikel. +1 0
Pita Kestabilan
Bila dibuat grafik antara jumlah neutron dengan jumlah proton untuk inti yang
berbeda dapat digambarkan dalam suatu pita kestabilan. ( lihat di buku paket kimia ).
Contoh :
30
16 S 30
15 P 0
1e
3. Laju Peluruhan
Isotop radioaktif akan memancarkan ( mengemisi ) sinar radioaktif maka dengan
sendirinya aktivitas zat tersebut makin lama makin berkurang. Laju peluruhan radioaktif
tidak tergantung pada temperatur, tekanan atau keadaan lain.
D. WAKTU PARUH
Waktu yang diperlukan oleh zat radioaktif sehingga aktivitasnya tinggal separo
disebut waktu paruh ( t ½ ). Jika N merupakan jumlah atom radioaktif dan selama waktu dt
meluruh sebanyak dN, maka laju peluruhan zat tersebut adalah :
dN = λ N dt……….( 1 )
Integrasi persamaan ( 1 ) menghasilkan :
Nt 1
dN
N
No
= λ dt
0
Nt
In =λ t → ln X = 2,303 log X
No
Nt
2,303 log = λ t
No
2,303 Nt 2,303 No
-t= log atau t = log …………(2)
λ No λ Nt
Jika waktu paroh dinyatakan dengan t½ maka persamaan ( 2 ) menjadi:
2,303 Nt
t½ = log
λ No
pada saat t½ Nt = ½ No
2,303 No
t½ = log
λ 1
2 Nt
2,303 0,693
t½ = log 2 atau t½ =
λ λ
Jika harga lamda ( λ ) tidak diketahui, maka waktu paroh dapat dicari dengan rumus
praktis yaitu :
t
N 1 t1/2
No 2
Sisa zat radioaktif = ( ½ ) x massa zat mula – mula.
t
Jika n =
t 1/2
Keterangan :
Nt = jumlah zat yang tersisa
No = jumlah zat mula-mula.
t = waktu peluruhan
t½ = waktu paroh
λ = tetapan peluruhan
Nt = 21 n No n =
t
= 21 20
5
n t 12
41 = 21
n
2 =
t
n =2 25
t = 50 hari
n =
t Nt = 21 n No
= 21 2
t 12 Nt
5
2 =
25 Nt = 32
1
2
5 n = 0,0625 gram
n =5
1. Suatu radioaktif mempunyai waktu paruh 18 hari. Jika unsur tersebut disimpan selama 72
hari. Tentukan massa zat yang tersisa!
2. Bila suatu unsur radioaktif setelah 42 bulan masih tersisa 12,5 % dari zat semula. Tentukan
waktu paruh zat tersebut.
3. Waktu paruh Cu adalah 128 hari. Jika semula disimpan 0,8 gram dan ternyata tersisa 0,05
gram. Tentukan lama penyimpanan zat tersbut!
1. Reaksi Inti
a. Reaksi Penembakan ( reaksi Transmutasi )
Perubahan suatu unsur menjadi unsur lain dikenal sebagai proses transmutasi. Yaitu
dengan cara menembak( membombardir ) atom suatu unsure dengan partikel ringan
yang berenergi tinggi, ( p, n, d, α ) dan partikel berat misal 12C, 14N, 16O
9 4 12 1
Contoh : 4 Be 2 He 6C 0n
Keterangan :
A, q, s = nomor massa
Z, p, r = nomor atom
X, Y, W = lambang atom
n = neutron
Contoh :
235 1 144 90 1
92 U + 0n → 56 Ba + 36 Kr + 2 0n + 218 MeV
q s
Y
A 1
Z
X + p r W + 0n
Keterangan :
A, q, s = nomor massa
Z, p, r = nomor atom
X, Y, W = lambang atom
n = neutron
Contoh:
2 3 4 1
1 H 1H 2 He 0n
2 2 3 1
1D 1D 2 He 0n
Penulisan : q s
p A (α , n ) r B
Pengobatan Kanker
Dengan dosis rendah radiasi pengion dapat menyebabkan penyakit kanker, tetapi
radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk mengobati penyakit kanker. Berkas sinar
gamma atau sinar X yang berenergi tinggi yang diarahkan dengan hati-hati dan dengan
dosis yang tepat dapat digunakan untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker.
b. Bidang Industri
Bila suatu industri baja ingin mengetahui kualitas industrinya dapat digunakan
sinar yang dipancarkan oleh zat radioaktif yaitu sinar gamma, sinar gamma tidak dapat
akan merusak bahan yang akan diuji tersebut.
c. Bidang Hidrologi
Na–24 untuk mengukur kecepatan aliran air sungai, air tanah atau minyak bumi
dalam pipa
Mendeteksi kebocoran pipa saluran dalam tanah
Untuk penentuan pengendapan lumpur.
