Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN FISIS

FAN TEST

Kelompok

:1

Nama Anggota Kelompok

: 1. Adi Putra Utama


2. Adri Pribagusdri
3. Ainun Nidhar
4. Annisa Anugra Heni
5. Bayu Ardianto
6. Dodo Susanto
7. Elika Velda A

Kelas

: 4E

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


TEKNIK KONVERSI ENERGI
MARET, 2014
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai mahasiswa/i program studi Teknik Konversi Energi, kami diharapkan untuk
memahami berbagai macam peralatan yang nantinya akan digunakan pada industri seperti
pembangkit, pertambangan dan lain-lain. Salah satualat yang akandigunakan adalah fan, yang
nantinya akan di bagi dalam beberapa macam seperti pompa, kompressor dan lain-lain dan
akan di bahas pada bab II.

B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa/i diharapkan mampu mengukur kecepatan udara
2. Mahasiswa/i diharapkan mampu mengukur daya motor
3. Mahasiswa/i diharapkan dapat mengetahui distribusi aliran pada saluran
4. Mahasiswa/i diharapkan dapat mengetahui hubungan daya dengan debit aliran dan
kecepatan aliran

BAB II
DASAR TEORI

A. Fan

Fan adalah perangkat mekanis yang digunakan untuk membuat aliran gas kontinu seperti
udara. Dalam setiap sistem pendingin, yang menggunakan gas sebagai penghantar, fan adalah
unit wajib yang menciptakan aliran udara dalam sistem. Sistem ini dapat dilihat dalam fan
sederhana yang digunakan di rumah tangga atau kipas pendingin eksternal untuk mesin
pembakaran internal. Ketika membutuhkan tekanan yang lebih tinggi diperlukan blower yang
digunakan sebagai pengganti fan.

Fan biasanya terdiri dari baling-baling atau pisau tetap ke sebuah hub, biasanya disebut
impeller. Mekanisme penggerak seperti motor atau drive belt akan terhubung untuk
menciptakan gerak rotasi impeller. Mekanisme gerak bisa diatur sehingga alirannya bisa
sentrifugal maupun aksial.

Fan aksial meniup gas sepanjang sumbu rotasi, dan biasanya digunakan sebagai
pendingin kipas di rumah tangga, mobil, dan bahkan di komputer. Struktur fan yang lebih
besar digunakan di mesin turbojet, mesin pendingin udara industri, dan dalam terowongan
angin, untuk memberikan aliran volume gas yang besar.

Fan sentrifugal meniup gas radial keluar dari sumbu impeller. Mereka juga dikenal
sebagai Kipas kandang Squirrel, karena tampilannya mirip kandang yang digunakan untuk
latihan tupai. Gas tersedot dari rongga hingga ketengah impeller kemudian didorong keluar
oleh gaya sentrifugal yang bekerja pada gas karena gerak rotasi. Fan sentrifugal adalah jenis
yang paling umum digunakan dalam perangkat HVAC modern.

Karakteristik fan dapat dinyatakan dalam bentuk kurva, kurva fan merupakan
penggambaran grafik dari sejumlah parameter yang saling terkait. Biasanya sebuah kurva
akan dikembangkan untuk sekumpulan kondisi yang diberikan termasuk volum fan, tekanan
statis sistim, kecepatan fan, dan tenaga yang diperlukan untuk menggerakan fan pada kondisi

yang diketahui.Dengan menggunakan anemometer kita bisa mengetahui seberapa cepat fan
berputar.

B. Persamaan Kontinuitas

Sebuah persamaan kontinuitas dalam fisika adalah persamaan yang menggambarkan


transportasi dari kuantitas kekal . Sejak massa, energi, momentum, muatan listrik dan
kuantitas alam lainnya dilestarikan dalam kondisi masing-masing yang sesuai, berbagai
fenomena fisik dapat dijelaskan menggunakan persamaan kontinuitas. Sebuah persamaan
kontinuitas adalah kasus khusus yang lebih umum persamaan transport .

