Anda di halaman 1dari 9

Vol. 01, No. 01 (2019), pp.

17-24
p-ISSN 2656 - 6303
URL:http://journal.unirow.ac.id/index.php/mv

ANALISIS PERAMALAN BEBAN LISTRIK


JANGKA PENDEK MENGGUNAKAN METODE
ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM
(Studi Kasus : PT. PLN (Persero) Area Pengaturan Distribusi Jawa Timur)

Uswatun Khasanah1, Dian C. R. Novitasari2*, Wika Dianita Utami3, Poutrue Keumala Intan4
Matematika UIN Sunan Ampel Surabaya1, 2, 3, 4
diancrini@uinsby.ac.id2*

bertugas menyediakan tenaga listrik bagi


Abstrak– Prediksi atau peramalan beban listrik
dibutuhkan dalam menentukan jumlah listrik yang
kepentingan masyarakat umum dengan tetap
akan diproduksi guna mencegah terjadinya beban
menghasilkan keuntungan bagi perusahaan
berlebih yang dapat menyebabkan kerusakan pada
[2].
sistem trafo atau kekurangan beban listrik yang
mengakibatkan krisis energi listrik pada Data beban listrik yang diperoleh dari PT.
konsumen. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu PLN (Persero) APD Jawa Timur pada tahun
metode alternatif untuk memprediksi beban listrik
2017 yaitu sebesar 297.105 MwH. Dari data
jangka pendek, salah satunya yaitu metode
tersebut, PT. PLN haruslah memberikan
Adaptive Neuro Fuzzy Inference System pada
penelitian ini. Data diperoleh dari PT. PLN pelayanan terbaik kepada masyarakat karena
tenaga listrik tidak dapat disimpan dalam
(Persero) APD Jawa Timur yang berisi data beban
listrik per setengah jam dari bulan februari skala besar di setiap tahunnya, sehingga
sampai september tahun 2018 yang digunakan hanya dapat disediakan ketika benar-benar
sebagai data aktual. Data kemudian dilatih dengan
dibutuhkan oleh konsumen [2].
menggunakan metode ANFIS dan didapatkan hasil
peralaman bulan september 2018. Data uji coba Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah
tanggal 1 s/d 28 september tergolong memilikiperencanaan penyediaan listrik yang
tingkat kesalahan yang rendah yaitu MAPE didistribusikan oleh PT. PLN guna mencegah
menunjukkan hasil 7,926%. Nilai error terbesar
terjadinya pemadaman lokal, pembebanan
terjadi pada tanggal 18 september yaitu sebesar
trafo berlebih, dan lain sebagainya [3]. Maka
20,51% sedangkan nilai error terkecil terjadi pada
tanggal 16 september yaitu sebesar 1,117%. dapat dilakukan peramalan atau perkiraan
kebutuhan energi listrik di masa yang akan
Kata Kunci – ANFIS, Peramalan beban listrik, datang agar didapatkan optimalisasi
inference TSK penyediaan energi listrik [4].
Peramalan beban listrik memiliki peran
I. PENDAHULUAN penting dalam menjaga keseimbangan suatu
sistem dengan mengacu pada real-time
PT. PLN (Persero) distribusi area Jawa control agar terciptanya manajemen
Timur memiliki jumlah pelanggan yang sumberdaya energi yang aman [5]. Dari
paling besar, hal itu dikarenakan Provinsi data-data historis beban listrik yang ada pada
Jawa Timur memiliki jumlah penduduk PT. PLN (Persero) APD Jawa Timur, dapat
terbanyak di Indonesia yang hal tersebut dibangun suatu sistem peramalan data time
berbanding lurus dengan konsumsi beban series. Ada beberapa metode yang dapat
energi listrik [1]. Sesuai dengan undang- digunakan sebagai peramalan beban listrik,
undang No. 19 Tahun 2000 yang yaitu seperti logika fuzzy [6], fuzzy regresi
menyebutkan bahwa PT. PLN (Persero)

