Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Isu - isu lingkungan hidup dewasa ini semakin menguat, termasuk pada scope global,
secara subtantif merupakan suatu wacana korektif terhadap paradigma pembangunan
(Developmentalism). Krisis lingkungan hidup yang semakin luas di Indonesia dewasa ini,
disebabkan antara lain karena perencanaan pembangunan yang biasanya lebih memperhatikan
pertumbuhan ekonomi dibanding ekologi. Sehingga sebagai akumulasinya dalam dekade
terakhir ini kita seperti menuai bencana lingkungan. Banjir, longsor, kekeringan kebakaran
hutan dan lahan, degradasi hutan dan keanekaragaman dan pencemaran sungai, laut dan udara
datang silih berganti. Sebagai akibatnya biaya (Cost) dampak lingkungan hidup yang harus
ditanggung masyarakat dan pemerintah jauh lebih besar ketimbang manfaat (benefit)
ekonomi yang diperoleh.
Berbagai upaya yang telah dilakukan untuk mengendalikan pencemaran dan kerusakan
lingkungan, namun demikian pengelolaan hidup masih dihadapkan pada banyak
permasalahan, demikian pula upaya untuk memperbaiki kerusakan lingkungan belum
sebanding dengan pemanfaatan sumber daya alam yang belum mempertimbangkan
kelestarian lingkungan hidup. Keadaan ini diperparah lagi dengan kondisi iklim dan cuaca
yang tidak dapat di prediksi sesuai prakiraan yang tidak saja terjadi di Indonesia, tetapi juga
terjadi hampir diseluruh belahan dunia, disamping itu yang tak kalah pentingnya mengenai
isu dunia tentang komitmen pengurangan emisi karbon akibat deforesitasi dan degradasi
hutan dan lahan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja yang terdapat pada isu-isu lingkungan hidup?
2. Apa faktor penyebab utama pada isu-isu lingkungan hidup?
3. Bagaimana cara penanggulangannya?

1.3 Tujuan
1. Kita bisa mengetahui apa saja isu-isu pada lingkungan hidup.
2. Memahami secara mendalam apa saja faktor penyebab pada isu-isu lingkungan hidup.
3. Mengetahui secara memerinci cara penanggulangannya di setiap isu-isu lingkungan
hidup.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Isu-Isu Pada Lingkungan Hidup


Isu lingkungan hidup menjadi hal yang sering dibicarakan di kancah global paska terjadinya
Perang Dingin. Berbagai negara akhirnya menyadari betapa pentingnya lingkungan bagi
keberlangsungan hidup generasi yang akan datang. Seiring peningkatan kesadaran lingkungan
dalam kehidupan masyarakat dan pemerintah ditingkat negara khususnya dan meningkatnya
persoalan penurunan kualitas lingkungan hidup yang sudah mempengaruhi kehidupan
bermasyarakat sehari-hari, seperti meningkatnya suhu bumi dan meningkatnya macam-macam
penyakit akibat berlubangnya lapisan_ozon, maka isu lingkungan hidup
Isu lingkungan dan penyebabnya yang kita hadapi saat ini adalah:

1.Polusi Udara
Pencemaran lingkungan hidup atau polusi udara, air dan tanah memerlukan waktu yang lama
agar dapat kembali normal. Sektor Industri dan asap kendaraan bermotor adalah sumber
pencemaran utama terutama pencemaran udara. Logam berat, nitrat dan plastik beracun
bertanggung jawab atas berbagai pencemaran yang ada. Sementara polusi air disebabkan oleh
tumpahan minyak, hujan asam, limpasan perkotaan.
2. Pemanasan global
Masalah lingkungan ini terjadi karena emisi gas rumah kaca yang tak lain tak bukan adalah
hasil praktik manusia. Fenomena ini menyebabkan meningkatnya suhu di permukaan bumi
sehingga menyebabkan mencairnya es di kutub dan kenaikan permukaan air laut. Akibat
perubahan cuaca tersebut sangat terasa apalagi saat musim kemarau tiba, karena suhu saat
musim kemarau sangat tinggi menyebabkan produksi pertanian sering mengalami gagal panen
dan memperbesar peluang terjadinya kebakaran hutan.

