Anda di halaman 1dari 13

1.

Tanah Longsor

Penyebab Terjadinya Tanah Longsor


Bencana tanah longsor tidak terjadi hanya begitu saja. Tentu saja bencana ini dapat terjadi
karena adaya berbagai faktor yang mendukung terjadinya bencana ini. Apa sajakah faktor- faktor
atau berbagai hal yang mendukung terjadinya bencana tanah longsor ini? Berikut ini merupakan
beberapa hal yang menyebabkan terjadinya tanah longsor:
a) Adanya erosi tanah atau pengikisan tanah akan sangat mendukung terjadinya tanah
longsor. Hal ini tentu saja akan membuat kepadatan tanah menjadi berkurang. Erosi tanah
ini bisasanya dilakukan oleh air sungai maupun akibat penggundulan hutan.
b) Selain struktur tanah, ternyata struktur batuan juga mempengaruhi terjadiya tanah longor.
Batuan endapan gunung berapi dan  batuan sedimen berukuran pasir dan campuran
kerikil umumnya kurag kuat sehingga mudah sekali untuk terjadi tanah longsor.
c) Hujan memang menjadi penyebab utama terjadinya tanah longsor. Ancaman terjadinya
tanah longsor ini biasanya mulai pada bulan November. Hal ini karena sebelumnya terjadi
musim kemarau yang akan mengakibatkan air di permukaan tanah menjadi menguap
dalam jumlah yang besar. Penguapan ini kemudian akan menyebabkan munculnya pori-
pori tanah dan juga retakan- retakan. Ketika hujan turun, air dengan cepat mengisi
retakan- retakan tersebut dan menjadikan tanah mengembang dengan cepat. Hal ini juga
akan menyebabkan air mengalami kejenuhan dalam waktu yang sangat singkat. Hal inilah
yang sangat memicu terjadinya tanah longsor, terutama di daerah- daerah yang tidak ada
pembentengnya sama sekali.
Akibat Terjadinya Tanah Longsor Bagi Manusia,
Terjadinya bencana tanah longsor memiliki dampak yang sangat besar terhadap kehidupan,
khususnya manusia. Bila tanah longsor itu terjadi pada wilayah yang memiliki kepadatan
penduduk yang tinggi, maka korban jiwa yang ditimbulkannya akan sangat besar, terutama
bencana tanah longsor yang terjadi secara tiba-tiba tanpa diawali adanya tanda-tanda akan
terjadinya tanah longsor. Adapun dampak yang ditimbulkan dengan terjadinya tanah longsor
terhadap kehidupan adalah sebagai berikut:

1) Bencana longsor banyak menelan korban jiwa.


2) Terjadinya kerusakan infrastruktur publik seperti jalan, jembatan dan sebagainya.
3) Kerusakan bangunan-bangunan seperti gedung perkantoran dan perumahan penduduk serta
sarana peribadatan.
4) Menyebabkan kerugian secara ekonomi, serta meninggalkan dampak secara sosial psikologi
bagi masyarakat.

Dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan akibat terjadinya tanah longsor adalah
sebagai berikut:
1) Terjadinya kerusakan lahan dan hilangnya vegetasi penutup lahan.
2) Terganggunya keseimbangan ekosistem.
3) Lahan menjadi kritis sehingga cadangan air bawah tanah menipis.
4) Terjadinya tanah longsor dapat menutup lahan yang lain seperti sawah, kebun dan lahan
produktif lainnya.

2. Banjir
Penyebab Terjadinya Banjir :

1. Adanya pendangkalan sungai karena sampah yang mengendap di dasar sungai. Pendangkalan
juga bisa disebabkan karena proses sedimentasi material- material hasil erosi tanah di bantaran
atau tepi sungai.
2. Letak suatu daerah yang lebih rendah dari permukaan laut. Daerah seperti dataran rendah
biasanya sering mengalami banjir rob akibat pasangnya air laut.
3. Penebangan hutan secara membabi buta sehingga tanah tidak mampu menahan air hujan dan
terjadilah banjir bandang.
4. Pebuatan tanggul yang tidak sesuai standar dan mudah jebol jika terkena arus air yang kuat.