Bidang Penelitian : Ilmu Komputasi


Tanggal Masuk: 27 -02-2019; Revisi: 14-03-2019
Diterima: 22-03-2019

17
18 USWATUN KHASANAH DKK

linear [7], adaptive neuro fuzzy inference merupakan suatu bidang penelitian yang aktif
system[8], auto regressive integrated moving dimana keakuratan dalam time series
average (ARIMA)[5], dll. forecasting atau peramalan menggunakan
Dewi d.k.k melakukan penelitian time series menjadi pokok dari tahap
menggunakan metode ANFIS memberikan pengambilan keputusan atau peramalan [11].
hasil yang cukup baik dalam memprediksi Menurut Pakaja d.k.k menjelaskan bahwa
cuaca pada data time series tanpa peramalan adalah proses untuk
mengelompokkan berdasarkan musim [9]. memperkirakan kebutuhan dimasa yang akan
Widyapratiwi d.k.k menunjukkan bahwa datang baik dalam ukuran kuantitas, kualitas,
peramalan beban listrik mingguan waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam
menggunakan metode adaptive neuro fuzzy rangka memenuhi permintaan barang atau
inference system memiliki tingkat akurasi jasa. Dibutuhkan data yang akurat di masa
yang terbaik [10]. Sedangkan Gholamreza lalu dalam memprediksi[12].
Zahedi dkk [5] melakukan penelitian Untuk melakukan peramalan data time
peramalan kebutuhan beban listrik series, terlebih dahulu melakukan
menggunakan perbandingan metode adaptive normalisasi data dalam bentuk 0 ≤ x ≤ 1
neuro fuzzy inference system dengan metode dengan menggunakan rumus :
regresi dan metode adaptive neural network 𝑧 min 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
𝑡 (2.1)
yang menghasilkan peramalan menggunakan max 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 min 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡

metode adaptive neuro fuzzy inference Keterangan :


system lebih akurat dan lebih efisien karena ti = hasil normalisasi
membutuhkan lebih sedikit data daripada zi = data input
metode pembanding lainnya. Selain itu, min(data input) = data input terkecil
Gholamreza Zahedi d.k.k menyatakan bahwa max(data input) = data input terbesar
penelitian tersebut akan lebih baik jika input
ditingkatkan dengan mengolah data time B. Logika Fuzzy (Fuzzy Logic)
series sebelum memasukkannya ke dalam Logika fuzzy adalah suatu metode baru
metode ANFIS[5]. yang berprinsip serupa dengan cara manusia
Oleh karena itu, pada penelitian ini akan memecahkan masalah. Pada dasarnya, logika
dilakukan peralaman beban listrik dengan fuzzy merupakan suatu cara memetakan
data time series menggunakan metode ruang-ruang suatu ruangan output yang
adaptive neural fuzzy inference system. sesuai [13].
Kemudian hasil peramalannya akan Dalam logika fuzzy terdapat tiga proses
dibandingkan dengan data aktual PT. PLN yang berperan di dalamnya, yaitu:
1. Fuzzification
(Persero) APD Jawa Timur.
2. Inference
3. Defuzzification 
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
C. Fuzzy Cluster Means (FCM)
A. Analisis Runtun Waktu dan Peramalan
Fuzzy Cluster Means (FCM) merupakan
Data runtun waktu (time series)
suatu teknik pengelompokkan data yang
merupakan jenis data waktu yang apabila
ditentukan oleh derajat keanggotaan [14].
dipandang bersifat diskrit maka frekuensinya
Konsep dari fuzzy c-means yaitu menentukan
dapat berupa detik, menit, jam, hari, minggu,
pusat cluster yang akan menjadi tanda lokasi
bulan, ataupun tahun dimana data yang
rata-rata untuk tiap cluster. Pusat cluster
dikumpulkan dalam suatu rentang tertentu
akan bergerak maju menuju nilai yang
menurut urutan waktu [11].
optimal dengan cara memperbaiki pusat
Peramalan data time series merupakan
cluster dan nilai keanggotaan tiap-tiap data
suatu peramalan menggunakan analisa dari
secara berulang [15].
plot dari variabel yang akan diprediksi
Algoritma Fuzzy C-Means [16]:
dengan variabel waktu. Analisis time series
ANALISIS PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK … 19

