Anda di halaman 1dari 10

PERCOBAAN II

LAGGING EFFICIENCY

2.1 TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan,mahasiswa dapat di harapkan dapat :

- Menyelidiki Lagging Efficiency dan menentukan konduktivitas termal

berbagai macam material.

- Menyelidiki tahanan termal suatu pipa yang dilewati uap pada sistem

pembangkit tenaga uap.

2.2 TEORI DASAR

Pipa yang di gunakan dalam mendistribusikan uap dalam sistem

pembangkit tenaga uap atau kondisi termal adalah sangat perlu di perhatikan

untuk menghindari kerugian – kerugian panas yang dapat terjadi dalam pipa

tersebut, karena tidak semua material mempunyai isolasi yang sama. Pipa –

pipa transfortasi fluida adalah tergantung pada kelembaban untuk tiga alasan :

- Untuk mengurangi perpindahan dan kerugian energi.

- Untuk mencegah terjadinya pembekuan fluida.

- Untuk mengamankan personil.

Jika ketiga alasan adalah lagging, kemudian jumlah minimal isolasi yang

di gunakan adalah cocok dengan pertimbagan keselamatan.

RASTUTU - 34217033 2-1


Untuk alasan kedua dan pertama, yang mana biaya siklus kehidupan

dapatlah di pertimbangkan,yaitu penghematan yang dapat di pengaruhi dengan

mengurangi kerugian energinya dan biaya untuk isolasinya dapat di

pertimbangkan.

Lagging yang terpakai, cukup untuk menghasilkan kesimbangan kredit.

Kerugian energi tergantung.

- Perbedaan temperatur antar uap bagian dalam dan udara bagian luar.

- Ketebalan pipa dan kecepatan uap dalam pipa.

- Keadaan udara sekitar pipa, yaitu apakah dalam keadaan bergerak atau

diam.

Kerugian energi hanya sebagian saja dari konveksinya tetapi sebagian

besar terjadi dari radiasinya.,Kerugian energi lebih besar apabila uap mengalir

pada pipa dan tidak diam. Jika uap jenuh yang di gunakan, permukaan air atau

lapisan air diendapkan dalam pipa. Ini menolong perpindahan energi dan

banyak energi yang hilang. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan memakai

uap superheated yang diisinkan reduksi temperature tanpa deposit. Pendataan

campuran untuk berbagai perkara ekonomi yang di gunakan. Kejadian yang

umum pada transmisi panas bahwa perkembangan yang praktis engineering,

aliuran panas dari berbagai medium lainnya. Yang mempengaruhi

perpindahan panas adalah perbedaan temperatur atau gradien yang esensial,

ketebalan material, jumlah energi yang kecil akan dapat dipindahkan dalam

waktu periode yang sama.

RASTUTU - 34217033 2-2


− K . A .dt
Q= dx

Dimana: Q = jumlah energi (kJ)

A = luasan (m2)

dt = perubahan temperature (˚C)

dx = ketebalan elemen (m)

K = koefisien konduktivitas (kJ/m ˚C)

Aliran radial yang mengalir dalam silinder tebal

Kerugian panas fluida di sebabkan uap dikondensasikan jumlah kondensat

yang terkumpul didapatkan asal saja tidak undercooled,ini digunakan untuk

menentukan panas yang di pindahkan.

- Massa aliran kondensat

Vc
m c = 106 . Vw . t

- Kerugian entalphy evaporation per detik

Hloss = mc . q . hfg

Untuk menentukan nilai K (koofisien konduktivitas panas) adalah

panas yang di pindahkan = kerugian entalphy per detik.

2.π . L .K (T₁ −T₂)


Q = R2 = mc . ghf . 103
ln ( )
R1

𝑅1
𝑚𝑐 . 𝑞ℎ𝑓𝑔. ln( ).103
𝑅2
K= 2 . π .L (T₁−T₂)

RASTUTU - 34217033 2-3


- Presentase energi penghematan.

Energi unlagged−Energi lagged


Prosentase saving = Energi unlagged

Gambar 2.1 Lagging Eficiency

RASTUTU - 34217033 2-4


2.3 SKEMA PENGUJIAN

pressure

v1 v2 v3 v4

1 2 4 7 6 3 5

1 2 3 4

v0 v0 v0 v0

Blowdown line

Gambar 2.2 Skema Pengujian Lagging

RASTUTU - 34217033 2-5


Tabel 2.1 Temperatur Indicator Switch Key

Number Temperatur Indicated

1. Plain tube-surface
2. Lagged tube-metal surface
3. Lagged tube-lagging surface
4. Tape insulated tube-metal surface
5. Tape insulated tube-tape surface
6. Chrome tube-metal surface
7. Steam supply

2.4 DESKRIPSI PERALATAN

Skema peralatan yang di gunakan pada percobaan ini dapat dilihat pada

gambar di atas. Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa uap masuk melalui

steam supply line dan melalui katup yaitu :

1. Katup suplai uap V1,V2,V3,V4 berfungsi sebagai katup penyuplai uap ke

dalam pipa.