Akibat Terjadinya Banjir Bagi Manusia :


1. Menimbulkan Kerugian Ekonomi
Banjir bisa mengakibatkan kerusakan rumah dan isi barang dalam rumah ataupun sarana prasarana umum
lainnya.Selain itu, masyarakat terdampak banjir juga akan sulit untuk bekerja selama banjir terjadi. Hal
ini tentu membuat masyarakat rugi dari sisi ekonomi.
2. Kesulitan Air Bersih
Melubernya air ke pemukiman juga membuat ketersediaan air bersih berkurang. Baik untuk minum atau
untuk kebutuhan sehari-hari lainnya. Biasanya, terdampak banjir hanya mengandalkan air isi ulang atau
subsidi bantuan air dari luar daerah banjir.
3. Menimbulkan Masalah Kesehatan
Air banjir yang kotor dan minimnya air bersih kerap menimbulkan masalah kesehatan. Misalnya
penyebaran wabah penyakit yang rentan terhadap anak-anak dan kaum lanjut usia.Hal ini terjadi karena
Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) tidak dilaksanakan dengan baik dan benar selama banjir
terjadi.Di Indonesia, penyakit demam berdarah adalah penyakit yang paling diwaspadai ketika musim
hujan tiba atau pasca banjir.Sementara untuk penyakit yang disebabkan oleh binatang pengerat,
leptospirosis adalah penyakit yang paling banyak ditemui.
Bakteri leptospira banyak ditemukan pada tikus. Penyebaran pada manusia terjadi bila urine tikus yang
mengandung leptospira mengkontaminasi air dan makanan serta mengenai kulit manusia.
4. Menimbulkan Korban Jiwa
Bencana banjir juga bisa menimbulkan korban jiwa. Baik karena terseret arus banjir atau karena luapan
air yang tidak dapat diprediksi.Korban jiwa juga bisa berasal dari korban banjir yang terkena penyakit
seperti yang telah disebutkan sebelumnya.Selain itu, tidak sedikit juga korban jiwa ini terjadi karena
penggunaan listrik atau peralatan elektronik di rumah yang sedang kebanjiran atau terkena sengatan listrik
yang berasal dari tiang listrik yang tidak dipadamkan sebelumnya oleh PLN.
5. Melumpuhkan Aktivitas Masyarakat
Tenggelamnya pemukiman karena banjir yang cukup besar mengharuskan masyarakat korban untuk
mengungsi ke tempat yang lebih aman.Pakaian seadanya dan tidak adanya tempat tinggal membuat
masyarakat menjadi sulit untuk melakukan aktivitas seperti biasa. Terlebih bencana banjir juga membuat
kesulitan dalam akses dan transportasi.
3. Gunung Meletus

Penyebab Terjadinya Gunung Meletus


Penyebab terjadinya gunung meletus yang pertama yaitu karena adanya peningkatan
kegempaan vulkanik. Gempa vulkanik adalah gempa bumi yang diakibatkan oleh aktivitas
vulkanisme. Gempa vulkanik juga dapat terjadi karena aktivitas magma di dalam gunung berapi.
Peningkatan kegempaan vulkanik ini bisa memicu gunung meletus jika terjadi berkali-kali.
Penyebab terjadinya gunung meletus yang kedua adalah karena pergerakan tektonik. Pergerakan
tektonik terjadi pada struktur lapisan bumi di bawah gunung. Gerakan lempeng ini, misalnya,
dapat menyebabkan meningkatnya tekanan pada dapur magma, dan pada akhirnya akan
membuat magma tersebut terdorong ke atas hingga berada tepat di bawah kawah.
Akibat Terjadinya Banjir Bagi Manusia :
Gunung berapi yang meletus tentu akan membawa material yang berbahaya bagi organisme yang
dilaluinya, Karena itu kewaspadaan mutlak diperlukan. Berikut ini hal negatif yang bisa terjadi
saat gunung meletus:

1. Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-macam gas
mulai dari Sulfur Dioksida atau SO2, gas Hidrogen sulfide atau H2S, No2 atau Nitrogen
Dioksida serta beberapa partike debu yang berpotensial meracuni makhluk hidup di
sekitarnya.
2. Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktivitas penduduk di
sekitar wilayah tersebut akan lumpuh termasuk kegiatan ekonomi.
3. Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu vulkanik panas
akan merusak permukiman warga.
4. Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak terbakar dan hal ini
berarti ekosistem alamiah hutan terancam.
5. Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan sejumlah
penyakit misalnya saja ISPA.
6. Desa yang menjadi titik wisata tentu akan mengalami kemandekan dengan adanya
letusan gunung berapi. Sebut saja Gunung Rinjani dan juga Gunung Merapi, kedua
gunung ini dalam kondisi normal merupakan salah satu destinasi wisata terbaik bagi
mereka wisatawan pecinta alam.
4. Kebakaran Hutan

Penyebab Terjadinya Kebakaran Hutan :


Kebakaran hutan juga merupakan salah satu bencana alam yang terjadi saat musim kemarau.
Penyebab utama kebakaran hutan adalah faktor alam seperti berikut :

1. Petir yang menyambar daerah hutan sehingga menyebabkan percikan api.


2. Adanya beberapa titik api karena kemarau yang panjang.
3. Adanya lelehan lava yang membakar hutan di sekitar gunung berapi.

Meski faktor utama penyebab kebakaran adalah faktor alam. Tapi beberapa tahun terakhir
ini kebakaran hutan sering di Indonesia terjadi karena ulah manusia. Ulah jahil manusia yang
paling sepele dan menyebabkan kebakaran hutan adalah membuang putung rokok sembarangan.
Putung rokok yang masih hidup akan tertiup angin. Angin membawa kadar oksigen yang cukup
besar sehingga percikan api pada putung rokok bisa berubah menjadi kobaran api. Hal itu
diperparah dengan keringnya tanah dan daun- daun akibat kemarau panjang.

Akibat Terjadinya Kebakaran Hutan Bagi Manusia :


Dampak yang ditimbulkan dari kebakaran liar antara lain:

1. Menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer. Kebakaran hutan


pada 1997 menimbulkan emisi / penyebaran sebanyak 2,6 miliar ton karbon dioksida ke
atmosfer (sumber majala Nature 2002). Sebagai perbandingan total emisi karbon
dioksida di seluruh dunia pada tahun tersebut adalah 6 miliar ton.
2. Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik karena kebakaran, terjebak asap
atau rusaknya habitat. Kebakaran juga dapat menyebabkan banyak spesies endemik/khas
di suatu daerah turut punah sebelum sempat dikenali/diteliti.
3. Musnahnya bahan baku industri perkayuan, mebel/furniture. Lebih jauh lagi hal ini dapat
mengakibatkan perusahaan perkayuan terpaksa ditutup karena kurangnya bahan baku
dan puluhan ribu pekerja menjadi penganggur/kehilangan pekerjaan.
4. Meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan
kanker paru-paru. Hal ini bisa menyebabkan kematian bagi penderita berusia lanjut dan
anak-anak. Polusi asap ini juga bisa menambah parah penyakit para penderita TBC/asma.
5. Gempa Bumi

Penyebab Terjadinya Gempa Bumi :

Gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan
lempengani yang bergerak ke satu arah atau bisa lebih. Semakin lama itu kian membesar dan
akhirna mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tiddapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.