1. Menentukan matriks P berukuran n x 𝑥 𝑥 𝑥 ⋯ 𝑥 ∑ 𝑥


𝑋 (2.5)
m dengan n merupakan jumlah data 𝑛 𝑛
yang akan di cluster dan m merupakan 13. Menghitung standar deviasi
variabel atau kriteria.
1
2. Menentukan jumlah cluster yang 𝑥 𝑥̅ (2.6)
𝑛 1
dibentuk = c ( 2 .
3. Menentukan bobot = w ( 1 . Keterangan:
n = banyak data
4. Menentukan jumlah iterasi maksimum.
𝑥 = nilai data ke-i
5. Menentukan error terkecil yang 𝑥̅ = nilai rata-rata data
diharapkan = 𝜉.
6. Menentukan iterasi awal yaitu t = 1 D. Jaringan Syaraf Tiruan (Neural Network)
dan ∆ 1. Jaringan syaraf tiruan (neural network)
7. Membentuk matriks partisi awal U0 sebuah machine learning yang dibangun dari
(dipilih secara acak). Dimana nilai sejumlah elemen pemrosesan sederhana yang
keanggotaan terletak pada interval 0 disebut neuron atau node yang memiliki
sampai dengan 1. sejumlah nilai aktivasi. Jaringan syaraf tiruan
memiliki ciri yang sama seperti otak manusia
(2.2) yaitu:
𝑄 𝜇 1. Memperoleh pengetahuan melalui
algoritma pembelajaran atau yang
8. Menghitung pusat cluster ke ke-k, Vkj, biasa disebut algoritma hybrid.
dengan k = 1, 2, 3, ....., c dan j = 1, 2, 2. Disimpan dalam kekuatan koneksi
3, .....m. Dimana Xij adalah variabel interneuron yang dikenal sebagai
bobot sinaptik.
yang akan digunakan dan w
Metode yang digunakan untuk
merupakan bobot. menentukan bobot koneksi interneuron
tersebut dinamakan dengan algoritma
∑ 𝜇 ∗𝑋 (2.3)
𝑉 pembelajaran atau algoritma hybrid [17].
∑ 𝜇
E. Adaptive neuro Fuzzy Inference System
9. Menghitung fungsi obyektif pada Adaptive Neuro Fuzzy Inference System
iterasi ke-t (Pt) (ANFIS) adalah sebuah pengaplikasian dari
Artificial Intelligent yang memiliki arsitektur
𝑃 𝑋 𝑉 𝜇 𝜇 (2.4)
jaringan yang secara fungsional sama dengan
fuzzy inference system model Takagi-Sugeno
10. Menghitung perubahan matriks partisi orde 1. Keunggulan dari fuzzy inference
system yaitu dapat menerjemahkan
pengetahuan dari pakar yang berupa aturan-
∑ 𝑋 𝑉
𝜇 aturan. Namun biasanya dibtuhkan waktu
(2.4)
∑ ∑ 𝑋 𝑉 yang lama untuk menentukan fungsi
keanggotaannya. Oleh karena itu, dibutuhkan
11. Cek kondisi berhenti suatu teknik pembelajaran dari jaringan
a. Jika : (|Pt - Pt-1| < ξ) atau (t > maxIter) syaraf tiruan untuk mengotomatisasi proses
maka sistem berhenti. penerjemahan sehingga dapat mengurangi
b. Jika tidak, perhitungan diulang dari waktu pencarian [10].
langkah ke-4 atau persamaan (2.3). Arsitektur adaptive neuro fuzzy inference
12. Menghitung nilai rata – rata (mean) system hampir sama dengan jaringan syaraf
tiruan dengan fungsi radial dan sedikit
20 USWATUN KHASANAH DKK