A1 . V1 = A2 . V2

Dimana A1 = luaspenampang di daerah 1 (m2)


V1 = Kecepatanfluidapadadaerah 1 (m/s)
A2 = luaspenampang di daerah 2 (m2)
V2 = Kecepatanfluidapadadaerah 2 (m/s)

C. Persamaan Bernoulli

Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa
pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan
tekanan pada aliran tersebut.
P + gh + v2 = C
P1 + gh1 + v12 = P2 + gh2 + v22

Dimana P1 = tekanan di daerah 1 (N/m )


2

P2 = tekanan di daerah 2 (N/m )


3

= massajenisfluida (kg/m )
4

v1 = Kecepatanfluidapadadaerah 1 (m/s)
v2= Kecepatanfluidapadadaerah 2 (m/s)
2

g = percepatangravitasi (m/s )
h1= pengaruhketinggianterhadapfluidadaerah 1 (m)
h2= pengaruhketinggianterhadapfluidadaerah2 (m)

D. Pitot Tube
Tabung Pitot atau sering disebut pipa pitot ini merupakan suatu peralatan yang dapat
dikembangkan sebagai pengukur kecepatan gerak pesawat terbang. Digunakan untuk
mengukur tekanan dan kecepatan aliran fluida di suatu titik.

V=

Dimana V = kecepatanfluida (m/s)


2

P1= tekanan di daerah 1 (N/m )


2

P2 = tekanan di daerah 2 (N/m )


3

= massa jenis fluida (kg/m )

BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM

A. Lokasi dan Waktu


Tanggal : 14 Maret 2014
Lokasi : Laboratorium Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Jakarta

B. Alat yang di butuhkan

No.

Alat

Jumlah

1.

Fan

2.

Tabung pitot

3.

Manometer

4.

Mistar

5.

Motor Listrik

C. Langkah Kerja
C.1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Mempersiapkan alat uji fan test


Operasikan motor listrik, agar fan mendapatkan daya
Menghidupkan fan dan mengatur putaran pada kecepatan awal yaitu 500 rpm
Dekatkan anemometer dengan putaran fan sehingga dapat terukur kecepatannya.
Mengatur bukaan tutup fan test untuk mendapatkan nilai h.
Mencatat besarnya tegangan, arus, putaran fan dan bukaan saluran udara pada alat.
Mengulangi langkah 4-6 dengan putaran masing-masing sebesar750, 1000, 1250,
1500, 1750, 2000 rpm

C.2
1. Operasikan motor listrik, agar fan mendapatkandaya.
2. Input kecepatan fan di mulaipada 2000 rpm
3. Ukur ketinggian menggunakan mistar, dengan interval 0 13,5 naikkan ketinggian
dengan penambahan 0,5
6

4. Lihatberapa P, torsi, tegangan, dan arus yang terbaca pada alat.


5. Lakukan step 1-4, dengan kecepatan fan sebesar 2200, 2400, 2600, 2800, dan 3000
(rpm)

BAB IV
DATA PERCOBAAN

A. Data praktikum C.1


N = 500 rpm
Bukaan

Torsi (N . m)

1 cm
2 cm
3 cm
4 cm
5 cm

0,16
0,15
0,13
0,15
0,14

Tegangan
Arus
(Volt)
(Ampere)
26
26
26
26
26

0,127
0,127
0,127
0,127
0,127

Kecepatan
(m/s)
1
1,5
1,6
1,5
1,6

N = 750 rpm
Bukaan

Torsi (N . m)

1 cm
2 cm
3 cm
4 cm
5 cm

0,15
0,15
0,15
0,14
0,13

Tegangan
Arus
(Volt)
(Ampere)
40
40
40
40
40

0,24
0,24
0,24
0,24
0,24

Kecepatan
(m/s)
1,7
1,9
2,0
2,1
2,2

N = 1000 rpm
Bukaan

Torsi (N . m)

1 cm
2 cm
3 cm
4 cm
5 cm

0,14
0,13
0,13
0,14
0,13

Tegangan
Arus
(Volt)
(Ampere)
54
54
54
54
54

0,25
0,25
0,25
0,25
0,25

Kecepatan
(m/s)
2
2,4
2,7
2,8
2,9

N = 1250 rpm
Bukaan

Torsi (N . m)

1 cm
2 cm
3 cm
4 cm
5 cm

0,14
0,14
0,14
0,13
0,13

Tegangan
Arus
Kecepatan
(Volt)
(Ampere)
(m/s)
67
67
67
67
67

0,25
0,25
0,25
0,25
0,25

2,5
3,1
3,3
3,4
3,6

N = 1500 rpm
Bukaan

Torsi (N . m)

