Anda di halaman 1dari 20

ELEKTRONIKA DAYA

CYCLOCONVERTER AC TO AC
KELOMPOK 2

Anggota : Muhammad Hilman Faqri (2211181077)


Adri Irfan L F (2211181078)
Lutfhi Ramadan (2211181079)
R. Muhammad Suria F (2211181080)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2020
BAB I TEORI UMUM

1.1 Cycloconverter

Arus listrik terdiri atas dua macam, yaitu arus searah (direct current) dan
arus bolak – balik (Alternating Current). Kebutuhan sumber listrik yang
dibutuhkan bisa jadi berbeda dengan sumber listrik yang tersedia. Konverter
berfungsi untuk mengubah sinyal listrik dari satu bentuk ke bentuk lainnya yang
di butuhkan. Terdapat empat macam converter, yaitu :

1. Chopper ( konverter DC ke DC).


2. Rectifier (konverter AC ke DC).
3. Inverter (konverter DC ke AC).
4. Cycloconverter (konverter AC ke AC).

Pada makalah kali ini yang akan dibahas adalah cycloconverter atau
konverter AC ke AC.

Cycloconverter adalah rangkaian elektronika daya yang berfungsi untuk


konversi suatu bentuk gelombang AC, menjadi gelombang keluaran AC yang lain
untuk frekuensi lebih tinggi atau menjadi yang lebih rendah. Cycloconverter yang
telah dirancang sebagian besar untuk aplikasi tiga phase, bisa juga dibuat untuk
satu fasa. Kelebihan utama dari cycloconverter adalah kehilangan daya konduksi
(forward conduction) yang rendah. Hal ini karena konverter tegangan AC
frekuensi tinggi ke tegangan AC frekuensi rendah tidak memerlukan filter.
BAB II PRINSIP KERJA

2.1 Cycloconverter satu phase

Cara kerja cycloconverter satu phase yaitu dengan membagi topologi


menjadi dua buah rangkaian konverter tyristor-P dan rangkaian tyristor-N yang
bekerja secara bergantian.

Gambar 2.1 Rangkaian Daya Cycloconverter Mid-Point Type.

Gambar 2.2 Rangkaian Daya Cycloconverter Bridge Type.


Konverter tyristor-P bekerja untuk membentuk keluaran pada saat periode
positif, sedangkan Konverter tyristor-N bekerja setelahnya untuk membentuk
keluaran pada periode negatif.

Gambar 2.3 Bentuk Gelombang Tegangan Masukan dan Keluaran


Cycloconverter.

Untuk menghasilkan pengaturan frekuensi keluaran satu per tiga dari


frekuensi masukan seperti pada Gambar 2.3 , maka konverter tyristor-P harus
dikonduksikan untuk tiga setengah siklus untuk menghasilkan setengah siklus
positif pada keluaran, dan konverter tyristor-N dikonduksikan untuk lima setengah
siklus berikutnya untuk menghasilkan setengah siklus negatif pada keluaran.

Jika menggunakan cycloconverter mid-point type pada gambar 2.1 untuk


menghasilkan frekuensi keluaran seperti pada gambar 2.3. Ketika setengah siklus
pertama keluaran A pada trafo CT akan pada siklus positif dan keluaran B akan
pada siklus negatif. P1 akan konduk untuk menghasilkan setengah siklus positif
pada beban. Setengah siklus selanjutnya keluaran A akan negatif dan keluaran
dari B akan positif. P2 akan konduk untuk menghasilkan setengah siklus positif
selanjutnya pada beban begitupun selanjutnya hingga menghasilkan tiga setengah
siklus positif. Jadi urutan konduk tyristor untuk menghasilkan tiga setengah siklus
positif adalah P1, P2, P1.
Selanjutnya untuk menghasilkan tiga setengah siklus negatif, ketika
keluaran A pada siklus negatif dan B pada siklus positif. N1 akan konduk untuk
menghasilkan setengah siklus negatif. Setengah siklus selanjutnya ketika
keluaran A pada siklus positif dan B pada siklus negatif. N2 akan konduk untuk
menghasilkan setengah siklus negatif pada beban. Begitupun selanjutnya hingga
menghasilkan tiga setengah siklus negatif. Jadi urutan konduk tyristor untuk
menghasilkan tiga setengah siklus negatif adalah N1, N2, P2.

