Anda di halaman 1dari 11

KLIPING

KERUSAKAN LINGKUNGAN

Nama : Afika Tri Yasmin

Kelas : 4C

Sekolah : SDN 005 B.U.


 Banjir

Bencana banjir tidak bisa di prediksi kapan terjadi, namun saat curah hujan tinggi
biasanya sering menimbulkan bencna banjir. Bencana banjir bisa merugikan banyak
orang sebab banjir bisa memberikan berbagai dampak, baik kesehatan ataupun
terhadap lingkungan. Banjir yang terjadi umumnya bisa menimbulkan masalah
kesehatan, masalah kesehatan yang terjadi biasanya masyarakat yang terkena dampak
banjir akan terkena berbagai macam penyakit. Selain itu bencana banjir juga bisa
menyebabkan kerusakan infrastruktur dan tentu hal ini akan semakin merugikan. Oleh
sebab itu penting bagi kita untuk mencegah terjadinya banjir. Banjir juga akan
berdampak terhdap lingkungan, tidak sedikit masalah lingkungan yang timbul akibat
terjadinya banjir.
Bencana banjir memiliki dampak negatf terhadap lingkungan yaitu :
1. Kerusakan sarana dan prasarana
Bencana banjir bisa menimbulkan kerusakan sarana dan prasarana, karena
banjir yang menerjang bisa merusak rumah penduduk, gedung, kendaraan dan
juga merusak fasilitas sosial.
2. Melumpuhkan jalur transportasi
Banjir yang meluap hingga di jalanan dapat menimbulkan masalah, salah
satunya adalah lumpuhnya jalur transportasi. Sehingga warga baik pejalan kaki
ataupun pengguna kendaraan tidak bisa melewati dan tentu hal ini akan
menimbulkan kerugian.
3. Pencemaran Lingkungan
Luapan air karena banjir akan membuat lingkungan menjadi kotor dan tidak
sedikit sampah yang berserakan tentu hal ini akan mencemari lingkungan dan
juga menimbulkan berbagai macam penyakit.
4. Pemicu Tanah Longsor
Semakin deras hujan turun maka semakin tinggi air banjir yang menyebabkan
tanah dan jalanan terkikis dan dapat menjadi longsor.

Sebgai salah satu bencana yang paling sering terjadi saat musim hujan berlangsung,
banjir harus mendapatkan perhatian khusus. hal ini dilakukan agar penyebaran penyakit
yang terbawa oleh banjir dapat lebih diminimalisir, selain itu juga agar berbagai aktivitas
masyarakat tidak terganggu akibat banjir yang selalu datang saat hujan terjadi.
Adapun cara terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan tindakan
pencegahan sebelum hujan datang dan banjir terjadi. Berikut ini adalah beberapa cara
mencegah banjir yang harus dilakukan untuk meminimalisir potensi banjir, diantaranya
adalah:
1. Menjaga lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah ke selokan
maupun sungai yang dapat menyebabkan terhambatnya saluran air.
2. Menghindari mendirikan bangunan di pinggiran sungai, selain hal ini bisa
menjadi penyebab banjir, mendirikan hunian di pinggiran sungai akan membuat
tidak teraturnya tatanan masyarakat.
3. Hindari penebangan hutan secara liar dan terapkan program tebang pilih serta
reboisasi untuk membuat regenerasi hutan terus berlanjut dan tidak
menyebabkan hutan gundul.
4. Rutin membersihkan saluran air yang dilakukan secara bergotong royong dalam
waktu yang berkala, sehingga kebersihan dan kelancaran aliran sungai dapat
tetap terjaga dan meminimalisir potensi banjir.
Dengan menerapkan beberapa hal diatas, diharapkan dapat meminimalisir potensi
banjir di beberapa daerah di Indonesia yang tergolong sebagai daerah rawan banjir.
Tetap terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta bersegera dalam melakukan
pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat yang tidak terdampak apabila terjadi
cedera saat banjir terjadi maupun saat melakukan evakuasi, agar bisa mendapatkan
penanganan sedini mungkin dari petugas kesehatan.