O
װ
R – C - OH + R - O*H → O R – C – O* - R + H2O
Reaksi Fotosintesis
Pot tanaman hijau dimasukkan dalam ruangan kaca yang tembus sinar matahari
sehingga fotosintesis dapat berlangsung. Kemudian dalam ruangan dialiri gas CO 2
yang mengandung 18O radioaktif. Pada akhir fotosintesis ternyata gas O 2 yang
dihasilkan tidak mengandung 18O.
Selain itu juga dapat digunakan C–14 yang terdapat pada CO2.
Reaksi fotosintesis
C18O2 ( g ) + H2O (l ) → C6H1218O6 (s) + O2 (g)
Dengan cara yang sama, ke dalam pot itu dialiri air yang mengandung 18O, ternyata
pada akhir proses fotosintesis gas O2 yang dibebaskan mengandung isotop 18O.
Dari kedua percobaan tersebut, dapat, disimpulkan bahwa gas O2 berasal
dari peruraian H2O.
b. Bidang Pertanian
Radiasi P–32, digunakan untuk mempercepat terjadinya bunga dan merangsang
pembuahan.
Radiasi C–14, digunakan untuk mengetahui tempat pemupukan yang tepat,
sehingga tanaman tumbuh dengan baik.
Pemberantasan hama, yaitu dengan cara membuat serangga jantan mandul,
sehingga tidak dapat menghasilkan keturunan.
Untuk menghasilkan mutasi–mutasi tanamaan yang baik.
c. Bidang Industri
Radiasi Co–60, digunakan untuk mengetahui ketebalan suatu bahan yang paling
tebal.
Radiasi Ir–92, untuk mengukur ketebalan suatu bahan yang tebalnya kira-kira 10
cm.
Radiasi Cs – 137, digunakan untuk mengetahui umur suatu bahan.
1. Suatu atom X mempunyai 42 proton, 42 elektron, dan 65 netron. Simbol atom ini
adalah… .
a. 147
42 X c. 147
84 X e. 107
84 X
63 107
b. 42 X d. 42 X
2. Nuklida yang mempunyai nomor atom sama tetapi nomor massa berbeda
disebut….
a. isotop c. isoton e. isomer
b. isobar d. isoelektrik
3. Isotop radioaktif 238 234
92 U mengalami peluruhan menjadi 90Th dengan cara … .
a. menangkap sinar alfa d. menangkap elektron
b. memancarkan positron e. membebaskan elektron
c. memancarkan sinar alfa
13 Al 2 α 15 O X .
8. Pada reaksi transmutasi : 27 4 30
b. 23
13 Al ( α, X) 34
15 P e. 27
13 Al ( α, X) 26
15 P
c. 27
13 Al (X, α) 30
15 P
16. Di bawah ini tercantum contoh-contoh penggunaan isotop radioaktif dalam bidang
kimia, kecuali… .
a. penentu mekanisme reaksi
b. penentu kecepatan reaksi
c. penentuan kadar zat dalam campuran
d. penentuan kadar pencemaran dalam air
e. penentu umur fosil.
17. Waktu paroh suatu radioisotop adalah 20 hari. Setelah disimpan 60 hari.
Radioisotop tersebut masih tersisa sebanyak… .
a. 18 bagian c. 14 bagian e. 12 bagian
1 1
b. 6 bagian d. 3 bagian
II. Essay
1. Apakah yang dimaksud dengan zat radioaktif ? dan berikan contoh!
2. Zat radioaktif banyak digunakan di bidang kedokteran, pertanian, industri, dan lain-
lain. Bagaimana dampak negatif terhadap lingkungan dan kelangsungan makhluk
hidup?
3. Bom atom menggunakan prinsip reaksi inti. Jelaskan !
4. Suatu zat radioaktif pada tanggal 25 Desember 2004 jam 10 pagi menunjukkan
angka 72000 cpm ( pancaran per menit ). Ketika diukur lagi pada tanggal 1 Januari
2005 jam 10 pagi menunjukkan angka 9000 cpm. Tentukan waktu paruh zat
tersebut!