2.2 Cycloconverter tiga phase ke satu phase

Cycloconverter tiga phase ke satu phase dari segi rangkaian hampir seperti
rangkaian cycloconverter satu phase ke satu phase.

Gambar 2.4 Rangkaian Daya Cycloconverter Tiga Phase Ke Satu Phase.

Cycloconverter 3 phase ke phase 1 tunggal menerapkan tegangan yang


diperbaiki ke beban. Konverter positif hanya akan memasok arus positif
sementara konverter negatif hanya akan memasok arus negatif.

Untuk mengubah 3 phasa menjadi 1 phasa dengan setengah siklus positif


dengan cara sebagai berikut. Pada setengah siklus positif phasa RN, T1 akan
konduk ketika sudut phasa RN sudah berada pada 60 derajat. Pada saat setengah
siklus selanjutnya ketika phasa YN positif, T2 akan konduk ketika sudut phasa
RN sudah berapa pada 60 derajat. Selanjutnya ketika setengah siklus phasa BN
positif maka T3 akan konduk ketika sudut phasa BN sudah berada pada 60
derajat.

Lalu untuk mengubahnya menjadi setengah siklus negatif adalah dengan


cara ketika phasa RN, YN dan BN pada setengah siklus negatif ketika sudut dari
masing - masing phasa tersebut berada di sudut – 60 derajat maka T4, T5 dan T6
yang akan konduk
BAB III JURNAL CYCLOCONVERTER

3.1. Cycloconverter untuk Driver Motor

Cycloconverter digunakan dalam aplikasi daya tinggi yang mendorong induksi


dan motor sinkron. Cycloconverter biasanya bertahap dan juga secara tradisional
menggunakan thyristor karena kemudahan komutasi fase cycloconverter.
Cycloconverter juga memungkinkan daya mengalir bebas di kedua arah. Di
sebagian besar jangkauannya, cycloconverter menghasilkan output gelombang
sinus yang wajar yang mengarah pada kinerja output yang baik, terutama pada
frekuensi yang lebih rendah.

3.1.1 Prinsip Kerja

A. Satu Phasa Cyclo-converter

Konverter ini terdiri dari gabungan berturut-turut dari dua sirkuit rectifier
gelombang penuh. Tegangan input vs, adalah tegangan as pada frekuensi. Semua
thyristor ditujukan pada sudut arah a = 0 °, yaitu thyristor bertindak seperti dioda.
Sudut arah untuk konverter positif dimaksudkan oleh αp dan untuk konverter
negatif αn. Frekuensi Vo dapat diubah dengan menggeser jumlah siklus, konverter
positif dan negatif bekerja.

B. Cara kerja cycloconverter untuk mencapai 1/4 frekuensi input pada output.

Untuk dua siklus awal vs, konverter positif bertindak untuk memberikan arus ke
beban. Ini memperbaiki tegangan input; dengan demikian, beban menemukan
empat siklus setengah positif. Dalam dua siklus berikutnya, konverter negatif
bekerja memberikan arus ke beban ke arah yang berlawanan.

C. Topologi yang diusulkan

Di sini diagram blok untuk topologi yang diusulkan diberikan di mana AC- AC
cycloconverter digunakan bersama dengan transformator, rectifier, regulator IC
dan mikrokontroler .
Gambar 3.1. Topologi yang Diusulkan untuk Motor Driver

Diagram blok dimulai dari catu daya. Di sini input diberikan kepada trafo dan
cycloconverter. Karena cycloconverter membutuhkan masukan penuh, tidak perlu
menghubungkan apa pun yang bersifat inbetween input & cycloconverter. Tetapi
dalam teknik ini kita menggunakan mikrokontroler yang membutuhkan catu daya
5V dc. Oleh karena itu menggunakan transformator step down masukan ke 12V.
Sekarang AC 12V ini diperbaiki melalui bridge rectifier dan dikonversi ke dc.
Dan kemudian menggunakan regulator IC dari 7805 kami membuat input ini
diatur persis untuk 5V. Dan kemudian input 5V dc yang diatur ini diberikan
kepada mikrokontroler.

