Anda di halaman 1dari 11

MUBAID ISNGARI, S.

Si
MAN INSAN CENDEKIA JAMBI
2014 / 2015

SEL VOLTA

SEL VOLTA
Sel Volta merupakan jenis sel elektrokimia yang dapat menghasilkan
energi listrik dari reaksi redoks yang berlangsung spontan.
Pada sel volta, anode adalah kutub negatif dan katode kutub positif.
Anode dan katode yang berupa logam dicelupkan ke dalam larutan
elektrolit yang mengandung masing-masing ion logamnya. Kedua
larutan dihubungkan dengan jembatan garam, sedangkan kedua
elektrode dihubungkan dengan kawat. Listrik yang dihasilkan diukur
dengan voltmeter yang dipasang pada kawat. Jembatan garam berisi
garam dalam gelatin yang berfungsi menjaga kenetralan listrik dari
kedua larutan sehingga aliran listrik tidak terputus.
Contoh reaksi redoks spontan dalam sel Volta yang menghasil energi
listrik adalah reaksi antara seng dengan tembaga. Setiap elektrode
mengalami reaksi setengah sel. Anode mengalami reaksi oksidasi
dan katode mengalami reaksi reduksi.

SEL VOLTA

DERET VOLTA DAN NOTASI SEL VOLTA


Deret Volta
Perkiraan berlangsungnya reaksi dapat terlihat dari nilaiEselnya. Apabila
nilaiEselnya positif berarti reaksi akan berlangsung, tetapi kalau nilaiEselnya
berharga negatif, reaksi tidak akan berlangsung. Selain dilihat dari nilaiEsel,
keberlangsungan reaksi dapat diperkirakan dari deret volta, yaitu
Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-(H)-Sb-Bi-Cu-Hg-Ag-PtAu
Makin ke kanan,logam semakin kurang reaktif (sukar melepas elektron)
sehingga lebih mudahdireduksinamun sukardioksidasi. Sehingga merupakan
oksidator kuat.
Makin ke kiri,logam makin reaktif (mudah melepas elektron) sehingga
mudahdioksidasinamun sukardireduksi.Sehingga merupakan reduktor kuat.
BLi Kaos Baju Clana Namun Mengapa Ali Minta Zein Cari Fembantu Cadangan
Coz Nanti SeninPembantu Harus Serba Bisa Cuci Harga perak Platina emas

DERET VOLTA DAN NOTASI SEL VOLTA


Notasi Sel Volta
Sel Volta dinotasikan dengan cara yang telah disepakati yaitu
disebut dengan diagram sel. Misalnya untuk rangkaian
sebelumnya, yaitu
Anode ( reaksi oksidasi ) : Zn(s)>Zn2+(aq)+2eKatode ( reaksi reduksi ) : Cu2+(aq)+2e->Cu(s)
Reaksi sel:Zn(s)+ Cu2+(aq)>Zn2+(aq)+ Cu(s),
Maka diagram selnya dapat dinyatakan sebagai berikut:
Zn(s) | Zn2+(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s)
Anoda (setengah sel oksidasi) dituliskan di sebelah kiri dan katode
(setengah sel reduksi) dituliskan di sebelah kanan. Kemudian satu
garis sejajar (|) menyatakan batas fasa yaitu adanya fasa yang
berbeda, namun jika fasanya sama maka digunakan tanda koma.
Dua garis sejajar (||) menyatakan jembatan garam yang
memisahkan anode dengan katode. Untuk elektroda yang tidak
bereaksi ditulis dalam notasi diujung kiri dan ujung kanan

POTENSIAL ELEKTRODE STANDAR


Potensial elektrode tunggal tidak dapat ditentukan atau diukur
namun harus ada salah satu elektrode pembanding.Adapun
rumus dari potensial sel volta adalah
E sel = E red E oks
Misalnya untuk sel yang terdiri dari elektroda Zn dan elektroda H
dari pengukuran diketahui bahwa GGL sel sebesar 0,762 V
dengan reaksi sebagai berikut:
Anode (reaksi oksidasi): Zn(s)Zn2 +(aq)+ 2e
Katode (reaksi reduksi): 2H+(aq)+ 2e H2(g)
Maka dapat disimpulkan bahwa
E sel = E red E oks
0,762 V = 0 EZn
EZn= 0,762 V

POTENSIAL ELEKTRODE STANDAR


Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai standardisasi
potensial:
1. Konsentrasi dan temperatur larutan elektrolit dipertahankan
pada konDisi tetap, yatu 1 molar, tekanan 1 atm dan 25 C
(STP).
2. Sebuah sel disusun dengan elektroda umum yang berperan
sebagai elektroda standar.
3. Menggunakan elektrode platina jika sistem setengah sel tidak
termasuk logam.

PERSAMAAN NERNST
Persamaan Nernst
Potensial sel non standar dapat dihitung dengan persamaan
Nernst sebagai berikut

Eoadalah potensial elektroda normal (potensial elektroda semua


zat dalam reaksi sel dalam keadaan standar), n adalah jumlah
elektron yang terlibat dalam reaksi, sedangkan oksidasi dan
reduksi masing-masing menyatakan konsentrasi partikel hasil
oksidasi dan konsentrasi partikel hasil reduksi.

PERSAMAAN NERNST
Contoh: Dengan menggunakan daftar potensial elektrode standar,
tentukan potensial sel dari: Zn(s) + Cu2+(2M) Zn2+(1M) + Cu(s)!
Jawab:
Jumlah elektron yang terlibat dlam stokiometri reaksi dari masingmasing setengah reaksi, misal dari reaksi oksidasi: Zn(s) Zn 2+
(aq) + 2e.
Jadi nilai n = 2
Eosel = (EoCu EoZn) (0,0592/n) log ([Zn2+]/[Cu2+])
Eosel = (+0,34 (0,76)) (0,0592/2) log (1/2)
Eosel = (+1,10) (0,0296 x ( 0,301))
Eosel = (+1,10) (0,00891)
Eosel = +1,10891 volt

SEL KONSENTRASI
Pada sel konsentrasi digunakan dua elektrode yang sama namun
konsentrasi larutannya yang berbeda. Elektrode dalam larutan
pekat merupakan katode (tempat terjadinya reaksi reduksi)
sedangkan elektrode dalam larutan encer merupakan anode
(tempat terjadinya reaksi oksidasi). Misalnya untuk
Zn | Zn2+(10-3M) || Zn2+(10-1M) | Zn
Maka untuk reaksi di atas yang mengalami reduksi
adalahZn2+(10-1M) karena lebih pekat daripadaZn2+(103M)sedangkan Zn yang mengalami oksidasi. Untuk penggunaan
rumus sama dengan persamaan Nernst, yaitu:

Anda mungkin juga menyukai