Anda di halaman 1dari 6

PEMELIHARAAN TRAFO 1 PHASA 50 KVA

Soehardi

ABSTRAK

Dilapangan dijumpai juga kasus trafo-trafo yang bermasalah, baik dari awal perencanaan, prosedur
pemeliharaan bahkan pemeliharaan yang kurang baik sehingga kinerja trafo sendiri tidak bisa optimal. Oleh
karena itu perencanaan dan prosedur kinerja transformator distribusi pada jaringan tegangan menengah harus
diperhatikan dan yang lebih penting lagi, sebelum transformator dipakai sebaiknya diuji terlebih dahulu supaya
dapat memastikan bahwa transformator yang akan digunakan betul-betul baik dan tepat nilai transformasinya.
Tujuan adalah Peneliti ingin mengetahui cara pemeliharaan transformator distribusi yang baik dan benar untuk
dipakai pada jaringan tegangan menengah 25 KV
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Tegangan pada trafo distribusi selalu dinaikkan sampai dengan
5%. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengantisipasi terjadinya drop tegangan pada saluran dengan rincian sbb:
1. Maksimum 3% hilang pada saluran antara pembangkit (dalam hal ini trafo distribusi) sampai dengan
sambungan rumah. 2. maksimum 1% hilang pada saluran antara sambungan rumah sampai dengan KWh meter.
3. Maksimum 1% hilang pada saluran KWh meter - panel pembagi - alat listrik terjauh. Semakin besar rugi
daya dalam persen, berarti semaki besar kerugian energi yang terjadi.