3.2. Cycloconveter AC-AC Penurun Frekuensi

Cycloconverter adalah rangkaian elektronika daya yang dapat mengubah


gelombang masukan AC dengan frekuensi tertentu ke gelombang keluaran AC
dengan frekuensi yang berbeda. Pada gambar 3.2 dapat dilihat rangkaian daya
cycloconverter fase tunggal. Untuk lebih mudah memahami kerja rangkaian ini
sehingga dapat menurunkan frekuensi sumber adalah dengan cara membagi
topologi ini menjadi 2 buah rangkaian konverter tyristor-P dan rangkaian
konverter tyristor-N yang bekerja secara bergantian, seperti terlihat pada gambar
3.3 Konverter tyristor-P bekerja untuk membentuk arus keluaran pada saat
periode positip-nya, sedangkan konverter tyristor-N bekerja setelahnya untuk
membentuk arus keluaran pada periode negatif arus keluaran.
Gambar 3.2. Rangkaian daya Single-Phase Bridge

Gambar 3.3. Rangkaian Ekivalen Pengganti Cycloconverter

Pada gambar 3.3. terlihat bahwa untuk mengubah sumber tegangan AC 50Hz
menjadi frekuensi yang lebih rendah (16,67Hz), rangkaian konverter tyristor
lengan kiri bekerja sedemikian rupa dengan memainkan sudut penyalaannya
selama 1,5 periode sumber. Konverter tyristor lengan kanan bekerja setelahnya.
Gambar 3.4. Gelombang Masukan dan Keluaran Cycloconverter

Pada gambar 3.4. terlihat bahwa untuk mengubah sumber tegangan AC 50Hz
menjadi frekuensi yang lebih rendah (10Hz), rangkaian konverter tyristor lengan
kiri bekerja sedemikian rupa dengan memainkan sudut penyalaannya selama 2,5
periode sumber.

Gambar 3.5. Gelombang Masukan dan Keluaran Cycloconverter dari Frekuensi


50-10 Hz dengan Beban RL

Dari gambar 3.5. dapat dilihat bahwa setiap  konverter tyristor pada rangkaian
eqivalen pernah bekerja pada fase rectifying dan inverting. Apabila tegangan
keluaran dan arus keluaran dari konverter bernilai positip itu artinya konverter-P
bekerja sebagai penyearah. Sedangkan bila tegangan keluaran bernilai negatif dan
arus keluaran bernilai positip itu artinya aliran daya mengalir dari beban ke
sumber, konverter-P bekerja sebagai inverter. Pada fase berikutnya konverter-P
3.3. Soft-Switching Cycloconveter 1 Fasa

Cycloconverter single stage pada umumnya menerapkan soft-switching


menggabungkan turn pada hard switching dan soft-switching, untuk membatasi
penggunaannya dalam aplikasi frekuensi yang lebih rendah. Saat ini banyak
beban listrik menggunakan elektronika daya. Initermasuk ponsel,
komputer, stereo, televisidan berbagai peralatan rumah tangga. Untuk
perangkat ini menggunakan elektronika daya ekstensif. Sebagai contoh,
sirkuit yang berbeda di berbagai penjuru dari sebuah komputer
membutuhkan tingkat tegangan dan arus yang berbeda yang harus diatur
oleh elektronika daya maju. Mobil menggunakan elektronika daya serta
pada sistem komputer mereka, peralatan tambahan dan alternator. Selain
kendaraan, memperluas ukurannya, elektronika daya dapat ditemui pada
pesawat terbang, kereta api dan kapal. Aplikasi stasioner mencakup
pembangkit listrik, sub stasiun, turbinangin dan pembangkit terpusat dan
terdistribusi lainnya.