 Tanah Longsor

Peristiwa ini sering terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung sangat cepat, sehingga
masyarakat yang berada di sekitar lokasi tidak memiliki cukup banyak waktu untuk
menyelamatkan diri. Selain di pegunungan, tanah longsor juga sering terjadi di lahan
persawahan atau lahan yang memiliki genangan di lereng yang terjal. Salah satu
penyebab terjadinya longsor adalah karena curah hujan yang cukup tinggi, sehingga
mengurangi kekuatan tanah dalam menahan air. Alhasil, tanah menjadi lembek dan
mudah jatuh ke bawah.
Tanah longsor juga diartikan sebagai perpindahan material yang membentuk lereng
akibat air yang meresap ke sela-sela tanah hingga menambah bobot tanah. Terjadinya
tanah longsor dapat ditandai dengan beberapa ciri berikut:
● Terjadi di kawasan lereng, bukit, dan pegunungan dengan kemiringan di atas 20
derajat.
● Lapisan tanah cenderung tebal di atas cenderung.
● Sistem tata guna lahan dan tata kelola air yang buruk.
● Lereng dalam kondisi gundul atau terbuka akibat masifnya penebangan pohon.
● Terjadinya retakan di atas tebing.
Dampak Tanah Longsor bagi Lingkungan
Sebagai salah satu bencana alam, sudah pasti tanah longsor memberikan dampak
besar bagi lingkungan. Dampak tersebut cenderung ke arah negatif dan bersifat
merugikan lingkungan. Beberapa dampak tanah longsor yakni sebagai berikut:
● Lahan menjadi rusak dan vegetasi penutup lahan hilang.
● Kondisi lahan menjadi kritis yang menyebabkan langkanya cadangan air bawah
tanah.
● Keseimbangan ekosistem menjadi terganggu.
● Jatuhnya korban jiwa.
● Negara mengalami kerugian akibat infastruktur yang rusak dan tertimbun tanah
lonsor.
● Harga tanah di desa setempat menjadi semakin menurun.
● Perekonomian terhambat, terutama bagi wilayah yg terdampak bencana.
Inilah sebabnya perlu dilakukan upaya dan strategi penanggulangan tanah longsor
antara lain adalah dengan:
1. Menghindari pembangunan pemukiman di daerah dibawah lereng yang rawan terjadi
tanah longsor.
2. Mengurangi tingkat keterjangan lereng dengan pengolahan lahan terasering di
kawasan lereng.
3. Menjaga drainese lereng yang baik untuk menghindarkan air mengalir dari dalam
lereng keluar lereng.
4. Pembuatan bangunan penahan supaya tidak terjadi pergerakan tanah penyebab
longsor.
5. Penanaman pohon yang mempunyai perakaran yang dalam dan jarak tanam yang
tidak terlalu rapat diantaranya di seling-selingi tanaman pendek yang bisa menjaga
drainase air.
6. Relokasi daerah rawan longsor, meskipun butuh dana besar ini adalah upaya penting
yang harus dilakukan pemerintah ketika ancaman bencana bisa merenggut nyawa dan
kerugian yang besar.
7. Warning system atau teknologi peringatan bencana longsor dengan menciptkan alat-
alat pendeteksi pergerakan tanah yang berisiko akan longsor di daerah-dareh longsor.
Peringatan sebelum longsor bisa dilakukan kepada warga untuk melakukan tindakan
mitigasi bencana.
Upaya penanggulangan tanah longsor seperti halnya banjir, harus terintegrasi antara
tindakan masyarakat yang bermukim di area rawan longsor dengan pemerintah
setempat.

