1. Menjelaskan kerusakan Lingkungan Hidup yang telah terjadi secara komprehensif baik
yang menyangkut kerusakan hutan, sumberdaya alam tidak terbarukan seperti emas dan
batu bara maupun sumberdaya alam perairan.
Jawab:
a. Kerusakan Hutan
Penebangan Liar
Penebangan liar adalah, penebangan yang dilakukan secara besar-besaran tanpa
ada izin dan menyalahi norma serta kaidah hukum yang berlaku, yang
menyebabkan huta kehilangan fungsi sebagai paru-paru dunia. Penyebab dari
terjadinya Penebangan hutan secara liar adalah dikarenakan meningkatnya
kebutuhan kayu di pasar local maupun pasar internasional, serta dipengaruhinya
oleh lemahnya penegakan hukum tentang hutan yang ada di Indonesia, sehingga
kegiatan penebangan hutan liar ini terjadi dengan begitu mudah. Dampak yang
terjadi dari penebangan hutan secara liar yaitu:
- Hilangnya kesuburan tanah. Ketika tanah hutan di babat pohon-pohonnya hal
ini mengakibatkan tanah menyerap sinar matahari terlalu banyak sehingga
menjadi sangat kering dan gersang. Hingga nutrisi dalam tanah mudah
menguap. Selain itu, hujan bisa menyapu sisa-sisa nutrisi dari tanah. Oleh
sebab itu, ketika tanah sudah kehilangan banyak nutrisi, maka reboisasi
menjadi hal yang sulit dan budidaya di lahan itu menjadi tidak memungkinkan.
- Turunnya sumber daya air. Pohon sangat berkontribusi dalam menjaga siklus
air, melalui akar pohon menyerap air yang kemudian di alirkan ke daun dan
kemudian menguap dan dilepaskan ke lapisan atmosfer. Ketika pohon-pohon
ditebang dan dearah tersebut menjadi gersang, maka tak ada lagi yang
membantu tanah untuk menyerap air lebih banyak, dengan demikian akhirnya
menyebabkan terjadinya penurunan sumber daya air.
- Punahnya keanekaragaman hayati. Meskipun hutan hujan tropis hanya seluas
6% dari permukaan bumi, tetapi sekitar 80-90% dari spesies ada di dalamnya.
Akibat penebangan liar pohon secara besar-besaran, ada sekitar 100 spesies
hewan menurun setiap hari, keanekaragaman hayati dari berbagai daerah
hilang dalam skala besar, banyak mahluk hidup, baik hewan maupun
tumbuhan telah lenyap dari muka bumi.
- Global Warming. Deforestasi juga berdampak pada pemanasan global. Pohon
berperan dalam menyimpan karbondioksida yang kemudian digunakan untuk
menghasilkan karbohidrat, lemak dan protein yang membentuk pohon, dalam
biologi proses ini disebut fotosintesis. Ketika terjadi deforestasi, banyak
pepohonan yang dibakar, ditebang, yang mengakibatkan lepasnya
karbondioksida di dalamnya, hal ini menyebabkan tingginya kadar
karbondioksida yang ada di atmosfir. Dengan melihat dampaknya yang sangat
mengerikan, maka pelestarian hutan perlu dan Harus segera dilaksanakan.
Eksploitasi hutan yang terus menerus terjadi, berlangsung sejak dahulu hingga
sekarang tanpa dibarengi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan
hutan menjadi rusak.
Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan, kebakaran liar, atau kebakaran pedesaan adalah api yang tidak
terkendali di daerah memiliki vegetasi yang mudah terbakar dan terjadi di daerah
Hutan. Penyebab terjadinya kebakaran hutan disebabkan oleh dua factor, yaitu
faktor alam dan 90% disebakan oleh manusia. Penyebab terjadinya kebakaran
hutan yang di sebabkan oleh faktor alam adalah, sambaran petir menimbulkan
percikan api yang bisa menimbulkan kebakaran pada hutan yang dimana
sambaran ini sering mengenai benda-benda yang tinggi seperti pohon, tebing,
batuan, atau kabel listrik. Erupsi gunung berapi. Iklim, suhu tinggi yang
diakibatkan oleh pemanasan global bisa menjadi penyebab kebakaran hutan,
biasanya biasanya suhu panas mulai membakar ranting atau dedaunan kering
yang kemudian meluas karena adanya tiupan angin, serta curah hujan yang
rendah. Penyebab kebakaran hutan yang disebabkan oleh manusia adalah,
merokok, yang dimana hal tersebut dilakukan sambal mengemudi, bersepeda,
atau berjalan di sekitar hutan, lalu membuang punting rokok tidak pada
tempatnya tanpa benar-benar mematikan rokoknya. Perkemahan. Api unggun
yang dinyalakan di perkemahan bisa berbahaya jika tidak dimatikan dengan cara
yang benar. Api unggun akan ditinggal karena dikira apinya sudah padam.
