Pd
198504052010011012
S1 Pendidikan Kimia
S2 Penelitian Evaluasi
Pendidikan
BAHAN AJAR
PENYETARAAN REAKSI REDOKS DAN
SEL ELEKTROKIMIA (SEL VOLTA)
2
Reaksi redoks merupakan reaksi kimia yang
0
disertai perubahan bilangan oksidasi.
1
Elektrokimia merupakan salah satu dari
cabang ilmu kimia yang melibatkan reaksi
redoks. Proses transfer elektron akan
menghasilkan sejumlah energi listrik.
Aplikasi elektrokimia dapat diterapkan
dalam dua jenis sel, yaitu sel volta dan sel
elektrolisis
1 Penyetaraan reaksi redoks dan sel volta 5
I. Identitas
PENDAHULUAN
Berdasarkan
Mencakup Mencakup
Disetarakan dengan
Cara setengahreaksi
Cara bilangan oksidasi
katoda Anoda
Potensial sel standar
Potensial elektroda
Tempat terjadi
Reduksi Oksidasi
Potensial elektroda standar
Berupa
SEL VOLTA
Proses elektrokimia berlangsung dalam suatu sel elektrokimia. Ada dua jenis sel
elektrokimia,yaitu sel Volta dan sel elektrolisis. Dan pada pemebelajaran ini akan
dibahas tentang sel volta.
Pada sel Volta,anoda adalah kutup negatif dan katoda adalah kutup postif. Anoda
dan katoda yang berupa logam dicelupkan kedalam larutan elektrolit yang
mengandung masing-masing ion logamnya. Kedua larutan dihubungkan dengan
jembatan garam, sedangkan kedua elektroda dihubungkan dengan kawat. Listrik
yang dihasilkan diukur dengan Voltmeter yang dipasang pada kawat.
Contoh reaksi redoks spontan dalam sel Volta yang menghasilkan energi listrik
adalah reaksi anatara seng dan tembaga.
Selama reaksi dalam rangkaian tersebut berlangsung, aliran elektron (arus listrik)
terus terjadi. Agar pertambahan ion Zn2+ dan kelebihan ion SO42- karena
berkurangnya Cu2+ maka ion tersebut dinetralkan dengan ion-ion dari jembatan
garam. Pada rangkaian tersebut logam seng dan tembaga menjadi kutub-kutub
listrik yang disebut elektroda. Pada logamyang mana terjadi reaksi reduksi dan
pada logam yang mana terjadi oksidasi? Elektroda tempat terjadinya oksidasi
disebut anoda sedangkan elektroda tempat terjadinya reaksi reduksi disebut
katoda. Elektroda mana yang merupakan kutub positif dan mana yang merupakan
kutub negatif? Pada logam seng terjadi pelepasan elektron (oksidasi) sehingga
logam seng disebut sebagai anoda yang juga merupakan elektroda negatif,
sedangkan pada logam tembaga terjadi reduksi Cu2+, sehingga logam tembaga
disebut katoda yang juga merupakan elektroda positif.
a. Notasi sel volta
Rangkaian sel volta dapat ditulis dalam bentuk notasi atau diagram sel. Dalam
menuliskan diagram sel, anoda dituliskan di sebelah kiri dan katoda di sebelah
kanan yang dipisahkan oleh jembatan garam. Jembatan garam dilambangkan
dengan dua garis sejajar (||). Secara umum, notasi sel dituliskan sebagai
berikut:
anoda | Larutan | | Larutan | katoda
sehingga pada sel volta di atas dituliskan dalam bentuk notasi sel :
Zn | Zn2+ | | Cu2+ | Cu
Notasi tersebut menyatakan bahwa pada anoda terjadi reaksi oksidasi Zn
menjadi
Zn2+ , sedangkan di katoda terjadi reduksi ion Cu2+ menjadi Cu.
c. Potensial Sel
perbedaan potensial dari kedua elektroda (katoda dan anoda) disebut beda
potensial atau potensial sel standar yang diberi lambar Esel.
