4/5/2-4
SEL ELEKTROLISIS
1. IDENTITAS UKBM
a. Mata Pelajaran : Kimia
b. Semester :5
c. Kompetensi Dasar :
3.6 Menerapkan stoikiometri reaksi redoks dan hukum Faraday untuk menghitung
besaran-besaran yang terkait sel elektrolisis.
4.6 Menyajikan rancangan prosedur penyepuhan benda dari logam dengan
ketebalan lapisan dan luas tertentu.
d. Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.6.1 Menjelaskan reaksi redoks yang terjadi pada sel elektrolisis melalui proses
penyepuhan.
3.6.2 Mengetahui aplikasi sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari.
4.6.1 Merancang dan melakukan percobaan sel elektrolisis (penyepuhan).
e. Materi Pokok : Sel Elektrolisis
f. Alokasi Waktu : 2 JP ( 2 x 45’) x 1 pertemuan
g. Tujuan Pembelajaran :
Konseptual:
Proses elektrolisis melibatkan arus listrik melalui suatu sel untuk
menghasilkan reaksi yang tidak spontan menjadi berlangsung.
Arus listrik yang digunakan adalah arus searah DC. Tempat berlangsungnya
reaksi reduksi dan oksidasi dalam sel elektrolisis sama seperti pada sel volta, yaitu
anoda (reaksi oksidasi) dan katoda (reaksi reduksi). Perbedaan sel elektrolisis dan sel
volta terletak pada kutub elektroda. Pada sel volta, anode (–) dan katode (+),
sedangkan pada sel elektrolisis sebaliknya, anode (+) dan katode (–). Pada sel
elektrolisis anode dihubungkan dengan kutub positif sumber energi listrik,
sedangkan katoda dihubungkan dengan kutub negatif.
Secara submikroskopi elektrolisis dapat disimbolkan seperti berikut, pada
penyepuhan logam tembaga:
Penyepuhan atau nama lainya Electroplating merupakan salah satu teknik
untuk melapisi suatu logam dengan logam lain melalui proses elektrolisis dengan
tujuan untuk menghasilkan logam yang memiliki kualitas lebih baik. Contohnya
tembaga sering dilapisi dengan emas atau perak agar tampak lebih berharga.
Demikian juga logam besi yang mudah terkorosi sehingga sering dilapisi dengan
logam lain yang tahan karat, misalnya dengan nikel atau krom.
Prosedural:
Percobaan penyepuhan logam.
2. DIAGRAM KONSEP
Hukum
mengikuti
Sel Elektrolisis Faraday
mencakup
Tempat
terjadi Elektroda Larutan/lelehan
Reaksi Reaksi Aktif/Inert
oksidasi reduksi Power
Supply
menentukan
mengacu
pada
Potensial reduksi
standar
3. PROSES BELAJAR
a. Pendahuluan
Sebelum memulai kegiatan belajar ini, pastikan kalian sudah memahami materi yang
telah dipelajari sebelumnya tentang Konsep Reaksi Redoks, Sel Volta, Potensial
Reduksi Standar, Stoikiometri dan Larutan. Jika kalian belum memahami materi-materi
tersebut, kemungkinan kalian akan mengalami kesulitan untuk mempelajari materi Sel
Elektrolisis, karena materi tersebut merupakan materi prasyarat yang harus kalian
kuasai sebelumnya.
Penyepuhan logam atau electroplating dan pemurnian merupakan salah satu
fenomena dan pemanfaatan sel elektrolisis. Penyepuhan logam disini berarti
melapisi logam dengan lapisan logam tertentu semisal dengan perak atau logam
lainnya.
Jika proses penyepuhan atau permurnian sangat berguna dalam kehidupan sehari-
hari, maka “Bagaiamana reaksi kimia yang terlibat saat proses penyepuhan
atau pemurnian logam?”.
