Anda di halaman 1dari 12

ISU LINGKUNGAN [ISU LINGKUNGAN NASIONAL & ISU LINGKUNGAN LOKAL]

Isu lingkungan adalah aspek negative dari aktivitas manusia terhadap lingkungan biofisik.
Environmentalisme, sebuah gerakan sosial dan lingkungan yag dimulai pada tahun 1960,
focus pada penempatan masalah lingkungan melalui advokasi,edukasi, dan aktivisme. Isu
lingkungan dibagi menjadi dua yaitu :
1. ISU LINGKUNGAN NASIONAL
Isu lingkungan nasional adalah masalah yang terjadi terhadap lingkungan dengan
cakupan yang cukup luas yaitu nasional atau masalah disebuah Negara.
2. ISU LINGKUNGAN LOKAL
Isu lingkungan local adalah masalah yang terjadi dilingkungan denagn cakupan disuatu
kelompok satau disuatu daerah/kota.

Adapun beberapa Isu Lingkungan Nasional & Isu Lingkungan Lokal yaitu :

1) BANJIR
Banjir merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung limpahan air
hujan karena proses influasi mengalami penurunan. Itu semua dapat terjadi karena
hijauan panahan air larian berkurang.
DAMPAK BANJIR TERHADAP MASYARAKAT
 Gangguan kesehatan
 Kerugian Ekonomi
 Aktivitas manusia terhambat
 Kerugian ekonomi
 Sulitnya air bersih
 Muncul korban jiwa

DAMPAK BANJIR TERHADAP LINGKUNGAN

 kerusakan sarana dan prasarana


 melumpuhkan jalur trasportasi
 pencemaran lingkungan
 pemicu tanah longsor
2) ABRASI
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang
bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Adapun yang mendapat
kerusakan akibat gelombang laut tersebut yaitu tanah dasarnya yang menyebabkan
terjadinya penggerusan secara simultan pada partikel tanah oleh air mengalir atau
gelombang, arus.
Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering disebut
sebagai penyebab utama abrasi. Abrasi disebabkan oleh naiknya permukaan air laut di
seluruh dunia karena mencairnya lapisan es di daerah kutub bumi. Mencairnya lapisan
es ini merupakan dampak dari pemanasan global yang terjadi belakangan ini. Seperti
yang kita ketahui, pemanasan global terjadi karena gas-gas CO2 yang berasal dari asap
pabrik maupun dari gas buangan kendaraan bermotor menghalangi keluarnya
gelombang panas dari matahari yang dipantulkan oleh bumi sehingga panas tersebut
akan tetap terperangkap di dalam atmosfer bumi dan mengakibatkan suhu di
permukaan bumi meningkat.

PROSES TERJADINYA ABRASI


Secara garis besar, proses abrasi dapat terjadi karena dua faktor, yaitu faktor alam dan
manusia.
1. Faktor Alam
Proses terjadinya abrasi karena faktor alam disebabkan oleh angin yang bertiup di atas
lautan yang menimbulkan gelombang dan arus laut sehingga mempunyai kekuatan
untuk mengikis daerah pantai. Dampaknya adalah gelombang yang tiba di pantai dapat
menggetarkan tanah atau batuan yang lama kelamaan akan terlepas dari daratan.
2. Faktor Manusia
Abrasi juga disebabkan oleh faktor manusia, misalnya penambangan pasir.
Penambangan pasir sangat berperan banyak terhadap abrasi pantai, baik di daerah
tempat penambangan pasir maupun di daerah sekitarnya karena terkurasnya pasir laut
akan sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan arah arus laut yang menghantam
pantai.
DAMPAK ABRASI
1. Penyusutan lebar pantai sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk yang tinggal di
pinggir pantai.
2. Kerusakan hutan bakau di sepanjang pantai, karena terpaan ombak yang didorong
angin kencang begitu besar.
3. Kehilangan tempat berkumpulnya ikan-ikan perairan pantai karena terkikisnya hutan
bakau.