5. Tuliskan persamaan reaksi yang lengkap pada proses peluruhan fosfor 32 menjadi
belerang 32 dengan memancarkan sinar beta. Nomor P –15 dan S –16!
6. Sebanyak 25% isotop radioaktif meluruh dalam 10 hari. Berapa hari waktu paruh
isotop tersebut?
7. Sebutkan kegunaan zat radioaktif dalam bidang pertanian, kimia, perindustrian !
8. Jelaskan bagaimana pendapat Anda tentang adanya reaktor nuklir di dunia!
9. Bagaimana pendapat Anda tentang PLTN di Indonesia ? Apakah Anda setuju ?
Jelaskan alasan Anda!
10. Sekarang marak alat kosmetik menggunakan zat-zat kimia. Apakah hal ini dapat
merusak lingkungan ? Jelaskan.
Cara Kerja :
1. Siapkan 3 gelas kimia, dan isilah masing–masing dengan 50 mL air.
2. Gelas 2 tambahkan gula ( C12 H22O11) sampai diperoleh larutan jenuh.
3. Gelas 3 tambahkan garam dapur ( NaCl ) sampai diperoleh larutan jenuh.
4. Panaskan ketiga gelas kimia tersebut sampai mendidih.
5. Catat perubahan suhu yang terjadi setiap selang 0,5 menit ( 30 detik )
Hasil Pengamatan
Pertanyaan :
1. Buatlah Grafik suhu larutan terhadap waktu untuk ketiga jenis zat tersebut.
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
2. Jelaskan manakah yang merupakan variable manipulasi, kontrol ( terikat ) dan
variable respon ( bebas ) dari percobaan di atas!
Variabel Manipulasi :……………………………………………………………………..
Variabel Respon :………………………………………………………………...…..
3. Diskusikan dan ambil kesimpulan dari percobaan di atas.
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
Cara Kerja :
Tugas A
Siapkan alat dan bahan seperti pada gambar di bawah ini, untuk menentukan titik beku
Naftalena.
Cara kerja
statif 1. Timbang ± 5 gram Naftalena, kemudian
termometer masukkan ke dalam sebuah tabung reaksi besar
yang bersih dan kering.
tabung reaksi
2. Tutup tabung, masukan termometer dan spatula
melalui lubang gabus sampai ujung termometer
gelas kimia
berada ditengah zat
Naftalena 3. Susun alat seperti gambar. Isi gelas kimia
Kaki tiga
dengan air sampai bagian tabung yang berisi
lampu spirtus
naftalena terendam.
4. Panaskan gelas kimia pelan-pelan, sampai
Naftalena meleleh dan tidak terjadi kenaikkan
suhu.
5. Keluarkan pembakar dan matikan apinya. Catat
suhu Naftalena setiap selang waktu 1 menit
sampai Naftalena membeku kembali.
Hasil Pengamatan :
Nomor Waktu (menit) Suhu (0oC)
1 ……………….. ………………
2 ……………….. ………………
3 ……………….. ………………
4 ……………….. ………………
5 ……………….. ………………
dst ……………….. ………………
Cara Kerja
1. Timbang serbuk Belerang sebanyak ± 0,5 gram.
2. Panaskan kembali gelas kimia sampai naftalena dalam tabung semua meleleh.
3. Masukkan serbuk Belerang dan aduk sampai semua Belerang melarut. Panaskan
terus sampai semua campuran melarut dan suhu tidak berubah lagi.
4. Keluarkan pembakar dan catat suhu campuran setiap selang waktu 1 menit
sampai terjadi pembekuan dan suhu tidak berubah.
Hasil Pengamatan
Pertanyaan
1. Buatlah grafik perubahan suhu sebagai fungsi waktu untuk tugas A dan tugas B.
2. Dari tugas A dan B diperoleh data :
Titik beku Naftalena = …………..oC
Titik beku campuran Naftalena – Belerang = …………..oC
Penurunan titik beku = …………..oC
3. Tentukan massa molekul Belerang, jika Kf Naftalena 6,8oC
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
4. Jika terjadi ketidaksesuain dengan massa Belerang secara teoritis, faktor apakah
penyebabnya ?
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
Tujuan : Mengetahui pengaruh jenis larutan elektrolit dan non elektrolit terhadap besarnya
tekanan osmosis.
Tugas A
Cara Kerja
1. Siapkan sebuah gelas kimia 400 mL dan isi dengan aquades sampai dua
pertiganya.