batasan tertentu yang ditunjukkan pada Masing-masing output dari neuron


Gambar 2.1 berikut ini [5]. menyatakan bobot atau  predikat (w)
dari tiap rule. Umumnya digunakan
operasi AND.
3. Layer 3
Setiap neuron pada layer ini diberi
notasi N. Neuron ke-i digunakan untuk
menghitung perbandingan kekuatan
terhadap jumlah semua bobot :
Gambar 1: Arsitektur Jaringan ANFIS
𝑤
𝑂 , 𝑤 ,𝑖 1, 2 (2.14)
Arsitektur ANFIS terdiri dari 2 input dan 𝑤 𝑤
Output dari layer ini disebut
satu output diproses oleh 5 layer. Layer yang
disimbolkan dengan bentuk kotak adalah normalisasi pembobotan atau normalised
lapisan parameter yang dapat berubah firing strength.
(bersifat adaptif). Sedangkan layer yang 4. Layer 4
disimbolkan dengan lingkaran adalah Setiap neuron i pada layer ini
parameter tetap (bersifat non adaptif)[10]. merupakan simpul adaptif dengan
Mekanisme dan fungsi dari struktur ANFIS sebuah simpul fungsi:
dari setiap layer yaitu sebagai berikut:
1. Layer 1 𝑂 , 𝑤𝑦 𝑤 𝑝𝑥 𝑞𝑥 𝑟 (2.15)
Setiap neuron i pada layer ini Keterangan :
adalah simpul adaptif dengan fungsi: 𝑤 : bobot ternormalisasi dari layer 3
𝑝 , 𝑞 , 𝑟 ) : himpunan parameter dari
𝑂, 𝜇 , 𝑥 ,𝑖 1, 2, …. (2.7)
𝑂, 𝜇 , 𝑥 ,𝑖 3, 4, … .. (2.8) neuron
Parameter pada layer ini disebut
Output dari tiap neuron pada parameter konsekuen atau consequent
layer 1 berupa derajat keanggotaan
parameters.
yang diberikan oleh fungsi
keanggotaan dari input, yaitu 5. Layer 5
𝜇 , 𝑥 , 𝜇 , 𝑥 , 𝜇 , 𝑥 , dan Pada layer ini hanya terdapat satu
𝜇 , 𝑥 . Berikut merupakan node tetap yang berfungsi untuk
pendekatan fungsi keanggoataan menjumlahkan semua masukan.
parameter menggunakan fungsi bell : Fungsi simpul:
1
𝜇 𝑥 ∑𝑤 𝑦
1 (2.9) 𝑂 , 𝑤𝑦 ,𝑖 1, 2 (2.16)
∑𝑤
Keterangan : Jaringan adaptif dengan 5 layer
{a, b, c,} : himpunan parameter premis tersebut ekuivalen dengan sistem
yang adaptif
inferensi fuzzy Takagi - Sugeno orde
𝜇 𝑥 : derajat keanggotaan
2. Layer 2 1.
Setiap neuron di layer ini diberi
label Π dengan output yang berupa F. Algoritma Hybrid
hasil perkalian dari derajat Algoritma hybrid digunakan untuk
keanggotaan yang dihasilkan dari mengatur parameter-parameter adaptive
layer 1, dengan fungsi: neuro fuzzy inference system berdasarkan dua
𝑂 𝑤𝑖 𝜇 𝑥 ∆𝜇 𝑥 ,𝑖 1, 2, …. (2.11) tahap yaitu secara tahapan maju (forward)
, , ,
ANALISIS PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK … 21

menggunakan metode Least Squares d. Layer 2


Estimator Recursive (RLSE) ataupun secara Propagasi error pada layer 2 :
tahapan mundur (backward) dengan metode
𝑤
Error Backpropagation (EBP). Pembelajaran 𝜀 𝜀 𝜀 (2.23)
𝑤 𝑤
hybrid terdiri atas dua bagian, [18]yaitu: 𝑤
1. Tahap Maju (forward pass) 𝜀 𝜀 𝜀 (2.24)
𝑤 𝑤
Persamaan untuk menghitung
pembelajaran tahap maju yaitu: e. Layer 1
Propagasi error layer 1
𝜃 𝐴 𝐴 𝐴 𝑌 (2.17)
𝜀 𝜀 𝜇 , (2.25)
2. Tahap Mundur (backward pass) 𝜀 𝜀 𝜇 , (2.26)
𝜀 𝜀 𝜇 , (2.27)
𝜀 𝜀 𝜇 , (2.28)
f. Selanjutnya, nilai error yang
didapatkan digunakan untuk
mencari nilai error terhadap
perubahan parameter a dan c
(∆𝑎 𝑑𝑎𝑛 ∆𝑐 .

