Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Sebuah autotransformer (trafo otomatis) adalah trafo elektrik yang hanya mempunyai
sebuah lilitan. Lilitan mempunyai tiga koneksi elektrik yang disebut kran (taps). Sumber
tegangan dan isi dikoneksikan kepada dua kran. Salah satu kran pada ujung lilitan biasa
dikoneksikan kepada masing- masing sirkuit (sumber dan isi). Setiap kran menyesuaikan kepada
sumber atau isi tegangan yang berdeda. Pada autotransformer porsi pada setiap lilitan merupakan
bagian dari lilitan primer dan sekunder. Pengoperasian Autotransformer 1 phasa dengan output
tegangan berkisar 40%-115% dari input Rasio dari tegangan sekunder ke primer adalah sama
dengan rasio berapa banyaknya lilitan.

2.2 Konstruksi / Rangkaian Daya

Gambar 4.1 Rangkaian Daya Autotrafo Motor Induksi 3 Fasa


2.3 Prinsip kerja dan Cara Starting

Auto Transformer yang digunakan bersifat VT (Voltage Transformator), Terdapat 3


gulungan untuk Phase R-S-T yang masing- masing Gulungan didalamnya terbagi dalam beberapa
Steps persentase penurunan tegangan.

Pada Auto Transformer yang banyak digunakan terdapat beberapa pilihan Steps untuk
starting Motor, persentase penurunan tegangan setiap Step berkisar 40%, 60%, 80%.
Rangkaian Auto trafo Motor Starter dibuat sedemikian rupa, agar dapat beroperasi secara
otomatis mengalirkan tegangan Sumber melalui Auto transformer yang terpasang mulai dari
gulungan auto trafo yang memiliki tahanan tertinggi (Arus terendah), sampai akhirnya Elektro
motor mendapatkan suplai tegangan 100% langsung dari sumber (380V).

Saat tegangan sumber mengalir melewati gulungan dengan nilai tahanan tertinggi pada Auto
trafo, maka Tegangan yang masuk pada elektromotor menjadi rendah, semakin rendah tahanan
yang dilewati, semakin besar tegangan yang masuk ke elektro motor.

Cara Pengoperasiannya:

 Saat Push Button"On" ditekan, Tegangan dari MCB mengalir menuju Coil K2, dan Coil
K5. sehingga Magnetic Contactor K2 dan K5 terhubung.
 Magnetic Contactor K2 terhubung dan mengalirkan tegangan 3phase menuju Auto trafo,
kemudian tegangan tersebut melewati auto trafo.
 STEP-1. Magnetic Contactor K5 terhubung untuk mengalirkan tegangan dengan nilai
40% menuju Elektro motor, sehingga Elektro motor mulai beroperasi dengan 40%
tegangan dari Auto trafo.
 Selanjutnya sesuai dengan Waktu yang sudah diatur pada Timer T1, setelah waktu
tercapai kemudian Timer T1 bekerja, memutuskan tegangan ke Coil K5, dan
menghubungkan tegangan menuju Coil K4.
 Magnetic Contactor K2 tetap terhubung.
 STEP-2. Tegangan dari Auto trafo mengalir Ke Elektro motor melalui Magnetic
contactor K4, dengan nilai tegangan sebesar 60%. Disini Elektro motor mulai mengalami
peningkatan tegangan dari 40% menjadi 60%.
 Selanjutnya sesuai dengan Waktu yang sudah diatur pada Timer T2, setelah waktu
tercapai kemudian Timer T2 bekerja, memutuskan tegangan ke Coil K4, dan
menghubungkan tegangan menuju Coil K3.
 Magnetic Contactor K2 tetap terhubung.
 STEP-3. Tegangan dari Auto trafo mengalir Ke Elektro motor melalui Magnetic
contactor K3, dengan nilai tegangan sebesar 80%. Disini Elektro motor mulai mengalami
peningkatan tegangan dari 40% menjadi 60%, meningkat menjadi 80%.
 Selanjutnya sesuai dengan Waktu yang sudah diatur pada Timer T3, setelah waktu
tercapai kemudian Timer T3 bekerja, memutuskan tegangan ke Coil K3, dan
menghubungkan tegangan menuju Coil K1.

 Saat Magnetic Contactor K1 terhubung, Menyebabkan Magnetic Contactor K2 Terputus,


dan seluruh Timer juga berhenti bekerja karena tegangan ke coil diputuskan melalui
terminal NC pada Magnetic contactor K1.