Kata Kunci : Trafo, 25KV, KWh

A. Pendahuluan karena itu perencanaan dan prosedur kinerja


transformator distribusi pada jaringan
Dengan semakin berkembangnya ilmu tegangan menengah harus diperhatikan dan
dan teknologi, maka masyarakat sebagai yang lebih penting lagi, sebelum
pemakai energi listrik saat ini, mulai berfikir transformator dipakai sebaiknya diuji terlebih
secara kritis, sehingga suatu saat dapat dahulu supaya dapat memastikan bahwa
menuntut masalah keandalan dalam transformator yang akan digunakan betul-
penyediaan tenaga listrik ini, maka hal ini betul baik dan tepat nilai transformasinya.
perlu diperhatikan. Dalam system penyediaan tenaga listrik ada
beberapa kriteria yang harus diperhatikan,
Dalam sistem tenaga listrik, tentu tidak diantanya adalah sebagai berikut ;
terhindar dari suatu masalah mutu atau 1. kontinuitas pelayanan
kualitas tegangan maupun kontinuitas 2. keandalan
pelayanan. Hal ini terbukti dengan adanya 3. keamanan
keluhan terhadap gangguan listrik dari Persyaratan – persyaratan tersebut di atas
masyarakat konsumen listrik, berupa tegangan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
turun, kedip tegangan, maupun sering sebagai berikut ;
terjadinya padam. Hal tersebut yang menjadi
penyebab mutu tegangan dan kontinuitas 1. sistem jaringan yang digunakan
pelayanan menurun. Jatuh tegangan salah 2. jenis penghantar yang digunakan
satunya dipengaruhi oleh perubahan beban, 3. panjang saluran karakteristik beban
panjang jaringan, maupun penampang 4. kapasitas transformator
kawat/penghantar yang tidak sesuai dengan 5. pertimbangan – pertimbangan segi
kapasitas beban. Sehingga variasi besar teknis.
tegangan yang diijinkan tidak tercapai dengan B. Landasan Teori
baik/sempurna.
Dilapangan dijumpai juga kasus trafo- Transformator adalah suatu alat yang
trafo yang bermasalah, baik dari awal terdiri dari kumparan dan inti dimana
perencanaan, prosedur pemeliharaan bahkan kumparan sekunder akan menghasilkan tenaga
pemeliharaan yang kurang baik sehingga listrik akibat terinduksi oleh medan magnet
kinerja trafo sendiri tidak bisa optimal. Oleh
yang dihasilkan oleh inti transformator a. Jenis fasa tegangan
tersebut. b. Perbandingan transformasi
c. Pendinginan transformator
Besi berlapis sering dijadikan sebagai
d. Letak kumparan terhadap inti
inti sedangkan kawat tembaga email sebagai
e. Konstruksi inti transformator
aliran arus yang lazim disebut kumparan. Pada
f. Kegunaan
transformator terdapat dua kumparan yaitu
Setiap transformasi selalu mempunyai
kumparan primer, dan kumparan sekunder.
jumlah lilitan tertentu setiap voltnya. Jumlah
Rasio perubahan tegangan ditentukan oleh
lilitan pervoltnya sangat ditentukan oleh luas
rasio jumlah lilitan pada masing-masing
inti kern. Sedangkan yang dimaksud dengan
kumparan. Tegangan masuk disebut tegangan
perbandingan transformasi ialah perbandingan
primer sedangkan tegangan keluaran disebut
banyaknya lilitan primer dengan lilitan
tegangan sekunder. Perbandingan tegangan
sekunder.
primer dibanding sekunder sama dengan
perbandingan kumparan primer dibanding a. Lilitan primer biasanya digunakan untuk
kumparan sekunder. Kedua kumparan input atau masukan tegangan-tegangan
tergabung secara magnetik di dalam inti, tetapi sdeangkan Lilitan sekunder adalah hasil
kedua kumparan tersebut tidak tergabung transformasi dari lilitan sekunder.
secara elektrik.
b. Perbandingan transformasi ini biasa ditulis
Arus bolak – balik dapat dengan rumus yang sangat umum yaitu :
ditransformasikan dengan cara tersebut di atas,
karena mempunyai perubahan fluks magnetik
Np Ep
a= =
yang selalu berubah. Ns Es
Pada arus searah transformasi secara a=Hasil perbandingan
diatas tidak bisa karena pada arus searah fluks Np=Banyaknya lilitan primer
magnetiknya tetap dimana fluks magnetik
tetap tidak akan menghasilkan gaya gerak Ns=Banyaknya lilitan sekunder
listrik. Cara mentransformasikan arus searah Ep=Tegangan primer (volt)
yaitu dengan jalan memotong-motong arus
searah tersebut agar berfrekuensi atau Es=Tegangan sekunder (volt)
membuat inverter. Cara tersebut dalam c. Hasil perbandingan bisa untuk indikator
penulisan laporan ini tidka dibahas karena bila :
penulis hanya membahas transformator atau
arus bolak – balik. Gambar dibawah ini adalah a. > 1berarti transformator penurun
gambar transformator secara umum dimana tegangan
konstruksi transformator tersebut secara umum a. < 1berarti transformator penaik tegangan
dibedakan menjadi dua bagian yaitu konstruksi
