1. Isolasi karbohidrat
-
Etanol berfungsi untuk mengikat sisa air dari suspense tepung yang tersisa, karena
karbohidrat tidak larut dalam air
Dekantasi adalah proses pemisahan zat pada yang tidak ikut terlarut di dalam pelarutnya
dengan cara dituangkan, sehingga akibatnya cairan tersebut akan terpisah dari zat padat
yang tercampur.
Asam kuat pekat menghasilkan furfural atau derivatnya yang akan bereaksi dengan
naftol menghasilkan quinoid yang berwarna ungu
B. Tes seliwanoff
-
Pereaksi resorsinol
C. Tes bial
-
Peraksi orcinol
D. Tes barfoed
-
E. Tes benedict
-
Suasana basa
Semua karbohidrat + lar. Benedict merah bata, kecuali sukrosa dan amilum
Penambahan larutan tembaga alkali bertujuan untuk mengoksidasi glukosa atau monomer
sehingga membentuk endapan tembaga oksida berwarna merah bata
Pereaksi folin-wu ditambahkan akan melarutkan endapan tsb dan membentuk tembaga
fosfomolibdat
Fermentasi
-
Karbohidrat yang struktur dan ikatan gugus paling banyak, daya isap semakin menurun
Lipid
Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organic ( eter, kloroform, benzene, dll)
Lipid+ protein lipoprotein
Lipid + karbohidrat glikoprotein
1. Isolasi lipid
-
Kuning telur lebih banyak mengandung kolestrol dan lesitin disbanding putihnya
Etanol+eter untuk melarutkan lipid dan menjaga kepolaran lipid sehingga tidak
mengendap
Penggunaan aseton karena kolestrol memiliki kepolaran lebih rendah dari aseton
sehingga larut, sedangkan lesitin kepolarannya lebih tingga jadi tidak larut
Minyak = nonpolar
Air = polar
Lesitin tidak larut dalam air, aseton, etanol tapi larut dalam kloroform dan eter
B. Emulsi
Lesitin + minyak kelapa dalam air teremulsi, karena lesitin dapat mengikat minyak
dan gugus lifob yang dapat mengikat air, sehingga menghubungkan minyak dan air
membentuk misel yaitu rantai hidrokarbon dengan ujung bersifat hidrofil dibagian luar
C. Penyabunan
Saponifikasi = proses pembentukan garam asam lemak atau sabun dan gliserol dari
campuran lemak/minyak dengan alkali
Lesitin dipanaskan + kalium bisulfid ( KHSO4) sehingga terjadi penarikan air membentuk
akrolein yang berbau khas
Untuk mengetahui adanya ikatan rangkap yang ada pada molekul sterol
Angka asam merupakan jumlah mg KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam
lemak bebas yang terdapat dalam 1 gr minyak/lemak
Asam lemak bebas dapat muncul karena adanya pemutusan ikatan rangkap pada sampel
melalui hidrolisis menggunakan basa
Angka asam =
Angka penyabunan = jumlah mg KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak
bebas maupun yang berasal dari hidrolisis sempurna 1 mg minyak
Nilai angka penyabunan bergantung pada panjang pendeknya rantai karbon asam lemak
Angka penyabunan =
Tiap molekul iodium melakukan reaksi adisi pada ikatan rangkap sehingga semakin
banyak ikatan rangkap, semakin banyak pula iodium yang bereaksi
Semakin panjang rantai dan semakin banyak ikatan rangkap maka akan lebih mudah
dioksidasi
Penambahan larutan kanji dimaksudkan agar dihasilkan larutan berwarna yang dapat
diukur absorbansinya
Inkubasi 5 menit agar asam lemak tidak jenuh melepaskan 1 H+ dan melakukan
tautomerasi menjadi aldehida
Protein
Protein = beberapa asam amino yang berikatan dengan ikatan peptide
1. Isolasi protein
-
Asam asetat berfungsi untuk memberikan suasana asam sehingga pH susu turun dibawah
pH isoelektrik sehingga protein dapat mengendap
Titik Isoelektrik adalah derajat keasaman atau pH ketika suatu makromolekul bermuatan
nol akibat bertambahnya proton atau kehilangan muatan oleh reaksi asam-basa
Pelarut eter-etanol berfungsi untuk melarutkan lemak sehingga didapat protein murni
Penambahan NaOH akan menambah kelarutan kasein karena akan bereaksi membentuk
garam kasein Na yang larut dalam air
Bila Ph dibawah titik isoelektrik maka protein bermuatan positif, dan sebaliknya
3. Pengendapan protein
-
Larutan protein dalam air akan membentuk ion positif dan negative karena perbedaan
kelarutan disebabkan oleh terbentuknya suatu senyawa kompleks yang tidak larut dalam
air, berubahnya struktur protein, dan adanya perbedaan pelarut yang digunakan
Terbentuk endapan karena protein dapat diendapkan oleh ion positif seperti Ag+, Ca2+,
Zn2+, Hg2+, Fe2+, Cu2+, dan Po2+ serta ion negative seperti ion salisilat, trikloroasetat,
pikrat, tanat, dan sulfosalisilat
Asam pikrat dapat mengendapkan protein dan memutus ikatan peptide pada protein
4. Denaturasi protein
-
Factor yang mempengaruhi denaturasi : pH, suhu, ion logam berat, gerakan mekanik,
alkohol, aseton, eter, dan detergen
Protein yang terdenaturasi, susunan 3 dimensi dari rantai peptidanya terganggu dan
