Dasar Konversi
Energi Listrik
11
Teknik Teknik Elektro MK14025 Ir. Badaruddin, MT
Abstract Kompetensi
Petunjuk Penggunaan Template Mempelajari prinsip dasar konversi
Modul Standar untuk digunakan
dalam modul perkuliahan
energy listrik
Universitas Mercu Buana Mempelajari aplikasi alat – alat
konversi energy listrik
Di harapkan mahasiswa
mempunyai kemampuan
memahami prinsip kerja alat
konversi energi listrik
Umum
Umum
Mesin listrik baik arus searah maupun bolak balik terdiri dari generator rator dan
motor sehingga untuk mesin ini dapat di bagi:
1. Generator tak serempak, sebagai pembangkit tenaga listrik, akan tetapi jarang di
pergunakan, kadang – kadang di pergunakan dalam pengereman regenerative yakni
bila motor tak serempak berputar melebihi kecepatan dan belangsung proses
pengereman.
2. Motor tak serempak (motor asinkron atau motor induksi) yang banyak dipergunakan
di pabrik, industry dan peralatan – peralatan rumah tangga sebagai penggerak atau
pembangkit tenaga makanis.
Motor induksi dapat dibagi:
1. Berdasarkan prinsip kerja:
a. Motor induksi rotor sangkar dan motor induksi rotor belitan
b. Motor komutator seri, kompensasi, shunt dan repulasion.
2. Berdasarkan arus dan tegangan :
a. Tiga fase
b. Satu fase
3. Berdasarkan kecepatan
a. Bervariasi
b. Bias di astur
4. Berdasarkan struktur
a. Terbuka
b. Tertutup
c. Setengah tertutup
d. Bervetilasi.
Gambar 11.2 Motor induksi rotor belitan tiga fase, keliatan rotor dan cincin gesernya
Prinsip kerja motor induksi tiga fase berdasarkan induksi elektrmagnetis, yakni bila
belitan / kumparan stator diberi sumber tegangan bolak – balik 3 fase maka arus akan
mengalir pada kumparan tersebut, menimbulkan medan putar (garis – garis gaya fluks) yang
berputar dengan kecepatan sinkron dan akan mengikuti persamaan.
Dengan :
Ns= kecepatan putar dari medan putar stator dalam rpm.
F = frekuensi arus dan tegangan stator
P = banyaknya kutub.
Garis – garis fluks dari stator tersebut yang berputar akan memotong penghantar –
penghantar rotor sehingga pada penghantar – penghantar tersebut timbul EMF (Elektro
Motoris Force) atau GGL (Gaya Gerak Listrik) atau tegangan induksi.
Berhubung kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup maka pada
kumparan tersebut mengalir arus. Arus yang mengalir pada penghantar rotor yang berada
Slip (S)
Slip timbul karena perbedaan perputaran medan putar stator dan perputaran rotor :
Ada tiga macam slip:
Slip mutlak, dinyatakan oleh persamaan :
Pada waktu rotor masih diam maka frekuensi arus rotor sama dengan frekuensi arus
stator (f). waktu rotor berputar maka frekuensinya akan berpengaruhi oleh slip yang
mengikuti persamaan:
Contoh soal
Motor induksi 3 fase, 4 kutub bekerja dengan sumber tegangan yang frekuesninya
50 Hz, Hitung :
a. Kecepatan medan putar stator
b. Kecepatan rotor jika slip 0,04
c. Frekuensi arus rotor jika slip 0,03.
d. Frekuensi rotor pada waktu diam.
Penyelesaian :
Contoh soal
Jika motor 6 kutub di jalankan dari penyedia daya 50 cycle, mempunyai EMF dalam
rotornya dengan frekuensi 2,5 cycle perdetik. Tentukan :
a. Slip
b. Kecepatan motor
Penyelesaian :
a. Jadi 2,5 = s x 50
b.
2. Sebuah motor induksi, 8 kutub berjalan atas frekuensi penyedia daya 50 cps. Jika
bekerja pada beban penuh kecepatan 720 rpm. Hitunglah slip motor tersebut
Penyelesaian :
Kecepatan sinkron
3. Sebuah alternator 8 kutub berjalan pada kecepatan 750 rpm dan memberikan daya
kepada motor induksi 6 kutub yang mempunyai slip 3 % pada beban penuh.
Tentukanlah kecepatan beban penuh dari motor induksi dan frekuensi EMF rotornya.
Penyelesaian :
Frekuensi penyedia daya:
5. Motor induksi 3 fase, 6 kutub 440 volt, 50 Hz bekerja dengan beban penuh pada
kecepatan 950 rpm.
Hitung :
c. Slip
d. Frekuensi arus da tegangan rotor.
Penyelesaian :
Daftar Pustaka
1. Hamzah ibrahim,Teknik Tenaga Listrik, andi offset Jogjakarta