1 cm
2 cm
3 cm
4 cm
5 cm

0,13
0,14
0,13
0,14
0,14

Tegangan
Arus
Kecepatan
(Volt)
(Ampere)
(m/s)
80
80
80
80
80

0,26
0,26
0,26
0,26
0,26

2,7
3,4
4,0
4,4
4,5

N = 1750 rpm
Bukaan

Torsi (N . m)

1 cm
2 cm
3 cm
4 cm
5 cm

0,15
0,15
0,16
0,16
0,16

Tegangan
Arus
Kecepatan
(Volt)
(Ampere)
(m/s)
95
95
95
95
95

0,25
0,25
0,25
0,25
0,25

3,2
4,3
4,8
4,9
5,1

N = 2000 rpm

Bukaan

Torsi (N . m)

1 cm
2 cm
3 cm

0,17
0,18
0,19

Tegangan
Arus
Kecepatan
(Volt)
(Ampere)
(m/s)
108
108
108
9

0,27
0,27
0,27

4,0
5,1
5,4

4 cm
5 cm

0,2
0,19

108
108

0,27
0,27

5,6
5,9

B. Data praktikum C.2


*Sampel perhitungan diambil dari tabel pada N = 2000 rpm, P = 0,02kN/m

V2 =
Dengan = 1,25kg/m
V2 =

= 5,657 m/s

N = 2000 rpm
1. Tabel data yang di dapatkan

RPM

2000

P
(kN/ m2)

Torsi
(N . m)

h
(cm)

0.02

0.04

106

0.7

5.657

1.25

0.02
0.03
0.04
0.045
0.055
0.055
0.06
0.065
0.06
0.065
0.06

0.15
0.14
0.13
0.13
0.13
0.13
0.13
0.13
0.13
0.13
0.11

0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
5.5

106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106

0.7
0.7
0.7
0.7
0.7
0.7
0.7
0.7
0.7
0.7
0.7

5.657
6.928
8
8.485
9.381
9.381
9.798
10.198
9.798
10.198
9.798

1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25

0.065
0.05
0.065
0.07
0.07
0.07

0.11
0.13
0.12
0.13
0.12
0.12

6
6.5
7
7.5
8
8.5

106
106
106
106
106
106

0.7
0.7
0.7
0.7
0.7
0.7

10.198
8.944
10.198
10.583
10.583
10.583

1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25

Tegangan
Arus
Kecepatan
(Volt)
(Ampere)
(m/s)

10

Massa Jenis
(kg/m)

0.075

0.12

106

0.7

10.954

1.25

0.07
0.07
0.07
0.07
0.06
0.055
0.045
0.04
0.03

0.11
0.11
0.11
0.1
0.09
0.1
0.12
0.11
0.11

9.5
10
10.5
11
11.5
12
12.5
13
13.5

106
106
106
106
106
106
106
106
106

0.7
0.7
0.7
0.7
0.7
0.7
0.7
0.7
0.7

10.583
10.583
10.583
10.583
9.798
9.381
8.485
8
6.928

1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25

2. Diagram kecapatan

h (cm)

Distribusi Kecepatan Aliran pada N = 2000 rpm


13.5
12
10.5
9
7.5
6
4.5
3
1.5
0
0

6
Kecepatan (m/s)

10

12

N = 2200 rpm
1. Tabel data yang didapatkan

RPM

2200

P
(kN/ m2)

Torsi
(N . m)

h
(cm)

0.02

0.15

116

0.9

5.657

1.25

0.025
0.03
0.045
0.055
0.06
0.06

0.15
0.15
0.15
0.15
0.14
0.15

0.5
1
1.5
2
2.5
3

116
116
116
116
116
116

0.9
0.9
0.9
0.9
0.9
0.9

6.325
6.928
8.485
9.381
9.798
9.798

1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25

Tegangan
Arus
Kecepatan
(Volt)
(Ampere)
(m/s)

11

Massa Jenis
(kg/m)

