Anda di halaman 1dari 4

Tugas Mandiri

Ilmu Kealaman Dasar

Nama : Rita Agustiani

NIM : E1D022145

Prodi : Pendidikan Bahasa Inggris

Kelas : 1F

1. Uraikan apa yang dimaksudkan dengan green hous effect (efek rumah kaca).
Green Hous Effect (efek rumah kaca) adalahproses pemanasan alami karena adanya gas yang
terperangkap radiasi panas di bumi ini bisa di katakan sebagai kemampuan atmosfer untuk
mempertahankan suhu udara panas yang nyaman dalam perubahan nilai yang kecil dimana unsur
pembentuk efek rumah kaca ialah gas rumah kaca yang menahan panas keluar dari Bumi. Jadi peran
utama adanya Green House (efek rumah kaca) adalah suhu udara di bumi dapat berada pada nilai yang
nyaman bagi makhluk hidup.

2. Sebut dan uraikan dampak perubahan iklim global dalam bidang

Perubahan iklim global merupakan istilah teknis yang mengacu pada fenomena perubahan jangka
panjang dalam suhu dan pola cuaca di dunia. Pergeseran ini terjadi secara alami, seperti melalui variasi
siklus matahari. Namun belakangan ini, faktor utama telah bergeser menjadi aktivitas manusia,
terutama akibat pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan gas. Perubahan iklim
global ini kemudian membawa dampak-dampak negatif yang jika dibiarkan secara terus menerus akan
menjadi sangat serius dan mengancam kehidupan makhluk hidup di Bumi. Beberapa sektor atau bidang
yang sangat terpengaruh oleh perubahan iklim global, antara lain:
a. Pertanian

Masalah keberlanjutan produksi pangan adalah salah satu isu paling krusial dalam pengaruh perubahan
iklim terhadap berkembangnya bidang pertanian, yang mana meliputi turunnya produktivitas dan luas
hasil panen, juga rawannya potensi ketahanan pangan suatu wilayah. Potensi dari masalah tersebut
dapat terjadi karena kekeringan, banjir, ketidaksesuaian suhu yang sesuai untuk tanaman dapat tumbuh,
yang diakibatkan okeh perubahan iklim yang secara terus-menerus dan tidak menentu.

Selain itu, dampak dari adanya perubahan iklim pada bidang pertanian akan menimbulkan beberapa
masalah serius, yaitu:

1) Penurunan produktivitas dan pelandaian produksi yang tentunya membutuhkan inovasi teknologi


untuk mengatasinya.

2) Degradasi sumber daya lahan dan air yang mengakibatkan soil sickness, penurunan tingkat
kesuburan, dan pencemaran.

3) Variabilitas dan perubahan iklim yang mengakibatkan banjir dan kekeringan.

4) Alih fungsi dan fragmentasi lahan pertanian.

b. Perikanan

Perubahan iklim global umumnya ditandai dengan sering terjadinya perubahan cuaca secara mendadak,
dalam kurun waktu yang cepat dan berdekatan. Perubahan cuaca inilah yang menjadi faktor utama yang
menyebabkan rusaknya sebagian ekosistem perikanan dan kelautan. Selain itu, juga terjadi peningkatan
suhu yang juga disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca. Peningkatan suhu yang terjadi dapat
menyebabkan negara tropis mengalami dampak yang lebih parah dibandingkan dengan negara
subtropis.

Jika dilihat dari wilayah negara kita sendiri, Indonesia, dampak perubahan iklim yang terjadi
menyebabkan kenaikan suhu udara, pada wilayah selatan Indonesia terjadi penurunan curah hujan, dan
pada wilayah utara Indonesia terjadi peningkatan curah hujan. Perubahan iklim yang terjadi juga
menyebabkan perputaran rentang geografis dan juga pola migrasi suatu spesies daratan dan laut,
bahkan beberapa spesies bisa mengalami kepunahan. Isu pemanasan dan pengasaman laut dapat
menyebabkan resiko besar terhadap kehidupan ekosistem laut, terutama ekosistem pada wilayah kutub
maupun ekosistem terumbu karang. Pada masalah tersebut juga bisa merembet ke sebuah bidang
ekonomi masyarakat tertentu, contohnya adalah nelayan. Hal ini dikarenakan persentase jumlah ikan
yang dapat ditangkap, yang beragam dalam jenisnya, dapat berkurang secara signifikan.

c. Lingkungan
-Pencemaran Udara dengan Tingkat Esktrem

Seperti yang diketahui oleh masyarakat umum, udara merupakan sumber oksigen untuk manusia dan
makhluk hidup lainnya agar bisa bertahan hidup. Celakanya salah satu dampak dari perubahan iklim
global adalah memburuknya kondisi udara. Kondisi udara yang semakin buruk dapat menyebabkan
beberapa masalah kesehatan seperti asma dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Diperkirakan
peningkatan pencemaran udara ini telah mempengaruhi hingga 100 juta penduduk. Pencemaran udara
ini bukan hanya terjadi di negara-negara maju tetapi juga di Indonesia sendiri. Kualitas udara yang buruk
terutama di kota-kota besar seperti jakarta dan surabaya telah memberikan dampak yang merugikan
bagi kesehatan manusia. Oleh karena itulah, diperlukan peran masyarakat dari berbagai kalangan secara
aktif dan kolaboratif dalam rangka menanggulangi perubahan iklim yang mengarah pada pencemaran
lingkungan.

