Anda di halaman 1dari 26

Mode Starting Motor Dengan Autotransformator - Pada mode starting ini , tegangan

awal yang dberikan pada motor mengalami pengurangan melalui sebuah autotransformator
dan setelah beberapa detik kecepatan steady motor tercapai , tegangan yang menuju
terminal stator motor dikembalikan keposisi nilai tegangan normal melalui perpindahan
rangkaian kontak seperti terlihat pada gambar dibawah ini.



Proses yang terjadi pada motor dengan mode starting autotransformator ini terdiri dari tiga
tahap , yaitu sbb :
- Tahap Pertama , ketika awal start terminal motor dikenai tegangan suplay yang nilainya
telah dikurangi karena aliran daya yang menuju motor tersebut melewati sebuah
autotransformator yang terhubung secara bintang. Besarnya pengurangan tegangan yang
diberikan ke motor tergantung dari posisi tapping pada gulungan autotransformator
tersebut.

- Tahap Kedua , setelah motor berputar beberapa saat , kontaktor yang membentuk
hubungan bintang pada autransformator dilepas , sehingga auto transformator akan
membentuk rangkaian induktansi yang seri dengan motor , dalam hal ini sebenarnya
gulungan autotrasnformator tersebut membentuk rangkaian induktor seri dengan gulungan
pada stator. Biasanya perpindahan tahap pertama ke tahap kedua ini akan bekerja setelah
beberapa detik motor berputar.

- Tahap Ketiga , Setelah sepersekian detik tahap kedua , rangkaian akan berpindah
ketahap ketiga. Pada tahap ini motor mendapat suplay tegangan secara full sesuai dengan
tegangan jala - jala. Ketika kontaktor yang mengirimkan suplay tegangan secara full ke
terminal motor aktif , maka secara tak langsung autotransformator ter-bypass sehingga
keberadaan autotrasnformator tidak mempengaruhi nilai tegangan suplay yang menuju
motor tersebut. Dan apabila motor telah beroperasi normal , autotransformator bisa
dimatikan.

Sistem starting dengan mode ini biasanya digunakan di LV motor dengan daya diatas
150kw . Kekurangan sistim ini adalah biaya yang cukup mahal karena tingginya biaya untuk
sebuah autotransformator


Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen elektromagnet
yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Dan
transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi
untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan
rendah atau sebaliknya (mentransformasikan tegangan). Dalam operasi
umumnya, trafo-trafo tenaga ditanahkan pada titik netralnya sesuai dengan
kebutuhan untuk sistem pengamanan/proteksi, sebagai contoh transformator
150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, dan
transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya.
Transformator yang telah diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai
standar yang telah ditetapkan.
Jenis-jenis transformator
* Step-Up
lambang transformator step-up
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder
lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik
tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik
sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi
yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.
* Step-Down
skema transformator step-down
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada
lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator
jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.
* Autotransformator
skema autotransformator
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara
listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan
primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder
selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama
lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan
transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran
fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan.
Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik
antara lilitan primer dengan lilitan sekunder.
Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan
lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).
* Autotransformator variabel
skema autotransformator variabel
Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang
sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan
primer-sekunder yang berubah-ubah.
* Transformator isolasi
Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan
lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer.
Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak
untuk mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai
isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini
telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor.
* Transformator pulsa
Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk
memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini
menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer
mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karena GGL induksi
pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet,
transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat
arus pada lilitan primer berbalik arah.
* Transformator tiga fasa
Transformator tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang
dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya
dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara
delta ().
Kerugian dalam transformator
Perhitungan diatas hanya berlaku apabila kopling primer-sekunder sempurna
dan tidak ada kerugian, tetapi dalam praktek terjadi beberapa kerugian yaitu:
1. kerugian tembaga. Kerugian dalam lilitan tembaga yang disebabkan oleh
resistansi tembaga dan arus listrik yang mengalirinya.
2. Kerugian kopling. Kerugian yang terjadi karena kopling primer-sekunder
tidak sempurna, sehingga tidak semua fluks magnet yang diinduksikan primer
memotong lilitan sekunder. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung
lilitan secara berlapis-lapis antara primer dan sekunder.
3. Kerugian kapasitas liar. Kerugian yang disebabkan oleh kapasitas liar yang
terdapat pada lilitan-lilitan transformator. Kerugian ini sangat mempengaruhi
efisiensi transformator untuk frekuensi tinggi. Kerugian ini dapat dikurangi
dengan menggulung lilitan primer dan sekunder secara semi-acak (bank
winding)
4. Kerugian histeresis. Kerugian yang terjadi ketika arus primer AC berbalik
arah. Disebabkan karena inti transformator tidak dapat mengubah arah fluks
magnetnya dengan seketika. Kerugian ini dapat dikurangi dengan
menggunakan material inti reluktansi rendah.
5. Kerugian efek kulit. Sebagaimana konduktor lain yang dialiri arus bolak-
balik, arus cenderung untuk mengalir pada permukaan konduktor. Hal ini
memperbesar kerugian kapasitas dan juga menambah resistansi relatif lilitan.
Kerugian ini dapat dikurang dengan menggunakan kawat Litz, yaitu kawat
