Oleh Kelompok :
1. Agustin Dwi 16030234042
2. Mardhanti Rizky Amalia 16030234038
3. Renita Eka Juniariani 16030234024
4. Alvin Nur Zahro 16030234027
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
KONDUKTOMETRI
Contoh:
Sehingga
G = = 1000
Teori Pendukung Konduktometri
Teori Ion (Arrhenius)
Elektrolit dalam air akan pecah membentuk partikel bermuatan (ion). Ion
inilah yang dapat memunculkan daya hantar listrik pada sistem
konduktometer.
Ada 2 (dua) jenis ion:
(1) Ion positif (kation), yang akan tertarik ke katoda (kutub negatif)
(2) Ion negatif (anion), yang akan tertarik ke anoda (kutub positif)
Peristiwa terurai elektrolit menjadi partikel-partikel bermuatan disebut
dengan peristiwa disosiasi elektrolitik atau ionisasi.
Klasifikasi Larutan Berdasarkan Konduktivitas
Berdasarkan konduktivitasnya, larutan dapat dibedakan menjadi:
1. Larutan elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan
listrik karena di dalamnya mengandung ion.
2. Larutan non elektrolit
Larutan non elektrolit adalah larutan
yang tidak dapat menghantarkan listrik karena di dalamnya
tidak mengandung ion. Elektrolit
Kuat
Elektrolit
Elektrolit
Larutan Non Lemah
Elektrolit
Perbedaan Larutan Elektrolit dan
Non Elektrolit
Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah
Berdasarkan tingkat kekuatan daya hantar listriknya, larutan elektrolit dapat
dibedakan menjadi:
1. Larutan elektrolit kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang daya hantar listriknya baik/
kuat karena zat terlarutnya terionisasi sempurna.
Contoh : H2SO4, NaCl, KOH, HCl
2. Larutan elektrolit lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya
kurang baik/lemah karena zat terlarutnya terionisasi sebagian.
Contoh : CH3COOH
Elektrolit Kuat Elektrolit Lemah
1. a=1 a=0<a<1
2. Terionisasi Sempurna Terionisasi Sebagian
3. Daya Hantar Listriknya Baik (Kuat) Daya hantar Listriknya Kurang
Baik (Lemah)
4. Jumlah Ion nya banyak Jumlah Ion nya sedikit
5. Jika di tes dengan alat Elektrolit Jika di tes dengan alat Elektrolit
tester, maka akan menghasilkan tester, maka akan menghasilkan
Gelembung gas dan lampu Gelembung gas tetapi lampu
menyala dengan terang redup/tidak menyala
• Untuk menyatakan jumlah bagian molekul yang
terionisasi digunakan derajad ionisasi (α).
• Derajad ionisasi (α) = Σ zat terionisasi / zat mula-
mula
Contoh :
Penentuan titik ekivalen
pada titrasi asam kuat dengan basa kuat.
GRAFIK TITRASI KONDUKTOMETRI