 STEP-4. Tegangan dari Sumber mengalir Ke Elektro motor melalui Magnetic contactor
K1, dengan nilai tegangan sebesar 100%. sehingga Elektro motor sudah beroperasi
normal dengan tegangan penuh.

 Pada Step-4 ini, hanya Magnetic contactor K1 yang terhubung, sedangkan Magnetic
Contactor lainnya terputus, sehingga kondisi Auto trafo tidak ada tegangan sama sekali.

 Rangkaian ini dilengkapi dengan sistem pengaman, dengan sistem kerja saat tegangan
menuju ke Coil salah satu Magnetic Contactor, terlebih dahulu melewati terminal NC
Magnetic Contactor sebelumnya untuk menghindari terjadinya tabrakan tegangan masuk
dari dua Magnetic Contactor yang berbeda tegangan.
2.4 Karakteristik motor induksi 3 fasa dengan starting Autotransformer

a. Karakteristik arus

- Arus dapat diatur pada masukan autotrafo sesuai step

b. Karakteristik torsi

- Torsi starting sebanding dengan kuadrat arus motor.


- Torsi lebih kuat 2x dari Starting DOL

2.5 Kelebihan dan kekurangan motor motor induksi 3 Fasa dengan starting
Autotransformer

a. Kelebihan:

- Autotrafo umumnya lebih efisien untuk peringkat VA yang sama, ukurannya lebih kecil, dan
karena mereka membutuhkan lebih sedikit tembaga dalam konstruksi mereka harganya lebih
rendah

- Biaya rendah dan efisiensi tinggi. Karena penurunan kawat tembaga dan baja silikon,
kehilangan tembaga dan besi hilangnya autotransformer yang lebih rendah daripada
transformator berkelok-kelok ganda dalam arus kerapatan dan kepadatan fluks magnetik, yang
sama sehingga keuntungan lebih tinggi.
- Transportasi dan pemasangan. Karena itu lebih ringan daripada transformator berkelok-kelok
ganda dengan kapasitas, ukuran kecil dan footprint kecil.
- Meningkatkan batas manufaktur kapasitas transformator. Batas transformator kapasitas
manufaktur umumnya dibatasi oleh transportasi, dalam keterbatasan transportasi sama, dalam
kondisi transportasi yang sama, autotransformer kapasitas daripada ganda berkelok-kelok
transformator manufaktur.
- Autotrafo perawatannya lebih mudah, memiliki keunggulan di kehandalan dan ketahanan
sistem daripada soft starter.

b. Kekurangan :

- Kelemahan utama dari autotransformator adalah tidak memiliki isolasi gulungan primer ke
sekunder dari gulungan transformator ganda konvensional. Kemudian autotransformator tidak
dapat digunakan dengan aman untuk menurunkan tegangan yang lebih tinggi ke tegangan yang
jauh lebih rendah yang cocok untuk beban yang lebih kecil.

- Jika belitan sisi sekunder menjadi short, arus beban berhenti mengalir melalui belitan primer
menghentikan aksi transformator yang mengakibatkan tegangan primer penuh diterapkan ke
terminal sekunder.

- Apabila rangkaian sekunder mengalami kondisi short, arus primer yang dihasilkan akan
menjadi jauh lebih besar dari gulungan transformator ganda yang setara karena peningkatan
hubungan fluks yang merusak autotransformator.

- Karena hubungan netral adalah umum untuk belitan primer dan sekunder, grounded gulungan
sekunder secara otomatis merupakan belitan primer ground karena tidak ada isolasi antara kedua
gulungan. Gulungan transformator ganda kadang-kadang digunakan untuk mengisolasi peralatan
dari ground.

2.6 Aplikasi Motor 3 Induksi menggunakan Starting Autotransformer

Starting dengan Metode Autotrafo adalah untuk mejalankan elektro motor dihubungan kan
dengan Trafo yang memiliki 3 step atau preset speed ( step 1 : 40%, Step 2 : 60%, Step 3: 80% )
bertujuan untuk mengurangi lonjakan tegangan diawal start.
Rekomendasi Daya elektro motor untuk menggunakan Auto Transfomer adalah 22 s/d 150kW

Gambar 4.3 Panel Motor Induksi 3 Fasa dengan Starting AUTOTRANSFORMER

Anda mungkin juga menyukai