2. Ikatlah kertas selofon pada tabung / corong Tistel
3. Tabung / Corong Tistel selanjutnya diisi dengan larutan gula 20 % sampai batas
reservoirnya. Lalu masukkan tabung / corong tistel ke dalam air yang terdapat
dalam gelas kimia, aturlah sampai permukaan kedua cairan ( larutan gula dalam
tabung tistel dan air dalam gelas kimia ) sama tinggi. Kedudukan tabung tistel
dapat dipertahankan dengan statif dan klem ( lihat gambar )
Corong tistel
selofan
Gambar Osmometer
4. Biarkan beberapa menit, catat tinggi larutan dalam tabung tistel sekarang
5. Ulangi langkah-langkah di atas dengan menggunakan larutan CuSO4 20 %
Hasil Pengamatan
Pertanyaan
1. Suatu larutan non elektrolit pada suhu 27oC mempunyai tekanan osmosis sebesar 1,2
atmosfir. Bila larutan tersebut dari 1,5 gram zat yang terdapat dalam 250 mL larutan,
berapakah massa molekul relatif zat tersebut ( R : 0,082 L.atm. mol-1 K-1)
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
2. Suatu larutan bersifat Isotonik terhadap larutan gula yang mempunyai tekan osmosis
190 mmHg. Berapa gram zat ( Mr : 60 ) yang ada dalam 100 mL larutan itu.
( R : 0,082 L.atm. mol-1.K-1 )
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
Tujuan :
1. Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi korosi
2. Pengaruh logam lain terhadap korosi
3. Pengaruh listrik terahadap korosi besi.
Tugas A
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Korosi Besi.
Alat dan Bahan :
Cara Kerja :
1. Siapkan empat buah tabung reaksi bersih, dan isilah masing-masing tabung
dengan tabung dengan sebuah paku yang telah dibersihkan dengan amplas.
Masing-masing tabung diberi label 1, 2, 3, dan 4.
2. Ke dalam tabung 1 masukkan beberapa butir Kalsium Klorida (CaCl2) kering dan
tutup rapat menggunakan penutup gabus atau karet. (CaCl2 kering /anhidrat
bersifat higroskopis / menyerap uap air)
3. Isilah tabung 2 dengan air suling sehingga paku terendam. Panaskan tabung
reaksi 2 menggunakan pembakar spirtus hingga mendidih selama 1 menit. Untuk
mengusir udara bubuhkan satu tetes minyak tanah pada permukaan air. Tutup
rapat tabung menggunakan tutup gabus atau karet.
4. Masukkan air suling ke dalam tabung reaksi ke 3 hingga paku terendam
setengahnya. Biarkan tabung reaksi terbuka tanpa tutup.
5. Ke dalam tabung reaksi ke 4 masukkan larutan garam dapur (NaCl) hingga paku
terendam setengahnya. Biarkan terbuka tanpa tutup.
6. Biarkan ke empat tabung reaksi selama satu malam.
7. Setelah satu malam, periksalah apa yang terjadi pada masing-masing paku, dan
catat hasil pengamatannya.
Hasil Pengamatan :
Yang Diamati Pengamatan
Paku 1 ……………………….
Paku 2 ………………………..
Paku 3 ……………………….
Paku 4 ……………………….
Tugas B
Pengaruh Logam lain Trehadap Korosi
Alat dan Bahan
Alat dan Bahan Ukuran / satuan Jumlah
Tabung reaksi Biasa 4 /1
Cawan Petri - 5
Gelas Kimia 1000 mL 1
Paku Besi 5 cm 5
Amplas - 1 lembar
Pita Magnesium 5 cm 4
Lempeng Seng - -
Lempeng Tembaga - -
Kawat Timah - -
Agar-agar Serbuk 6 gram
Larutan K3Fe (CN)6 5% 50 mL
Larutan NaOH - 5 mL
Larutan garam Besi (III) - 5 mL
Larutan garam besi (II) - 5 mL
Larutan garam seng - 5 gram
Kristal NaCl - 15 gram
Larutan Fenoltalein 2% 5 mL
Pengaduk kaca panjang 1
Alat pembakar,kasa - 1 set
Neraca - 1
Silinder ukur 25 mL 1
Cara Kerja :
1. Percobaan pendahuluan, percobaan ini diperlukan untuk menafsirkan hasil-hasil
percobaan selanjutnya.
a. Tambahkan larutan Fe+2 dan larutan Fe+3 masing-masing ke dalam larutan
K3Fe(CN)6 di dalam dua tabung reaksi yang berlainan. Amati dan catat
pengamatan Anda.
b. Tambahkan larutan Zn+2 ke dalam tabung reaksi berisi K3Fe(CN)6. Catat
Pengamatan Anda.
c. Tambahkan larutan Fenoltalein ke dalam larutan yang bersifat basa. Catat
pengamatan Anda.