0.07

0.14

3.5

116

0.9

10.583

1.25

0.07
0.08
0.08
0.08
0.08
0.075
0.075
0.08
0.085
0.08

0.15
0.14
0.14
0.14
0.15
0.15
0.15
0.14
0.14
0.14

4
4.5
5
5.5
6
6.5
7
7.5
8
8.5

116
116
116
116
116
116
116
116
116
116

0.9
0.9
0.9
0.9
0.9
0.9
0.9
0.9
0.9
0.9

10.583
11.314
11.314
11.314
11.314
10.954
10.954
11.314
11.662
11.314

1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25

0.085
0.08
0.07
0.07
0.06
0.065
0.065
0.05
0.035
0.03

0.15
0.15
0.15
0.13
0.13
0.14
0.13
0.13
0.13
0.13

9
9.5
10
10.5
11
11.5
12
12.5
13
13.5

116
116
116
116
116
116
116
116
116
116

0.9
0.9
0.9
0.9
0.9
0.9
0.9
0.9
0.9
0.9

11.662
11.314
10.583
10.583
9.798
10.198
10.198
8.944
7.483
6.928

1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25

2. Diagram kecapatan

h (cm)

Distribusi Kecepatan Aliran pada N = 2200 rpm


13.5
12
10.5
9
7.5
6
4.5
3
1.5
0
0

6
8
Kecepatan (m/s)

12

10

12

14

N = 2400 rpm
1. Tabel data yang di dapatkan

RPM

2400

P
(kN/ m2)

Torsi
(N . m)

h
(cm)

Tegangan
Arus
(Volt)
(Ampere)

Kecepatan
(m/s)

Massa Jenis
(kg/m)

0.02

0.17

151

0.95

5.657

1.25

0.03

0.18

0.5

151

0.95

6.928

1.25

0.04

0.18

151

0.95

1.25

0.055

0.18

1.5

151

0.95

9.381

1.25

0.07

0.18

151

0.95

10.583

1.25

0.075

0.18

2.5

151

0.95

10.954

1.25

0.08

0.17

151

0.95

11.314

1.25

0.085

0.17

3.5

151

0.95

11.662

1.25

0.085

0.18

151

0.95

11.662

1.25

0.09

0.17

4.5

151

0.95

12

1.25

0.09

0.16

151

0.95

12

1.25

0.09

0.17

5.5

151

0.95

12

1.25

0.1

0.17

151

0.95

12.649

1.25

0.09

0.17

6.5

151

0.95

12

1.25

0.095

0.16

151

0.95

12.329

1.25

0.1

0.18

7.5

151

0.95

12.649

1.25

0.1

0.16

151

0.95

12.649

1.25

0.1

0.16

8.5

151

0.95

12.649

1.25

0.085

0.17

151

0.95

11.662

1.25

0.085

0.16

9.5

151

0.95

11.662

1.25

0.08

0.16

10

151

0.95

11.314

1.25

0.085

0.16

10.5

151

0.95

11.662

1.25

0.08

0.17

11

151

0.95

11.314

1.25

0.07

0.17

11.5

151

0.95

10.583

1.25

0.07

0.16

12

151

0.95

10.583

1.25

0.055

0.15

12.5

151

0.95

9.381

1.25

13

0.045

0.16

13

151

0.95

8.485

1.25

0.04

0.16

13.5

151

0.95

1.25

2. Diagram kecapatan

h (cm)

Distribusi Kecepatan Aliran pada N = 2400 rpm


13.5
12
10.5
9
7.5
6
4.5
3
1.5
0
0

6
8
Kecepatan (m/s)

10

12

14

N = 2600 rpm
1. Tabel data yang di dapatkan

RPM

2600

P
(kN/ m2)

Torsi
(N . m)

0.01

0.2

140

1.25

0.015
0.02
0.045
0.05
0.055

0.2
0.2
0.2
0.2
0.19

0.5
1
1.5
2
2.5

140
140
140
140
140

1
1
1
1
1

4.899
5.657
8.485
8.944
9.381

1.25
1.25
1.25
1.25
1.25

0.055
0.065
0.08
0.08
0.08
0.09

0.2
0.2
0.2
0.2
0.2
0.2

3
3.5
4
4.5
5
5.5

140
140
140
140
140
140

1
1
1
1
1
1

9.381
10.198
11.314
11.314
11.314
12

1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25

h
Tegangan
Arus
Kecepatan
(cm)
(Volt)
(Ampere)
(m/s)

14

Massa Jenis
(kg/m)

