Anda di halaman 1dari 2

Faktor Kerusakan Ekologi di Daerah Aliran Sungai Menjadi Penyebab Banjir

Bencana alam seperti banjir dan longsor merupakan bencana yang sering kali melanda wilayah
Indonesia. Bencana banjir menjadi permasalahan setiap daerah di Indonesia. Hal tersebut karena
saat musim hujan bencana ini sering terjadi. Banyak faktor yang menyebabkan bencana banjir
dan longsor terjadi, bukan hanya faktor alam namum faktor manusia juga kian memperparah
bencana ini. Banjir dan longsor yang semakin meluas umumnya terjadi karena adanya kerusakan
ekologis di daerah Aliran sungai (DAS), kerusakan ini yang membuat bencana banjir dan longsor
semakin parah. Dibeberapa daerah seperti di Jawa Barat, bencana banjir dan longsor terjadi
karena rusaknya daerah aliran sungai. Sehingga saat musim hujan, air meluap dan menyebabkan
banjir besar. Kerusakan ekologis terjadi di daerah aliran sungai (DAS) di hulu, biasanya terjadi
karena banyak alih fungsi lahan di kawasan tersebut. Selain itu semakin banyak nya penebangan
liar ikut memperparah kondisi ini. Faktor curah hujan yang tinggi adalah pemicu namun
rusaknya DAS menjadi penyebab bencana ini semakin besar. Semakin banyak nya yang
mendirikan bangunan di bantaran sungai dan kurang nya kesadaran masyarakat yang masih
membuang sampah disungai hanya akan memperparah kondisi ini, karena bukan tidak mungkin,
saat memasuki musim hujan, bencana banjir dan longsor menajdi ancaman dan tentu ini akan
merugikan semua pihak termasuk masyarakat. Penataan di wilayah hulu dan daerah aliran sungai
masih belum efektif karena saat ini masih banyak yang membuka peluang alih fungsi kawasan
konservasi. Harusnya daerah tersebut merupakan kawasan hijau yang banyak pepohonan karena
untuk resapan air. Namun saat ini sudah semakin banyak yang mendirikan bangunan sehingga
kerusakan ekologis menjadi penyebab utama terjadinya bencana banjir dan tanah longsor.

Ada berbagai dampak bencana banjir yang bisa menimpa setiap keluarga. Apa saja dampak
tersebut? Berikut 5 di antaranya yang perlu diketahui!

Masalah Kesehatan

Ketika air kotor dalam jumlah banyak menggenang, masalah kesehatan pun tidak dapat
dihindari. Beragam wabah gangguan kesehatan lebih mudah menyebar dan menyerang siapa
saja, khususnya kaum lanjut usia dan anak-anak.

Kerugian Ekonomi

Terjadinya kerusakan pada rumah dan barang-barang yang ada di dalamnya ternyata
menimbulkan kerugian ekonomi. Di beberapa daerah yang merupakan tempat strategis bahkan
bisa memperlambat perputaran roda ekonomi.

Sulitnya Air Bersih

Apabila banjir datang, jumlah air bersih pun otomatis berkurang. Padahal air bersih sangat
dibutuhkan dalam keadaan seperti ini.
Aktivitas Warga Terhambat

Terhambatnya aktivitas warga menjadi hasil lain yang mungkin paling terasa saat kondisi ini
melanda. Dampak banjir bagi masyarakat yang paling sederhana adalah terendamnya rumah
sehingga membuat mereka harus melakukan penanganan terlebih dahulu sebelum beraktivitas.

Muncul Korban Jiwa

Adapun dampak negatif banjir yang paling parah, yakni munculnya korban jiwa. Hadirnya
korban sebagai dampak banjir bandang sering kali dikarenakan terseret arus atau luapan air yang
tak terprediksikan.

Upaya mengatasi banjir

Rajin Membersihkan Saluran Air

Perbaikan dan pembersihan saluran air tentu harus ada. Di wilayah tertentu bisa diadakan secara
gotong royong. Penjagaan ini harus dilakukan secara terus menerus dengan waktu berkala. Hal
ini bertujuan agar saat terjadi hujan deras, tidak menimbulkan saluran air mampet yang justru
berpotensi pada hadirnya banjir.

1. Menjaga Lingkungan Sekitar

Yang utama adalah menjaga lingkungan sungai atau selokan, sungai sebaiknya dipelihara dengan
baik. Jangan membuang sampah ke selokan. Sungai atau selokan jangan dijadikan tempat
pembuangan sampah. Kuncinya, selalu jaga kebersihan lingkungan.

2. Hindari Membuat Rumah di Pinggiran Sungai

Saat ini semakin banyak warga yang membangun rumah di pinggir sungai, ada baiknya
pinggiran sungai jangan di jadikan rumah penduduk karena menyebabkan banjir dan tatanan
masyarakat tidak teratur.

3. Reboisasi dan Tebang Pilih

Pohon yang telah ditebang sebaiknya ada penggantinya. Menebang pohon yang telah berkayu
kemudian ditanam kembali tunas pohon yang baru. Hal ini ditujukan untuk regenerasi hutan
dengan tujuan hutan tidak menjadi gundul.

Anda mungkin juga menyukai