Ternyata masih ada titik api di bawahnya dan bisa memicu kebakaran hutan yang
lebih luas. Membakar sampah. Membakar sampah menjadi kebiasaan di beberapa
daerah tanpa menyadari dampaknya. Baik dampak langsung berupa polusi udara,
maupun risiko membakar hutan. Kembang api. Manusia sering menyalakan
kembang api ketika perayaan sesuatu. Hanya butuh satu percikan api, sudah bisa
menjadi penyebab kebakaran hutan. Penggunaan api untuk persiapan lahan.
Masyarakat di sekitar hutan biasanya membakar lahan untuk membuat
perkebunan, seperti sawit, kopi, dan coklat. Cara bahaya ini dipilih karena lebih
mudah dan lebih cepat.
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan (environmental pollution) adalah terkontaminasinya
komponen fisik dan biologis dari sistem bumi dan atmosfer sehingga
mengganggu keseimbangan ekosistem lingkungan. Kontaminasi tersebut bisa
berasal dari kegiatan manusia ataupun proses alam, yang menyebabkan kualitas
lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sesuai dengan seharusnya. Menurut
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup memberi penjelasan bahwa pencemaran lingkungan hidup
adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
Jenis-Jenis Pencemaran Lingkungan:
- Pencemaran Air.
Pencemaran air merupakan terjadinya perubahan penurunan kualitas air di
suatu tempat perairan seperti laut, sungai, danau, dan air tanah.
Penyebab terjadinya pencemaran air:
Pembuangan hasil bekas limbah industri, rumah tangga, ke perairan.
Adanya partikel-partikel tanah di perairan, akibat adanya erosi.
Penggunaan bahan peledak dan racun dalam kegiatan menangkap ikan.
Tumpahannya minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur
minyak lepas pantai.
- Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuk dan bercampurnya unsur-unsur berbahaya ke
dalam atmosfer, sehingga memunculkan polusi udara.
Penyebab terjadinya pencemaran udara:
Bebasnya karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2) ke udara,
yang dapat berasal dari asap kendaraan, asap pembakaran atau kebakaran,
asap rokok, asap cerobong pabrik.
Adanya asap vulkanik dari aktivitas letusan gunung berapi, sehingga dapat
menebarkan partikel-partikel debu ke udara.
Bebasnya partikel, nitrogen oksida, dan oksida sulfur ke udara, akibat asap
dari pembakaran batu bara pada pembangkit listrik atau pabrik.
Adanya Chloro Fluoro Carbon (CFC), dari hasil kebocoran mesin
pendingin seperti kulkas dan AC mobil.
- Pencemaran Darat
Pencemaran tanah atau darat merupakan penurunan kualitas tanah akibat
masuknya ke dalam polutan ke lingkungan tanah, berupa zat kimia, debu,
panas, suara, radiasi, dan mikroorganisme.
Penyebab terjadinya pencemaran tanah terbagi menjadi 3 golongan yaitu:
Limbah domestik, yaitu limbah yang berasal dari kegiatan manusia.
Umumnya, limbah domestik berupa sampah basah atau organik yang
mudah diurai.
Limbah industri, yaitu limbah padat berupa lumpur, bubur yang berasal
dari proses pengolahan, seperti sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas,
rayon, plywood, pengawetan buah, dan lain-lain.
Limbah pertanian, biasanya berasal dari pestisida atau DDT (Dikloro
Difenil Trikloroetana) yang digunakan oleh petani untuk memberantas
hama tanaman. Limbah pertanian ini juga merupakan jenis pencemaran
lingkungan.
