Anda di halaman 1dari 6

6 Macam Macam Bencana Alam di Indonesia

beserta Gambarnya
Advertisement

Bumi yang semakin tua dan aktivitas manusia yang tidak menjaga lingkungan sering kali
menyebabkan terjadinya berbagai macam bencana alam. Indonesia sebagai negara kepulauan
yang terletak di daerah pertemuan tiga buah lempeng tektonik juga sering mengalami bencana
alam. Bencana alam sendiri merupakan peristiwa alam yang dapat membawa akibat sangat besar
bagi makhluk hidup pada umumnya, terutama bagi kehidupan manusia. Bencana alam tersebut
bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, baik di daratan maupun di lautan. Berikut adalah
macam- macam bencana alam di Indonesia.

1. Banjir
Setiap kali musim penghujan tiba, beberapa daerah di Indonesia menjadi langganan banjir.
Kenapa disebut langganan? Karena hampir setiap tahun daerah- daerah tertentu mengalami
banjir. Terutama di kota besar yang mempunyai sistem drainase yang buruk. Banjir sendiri ada
macam- macam jenisnya. Ada banjir air sungai, banjir rob dan juga banjir bandang. Penyebab
masing- masing banjir juga berbeda. Sebagian besar penyebabnya adalah aktivitas manusia yang
sering membuang sampah sembarang dan juga karena faktor alam. Penyebab lain terjadinya
banjir yakni :

Adanya pendangkalan sungai karena sampah yang mengendap di dasar sungai.


Pendangkalan juga bisa disebabkan karena proses sedimentasi material- material hasil
erosi tanah di bantaran atau tepi sungai.

Letak suatu daerah yang lebih rendah dari permukaan laut. Daerah seperti dataran rendah
biasanya sering mengalami banjir rob akibat pasangnya air laut.

Penebangan hutan secara membabi buta sehingga tanah tidak mampu menahan air hujan
dan terjadilah banjir bandang.
Pebuatan tanggul yang tidak sesuai standar dan mudah jebol jika terkena arus air yang

kuat. Dampak yang disebabkan oleh banjir


sangat merugikan karena menimbulkan berbagai kerusakan. Rumah- rumah penduduk
beserta perabotannya mengalami kerusakan karena terendam air. Lahan pertanian yang
terendam banjir juga mengalami gagal panen. Tak hanya itu, banjir juga sering kali
menimbulkan korban jiwa. Anak- anak dan orang tua yang tidak mahir berenang sering
kali terseret arus sehingga nyawanya tidak tertolong.

Begitu banyak kerugian yang diakibatkan oleh banjir. Sebisa mungkin kita harus berusaha
mencegah banjir dengan melakukan beberapa kegitan seperti membuang sampah pada
tempatnya, melakukan pengerukkan terhadap sungai- sungai yang dangkal dan melakukan
penanaman kembali hutan- hutan yang gundul (baca : Cara Mencegah Banjir).

2. Tanah Longsor

Bencana selain banjir yang sering terjadi saat


musim penghujan adalah tanah longsor. Tanah longsor ini adalah suatu bencana alam dimana
tanah yang berada pada posisi yang lebih tinggi jatuh atau turun ke bawah secara mendadak.
Longsor disebabkan karena struktur tanah yang lemah. Lemahnya struktur tanah dikarenakan
tidak adanya akar- akar pohon yang mengokohkan tanah. Selain itu, intensitas hujan yang tinggi
juga menjadi faktor penyebab tanah longsor.

Tanah yang longsor akan menimbun dan merusak apa saja yang ditimpanya. Longsor dapat
memutus jalan yang menghubungkan beberapa daerah. Jika longsor terjadi di daerah pemukiman
penduduk, maka sudah dipastikan tanah longsoran akan menimbun rumah- rumah penduduk. Tak
sedikit warga yang masih berada di dalam rumah juga ikut tertimbun (baca : Akibat Terjadinya
Tanah Longsor). Material longsoran berupa tanah yang jenuh akan air membuat proses evakuasi
menjadi sulit. Dibutuhkan alat- alat berat untuk melakukan evakuasi korban longsor.

Baca juga : Cara Mencegah Tanah Longsor

3. Gunung Meletus

Indonesia merupakan salah satu negara yang


memiliki banyak gunung berapi, sehingga bencana gunung meletus tidak lagi menjadi sesuatu
yang asing. Ketika gunung tengah meletus, maka semua material yang berada dalam perut bumi
akan dikeluarkan. Material tersebut mempunyai berbagai bentuk seperti lava, awan panas, debu
vulkanik, kerikil dan batu- batuan. Material- material tersebutlah yang merusak apa saja yang
dilewatinya dan menimbulkan berbagai kerugian (baca : Dampak Letusan Gunung Berapi).

Terjadinya gunung meletus saat ini sudah bisa diprediksi dengan melihat ciri- ciri gunung api
akan meletus. Prediksi tersebut sangat membantu mengurangi korban jiwa dan kerusakan akiba
gunung meletus. Ketika gunung akan meletus, maka warga di sekitar gunung akan diberi
peringatan dan dibantu dalam proses evakuasi. Warga di sekitar lereng gunung berapi seharusnya
mematuhi instruksi dari pemerintah daerah dan instansi yang berwenang agar proses evakuasi
berjalan dengan lancar.

Badan penanggulangan bencana biasanya akan menyediakan posko bencana alam, mendirikan
tenda- tenda bagi warga yang mengungsi dan juga mendirikan dapur- dapir umum untuk
memenuhi kebutuhan makan bagi pengungsi. Posko kesehatan juga didirikan dan akan melayani
warga selama terjadi bencana alam.