0.09

0.19

140

12

1.25

0.09
0.085
0.09
0.08
0.09
0.085
0.08
0.08
0.075
0.07

0.19
0.2
0.19
0.2
0.19
0.19
0.19
0.19
0.2
0.2

6.5
7
7.5
8
8.5
9
9.5
10
10.5
11

140
140
140
140
140
140
140
140
140
140

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

12
11.662
12
11.314
12
11.662
11.314
11.314
10.954
10.583

1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25

0.06
0.055
0.04
0.025
0.02

0.2
0.21
0.2
0.2
0.21

11.5
12
12.5
13
13.5

140
140
140
140
140

1
1
1
1
1

9.798
9.381
8
6.325
5.657

1.25
1.25
1.25
1.25
1.25

2. Diagram kecapatan

h (cm)

Distribusi Kecepatan Aliran pada N = 2600 rpm


13.5
12
10.5
9
7.5
6
4.5
3
1.5
0
0

6
8
Kecepatan (m/s)

10

12

14

N = 2800 rpm
1. Tabel data yang di dapatkan

RPM
2800

P
(kN/ m2)
0.015

Torsi
(N . m)

h
(cm)

0.24

Tegangan
Arus
Kecepatan
(Volt)
(Ampere)
(m/s)
150

1.1
15

4.899

Massa Jenis
(kg/m)
1.25

0.025

0.24

0.5

150

1.1

6.325

1.25

0.03
0.05
0.06
0.065
0.08
0.09
0.1
0.105
0.115
0.12

0.24
0.23
0.24
0.23
0.24
0.23
0.24
0.25
0.24
0.24

1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
5.5

150
150
150
150
150
150
150
150
150
150

1.1
1.1
1.1
1.1
1.1
1.1
1.1
1.1
1.1
1.1

6.928
8.944
9.798
10.198
11.314
12
12.649
12.961
13.565
13.856

1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25

0.12
0.12
0.12
0.115
0.11
0.125
0.11
0.11
0.11
0.11
0.1

0.23
0.24
0.22
0.24
0.23
0.23
0.23
0.23
0.22
0.22
0.23

6
6.5
7
7.5
8
8.5
9
9.5
10
10.5
11

150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150

1.1
1.1
1.1
1.1
1.1
1.1
1.1
1.1
1.1
1.1
1.1

13.856
13.856
13.856
13.565
13.266
14.142
13.266
13.266
13.266
13.266
12.649

1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25

0.085
0.08
0.06
0.05
0.03

0.23
0.22
0.23
0.22
0.22

11.5
12
12.5
13
13.5

150
150
150
150
150

1.1
1.1
1.1
1.1
1.1

11.662
11.314
9.798
8.944
6.928

1.25
1.25
1.25
1.25
1.25

16

2. Diagram kecapatan

h (cm)

Distribusi Kecepatan Aliran pada N = 2800 rpm


13.5
12
10.5
9
7.5
6
4.5
3
1.5
0
0

6
8
10
Kecepatan (m/s)

12

14

16

N = 3000 rpm
1. Tabel data yang di dapatkan

RPM

3000

P
(kN/ m2)

Torsi
(N . m)

h
(cm)

Tegangan
(Volt)

Arus
(Ampere)

Kecepatan
(m/s)

Massa Jenis
(kg/m)

0.02

0.28

160

1.2

5.657

1.25

0.04
0.055
0.075
0.09
0.095
0.1
0.125
0.135
0.135
0.13

0.29
0.29
0.29
0.28
0.28
0.28
0.28
0.28
0.29
0.28

0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5

160
160
160
160
160
160
160
160
160
160

1.2
1.2
1.2
1.2
1.2
1.2
1.2
1.2
1.2
1.2

8
9.381
10.954
12
12.329
12.649
14.142
14.697
14.697
14.422

1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25

0.145
0.15
0.155
0.145
0.15
0.145

0.28
0.28
0.27
0.29
0.28
0.28

5.5
6
6.5
7
7.5
8

160
160
160
160
160
160

1.2
1.2
1.2
1.2
1.2
1.2

15.232
15.492
15.748
15.232
15.492
15.232

1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25

17

0.15

0.28

8.5

160

1.2

15.492

1.25

0.13
0.135
0.135
0.13
0.12
0.11
0.105
0.095
0.07
0.05

0.29
0.29
0.28
0.29
0.3
0.29
0.29
0.29
0.29
0.29

9
9.5
10
10.5
11
11.5
12
12.5
13
13.5

160
160
160
160
160
160
160
160
160
160

1.2
1.2
1.2
1.2
1.2
1.2
1.2
1.2
1.2
1.2

14.422
14.697
14.697
14.422
13.856
13.266
12.961
12.329
10.583
8.944

1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25

2. Diagram kecapatan

h (cm)