2 𝑥 𝑐
∆𝑎 𝜀
(2.29)
𝑎 1
2 𝑥 𝑐
Gambar 2: Proses Pembelajaran Hybrid ANFIS ∆𝑎 𝜀
(2.30)
𝑎 1
a. Layer 5
2 𝑥 𝑐
Propagasi error pada layer 5 ∆𝑎 𝜀
(2.31)
𝑎 1
𝜀 2 𝑦 𝑡 𝑦 (2.18) 2 𝑥 𝑐
Keterangan: ∆𝑎 𝜀
(2.32)
Y(t) = output target 𝑎 1
y = output jaringan 2 𝑥 𝑐
∆𝑐 𝜀
𝜀 = error (2.33)
b. Layer 5 𝑎 1
2 𝑥 𝑐
Propagasi error pada layer 4 ∆𝑐 𝜀
(2.34)
𝑎 1
𝜀 𝜀 ∗ 1 (2.19)
2 𝑥 𝑐
𝜀 𝜀 ∗ 1 (2.20) ∆𝑐 𝜀
(2.35)
𝑎 1
c. Layer 3 2 𝑥 𝑐
∆𝑐 𝜀
Propagasi error pada layer 3 : (2.36)
𝑎 1
𝜀 𝜀 ∗ 𝑓𝑖 (2.21)
𝜀 𝜀 ∗ 𝑓𝑖 (2.22) G. Mean Absolute Percentage Error
Keterangan : (MAPE)
fi = nilai output dari layer 5 pada Mean Absolute Percentage Error
perhitungan maju (MAPE) merupakan salah satu cara
menghitung nilai kesalahan yag dapat
dihitung dengan menemukan kesalahan
22 USWATUN KHASANAH DKK

absolut dari setiap periode atau waktu dan tanggal 01 Februari sampai September
membagi dengan nilai observasi pada waktu 2018.
yang diteliti dan merata-rata presentase
absolut. MAPE adalah nilai tengah kesalahan 2. Tahap Pengolahan Data
presentase absolute dari suatu prediksi. Adapun alur pengolahan data
Untuk mencai nilai MAPE dapat untuk peramalan beban listrik jangka
dilakukan penghitungan error dengan pendek dapat dilihat pada Gambar 3.
menggunakan persamaan berikut ini [19].
𝑥 𝐹
𝑒 𝑥 100% (2.37)
𝐷

∑ 𝑒
𝑀𝐴𝑃𝐸 (2.38)
𝑁
Keterangan :
𝑒 = perhitungan error
𝑥 target
F = peramalan Gambar 3: Flowchart peramalan beban listrik
𝐷 data aktual jangka pendek
N = banyaknya data 3. Pre-processing Data
MAPE digunakan untuk mengukur Tahap awal yang dilakukan yaitu
kesalahan mutlak sebagai presentase rata – melakukan normalisasi data dengan
rata kesalahan mutlak pada beberapa periode menggunakan persamaan (2.1). Hal ini
dari data aktual. Hal tersebut digunakan dilakukan untuk transformasi data
untuk menghindari permasalahan dalam agar range data tidak terlalu jauh dan
interpretasi pengukuran akurasi terhadap mendapatkan hasil data yang baik.
besarnya nilai data aktual dan nilai hasil
Selanjutnya data dibagi menjadi
prediksi. 2 data input dan target. Data dibagi
Semakin kecil nilai MAPE, maka akan dengan menmperhatikan Data input
menunjukkan performa model yang semakin berupa data di hari sebelumnya dan di
baik. Nilai yang dihasilkan melalui evaluasi hari ini, sedangkan data target
ini menunjukkan kemampuan hasil merupakan data di hari setelahnya.
peramalan seperti yang ditunjukkan pada Data kemudian dikelompokkan
Tabel 1. menggunakan algoritma fuzzy c-
Tabel 1: Kriteria MAPE
means. Hasil yang diperoleh dari
Kategori kemampuan proses clustering digunakan untuk
MAPE menghitung nilai mean (c) dan
prediksi standar deviasi (a). Diperoleh hasil :
<10% Sangat baik
10% - 20% Baik 3830,6 4665,4
𝑐
4049,7 4775,6
20% - 50% Cukup Baik
5,2277 258,1180
𝑎
>50% Buruk 4,0309 237,2736