1. Sel Elektrolisis
Seorang ahli yang berasal dari Inggris bernama Michael Faraday melakukan suatu
percobaan dengan mengalirkan arus listrik ke dalam larutan elektrolit yang menghasilkan
reaksi kimia. Suatu perangkat dimana reaksi redoks tidak berlangsung secara spontan
tetapi prosesnya menggunakan sumber arus listrik yang menyebabkan reaksi kimia
disebut sel elektrolisis. Sel elektrolisis dapat dikatakan juga sebagai pengubahan energi
listrik menjadi energi kimia. Sel Elektrolisis adalah rangkaian alat yang menggunakan
energi listrik untuk menghasilkan reaksi kimia nonspontan yang dipaksa terjadi. Proses
terjadinya reaksi kimia tersebut dinamakan elektrolisis.
Sama halnya dengan sel volta, pada anoda terjadi reaksi oksidasi dan pada katoda
terjadi reaksi reduksi. Namun elektroda yang digunakan dalam elektrolisis adalah
elektroda inert, yang berarti elektroda tidak ikut bereaksi tetapi hanya menjadi tempat
untuk tejadinya reaksi redoks. Biasanya elektroda yang digunakan adalah karbon (C)
atau platina (Pt).
Kegiatan ini bertujuan untuk memgetahui perubahan-perubahan (reaksi) yang terjadi pada peristiwa elektrolisis
larutan kalium nitrat dan kalium iodida.
Alat Bahan
No
. Ukur Jumla Ukura Jumla
Nama Nama
an h n h
Sedan 2
1. Pipa U Larutan KNO3 1M 50 mL
g buah
2
2. Batang grafit Kecil Larutan KI 1M 25 mL
buah
Sedan 4
3. Tabung reaksi Indikator PP - -
g buah
Sedan 2
5. Pipet tetes Larutan kanji - -
g buah
3
6. Gelas kimia 50 mL
buah
2. Cara Kerja
a. Elektrolisis Larutan KNO3
1. Rangkai sel elektrolisis.
2. Ambil 50 mL larutan KNO3 dan letakkan dalam gelas kimia. Tetesi larutan dengan
indikator universal sebanyak 4 tetes, kemudian aduk dan amati warnanya.
3. Isikan larutan KNO3 1 M tersebut secukupnya pada pipa U di dalam rangkaian, kemudian
elektrolisis larutan tersebut selama 5-10 menit.
4. Amati warna larutan pada kutub positif dan kutub negatif.
b. Elektrolisis Larutan KI
1. Isikan larutan KI pada pipa U di dalam rangkaian, kemudian lakukan elektrolisis selkama
5-10 menit.
2. Setelah selesai elektrolisis, tetesi larutan kanji pada larutan di sekitar kutub anoda dan
indikator PP pada larutan di sekitrar kutub katoda.
3. Amati perubahan yang terjadi dan catat hasil pengamatan Anda.
Dalam larutan di sekitar anoda terdapat molekul H 2O dan ion I-. Ion I- akan mudah
teroksidasi dibandingkan molekul H2O sebab:
2 H 2 O ( l ) → 4 H +¿ (aq )+O (g )+ 4 e E °=−1,23 V ¿ 2
Berdasarkan data potensial oksidasi tersebut, maka spesi yang memiliki nilai potensial
oksidasi lebih positif maka akan lebih mudah mengalami oksidasi.
Pada sisi lain di sekitar katode terdapat ion K+ dan molekul H2O. Molekul H2O
akan mudah tereduksi dibandingkan ion K+ sebab:
2 H 2 O ( l )+ 2e →2 OH −¿ (aq )+ H ( g ) E °=−0,83 V ¿ 2
Berdasarkan data potensial reduksi tersebut, maka spesi yang mudah mengalami
reduksi yaitu spesi yang memiliki nilai potensial reduksi lebih positif, dalam hal ini
adalah molekul air.
