Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rahmat Novtriandi

NPM : 1804106010055

KARAKTERISTIK KERUSAKAN LINGKUNGAN DAN PERUBAHAN


IKLIM

A. Karekteristik Kerusakan Lingkungan


Kerusakan lingkungan hidup dapat diartikan sebagai proses deteriorasi atau
penurunan mutu (kemunduran) lingkungan. Kerusakan lingkungan dapat terjadi karena
diakibatkan oleh faktor peristiwa alam, dan faktor ulah manusia.
Letusan gunung berapi, banjir, abrasi, tanah longsor, angin puting beliung, gempa
bumi, dan tsunami merupakan beberapa contoh bencana alam yang dapat merusak
lingkungan hidup. Kerusakan ini terjadi secara alami tanpa campur tangan atau peranan
manusia. Deteriorasi lingkungan ini ditandai dengan hilangnya sumber daya tanah, air,
udara, punahnya flora dan fauna liar, dan kerusakan ekosistem.
Berikut ini beberapa bencana alam yang dapat merusak lingkungan hidup.
1. Banjir
 Kontaminasi air tanah dan permukaan karena tererosi aliran air.
 Hilangnya tanah lapisan atas karena drainase cepat atau limpasan permukaan.
 Perusakan habitat dan ekosistem (misalnya terumbu karang dan bakau).
 Deforestasi dan pendangkalan air.
 Tutupan lahan.

2. Kebakaran hutan
 Hilangnya keanekaragaman hayati dan habitat yang sensitif secara ekologis.
 Polusi udara dari asap dan kabut.
 Memperburuk faktor lingkungan Perubahan iklim.
 Deforestasi dan perubahan penggunaan lahan.
 Tutupan lahan.

3. Kekeringan
 Potensi dampak lingkungan Perusakan habitat dan tanaman.
 Kelangkaan air.
 Memperburuk faktor lingkungan.
 Konsumsi sumber daya yang tidak berkelanjutan
 Deforestasi dan perubahan penggunaan lahan.

4. Tanah longsor
 Potensi dampak lingkungan.
 Kerusakan atau kemerosotan ekosistem habitat.
 Fungsi penggunaan lahan, termasuk pertanian.
 Kontaminasi air tanah dan permukaan.
 Memperburuk faktor lingkungan Deforestasi.

5. Letusan Gunung Api


 Letusan gunung api disertai dengan adanya gempa bumi lokal berupa gempa
vulkanik, menyebabkan korban bertambah.
 Lava dan uap panas mematikan semua bentuk kehidupan yang dilaluinya.
 Lahar dingin dapat menghanyutkan lapisan permukaan tanah, dapat
menimbulkan longsor.
 Uap belerang dapat mencemari tanah dan air karena dapat meningkatkan
kadar asam air dan tanah.
 Debu vulkanis juga sangat berbahaya apabila terhirup oleh makhluk hidup,
khususnya manusia dan hewan.

6. Gempa bumi
 Kebocoran gas alam.
 Pelepasan bahan kimia rumah tangga dan industri.
 Kerusakan industri atau pabrik yang mengakibatkan pelepasan racun, limbah,
dan potensi campuran bahan berbahaya.
 Memperburuk topografi dan tutupan.
 Pasokan air yang tidak aman.

7. Angin Topan
 Merobohkan bangunan.
 Rusaknya areal petanian dan perkebunan.
 Membahayakan penerbangan.
 Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.

Selain dari faktor peristiwa alam yang disebutkan diatas, kerusakan lingkungan juga
dapat terjadi karena ulah manusia, terdapat beragam bentuk terjadinya kerusakan
lingkungan akibat aktivitas manusia. Salah satu contoh kerusakan lingkungan seperti
adanya pembakaran hutan yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya bencana
alam seperti banjir, Tanah longsor, menipisnya lapisan ozon, dan lain sebagainya.

Beberapa bentuk terjadinya kerusakan lingkungan karena faktor manusia, antara lain:

1. Terjadinya Pencemaran
Beragam jenis pencemaran menunjukan bahwa sikap manusia kurang
memberikan penghargaan kepada alam. Kondisi ini dilakukan dengan alasan
keterdesakan segi ekonomi ataupun kemalasan yang tanpa disadari merusak
kelestarian alam.
2. Terjadinya Banjir
Sebagai dampak buruknya drainasi atau system pembuangan air dan kesalahan
dalam menjaga daerah aliran sungai, dan dampak dari kerusakan hutan.

3. Terjadinya tanah longsor


Tanah longsor merupakan dampak langsung dari rusaknya hutan.