2. Letakkan sebatang paku bersih ke dalam cawan Petri. Tuangkan larutan agar-agar
yang suam-suam kuku dan mengandung NaCl, K3Fe(CN)6 dan Fenoltalein sampai
menutupi paku.Catat hasil yang terlihat setelah beberapa menit dan setelah
beberapa jam.
3. Ambil cawan Petri dan 5 paku besi, lilitkan sepotong pita magnesium erat-erat
pada paku 1, letakkan pasangan logam itu dalam cawan Petri. Lilitkan lempeng-
lempeng logam lain pada paku yang lain dan letakkan dalam cawan Petri.
Catatan :
Larutan agar-agar dibuat sebagai berikut:
Tambahkan 6 gram agar-agar dan 15 gram NaCl dalam 500 mL air dan panaskan
sampai larut semuanya. Tambahkan 10 mL larutan K3Fe(CN)6 5% dan 4 mL larutan
Fenoltalein. Larutan agar-agar hendaknya dibiarkan agar suhunya turun sampai
hampir suhu kamar sebelum dituangkan ke dalam cawan-cawan Petri.
Hasil pengamatan :
1. Percobaan pendahuluan.
Pertanyaan :
1. Sebutkan logam yang bertindak sebagai anoda dan logam yang bertindak
sebagai katoda pada percobaan di atas.
2. Dengan menggunakan dasar potensial elektroda. Apakah hasil pengamatan pada
percobaan di atas sesuai dengan yang diharapkan ? Jelaskan !
3. Logam manakah yang dapat melindungi dan logam mana yang mempercepat
korosi besi ? apakah logam itu mempunyai potensial elektroda lebih positif atau
lebih negatif dari pada besi ?
Cara Kerja :
Isilah 3 tabung U dengan air sampai penuh. Bubuhkan Fenoltalein dan K3Fe(CN)6 ke
dalam masing-masing tabung U . Susunlah alat – alat seperti gambar berikut :
+ – + –
Fe C C Fe Fe C
1 2 3
Hasil Pengamatan :
No Bahan Pengamatan
1 Paku dihubungkan dengan kutub positif dan
karbon dihubungkan dengan kutub negatif. …………………………
2 Paku dihubungkan dengan kutub negatif dan
karbon dihubungkan dengan kutub positif. ………………………..
3 Paku dan karbon tidak dihubungkan dengan
sumber arus. ………………………….
Pertanyaan :
1. Jelaskan hasil pengamatan di atas dan simpulkan.
2. Diskusikan dengan kelompok Anda. Faktor-faKtor apa saja yang mempengaruhi
korosi dan bagaimana cara pencegahannya.
3. Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda dalam diskusi kelas.
Cara Kerja :
1. Buatlah jembatan garam dengan cara mengisi pipa U dengan campuran NH4Cl
dan agar-agar dalam keadaan panas. Diamkan sampai menggumpal. Catatan :
Jembatan Garam juga dapat dibuat dengan kertas tisu yang basahi dengan larutan
elektrolit, misalnya NH4Cl.
2. Masukkan 100 mL larutan ZnSO4 0,5 M ke dalam gelas kimia dan celupkan
sebatang lempeng Zn. Gelas ini merupakan setengah sel.
Zn (s ) → Zn+2 (aq) ( 0,5 M)
3. Masukkan 100 mL larutan CuSO4 0,5 M ke dalam gelas kimia lain dan celupkan
sebatang lempeng tembaga. Gelas ini merupakan setengah sel Cu (s) → Cu +2 (aq)
( 0,5 M )
4. Hubungkan lempeng seng dengan kutub negatif Voltameter dan hubungkan
lempeng tembaga dengan kutub positif Voltameter. ( Seperti gambar ) Amati
perubahan jarum pada Voltameter. Berapakah potensial tersebut ? Berlangsung-
kah reaksi sel tersebut ?
