Anda di halaman 1dari 2

Nah Hutan yang gundul merupakan salah satu contoh dari perubahan lingkungan.

Perubahan
lingkungan merupakan perubahan yang terjadi pada segala faktor biotik dan abiotik yang ada di
sekitar kita. Perubahan lingkungan ini merupakan suatu proses terganggunya lingkungan, baik
karena faktor alam maupun karena manusia. 

Penyebab perubahan lingkungan

1. Faktor manusia, contohnya membuang sampah sembarangan, penebangan hutan secara liar
dan besar-besaran, penambangan, dan pembangunan perumahan.
2. Faktor Alam, contohnya gelombang tsunami, gempa bumi, tanah longsor, banjir, letusan
gunung berapi dan kemarau.

Contoh perubahan lingkungan

1. Pencemaran air,  merupakan perubahan keadaan di tempat penampungan air (sungai,


danau, sumur, dan lain-lain) yang disebabkan oleh limbah organik, anorganik, atau limbah
B3.
2. Pencemaran Udara merupakan tercemarnya udara akibat debu, abu vulkanik, asap, gas, dan
lain-lain.
3. Pencemaran Tanah merupakan pencemaran yang terjadi pada tanah akibat limbah organik,
anorganik, dan limbah B3
4. Pencemaran suara, terjadi ketika masuknya suara terlalu banyak sehingga mengganggu
lingkungan. Pencemar dapat berasal dari suara mesin, alat, atau ledakan.

Daftar Pustaka

Januari, M. 2022. Contoh Perubahan Lingkungan Beserta Penyebab dan Dampak. Zenius. Zenius.net

Vazquez M. Apa jejak ekologis itu dan bagaimana menguranginya. Bezzia. Bezzia.com

2014. Kurangi Jejak Ekologis Indonesia. Hijauku. Hijauku.com

Rahadi. F. 2015. LANGKAH KECIL MENGURANGI JEJAK EKOLOGI. Youtube. Youtube.com

Contoh Perubahan Lingkungan Beserta Penyebab dan Dampak - Materi Biologi Kelas 10 (zenius.net)

Jejak Ekologis merupakan sistem yang mengukur seberapa banyak ruang, baik di darat maupun di
air, yang diperlukan manusia untuk menghasilkan sumberdaya yang mereka habiskan dan menyerap
limbah yang mereka hasilkan, menggunakan teknologi dan praktik pengelolaan sumber daya.
Termasuk di dalamnya area produktif secara biologis (atau biokapasitas) yang dibutuhkan untuk
tanaman pangan, ladang penggembalaan, wilayah pembangunan, lahan perikanan, hasil hutan, serta
area hutan yang dibutuhkan untuk menyerap emisi CO2 tambahan yang tidak dapat diserap oleh
laut.
Dampak yang terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir dan kita hanya dapat menangkal
jika kita dengan cepat mengubah cara kita memproduksi, memilih, dan mengonsumsi sumber daya.

Berkat jejak ekologis, kita dapat mengevaluasi dampak yang dihasilkan suatu bentuk kehidupan
tertentu di planet ini. Oleh karena itu, indikator ini banyak digunakan untuk pengukuran
pembangunan berkelanjutan

Jejak ekologis yang tidak berkelanjutan dapat mengancam sistem alam dan kesejahteraan manusia,
namun sebaliknya dapat juga mengarahkan manusia pada tindakan yang memutarbalik tren saat ini.
Contohnya, kawasan urban di seluruh dunia bertanggung jawab atas lebih dari 70 persen
pemanfaatan energi yang menyebabkan emisi karbon, tetapi di sisi lain juga berpotensi sebagai
pusat produksi energi terbarukan dan efisiensi energi.

Cara mengurangi

Mengurangi penggunaan kantong plastic, dengan menggunakan tas atau kantong sendiri saat
berbelanja berarti mengurangi jumlah sampah plastik.

Mengurangi penggunaan energi, dapat dilakukan dengan mulai menggunakan energi terbarukan
seperti solar panel atau dengan hal sederhana seperti mematikan lampu saat keluar ruangan atau
mencabut kabel stop kontak saat sudah tidak digunakan.

Mengurangi konsumsi daging, FAO pada tahun 2006 menyatakan bahwa sector peternakan dunia
menyumbang 37% gas metana dan 60% hridroksida yang merupakan penyebab pemanasan global,
seringkali juga kegiatan peternakan dilakukan dengan menebang hutan. Dengan mengurangi
konsumsi daging kita bepartisipasi dalam pengurangan gas metana dan penggundulan hutan.

Menanam pohon, pohon adalah penyerap alami karbondioksida yang merupakan gas dengan jumlah
terbesar sebagai penyebab perubahan iklim, semakin banyak pohon yang kita tanam berarti semakin
banyak menyerap alami gas rumah kaca.

Anda mungkin juga menyukai