Distribusi Kecepatan Aliran pada N = 3000 rpm


13.5
12
10.5
9
7.5
6
4.5
3
1.5
0
0

10
Kecepatan (m/s)

18

15

20

BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisa
1. Percobaan C.1
Diketahui diameter bukaan saluran 15 cm = 0,15 m, bukaan 1 cm = 0,01m
Sehingga kelilingnya= x D = (3,14) (0,15) = 0,471 m
Sampel perhitungan diambil dari tabel pada N = 500 rpm

A = Keliling diameter bukaan saluran x panjang bukaan saluran


2
A = 0,471x 0,01 = 0,004 m

= 52,33 rad/s

Pmekanik =
Pmekanik = (0,16) (52,333) = 8,373 Watt
Plistrik = V I
Plistrik = (26) (0,127) = 3,302 Watt
Q=AV
Q = (0,004) (1) = 0,004 m/s
=

x 100%

x 100% = 39,435 5

N = 500 rpm

Bukaan
(rad/s)
(m)

52.333

0.01
0.02
0.03
0.04
0.05

Torsi
(N . m)

Tegangan
(Volt)

Arus
(Ampere)

Kecepatan
(m/s)

A
(m2)

0.16
0.15
0.13
0.15
0.14

26
26
26
26
26

0.127
0.127
0.127
0.127
0.127

1
1.5
1.6
1.5
1.6

0.004
0.008
0.013
0.017
0.021

19

Pmekanik Pelektrik
(Watt)
(Watt)
8.373
7.85
6.803
7.85
7.327

3.302
3.302
3.302
3.302
3.302

Q
(m3/s)

(%)

0.004
0.013
0.02
0.025
0.033

39.435
42.064
48.535
42.064
45.068

Grafik Hubungan dengan Q pada N = 500 rpm


60
50
(%)

40
30
20
10
0
0.004

0.013

0.02
Q
(m3/s)

0.025

0.033

N = 750 rpm
Bukaan Torsi Tegangan

(m)
(N . m)
(Volt)
(rad/s)

Kecepatan
(m/s)

A
(m2)

0.01
0.02
0.03
0.04

0.15
0.15
0.15
0.14

40
40
40
40

0.24
0.24
0.24
0.24

1.7
1.9
2
2.1

0.004
0.008
0.013
0.017

0.05

0.13

40

0.24

2.2

0.021

Pmekanik Pelektrik
(Watt)
(Watt)
11.775
9.6

9.6

0.046

85
80
75

20

94.072

10.205

90

0.025
Q
(m3/s)

81.529
81.529
81.529
87.352

9.6
9.6
9.6

95

0.016

(%)

11.775
11.775
10.99

100

0.007

Q
(m3/s)
0.007
0.016
0.025
0.035

Grafik Hubungan dengan Q pada N = 750 rpm

(%)

78.5

Arus
(Ampere)

0.035

0.046

N = 1000 rpm
Bukaan

(m)
(rad/s)

104.7

0.01
0.02
0.03
0.04
0.05

Torsi
(N . m)

Tegangan
(Volt)

Arus
(Ampere)

Kecepatan
(m/s)

A
(m2)

0.14
0.13
0.13
0.14
0.13

54
54
54
54
54

0.25
0.25
0.25
0.25
0.25

2
2.4
2.7
2.8
2.9

0.004
0.008
0.013
0.017
0.021

Pmekanik Pelektrik
(Watt)
(Watt)
14.653
13.5
13.607
13.607
14.653
13.607

13.5
13.5
13.5
13.5

Q
(m3/s)

(%)

0.008
0.02
0.034
0.047
0.06

92.129
99.216
99.216
92.129
99.216

Q
(m3/s)

(%)

0.01
0.026
0.041
0.057
0.075

91.447
91.447
91.447
98.481
98.481

Grafik Hubungan dengan Q pada N = 1000 rpm


100
98
(%)

96
94
92
90
88
0.008

0.02

0.034
Q
(m3/s)

0.047

0.06

N = 1250 rpm

(rad/s)

130.833

Bukaan Torsi Tegangan


Arus
Kecepatan
(m)
(N . m)
(Volt)
(Ampere)
(m/s)
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05