H. Metodologi Penelitian 4. Processing Data


1. Sumber Data Setelah melalui pre-processing
Data diperoleh dari data sekunder data, kemudian menghitung setiap
PT. PLN (Persro) APD Jawa Timur neuron pada setiap layer metode
yang merupakan data beban listrik di ANFIS, dan dilanjutkan dengan
Jawa Timur per setengah jam pada menghitung nilai error.
ANALISIS PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK … 23

Berdasarkan pengolahan data tanggal 1 sampai 28 September tahun


dari bulan Februari sampai bulan 2018 yaitu 7,926% dengan nilai error
September, dapat dilihat peramalan terbesar terjadi pada tanggal 18
beban listrik pada bulan September dari September 2018, yaitu sebesar 20,51%.
tanggal 1 s/d 28 tahun 2018 dengan Hal tersebut terjadi karena beban listrik
menggunakan metode adaptive neuro bersifat fluktuatif dan penggunaannya
fuzzy inference system. Data tersebut sangat besar. Sedangkan nilai error
dapat ditampilkan dalam bentuk grafik terkecil terjadi pada tanggal 16
pada Gambar 4. September 2018, yaitu sebesar 1,117%
karena pemakaian beban listrik
cenderung stabil.

III. KESIMPULAN

Hasil peramalan atau prediksi beban


listrik pada bulan September 2018
didapatkan dari hasil pengujian tanggal 1
Februari s/d 28 September dan didapatkan
informasi berupa prediksi atau peramalan
beban listrik per setengah jam selama 28 hari.
Untuk data uji coba yaitu pada tanggal 1
Gambar 4: Grafik Perbandingan Beban Aktual
dan Perkiraan Beban Listrik Bulan September sampai 28 September tergolong rendah yaitu
7,926% karena error peramalan berkisar
Berdasarkan data peramalan antara 0% sampai 20,51%.
tersebut dapat dihitung nilai error dari Penelitian ini masih jauh dari kata
sistem dengan menggunakan rumus sempurna, karena masih dilakukan proses
MAPE pada persamaan (2.37) dan berdasarkan tanggal per bulannya.
(2.38) yang menghasilkan akurasi
yang bermacam-macam sesuai dengan
peramalan per hari. Dapat dilihat pada REFERENSI
Gambar 5. [1] Harifuddin, “Estimasi Kebutuhan Daya Listrik
Sulawesi Selatan Sampai Tahun 2017,”
Estimasi Kebutuhan Daya List. Sulawesi
Selatan Sampai Tahun 2017, vol. 2, pp. 1–9,
2007.
[2] Markoni, “ANALISIS KEPUASAN
PELANGGAN PT PLN (Persero)
TERHADAP PROSES PEMASANGAN
LISTRIK PRABAYAR (Studi Kasus PT PLN
WS2JB Rayon Sukarami),” vol. 13, p. 488,
2015.
[3] H. T. Nguyen and I. T. Nabney, “Short-term
electricity demand and gas price forecasts
using wavelet transforms and adaptive
models,” Energy, vol. 35, no. 9, pp. 3674–
3685, 2010.
Gambar 5: Hasil Perhitungan MAPE pada Bulan
[4] . P. P. M., “Fuzzy Logic Methodology for
September Short Term Load Forecasting,” Int. J. Res.
Eng. Technol., vol. 03, no. 04, pp. 322–328,
Berdasarkan hasil yang 2015.
didapatkan, dapat disimpulkan bahwa [5] G. Zahedi, S. Azizi, A. Bahadori, A. Elkamel,
tingkat kesalahan menggunakan metode and S. R. Wan Alwi, “Electricity demand
adaptive neuro fuzzy inference system estimation using an adaptive neuro-fuzzy
untuk peramalan beban listrik pada network: A case study from the Ontario
province - Canada,” Energy, vol. 49, no. 1, pp.
24 USWATUN KHASANAH DKK

323–328, 2013. 2011.