PENCEGAHAN ABRASI
Pencegahan Abrasi Ada berbagai macam cara untuk mencegah terjadinya abrasi, yaitu
sebagai berikut:
1. Penanaman kembali hutan bakau
Yaitu melalui rehabilitasi lingkungan pesisir yang hutan bakaunya sudah punah, baik
akibat dari abrasi itu sendiri maupun dari pembukaan lahan tambak.
2. Pelarangan penggalian pasir pantai
Perlu peraturan baik tingkat pemerintah daerah maupun pusat yang mengatur
pelarangan pasir pantai secara besar besaran yang tidak memperhatikan kelestarian
lingkungan.
3. Pembuatan pemecah gelombang
Pemecah gelombang perlu dibuat di pesisir-pesisir karena dapat mengurangi kekuatan
gelombang yang menerjang pantai.
4. Pelestarian terumbu karang
Terumbu karang juga dapat berfungsi mengurangi kekuatan gelombang yang sampai
ke pantai. Oleh karena itu perlu pelestarian terumbu karang dengan membuat peraturan
untuk melindungi habitatnya.

3) KEBAKARAN HUTAN & LAHAN GAMBUT


Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api
membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan (misalnya: serasah, pepohonan,
semak, dll), kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah
permukaan (ground fire), membakar bahan organik melalui pori-pori gambut dan
melalui akar semak belukar/pohon yang bagian atasnya terbakar. Dalam
perkembangannya, api menjalar secara vertikal dan horizontal berbentuk seperti
kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya
asap yang berwarna putih saja yang tampak diatas permukaan. Mengingat peristiwa
kebakaran terjadinya di dalam tanah dan hanya asapnya saja yang muncul ke
permukaan, maka kegiatan pemadaman akan mengalami banyak kesulitan.
PENYEBAB
Lebih dari 99% penyebab kebakaran hutan dan lahan gambut adalah akibat ulah
manusia, baik yang sengaja melakukan pembakaran ataupun akibat kelalaian dalam
menggunakan api. Hal ini didukung oleh kondisi-kondisi tertentu yang membuat rawan
terjadinya kebakaran.
Penyebab kebakaran oleh manusia dapat dirinci sebagai berikut:
1. Pembakaran vegetasi
Kebakaran yang disebabkan oleh api yang berasal dari pembakaran vegetasi yang
disengaja tetapi tidak dikendalikan pada saat kegiatan, misalnya dalam pembukaan
area HTI dan perkebunan serta penyiapan lahan pertanian oleh masyarakat.
2. Aktivitas dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kebakaran yang disebabkan oleh api yang berasal dari aktivitas manusia selama
pemanfaatan sumber daya alam, misalnya pembakaran semak belukar yang
menghalangi akses mereka dalam pemanfaatan sumber daya alam serta pembuatan api
untuk memasak oleh para penebang liar dan pencari ikan di dalam hutan. Keteledoran
mereka dalam memadamkan api dapat menimbulkan kebakaran.
3. Penguasaan lahan
Api sering digunakan masyarakat lokal untuk memperoleh kembali hak-hak mereka
atas lahan.

DAMPAK
1. Menurunkan kesuburan tanah gambut
2. Menghilangkan kemampuan tanah dalam menampung air
3. Hilangnya cadangan karbon yang sangat besar
4. Menimbulkan penyakit infeksi saluran pernafasan, sakit mata, dan batuk sebagai akibat
dari asap kebakaran. Kebakaran gambut juga menyebabkan rusaknya kualitas air,
sehingga air menjadi kurang layak untuk diminum.
5. Hilangnyasumber mata pencaharian masyarakat yang masih menggantungkan
hidupnya pada hutan (berladang, beternak, berburu/menangkap ikan).
6. Penurunan produksi kayu.
7. Terganggunya kegiatan transportasi.
8. Terjadinya protes dan tuntutan dari negara tetangga akibat dampak asap kebakaran.
Meningkatnya pengeluaran akibat biaya untuk pemadaman
4) DEGRADASI HUTAN & LAHAN GAMBUT
Degradasi lahan adalah proses dimana lingkungan biofisik berubah akibat aktivitas
manusia terhadap suatu lahan. Perubahan kondisi lingkungan tersebut cenderung
merusak dan tidak diinginkan.

