Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rido dian

faradish

1. NIM: 60800118070

Tugas Resume Global

Warming

Global warming adalah fenomena pemanasan suhu rata-rata atmosfer Bumi dan laut
secara bertahap. Penyebab utama global warming adalah peningkatan konsentrasi gas rumah
kaca, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrous oxide (N2O), yang
dihasilkan oleh aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan
industri. Peningkatan suhu global memiliki dampak luas terhadap lingkungan dan kehidupan
di Bumi. Salah satu efek yang paling terlihat adalah perubahan iklim yang menyebabkan
cuaca ekstrem, seperti banjir, kekeringan, dan badai yang lebih kuat. Selain itu, pemanasan
global juga menyebabkan pencairan es di kutub dan gletser, yang berkontribusi pada
kenaikan permukaan laut. Perubahan iklim ini berdampak pada keanekaragaman hayati,
mengancam ekosistem laut dan darat. Fenomena ini juga berpotensi menyebabkan migrasi
massal, konflik sumber daya, dan kerugian ekonomi global yang signifikan. Upaya untuk
mengatasi global warming mencakup pengurangan emisi gas rumah kaca, peningkatan
efisiensi energi, dan investasi dalam sumber energi terbarukan. Kesadaran global tentang
pentingnya perlindungan lingkungan telah meningkat, tetapi tantangan besar tetap ada dalam
mencapai target-target emisi global. Pentingnya kerja sama internasional dalam mengatasi
masalah ini semakin menonjol, dan banyak negara telah berkomitmen untuk mengurangi
emisi mereka melalui berbagai perjanjian internasional seperti Kesepakatan Paris. Penting
juga untuk memahami bahwa dampak global warming tidak merata, dengan negara-negara
berkembang seringkali menjadi korban utama meskipun kontribusi emisi mereka relatif kecil.
Oleh karena itu, pendekatan global yang adil dan inklusif diperlukan untuk mencapai
perubahan positif secara signifikan. Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang praktik
berkelanjutan menjadi kunci dalam membangun masyarakat yang lebih ramah lingkungan.
Langkah-langkah pribadi seperti mengurangi jejak karbon, mendukung energi terbarukan,
dan mengubah pola konsumsi dapat berkontribusi pada perubahan positif. Melalui upaya
bersama dan komitmen global, masyarakat dunia memiliki potensi untuk memitigasi dampak
buruk global warming, melindungi lingkungan untuk generasi mendatang, dan memastikan
keberlanjutan hidup di planet ini.
Dampak global warming membentang secara luas dan merusak ekosistem Bumi
serta mengancam kesejahteraan manusia. Kenaikan suhu rata-rata planet ini menyebabkan
pencairan es di kutub, mengakibatkan kenaikan permukaan laut dan ancaman terhadap
puluhan juta orang yang tinggal di pesisir. Perubahan iklim juga memicu cuaca ekstrem
seperti badai yang lebih intens, banjir, dan kekeringan, mengancam keamanan pangan dan
menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Keanekaragaman hayati terancam karena
habitat alami terganggu, menyebabkan kepunahan spesies dan ketidakseimbangan ekosistem.
Lingkungan laut juga terpengaruh dengan pemanasan air laut, pemutihan terumbu karang,
dan migrasi ikan yang dapat mengganggu mata pencaharian masyarakat pesisir. Penyebaran
penyakit vektor-bawaan meningkat karena perubahan suhu yang mendukung habitat nyamuk
pembawa penyakit. Selain itu, pola musim tanam yang tidak stabil dapat merugikan produksi
pertanian dan ketahanan pangan global. Pemanasan global juga mempercepat proses
perubahan iklim yang dapat memicu konflik sumber daya dan migrasi massal, meningkatkan
ketidaksetaraan dan risiko sosial. Dengan dampaknya yang kompleks dan meresahkan, global
warming menjadi tantangan yang mendesak yang memerlukan tindakan serius untuk
melindungi lingkungan dan masa depan generasi mendatang.