Gambar 3.6 Satu Fasa Cycloconverter dengan switch dua arah

Cycloconverter sederhana untuk topologi pada fase tunggal. Hal ini


diimplementasikan dengan empat switch dua arah memiliki konfigurasi H-
jembatan seperti yang ditunjukkan pada switch dapat dioperasikan secara
berpasangan.
Transistor standar dapat diatur, yang dimana hal tersebut untuk
membentuk sebuah saklar dua arah. Transistor dapat bekerja untuk
aplikasi menengah seperti kendaraan listrik dan Penggerak motor pada
industri. Keuntungan mereka adalah kecepatan switching tinggi dengan
standar FET atau IGBT. Yang sangat merugikan mereka adalah drop
tegangan yang ekstra diciptakan oleh dioda secara seri dengan saklar.

Gambar 3.7 Switch Transistor Dua arah

Gambar 3.8 Single Phase Cycloconverter dengan Switch Searah

Tugas controller adalah membuat gelombang keluaran dengan menelusuri


referensi serta memerintahkan switch on dan off pada interval yang
proporsional Melakukan hal ini untuk menyalakan switch diperlukan pada
awal setengah siklus maju dan membiarkan keseluruhan pulsa melewati
secaraperlahan. Hal ini meningkatan frekuensi Input, dimana input
memiliki pengaruh yang jauh lebih ringan terhadap efisiensi karena soft
switching. Hal ini sangat menguntungkan secara memperhitungkan
switching kecepatan lambatnya komponen thyristor.

Gambar 3.9 Block diagram soft switching cycloconverter


BAB IV PENURUN FREKUENSI DENGAN CYCLOCONVERTER

Cycloconverter adalah rangkaian elektronika daya yang dapat mengubah


gelombang masukan AC dengan frekuensi tertentu ke gelombang keluaran AC
dengan frekuensi yang berbeda. Dapat dilihat rangkaian daya cycloconverter satu
phasa. Untuk lebih mudah memahami kerja rangkaian ini sehingga dapat
menurunkan frekuensi sumber adalah dengan cara membagi topologi ini menjadi
2 buah rangkaian konverter tyristor-P dan rangkaian konverter tyristor-N yang
bekerja secara bergantian, seperti terlihat pada gambar. Konverter tyristor-P
bekerja untuk membentuk arus keluaran pada saat periode positip-nya, sedangkan
konverter tyristor-N bekerja setelahnya untuk membentuk arus keluaran pada
periode negatif arus keluaran.

Gambar 4.1. Rangkaian daya Single-Phase Bridge


Gambar 4.2. Rangkaian Ekivalen Pengganti Cycloconverter

Pada gambar terlihat bahwa untuk mengubah sumber tegangan AC 50Hz menjadi
frekuensi yang lebih rendah (16,67Hz), rangkaian konverter tyristor lengan kiri
bekerja sedemikian rupa dengan memainkan sudut penyalaannya selama 1,5
periode sumber. Konverter tyristor lengan kanan bekerja setelahnya.

Gambar 4.3. Gelombang Masukan dan Keluaran Cycloconverter

Pada gambar 4.3. terlihat bahwa untuk mengubah sumber tegangan AC 50Hz
menjadi frekuensi yang lebih rendah (10Hz), rangkaian konverter tyristor lengan
kiri bekerja sedemikian rupa dengan memainkan sudut penyalaannya selama 2,5
periode sumber.
Gambar 4.4. Gelombang Masukan dan Keluaran Cycloconverter dari Frekuensi
50-10 Hz dengan Beban RL

Dari gambar 4.4. dapat dilihat bahwa setiap  konverter tyristor pada rangkaian
eqivalen pernah bekerja pada fase rectifying dan inverting. Apabila tegangan
keluaran dan arus keluaran dari konverter bernilai positip itu artinya konverter-P
bekerja sebagai penyearah. Sedangkan bila tegangan keluaran bernilai negatif dan
arus keluaran bernilai positip itu artinya aliran daya mengalir dari beban ke
sumber, konverter-P bekerja sebagai inverter. Pada fase berikutnya konverter-P
akan berhenti bekerja kemudian konverter-N akan bekerja menggantikan peran
konverter-P untuk membentuk fase selanjutnya (arus beban negatif).

