Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

Lengkapi tabel berikut!


Simbol Nama dan Fungsinya

Transformator Step-Up
Transformator step-up adalah transformasi yang
memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan
primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.
Transformator Step-Down
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder
lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi
sebagai penurunan tegangan. Transformator jenis ini
sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-
DC.
Autotransformator
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang
berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam
transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan
lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu
berlawanandengan arus primer, sehingga untuk tarif daya
yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang
lebih tipis dibandingkan transformator biasa

Autotransformator variabel
Autotransformator variabel sebenarnya adalah
autotransformator biasa yang sadapan tengahnya bisa
diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-
sekunder yang berubah-ubah.
TES FORMATIF

1. Jelaskan menurut Anda prinsip kerja dari transformator!


Pertama, listrik yang mengalir pada sebuah kumparan akan menimbulkan medan
magnet. Kedua, perubahan medan magnet (fluks magnet) akan menimbulkan ggl
induksi. Arus bolak balik yang masuk pada kumparan primer akan menyebabkan
adanya fluks magnet bolak - balik yang intik magnetic. Setelah itu, fluks magnet bolak
- balik akan melewati kumparan sekunder dan menimbulkan adanya ggl induksi.
Besarnya ggl induksi akan bergantung pada laju perubahan fluks dan jumlah lilitan
pada kumparansekunder.

2. Tuliskan 5 jenis transformator serta jelaskan kegunaannya!


• Transformator Step-Up
Transformator step-up adalah transformasi yang memiliki lilitan sekunder lebih
banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.

Simbol Transformator Step-Up


• Transformator Step-Down
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan
primer, sehingga berfungsi sebagai penurunan tegangan. Transformator jenis ini
sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.

Simbol Transformator Step-Down


• Autotransformator
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara
listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer
juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan
dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa
dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa.
Simbol Autotransformator

• Autotransformator variabel
Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang
sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-
sekunder yang berubah-ubah.

Simbol Autotransformator variabel


• Transformator isolasi
Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan
lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi
pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk
mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi
antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak
digantikan oleh kopling.

3. Jelaskan perbedaan ciri – ciri trafo step-up dan trafo step-down!

Ciri – ciri trafo step-up:


a. Tegangan pada kumparan sekunder lebih besar dari tegangan pada kumparan
primer Vs > Vp.

b. Jumlah lilitan pada kumparan sekunder lebih banyak dari kumparan primer Ns
> Np.
c. Arus pada kumparan primer lebih besar dari arus listrik pada kumparan sekunder
Ip > Is.

Ciri – ciri trafo step-down:


a. Tegangan pada kumparan primer lebih besar dari tegangan pada kumparan
sekunder Vp > Vs.
b. Jumlah lilitan pada kumparan primer lebih banyak dari kumparan sekunder Np
> Ns.
c. Arus pada kumparan primer lebih kecil dari arus listrik pada kumparan sekunder
Ip < Is.

4. Uraikanlah kerugian dalam transformator dalam praktiknya!


Di dalam praktik terjadi beberapa kerugian yang diantaranya yaitu:
1. Kerugian Tembaga
Kerugian I 2 R pada lilitan tembaga yang disebabkan resistansi tembaga dan
arus listrik yang mengalirinya.
2. Kerugian Kopling
Kerugian yang terjadi karena kopling primer-sekunder tak sempurna, hingga
tidak semua fluks magnet diinduksikan primer memotong lilitan sekunder.
Kerugian ini bisa dikurangi dengan menggulung lilitan secara berlapis antaraprimer
dan sekunder.
3. Kerugian Kapasitas Liar
Kerugian yang disebabkan kapasitas liar yang ada pada lilitan-lilitan
transformator. Kerugian ini memengaruhi efisiensi transformator pada frekuensi
tinggi. Kerugian ini mampu dikurangi dengan menggulung lilitan primer dan
sekunder secara semi-acak.
4. Kerugian Histeresis
Kerugian yang terjadi saat arus primer AC berbalik arah. Disebabkan karena
inti transformator tidak mampu mengubah arah fluks magnetnya dengan seketika.
Kerugian ini bisa dikurangi dengan memakai material inti reluktansi rendah.
5. Kerugian Efek Kulit
Sebagaimana konduktor lain yang slalu dialiri arus bolak-balik, arus ini
cenderung untuk mengalir pada permukaan konduktor. Hal ini memperbesar
kerugian kapasitas dan menambah resistansi relatif lilitan. Kerugian ini bisa
dikurangi dengan memakai kawat Litz, yaitu kawat yang terdiri dari beberapa kawat
kecil saling terisolasi. Untuk frekuensi radio dipakai kawat geronggong atau
lembaran tipis tembaga sebagai ganti kawat biasa.
6. Kerugian Arus Eddy
Kerugian yang disebabkan ggl masukan yang menimbulkan arus pada inti
magnet yang melawan perubahan fluks magnet dan membangkitkan ggl. Karena
adanya fluks magnet yang berubah, terjadi tolakan fluks magnet di material inti.
Kerugian ini berkurang jika dipakai inti berlapis-lapis.

Anda mungkin juga menyukai