0.14
0.14
0.14
0.13
0.13

67
67
67
67
67

0.25
0.25
0.25
0.25
0.25

2.5
3.1
3.3
3.4
3.6

21

A
(m2)
0.004
0.008
0.013
0.017
0.021

Pmekanik Pelektrik
(Watt)
(Watt)
18.317
18.317
18.317
17.008
17.008

16.75
16.75
16.75
16.75
16.75

Grafik Hubungan dengan Q pada N = 1250 rpm

(%)

100
98
96
94
92
90
88
86
0.01

0.026

0.041
Q
(m3/s)

0.057

0.075

N = 1500 rpm
Bukaan Torsi Tegangan
Arus
Kecepatan

(m)
(N
.
m)
(Volt)
(Ampere)
(m/s)
(rad/s)

Pmekanik Pelektrik
(Watt)
(Watt)

Q
(m3/s)

(%)

0.01
0.02
0.03
0.04

0.13
0.14
0.13
0.14

80
80
80
80

0.26
0.26
0.26
0.26

2.7
3.4
4
4.4

0.004
0.008
0.013
0.017

20.41
21.98
20.41
21.98

20.8
20.8
20.8
20.8

0.011
0.028
0.05
0.073

101.911
94.631
101.911
94.631

0.05

0.14

80

0.26

4.5

0.021

21.98

20.8

0.094

94.631

Grafik Hubungan dengan Q pada N = 1500 rpm

(%)

157

A
(m2)

104
102
100
98
96
94
92
90
0.011

0.028

0.05
Q
(m3/s)

22

0.073

0.094

N = 1750 rpm

(rad/s)

183.167

Bukaan Torsi Tegangan


Arus
Kecepatan
(m)
(N . m)
(Volt)
(Ampere)
(m/s)
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05

0.15
0.15
0.16
0.16
0.16

95
95
95
95
95

0.25
0.25
0.25
0.25
0.25

3.2
4.3
4.8
4.9
5.1

A
(m2)
0.004
0.008
0.013
0.017
0.021

Pmekanik Pelektrik
(Watt)
(Watt)
27.475
27.475
29.307
29.307
29.307

23.75
23.75
23.75
23.75
23.75

Q
(m3/s)

(%)

0.013
0.036
0.06
0.082
0.106

86.442
86.442
81.04
81.04
81.04

Q
(m3/s)

(%)

0.017
0.043
0.068
0.093
0.123

81.941
77.389
73.315
69.650
73.315

Grafik Hubungan dengan Q pada N = 1750 rpm


88

(%)

86
84
82
80
78
0.013

0.036

0.06
Q
(m3/s)

0.082

0.106

N = 2000 rpm

(rad/s)

Bukaan
(m)

Torsi
(N . m)

209.333

0.01
0.02
0.03
0.04
0.05

0.17
0.18
0.19
0.2
0.19

Tegangan
Arus
Kecepatan
(Volt)
(Ampere)
(m/s)
108
108
108
108
108

0.27
0.27
0.27
0.27
0.27

4
5.1
5.4
5.6
5.9

23

A
(m2)
0.004
0.008
0.013
0.017
0.021

Pmekanik Pelektrik
(Watt)
(Watt)
35.587
37.68
39.773
41.867
39.773

29.16
29.16
29.16
29.16
29.16

Grafik Hubungan dengan Q pada N = 2000 rpm


85

(%)

80
75
70
65
60
0.017

0.043

0.068
Q
(m3/s)

0.093

0.123

2. Percobaan C.2
Pada N = 2000 rpm, di dapat torsi rata-rata 0,118 Nm
Pada N = 2200 rpm, di dapat torsi rata-rata 0,143 Nm
Pada N = 2400 rpm, di dapat torsi rata-rata 0,168 Nm
Pada N = 2600 rpm, di dapat torsi rata-rata 0,198 Nm
Pada N = 2800 rpm, di dapat torsi rata-rata 0,232 Nm
Pada N = 3000 rpm, di dapat torsi rata-rata 0,285 Nm
Pada N = 2000 rpm, di dapat Vmax10,954 m/s
Pada N = 2200 rpm, di dapat Vmax 11,662 m/s
Pada N = 2400 rpm, di dapat Vmax 12,649 m/s
Pada N = 2600 rpm, di dapat Vmax 12 m/s
Pada N = 2800 rpm, di dapat Vmax14,142 m/s
Pada N = 3000 rpm, di dapat Vmax 15,785 m/s

