Anda di halaman 1dari 7

Tuliskan sekurang-kurangnya lima sinton dan sintetik equivalen pada senyawa karbonil yang

anda ketahui.

2. Buatlah jalur retro sintesis pada sintesis senyawa eugenol

3. Usulkan jalur sintesis yang mungkin untuk senyawa berikut ini:

a. aspirin

b. asam salisilat

c. Vanilin

4. Buatlah retro sintesis untuk senyawa berikut ini:

JAWABAN

1.a. Analisis retrosintetik I

Dalam analisis retrosintesis, hal pertama yang dilakukan ialah melakukan pemutusan
(diskoneksi) ikatan, kemudian memberi muatan positif pada salah satu ujung ikatan yang diputuskan
dan muatan negatif pada
fragmen yang lain

.http://2.bp.blogspot.com/-ZGjvKFyMp8U/Toms-
YQdMWI/AAAAAAAAAI0/3Ud90ejBlf4/s1600/Picture2.pn

Gambar 2. Analisis Retrosintetik 1 untuk alkohol (1)

b. Analisis retrosintetik II

Analisis retrosintetik lain juga mungkin untuk senyawa (1) melibatkan diskoneksi ikatan karbon-
karbon

http://3.bp.blogspot.com/-SO5DGgs-
o_k/TomxD0csHpI/AAAAAAAAAJE/jrBR_oRKIjc/s1600/Picture4.pn

Gambar 3. Analisis Retrosintesis II untuk alkohol (1

c.. Analisis Retrosintetik III

Pada retrosintetik kali ini dan berikutnya, tidak lagi dimunculkan dua pasang sinton, namun
tetap dipertimbangkan ketika memilih jalur yang tepat untuk sintesis molekul target. Retrosintetik
senyawa (1) dapat dinyatakan seperti gambar di bawah ini, dengan pereaksi epoksida dan pereaksi
Grignard Analisis Retrosintetik

Gambar 5. Analisis Retrosintetik III

d.Analisis Retrosintetik IV

Pendekatan berbeda untuk sintesis (1) dapat didasarkan pada pengetahuan bahwa keton dapat
dengan mudah direduksi menjadi alkohol sekunder dengan pereaksi seperti natrium borohidrida atau
litium aluminium hidrida.
Interkonversi gugus fungsi (IGF) adalah istilah yang digunakan dalam analisis retrosintetik untuk
menggambarkan proses mengubah (mengonversi) satu gugus fungsi ke gugus fungsi lain, misalnya
dengan oksidasi atau reduksi. Proses ini dinyatakan menggunakan tanda dengan IGF diatasnya. Oleh
karena itu bila alkohol (1) diubah menjadi keton terlebih dahulu, maka pasangan sintonnya dapat
ekuivalen dengan adisi enolat dari asetofenon pada halida.

Perlu diingat bahwa proton dari gugus karbonil bersifat asam dapat ditarik oleh basa sehingga
menghasilkan suatu enolat.

Analisis retrosintetik

Gambar 7. Analisis Retrosintetik IV

e. Analisis Retrosintetik V

Analisis lebih lanjut untuk alkohol (1) melibatkan lagi interkonversi gugus fungsi dari alkohol ke
keton sebelum pemutusan ikatan karbon-karbon. Analisis ini menghasilkan sinton yang bermuatan
positif pada posisi terhadap karbonil dan sinton nukleofil karbon.

Analisis Retrosintetik

Gambar 9. Analisis Retrosintetikm V

Sintesis
Gambar 10. Sintesis V senyawa (1)

f. Analisis Retrosintetik VI

Analisis retrosintetik ini juga memerlukan interkonversi gugus fungsi dari alkohol ke keton diikuti
IGF kedua untuk membentuk keton tak jenuh-,. Adisi litium difenilkuprat pada dienon menghasilkan
kerangka karbon yang diperlukan.

Analisis retrosintetik

Gambar 11. Analisis Retrosintetik VI

Sintesis

Gambar 12. Sintesis VI senyawa (1)

2. sinton dan sintetik eqivalen

Pada suatu rantai hidrokarbon, pola berselang-seling antara posisi elektrofilik dan nukleofilik
dapat berlanjut sepanjang rantai hidrokarbon tak jenuh dengan syarat ikatan-ikatan rangkap berada
dalam keadaan terkonjugasi dengan gugus karbonil. Penulisan pola berselang-seling muatan bayangaan
atau kepolaran laten pada molekul target dapat sangat membantu dalam menenali sinton potensial.
Kepolaran laten pada senyawa alkohol (1) ditunjukkan sebagai berikut :
Pada molekul target yang memiliki lebih dari satu substituent atau gugus fungsi, sintesis harus
dirancang dengan mempertimbangkan posisi akhir dari gugus fungsi tersebut. Untuk senyawa 1,3-
disubstitusi dan 1,5-disubstitusi, kepolaran laten terhadap kedua gugus fungsi tersebut berimpit.
Hubungan yang bersesuaian di antara kepolaran-kepolaran laten yang berimpit ini dikenal sebagai pola
konsonan. Hal yang demikian dapat mempermudah dalam analisis retrosintesisnya.

Contoh :

Analisis retrosintesisnya :

Namun pada senyawa 1,4-dikarbonil, pola muatan laten tidak saling berimpit. Hubungan ini
disebut disonan. Oleh karena itu kita memerlukan pereaksi yang tidak mengikuti kepolaran normal.
Istilah bahasa Jerman umpolung digunakan untuk menggambarkan keadaan semacam ini, yakni ketika
kita harus menggunakan sinton dengan kepolaran yang berlawanan dengan kepolaran normal dari
gugus fungsi yang diperlukan.

Analisis retrosintesisnya :

Beberapa pereaksi ekuivalen yang dapat digunakan dalam kasus ini ialah :

a) Epoksida

b) -haloketon atau -haloester

c) 1,3-ditiana

d) Adisi sianida
3 a. jalur sintesis aspirin

An image shows the commercial synthesis of Aspirin.

An image shows an alternative method for the synthesis for Aspirin.

b.jalur sintesis asam salisilat


c. Jalur sintesis vanilin

4. retrosintesis

a.aldol

Figure 6

Anda mungkin juga menyukai