transformator tipe inti, dan konstruksi Sesuai dengan penjelasan diatas, maka
transformator tipe cangkang. sebuah transformator distribusi berfungsi
untuk menurunkan tegangan transmisi
Konstruksi inti yaitu tempat kedudukan menengah 20kV ke tegangan distribusi
kawat-kawat kumparan berada di sisi luar baik 220/380V sehingga dengan demikian,
kumparan primer maupun kumparan peralatan utamanya adalah unit trafo itu
sekundernya. Sedangkan pada tipe cangkang, sendiri, antara lain:
tempat kedudukan kawat kumparan berada 1. Inti Besi/Kernel
ditengah sehingga posisi kumparan dikeliling Inti besi berfungsi untuk
oleh kern. membangkitkan dan mempermudah jalan
Jenis – jenis transformator dapat dibagi fluks yang timbul akibat adanya arus listrik
menjadi beberapa macam dimana sangat dalam belitan atau kumparan trafo. Bahan
tergantung dari beberapa faktor yang inti tersebut terbuat dari lempengan-
membedakannya. Dari jenis-jenis tersebut lempengan baja tipis mengurangi panas
dapat dibagi menjadi: (sebagai rugi-rugi besi) yang diakibatkan
oleh arus eddy (eddy current).
2. Kumparan Trafo minyak pada saat konveksi menjadi
Kumparan Trafo Kumparan trafo semakin baik dan efektif untuk menampung
terdiri dari beberapa lilitan kawat berisolasi pemuaian minyak trafo, tangki dilengkapi
membentuk kumparan, dan kumparan dengan konservator
tersebut diisolasi, baik terhadap inti besi C. Metode
maupun terhadap kumparan lain dengan Dalam proses penyusunan penelitian ini,
menggunakan isolasi padat seperti karton, penulis memperoleh data-datanya melalui
pertinax dan lain-lain. Terdapat dua beberapa metode yaitu :
kumparan pada inti tersebut yaitu 1. Metode Observasi (Pengamatan)
kumparan primer dan kumparan sekunder. Dengan teknik Observasi, penulis
Jika kumparan   primer dihubungkan mengadakan suatu pengamatan secara
dengan tegangan/arus bolak-balik maka langsung dari semua peralatan yang
pada kumparan tersebut timbul fluks yang dikerjakan. Dengan metode ini penyusun
menimbulkan induksi tegangan, bila pada dapat mengetahui secara pasti tentang
rangkaian sekunder ditutup (rangkaian peralatan tersebut.
beban) maka mengalir arus pada kumparan 2. Metode Literatur (Perpustakaan)
tersebut. Sehingga pada kumparan ini metode ini dilakukan dengan cara
berfungsi sebagai alat transformasi membaca buku-buku literatur yang
tegangan dan arus.Khusus jenis trafo tenaga dijadikan referensi untuk memperoleh
tipe basah, kumparan-kumparan dan intinya data. Dengan demikian penulis menjadi
direndam dalam minyak-trafo, terutama lebih tahu dan jelas tentang peralatan atau
trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar, perlengkapan yang dipasang pada
karena minyak trafo mempunyai sifat transformator di jaringan distribusi.
sebagai media pemindah panas dan bersifat
pula sebagai isolasi ( tegangan tembus D. Hasil Penelitian
tinggi ) sehingga berfungsi sebagai media
pendingin dan isolasi. Untuk itu minyak Tegangan pada trafo distribusi selalu
trafo harus memenuhi persyaratan sbb: dinaikkan sampai dengan 5%. Hal ini
a. Ketahanan isolasi harus tinggi ( dimaksudkan agar dapat mengantisipasi
>10kV/mm ) terjadinya drop tegangan pada saluran dengan
b. Berat jenis harus kecil, sehingga rincian sbb:
partikel- partikel di dalam minyak dapat 1. Maksimum 3% hilang pada saluran
mengendap dengan cepat. antara pembangkit (dalam hal ini trafo
c. Penyalur panas yang baik. distribusi) sampai dengan sambungan
d. Titik nyala yang tinggi, tidak mudah rumah.
menguap yg dapat membahayakan. 2. maksimum 1% hilang pada saluran
e. Sifat kimia yang stabil. antara sambungan rumah sampai
3. Bushing dengan KWh meter.
Merupakan penghubung antara 3. Maksimum 1% hilang pada saluran
kumparan trafo ke jaringan luar. Bushing KWh meter - panel pembagi - alat
adalah sebuah konduktor yang diselubungi listrik terjauh. 
oleh isolator, yang sekaligus berfungsi Semakin besar rugi daya dalam persen,
sebagai penyekat antara konduktor tersebut berarti semaki besar kerugian energi yang
dengan tangki trafo. terjadi. Penyebab Gangguan Trafo:
4. Tangki dan konservator (khusus pada trafo
tipe basah) 1. Tegangan Lebih Akibat Petir
Pada umumnya bagian-bagian dari 2. Overload dan Beban Tidak Seimbang
trafo yang terendam minyak trafo yang 3. Loss Contact Pada Terminal Bushing
ditempatkan di dalam tangki baja. Tangki 4. Isolator Bocor/Bushing Pecah
trafo-trafo distribusi umumnya dilengkapi 5. Kegagalan Isolasi Minyak
dengan sirip-sirip pendingin   ( cooling fin ) Trafo/Packing Bocor
yang berfungsi memperluas permukaan Pemeriksaan Nameplate Trafo