Esel = E katoda Eanoda
Katoda merupakan tempat terjadi reaksi reduksi sehingga mempunyai E lebih
besar, sedangkan anoda merupakan tempat terjadi reaksi oksidasi sehingga
mempunyai harga E lebih kecil.
Potensial sel dapat digunakan untuk memperkirakan spontan tidaknya suatu
reaksi redoks. Reaksi redoks berlangsung spontan bila Esel > 0 (positif) dan
tidak spontan bila Esel < 0 (negatif).
d. Deret Volta
Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt
Pada Deret Volta, unsur logam dengan potensial elektrode lebih negatif
ditempatkan di bagian kiri, sedangkan unsur dengan potensial elektrode yang
lebih positif ditempatkan di bagian kanan.
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Masukkan laruatan MgSO4 1 M ke dalam gelas kimia 100 ml ( gelas
kimia A ) sebanyak 50 mL kemudian masukkan larutan CuSO4 1 M ke
dalam gelas kimia 100 ml ( gelas kimia B ) sebanyak 50 mL.
2. Jepit logam Mg dan logam Cu dengan penjepit yang dihubungkan
dengan voltmeter
3. Sebagai jembatan garam, ambil selembar kertas saring gulung dan
rekatkan dengan mengunakan selotip kemudian teteskan larutan NaCl 0,1
M.
4. Masukkan logam Mg ke dalam larutan MgSO4 1 M sebagai anoda dan
logam Cu ke dalam larutan CuSO4 1 M sebagai katoda secara bersama-
sama.
5. Hubungkan kedua larutan dengan jembatan garam yang telah dibuat dan
memastikan bahwa ujung jembatan garam tercelup kedalam larutan.
6. Amati perubahan yang terjadi ketika saat dihubungkan dengan jembatan
garam dan tidak dihubungkan dengan jembatan garam
7. Catat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan
+ 4-(aq) + H+3
MnO 2C2O4(aq) + 2+(aq) + CO
Mn + 2(aq)
7 2 4
b. Setarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi dengan
memberi koefisien yang sesuai (biasanya adalah unsur selain hidrogen dan
oksigen)
+ +3 + +
MnO4-(aq) + H2C2O4(aq) Mn2+(aq) + 2CO2(aq)
7 2 4
c. Tentukan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari oksidator dan jumlah
pertambahan bilangan oksidasi dari reduktor. Dalam hal ini yang
dimaksud dengan jumlah penurunan bilangan oksidasi atau jumlah
pertambahan bilangan oksidasi adalah hasil kali antara jumlah atom yang
terlibat dengan perubahan bilangan oksidasinya.
+7 +3 +2 +4
- 2+
MnO4 (aq) + H2C2O4(aq) Mn (aq) + CO2(aq)
(turun 5)
(naik 2)
d. Samakan jumlah perubahan bilangan oksidasi tersebut dengan memberi
koefisien yang sesuai
MnO4-(aq) + H2C2O4(aq) Mn2+(aq) + 2CO2(aq)
(turun 5)(x2)
+7 +2
Hasilnya:
+6 (naik 2)(x5) +8
2MnO4-(aq) + 5H2C2O4(aq) 2Mn2+(aq) + 10CO2(aq)
Reduksi
Cr2O72-(aq) 2Cr3+(aq)
Cr2O72-(aq) 2Cr3+(aq) + 7H2O(l)
Cr2O72-(aq) + 14H+(aq) 2Cr3+(aq) + 7H2O(l)
Cr2O72-(aq) + 14H+(aq) + 6e 2Cr3+(aq) + 7H2O(l)
Oksidasi
2Cl-(aq) Cl2(g)
2Cl-(aq) Cl2(g)
2Cl-(aq) Cl2(g)
2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e
Langkah 3 : samakan jumlah elektron yang diserap pada setengah reaksi
reduksi dengan jumlah elektron yang dibebaskan pada setengah reaksi
oksidasi, kemudian jumlahkan.