4. Penggundulan Hutan
Penggundulan hutan mengakibatkan kerusakan lingkungan yang amat sangat
parah. Selain hilangnya habitat berbagai jenis flora dan fauna, penggundulan
hutan dapat memicu terjadinya bencana banjir dan juga bisa berakibat pada tanah
longsor.
Penggundulan hutan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tidak bertanggung
jawab menyebabkan kerugian lingkungan yang besar. Mereka hanya ingin
mendapatkan keuntungan ekonomis sebesar-besarnya tanpa memikirkan dampak
buruk dan perbuatan mereka.

5. Perburuan Liar
Berbagai jenis satwa liar adalah sasaran para pemburu liar yang ingin
mendapatkan uang lebih banyak daripada biasanya, bahkan mungkin hanya untuk
sekadar hobi. Satwa yang dilindungi diburu dan dijual oleh para pemburu untuk
mendapatkan uang.
Burung jalak bali, kura-kura hijau, orang utan, dan masih banyak satwa lain yang
keberadaanya semakin sedikit akibat kerusakan lingkungan hidup yang dilakukan
oleh manusia secara sengaja. Untuk mengtasinya maka sangatlah diperlukan
pengentasan yang baik serta sosialisasi terhadap warga negara.

6. Merusak Hutan Bakau


Hutan bakau yang tumbuh secara akami ataupun tidak sangatlah memberikan
manfaat yang banyak bagi lingkungan. Hutan bakau dapat mencegah intrusi dan
gelombang air taut. Hutan bakau juga merupakan habitat berbagai jenis biota taut
seperti kepiting, udang, dan ikan.
Kini, luas hutan bakau semakin sempit. Hutan bakau ditebang dan digunakan
untuk usaha tambak maupun kegiatan perikanan lainnya. Kerusakan hutan bakau
menyebabkan semakin terkikisnya daratan dan hilangnya habitat berbagai biota
taut.

7. Pembuangan Sampah di Sembarang Tempat


Sampah merupakan barang yang biasanya dihasilkan oleh manusia setiap hari,
bahkan setiap menit. Perilaku yang sering dilakukan manusia adalah membuang
sampah di sembarang tempat. Perilaku ¡ni menyebabkan permasalahan
lingkungan yang tidak bisa dianggap sepele.
Bahkan untuk sampah plastik yang dibuang di sungai dapat mengakibatkan
pencemaran air. Selain itu, sampah akan menghambat aliran air sehingga dapat
menyebabkan banjir, terutama di musim hujan. Sampah memerlukan pengelolaan
yang efektif agar tidak menyebabkan terjadinya permasalahan yang lebih besar.

8. Pemanfaatan Sumber Daya Alam secara Berlebihan


Kebutuhan manusiä sangat banyak. Kebutuhan hidup manusia dipenuhi dengan
memanfaatkan sumber daya alam. Pemanfaatan sumber daya alam yang
berlebihan menyebabkan ketersediaan sumber daya alam semakin menipis,
bahkan bisa musnah.
Pemanfaatan yang berlebihan juga bisa menyebabkan kerusakan lingkungan.
Misalnya, pemanfaatan kayu secara besar-besaran menyebabkan adanya perilaku
penebangan liar yang memicu terjadinya bencana banjir maupun tanah longsor.

B. Perubahan Iklim
Berdasarkan UU No. 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika,
perubahan iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan, langsung atau tidak
langsung, oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan komposisi atmosfer
secara global serta perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu
yang dapat dibandingkan.
Secara umum perubahan iklim disebabkan oleh penipisan lapisan ozon dan pemanasan
global.

1. Penipisan Lapisan Ozon


Lapisan ozon adalah gas yang ada di dalam atmosfer secara alami yang terjadi
akibat adanya hasil reaksi oksigen dan sinar utraviolet matahari.
Rusaknya lapisan ozon disebabkan oleh berbagai faktor dan hal itu akan berdampak
buruk bagi kesehatan dan kehidupan makhluk hidup.
Beberapa hal yang dapat mengakibatkan penipisan lapisan ozon diantaranya
sebagai berikut.

 Chloro Flouro Carbon (CFC)

Chloro flauro carbon atau CFC adalah senyawa organik yang mengandung
klorin, karbon, dan flourin. Senyawa ini diproduksi oleh manusia yang bisa
membuat menipisnya lapisan ozon semakin meningkat. CFC sendiri banyak
digunakan oleh masyarakat, seperti pada pembuatan busa, kulkas, dan lain
sebagainya. Dalam waktu lima tahun, CFC ini bisa bergerak naik ke bagian
stratosfer hingga sejauh 10 km sampai 50 km. CFC ini sangat berbahaya karena
zat klorin di dalam CFC ini jika dipecah oleh sinar matahari bisa
menghancurkan molekul ozon.