yang terdiri dari beberapa kawat kecil yang saling terisolasi. Untuk frekuensi
radio digunakan kawat geronggong atau lembaran tipis tembaga sebagai ganti
kawat biasa.
6. Kerugian arus eddy (arus olak). Kerugian yang disebabkan oleh GGL
masukan yang menimbulkan arus dalam inti magnet yang melawan
perubahan fluks magnet yang membangkitkan GGL. Karena adanya fluks
magnet yang berubah-ubah, terjadi olakan fluks magnet pada material inti.
Kerugian ini berkurang kalau digunakan inti berlapis-lapisan.
Klasifikasi
Transformator tenaga dapat di klasifikasikan menurut:
Pasangan:
* Pasangan dalam
* Pasanga luar
Pendinginan
Menurut cara pendinginannya dapat dibedakan sebagai berikut: (lihat Tabel
1)
Fungsi/Pemakaian
* Transformator mesin
* Transformator Gardu Induk
* Transformator Distribusi Kapasitas dan Tegangan
Untuk mempermudah pengawasan dalam operasi trafo dapat dibagi menjadi:
Trafo besar, Trafo sedang, Trafo kecil.
Cara Kerja dan Fungsi Tiap-tiap Bagian
Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai fungsi
masing-masing:
Bagian utama
- Inti besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh
arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi
tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang
ditimbulkan oleh Eddy Current.
- Kumparan trafo
Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan. Kumparan
tersebut diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain
dengan isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain.
Umumnya pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder. Bila
kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada
kumparan tersebut timbul fluksi yang menginduksikan tegangan, bila pada
rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka akan mengalir arus pada
kumparan ini. Jadi kumparan sebagai alat transformasi tegangan dan arus.
- Kumparan tertier
Kumparan tertier diperlukan untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk
kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu
dihubungkan delta. Kumparan tertier sering dipergunakan juga untuk
penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor
shunt dan reactor shunt, namun demikian tidak semua trafo daya mempunyai
kumparan tertier.
- Minyak trafo
Sebagian besar trafo tenaga kumparan-kumparan dan intinya direndam
dalam minyak-trafo, terutama trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar,
karena minyak trafo mempunyai sifat sebagai media pemindah panas
(disirkulasi) dan bersifat pula sebagai isolasi (daya tegangan tembus tinggi)
sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. Untuk itu minyak
trafo harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
* kekuatan isolasi tinggi
* penyalur panas yang baikberat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel
dalam minyak dapat mengendap dengan cepat
* viskositas yang rendah agar lebih mudah bersirkulasi dan kemampuan
pendinginan menjadi lebih baik
* titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yang dapat membahayakan
* tidak merusak bahan isolasi padat
* sifat kimia y
ang stabil.
- Bushing
Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah busing
yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus
berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut denga tangki trafo.
- Tangki dan Konservator
Pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo berada
(ditempatkan) dalam tangki. Untuk menampung pemuaian minyak trafo,
tangki dilengkapi dengan konservator.
Peralatan Bantu
- Pendingin
Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi
besi dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu
yang berlebihan, akan merusak isolasi di dalam trafo, maka untuk mengurangi
kenaikan suhu yang berlebihan tersebut trafo perlu dilengkapi dengan sistem
pendingin untuk menyalurkan panas keluar trafo.
Media yang digunakan pada sistem pendingin dapat berupa: Udara/gas,
minyak dan air. Pengalirannya (sirkulasi) dapat dengan cara :
* Alamiah (natural)
* Tekanan/paksaan (forced).
Macam-macam dan sistem pendingin trafo berdasarkan media dan cara
pengalirannya dapat diklasifikasikan seperti pada Tabel 1.
- Tap Changer (perubah tap)
Tap Changer adalah perubah perbandingan transformator untuk
mendapatkan tegangan operasi sekunder sesuai yang diinginkan dari
tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah. Tap changer dapat dilakukan
baik dalam keadaan berbeban (on-load) atau dalam keadaan tak berbeban (off
load), tergantung jenisnya.
- Alat pernapasan
Karena pengaruh naik turunnya beban trafo maupun suhu udara luar, maka
suhu minyakpun akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu
minyak tinggi, minyak akan memuai dan mendesak udara di atas permukaan
minyak keluar dari dalam tangki, sebaliknya bila suhu minyak turun, minyak
menyusut maka udara luar akan masuk ke dalam tangki.
Kedua proses di atas disebut pernapasan trafo. Permukaan minyak trafo akan
selalu bersinggungan dengan udara luar yang menurunkan nilai tegangan
tembus minyak trafo, maka untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa
penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi kristal zat hygroskopis.
- Indikator
Untuk mengawasi selama trafo beroperasi, maka perlu adanya indicator pada
trafo sebagai berikut:
* indikator suhu minyak
* indikator permukaan minyak
* indikator sistem pendingin
* indikator kedudukan tap
* dan sebagainya.
Peralatan Proteksi
- Rele Bucholz
Rele Bucholz adalah rele alat/rele untuk mendeteksi dan mengamankan
terhadap gangguan di dalam trafo yang menimbulkan gas.
Gas yang timbul diakibatkan oleh:
a. Hubung singkat antar lilitan pada/dalam phasa
b. Hubung singkat antar phasa
c. Hubung singkat antar phasa ke tanah
d. Busur api listrik antar laminasi
e. Busur api listrik karena kontak yang kurang baik.
- Pengaman tekanan lebih
Alat ini berupa membran yang dibuat dari kaca, plastik, tembaga atau katup
berpegas, berfungsi sebagai pengaman tangki trafo terhadap kenaikan tekan
gas yang timbul di dalam tangki yang akan pecah pada tekanan tertentu dan
kekuatannya lebih rendah dari kakuatan tangi trafo.
- Rele tekanan lebih
Rele ini berfungsi hampir sama seperti rele Bucholz, yakni mengamankan
terhadap gangguan di dalam trafo. Bedanya rele ini hanya bekerja oleh
kenaikan tekanan gas yang tiba-tiba dan langsung mentripkan P.M.T.
- Rele Diferensial
Berfungsi mengamankan trafo dari gangguan di dalam trafo antara lain flash
over antara kumparan dengan kumparan atau kumparan dengan tangki atau
belitan dengan belitan di dalam kumparan ataupun beda kumparan.
- Rele Arus lebih
Befungsi mengamankan trafo arus yang melebihi dari arus yang
diperkenankan lewat dari trafo terseut dan arus lebih ini dapat terjadi oleh
karena beban lebih atau gangguan hubung singkat.
- Rele Tangki tanah
Berfungsi untuk mengamankan trafo bila ada hubung singkat antara bagian
yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan pada trafo.
- Rele Hubung tanah
Berfungsi untuk mengamankan trafo bila terjadi gangguan hubung singkat
satu phasa ke tanah.
- Rele Termis
Berfungsi untuk mencegah/mengamankan trafo dari kerusakan isolasi
kumparan, akibat adanya panas lebih yang ditimbulkan oleh arus lebih.
Besaran yang diukur di dalam rele ini adalah kenaikan temperatur.
Pengujian Transformator
Pengujian transformator dilaksanakan menurut SPLN50-1982 dengan
melalui tiga macam pengujian, sebagaimana diuraikan juga dalam IEC 76
(1976), yaitu :
- Pengujian Rutin
Pengujian rutin adalah pengujian yang dilakukan terhadap setiap
transformator, meliputi:
* pengujian tahanan isolasi
* pengujian tahanan kumparan
* pengujian perbandingan belitan Pengujian vector group
* pengujian rugi besi dan arus beban kosong
* pengujian rugi tembaga dan impedansi
* pengujian tegangan terapan (Withstand Test)
* pengujian tegangan induksi (Induce Test).
- Pengujian jenis
Pengujian jenis adalah pengujian yang dilaksanakan terhadap sebuah trafo
yang mewakili trafo lainnya yang sejenis, guna menunjukkan bahwa semua
trafo jenis ini memenuhi persyaratan yang belum diliput oleh pengujian rutin.
Pengujian jenis meliputi:
* pengujian kenaikan suhu
* pengujian impedansi
- Pengujian khusus
Pengujian khusus adalah pengujian yang lain dari uji rutin dan jenis,
dilaksanakan atas persetujuan pabrik denga pmbeli dan hanya dilaksanakan
terhadap satu atau lebih trafo dari sejumlah trafo yang dipesan dalam suatu
kontrak. Pengujian khusus meliputi :
* pengujian dielektrik
* pengujian impedansi urutan nol pada trafo tiga phasa
* pengujian hubung singkat
* pengujian harmonik pada arus beban kosong
* pengujian tingkat bunyi akuistik
* pengukuran daya yang diambil oleh motor-motor kipas dan pompa minyak.
Pengujian Rutin
- Pengukuran tahanan isolasi
Pengukuran tahanan isolasi dilakukan pada awal pengujian dimaksudkan
untuk mengetahui secara dini kondisi isolasi trafo, untuk menghindari
kegagalan yang fatal dan pengujian selanjutnya, pengukuran dilakukan
antara:
* sisi HV LV
* sisi HV Ground
* sisi LV- Groud
* X1/X2-X3/X4 (trafo 1 fasa)
* X1-X2 dan X3-X4 )trafo 1 fasa yang dilengkapi dengan circuit breaker.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan megger, lebih baik yang
menggunakan baterai karena dapat membangkitkan tegangan tinggi yang
lebih stabil. Harga tahanan isolasi ini digunakan untuk kriteria kering
tidaknya trafo, juga untuk mengetahui apakah ada bagian-bagian yang