4. Kekeringan
Musim kemarau juga memiliki potensi bencana.
Bencana alam yang sering terjadi saat musim kemarau adalah kekeringan. Kekeringan
merupakan suatu bencana dimana ketersediaan air tidak mencukupi banyaknya air yang
dibutuhkan. Seperti yang kita tahu bahwa air merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup.
Ketika kekeringan melanda suatu daerah, penduduknya harus berjalan sejauh puluhan kilo meter
hanya untuk mendapatkan air guna keperluan sehari- hari.

Pemanfaatan sumber daya air meliputi semua bidang. Selain digunakan untuk konsumsi dan
kebutuhan sehari- hari, air juga dibutuhkan untuk sistem irigasi lahan pertanian. Jika air tidak
tersedia, maka lahan pertanian akan mengalami kekeringan dan berakhir dengan gagal panen.

Untuk mengatasi kekeringan diperlukan berbagai upaya. Salah satu upaya yang dapat kita
lakukan adalah konservasi sumber daya air, membuat waduk, membuta hujan buatan di daerah
yang kekeringan dan melakukan reboisasi. Reboisasi sangat diperlukan karena sumber air berada
dekat dengan hutan. Akar- akar pohin juga mampu membantu menahan air di dalam tanah. Jika
hutan dijaga kelestariannya, maka bencana kekeringan dapat dihindari.

Sponsors Link

5. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan juga merupakan salah satu bencana alam yang terjadi saat musim kemarau.
Penyebab utama kebakaran hutan adalah faktor alam seperti berikut :

Petir yang menyambar daerah hutan sehingga menyebabkan percikan api.

Adanya beberapa titik api karena kemarau yang panjang.

Adanya lelehan lava yang membakar hutan di sekitar gunung berapi.


Meski faktor utama penyebab kebakaran adalah
faktor alam. Tapi beberapa tahun terakhir ini kebakaran hutan sering di Indonesia terjadi karena
ulah manusia. Ulah jahil manusia yang paling sepele dan menyebabkan kebakaran hutan adalah
membuang putung rokok sembarangan. Putung rokok yang masih hidup akan tertiup angin.
Angin membawa kadar oksigen yang cukup besar sehingga percikan api pada putung rokok bisa
berubah menjadi kobaran api. Hal itu diperparah dengan keringnya tanah dan daun- daun akibat
kemarau panjang.

Manusia yang semakin rakus juga sering membakar hutan dengan sengaja. Mereka membakar
hutan untuk membuka lahan baru yang akan dijadikan perkebunan atau lahan pertanian.
Kebakaran hutan ini sangat merugikan, tidak hanya bagi manusia tetapi juga bagi hewan- hewan
penghuni hutan. Binatang liar kehilangan hutan sebagai tempat tinggal mereka. Hewan- hewan
yang terjebak dalam kobaran api juga akan mati karena terbakar ataupun kehabisan oksigen.

Dampak kebakaran hutan yang lain adalah timbulnya bencana kabut asap. Hampir setiap tahun
bencana kabut asap ini melanda Provinsi Sumatera. Bahkan negara tetangga juga terkena
dampaknya. Kabut asap akibat kebakaran hutan dapat menimbulkan berbagai penyakit
pernapasan dan iritasi mata. Aktivitas warga yang terkena dampak bencana asap juga pasti akan
terganggu karena jarak pandang menjadi berkurang. Dengan mengetahui berbagai dampak
tersebut, manusia diharapkan mampu melakukan pencegahan kebakaran hutan.

Sponsors Link

6. Gempa Bumi

Gempa bumi termasuk salah satu bencana alam


yang sangat sering terjadi di Indonesia. Baru baru ini terjadi bencana gempa bumi di Pidji Jaya,
Aceh. Getaran yang terjadi saat gempa mengakibatkan kerusakan dari intensitas ringan sampai
intensitas berat. Contoh kerusakan ringan akibat gempa bumi adalah jatuhnya genteng- genteng
rumah dan juga perabotan di dalam rumah. Sedangkan contoh kerusakan berat seperti robohnya
dinding bangunan, runtuhnya jembatan dan gedung- gedung bertingkat, serta retaknya aspal di
jalan raya.

Indonesia memiliki suatu badan yang disingkat BMKG. BMKG bertugas melakukan pencatatan
gempa dan memperingatkan terjadinya tsunami akibat gempa. Terdapat beberapa alat pendeteksi
gempa bumi seperti seismometer dan seismograf yang terpasang di seluruh Indonesia. Dengan
alat- alat tersebut lokasi titik pusat gempa dan besaran gempa bisa diketahui dengan mudah
sehingga mengurangi kepanikan masyarakat.

Diperlukan pelatihan dan cara melakukan mitigasi gempa bumi bagi masyarakat yang tinggal di
daerah yang sering mengalami gempa. Saat terjadi gempa, hal pertama adalah tidak boleh panik.
Warga harus berlindung di bawah meja dan menjauhi hal- hal yang menyebabkan luka seperti
kaca yang bisa pecah, benda bergantung yang bisa jatuh dan menghindari pipa gas. Ketika
berada di luar ruangan, seseorang harus menghindari dinding, pohon atau bangunan yang bisa
saja runtuh kapan saja. Setelah terjadi gempa, segera dapat informasi seputar pusat gempa dan
bersiaga jika terjadi gempa susulan.

Anda mungkin juga menyukai