DAMPAK :
1. Perubahan kondisi iklim
2. Kesulitan air bersih
3. Alam menjadi tidak seimbang

SOLUSINYA :

1. Melakukan reboisasi
2. Membuat saluran pelepasan air
3. Menjadikan lahan sebagai hutan

5) PENCEMARAN (Tanah,air,udara,sanitasi,dan limbah)


Pencemaran lingkungan adalah perubahan besar pada kondisi lingkungan akibat
adanya perkembangan ekonomi dan teknologi. Perubahan kondisi tersebut
melebihi batas ambang dari toleransi ekosistem sehingga meningkatkan jumlah
polutan di lingkungan.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan ini antara


lain peningkatan jumlah penduduk dan kegiatan eksploitasi alam yang tidak
terkendali, serta adanya industrialisasi yang tidak dikelola dengan baik. Selain itu,
pencemaran lingkungan pada kenyataannya juga dapat disebabkan oleh proses
alam itu sendiri.

Pencemaran lingkungan disebabkan oleh beragam faktor. Namun, faktor terbesarnya


adalah manusia. Sadar atau tidak, kita telah berkontribusi dalam proses pencemaran
lingkungan. Mulai dari pertambahan jumlah penduduk yang tak terkendali, banyaknya
sumber-sumber zat pencemaran sehingga alam tak mampu menetralisir.
Selain itu banyak juga aktivitas sehari-hari yang tanpa disadari menjadi faktor
rusaknya lingkungan, diantaranya :
1. Penggunaan kantong plastik secara massif,
2. Pembuangan sampah dan limbah deterjen ke sungai,
3. Penggunaan AC berlebih,
4. Pembuangan limbah elektronik yang tak sesuai aturan,
5. Pembakaran hutan,
6. Penggunaan kendaraan pribadi sehingga menimbulkan lebih banyak polusi,
7. Pembuangan limbah pabrik atau kotoran ke sungai,
8. Penebangan hutan yang mengakibatkan hutan tak mampu menyerap karbon-dioksida
lebih banyak, dan lain-lain.

Pencemaran lingkungan didefinisikan sebagai perubahan faktor abiotik akibat


kegiatan yang melebihi ambang batas toleransi ekosistem biotik. Misalnya saja
penggunaan kendaraan bermotor ataupun alat pengolah bahan baku yang
terkadang tidak sesuai dengan standarisasi lingkungan.

Ada dua jenis bahan dalam pencemaran:

1. Degradable, yaitu polutan yang dapat diuraikan kembali atau dapat diturunkan
sifat bahayanya ke tingkat yang dapat diterima oleh proses alam. Contohnya
adalah kotoran manusia atau hewan dan limbah tumbuhan.
2. Non-Degradable, yaitu polutan yang tidak dapa diuraikan oleh kemampuan
proses alam itu sendiri. Contohnya merkuri, timah hitam, arsenik, dan lain-lain.

 PENCEMARAN TANAH
1. Pencemaran tanah pada umumnya disebabkan oleh zat-zat kimia yang dibuang
secara langsung. Pencemaran bisa juga oleh sampah anorganik yang tidak bisa
terurai. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat
kimia beracun di tanah. Itu akan berdampak langsung kepada manusia ketika
bersentuhan.
Sumber pencemaran, Penyebab pencemaran tanah bisa dari berbagai hal, seperti
limbah keluarga, atau kegiatan pertanian. Limbah keluarga berupa senyawa
anorganik yang tidak bisa terurai oleh mikroorganisme. Sementara limbah pertanian
dari penggunaan pupuk buatan, zat pemberantasan hama dan pemberantasan
tumbuhan penganggu.

Dampak pencemaran, Pencemaran tanah bisa berdampak pada kesehatan manusia.


Karena tanah yang tercemar akan mengandung bakteri penyebab penyakit.
Pencemaran tanah juga bisa berdampak terhadap ekosistem. Penggunaan yang
berlebihan bisa menjadi asam yang selanjutnya berpengaruh pada produktivitas
tanaman.

Pencegahan, Untuk pencegahan bisa melakukan daur ulang sampah yang tidak bisa
diurai. Jadi tidak dibuang melainkan dimanfaatkan. Memisahkan sampah plastik
dengan non plastik. Sampah plastik bisa ditimbun tidak dibuang sembarangan. Bisa
juga dengan cara remediasi. Remediasi adalah kegiatan membersihkan permukaan
tanah yang tercemar. Itu bertujuan untuk menghindari risiko yang diakibatkan dari
terkontaminasi logam baik yang berasal dari alam ataupun akibat dari aktivitas
manusia.

