4. Perubahan Lingkungan
a. Faktor Alam
Kerusakan Lingkungan Akibat Gunung Meletus
Gunung meletus adalah peristiwa keluarnya endapan magma dari
perut bumi yang didorong oleh gas bertekanan tinggi yang terjadi pada
gunung-gunung berapi. Hasil letusan gunung berapi antara lain lava,
lahar, gas vulkanik, hujan abu, dan awan panas yang dapat
mempengaruhi lingkungan di sekitarnya.
Kerusakan Lingkungan Akibat Gempa Bumi
Gempa bumi adalah peristiwa alam berupa getaran atau gerakan
bergelombang pada kulit bumi yang ditimbulkan oleh tenaga dari dalam
secara tiba-tiba.
Kerusakan Lingkungan Akibat Tanah Longsor
Tanah longsor adalah peristiwa geologi yang diakibatkan oleh
pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti
jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Tanah longsor dapat
diakibatkan oleh erosi karena gerusan air pada kaki lereng yang curam,
melemahnya lereng dari bebatuan dan tanah akibat saturasi yang
diakibatkan hujan lebat, getaran dari gempa bumi, gunung meletus,
maupun mesin dan lalu lintas kendaraan, serta dipicu oleh minimnya
pepohonan pada tebing-tebing curam.
Tanah longsor mengakibatkan kerusakan lingkungan seperti
kerusakan bangunan, kerusakan lahan pertanian dan perkebunan,
memutus jalur transportasi, krisis air bersih hingga jatuhnya korban.
Kerusakan Lingkungan Akibat Banjir
Banjir adalah peristiwa terendamnya daratan oleh air yang
berlebihan. Banjir mengakibatkan kerusakan mulai dari kerusakan fisik,
terkontaminasinya air bersih, membunuh tumbuhan yang tidak tahan air
dan hewan, pencemaran lingkungan, penyebaran penyakit, hingga
bencana susulan seperti longsor serta jatuhnya korban.
Kerusakan Lingkungan Akibat Badai dan Angin Topan
Badai, angin topan, angin puting beliung, angin ribut, dan sejenisnya
adalah bencana alam yang disebabkan oleh pergerakan udara yang sangat
kencang yang dipicu perbedaan tekanan udara. Bencana ini
mengakibatkan kerusakan lingkungan diantaranya robohnya (rusaknya)
bangunan dan pepohonan, rusaknya area pertanian dan perkebunan, dan
tingginya ombak di laut.
Kerusakan Lingkungan Akibat Tsunami
Tsunami adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh
perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Tsunami
dapat diakibatkan oleh gempa bumi yang terjadi di laut, letusan gunung
berapi bawah laut, ataupun longsor di dasar laut. Tsunami meninggalkan
kerusakan lingkungan di dalam laut maupun di sekitar pantai. Kerusakan-
kekrusakan tersebut diantaranya adalah rusaknya terumbu karang dan
lamun, kerusakan fisik di sekitar pantai, serta jatuhnya korban manusia.
Kerusakan Lingkungan Akibat Kekeringan
Kekeringan adalah kurangnya pasokan air pada suatu lokasi yang
berlangsung berkepanjangan dan umumnya terjadi pada musim kemarau.
Kekeringan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan berupa kerusakan
lahan pertanian dan perkebunan, menurunnya kualitas tanah, hingga
matinya organisme.
b. Faktor Manusia
Penebangan Hutan
Penebangan hutan yang tidak menggunakan sistem tebang pilih
nantinya akan memberikan kerugian yang besar bagi lingkungan ataupun
makhluk hidup yang ada dalam wilayah tersebut. Selain itu, apabila hutan
yang telah ditebang tersebut tidak segera direboisasi ulang maka akan
muncul masalah baru seperti akan terjadi tanah longsor dan
banjir. Penebangan hutan juga akan mempengaruhi makhluk hidup yang
tinggal di wilayah tersebut. Dimana organisme dalam tanah seperti
cacing dan mikorba lain akan punah dan menyebabkan tanah menjadi
tidak subur lagi.
Pembangunan Rumah dan Jalan
Adanya pembangunan baru di beberapa wilayah yang kurang
strategis tentunya akan memberikan dampak bagi lingkungan. Dimana
lahan yang seharusnya dapat digunakan untuk menanam kebutuhan
papan menjadi hilang. Hal ini menyebabkan lahan tersebut menjadi tidak
produktif. Sedangkan pembangunan jalan yang tidak mematuhi aturan
yang telah ditetapkan juga akan memberikan dampak pada lingkungan.
Jika pembangunan jalan tidak memikirkan sistem drainase air, maka akan
memberikan kerugian besar seperti dapat menyebabkan banjir dan
memudahkan jalanan yang dibangun tersebut cepat rusak. Selain itu,
pembangunan jalan yang tidak disertai penghijauan disekitarnya akan
menyebabkan polusi udara yang parah dan membuat masyarakat menjadi
tidak nyaman.
Penerapan Intensifikasi Pertanian
Dalam usaha pertanian, beberapa dari mereka menerapkan sistem
intensifikasi untuk meningkatkan hasil produksi. Akan tetapi cara
tersebut akan memberikan kerugian bagi lingkungan dan menyebabkan
kerusakan. Contohnya disini adalah penggunaan pestisida yang
sembarangan akan menyebabkan pencemaran udara, selain itu sistem
penanaman yang hanya menanamkan satu jenis tumbuhan dalam 1
wilayah akan mengurangi keanekaragaman hayati, selain itu juga dapat
mengurangi keseimbangan ekosistem disekitarnya. Apabila ekosistem
tidak stabil, maka tidak heran apabila terjadi serangan hama secara besar
besaran.