dinding tangki, sehingga penyaluran panas Sebelum pekerjaan pemeliharaan trafo
dilaksanakan, prosedur pelaksanaan pekerjaan
yang pertama dilakukan adalah mendata 1. Pada saat transformator beroperasi ada
spesifikasi teknis dari trafo tersebut dengan beberapa pemeriksaan dan analisa yang
mengamati (nameplate). harus dilakukan, antara lain: Pemeriksaan
dan analisa minyak isolasi transformator,
meliputi:
a. Tegangan tembus (breakdown voltage)
b. Analisa gas terlarut (dissolved gas analysis,
DGA)
c. Analisa minyak isolasi secara menyeluruh
(sekali setiap 10 tahun)
2. Pemeriksaan dan analisa kandungan gas
Gambar 4.16. Nameplate terlarut (Dissolved gas analysis, DGA),
Pemeriksaan Secara Visual untuk mencegah terjadinya:(partial)
Pemeriksaan fisik trafo secara visual meliputi discharges, Kegagalan thermal (thermal
pemeriksaan sebagai berikut : faults), Deteriorasi   / pemburukan kertas
1. Pemeriksaan kondisi tangki dari kebocoran isolasi/laminasi.
atau akibat dari benturan. 3. Pemeriksaan dan analisa minyak isolasi
2. Pemeriksaan kondisi baut-baut pengikat di secara menyeluruh, meliputi: power factor
bushing.Pemeriksaan kondisi bushing (cf. Tan δ), kandungan air (water content),
primer atau sekunder. neutralisation number, interfacial tension,
3. Pemeriksaan valve tekanan udara. furfural analysis dan kandungan katalisator
4. Pemeriksaan thermometer. negatif (inhibitor content)
5. Pemeriksaan kondisi tap charger/sadapan. 4. Pengamatan dan Pemeriksaan Langsung
Pengukuran Nilai Tahanan Isolasi (Visual inspections)
Setelah pemeriksaan secara visual a. Kondisi fisik transformator secara
dilakukan, maka selanjutnya dilakukan menyeluruh.
pemeriksaan/pengukuran nilai tahanan isolasi b. Alat-alat ukur, relay, saringan/filter
trafo dengan menggunakan megger (primer- dll.
body, sekunder-body dan primer-sekunder), c. Pemeriksaan dengan menggunakan
sehingga dapat dipastikan jenis kerusakan dan sinar infra-merah (infrared
bagian mana dari trafo yang mengalami monitoring) setiap 2 tahun sekali.
kerusakan. Dengan melakukan perawatan Tindakan yang harus dilakukan pada saat
secara berkala dan pemantauan kondisi Pemeriksaan Teliti (Overhaul)
transformator pada saat beroperasi akan
1) Perawatan dan pemeriksaan ringan (Minor
banyak keuntungan yang didapat, antara lain:
overhaul), setiap 3 atau 6 tahun.
1. Meningkatkan keandalan dari transformator
a. on-load tap changers
tersebut
b. oil filtering dan vacuum treatment
2. Memperpanjang masa pakai
c. relays dan auxiliary devices.
3. Jika masa pakai lebih panjang, maka secara
2) Perawatan dan pemeriksaan teliti (Major
otomatis akan dapat menghemat biaya
overhaul)
penggantian Unit trafo.
a. Secara teknis setidaknya 1 kali selama
Adapun langkah-langkah perawatan dari masa pakai.
transformator, antara lain adalah: b. pembersihan, pengencangan kembali
dan pengeringan.
1. Pemeriksaan berkala kualitas minyak
3) Analisa kimia
isolasi.
a. analisa kertas penyekat/laminasi (sekali
2. Pemeriksaan/pengamatan berkala secara
setiap 10 tahun)
langsung (Visual Inspection)
4) Pengujian listrik (Electrical Test) untuk
3. Pemeriksaan-pemeriksaan secara teliti
peralatan;
(overhauls) yang terjadwal.
a. power transformer
Pemeriksaan Kondisi Transformator Saat
b. bushing primer dan sekunder
Beroperasi
c. Transformator ukur (measurement
transformator)
d. breaker capacitors [1] Febrianti. 2009.
5) Pengujian listrik (electrical test) dilakukan “Pemadaman Listrik di
setidaknya setiap 6 - 9 tahun. Pengujian Sumatera Barat Hingga
yang dilakukan meliputi; Akhir Maret”. Tempo 26
a. Doble measurements Maret.
b. PD-measurement [2] Hage.“Komponen-
c. Frequency Responce Analysis, FRA Komponen Transformator,”
d. voltage tests  http : dunia listrik.blogspot.
E. Kesimpulan com200901komponen-
1. Pemeliharaan transformator distribusi komponen-
terutama pada lintasan jaringan, perlu transformator.html [26 April
dilengkapi dengan alat – alat 2009]
pengamanan agar trafo bisa selamat / [3] Hamma. (2001, April).
aman dari gangguan – gangguan yang Elektro Indonesia :
timbul. Transformator Daya dan
2. Pemeliharaan transformator perlu Cara Pengujiannya [25
persiapan pemikiran urutan kerja, paragraf]. 7(36). [26 April
alat–alat bantu, dan 2009].
pengecekan–pengecekan seperti [4] Isnanto. (2009, Januari)”Tra
minyak trafo, tegangan input-output, nsformator Distribusi,” http:
frekuensi. masisnanto.blogdetik.
com20090123transformator-
Daftar Pustaka distribusi.html [26 April
2009].

Anda mungkin juga menyukai