Zn Cu
ZnSO4 CuSO4
0,5 M 0,5 M
NH4Cl
Hasil Pengamatan :
Zn+2
Cu+2
Mg+2
Al+3
Fe+2
Pertanyaan :
1. Dari data tabel di atas urutkan besarnya Eo sel dan tuliskan persamaan reaksinya.
2. Diskusikan dengan teman Anda hasil percobaan ini.
Cara kerja :
1. Siapkan tabung U, masukkan laruran KI 0,5 M ke dalam kurang lebih 1 cm dari
permukaan tabung.
2. Celupkan pada kedua mulut tabung U elektroda karbon dan aliri dengan arus listrik
searah.
C C
Lart. KI
Hasil Pengamatan :
Elektroda Pengamatan
- Kegiatan 1.
Pada anoda terjadi …………………………
Pada katoda terjadi ………………………….
- Larutan di katoda
Ditambah PP ………………………….
Ditambah FeCl3 …………………………..
- Larutan di anoda
Ditambah amilum ………………………….
2. Anoda
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
Cara Kerja
1. Bersihkan kawat Nikrom dengan cara mencelupkan ke dalam larutan asam klorida
pekat, kemudian panaskan kawat itu dalam nyala api.
2. Ulangi langkah 1 di atas sampai kawat Nikrom tidak menghasilkan warna lain
dalam nyala api. ( kawat bersih tidak mengubah warna nyala )
3. Selanjutnya celupkan kawat nikrom tersebut ke dalam garam LiCl pekat dan amati
warna nyala yang ditimbulkan.
4. Ulangi langkah 1 sampai 3 untuk memeriksa warna nyala larutan pekat NaCl, KCl,
SrCl2, MgCl2, CaCl2, dan BaCl2.
Hasil Pengamatan
Kesimpulan
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
Tujuan :
Mengetahui daya pengoksidasi dan pereduksi dari halogen.
Alat dan Bahan
Cara Kerja :
Kegiatan I
Ca(OCl)2 air
HCl
2M
+ –
50 mL KBr 2 M
Pembuatan larutan 2
Larutan 1,27 gram kristal Iodium dalam 100 mL dan tambahkan 2,0 gram KI, encerkan
hingga 100 mL
Kegiatan 2
Reaksi antara Halogen dengan halida
Warna Halogen pada CCl4
Cara Kerja
1. Isi 3 tabung reaksi masing-masing dengan 20 tetes, tabung ( 1) larutan Cl2, tabung
(2) larutan Br2, tabung (3) larutan I2.
2. Kemudian tambahkan masing-masing 20 tetes larutan CCl4 . Dan amati apa yang terjadi
2 Br2 ………………………….
Br2 + CCl4 ………………………….
3 I2 …………………………..
I2 + CCl4 …………………………..
Reaksi yang
Warna Warna dalam
No. Zat yang direaksikan terjadi ( + )
Campuran CCl4
atau ( - )
1 Cl2 + NaCl …………… …………….. …………..
Br2 + NaCl …………… …………….. …………..
I2 + NaCl …………… …………….. …………..
Pertanyaan
1. Tuliskan reaksi yang terjadi
2. Buatlah kesimpulan dari kegiatan di atas.
Cara Kerja
1. Rangkailah alat seperti gambar di bawah ini.
Cu CuSO4
0,5 M
Catatan :
Tembaga harus di amplas terlebih dahulu
Hasil Pengamatan
No. Elektroda Hasil Pengamatan
1 Katoda ( Cu) …………………………….
2 Massa Cu sebelum percobaan ……………………………..
3 Massa Cu sesudah Percobaan …………………………….
………………………………
………………………………
4 Anoda ( C ) ……………………………..
5 Massa C sesbelum percobaan ………………………………
6 Massa C sesudah percobaan ………………………………
………………………………
………………………………
Pertanyaan :
1. Bandingkan massa elektroda sebelum dan sesudah elektrolisis.
2. Tuliskan reaksi elektrolisisnya
3. Buatlah kesimpulan dari kegiatan di atas.
Pricilla R. 2009. Seribu pena Kimia untuk SMA/MA kelas XII. Erlangga: Jakarta
Purba, Michael. 2000. Kimia 2000 SMU Kelas 3A. Jakarta: Erlangga
Tim Penulis. 2003. Terampil Menguasai dan Menerapkan Konsep Kimia 3A.
Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Tim Penulis Kimia. 2002. Kimia SMU Kelas 3. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tim Penulis. 2002. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 4. Jakarta: Grolier Widyadara
Tim Penyusun. 2018. Belajar Praktis Kimia MIPA untuk SMA Kelas XII. Klaten:
Viva Pakarindo