3.Penggundulan hutan:
Seiring perkembangan industri yang mengharuskan suatu negara untuk memperluas wilayah
untuk membangun lahan industri dan mengorbankan alam tentu saja sangat merugikan manusia
di masa depan. Hutan yang sesungguhnya berperan menyerap racun karbon dioksida hasil
pencemaran, kemudian mengubahnya menjadi oksigen, membantu menciptakan hujan, menjadi
habitat bagi berbagai jenis satwa yang penting untuk mendukung bagi kehidupan manusia,
harus dimusnahkan karena tuntutan industri. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika tidak
ada lagi hutan yang akan melindungi lingkungan sekitar.
4. Banjir
Peristiwa berlimpahnya air yang meluap hingga meluap ke daratan, yang biasanya kering,
akibat curah hujan yang tinggi, lelehan salju, atau masalah lain yang mengakibatkan air tak
dapat diserap dengan cepat oleh tanah atau dialirkan oleh saluran air yang ada. Banjir bisa
terjadi secara tiba-tiba atau secara bertahap.
5. Pembuangan limbah
Permasalahan lingkungan hidup selanjutnya adalah pembuangan limbah. Hal ini terutama
limbah plastik dan sampah perkotaan seperti di Kali Ciliwung di Jakarta atau kota-kota di
Indonesia. Selain limbah rumah tangga, limbah dari sektor industri yang sering dibuang ke
sungai juga menyebabkan ikan-ikan mati dan hancurnya ekosistem sungai. Padahal sungai-
sungai ini penting bagi ekonomi masyarakat dan penting untuk memasok sumber makanan
bagi masyarakat. Pembuangan limbah ini akhirnya akan menyebabkan pencemaran laut di
indonesia dan merusak ekosistem laut, sumber perikanan. Tidak kalah penting adalah
pembuangan limbah nuklir. Pembuangan limbah nuklir memiliki bahaya kesehatan yang luar
biasa, terutama akibat radiasi. Plastik, makanan cepat saji, kemasan dan limbah elektronik
murah mengancam kesejahteraan manusia. Pembuangan limbah merupakan salah satu
masalah lingkungan hidup yang mendesak untuk segera dicarikan jalan keluar

B. Faktor Penyebab Isu-Isu Lingkungan Hidup


1. Ekspliotasi dan konsumsi yang berlebihan

Alam meyediakan makanan serta kebutuhan yang dikonsumsi manusia melalui sumber daya
yang dimiliknnya. Sudah selayaknya sumber daya alam ini digunakan dengan pengelolaan
sebaik-baiknya. Sayangnya, manusia tidak puas hanya dengan memenuhi kebutuhan. Manusia
ingin juga memenuhi keinginan untuk meningkaatkan kenyamanan hidup. Pekembangan
teknologi yang mengakomodasi keinginan manusia semakin tidak terkontrol menyebabkan
perubahan gaya hidup. Contoh paling dekat dapat kita lihat pada skala kehidupan rumah
tangga. Apabila sebuah keluarga memiliki hunian yang memenuhi kebutuhan ruang anggota
keluarga, maka semakin lama keinginan akan terus meningkat untuk memiliki rumah yang
lebih luas. Kepemilikan hunian luas yang semakin meningkat disertai dengan peningkatan
jumlah penduduk yang menginginkannya maka berakibat area hijau tidak menjadi prioritas.

Dilain pihak harga tanah yang semakin meningkat membuat manusia enggan untuk
mengalokasikan tanah sebagai ruang terbuka hijau. Sebesar apapun lahan yang dimiliki
manusia akan memiliki kecenderungan untuk mengembangkannya menjadi pemukiman guna
memperoleh keuntungan. Pola ini tidak hanya membuat keberadaan ruang terbuka semakin
menyusut namun juga menimbulkan konsumsi matreial serta energi untuk bangunan semaikin
meningkat,

2. Sumber daya tak terbarukan


Banyak sumberdaya alam, baik di permukaan tanah maupun didalam tanah yang
dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia dan konstruksi. Sayangnya, sumberdaya yang dipakai
tersebut adalah sumberdaya yang tidak terarukan. Biasanya sumberdaya ini digunakan sebagai
energi maupun bahan bangunan. Contohnya adalah minyak yang berasal dari fosil dlaam perut
bumi, gas, bijih besi, baja, batu, dsb. Eksploitasi besar besaran ini menyebabkan kerusakan
pada lingkungan, tidak hanya pada ketersediaannya, namun pada proses pengambilannya juga
akan merusak hutan sebagai paru-paru bumi yang menyediakan O2 sehingga proses ini akan
menimbulkan kadar CO2 dan suhu bumi akan meningkat

3. Proses pengolahan dan transportasi

Proses pengolahan bahan mentah menjadi bahan yang siap pakai kaan menyebabkan
kerusakan lingkungan.selain menyusutkan sumber daya alam, proses pengambilannya juga
akan membutuhkan energi yang besar. Setelahnya, pengolahan material akan membutuhkan
transportasi dari tempat asal ke tempat tujuan yang juga membutuhkan bahan bakar tidak
sedikit. Ditambah lagi dengan transportasi dari tempat pengolaha menuju tempat konstruksi.
Emisii gas buangan dalam proses tersebut akan menghasilkan gas CO2 sebanyak 80% dari
jumlah total, gas emisi ini terjadi saat kita membakar bahan bakar fosil, minyak, gas alam,
batu bara, dsb.

