CYCLOCONVERTER AC TO AC
KELOMPOK 2
FAKULTAS TEKNIK
CIMAHI
2020
BAB I TEORI UMUM
1.1 Cycloconverter
Arus listrik terdiri atas dua macam, yaitu arus searah (direct current) dan
arus bolak – balik (Alternating Current). Kebutuhan sumber listrik yang
dibutuhkan bisa jadi berbeda dengan sumber listrik yang tersedia. Konverter
berfungsi untuk mengubah sinyal listrik dari satu bentuk ke bentuk lainnya yang
di butuhkan. Terdapat empat macam converter, yaitu :
Pada makalah kali ini yang akan dibahas adalah cycloconverter atau
konverter AC ke AC.
Cycloconverter tiga phase ke satu phase dari segi rangkaian hampir seperti
rangkaian cycloconverter satu phase ke satu phase.
Konverter ini terdiri dari gabungan berturut-turut dari dua sirkuit rectifier
gelombang penuh. Tegangan input vs, adalah tegangan as pada frekuensi. Semua
thyristor ditujukan pada sudut arah a = 0 °, yaitu thyristor bertindak seperti dioda.
Sudut arah untuk konverter positif dimaksudkan oleh αp dan untuk konverter
negatif αn. Frekuensi Vo dapat diubah dengan menggeser jumlah siklus, konverter
positif dan negatif bekerja.
B. Cara kerja cycloconverter untuk mencapai 1/4 frekuensi input pada output.
Untuk dua siklus awal vs, konverter positif bertindak untuk memberikan arus ke
beban. Ini memperbaiki tegangan input; dengan demikian, beban menemukan
empat siklus setengah positif. Dalam dua siklus berikutnya, konverter negatif
bekerja memberikan arus ke beban ke arah yang berlawanan.
Di sini diagram blok untuk topologi yang diusulkan diberikan di mana AC- AC
cycloconverter digunakan bersama dengan transformator, rectifier, regulator IC
dan mikrokontroler .
Gambar 3.1. Topologi yang Diusulkan untuk Motor Driver
Diagram blok dimulai dari catu daya. Di sini input diberikan kepada trafo dan
cycloconverter. Karena cycloconverter membutuhkan masukan penuh, tidak perlu
menghubungkan apa pun yang bersifat inbetween input & cycloconverter. Tetapi
dalam teknik ini kita menggunakan mikrokontroler yang membutuhkan catu daya
5V dc. Oleh karena itu menggunakan transformator step down masukan ke 12V.
Sekarang AC 12V ini diperbaiki melalui bridge rectifier dan dikonversi ke dc.
Dan kemudian menggunakan regulator IC dari 7805 kami membuat input ini
diatur persis untuk 5V. Dan kemudian input 5V dc yang diatur ini diberikan
kepada mikrokontroler.
Pada gambar 3.3. terlihat bahwa untuk mengubah sumber tegangan AC 50Hz
menjadi frekuensi yang lebih rendah (16,67Hz), rangkaian konverter tyristor
lengan kiri bekerja sedemikian rupa dengan memainkan sudut penyalaannya
selama 1,5 periode sumber. Konverter tyristor lengan kanan bekerja setelahnya.
Gambar 3.4. Gelombang Masukan dan Keluaran Cycloconverter
Pada gambar 3.4. terlihat bahwa untuk mengubah sumber tegangan AC 50Hz
menjadi frekuensi yang lebih rendah (10Hz), rangkaian konverter tyristor lengan
kiri bekerja sedemikian rupa dengan memainkan sudut penyalaannya selama 2,5
periode sumber.
Dari gambar 3.5. dapat dilihat bahwa setiap konverter tyristor pada rangkaian
eqivalen pernah bekerja pada fase rectifying dan inverting. Apabila tegangan
keluaran dan arus keluaran dari konverter bernilai positip itu artinya konverter-P
bekerja sebagai penyearah. Sedangkan bila tegangan keluaran bernilai negatif dan
arus keluaran bernilai positip itu artinya aliran daya mengalir dari beban ke
sumber, konverter-P bekerja sebagai inverter. Pada fase berikutnya konverter-P
3.3. Soft-Switching Cycloconveter 1 Fasa
Pada gambar terlihat bahwa untuk mengubah sumber tegangan AC 50Hz menjadi
frekuensi yang lebih rendah (16,67Hz), rangkaian konverter tyristor lengan kiri
bekerja sedemikian rupa dengan memainkan sudut penyalaannya selama 1,5
periode sumber. Konverter tyristor lengan kanan bekerja setelahnya.
Pada gambar 4.3. terlihat bahwa untuk mengubah sumber tegangan AC 50Hz
menjadi frekuensi yang lebih rendah (10Hz), rangkaian konverter tyristor lengan
kiri bekerja sedemikian rupa dengan memainkan sudut penyalaannya selama 2,5
periode sumber.
Gambar 4.4. Gelombang Masukan dan Keluaran Cycloconverter dari Frekuensi
50-10 Hz dengan Beban RL
Dari gambar 4.4. dapat dilihat bahwa setiap konverter tyristor pada rangkaian
eqivalen pernah bekerja pada fase rectifying dan inverting. Apabila tegangan
keluaran dan arus keluaran dari konverter bernilai positip itu artinya konverter-P
bekerja sebagai penyearah. Sedangkan bila tegangan keluaran bernilai negatif dan
arus keluaran bernilai positip itu artinya aliran daya mengalir dari beban ke
sumber, konverter-P bekerja sebagai inverter. Pada fase berikutnya konverter-P
akan berhenti bekerja kemudian konverter-N akan bekerja menggantikan peran
konverter-P untuk membentuk fase selanjutnya (arus beban negatif).
Gambar 4.5. Pengkondisian Konverter Lengan Kiri dan Konverter Lengan Kanan
pada Cycloconverter
Gambar berikut adalah rangkaian daya cycloconverter tiga phasa berikut bentuk
gelombang yang terjadi pada sisi keluarannya tiap fasa.
Jadi hasil dari gelombang yang dihasilkan dari Cycloconverter adalah sebagai
berikut.
Gambar 4.7. Bentuk Tegangan Keluaran dengan Menambah Jumlah Pulsa Sumber
(a) 6- Puls (b) 12-Puls
BAB V KESIMPULAN
Cyclokonverter merupakan suatu alat yang dapat merubah gelombang ac, menjadi
keluaran ac yang lain dengan cara merubah frekuensinya. Cycloconverter adalah
perangkat yang mengubah AC, daya pada satu frekuensi menjadi daya AC dari
frekuensi yang dapat disesuaikan tetapi lebih rendah tanpa arus searah, atau DC,
di antaranya. Hal ini juga dapat diakui sebagai pengisi daya perulangan statis dan
memiliki penyearah yang diatur silikon. Cycloconverter digunakan dalam drive
frekuensi variabel yang sangat besar dengan peringkat dari beberapa megawatt
hingga puluhan megawatt. Untuk pengaturan frekuensinya diatur pada tyristor,
untuk menghasilkan siklus positif maka tyristor-P yang harus di kondukan dan
untuk menghasilkan siklus negatid maka thyristor-N yang di kondukan. untuk
menghasilkan keluaran frekuensi yang diinginkan tergantung dari thyristor yang
akan di kondukan.
.
DAFTAR PUSTAKA