 PENCEMARAN AIR
Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya zat atau komponen lain ke dalam
perairan. Dampaknya membuat air tercemar dan kualitas air menurun. Padahal air
khususnya air bersih memegang peranan penting dalam kehidupan makhluk hidup.
Air yang tercemar tidak bisa dimanfaatkan dan menyebabkan penyakit.

Sumber pencemaran air
Pencemaran air bisa terjadi dari limbah industri, limbah rumah tangga, limbah
pertanian. Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya
pencemaran air. Karena limbah cairnya langsung dibuang tanpa diolah terlebih
dahulu. Padahal limbahnya mengandung bahan berbahaya dan beracun. Pada
limbah rumah tangga bisa berupa detergen, sampah, dan kotoran manusia. Jumlah
penduduk yang semakin meningkat membuat limbah yang dihasilkan semakin
tinggi juga. Kegiatan pertanian juga bisa menimbulkan pencemaran air terutama
karena pengunaan pupuk buatan, pestisida, dan herbisida.

Dampak pencemaran, Air tercemar limbah akan berdampak tidak bisa


dimanfaatkan. Karena limbah yang terkandung dalam air dapat membusuk dan
muncul rasa dan bau tidak sedap. Proses pembusukan limbah oleh pengurai
membutuhkan banyak oksigen. Dampaknya kadar oksigen dalam air yang
diperlukan oleh makhluk hidup lainnya berkurang.

Pencegahan, Untuk pencegahan agar kualitas air tetap baik, pengelola industri
wajib membuat unit pengelolaan limbah (UPL), menggunakan pupuk buatan dan
pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Kemudian tidak membuang sampah
ke sungai.

 PENCEMARAN UDARA
Udara merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan makhluk hidup.
Karena udara sangat dibutuhkan untuk bernapas dan hendaknya memiliki kualitas
udara yang baik. Udara yang berkualitas baik adalah udara yang belum mengalami
pencemaran. Cirinya, tidak berbau, terasa segar dan ringan saat dihirup.
Pencemaran udara terjadi karena masuknya polutan (benda yang menyebabkan
pencemaran) ke dalam atmosfer. Dampaknya membuat kualitas dan fungsi udara 
menurun. Standar pencemaran udara dapat ditentukan berdasarkan lima zat
pencemar utama yaitu karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen
dioksida (NO2), Ozon (O3), dan partikel debu.

Sumber pencemaran udara Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015),


pencemaran udara bisa dari berbagai hal, seperti industri, atau transportasi. Selain
itu disebabkan juga oleh faktor alam, seperti kebakaran hutan atau gunung meletus
yang menyebabkan polusi udara. Ditambah semakin sempitnya lahan hijau
khususnya di perkotaan. Tidaknya pepohan yang berfungsi untuk menyimpan
oksigen.

Dampak pencemaran udara Akibat udara yang tercemar berdampak bagi


keberlangsungan hidup ekosistem. Dampaknya bisa berskala mikro dan makro.

Pencegahan, Untuk pencegahan dan penanggulangan bisa melakukan reboisasi


buat mengurangi kadar karbondioksida di udara. Membuat jalur hijau berupa
penanaman pohon di kota-kota sebagai paru-paru terutama di perkotaan.
Lokasi pabrik sebaiknya jauh dari permukiman penduduk. Bahkan pabrik harus
membuat cerobong asap yang tinggi agar limbah yang keluar tidak bau.

 SANITASI
Sanitasi berasal dari bahasa Inggris yakni sanitation yang berarti adalah perilaku
disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia
bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya
dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia

Jadi, bisa dibilang sanitasi ini merupakan perilaku manusia yang disengaja untuk
membudayakan kebiasaan hidup bersih dan sehat untuk mencegah manusia
terkontaminasi langsung dengan bahan-bahan kotor dan berbahaya dengan harapan
bisa menjaga dan memperbaiki tingkat kesehatan manusia.

Tujuan Sanitasi, Secara umum, tujuan sanitasi yaitu untuk menjamin kebersihan
lingkungan manusia sehingga terwujud suatu kondisi yang sesuai dengan
persyarakat kesehatan serta untuk mengembalikan, memperbaiki, dan
mempertahankan kesehatan manusia.