4. Konstruksi sebagai penyumbang kerusakan lingkungan terbesar

Jika dilihat dari proses konstruksi dari hulu ke hilir, mulai dari kegiatan mendapatkan
material, pengolahan bahan dan proses konstruksi, higga pemakaian bangunan, manusia
terus-menerus mengambil sumber daya alam. pada waktu yang sama, proses tersebut juga
mengakibatkan pelepasan gas pembakaran dalam jumlah yang besar, belum lagi limbahnya
yang mencemari lingkungan. artinya, dala membangun kita sudah sepantasnya memikirkan
kembali bagaimana agar proses konstruksi tersebut dapat meminimalisir dampak terhadap
lingkungan. Kemudian, bagaimana tidakan kita dalam menangani masalah tersebut?
sedangkan jika dilihat dari fenomenanya, manusia tidak dapat menghentikan proses
konstruksi ini dan manusia membutuhkan bangunan untuk berlindung dan melakukan
kegiatan. Tindakan yang paling tepat adalah melakukan pembangunan secara bijaksana.
Salah sat caranya adalah dengan mnerapkan konstruksi secara berkelanjutan. Konstruksi ini
diterapkan dengan prinsip berusaha dengan sungguh-sungguh meminimalisir kerusakan
alam.

C. Cara Penanggulangannya pada Isu- Isu Lingkungan Hidup

1. Menerapkan Prinsip 4R

Reduce, Reuse, Recycle dan juga Replant. Prinsip ini berguna untuk menaggulangi adanya
bencana banjir yang sering terjadi. Yang pertama yaitu Reduce yaitu mengurangi pemakian
barang yang tidak berguna. Reuse yaitu memakai ulang barang yang masih bisa
digunakan. Recycle yaitu mendaur ulang barang ataupun sampah untuk menjadi barang yang
berguna. Replant yaitu menimbun sampah organik untuk dijadikan kompos. Dengan
menggunakan prinsip tersebut diharapkan sampah yang ada di berbagai daerah dikurangi dengan
kesadaran masing-masing masyarakat.

2. Reboisasi

Hutan di berbagai negara menjadi paru-paru dunia. Jika ada hutan yang dirusak maka beberapa
negara lain juga akan mendapatan efek tersebut. Tentunya yang akan menerima pertama
akibatnya yaitu negara yang sudah merusak lingkungannya sendiri. Untuk itu jangan pernah
merusak hutan yang ada. Jika and ingin menebang pohon, maka anda harus memiliki sikap tebang
pilih dan menanam benih untuk pohon yang baru.

3. Bioremidiasi

Limbah tidak hanya terjadi di industri saja, ada juga limbah rumah tangga. Tapi, yang sering
menyebabkan efek yang terasa adalah limbah industri. Untuk itu suatu industri haruslah
mengetahui apa itu bioremidiasi. Terutama untuk industri yang mengeluarkan banyak limbah
berbahaya berupa zat-zat toksik. Dampaknya tidak hanya mencari lingukungan saja, tapi bisa
mengganggu kesehatan masyarakat di daerah sekitar. Bioremidiasi ini yaitu pemanfaatan mikroba
ataupun tanaman dari kontaminasi. Jadi limbah yang akan dibuang harus di bersihkan dahulu
kontaminasinya. Jadi dengan adanya bioremidiasi ini limbah yang akan dibuang tidak
menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.

4. Rehabilitasi Lahan

Adanya rehabilitasi ini juga menjadi salah satu upaya untuk mengembalikan lahan secara
ekologis. Rehabilitasi ini juga menjadi upaya untuk mengembalikan lingkungan fisik untuk bisa
di fungsikan lagi. Tanggung jawab yang membuat rehabilitasi ini adalah pengusaha yang sudah
melakukan penambangan di lahan tersebut. Jika hal ini tidak dilakukan, maka tanah akan menjadi
tandus dan mati.
BAB 3
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.caritra.org/2016/11/21/faktor-faktor-penyebab-kerusakan-lingkungan/
https://dlh.semarangkota.go.id/5-cara-menanggulangi-dampak-kerusakan-lingkungan/
https://www.kompasiana.com/komentar/farahna21/5fd1ab45d541df2af075fcb3/isu-lingkungan-
dan-sejarahnya
https://data.tanjabbarkab.go.id/sites/default/files/BAB%20III.pdf

Anda mungkin juga menyukai