terhubung singkat.
- Pengukuran tahanan kumparan
Pengukuran tahanan kumparan adalah untuk mengetahui berapa nilai
tahanan listrik pada kumparan yang akan menimbulkan panas bila kumparan
tersebut dialiri arus.
Nilai tahanan belitan dipakai untuk perhitungan rugi-rugi tembaga trafo.
Pada saat melakukan pengukuran yang perlu diperhatikan adalah suhu
belitan pada saat pengukuran yang diusahakan sama dengan suhu udara
sekitar, oleh karenanya diusahakan arus pengukuran kecil.
Peralatan yang digunakan untuk pengukuran tahanan di atas 1 ohm adalah
Wheatstone Bridge, sedangkan untuk tahanan yang lebih kecil dari 1 ohm
digunakan Precition Double Bridge.
Pengukuran dilakukan pada setiap fasa trafo, yaitu antara terminal:
Untuk terminal tegangan tinggi:
a. Trafo 3 fasa
- fasa A fasa B
fasa B fasa C
fasa C fasa A
b. Trafi 1 fasa
- terminal H1-H2 untuk trafo double bushing
terminal H1-Ground untuk trafo single bushing
Untuk sisi tegangan rendah
a. Trafo 3 fasa
- fasa a fasa b
fasa b fasa c
fasa c fasa a
b. Trafo 1 fasa
- terminal X1-X4 dengan X2-X3 dihubung singkat.
Pengukuran dengan Wheatstone bridge digunakan untuk tahanan di atas 1
ohm. Rangkaian pengukuran dapat dilihat pada Gambar 1. Pada keadaan
seimbang berlaku rumus:
Rx adalah hagra tahanan belitan yang diukur = factor pengali. Pengukuran
dengan Precition double bridge digunakan untuk tahanan yang lebih kecil dar
1 ohm. Rangkaian pengukuran seperti Gambar 2. Tahanan yang diukur Rx
dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
- Pengukuran perbandingan belitan
Pengukuran perbandingan belitan adalah untuk mengetahui perbandingan
jumlah kumparan sisi tegangan tinggi dan sisi tegangan rendah pada setiap
tapping, sehingga tegangan output yang dihasilkan oleh trafo sesuai dengan
yang dikehendaki. toleransi yang diijinkan adalah:
a. 0,5 % dari rasio tegangan atau b. 1/10 dari persentase impedansi pada
tapping nominal.
Pengukuran perbandingan belitan dilakukan pada saat semi assembling yaitu
setelah coil trafo di assembling dengan inti besi dan setelah tap changer
terpasang, pengujian kedua ini bertujuan untuk mengetahui apakah posisi tap
trafo telah terpasang secara benar dan juga untuk pemeriksaan vector group
trafo.
Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan Transformer Turn Ratio
Test (TTR), misalnya merk Jemes G. Biddle Co Cat. No.55005 atau Cat. No.
550100-47.
- Pemeriksaan Vector Group
Pemeriksaan vector group bertujuan untuk mengetahui apakah polaritas
terminal-terminal trafo positif atau negatif. Standar dari notasi yang dipakai
adalah ADDITIVE dan SUBTRACTIVE.
- Pengukuran rugi dan arus beban kosong
Pengukuran ini untuk mengetahui berapa daya yang hilang yang disebabkan
oleh rugi histerisis dan eddy current dari inti besi (core) dan besarnya arus
yang ditimbulkan oleh kerugian tersebut. Pengukuran dilakukan dengan
memberikan tegangan nominal pada salah satu sisi dan sisi lainnya dibiarkan
terbuka.
- Pengukuran rugi tembaga dan impedansi
Pengukuran ini bertujuan untum mengetahui besarnya daya yang hilang pada
saat trafo beroperasi akibat dari tembaga (Wcu) dan strey loss (Ws) trafo yang
digunakan.
Pengukuran dilakukan dengan memberi arus nominal pada salah satu sisi dan
pada sisi yang lain dihubung-singkat, dengan demikian akan terbangkit juga
arus nominal pada sisi tersebut, sehingga trafo seolah-olah dibebani penuh.
Perhitungan rugi beban penuh (Wcu) dan impedansi (Iz), dimana pada waktu
pengukuran tahanan belitan (R), Wcu dan Iz dilakukan pada saat suhu rendah
(udara sekitar (t)), maka Wcu dan Iz perlu dikoreksi terhadap suhu acuan
75C, dimana factor koreksi (a) adalah :
- Pengujian tegangan terapan (Withstand Test)
Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji kekuatan isolasi antara kumparan
dan body tangki.
Pengujian dilakukan dengan memberi tegangan uji sesuai denga standar uji
dan dilakukan pada:
- sisi tegangan tinggi terhadap sisi tegangan rendah dan body yang di ke
tanahkan
sisi tegangan rendah terhadap sisi tegangan tinggi dan body yang di ke
tanahkan.
waktu pengujian 60 detik.
- Pengujian tegangan induksi
Pengujian tegangan induksi bertujuan untuk mengetahui kekuatan isolasi
antara layer dari tiap-tiap belitan dan kekuatan isolasi antara belitan trafo.
Pengujian dilakukan dengan memberi tegangan supply dua kali tegangan
nominal pada salah satu sisi dan sisi lainnya dibiarkan terbuka. Untuk
mengatasi kejenuhan pada inti besi (core) maka frekwensi yang digunakan
harus dinaikkan sesuai denga kebutuhan. Lama pengujian tergantung pada
besarnya frekwensi pengujian berdasarkan rumus:
waktu pengujian maksimum adalah 60 detik.
- Pengujian kebocoran tangki