-Semakin Berkurangnya Sumber Air Bersih

Mengingat proses pertumbuhan penduduk yang sangat cepat tentu akan berbanding lurus dengan
meningkatnya kebutuhan air bersih. Hal ini akan mengakibatkan adanya penyedotan dan penggunaan
air secara besar-besaran khususnya di kota-kota yang memiliki penduduk padat. Perubahan iklim global
akan membuat bumi menjadi semakin panas sehingga akan memicu naiknya permukaan air laut.
Akibatnya batas antara air tanah dengan air laut akan semakin jauh ke daratan. Fenomena ini kemudian
akan berujung pada penurunan kualitas air bersih karena sumber wilayahnya mulai tercemar karena
berinteraksi dengan air laut tersebut.

-Tingginya Tingkat Penemuan Wabah Penyakit

Pengaruh perubahan iklim global dalam jangka waktu tertentu akan membawa masalah lain, yaitu
munculnya penyakit baru yang sangat mudah menyebar. Perubahan iklim yang sangat drastis akan
mempengaruhi temperatur bumi serta mempermudah penyebaran penyakit berbahaya. Timbulnya isu
ini semakin diperparah dengan adanya banjir serta periode kekeringan, yang mana bisa membuat infeksi
seperti malaria, diare, dan demam berdarah menjadi semakin mudah berkembang. Maka tidak heran
jika di tengah perubahan iklim ini, mulai ramai terdengar kabar dan kasus dari banyaknya orang yang
sering mengalami sakit terutama yang diakibatkan oleh virus dan bakteri. 

3. Apa yang disebut mitigasi bencana?

Mitigasi bencana dapat diartikan sebagai segala bentuk usaha dan upaya untuk mengurangi besarnya
risiko dari suatu bencana. Program mitigasi bencana dapat dilakukan melalui pembangunan secara fisik
maupun peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Mitigasi bencana merupakan bentuk
pengurangan kerugian yang lebih besar akibat bencana yang sulit dideteksi kemunculannya secara
tepat. Adanya mitigasi bencana juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan
masyarakat dalam menghadapi dan mengurangi risiko bencana, supaya masyarakat bisa hidup dengan
aman dan nyaman.
4. Sebut dan uraikan mitigasi bencana yang dapat dilakukan terhadap ancaman kelangkaan bahan
pangan yang disebabkan oleh perubahan iklim global.

-Mengurangi Kerentanan Petani Terhadap Kondisi Iklim yang Kurang Bersahabat

Dalam menghadapi perubahan iklim global dengan segala dampaknya terhadap sektor
pertanian, penggerak dan pelaku utama sektor pertanian yaitu petani, harus didukung dengan berbagai
upaya juga dikondisikan agar menjadi lebih siap, tahan, tangguh, dan lentur dalam menghadapi
perubahan iklim. Dalam konteks ini, petani yang sering dikatakan sebagai tokoh utama dalam produksi
sektor pertanian, haruslah mampu beradaptasi dengan berbagai ancaman dari dampak perubahan iklim.
Hal ini memang terdengar sulit karena membutuhkan kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah
dan masyarakat itu sendiri.

-Membangun Ketahanan Pangan Berbasis Pangan Lokal

Menjadikan bahan pangan lokal sebagai benteng pertahanan paling depan dalam menjaga
ketahanan pangan kita entah dalam keadaan normal ataupun saat krisis, bisa menjadi salah satu solusi
dari kelangkaan pangan. Dengan kebijakan pemerintah yang bisa menargetkan wilayah-wilayah
tertentu, solusi ini bisa ini bisa dimulai dari skala kecil, yaitu wilayah yang tidak begitu luas wilayah
dalam skala desa. Setiap desa harus memiliki lumbung desa. Penyimpanan berbagai hasil komoditi
pertanian desa. Lumbung desa tidak hanya berfungsi sebagai penyimpan bibit untuk musim tanam
berikut. Lumbung desa harus bisa menjadi gudang pengaman persediaan pangan masyarakat, yang bisa
menunjang kebutuhan pangan masyarakat dalam keadaan manapun.

Anda mungkin juga menyukai