 Kebakaran Hutan

Dengan banyaknya jumlah hutan di Indonesia, maka Karhutla atau Kebakaran Hutan
dan Lahan secara alami maupun ulah tangan manusia adalah kondisi yang tidak dapat
dihindarkan. Sehingga dengan demikian, kesadaran bersama terhadap pentingnya
menjaga hutan adalah hal yang perlu ditanamkan kepada seluruh masyarakat agar
potensi Karhutla dapat diminimalisir.
Karhutla sangat perlu mendapatkan perhatian dan penanganan sedini mungkin, karena
dampak yang ditimbulkan tidak hanya dapat mengganggu kesehatan masyarakat yang
hidup disekitar lokasi, namun juga berdampak secara terhadap ekologis dan kerusakan
lingkungan.
Dampak Karhutla Terhadap Lingkungan
Berikut ini adalah beberapa dampak kebakaran hutan terhadap ekologis dan kerusakan
lingkungan, diantaranya adalah:
1. Terjadinya erosi akibat musnahnya hutan dengan tanamannya akibat kebakaran
hutan.
2. Meningkatnya potensi bencana alam, dengan terganggunya ekologi hutan akibat
kebakaran akan meningkatkan potensi beberapa bencana alam lain seperti
longsor, banjir hingga kekeringan.
3. Hilangnya beberapa spesies akibat terbakarnya berbagai spesies endemik flora
maupun fauna.
4. Terjadinya pemanasan global akibat asap dan gas karbon dioksida (CO2) yang
dikeluarkan, selain itu juga akan menurunkan kemampuan hutan sebagai
penyimpan karbon.
5. Sedimentasi sungai akibat debu dan sisa pembakaran yang terbawa erosi yang
mengendap, sehingga menyebabkan pendangkalan.
Keberadaan hutan sangat diperlukan oleh masyarakat secara umum, sehinnga
kelestarian hutan merupakan tanggung jawab bersama dan perlu mendapatkan
perhatian khusus.
Adapun upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan yakni:
1. Penyuluhan kebakaran hutan di setiap desa sekitar kawasan hutan.
2. Melakukan upaya berupa pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca
kebakaran hutan dan lahan.
3. Tidak melakukan pembukaan lahan atau penyiapan lahan penanaman dengan
cara membakar.
4. Tidak meninggalkan bekas api unggun dalam keadaan bara api yang masih
menyala.
5. Tidak membuang puntung rokok di hutan.
6. Tidak menebang pohon sembarangan.
7. Tidak membuang sampah sembarangan.
8. Hindari membakar sampah di lahan atau hutan terutama saat angin kencang.
9. Setelah selesai melakukan pembakaran, pastikan api benar-benar sudah padam
sebelum meninggalkan lokasi pembakaran.
Bagi masyarakat yang saat ini tengah terdampak kebakaran hutan, segera melakukan
evakuasi ke lokasi yang lebih aman dan segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas
kesehatan terdekat apabila mengalami gejala penyakit atau sesak napas akibat
paparan asap kebakaran hutan, agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini
mungkin dari petugas kesehatan.

 Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan suatu bencana yang merusak abaik ekosistem alam maupun
membahayakan jiwa manusia. Melihat kondisi gempa bumi yang tidak bisa diprediksi,
maka penting bagi masyarakat untuk mengetahui cara bertahan dari dan meminimalisir
potensi dampak negatif yang ditimbulkan akibat gempa bumi. Namun demikian, perlu
diketahui bahwa bencana gempa bumi juga memiliki dampak positif. Dampak positif
dari gempa bumi sering tidak menjadi sorotan mengingat dampak yang ditimbulkan
sangat besar dan mempengaruhi kerusakan lingkungan.
Dampak negatif dari gempa bumi
Dengan kekuatan yang cukup besar, gempa Bumi dapat menimbulkan beberapa
dampak bagi masyarakat. Berikut adalah dampak terjadinya gempa bumi.
1. Dampak fisik
 Bangunan yang roboh atau hancur
 Tanah longsor
 Jatuhnya korban jiwa
 Permukaan tanah menjadi retak dan jalanan terputus
 Banjir karena rusaknya tanggul
 Gempa dasar laut dapat menyebabkan tsunami
2. Dampak sosial
 Menghilangkan banyak harta benda akibat rumah yang hancur
 Kelaparan
 Menimbulkan penyakit
 Kerusakan yang besar dapat melumpuhkan kegiatan ekonomi, politik, dan lain-
lain.
Dampak positir dari gempa
Berikut ini adalah beberapa dampak positif gempa bumi yang perlu diketahui oleh
masyarakat, diantaranya adalah sebagai berikut:
 Gempa bumi yang terjadi akan membuat mineral dan batu mulia naik ke
permukaan, sehingga akan lebih memudahkan untuk ditambang.
 Gempa bumi mampu membuat daratan-daratan baru dan juga pelebaran pantai
 Meningkatkan kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi bencana
kedepannya.
 Memicu para ilmuwan untuk melakukan penciptaan terhadap tekhnologi-
tekhnologi baru yang bisa meminimalisir kemungkinan terjadinya bencana alam
selanjutnya.
Beberapa dampak positif dari gempa diatas, bukan berarti membuat kita
menurunkan kewaspadaan dalam menghadapi bencana. Tetap terapkan sikap
waspada dan bersegera untuk melakukan evakuasi ke tempat yang aman sesuai
dengan arahan dari pihak yang berwenang.
Hal-hal yang harus dilakukan setelah terjadi gempa bumi adalah:
• Ketika gempa berhenti , pastikan keadaan aman sebelum keluar dari bangunan
• Waspada terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi
• Perhatikan kondisi reruntuhan di sekitar anda. Berikan pertolongan apabila terlihat
ada orang yang terjebak dalam reruntuhan. UTAMAKAN KESELAMATAN ANDA
SEBELUM MENOLONG ORANG LAIN.
• Waspada terhadap kebocoran gas atau percikan api yang mungkin bisa
menyebabkan bencana lanjutan kebakaran
• Apabila akan kembali ke rumah, perhatikan dengan sungguh-sungguh kerusakan
bangunan rumah akbat gempa; juga kerusakan aliran listrik, pipa air dan gas.
Lakukan perbaikan dan renovasi setelah keadaan benar-benar aman.
• Terus ikuti perkembangan informasi mengenai keadaan paska gempa bumi dari
media dan petugas di sekitar anda.
 Gunung Meletus
Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam
perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma adalah cairan
pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni
diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut
lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi
yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau
lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km. Tidak semua
gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung
berapi aktif.
Adapun Dampak positif bencana gunung meletus untuk lingkungan
1. Tanah di sekitar letusan gunung menjadi lebih subur
2. Menghasilkan energi panas dari Bumi yang berguna untuk pembangkit tenaga
listrik.
3. Menghasilkan sumber mata air untuk pertanian, peternakan, dan kebutuhan
hidup lainnya.
4. Menghasilkan batu dan pasir berkualitas baik dan bisa dimanfaatkan untuk
membuat bangunan.
5. Menghasilkan sumber mineral, seperti belerang, zeolit, dan lain-lain.
6. Menghasilkan sumber air panas yang bisa dimanfaatkan untuk kesehatan kulit
manusia.
Dampak negatif bencana gunung meletus untuk lingkungan
1. Lahar panas bisa menyebabkan kebakaran hutan, dan mengancam makhluk
hidup yang ada di dalamnya. Termasuk tumbuhan dan hewan
2. Awan panas dan guguran material letusan gunung bisa membahayakan
lingkungan
3. Terjadinya polusi udara karena zat beracun yang terkandung di dalam material
letusan
4. Perairan bisa tercemar oleh abu vulkanik dan material letusan lainnya.
5. Kemunculan penyakit kulit, pernapasan, dan lain-lain akibat material letusan
gunung berapi.

Hal yang Harus Dilakukan saat Erupsi Gunung Api


Berikut ini adalah 7 hal yang harus dilakukan oleh setiap masyarakat saat terjadi erupsi
gunung api, diantaranya adalah:
1. Tidak berada di lokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan
2. Tidak berada di lembah atau daerah aliran sungai.
3. Hindari tempat terbuka dan lindungi diri dari abu letusan gunung apii.
4. Jangan lupa untuk selalu menggunakan kacamata pelindung untuk melindungi
penglihatan.
5. Hindari penggunaan lensa kontak.
6. Gunakan pakaian tertutup yang dapat melindungi tubuh seperti baju lengan
panjang celana panjang dan juga topi.
7. Untuk menghindari abu vulkanik yang masuk ke dalam tubuh, Jangan lupa untuk
tetap menggunakan masker atau Kain basah untuk menutup mulut dan hidung.
Setelah mengetahui apa yang harus dilakukan saat erupsi gunung api pada poin di
atas, diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik oleh setiap masyarakat yang
terdampak erupsi gunung api, sehingga korban akibat paparan atau dampak erupsi
gunung api dapat lebih diminimalisir.
Apabila mengalami luka selama masa evakuasi, Segera lakukan pemeriksaan ke
fasilitas kesehatan terdekat yang tidak terdampak agar bisa segera mendapatkan
penanganan sedini mungkin dari petugas kesehatan.
Tidak lupa untuk tetap terapkan perilaku hidup bersih dan sehat selama berada di
posko pengungsian untuk menghindari potensi paparan penyakit ditengah para
pengungsi.

Anda mungkin juga menyukai