RANSFORMATOR
SENIN, 10 FEBRUARI 2014
tugas pak asep

tugas pak asep


TUGAS PAK ASEP

1. Jelaskan fungsi resistor ,kapasitor ,transistor dan tranformator !
2. Sebutkan macam-macam resistor , kapasitor ,transisitor dan tranformator !



jawab
Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan.
Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut :
1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu
rangkaian elektronika.
2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian
elektronika.
3. Berfungsi untuk membagi tegangan.
4. Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan
transistor daan kondensator (kapasitor).

Fungsi kapasitor terbagi dua bagian besar, yaitu ada yang umum dan khusus. Kalau secara umum adalah
untuk menyimpan energi didlm medan elektrik, caranya dengan dikumpulkannya ketidak-seimbangan internal
dr muatan listiknya. Hal ini lah yang pertamakali ditemukan oleh Michael Faraday, yang kemudian atas
komponen ini diberi lambang huruf C dan satuan dengan anama Farad sesuai nama penemunya. Masih
ingatkan satu Farad itu sama jumlahnya dengan sembilan kali seribu sebelas centimeter persegi, yang
merupakan ukuran dari luas permukaan dari kepingannya.
Sebelum ke fungsi kapasitor lainnya, mungkin lebih baik kita perdalam dulu mengenai komponen ini ya. Seperti
nama lain dari kapasitor, udah pada tau? Ya, nama lainnya adalah kondensator. Umumnya kapasitor itu dibuat
dengan dua buah lempeng logam yg bersejajar antarai sau dengan lainnya, kemudian diantara dua logam tsb
ada bahan isolator yg biasanya kita sebut dengan dielektrik.
Fungsi transistor sangatlah besar dan mempunyai peranan penting untuk memperoleh kinerja yang baik bagi
sebuah rangkaian elektronika. Dalam dunia elektronika, fungsi transistor ini adalah sebagai berikut:
Sebagai sebuah penguat (amplifier).
Sirkuit pemutus dan penyambung (switching).
Stabilisasi tegangan (stabilisator).
Sebagai perata arus.
Menahan sebagian arus.
Menguatkan arus.
Membangkitkan frekuensi rendah maupun tinggi.
Modulasi sinyal dan berbagai fungsi lainnya.
FUNGSI TRANSFORMATOR
Untuk keperluan apa tegangan atau arus suatu trasformator diubah, ada beberapa fungsi
transformator antara lain :
1. Digunakan untuk pengiriman tenaga listrik,
2. Untuk menyesuaikan tegangan,
3. Untuk mengadakan pengukuran dari besaran listrik,
4. Untuk memisahkan rangkaian yang satu dengan yang lain,
5. Untuk memberikan tenaga pada alat tertentu.


jawab no : 2.

Macam-Macam Kapasitor
Jenis Kapasitor Berdasarkan Polaritasnya
Kapasitor Nonpolaritas
Kapasitor ini tidak mempunyai kaki
positif dan negatif sehingga cara
pemasangan pada rangkaian elektronika
boleh bolak-balik. Yang termasuk
kapasitor ini adalah kapasitor mika,
kapasitor keramik,kapasitor kertas, dan
kapasitor milar.


Kapasitor Polaritas
Kapasitor ini mempunyai kaki positif dan
negatif, sehingga cara pemasangan pada
rangkaian elektronika tidak boleh terbalik.


Variabel Condensator ( Varco )
Kondensator ini dapat diatur dengan cara
memutar rotor (as) yang ada pada badan
komponen.


Kondensator Trimer
Kondensator ini dapat diatur dengan cara
memutar rotor (as) yang ada pada badan
komponen, tetapi harus mengunakan
obeng.


Kapasitor Berdasarkan Bahan Penyekat Konduktor ( Dielektrikum )
Kapasitor
Keramik

Kapasitor
Tantalum

Kapasitor Inti
udara

Kapasiitor
Elektrolit

Kapasitor Kertas

Kapasitor Mika /
Milar

Kapasitor
Polyester

Macam Macam Transistor
Macam-macam transistor secara umum dibedakan menjadi:
*Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide
*Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain
*Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta
pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.
*Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
*Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power
*Maximum frekwensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain
*Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lai
Macam-macam Transformator (trafo)
1. Transformator Daya

Transformator yang mengutamakan transformasi daya listrik (Power supply, TV, pengeras suara. dll)
Transformator penurun tegangan (Step Down) dari 220 KV - 220 V, Transformator penaik tegangan (Step Up)
dari 20 KV - 500 KV, penggunaannya adalah menaikkan atau menurunkan tegangan pada daya tinggi.
2. Autotransformator (Stavolt)
Prinsip kerjanya hampir sama dengan potensio meter, hanya menggunakan pembagi tegangan, dan hanya
memiliki satu buah kumparan yang dihubungkan sedemikian rupa.
Kerugian dan kelemahan yang besar melekat pada autotransformator adalah arus hubung singkat yang besar.
Dengan demikian dibutuhkan suatu reaktansi yang tinggi didalam penggunaannya, disamping itu merupakan
suatu kelemahan juga bahwa sisi primer dan sisi sekunder mempunyai hubungan yang langsung secara listrik.
Autotransformator satu fasa banyak digunakan didalam rumah tangga untuk menyesuaikan berbagai alat listrik
dengan tegangan jaring umum. transformator demikian biasanya berbentuk trafo geser.
Macam Autotransformator 3 fasa
1. Hubung Bintang (Y)