2. Katup blow down isolating line (V0) berfungsi sebagai katup untuk

membuang atau menampung uap dalam pipa.

Yang harus kita ketahui bahwa kedua katup yaitu katup suplai uap

V1,V2,V3,V4 dan katup blow down (V0) memiliki suhu yang tinggi karna di

aliri uap yang panas sehingga di perlukan sarung tangan sebagai pelindung

tangan pada saat memutar katup-katup tersebut.

RASTUTU - 34217033 2-6


3. Tabung pipa uap 1,2,3 dan 4 berfungsi sebagai tempat untuk menampung

uap. yang mana ke empat tabung tersebut memiliki isolasi yang berbeda-

beda.

Selain itu,kita dapat melihat beberapa peralatan yang memiliki fungsi masing-

masing yaitu:

 Thermometer gauge (T) (analog) berfungsi sebagai alat untuk mengukur

temperature uap di dalam setiap pipa,dan terdiri dari 7 indikator

pengukuran. Temperature Indikator tersebut berhubungan dengan keempat

tabung yaitu :

- Tabung 1 diukur dengan Temperature Indikator 1.

- Tabung 2 diukur dengan Temperature Indikator 2 dan 3.

- Tabung 3 diukur dengan Temperature Indikator 4 dan 5.

- Tabung 4 diukur dengan Temperature Indikator 6.

- Sedangkan Temperature indicator 7 mengukur suhu uap masuk.

 Pressure gauge (P) (analog) berfungsi sebagai alat ukur tekanan uap

dalam pipa.

RASTUTU - 34217033 2-7


2.5 PROSEDUR PERCOBAAN

1. Menjalankan boiler dan mensuplai uap ke unit.

2. Membuka katup-katup isolasi yang menghubungkan setiap pipa pada

sumber uap dan pembuangannya.

3. Membiarkan aliran uap mengalir ke rangkaian sampai kondisi steady state

sehingga alat pengukur temperature dalam keadaan stabil. Hal ini untuk

menghindari kondisi yang berlebihan selam percobaan.

4. Menutup katup isolasi yang terhubung ke blow down (katup V0).

5. Mengambil data dengan mencatat level kondensat yang terbaca pada alat

ukur dan mencatat waktu pemulaan pengujian tersebut apabila level

kondesat setiap pipa mulai nampak.

6. Pengujian berjalan sealama waktu yang cukup untuk pengisian agar

memungkinkan membaca sejumlah kondesat tersebut.

7. Mencatat temperature setiap pipa selama 5 menit.

8. Mencatat level kondesat pada setiap pipa di akhir pengujian, kemudian

menutup katup utama.

9. Membuka katup isolasi ke blow down (V0) dan membiarkan Kondesat

keluar sampai kering dari pipa. Jika perlu,pipa blow down dihubungkan

dengan membuka katup uap utama agar pipa-pipa menjadi bersih.

RASTUTU - 34217033 2-8


2.6 TABEL PENGAMATAN
Tabel 2.2 Data hasil pengamatan percobaan Lagging Efficiency.
UAP PIPA 1 PIPA 2 PIPA 3 PIPA 4
Waktu
No P T7 T1 Kondensat T2 T3 Kondensat T4 T5 Kondensat T6 Kondensat
[menit]
[Bar] [°C] [°C] [Cm] [°C] [°C] [Cm] [°C] [°C] [Cm] [°C] [Cm]

1 0 6,5 144 144 0 140 12 0 144 64 0 148 0

2 5 4,5 114 142 2,4 122 16 2 122 60 1,5 126 1,8

3 10 2,5 106 94 2,4 104 22 2 100 66 1,5 98 1,8

4 15 2 130 74 2,7 94 24 2 80 50 1,8 76 1,9

5 20 5 122 112 7,5 114 26 4,1 110 60 5,5 112 5,3

6 25 4 118 100 7,5 104 26 4,5 96 56 6,3 102 6,1

7 30 3 112 82 8,2 94 26 4,8 84 52 6,8 84 6,5

8 35 2 104 68 8,8 84 24 5 72 46 7,2 70 7

9 40 2 100 58 9,3 80 24 5 64 42 7,6 64 7,4

10 45 1,5 96 52 9,9 76 24 5,4 58 40 8 56 7,8

11 50 1,5 94 46 10,2 68 22 5,5 52 36 8,5 48 8,2

12 55 1 88 38 10,7 60 22 5,8 46 34 9 42 8,5

13 60 1 88 38 11 62 22 6,1 42 32 9,3 38 8,8

Rata - rata 2,8 109 81 7 92 22 4 82 49 5,6 82 5,5

RASTUTU - 34217033 2-9


RASTUTU - 34217033 2 - 10

Anda mungkin juga menyukai