Manfaat Sanitasi, Secara umun manfaat sanitasi sudah jelas pada penjelasan
sebelumnya yakni untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan manusia dengan
pengendalian lingkungan. Secara rinci, manfaat sanitasi diantaranya yaitu:
1. Terciptanya kondisi lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi
manusia.
2. Mencegah timbulnya penyakit-penyakit menular.
3. Mencegah atau meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan.
4. Mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya polusi udara, misalnya bau
tidak sedap.
5. Menghindari pencemaran lingkungan.
6. Mengurangi jumlah persentase orang sakit di suatu daerah.

Contoh sanitasi lingkungan yang dilakukan manusia adalah sebagai berikut:


1. Penyediaan air bersih/air minum (water supply), meliputi pengawasan terhadap
kualitas, kuantitas, dan pemanfaatan air.
2. Pengolahan sampah (refuse disposal), meliputi cara pembuangan sampah,
peralatan pembuangan sampah dan cara penggunaannya.
3. Pengolahan makanan dan minuman (food sanitation), meliputi pengadaan,
penyimpanan, pengolahan, dan penyajian makanan.
4. Pengawasan/pengendalian serangga dan binatang pengerat (insect and rodent
control), meliputi cara pengendalian serangan dan binatang pengerat.
5. Kesehatan dan keselamatan kerja dengan melakukan kegiatan K3 meliputi ruang
kerja (seperti dapur), pekerjaan, cara kerja, dan tenaga kerja.

 LIMBAH
Limbah adalah sesuatu yang mnyebabkan pencemaran diair maupun tanah. Limbah ini
dapat kita temukan dalam keseharian kita. Bakhan apa saja aktivitas manusia, sangat
berpotensi menghasilkan limbah.

PENCEMARAN LIMBAH PABRIK


Pabrik merupakan pencemaran yang disebabkan karena adanya limbah pabrik dari
hasil industrialisasi. Limbah pabrik ini bisa saja berbentuk cair,padat maupun gas. Dan
pencemaran ini juga bisa menyerang air ,udara maupun tanah.

MACAM-MACAM LIMBAH PABRIK ATAU INDUSTRI


Industri merupakan salah satu bidang perekonomian yang menjanjikan dalam
kesuksesan. Bahkan salah satu tolak ukur suatu Negara dikatakan maju adalah apabila
mata pencaharian penduduknya yang semula dibidang pertanian dapat beralih kebidang
industry. Industry di dunia pun ada banyak seskali macamnya, ada industry makanan,
industry tekstil, indutri pembuatan alat transportasi , hingga pembuatan alat-alat berat.
MACAM-MACAM LIMBAH INDUSTRI ATAU LIMBAH PABRIK ADALAH
SEBAGAI BERIKUT :
1. Limbah cair
Limbah pabrik cair merupakan sisa-sisa produksi dari pabrik yang berbentuk cair.
Biasanya limbah pabrik cair ini akan dibuang langsung ke saluran air seperti
selokan, kali bahkan lautan. Limbah cair ini sifatnya ada yang berbahaya da nada
pula yang dapat dinetralisir secara tepat.

2. Limbah padat
Limbah padat merupakan buangan dari hasil-hasil industry yang tidak terpakai lagi
yang berbentuk padatan, lumpur maupun bubur yang berasal dari suatu proses
pengolahan , ataupun sampah yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan industry, serta
dari tempat-tempat umum.

3. Limbah gas
Limbah gas merupakan limbah yang yang disebabkan oleh sumber alami maupun
sebagai hasil aktivitas manusia yang berbentuk molekul-molekul gas dan pada
umumnya memberikan dampak yang buruk bagi kegidupan makhluk hidup yang
ada dibumi.

DAMPAK PENCEMARAN LIMBAH PABRIK

 Dampak bagi kesehatan


 Menyebabkan adanya sampah beracun
 Timbul penyakit yang menular dari rantai makanan
 Timbulnya penyakit jamur
 Menyebabkan penyakit kolera,diare,dan tifus
 Timbul sampah yang dapat menimbulkan penyakit yang berhubungan dengan tikus
 Timbul sampah yang akan menjadi tempat perkembangbiakan lalat sehingga mudah
menularkan infeksi

DAMPAK BAGI LINGKUNGAN

 Menurunnya kualitas lingkungan


 Menurunnya estetika atau nilai keindahan lingkungan
 Terhambatnya pengembangan Negara
 Membuat lingkungan kurang nyaman dan ditempati
 Membuat mkhluk hidup yang terkena pencemaran menjadi musnah atau mati
UPAYA MENGATASI PENCEMARAN LIMBAH PABRIK