Upaya penanganan global warming melibatkan serangkaian langkah terintegrasi di


tingkat global, nasional, dan individual. Negara-negara bekerja sama untuk mengurangi emisi
gas rumah kaca dengan menegakkan kebijakan energi terbarukan, membatasi penggunaan
bahan bakar fosil, dan meningkatkan efisiensi energi. Investasi dalam teknologi ramah
lingkungan, seperti energi surya dan tenaga angin, menjadi fokus utama untuk mengurangi
ketergantungan pada sumber daya yang menyebabkan pemanasan global. Reforestasi dan
konservasi hutan diimplementasikan untuk mengurangi deforestasi, sekaligus meningkatkan
kemampuan penyerapan karbon. Selain itu, organisasi internasional dan lembaga nirlaba turut
berperan dalam mendukung inisiatif penelitian dan pengembangan teknologi bersih.
Pendidikan dan kesadaran masyarakat memainkan peran penting dalam mengubah perilaku
konsumen dan mendukung praktik berkelanjutan. Pengurangan limbah dan efisiensi dalam
pengelolaan sumber daya juga menjadi prioritas dalam upaya mencapai keberlanjutan.
Perusahaan dan industri didorong untuk mengadopsi praktik ramah lingkungan dengan
mengintegrasikan teknologi hijau dan strategi bisnis berkelanjutan. Komitmen kolektif
terhadap kesepakatan internasional, seperti Kesepakatan Paris, menggambarkan keseriusan
komunitas global untuk mencapai target emisi dan menjaga suhu global tetap di batas aman.
Dalam hal ini, transparansi dalam pelaporan emisi dan evaluasi progres menjadi kunci untuk
memastikan akuntabilitas dan peningkatan terus-menerus. Kesetaraan akses terhadap
teknologi hijau di antara negara-negara berkembang dan maju menjadi perhatian utama untuk
memastikan inklusivitas dalam penanganan masalah global ini. Sinergi antara sektor publik
dan swasta diperlukan untuk mempercepat inovasi dan implementasi solusi berkelanjutan.
Masyarakat juga didorong untuk mengadopsi gaya hidup berkelanjutan, termasuk mobilitas
hijau, pola konsumsi yang bijaksana, dan pengurangan limbah plastik. Penelitian terus
menerus diperlukan untuk mengidentifikasi solusi inovatif yang dapat menghadapi tantangan
global warming. Dalam konteks ini, adaptasi terhadap dampak yang sudah tidak terhindarkan
juga menjadi fokus, dengan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim. Keberlanjutan
dan inklusivitas ekonomi menjadi landasan dalam membangun masyarakat yang tangguh
terhadap perubahan iklim. Prinsip dan praktik pembangunan berkelanjutan diterapkan untuk
menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
Partisipasi aktif sektor swasta dalam perubahan menuju ekonomi rendah karbon menjadi
kunci untuk mencapai transformasi yang diperlukan. Akhirnya, pengawasan dan penilaian
regulasi serta kebijakan menjadi instrumen untuk menilai efektivitas upaya penanganan
global warming. Seluruh langkah ini bersifat holistik dan saling terkait, memerlukan
kolaborasi internasional yang kuat dan komitmen jangka panjang untuk mencapai hasil yang
signifikan dalam menjaga keberlanjutan hidup di planet ini. Bahaya global warming
mencakup ancaman serius terhadap kehidupan di Bumi. Pemanasan global mempercepat
pencairan es di kutub, menyebabkan kenaikan permukaan laut yang dapat membanjiri
puluhan ribu pulau dan wilayah pesisir. Ekstrem cuaca, seperti badai yang lebih kuat, banjir,
dan kekeringan, dapat menyebabkan kerugian besar, mengancam infrastruktur, pertanian, dan
mata pencaharian. Lingkungan laut terancam oleh perubahan suhu air, pemutihan terumbu
karang, dan hilangnya habitat laut yang kaya. Keanekaragaman hayati terancam punah karena
ekosistem alami terganggu, membahayakan rantai makanan dan kestabilan ekosistem.
Peningkatan suhu juga meningkatkan risiko penyakit vektor-bawaan, mengancam kesehatan
manusia. Pola musim yang tidak stabil dapat mengakibatkan ketidakpastian dalam produksi
pangan dan ketahanan pangan global. Perubahan iklim juga dapat memicu konflik sosial dan
migrasi massal, meningkatkan risiko konflik atas sumber daya. Dengan dampak yang
merugikan pada kehidupan manusia, lingkungan, dan ekonomi, bahaya global warming
menuntut tindakan cepat dan kolaboratif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan
mengadaptasi masyarakat terhadap perubahan iklim yang sudah tidak terhindarkan.

Anda mungkin juga menyukai