Tanah Longsor
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang
terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis
seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.penyebab terjadinya longsor
adalah karena Erosi adalah salah satu faktor penyebab tanah longsor. Erosi
disebabkan oleh aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau
gelombang laut, yang menggerus kaki lereng hingga bertambah curam. Lereng
dari bebatuan dan tanah yang semakin lemah karena saturasi yang diakibatkan
oleh hujan lebat. Kemudian Gempa bumi menimbulkan getaran, tekanan pada
partikel-partikel, dan bidang lemah pada massa batuan serta tanah. Oleh sebab itu,
gempa bumi dapat menjadi faktor penyebab tanah longsor. Gunung berapi dapat
menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat, dan aliran debu-debu.
Tanah longsor yang disebabkan oleh gunung berapi juga dapat mengandung abu
vulkanik panas dan lahar dari letusan. Berat atau beban yang berlebihan juga
menjadi salah satu faktor penyebab tanah longsor, contohnya adalah kumpulan
saju. Dan yang terakhir Aktivitas manusia seperti pertanian dan kontrusi dapat
meningkatkan risiko tanah longosor. Penebangan pohon, penggalian, dan
kebocoran air juga termasuk aktivitas manusia yang membantu melemahkan
lereng. Kejadian yang diakibatkan oleh tanah longsor adalah Tanah longsor dapat
mencemari sumber air di sekitarnya seperti mata air dan sungai. Bencana
tanah longsor ini dapat menurunkan kadar kualitas air bersih,karena biasanya
bencana tanah longsor bisa membawa kandungan logam maupun zat kimia.
b. Sumberdaya Alam Tidak Terbarukan
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dapat habis apabila diambil secara
terus menerus. Pasokan sumber daya jenis ini juga tidak dapat diusahakan lagi oleh
manusia. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah barang hasil
tambang, seperti minyak bumi, gas alam, mineral dan hasil tambang lainnya.
Penyebab terjadinya kerusakan pada sumberdaya alam yang tidak terbarukan adalah
terjadinya eksploitasi secara besar-besaran. Banyak sumberdaya alam, baik di
permukaan tanah maupun didalam tanah yang dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia
dan konstruksi. Sayangnya, sumberdaya yang dipakai tersebut adalah sumberdaya
yang tidak terarukan. Biasanya sumberdaya ini digunakan sebagai energi maupun
bahan bangunan. Contohnya adalah minyak yang berasal dari fosil dlaam perut bumi,
gas, bijih besi, baja, batu, dsb. Eksploitasi besar besaran ini menyebabkan kerusakan
pada lingkungan, tidak hanya pada ketersediaannya, namun pada proses
pengambilannya juga akan merusak hutan sebagai paru-paru bumi yang menyediakan
O2 sehingga proses ini akan menimbulkan kadar CO2 dan suhu bumi akan meningkat.
c. Kerusakan Sumber Daya Perairan
Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial bagi
manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah
tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sumber Daya Air adalah Sumber Air,
dan Daya Air yang terkandung di dalamnya, sedangkan air merupakan semua
bentuk air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk
dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di
darat. Permasalahan yang terjadi pada Sumber Daya Air adalah terkait dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air meliputi kualitas air yang tercemar,
banjir, kekeringan dan pendangkalan. Masalah yang paling utama adalah 80
persen air untuk kebutuhan pertanian cenderung boros. Berikutnya 60 persen jaringan
irigasi yang ada belum dimanfaatkan optimal dan yang terakhir terjadinya kerusakan
keseimbangan hidrologis di daerah aliran sungai.
2. Jelaskan penerapan tujuh bentuk kebijakan pemerintah sebagai langkah antisipasi agar
kerusakan tersebut tidak bertambah dimasa yang akan datang.
