LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN
Tanah longsor merupakan jenis gerakan tanah. Tanah longsor sendiri
merupakan gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan Semakin
curam ketinggian lereng suatu kawasan, semakin besar pula kemungkinan terjadi
longsor. Longsor terjadi saat lapisan bumi paling atas dan bebatuan terlepas dari
bagian utama gunung atau bukit. Pada dasarnya sebagian besar wilayah di
Indonesia merupakan daerah perbukitan atau pegunungan yang membentuk lahan
miring. Lahan atau lereng yang kemiringannya melampaui 20 umumnya berbakat
untuk bergerak atau longsor, Tapi tidak selalu lereng atau lahan yang miring
berpotensi untuk longsor.
B. PENYEBAB
Secara garis besar faktor penyebab tanah longsor sebagai berikut.
1) Faktor alam
Kondisi geologi antara lain batuan lapuk, kemiringan lapisan tanah, gempa
bumi dan letusan gunung api.
2) Faktor manusia
C. TANDA-TANDA
Para ilmuwan mengkategorikan bencana tanah longsor sebagai salah satu
bencana geologi yang paling bisa diperkirakan Ada tiga tanda untuk memantau
kemungkinan terjadinya tanah longsor yaitu
Kejadian longsor di satu tempat menjadi pertanda kawasan tanah longsor lebih
luas lagi.
D. AKIBAT
Di daerah yang terjal, kecepatan luncuran tanah longsor dapat mencapai 75
km/jam sehingga sulit bagi seseorang untuk menyelamatkan diri. Itulah
sebabnya ketika tanah longsor terjadi, banyak rumah dan penduduk, binatang,
fasilitas umum yang tertimbun longsoran. Bencana ini pun banyak memakan
korban jiwa.
E. PENANGGULANGAN
Usaha mitigasi bencana tanah longsor berarti segala usaha untuk
meminimalkan akabat terjadinya tanah longsor. Langkah-langkah yang dilakukan
untuk menekan bahaya tanah longsor dibagi menjadi tiga. yaitu:
1. Tahap awal atau tahap preventif
Tahap awal dalam upaya meminimalkan kerugian akibat bencana tanah
longsor adalah sebagai berikut
Menghindari membuat sawah baru dan kolam pada lereng yang terjang
karena air yang digunakan akan memengaruhi sifat fisik lereng. Lereng
menjadi lembek dan gembur sehingga tanah mudah bergerak.
2. Tahap bencana
Usaha yang perlu dilakukan ketika suatu daerah terkena bencana tanah
longsor antara lain berikut ini
3. Tahap pasca-bencana
Setelah bencana tanah longsor terjadi, bukan berarti permasalahan selesai,
tetapi masih ada tahapan yang perlu dilakukan untuk mengurangi jumlah
kerugian, yaitu:
F. PENCEGAHAN
Pemerintah berulang kali mengingatkan masyarakat agas selalu waspada
terhadap tanah longsor apalagi pada daerah-daerah yang diidentifikasi rawan
longsor, namun keterbatasan warga terhadap kepemilikan fasilitas tidak memadai
sehingga warga memilih untuk tetap bermukim ditempat-tempat yang rawan
terjadi longsor, namun ada beberapa kiat agar dapat terhindar dari bencana
longsor, diantaranya ialah :
DAFTAR PUSTAKA
1. Bachri, Moch. 2006. Geologi Lingkungan. Malang: CV. Aksara
2. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. 2005. Pengenalan
Gerakan Tanah. Jakarta: Mancamedia.