Gambar 4.5. Pengkondisian Konverter Lengan Kiri dan Konverter Lengan Kanan
pada Cycloconverter
Gambar berikut adalah rangkaian daya cycloconverter tiga phasa berikut bentuk
gelombang yang terjadi pada sisi keluarannya tiap fasa.

Gambar 4.6. Cycloconverter Tiga Phasa

Bentuk gelombang keluaran cycloconverter akan lebih baik menyerupai sinus


dengan cara menambah jumlah pulsa sumbernya, seperti terlihat pada gambar (a)
adalah bentuk gelombang keluaran dengan sumber masukan gelombang AC tiga
fasa. Sedangkan gambar (b) adalah bentuk gelombang keluaran dengan sumber
masukan gelombang AC enam fasa. Gelombang AC enam fasa dapat dihasilkan
dengan cara menjumlahkan gelombang AC tiga fasa dengan gelombang AC tiga
fasa tersebut yang digeser sudutnya sejauh 30 derajat dengan menggunankan trafo
tiga phasa hubungan wye-delta (trafo penggeser fasa).

Jadi hasil dari gelombang yang dihasilkan dari Cycloconverter adalah sebagai
berikut.
Gambar 4.7. Bentuk Tegangan Keluaran dengan Menambah Jumlah Pulsa Sumber
(a) 6- Puls (b) 12-Puls
BAB V KESIMPULAN

Cyclokonverter merupakan suatu alat yang dapat merubah gelombang ac, menjadi
keluaran ac yang lain dengan cara merubah frekuensinya. Cycloconverter adalah
perangkat yang mengubah AC, daya pada satu frekuensi menjadi daya AC dari
frekuensi yang dapat disesuaikan tetapi lebih rendah tanpa arus searah, atau DC,
di antaranya. Hal ini juga dapat diakui sebagai pengisi daya perulangan statis dan
memiliki penyearah yang diatur silikon. Cycloconverter digunakan dalam drive
frekuensi variabel yang sangat besar dengan peringkat dari beberapa megawatt
hingga puluhan megawatt. Untuk pengaturan frekuensinya diatur pada tyristor,
untuk menghasilkan siklus positif maka tyristor-P yang harus di kondukan dan
untuk menghasilkan siklus negatid maka thyristor-N yang di kondukan. untuk
menghasilkan keluaran frekuensi yang diinginkan tergantung dari thyristor yang
akan di kondukan.

.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Dian Jaya . “Pengertian Cycloconverter”. www.ilmuteknik.id. (Pukul 13.00


WIB Minggu, 6 Desember 2020).
[2] Yoga Tri. “Cycloconverter”. www.scribd.com . ( Pukul 13.25 WIB Minggu, 6
Desember 2020).
[3] Faris Hadi. “ Cycloconverter – Jenis dan Aplikasi”. (Pukul 14.05 WIB
Minggu, 6 Desember 2020).
[4] Engineering Funda. 2018. “Step Down Cycloconverter Working”. Diakses
pada 7 Desember 2020. (https://www.youtube.com/watch?
v=8jA1_OOkN9Q).
[5] Power Engineering. 2020. “Single Phase to Single Phase Cycloconverter”.
Diakses pada 7 Desember 2020. (https://www.youtube.com/watch?
v=qLRRXi1YNeI).
[6] Devesh Jailswal. 2020. “Three Phase Cycloconverter”. Diakses pada 7
Desember 2020. (https://www.youtube.com/watch?v=dbHrzmPG1ac).
[7] Manishkhumar. “Cycloconverter Drive of Motors”. www.irphouse.com
(Pukul 13.20 WIB Selasa 8 Desember 2020)
[8] Anonim. “AC to AC Penurun Frekuensi”. www. scribd.com. (Pukul 14.54
WIB Senin 7 Desember 2020)
[9] Anonim. “Modulasi Soft Switching Cycloconverter Satu Fasa”.
www.scribd.com . (Pukul 19.00 WIB Selasa 8 Desember 2020)

Anda mungkin juga menyukai