Pergeseran lempeng bumi dapat mengakibatkan gempa bumi karena dalam peristiwa tersebut
disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar. Selain pergeseran lempeng bumi, gerak
lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga dapat mengakibatkan gempa bumi. Hal
tersebut dikarenakan saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan terbentuk lempeng
baru di antara keduanya. Lempeng baru yang terbentuk memiliki berat jenis yang jauh lebih kecil
dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang baru terbentuk tersebut akan mendapatkan
tekanan yang besar dari dua lempeng lama sehingga akan bergerak ke bawah dan menimbulkan
pelepasan energi yang juga besar. Terakhir adalah gerak lempeng yang saling t juga dapat
mengakibatkan gempa bumi. Pergerakan dua lempeng yang saling mendekat juga berdampak
pada terbentuknya gunung. Seperti yang terjadi pada gunung Evrest yang terus tumbuh tinggbat
gerak lempeng saling bertumpuk. Ilmu Pengetahuan Alam/Kementerian Pendidikan dan Gempa
Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang paling
parah biasanya tasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus
dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit Beberapa gempa
Bumi lain juga dapat terjadi dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala
akan mi (walaupun jarang) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar
rti Dam Karibia di Zambia, ang karena injeksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh, pada beberapa
Terakhir, gempa juga dapat peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan
memonitor tes rahas[senjata nuklir]] yang dilakukan pemerintmpa Bumi yang disebabkan oleh
manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
Akibat Gempa Bumi Bagi Manusia
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang sukar sekali untukdiramalkan kapan terjadinya,
berapa kekuatan gempanya, apakah gempa yangterjadi menimbulkan kerusakan harta benda dan
menimbulkan korban jiwa atautidak. Karena kesulitan dalam memprediksi gempa itu maka
apabila terjadi gempayang merusak (lebih dari 5 Slaka Richter) maka akan menimbulkan stress
danschok berat terhadap penduduk yang terkena gempa tersebut, sebab betapa tidaksetiap orang
di daerah gempa tersebut dalam sekejap waktu bisa kehilangansegala-galanya,
seperti kehilangan keluarga dan harta benda.Dilihat dari karakteristiknya ada dua penyebab
bahaya dari gempa bumi,yaitu pertama karena goyangan langsung dari getaran yang terjadi di
permukaanbumi, yang kedua karena terjadinya tsunami akibat getaran gempa di dalam lautyang
menyebabkan gelombang besar yang menghantam daratan pantai tempatpemukiman dan
aktifitas penduduk.Getaran gempa yang memiliki kekuatan gempa di atas 5 Skala
Richtermenyebabkan terjadinya getaran di permukaan bumi, getaran ini menggoyangbenda-
benda di atasnya seperti rumah-rumah, perabotan rumah, bangunan, tianglistrik, pohon dan
sebagainya. Bila benda-benda tersebut tidak kuat menahangetaran maka akan rubuh, tumbang,
terpelanting dan jatuh. Korban jiwa akanterjadi bila benda-benda tesebut menimpa orang-orang
yang berdekatan denganbenda-benda yang jatuh atau terpelanting karena gempa bumi. Fakta
empiris darisuatu gempa bumi dapat kita saksikan misalnya akibat dari gempa di
Yogyakarta(6,2 Skala Richter) dan Sumatera Barat (5,8 Skala Richter) memperlihatkanbanyak
rumah dan bangunan yang hancur, sarana dan prasarana umum rusakberat.Tsunami yang terjadi
setelah gema bumi di dasar laut menimbulkangelombang besar yang menghantam daratan
pantai. Fakta empirisnya dapat kitasaksikan setelah gempa bumi yang melanda Aceh dan
Sumatera Utara (8,9 SkalaRichter). Gelombang besar setinggi 10 meter menghantam kota
Banda Aceh, Lhokseumawe, Pulau Nias dan sekitarnya. Gelombang besar ini
meluluhlantahkanpemukiman penduduk, sarana-prasarana serta fasilitas umum yang
ada.Lingkungan di sini rusak berat dan hancur total. Ini merupakan kerusakanlingkungan akibat
gempa dan tsunami di Indonesia yang paling besar di abad 21.untuk memulihkan lingkungan
tersebut perlu pembangunan dan rehabilitasibertahun-tahun dengan dana yang tidak sedikit.
Demikian juga tsunami yangmelanda Pangandaran (Juni 2006) dalam hitungan menit sarana
dan prasaranapariwisata di daerah ini mengalami kehancuran, sehingga perlu waktu dan
danayang tidak sedikit untuk membangun kembali lingkungan hidup di daerah ini.