N
(rpm)

Torsi
Rata-rata
(N . m)

Vmax
(m/s)

Pmekanik
(Watt)

N
(rpm)

2000
2200
2400
2600
2800
3000

0.118
0.143
0.168
0.198
0.232
0.285

10.954
11.662
12.649
12
14.142
15.748

24.701
32.928
42.202
53.882
67.991
89.49

2000
2200
2400
2600
2800
3000
24

Tegangan
Arus
(Volt)
(Ampere)
106
116
151
140
150
160

0.7
0.9
0.95
1
1.1
1.2

Plistrik
(Watt)
74.2
104.4
143.45
140
165
192

Sampel perhitungan
Pmekanik =

Plistrik= V I

Pmekanik =

Plistrik = (106)(0,7)

Pmekanik = (0,118) (

Plistrik = 74,2 watt

Pmekanik = 24,701 watt


Kurva Daya terhadap Kecepatan
250.000

200.000

150.000

100.000

50.000

0.000
10.954

Plistrik

11.662

12.649

12

14.142

15.748

Pmekanik

Kurva di atas menunjukkan bahwa semakin cepat putaran fan, maka kecepatan
putarannya juga akan semakin besar, dan daya yang dihasilkan akan semakin besar
pula.

25

BAB VI
KESIMPULAN

A. Percobaan C.1
1. Pmekanik yang dihasilkan lebih besar dibandinkan Pelektrik yang dihasilkan
2. Di Lihat dari hubungan debi dan efisiensi, maka :
Pada N = 500 rpm, di dapat maksimum berada saat laju alirannya 0,02 m3/s,
yaitu sebesar 48,535 %
Pada N = 750 rpm, di dapat maksimum berada saat laju alirannya 0,046
m3/s, yaitu sebesar 94,072 %
Pada N = 1000 rpm, di dapat maksimum berada saat laju alirannya 0,02 m3/s
: 0,034 m3/s; 0,06 m3/s, yaitu sebesar 99,216 %
Pada N = 1250 rpm, di dapat maksimum berada saat laju alirannya 0,057
m3/s; 0,075 m3/s, yaitu sebesar 98,481%
Pada N = 1500 rpm, di dapat maksimum berada saat laju alirannya 0,011
m3/s; 0,05 m3/s, yaitu sebesar 101,911 %
Pada N = 1750 rpm, di dapat maksimum berada saat laju alirannya 0,013
m3/s; 0,036 m3/s, yaitu sebesar 86,442 %
Pada N = 2000 rpm, di dapat maksimum berada saat laju alirannya
0,017m3/s, yaitu sebesar 81,941 %
3. paling maksimum berada saat fan berputar sebanyak 1500/menit
4. Semakin cepat putaran fan, maka nilai torsi dan kecepatan sudutnya semakin besar,
sehingga nilai Pmekanik nya semakin besar.
5. Semakin cepat putaran fan, maka nila tegangan dan arus semakin besar, sehingga nilai
Pelektrik nya semakin besar.
6. Semakin cepat putaran fan, maka kecepatan sudu yang bergerak semakin besar,
sehingga mempengaruhi laju aliran (Q menjadi lebih besar).

B. Percobaan C.2
1. Plistrik lebih besar dari pada Pmekanik
2. Semakin cepat putaran fan, maka kecepatan putarannya juga akan semakin besar
Pada N = 2000 rpm, di dapat Vmax10,954 m/s
26

Pada N = 2200 rpm, di dapat Vmax 11,662 m/s


Pada N = 2400 rpm, di dapat Vmax 12,649 m/s
Pada N = 2600 rpm, di dapat Vmax 12 m/s
Pada N = 2800 rpm, di dapat Vmax14,142 m/s
Pada N = 3000 rpm, di dapat Vmax 15,785 m/s
3. Semakin cepat putaran fan, maka nila tegangan dan arus semakin besar, sehingga
nilai Pelektrik nya semakin besar.
4. Untuk perubahan tekanan, torsi dan kecepatan, nilainya akan semakin besar saat
mencapai titik puncaknya, dan nilainya akan kembali turun.
5. Semakin cepat putaran fan, maka nilai torsi dan kecepatan sudutnya semakin besar,
sehingga nilai Pmekanik nya semakin besar.

27

Anda mungkin juga menyukai