Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Fuel Cell

Disusun Oleh:
Endang Rohendi
Faisal Azhari
Fajry Ramadhan
Febri Ramdhan
Galih Arwy
Hidayat Bayu
Irma Tri Puspita

5E

Politeknik Negeri Jakarta
Depok, 2014

BAB I
PENDAHULUAN
Fuel Cell adalah perangkat elektrokimia yang mengubah energi kimia menjadi energi
listrik. Fuel Cell sebagai sumber tenaga listrik di masa mendatang mempunyai
keistimewaan dibandingkan dengan sumber tenaga yang lain. Fuel Cell jenis
Polymer Electrolyte Membrane memiliki energi spesifik yang relatif tinggi 508Wh/kg
dan ramah terhadap lingkungan dengan limbah berupa air. Kekurangannya pada
saat ini adalah harganya yang mahal dan insfrastruktur yang masih minim. Fuel cell
bisa digunakan sebagai sumber energi bagi berbagai keperluan mulai dari peralatan
yang dapat dipindahkan (portabel), peralatan yang bergerak (transportasi) dan
pembangkit tetap (stationer). Sebagai sumber yang portabel dapat menyimpan daya
yang besar dibandingkan dengan batere. Untuk pemakaian transportasi fuel cell
mempunyai efisiensi yang tinggi dibandingkan dengan mesin konvensional. Sebagai
sumber tenaga stationer mempunyai emisi yang rendah, energi spesifik yang tinggi
dan tidak berisik.
Kata kunci: fuel cell, ramah lingkungan, sumber tenaga listrik.

1. Apakah Fuel Cell itu ?
Fuel cell merupakan suatu pembangkit listrik yang mengubah energi kimia
langsung menjadi listrik dengan menggunakan hidrogen sebagai bahan bakarnya
dan oksigen sebagai oksidannya. Fuel cell berfungsi seperti batere yaitu
menghasilkan tegangan listrik. Tegangan keluaran yang dihasilkan oleh fuel cell
adalah tegangan searah. Tegangan output berbeban dari satu sel fuel cell berkisar
antara 0,7V, lebih kecil dari tegangan yang dikeluarkan batere kering. Gambar 1
menunjukkan masukan dan keluaran dari blok fuel cell.

Fuel cell akan terus menerus memberikan energi listrik selama hidrogen kontinyu
disalurkan kepadanya. Jadi tegangan yang dihasilkan oleh fuel cell tidak akan habis
selama bahan bakar hidrogen masih ada.
Hasil dari reaksi kimia tersebut adalah :
Energi listrik
Air
Panas
Limbah yang dihasilkan oleh fuel cell adalah air. Oleh karena itu sumber energi listrik
ini ramah lingkungan dan secara alamiah hidrogen tersedia dalam jumlah besar
hingga bisa dimanfaatkan dari generasi ke generasi. Fuel cell juga berfungsi seperti
batere, lalu apa bedanya fuel cell dengan batere?
Fuel cell terdiri dari pelat anoda, pelat katoda dan lapisan elektrolit di tengahnya,
diperlihatkan pada bagan fuel cell gambar 2.

Batere adalah suatu alat penyimpan energi listrik yang dapat diisi kembali setelah
energi digunakan. Kapasitas atau kemampuan menyimpan energi ditentukan oleh
semua komponen didalam batere seperti jenis material yang digunakan dan jenis
elektrolitnya sehingga dikenal batere asam dan batere alkali. Batere mempunyai
elektroda positif, elektroda negatif dan larutan elektrolit.