Jawab:
a. Kebijaksanaan Penataan Lingkungan Hidup
Kebijaksanaan lingkungan hidup adalah merupakan perwujudan dari pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan dan
berkeadilan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam lingkungan
yang lebih baik dan sehat, artinya dalam penyediaan, penggunaan, peningkatan
kemampuan sumber daya alam dan peningkatan taraf ekonomi, perlu menyadarinya
penting pelestarian fungsi lingkungan hidup, kesamaan derajat antar generasi,
kesdaran terhadap hak dan kewajiban masyarakat, pencegahan terhadap pembangunan
yang merusak yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan, serta berkewajiban
untuk turut serta dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan pada setiap lapisan
masyarakat.
b. Kebijaksanaan Pemanfaatan Lingkungan Hidup
Pemanfaatan sumber daya alam dilakukan berdasarkan Rencana Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH). Jika Rencana Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) dimaksud belum tersusun, maka
pemanfaatan dilaksanakan berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Keberlanjutan proses dan fungsi lingkungan hidup.
Keberlanjutan produktivitas lingkungan hidup.
Keselamatan, mutu hidup, dan kesejateraan masyarakat.
c. Kebijaksanaan Pengembangan Lingkungan Hidup
pengembangan lingkungan adalah suatu upaya dalam menata lingkungan di suatu
kawasan tertentu untuk menjadikannya indah dan dan hijau (adanya penghijauan -
penanaman pohon, dll).
Strategi Pengembangan Lingkungan Hidup, Berdasarkan hasil konferensi Stockholm
tahun 1972 maka Strategi Pengembangan Lingkungan Hidup di Indonesia dituangkan
dalam dua kebijakan utama yaitu kebijakan kependudukan dan kebijakan pengelolaan
lingkungan hidup.
Kebijakan kependudukan Antara Lain
Jumlah penduduk
Kualitas penduduk
Peningkatan dalam pendidikan, kesehatan, kesejahteraan
Pemukiman penduduk daerah perkotaan maupun pedesaan
Peningkatan pengetahuan dan kesadaran terhadap pelestarian lingkungan
hidup melalui pendekatan:
- Monolitik
- integartif
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan pertanian
Pertambangan dan industry
Pendayagunaan kekayaan laut
Kegiatan penunjang (ilmu, teknologi, peraturan, sanksi)
3. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut jelaskan pendekatan apa yang paling tepat
diambil oleh pemerintah dari tiga bentuk pendekatan pengelolaan lingkungan hidup
(sosial ekonomi, kelembagaan dan teknologi).
Jawab:
Menurut saya untuk menyelesaikan permasalahn tersebut pendekatan yang paling tepat
diambil oleh pemerintah adalah pendekatan Ekonomi dan pendekatan Teknologi, di
karenakan Pendekatan Ekonomi di setiap komponen lingkungan dianggap mempunyai
harga ekonomi dan dilakukan evaluasi terhadap perubahan lingkungan. Jika diketahui
harga lingkungan sangat mahal. Maka manusia akan berhati-hati terhadap
lingkungannya. Dalam ekonomi lingkungan, barang lingkungan dianggap sebagai barang
produksi sehingga faktor lingkungan diinternalkan/dimasukkan ke dalam biaya produksi.
Dengan demikian lingkungan merupakan barang yang sangat berharga.
Pada pendekatan teknologi, Melalui pendekatan ini teknologi yang membawa dampak
kerusakan lingkungan bisa diganti dengan teknologi yang ramah lingkungan (teknologi
bersih), yang juga dikembangkan teknologi pengelolaan limbah. Dalam hal ini
diterapkan prinsip 4 R, yang terdiri dari reuse (pemakaian kembali), reduce
(pengurangan), recycle (daur ulang), recovery (pemulihan)
4. Salah satu fungsi Manajemen Lingkungan Hidup adalah Koordinasi. Jelaskan bagaimana
gambaran koordinasi dalam menangani permasalahan lingkungan hidup dan lembaga
pemerintah mana saja yang wajib terlibat dalam koordinasi tersebut berikan contoh.
Jawab:
Koordinasi adalah proses pengitegrasian tujuan-tujuan kegiatan- kegiatan pada satuan-
satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi secara efisien. Koordinasi berperan sangat penting dalam
kegiatan organisasi, meliputi Mencegah terjadinya kekacauan, percekcokan, dan
kekembaran atau kekosongan pekerjaan dan agar pekerja dan pekerjaannya diselaraskan
serta diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan UU No. 32/2009 tentang
Perlingdungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Perpres RI No. 16/2015 (Pasal 2, 3,
4), Permen LHK No. P.18/MenLHK-II/2015 (Bab I, II, III), Lembaga-lembaga yang
berkaitan dengan pengelolaan lingkungan di Indonesia adalah.