 Mengupayakan pengelolahan limbah sebaik mungkin


 Tidak membuang limbah cari langsung ke sumber air
 Mengubur limbah-limbah yang bersifat organic
 Menggunakan kembali limbah-limbah pabrik yang masih bisa didaur ulang
 Menanam banyak pepohonan

6) STRUKTUR DAN PANDUAN MITIGASI BENCANA


perencanaan dalam Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Secara umum
perencanaan dalam penanggulangan bencana dilakukan pada setiap tahapan dalam
penyelenggaran penanggulangan bencana Dalam penyelenggaraan penanggulangan
bencana, agar setiap kegiatan dalam setiap tahapan dapat berjalan dengan terarah,
maka disusun suatu rencana yang spesifik pada setiap tahapan penyelenggaraan
penanggulangan bencana.
1.Pada tahap Prabencana dalam situasi tidak terjadi bencana,
dilakukan penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana (Disaster Management
Plan), yang merupakan rencana umum dan menyeluruh yang meliputi seluruh tahapan /
bidang kerja kebencanaan. Secara khusus untuk upaya pencegahan dan mitigasi
bencana tertentu terdapat rencana yang disebut rencana mitigasi misalnya Rencana
Mitigasi Bencana Banjir DKI Jakarta.
2. Pada tahap Prabencana dalam situasi terdapat potensi bencana dilakukan
penyusunan Rencana Kesiapsiagaan untuk menghadapi keadaan darurat yang
didasarkan atas skenario menghadapi bencana tertentu (single hazard) maka disusun
satu rencana yang disebut Rencana Kontinjensi (Contingency Plan).
3. Pada Saat Tangap Darurat dilakukan Rencana Operasi (Operational Plan) yang
merupakan operasionalisasi/aktivasi dari Rencana Kedaruratan atau Rencana
Kontinjensi yang telah disusun sebelumnya.
4. Pada Tahap Pemulihan dilakukan Penyusunan Rencana Pemulihan (Recovery Plan)
yang meliputi rencana rehabilitasi dan rekonstruksi yang dilakukan pada pasca
bencana. Sedangkan jika bencana belum terjadi, maka untuk mengantisipasi kejadian
bencana dimasa mendatang dilakukan penyusunan petunjuk /pedoman mekanisme
penanggulangan pasca bencana.Perencanaan penanggulangan bencana merupakan
bagian dari perencanaan pembangunan. Setiap rencana yang dihasilkan dalam
perencanaan ini merupakan program/kegiatan yang terkait dengan pencegahan,
mitigasi dan kesiapsiagaan yang dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP), Jangka Menengah.
Uraian Proses Perencanaan Penanggulangan Bencana Sebagaimana diuraikan di
atas bahwa langkah pertama adalah pengenalan bahaya / ancaman bencana yang
mengancam wilayah tersebut. Kemudian bahaya / ancaman tersebut di buat daftar dan
di disusun langkah-langkah / kegiatan untuk penangulangannya. Sebagai prinsip dasar
dalam melakukan Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana ini adalah
menerapkan paradigma pengelolaan risiko bencana secara holistik. Pada hakekatnya
bencana adalah sesuatu yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan. Pandangan ini
memberikan arahan bahwa bencana harus dikelola secara menyeluruh sejak sebelum,
pada saat dan setelah kejadian bencana.

MITIGASI STRUKTURAL & NON STRUKTURAL


Mitigasi structural adalah upaya meminimalkan bencana yang dilakukan melalui
pembangunan berbagai prasarana fisik dan menggunakan pendekatan teknologi.
Contohnya : pembuatan kanal khusus untuk pencegahan banjir,alat pendeteksi aktivitas
gunung berapi, bangunan yang bersifat tahan gempa, atau early warning system yang
digunakan untuk memprediksi terjadinya gelombang tsunami.

Mitigasi nonstructural adalah upaya mengurangi dampak bencana melalui pembuatan


kebijakan peraturan/perundang-undangan.
Contohnya : pembuatan suatu peraturan undang-undang penanggulangan benacan(UU-
PB)

Anda mungkin juga menyukai