molekul tersebut terbuka menjadi struktur acak sehingga aktivitas biologisnya menurun
Pemberian asam atau basa kuat dapat memutuskan ikatan ion dalam molekul protein, bila
diberi cukup lama maka ikatan peptide akan terhidrolisis menghasilkan campuran asam
amino bebas sebagai unit penyusun protein
NaOH akan bereaksi dengan asam amino membentuk garam sehingga dapat larut
NaOH dapat menghambat pengendapan protein dari pengaruh alkohol. Alkohol tidak
mampu memutuskan ikatan hydrogen antara asam amino dan NaOH karena Na sangat
elektro positif sehingga asam amino lebih suka berikatan dengan NaOH
Prinsip metode kyeidhal adalah mengubah protein menjadi asam amino dengan destruksi
basah
%N =
% protein = %N x faktor N
Prinsipnya adalah mempertajam warna yang dihasilkan pada metode biuret ditambahkan
pereaksi folin
Enzim
Enzyme sebagai protein mempunyai sifat protein dan sebagai biokatalis mempunyai aktivitas
yang dipengaruhi oleh suhu, pH, waktu inkubasi, konsentrasi substrat, koenzim, inhibitor, dll
Reaksi perubahan warna menjadi cokelat pada hasil pertanian disebabkan oleh enzim
PFO
Enzim PFO adalah senyawa enzim yang mengkatalis reaksi hidroksilasi dan oksidasi
substrat dari golongan senyawa fenolik
Larutan natrium fosfat berfungsi sebagai buffer yang dapat mempertahankan aktivitas
enzim
Aktivitas enzim PFO adalah selisih antara absorbansi larutan sampel dengan absorbansi
larutan control
Prinsipnya yaitu pembentukan senyawa baru dengan mereaksikan protein dengan CuSO4,
enzim yang direaksikan akan membentuk kompleks Cu kemudian larut
Aktivitas enzim maksimum terjadi saat gugus pemberi / penerima proton yang penting
pada sisi katalitik enzim berada pada tingkat ionisasi yang diinginkan
Aktivitas enzim rendah saat berada dibawah pH optimal karena belum memungkinkan
enzim untuk bekerja
Aktivitas enzim hilang saat berada diatas pH optimal karena rantai polipeptida yang
dimiliki enzim akan terpotong dan struktur protein terbuka
Titik akromatik adalah keadaan dimana pH dan suhu optimum stabil sehingga
menghasilkan aktivitas enzim yang maksimum
penambahan konsentrasi substrat sampai batas tertentu akan menaikan kecepatan reaksi
pada konsentrasi substrat rendah bagian aktif enzim hanya akan menampung sedikit
substrat
Pada suhu rendah reaksi kimia berjalan lambat, sedangkan pada suhu tinggi reaksi kimia
berjalan cepat namun dapat menyebabkan denaturasi
Apabila terdenaturasi maka bagian aktif enzim akan terganggu sehingga konsentrasi
efektif enzim berkurang dan kecepatan reaksi menurun
Aktivitas enzim rendah pada waktu inkubasi sebentar karena reaksi belum optimal,
semakin lama waktu inkubasi maka semakin meningkat aktivitas enzimnya
Pada suhu tinggi enzim saliva terdenaturasi sehingga tidak menunjukan adanya aktivitas
enzim
Pada suhu kamar membutuhkan waktu lama untuk enzim saliva menghidrolisis amilum
HgCl2 merupaka inhibitor paling kuat karena Hg2+ merupakan logam berat yang
menghambat kerja enzim
Saliva
Saliva : 99,5% air dan o,5% benda padat (dapat berupa organic seperti : ptyalin, mucin, dll atau
dapat berupa anorganik seperti : Cl- , SO42- , PO43- , Ca2+ )
Saliva memiliki pH sekitar 6,8 dan pada pH rendah ptyalin tidak aktif
1. Pengumpulan saliva
-
Pemberian asam asetat bertujuan agar saliva mencapai titik isoelektriknya sehingga dapat
mengendapkan atau memisahkan bagian glikoprotein (mucin) dari senyawa anorganik
lain
Endapan yang diperoleh digunakan untuk tes mucin, sedangkan filtratnya untuk tes ion
anorganik
2. Tes mucin
-
Prinsipnya yaitu pembentukan endapan oleh asam asetat karena pH optimum tercapai
Tes molish dilakukan untuk mendeteksi adanya karbohidrat yang dalam suasana asam
akan membentuk furfural dan turunannya dengan penambahan pereaksi molish dan akan
terbentuk quinon (ungu)
Tes millon dilakukan untuk menguji protein dengan menambahkan pereaksi millon pada
endapan saliva lalu dipanaskan
Penambahan HNO3 encer untuk mengasamkan larutan, karena pada suasana basa tidak
akan terjadi endapan
Penambahan AgNO3 menghasilkan AgCl endapan putih yang menunjukan adanya Cldalam saliva
B. Ion PO43-
C. Ion SO42-
D. Ion Ca2+
-
Vitamin
-
Fungsi sebagai koenzim dalam proses metabolesme serta aktivitas spesifik lain
Metode titrasi dilakukan dengan menambahkan asam metafosfat dalam asam asetat ke
dalam sampel. Tujuannya adalah untuk mencegah asam askorbat teroksidasi menjadi
asam dehidroaskorbat, asamm tersebut tetap memiliki aktivitas vitamin C karena rantai
sikliknya belum terbuka. Selain itu juga dapat mengekstraksi vitamin C dalam sampel.
Indicator tercapainya titik keseimbangan adalah perubahan warna menjadi merah muda
kadar vit C =