6. Tsunami

Penyebab Terjadinya Tsunami :

Tsunami adalah suatu perpindahan badan suatu air laut menuju daratan dengan jumlah yang
besar-besaran yang bisa disebabkan karena adanya perubahan permukaan laut secara vertikal
pada saat yang tiba-tiba. Penyebab tsunami adalah oleh adanya gempa bumi yang saat itu berada
di bawah laut, longsor bawah laut, letusan gunung berapi di bawah laut, atau hantaman meteor
yang terjadi di laut.
Akibat Tsunami Bagi Manusia :
Dampak tsunami bagi manusia 
1. banyak korban jiwa.
2. bangunan banyak yang rusak sehingga menyulitkan pemerintah untuk menata kembali.
3. negara banyak mengeluarkan uang untuk menata kembali kota atau daerah yang terkena
tsunami. 
4. Menambah tingkat kemiskinan apabila ada masyarakat korban bencana yang ditelantarkan

7. Angin Topan atau Angin Putting Beliung

Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung atau Angin Topan :


Angin puting beliung dapat terjadi karena adanya pertemuan antara udara panas dan udara
dingin, sehingga keduanya akan saling bentrok dan membentuk awan cumulonimbus  hingga
menjadi puting beliung. Suhu yang tinggi juga dapat menjadi penyebab terjadinya angin puting
beliung.
Selain itu, angin puting beliung dapat terjadi jika terjadi arus udara yang naik secara kuat di
dalam awan.

Akibat Angin Puting Beliung atau Angin Topan Bagi Manusia :


Berikut dampak-dampak yang bisa ditimbulkan oleh angin puting beliung yang bersifat merusak
seperti:

 Kerusakan pada rumah serta infrastruktur pada suatu daerah


 Dalam kasus puting beliung ada beberapa yang kasus yang menimbulkan korban jiwa
 Menimbulkan kerugian material
 Merusak kebun-kebun warga
 Menciptakan banyak puing-puing dari kerusakan materi serta sampah yang berserakan
 Dampak buruk dari angin puting beliung, dapat meluluhlantahkan tempat dengan area seluas 5
kilometer. Dalam hal ini rumah serta banyak tanaman akan hancur serta tumbang akibat diterjang
oleh angin puting beliung. Bukan hanya itu namun makhluk hidup juga bisa mati akibat
terlempar atau terbentur oleh benda-benda keras yang ikut masuk dalam pusaran angin.
8. Pemanasan Global

Penyebab Pemanasan Global :


Pemanasan global (global warming) adalah suatu peristiwa yang meningkatnya suhu
rata-rata dari atmosfer bumi, laut dan daratan bumi. Pemanasan global dapat terjadi
disebabkan karena efek timbal balik, efek rumah kaca, variasi matahari, dan lain-lain.
Pemanasan global (bahasa Inggris: global warming) (juga disebut perubahan
iklim atau krisis iklim[1]) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-
rata udara, atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Pada masa lalu telah terjadi periode
perubahan iklim, tetapi perubahan iklim pada saat ini jauh lebih cepat dan bukan karena
sebab-sebab alamiah.[2] Sebaliknya, perubahan iklim saat ini disebabkan oleh
pencemaran gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO2) dan metana.
Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, bensin, dan solar untuk produksi energi
menciptakan sebagian besar pencemaran ini. Beberapa penyebab tambahan lainnya
seperti praktik-praktik pertanian tertentu, proses industri, dan penggundulan hutan.
[3]
 Karena sifatnya yang transparan, gas rumah kaca dapat ditembus oleh sinar matahari
sehingga memanaskan permukaan Bumi. Namun ketika gelombang ultraviolet dari sinar
matahari diserap lalu dipancarkan kembali oleh permukaan bumi menjadi
radiasi inframerah, gas-gas rumah kaca tersebut menyerapnya, memerangkap panas di
sekitar permukaan bumi dan menyebabkan pemanasan global.