2. Hubung Delta

Macam-macam resistor, resistor hanya ada 2 macam, jenis-jenis resistor, resistor hanya ada 2 jenis.

Pada dasarnya, resistor hanya ada dua macam, yakni resistor tetap (fixed resistor) dan resistor tidak tetap
(variable resistor).
Resistor
Resistor Tetap (Fixed Resistor):
1. Resistor Kawat
2. Resistor Batang Karbon
3. Resistor Keramik atau Porselin
4. Resistor Film Karbon
5. Resistor Film Metal
Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor):
1. Potensiometer
2. Potensiometer Geser
3. Trimpot
4. NTC dan PTC
5. LDR

Untuk resistor tetap, ciri - cirinya adalah nilai resistansinya tidak dapat diubah - ubah karena pabrik
pembuatnya telah menentukan nilai tetap dari resistor tersebut. Sedangkan, untuk variable resistor, ciri - cirinya
adalah nilai resistansinya dapat berubah-ubah, bisa jadi dirubah dengan sengaja atau berubah sendiri karena
pengaruh lingkungan. Dengan demikian, sebagian resistor variabel dapat kita tentukan besar resistansinya.
Diposkan oleh riskyanindaa di 00.26 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
MINGGU, 09 FEBRUARI 2014
ILMU KITA
PENGERTIAN DAN FUNGSI TRANSFORMATOR
Setelah mengenal pengertian dan fungsi dari dioda, resistor, kapasitor, dan transistor. Sekarang tiba giliran kita
untuk mengetahui pengertian dan fungsi transformator dalam dunia elektronika. Ini penting sekali sebagai
bekal Anda dalam menggeluti hobby elektronika.
Pengertian transformator atau yang biasa kita kenal dengan trafo adalah komponen elektronika yang berfungsi
untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik. Dengan demikian fungsi transformator ini sangat
diperlukan sekali dalam sebuah sistem/rangkaian elektronika. Di sini transformator berperan dalam
menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan yang rendah atau sebaliknya, namun
dengan frekuensi yang sama. Oleh karena itu pula transformator merupakan piranti listrik yang termasuk ke
dalam golongan mesin listrik statis.

Gambar Ilustrasi Pengertian & Fungsi Transformator
Transformator ini berbentuk empat persegi panjang dimana di dalamnya terdapat susunan pelat baja
berbentuk huruf E. Transformator terbuat dari bahan kawat tembaga (email) berukuran kecil yang melilit pelat
tersebut yang membentuk lilitan primer dan lilitan sekunder.
Transformator bekerja berdasarkan prinsip kerja induksi elektromagnetik. Dimana apabila terjadi suatu
perubahan fluks magnet pada kumparan primer, maka akan diteruskan ke kumparan sekunder dan
menghasilkan suatu gaya gerak listrik (ggl) induksi dan arus induksi. Nah,agar selalu terjadi perubahan fluks
magnet, maka arus yang masuk (input) ini harus berupa arus bolak balik (AC).
Di dalam perkembangannya terdapat bermacam-macam jenis transformator atau trafo dan mempunyai
berbagai fungsi, diantaranya :
Trafo ( Transformator ) Adaptor
Trafo ( Transformator ) IF ( Frekuensi Menengah )
Trafo Step Up / Step Down
Trafo OT ( Out Put )
Berikut ini contoh fungsi transformator yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari :
Trafo step up, Fungsi transformator ini digunakan untuk menaikkan tegangan AC, trafo jenis ini dipakai
dalam rangkaian-rangkaian pembangkit tegangan pada perangkat elektronika seperti trafo inverter monitor
LCD, trafo inverter TV, dll.
Trafo step-down adalah kebalikannya, fungsi transformator ini untuk menurunkan tegangan AC,
contoh pemakaiannya pada adaptor.
Demikianlah, hobbyist dan praktisi elektronika, kajian kita tentang pengertian dan fungsi transformator.
Terima kasih atas waktu luang Anda membaca artikel ini. Semoga bermanfaa