Sebuah sel fuel cell dalam beberapa aspek mirip dengan batere. Memiliki elektrolit,
dan elektroda positif dan negatif, dan menghasilkan listrik searah melalui reaksi
elektrokimia. Namun, tidak seperti batere, sebuah sel fuel cell membutuhkan
pasokan bahan bakar berupa hidrogen dan pasokan oksigen konstan. Elektroda
dalam batere akan mengalami perubahan kimia, sedangkan elektroda dalam sel fuel
cell tidak mengalami perubahan kimia. Batere yang menghasilkan listrik melalui
reaksi elektrokimia melibatkan bahan-bahan yang ada di batere. Karena itu, batere
mungkin akan habis ketika bahan-bahan yang berpartisipasi dalam reaksi
elektrokimia habis, sedangkan tegangan fuel cell tidak akan habis selama pasokan
berlangsung terus menerus.
Ada bermacam-macam jenis fuel cell. Jenis fuel cell tergantung dari
elektrolitnya. Berikut ini adalah macam-macam fuel cell yaitu:
a. Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell (PEMFC). Fuel cell jenis ini
menggunakan membran sebagai elektrolitnya dan bahan bakarnya adalah
hidrogen. Daerah kerjanya berkisar antara 30
o
C 100
o
C.
b. Direct Methanol Fuel Cell (DMFC). Sama seperti PEMFC, DMFC mengguna kan
membran sebagai elektrolitnya tetapi menggunakan methanol sebagai bahan
bakarnya. Daerah kerjanya berkisar antara 20
o
C 90
o
C.
c. Phosphoric Acid Fuel Cell (PAFC). Fuel cell jenis ini menggunakan phosphoric
acid cair sebagai elektrolitnya dan bahan bakarnya adalah hidrogen. Daerah
kerjanya kira-kira 200
o
C.
d. Molten Carbonate Fuel Cell (MCFC). Fuel cell jenis ini menggunakan molten
dengan campuran lithium, sodium dan potassium carbonate sebagai elektrolitnya
dan bahan bakarnya adalah hidrogen. MCFC bekerja pada temperatur tinggi kira-
kira 650
o
C.
e. Solid Oxide Fuel Cell (SOFC). Fuel cell jenis ini menggunakan bahan keramik
sebagai elektrolitnya dan bahan bakarnya adalah hidrogen. Daerah kerjanya
berkisar antara 500
o
C 1000
o
C.
















BAB II
DATA DAN ANALISA
No V (Volt) I (A)
H2
(Watt) Elec (Watt) Thermal (Watt)
elec (%)
1 2,25 0,20 18,14 0,45 26,54 2,480705623
2 2,20 0,20 18,95 0,43 26,48 2,269129288
3 2,11 0,21 19,01 0,43 26,17 2,261967386
4 2,00 0,20 18,75 0,41 25,41 2,186666667
5 1,93 0,20 18,46 0,39 27,55 2,112676056
6 1,89 0,20 18,43 0,38 29,41 2,06185567
7 1,83 0,22 18,69 0,40 27,70 2,140181915
8 1,72 0,21 18,24 0,37 29,28 2,028508772
9 1,67 0,22 18,42 0,37 30,15 2,008686211
10 1,61 0,22 18,74 0,35 29,29 1,867662753

Sampel perhitungan data ke-1 :
elec =


x 100%
=

x 100 %
= 2,480705623








Grafik yang dihasilkan sbb :







0.19
0.19
0.20
0.20
0.21
0.21
0.22
0.22
0.23
2.25 2.20 2.11 2.00 1.93 1.89 1.83 1.72 1.67 1.61
I

(
A
)

V (Volt)
Grafik Hubungan I Terhadap V
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
2.25 2.20 2.11 2.00 1.93 1.89 1.83 1.72 1.67 1.61


e
l
e
c
t
r
i
c

V (Volt)
Garafik Hubungan electric Terhadap V


BAB III
KESIMPULAN
Dari grafik yang terbentuk dapat disimpulkan bahwa hubungan arus terhadap
tegangan menghasilkan bentuk yang bergelombang relatif naik, hal ini bisa terjadi
karena dalam pengambilan data menggunakan regulasi tegangan yang diatur
secara tidak stabil( antara tegangan yang terbaca di regulator (fuel cell) berbeda
dengan angka yang terbaca di PC). Berbeda dengan grafik hubungan efisiensi
terhadap tegangan yang menghasilkan grafik relatif menurun seiring penurunan
tegangan = f(v).

Anda mungkin juga menyukai