Akibat Pemanasan Global Bagi Manusia :

1. Dampak pemanasan global yang cukup sering dipublikasikan adalah mencairnya


gletser: Mencairnya gletser akan menciptakan banyak masalah bagi manusia dan hewan
yang hidup di bumi. Salah satunya adalah kenaikan permukaan laut. Seiring
meningkatnya pemanasan global, permukaan laut akan naik sehingga berpotensi
menyebabkan banjir.
2. Akibat pemanasan global yang kedua adalah terjadinya perubahan Iklim. Pola cuaca
yang tidak teratur telah mulai menunjukkan efek pemanasan global tersebut. Peningkatan
curah hujan dalam bentuk hujan telah diketahui di daerah kutub dan gurun.
Meningkatnya pemanasan global akan menyebabkan lebih banyak penguapan yang akan
menyebabkan lebih banyak hujan. Hewan dan tumbuhan tidak dapat dengan mudah
beradaptasi dengan peningkatan curah hujan. Tanaman dapat mati dan hewan dapat
bermigrasi ke area lain. Ini dapat menyebabkan seluruh ekosistem berubah secara total
dan cepat. Diluar kemampuan manusia untuk beradaptasi.
3. Meningkat dan meluasnya kekeringan. Meskipun mungkin adanya hujan dan banjir di
Savannah, kekeringan yang parah terjadi di bagian lain di dunia. Ketika suhu hangat,
keberadaan kekeringan telah meningkat di bagian barat Amerika Serikat. Kekeringan
juga menyebabkan terjadinya kebakaran hutan di Indonesia. Penguapan skala besar
menjadi penyebab utama kekeringan di banyak tempat, terutama Afrika. Kekeringan
yang berpoentsi menyebabkan gagal panen dapat menyebabkan malnutrisi.
4. Meluasnya penyakit. Karena suhu bumi menjadi lebih hangat, ini dapat mempengaruhi
kesehatan manusia dan meluasnya penyakit yang mereka hadapi. Dengan peningkatan
curah hujan, penyakit yang terbawa air cenderung menyebar, seperti penyakit malaria.
5. Meningkatnya frekuensi badai. Ketika suhu lautan naik, angin topan dan badai lainnya
cenderung menjadi lebih kuat. Dengan meningkatnya pemanasan global, air di laut
memanas yang akan memanaskan udara di sekitarnya sehingga menciptakan angin topan.