Pengujian kebocoran tangki dilakukan setelah semua komponen trafo
terpasang. Pengujian dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kondisi
paking dan las trafo. Pengujian dilakukan dengan memberikan tekanan
nitrogen (N2) sebesar kurang lebih 5 psi dan dilakukan pengamatan pada
bagian-bagian las dan paking dengan memberikan cairan sabun pada bagian
tersebut. Pengujian dilakukan sekitar 3 jam apakah terjadi penurunan
tekanan.
Pengujian Jenis (Type Test)
- Pengujian kenaikan suhu
Pengujian kenaikan suhu dimaksudkan untuk mengetahui berapa kenaikan
suhu oli dan kumparan trafo yang disebabkan oleh rugi-rugi trafo apabila
trafo dibebani. Pengujian ini juga bertujuan untuk melihat apakah penyebab
panas trafo sudah cukup effisien atau belum.
Pada trafo dengan tapping tegangan di atas 5% pengujian kenaikan suhu
dilakukan pada tappng tegangan terendah (arus tertinggi), pada trafo dengan
tapping maksimum 5% pengujian dilakukan pada tapping nominal.
Pengujian kenaikan suhu sama dengan pengujian beban penuh, pengujian
dilakukan dengan memberikan arus trafo sedemikian hingga membangkitkan
rugi-rugi trafo, yaitu rugi beban penuh dan rugi beban kosong.
Suhu kumparan dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:
t adalah suhu sekitar pada saat akhir pengujian.
- Pengujian tegangan impulse
Pengujian impulse ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dielektrik
dari sistem isolasi trafo terhadap tegangan surja petir.
Pengujian impuls adalah pengujian dengan memberi tegangan lebih sesaat
dengan bentuk gelombang tertentu. Bila trafo mengalami tegangan lebih,
maka tegangan tersebut hampir didistribusikan melalui effek kapasitansi yang
terdapat pada :
- antar lilitan trafo
antar layer trafo
antara coil denga ground.
- Pengujian tegangan tembus oli
Pengujian tegangan tembus oli dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan
dielektrik oli. Hal ini dilakukan karena selain berfungsi sebagai pendingin dari
trafo, oli juga berfungsi sebagai isolasi.
Persyaratan yang ditentukan adalah sesuai denga standart SPLN 49 1 : 1982,
IEC 158 dan IEC 296 yaitu:
- > = 30 KV/2,5 mm sebelum purifying
> = 50 KV/2,5 mm setelah purifying
Peralatan yang dapat digunakan misalnya merk Hipotronics type EP600CD.
Cara pengujian:
- bersihkan tempat sample oli dari kotoran dengan mencucinya dengan oli
sampai bersih.
ambil contoh/sample oli yang akan diuji, usahakan pada saat pengambilan
sample oli tidak tersentuh tangan atau terlalu lama terkena udara luar karena
oli ini sanga sensitive.
tempatkan sample oli padaalat tetes.
nyalakan power alat tetes.
tekan tombol start dan counter akan mencatat secara otomatis sejauh mana
kemampuan dielektrik oli tersebut. Setelah counter berhenti dan tombol reset
menyala, tekan tombol reset untuk mengembalikan ke posisi semula.
hasil pengujian tegangan tembus diambil rata-ratanya setelah dilakukan 5
(lima) kali dengan selang waktu 2 menit.
Kesimpulan
1. Kelayakan operasi dari suatu transformator daya dapat ditetapkan setelah
melalui tahapan-tahapan pengujian berdasarkan standar yang berlaku.
2. Ketelitian dari proses pengujian transformator daya sangan dipengaruhi
oleh temperatur ruang serta ketepatan waktu pelaksanaannya.
3. Keandalan transformator selama masa operasi, sangat ditentukan oleh cara
pemeliharaannya, sehingga jadwal waktu pemeliharaan perlu dikaji lebih
lanjut.

Anda mungkin juga menyukai