[6] N. Nurkholiq, T. Sukmadi, and A. Nugroho, [18] Z. Souzanchi-K, H. Fanaee-T, M. Yaghoubi,
“Analisis Perbandingan Metode Logika Fuzzy and M. R. Akbarzadeh-T, “A multi Adaptive
Dengan Jaringan Syaraf Tiruan Neuro Fuzzy Inference System for Short Term
Backpropagation Pada Peramalan Kebutuhan Load Forecasting by using previous day
Energi Listrik Jangka Panjang Di Indonesia features,” ICEIE 2010 - 2010 Int. Conf.
Sampai Tahun 2022,” 2012. Electron. Inf. Eng. Proc., vol. 2, no.
[7] K. Bin Song, Y. S. Baek, D. H. Hong, and G. September, 2010.
Jang, “Short-term load forecasting for the [19] “Dengan Menggunakan Metode Adaptive
holidays using fuzzy linear regression method,” Neuro Fuzzy Inference System ( Anfis ) Oleh :
IEEE Trans. Power Syst., vol. 20, no. 1, pp. Ikhtari Haimi,” 2010.
96–101, 2005. [20] D. C. R. Novitasari, "Klasifikasi Sinyal EEG
[8] D. A. Adyanti, A. H. Asyhar, D. C. R. Menggunakan Metode Fuzzy C-Means
Novitasari, A. Lubab, and M. Hafiyusholeh, Clustering (FCM) Dan Adaptive
“Forecasts marine weather on java sea using Neighborhood Modified Backpropagation
hybrid methods: Ts-anfis,” Int. Conf. Electr. (ANMBP)," Jurnal Matematika MANTIK, p.
Eng. Comput. Sci. Informatics, vol. 4, no. 31, 2015.
September, pp. 492–497, 2017. [21] D. C. R. Novitasari, "Klasifikasi Alzheimer
[9] C. Dewi, D. P. Kartikasari, and Y. T. Mursityo, dan Non Alzheimer Menggunakan Fuzzy C-
“Prediksi Cuaca Pada Data Time Series Mean, Gray Level Co-Occurence Matrix dan
Menggunakan Adaptive Neuro Fuzzy Support Vector Machine," urnal Matematika
Inference System (Anfis),” J. Teknol. Inf. dan MANTIK, pp. 83-89, 2018.
Ilmu Komput., vol. 1, no. 1, pp. 18–24, 2014.
[10] I. G. D. A. L K Widyapratiwi, I P A
Mertasana, “Peramalan Beban Listrik Jangka
Pendek Di Bali Menggunakan Pendekatan
Adaptive Neuro- Fuzzy Inference System
(ANFIS),” vol. 11, no. 1, 2012.
[11] D. Wiyanti and R. Pulungan, “Peramalan
Deret Waktu Menggunakan Model Fungsi
Basis Radial (RBF) Dan Auto Regressive
Integrated Moving Average (ARIMA),”
Biochemistry, vol. 42, no. 30, pp. 8945–8956,
2003.
[12] F. Pakaja and A. Naba, “Jaringan Syaraf
Tiruan dan Certainty Factor,” vol. 6, no. 1, pp.
23–28, 2012.
[13] U. D. B. Food, “Menggunakan Fuzzy Logic
Metode Tsukamoto Pada,” no. February, 2015.
[14] S. H. dan M. Yulianto Agus Wayan, “Aplikasi
Fuzzy Linear Programming,” Apl. Fuzzy
Linear Program. DALAMOPTIMALISASI
PRODUKSI, vol. 1, no. 2252–6943, p. 14,
2010.
[15] B. P. R. I. Bagus Tris Atmaja, “Integrasi
Sistem Fuzzy-Jaringan Syaraf,” Res. Jur. Tek.
Fis. Fak. Teknol. Ind. Inst. Teknol. Sepuluh
Nop., no. August, 2015.
[16] T. M. Andriyani, L. Linawati, and A.
Setiawan, “Penerapan Algoritma Fuzzy C-
means (FCM) Pada Penentuan Lokasi
Pendirian Loket Pembayaran Air PDAM
Salatiga,” Pros. Semin. Nas. Sains dan
Pendidik. Sains VIII, UKSW Salatiga, vol. 4,
no. 1, pp. 497–505, 2013.
[17] I. Shereef and S. Baboo, “A New Weather
Forecasting Technique using Back
Propagation Neural Network with Modified
Levenberg-Marquardt Algorithm for
Learning,” Ijcsi.Org, vol. 8, no. 6, pp. 2–9,
ANALISIS PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK … 25

Anda mungkin juga menyukai