Caranya sama seperti dalam suasana asam. Akan tetapi, setelah reaksi
digabungkan, untuk menyetarakan atom O dan H ditambahkan OH pada
kedua ruas persamaan.
Tahap 1
MnO4 MnO2 (reaksi reduksi)
SO32 SO42 (reaksi oksidasi)
Tahap 2
MnO4 + 4H+ MnO2 + 2H2O
SO32 + H2O SO42 + 2H+
Tahap 3
MnO4 + 4H+ + 3e MnO2 + 2H2O
SO32 + H2O SO42 + 2H+ + 2e
Tahap 4
PEMBAHASAN
Penyetaraan Reaksi Redoks dan Sel Volta
1. Apakah sel volta dapat menghasilkan energi listrik? Bagaimana kita dapat
mengetahui ada energi listrik pada sel Volta?
2. Bagaimana energi Listrik Tersebut dapat Terjadi pada sel Volta (aliran
elektron melalui kawat)? jelaskan!
3. Reaksi apa yang sedang berlangsung pada anode ?
4. Reaksi apa yang sedang berlangsung pada katode ?
5. Apakah yang terjadi bila kedua elektrode dipertukarkan?mengapa
demikian? Jelaskan!
6. Apakah fungsi adanya jembatan garam? Bagaimana jika jembatan garam
ditiadakan? Apakah masih dapat menghasilkan energi listrik ? jelaskan!
7. Tuliskan Reaksi kimia yang terjadi pada sel Volta menggunakan diagram
sel!
8. Tuliskan penyetaraan reaksi rdoks dengan metode bilangan oksidasi
9. Tuliskan penyetaraan reaksi redok dengan metode setengan reaksi dalam
suasana asam maupun basa
Rangkumann,,,,,
1. Sel Volta adalah merupakan jenis sel elektrokimia yang dapat menghasilkan
energi listrik dari reaksi redoks yang berlangsung secara spontan
2. Dalam sel volta ada dua elektrode, yaitu:
a. Katode : Elektrode di mana terjadi reaksi reduksi.
b. Anode : Elektrode di mana terjadi reaksi oksidasi Fungsi jembatan
garam dalam sel volta adalah menyetarakan kation dan anion dalam
larutan.
3. Notasi sel Volta
anoda | Larutan | | Larutan | katoda
4. Elektrode standar digunakan elektrode hidrogen. Elektrode ini terdiri atas
gas hidrogen murni dengan tekanan 1 atm pada suhu 25 C yang dialirkan
melalui sepotong platina yang tercelup dalam suatu larutan yang
mengandung ion H+ sebesar 1 mol/liter
5. perbedaan potensial dari kedua elektroda (katoda dan anoda) disebut beda
potensial atau potensial sel standar yang diberi lambar Esel.
Esel = E katoda Eanoda
6. sel elektrolisis merupakan jenis sel elektrokimia yang dapat menghasilkan
energi kimia dengan bantuan arus listrik
7. katode : reduksi
anode : oksidasi
8. Reaksi yang disertai perubahan bilangan biloks disebut reaksi redoks
9. Penyetaraan reaksi redoks dapat dilakukan dengan metode bilangan
oksidasi atau metode setengah reaksi
10. Metode setengah reaksi didasarkan padan prinsip bahwa pertambahan
bilangan oksidasi reduktor sama dengan penurunan bilangan oksidasi
oksidator
11. Metode setengah reaksi didasarkan pada pengertian bahwa jumlah elektron
yang dilepas pada setengah reaksi oksidasi sama dengan jumlah elektron
yang diserap pada seengah reaksi reduksi
LATIHAN...
b. Ag+ + e Ag E = + 0,80 V
Cu2+ + 2e Cu E = + 0,34 V
Esel = +0,80 0,34 = 0,46 V
2. Diketahui:
Ni2+ + 2e Ni E = 0,25 V
Pb2+ + 2e Pb E = 0,13 V
Potensial standar sel volta yang terdiri dari elektrode Ni dan Pb adalah...