 Polusi Kendaraan

Kendaraan yang digunakan manusia memiliki kandungan karbon monoksida


yang bisa merusak lapisan ozon. Jika jumlah kendaraan semakin banyak, maka
karbon monoksida yang dikeluarkan juga akan bertambah banyak. Hal ini bisa
menyebabkan menipisnya lapisan ozon terjadi dengan sangat cepat.

 Penggundulan Hutan

Adanya aktivitas penggundulan hutan yang berlebihan bisa berdampak buruk


bagi kualitas udara di sekitar dan bumi secara keseluruhan. Tumbuhan sendiri
memiliki fungsi penting, yaitu menyerap gas karbon yang berbahaya
bagi lapisan ozon. Jika Jumlah tumbuhan sudah semakin langka tetapi zat
karbon bertambah banyak, hal ini bisa menyebabkan menipisnya
lapisan ozon secara cepat.

 Polusi Pabrik

Sama seperti polusi kendaraan, pabrik juga menimbulkan asap yang memiliki
pengaruh besar terhadap lapisan ozon. Jika polusi tersebut terus-menerus terjadi,
maka lapisan ozon lama-kelamaan akan semakin menipis dan rusak.

Dampak Menipisnya Lapisan Ozon

Berikut ini beberapa dampak yang bisa terjadi jika lapisan ozon terus menipis.
 Radiasi tinggi dari sinar UV-8 bisa menyebabkan terjadi kanker kulit.
 Menurunnya vitamin D pada kulit bisa menurunkan tingkat kekebalan tubuh dan
mengganggu kesehatan.
 Sinar UV-8 yang meningkat bisa mengganggu rantai makanan karena
pertumbuhan tumbuhan yang melambat.
 Mengubah alur pertukaran dari karbon dioksida atmosfer dengan biosfer
sehingga bisa menggangu ekosistem makhluk hidup.
 Meningkatnya sinar UV-8 juga bisa mengganggu kehidupan biota laut, sehingga
bisa rusak dan mengganggu ekosistem laut.
 Meningkatnya sinar UV-8 bisa merusak berbagai material yang terpapar, seperti
bahan alami atau sintetis.
2. Pemanasan Global
Peneliti dari Center for International Forestry Research (CIFOR) menyebutkan
bahwa, pemanasan global merupakan kejadian saat radiasi gelombang panjang
matahari (gelombang panas atau infra merah) terperangkap. Dari penjelasan-
penjelasan tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa pemanasan global adalah
fenomena saat suhu atmosfer, laut, hingga daratan bumi mengalami kenaikan.
Peningkatan suhu ini sangat dipengaruhi oleh aktivitas manusia.

Beberapa dampak dari pemanasan global ini adalah diantaranya:


 Cuaca.
Dampak yang sangat terasa saat terjadi pemanasan global yaitu adanya
perubahan cuaca atau iklim. Misalnya, hujan turun deras walaupun seharusnya
sudah masuk musim kemarau.
 Permukaan air laut meningkat

Saat atmosfer menghangat, maka daerah utara dari belahan Bumi Utara akan
memanas dibandingkan daerah di Bumi bagian lain. Tak hanya itu, lapisan
permukaan lautan juga akan menghangat yang menyebabkan gunung es di
kutub mencair.

 Terganggunya sektor pertanian

Pemanasan global juga bisa berdampak pada bidang pertanian. Sebagian besar
petani menggunakan cuaca sebagai patokan untuk menanam. Jadi, saat
perubahan cuaca tidak bisa diprediksi, maka budidaya tanaman juga akan
terganggu.

 Mempengaruhi kehidupan hewan dan tumbuhan

Hewan dan tumbuhan merupakan makhluk hidup yang sulit menghindari


dampak pemanasan global. Saat pemanasan global, hewan cenderung
melakukan migrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Namun, adanya
pembangunan yang dilakukan manusia membuat migrasi hewan terganggu.
Sementara itu, tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya untuk mencari
daerah baru. Hal ini dikarenakan habitat asalnya menjadi terlalu hangat atau
panas, sehingga tidak sesuai dengan syarat tumbuhnya.

 Kesehatan manusia

Pemanasan global juga turut menggangu kesehatan manusia. Banyak wabah


penyakit banyak bermunculan saat perubahan cuaca. Misalnya penyakit
malaria yang disebabkan oleh nyamuk Anopheles.

Anda mungkin juga menyukai