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK)
Dipimpin oleh seorang menteri dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
Fungsinya membantu Presiden dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan di
bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
b. Badan Lingkungan Hidup
Setiap daerah/provinsi memiliki BLH sendiri dan bertanggung jawab kepada kepala
daerah/provinsi masing-masing. Misalnya, BLH tingkat provinsi bertanggung jawab
kepada gubernur, sedangkan BLH tingkat kabupaten/kota bertanggung jawab pada
bupati/walikota. Fungsinya kurang lebih sama, yakni membantu kepala daerah dalam
penyelenggaraan perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup di lingkup daerah
masing-masing secara otonomi.
c. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Bekerja sama dengan KLHK dalam pengawasan lingkungan hidup berskala nasional
dengan mencegah terjadinya kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan kekayaan
alam negara. Bertanggung jawab dalam pengembangan sumber energi baru dan
terbarukan untuk menjamin lingkungan yang bersih.
d. Badan Restorasi Gambut
Dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 1/2016, lembaga non-struktural
ini bertanggung jawab kepada Presiden dan dipimpin oleh seorang kepala. Fungsi
BRG ialah untuk koordinasi dan fasilitasi restorasi lahan gambut di berbagai provinsi
di Indonesia: Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Selatan, dan Papua.
e. Badan Informasi Geospasial
Geospasial adalah lokasi atau posisi objek yang berada di bawah, pada, atau di atas
permukaan bumi yang mengacu pada sistem koordinat nasional. Sebelumnya, BIG
bernama Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal). Dalam
menjalankan kegiatan survei dan pemetaan untuk menyediakan informasi geospasial,
BIG dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab kepada Presiden melalui
koordinasi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
f. Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional
Fungsinya sebagai perumus dan pelaksana kebijakan nasional di bidang tata ruang,
infrastruktur keagrariaan/pertanahan, hubungan hukum keagrariaan/pertanahan,
penataan agraria/pertanahan, pengadaan tanah, pengendalian pemanfaatan ruang dan
penguasaan tanah, penanganan masalah agraria/pertanahan, serta pemanfaatan ruang
dan tanah.
g. Kementerian Dalam Negeri
Membuat peraturan dan menerapkan kebijakan pengelolaan barang milik/kekayaan
negara. Setelah itu, bertanggung jawab dalam pengawasan dan pelaksanaan peraturan
tersebut.
h. Kementerian Pertanian
Pertanian sangat erat hubungannya dengan lingkungan hidup. Maka dari itu,
pengelolaan barang milik/kekayaan negara menjadi tanggung jawab Kementan
sebagai pembantu Presiden pada skala nasional.
i. Kementerian Keuangan
Setiap program pembangunan, perlindungan, dan pelestarian lingkungan pasti butuh
dana. Nah, kementerian inilah yang mengatur dan bertanggung jawab atas perumusan
dan pelaksanaan anggaran belanja terkait program pelestarian lingkungan.
j. Dirjen Pajak
Sumber dana yang digunakan untuk perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup
bersumber dari pajak yang dibayarkan oleh masyarakat. Dalam hal ini, pengumpulan
dana dari rakyat merupakan tanggung jawab Dirjen Pajak. Maka dari itu, taatlah
membayar pajak demi pembangunan negara.
k. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Meski nggak secara langsung terlibat dalam pengelolaan lingkungan hidup dan
kehutanan, KPK memiliki posisi sebagai penyeimbang yang mendukung percepatan
kawasan hutan melalui harmonisasi kebijakan, penegakan hukum, pemantauan
perizinan, dan segala hal yang berkaitan dengan perlindungan dan pelestarian
lingkungan. Segala bentuk penyelewengan dana akan diusut oleh KPK.
Acuan lokasi investasi dalam rilayah kabupaten atau kota yang dilakukan
pemerintah, masyarakat, dan swasta.
Pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang di wilayah kabupaten atau
kota.