A. 0,38 V
B. 0,12 V
C. + 12 V
D. + 0,25 V
E. + 0,38 V
Pembahasan
E sel = Ereduksi Eoksidasi
E sel = 0,13 (0,25) = +0,12 Volt
Pembahasan
Eo sel dari Mg lebih kecil dari Eo sel Al, sehingga Mg dijadikan sebagai anoda
dan Al dijadikan katodanya
Mg | Mg 2+ (mengalami oksidasi)
Al3+ | Al (mengalami reduksi)
+ (s)+PbO
MnO + 2(s) MnO
+ 4-(aq)+Pb
+2+(aq)
MnO(s) + PbO2(s) MnO4-(aq)+ Pb2+(aq)
+2 Naik 5 (x2)
+2 +7
Hasilnya
+4 Turun 2 (x5) +2
2MnO(s) + 5PbO2(s) 2MnO4-(aq)+ 5Pb2+(aq)
2MnO(s) + 5PbO2(s) + 10H+ MnO4-(aq)+ 5Pb2+(aq) + 8H2O(l)
7. Setarakan reaksi berikut dengan menggnakan metode setengah reaksi
a. CuS(s) + NO3-(aq) Cu2+(aq) + S(s) + NO(g) (Dalam suasana asam)
b. Zn(s) + NO3-(aq) ZnO22-(aq) + NH3(g) (dalam suasana basa)
Pembahasan
a. Reduksi
NO3-(aq) NO(g)
NO3-(aq) + 6H+ NO(g) + 3H2O (l)
NO3-(aq) + 6H+ + 5e- NO(g) + 3H2O (l)
Oksidasi
CuS(s) Cu2+(aq)
CuS(s) Cu2+(aq) + 2e
Reaksi keseluruhan
Red: NO3-(aq) + 6H+ + 5e- NO(g) + 3H2O (l) x 2
Oks: CuS(s) Cu2+(aq) + 2e x5
- + -
Red: 2NO3 (aq) + 12H + 10e 2NO(g) + 6H2O (l)
Oks: 5CuS(s) 5Cu2+(aq) + 10e
Redoks: 2NO3-(aq) + 12H+ + 5CuS(s) 2NO(g) + 6H2O(l) + 5Cu2+(aq)
b. Reduksi
NO3-(aq) NH3(g)
NO3-(aq) + 6H+ NH3(g) + 3H2O
NO3-(aq) + 6H+ + 5e NH3(g) + 3H2O
Oksidasi
Zn(s) ZnO22-(aq)
Zn(s) + 2H2O ZnO22-(aq) + 4H+
Zn(s) + 2H2O ZnO22-(aq) + 4H+ + 4e
Reaksi keseluruhan
Red: NO3-(aq) + 6H+ + 5e NH3(g) + 3H2O x4
Oks: Zn(s) + 2H2O ZnO22-(aq) + 4H+ + 4e x5
- +
Red: 4NO3 (aq) + 24H + 20e 4NH3(g) + 12H2O
Oks: 5Zn(s) + 10H2O 5ZnO22-(aq) + 20H+ + 20e
Redoks: 4NO3-(aq) + 4H+ + 5Zn(s) 4NH3(g) + 2H2O + 5ZnO22-(aq)
4NO3-(aq) + 4H+ + 5Zn(s) + 4OH- 4NH3(g) + 2H2O+5ZnO22-(aq)+4OH-
4NO3-(aq) +5Zn(s) + 2H2O 4NH3(g) + 5ZnO22-(aq) + 4OH-
RUJUKAN