Jadi, reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan KI dengan elektroda karbon adalah:
Anoda : 2 I −¿ (aq )→ I ( aq )+2 e ¿
2
−¿ ( aq ) + H ( g ) ¿
Katoda : 2 H 2 O ( l )+ 2e →2 OH 2
−¿ (aq )+ H 2 ( g ) + I2 ( aq ) ¿
Total : 2 H 2 O ( l )+ 2 I −¿ ( aq) →2 OH ¿
Hasil elektrolisis larutan KI terdiri atas I2(aq) di anoda yang terlihat dari perubahan
warna larutan di sekitar anoda dari tidak berwarna menjadi berwarna coklat serta larutan
KOH dan gas H2 di katoda yang terlihat dari adanya gelembung gas di sekitar katoda dan
perubahan warna larutan menjadi merah muda jika ditambahkan indikator fenolftalein.
Elektrolisis bukan hanya dapat menggunakan elektroda karbon (elektroda inert)
saja, melainkan bisa juga dilakukan dengan elektroda aktif. Tetapi jika elektroda aktif
2. Hukum Faraday
a. Hukum I Faraday
Hukum I Faraday berbunyi “Total zat yang dihasilkan pada elektroda,
berbanding lurus dengan total muatan listrik yang mengalir melalui sel elektrolisis”.
e.i.t
w=
F
Keterangan:
w = Massa zat hasil elektrolisis (gram)
i = Arus yang mengalir (ampere)
t = Waku elektrolisis (s)
e = Massa ekuivalen zat hasil elektrolisis
F = Jumlah muatan listrik (Faraday)
b. Hukum II Faraday
Hukum II Faraday berbunyi “Jumlah zat yang dihasilkan oleh arus yang sama
dalam beberapa sel yang berbeda, berbanding lurus dengan massa ekuivalen zat-zat
tertentu”.
w1 w2
=
e1 e2
Keterangan:
w1 = Massa zat hasil 1 e1 = Massa ekuivalen zat hasil 1
w2 = Massa zat hasil 2 e2 = Massa ekuivales zat hasil 2
Anodanya adalah logam nikel dan katodanya adalah baja. Elektroda tercelup pada
larutan NiSO4. Ketika sumber arus dari luar dinyalakan, terjadi reduksi pada katoda.
Potensial reduksi standar Ni2+ lebih negatif dibandingkan air, jadi Ni2+ akan terlebih dahulu
mengalami reduksi, dikirimkan lapisan tipis nikel ke katoda baja.
Latihan!
1. Apakah yang akan terjadi pada proses elektrolisis bila arus listrik diputuskan?
2. Apakah hubungan antara kuat arus listrik dengan proses pelapisan logam pada
penyepuhan?
3. Bagaimana cara mengetahui penempatan katoda dan anoda dengan tepat?
4. Apa yang akan terjadi bila larutan elektrolit pada proses elektrolisis tidak mengandung
ion dari anoda?
2) Penutup
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar berikutnya, isilah
tabel berikut untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang telah kalian pelajari.
Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKBM ini.
Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Saya mampu menjelaskan reaksi redoks yang
terjadi pada sel elektrolisis melalui proses
penyepuhan.
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dan pelajari ulang kegiatan belajar, yang sekiranya perlu kalian ulang
dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang
lagi!. Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjut ke
berikut.
Dimana Posisimu?
LATIHAN SOAL-SOAL
1. Tuliskan reaksi elektrolisis larutan berikut ini dengan elektroda karbon!
a. Larutan H2SO4
b. Larutan Na2SO4
c. Larutan MnCl2
d. Larutan CrCl3
2. Tuliskan reaksi elekrolisis larutan berikut ini dengan elektroda berikut!
a. Larutan NaCl, elektroda Cu
b. Larutan CuSO4, elektroda Zn
c. Larutan AgNO3, elektroda Pt
3. Pada elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektroda karbon dihasilkan 2,5 gram
tembaga (Ar S = 32, O = 16, Cu = 63,5). Jika pada kondisi pada percobaan yang
sama, berapa gram perak yang diendapkan dari elektrolisis larutan AgNO3?
4. Pada elektrolisis leburan Al2O3 diperoleh logam Al sebanyak 0,255 gram (Ar Al
= 27, O = 16). Tentukan besarnya arus listrik yang diperlukan!
5. Jelaskan secara singkat kegunaan elektroliss dalam kehidupan sehari-hari!