9. Kekeringan

1. Curah Hujan Rendah


Penyebab kekeringan yang pertama dan paling umum terjadi di Indonesia disebabkan oleh
perubahan iklim yang membuat hujan menjadi jarang turun. Rendahnya curah hujan tersebut
diakibatkan rendahnya tingkat produksi uap air dan awan. Apabila hujan yang turun sangat
sedikit, maka musim kemarau akan menjadi semakin lama dan kekeringan akan melanda.
2. Global Warming
Penyebab kekeringan berikutnya adalah global warming atau yang sering disebut pemanasan
secara global yang hampir terjadi di seluruh dunia. Penyebab dari timbulnya Global Warming
sangat beragam, mulai dari polusi kendaraan dan pabrik, hingga penggunaan berbagai zat kimia
berbahaya.
3. Minim Daerah Resapan
Alih fungsi lahan terbuka hijau yang digunakan sebagai bangunan tempat tinggal juga dapat
mempengaruhi kondisi dari cadangan air di tanah. Ketika tanah yang mampu menyerap air hujan
harus tertutup oleh beton, air tidak dapat meresap ke dalam tanah. Semakin sedikitnya cadangan
air dalam tanah akan memberi dampak buruk berupa bencana kekeringan.
4. Letak Geografis
Selain minim daerah resapan, kekeringan yang terjadi di Indonesia sedikit banyak juga
dipengaruhi oleh letak geografis Indonesia yang berada tepat di garis khatulistiwa yang diapit 2
benua dan 2 samudera. Indonesia secara geografis juga terletak di daerah “monsoon” yang
merupakan fenomena alam di mana sangat sering terjadi perubahan iklim secara ekstrem
disebabkan perubahan tekanan udara dari daratan.
Perubahan tersebut menyebabkan “jet steam effect” dari lautan yang menghempas daratan
dengan hawa panas. Hawa panas dan angin tersebut membuat banyak daerah yang awalnya
memiliki kandungan air, menjadi kering. Hal tersebut diperparah apabila musim kemarau tiba.
5. Kerusakan Hidrologis
Kerusakan hidrologis merupakan kerusakan fungsi dari wilayah hulu sungai karena waduk dan
pada bagian saluran irigasinya terisi sedimen dalam jumlah yang sangat besar. Akibatnya,
kapasitas dan daya tampung air akan berkurang sangat drastis dan hal tersebut akan memicu
timbulnya kekeringan saat datangnya musim kemarau.
Akibat Kekeringan Bagi Manusia :
Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Banyak Tanaman Mati
Dampak kekeringan yang pertama adalah banyaknya tanaman yang mati. Padahal kita semua
tahu bahwa tanaman merupakan salah satu sumber kehidupan bagi manusia. Ketika musim
kemarau datang, maka banyak tanaman mati karena tidak bisa mendapatkan sumber air untuk
hidup. Hanya ada beberapa tanaman saja yang bisa bertahan hidup, seperti pohon jati dan kaktus.
2. Meningkatnya Polusi
Dampak berikutnya ketika tanaman mati, maka polusi udara akan semakin merajalela. Hal
tersebut disebabkan tidak ada tanaman yang berfungsi sebagai agen yang memproses gas
karbondioksida untuk dijadikan oksigen bagi kehidupan manusia. Maka dari itu, kita harus
bersama-sama mencegah berbagai penyebab terjadinya kekeringan tersebut, agar kehidupan
dapat terus berjalan dan terhindar dari berbagai bencana.
3. Sumber Air Bersih Berkurang
Jika sumber air bersih berkurang, maka akan berdampak pada berkurangnya konsumsi air minum
yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Dan ketika hal tersebut terjadi, maka akan menyebabkan
dehidrasi. Kondisi tubuh yang dehidrasi sangat berbahaya jika terus-menerus dibiarkan. Salah
satunya dapat menyebabkan kematian, mengingat air memang menjadi kandungan yang penting
bagi tubuh untuk bertahan hidup.

10. Pasang Surut Air Laut

Penyebab Pasang Surut Air Laut


Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut. Penyebab pasang surut air laut adalah gaya tarik benda-benda
di langit, terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut bumi. Meskipun massa bulan jauh lebih
kecil dari massa matahari, tetapi karena jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat, maka pengaruh gaya
tarik bulan terhadap bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari. Gaya tarik bulan yang
memengaruhi pasang surut adalah 2,2 kali lebih besar daripada gaya tarik matahari (Triatmodjo, 1999).
Menurut Setiadi (1988), pasang surut adalah perubahan gerak relatif dari materi suatu planet, bintang dan
benda angkasa lainnya yang diakibatkan oleh aksi gravitasi benda-benda di luar materi itu berada. Gaya
pembangkit pasang surut adalah resultan dari gaya sentrifugal dan gaya gravitasi benda-benda luar
angkasa seperti bulan dan matahari, yang menjadi penyebab pasang surut air laut. Gaya sentrifugal
tercipta akibat revolusi bulan mengelilingi bumi yang arahnya menjauhi bulan serta setiap titik di
permukaan bumi besarnya sama. Sedangkan gaya gravitasi bulan akan di pengaruhi oleh jarak dari titik
dipermukaan bumi terhadap bulan.

Akibat Pasang Surut Air Laut Bagi Manusia :

1. Pendangkalan dermaga, Pasang dan surut air laut dapat menimbulkan dermaga akibat tanah yang
menumpuk karena tanah yang terkikis. Pendangkalan dermaga menyebabkan semua kapal tidak
dapat berlabuh.
2. Ikan yang terdampar di lautan bukan hanya ikan yang dapat dimanfaatkan untuk konsumsi dan
pangan, sebanyak 270 Paus terdampar di Pantai Barat Tasmania, Australia September 2020 lalu.
3. Gelombang pasang air laut juga dapa berisiko ombak besar bahkan tsunami.

Anda mungkin juga menyukai