NPM : 1804106010055
2. Kebakaran hutan
Hilangnya keanekaragaman hayati dan habitat yang sensitif secara ekologis.
Polusi udara dari asap dan kabut.
Memperburuk faktor lingkungan Perubahan iklim.
Deforestasi dan perubahan penggunaan lahan.
Tutupan lahan.
3. Kekeringan
Potensi dampak lingkungan Perusakan habitat dan tanaman.
Kelangkaan air.
Memperburuk faktor lingkungan.
Konsumsi sumber daya yang tidak berkelanjutan
Deforestasi dan perubahan penggunaan lahan.
4. Tanah longsor
Potensi dampak lingkungan.
Kerusakan atau kemerosotan ekosistem habitat.
Fungsi penggunaan lahan, termasuk pertanian.
Kontaminasi air tanah dan permukaan.
Memperburuk faktor lingkungan Deforestasi.
6. Gempa bumi
Kebocoran gas alam.
Pelepasan bahan kimia rumah tangga dan industri.
Kerusakan industri atau pabrik yang mengakibatkan pelepasan racun, limbah,
dan potensi campuran bahan berbahaya.
Memperburuk topografi dan tutupan.
Pasokan air yang tidak aman.
7. Angin Topan
Merobohkan bangunan.
Rusaknya areal petanian dan perkebunan.
Membahayakan penerbangan.
Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
Selain dari faktor peristiwa alam yang disebutkan diatas, kerusakan lingkungan juga
dapat terjadi karena ulah manusia, terdapat beragam bentuk terjadinya kerusakan
lingkungan akibat aktivitas manusia. Salah satu contoh kerusakan lingkungan seperti
adanya pembakaran hutan yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya bencana
alam seperti banjir, Tanah longsor, menipisnya lapisan ozon, dan lain sebagainya.
Beberapa bentuk terjadinya kerusakan lingkungan karena faktor manusia, antara lain:
1. Terjadinya Pencemaran
Beragam jenis pencemaran menunjukan bahwa sikap manusia kurang
memberikan penghargaan kepada alam. Kondisi ini dilakukan dengan alasan
keterdesakan segi ekonomi ataupun kemalasan yang tanpa disadari merusak
kelestarian alam.
2. Terjadinya Banjir
Sebagai dampak buruknya drainasi atau system pembuangan air dan kesalahan
dalam menjaga daerah aliran sungai, dan dampak dari kerusakan hutan.
4. Penggundulan Hutan
Penggundulan hutan mengakibatkan kerusakan lingkungan yang amat sangat
parah. Selain hilangnya habitat berbagai jenis flora dan fauna, penggundulan
hutan dapat memicu terjadinya bencana banjir dan juga bisa berakibat pada tanah
longsor.
Penggundulan hutan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tidak bertanggung
jawab menyebabkan kerugian lingkungan yang besar. Mereka hanya ingin
mendapatkan keuntungan ekonomis sebesar-besarnya tanpa memikirkan dampak
buruk dan perbuatan mereka.
5. Perburuan Liar
Berbagai jenis satwa liar adalah sasaran para pemburu liar yang ingin
mendapatkan uang lebih banyak daripada biasanya, bahkan mungkin hanya untuk
sekadar hobi. Satwa yang dilindungi diburu dan dijual oleh para pemburu untuk
mendapatkan uang.
Burung jalak bali, kura-kura hijau, orang utan, dan masih banyak satwa lain yang
keberadaanya semakin sedikit akibat kerusakan lingkungan hidup yang dilakukan
oleh manusia secara sengaja. Untuk mengtasinya maka sangatlah diperlukan
pengentasan yang baik serta sosialisasi terhadap warga negara.
B. Perubahan Iklim
Berdasarkan UU No. 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika,
perubahan iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan, langsung atau tidak
langsung, oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan komposisi atmosfer
secara global serta perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu
yang dapat dibandingkan.
Secara umum perubahan iklim disebabkan oleh penipisan lapisan ozon dan pemanasan
global.
Chloro flauro carbon atau CFC adalah senyawa organik yang mengandung
klorin, karbon, dan flourin. Senyawa ini diproduksi oleh manusia yang bisa
membuat menipisnya lapisan ozon semakin meningkat. CFC sendiri banyak
digunakan oleh masyarakat, seperti pada pembuatan busa, kulkas, dan lain
sebagainya. Dalam waktu lima tahun, CFC ini bisa bergerak naik ke bagian
stratosfer hingga sejauh 10 km sampai 50 km. CFC ini sangat berbahaya karena
zat klorin di dalam CFC ini jika dipecah oleh sinar matahari bisa
menghancurkan molekul ozon.
Polusi Kendaraan
Penggundulan Hutan
Polusi Pabrik
Sama seperti polusi kendaraan, pabrik juga menimbulkan asap yang memiliki
pengaruh besar terhadap lapisan ozon. Jika polusi tersebut terus-menerus terjadi,
maka lapisan ozon lama-kelamaan akan semakin menipis dan rusak.
Berikut ini beberapa dampak yang bisa terjadi jika lapisan ozon terus menipis.
Radiasi tinggi dari sinar UV-8 bisa menyebabkan terjadi kanker kulit.
Menurunnya vitamin D pada kulit bisa menurunkan tingkat kekebalan tubuh dan
mengganggu kesehatan.
Sinar UV-8 yang meningkat bisa mengganggu rantai makanan karena
pertumbuhan tumbuhan yang melambat.
Mengubah alur pertukaran dari karbon dioksida atmosfer dengan biosfer
sehingga bisa menggangu ekosistem makhluk hidup.
Meningkatnya sinar UV-8 juga bisa mengganggu kehidupan biota laut, sehingga
bisa rusak dan mengganggu ekosistem laut.
Meningkatnya sinar UV-8 bisa merusak berbagai material yang terpapar, seperti
bahan alami atau sintetis.
2. Pemanasan Global
Peneliti dari Center for International Forestry Research (CIFOR) menyebutkan
bahwa, pemanasan global merupakan kejadian saat radiasi gelombang panjang
matahari (gelombang panas atau infra merah) terperangkap. Dari penjelasan-
penjelasan tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa pemanasan global adalah
fenomena saat suhu atmosfer, laut, hingga daratan bumi mengalami kenaikan.
Peningkatan suhu ini sangat dipengaruhi oleh aktivitas manusia.
Saat atmosfer menghangat, maka daerah utara dari belahan Bumi Utara akan
memanas dibandingkan daerah di Bumi bagian lain. Tak hanya itu, lapisan
permukaan lautan juga akan menghangat yang menyebabkan gunung es di
kutub mencair.
Pemanasan global juga bisa berdampak pada bidang pertanian. Sebagian besar
petani menggunakan cuaca sebagai patokan untuk menanam. Jadi, saat
perubahan cuaca tidak bisa diprediksi, maka budidaya tanaman juga akan
terganggu.
Kesehatan manusia