Anda di halaman 1dari 3

Nama : Afifah Nur Rahma

NIM : 1902016088
Prodi : Administrasi Publik B
Tugas : Review Dimensi Manajemen

 Pengertian Manajemen
Secara etimologi, definisi manajemen adalah sebuah seni mengarahkan orang lain untuk mencapai
tujuan utama sebuah organisasi atau bisnis melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan, dan
pengawasan sumber daya dengan cara yang efektif dan efisien.
Menurut Stoner & Wankel mengatakan bahwa manajemen secara harfiah adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi lainnya demi tercapainnya
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

 Batasan Manajemen
Manajemen diartikan dengan sangat variatif oleh para ahli, yang didasarkan kepada latar belakang
pendidikan, pengalaman, atau perspektif yang di anut. Menurut Shafritz dan Russel (1997:20), manajemen
berkenaan dengan orang yang bertanggung jawab menjalankan suatu organisasi, dan proses organisasi itu
sendiri, yaitu pemnfaatan sumber daya seperti orang dan mesin untuk mencapai tujuan organisasi.
Donovan dan Jackson (1991:11-12) melihat manajemen sebagai suatu aktivitas yang dilaksanakan
pada tingkatan organisasi tertentu, sebagai serangkaian keterampilan/skills, dan sebagai serangkaian tugas.
Dengan menggunakan pendapat Boyatzis, kedua pengarang ini mengemukakan empat klaster
kompetensi yang ada dalam manajemen, yaitu :
1. Klaster manajemen tujuan dan aksi
2. Klaster pengarahan terhadap bawahan
3. Klaster manajemen sumber daya
4. Klaster kepemimpinan

 Dimensi Manajemen
Dimensi manageman berkenaan dengan bagaimana menerapkan prinsip-prinsip manageman untuk
mengimplementasikan kebijakan publik. Dimensi ini menekankan implementasi berupa penerapan metode,
teknik, model, dan teknik implementasi yang memadai. Penekanan pada aspek ini tercermin dari definisi
manageman yang disampaikan olen Mary Parker Follet yaitu manageman sebagai “suatu proses pencapaian
hasil melalui orang lain” (getting things done through others). Definisi tersebut mengandung eberapa
elemen penting, yaitu: (1) manageman adalah suatu proses kerja sama yang mengandalkan sinerginisme;
(2) proses tersebut dilakukan oleh orang-orang, yang dipimpin oleh seorang yang berfungsi sebagai
manager atau pemimpin; dan (3) kerjasama tersebut dituntun oleh prinsip-prinsip tertentu yang telah teruji
keterandalannya.

 Pergeseran Paradigma
Perkembangan manajemen public paling Tidak dipengaruhi oleh tiga pandangan yaitu :
A. Manajemen Normatif
Pendekatan manajemen normatif melihat management sebagai suatu proses penyeleseian tugas atau
pencapaian tujuan. Efektifitas dari proses tersebut di ukur dari apakah kegiatan-kegiatan organisasi itu
direncanakan, di organisir, dan di kontol secara efesien (Stoner, 1978 ; Rue & Byars, 1981).
Aliran manajemen normatif mudah dikenal melalui rumusan-rumusan fungsi manajemen bisnis
sebagaiman pernah ditiru oleh POSDCORB. Beberapa fungsi universal sebagai berikut :
1. Planning, Proses pengambilan keputusan tentang apa tujuan yang harus dicapai dalam kurun
waktu tertentu di masa mendatang dan apa yang harus dilakukan.
2. Organizing, Proses pembagian kerja yang disertai dengan pendelagasian wewenang
3. Staffing, Proses memperoleh tenaga yang tepat baik dalam jumlah maupun kualitas yang sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan.
4. Coordinating, Proses pengintegrasian kegiatan-kegiatan target dari berbagai unit dari suatu
organisasi agar dapat mencapai tujuan secara efesien.
5. Motivating, Proses pemeberian dorongan/dukungan kepada para anggota organisasi.
6. Controlling, Fungsi manajemen yang mencari kecocokan antara kegiatan aktual dengan kegiatan
yang direncanakan.
R. Milles (1975) mencoba meletakan fungsi-fungsi manajemen normative tersebut dalan tiga teori
manajemen, yaitu :
1. Model tradisional, manajer berasumsi bahwa pekerjaan tidak menyenangkan bagi manusia, dan
upah lebih penting dari kerja.
2. Model human relations, manajer berasumsi bahwa bawahannya ingin merasa berguna dan
penting dikenal sebagai individu yang berarti.
3. Model Human Resources, manajer berasumsi bahwa orang bisa aja tertarik terhadap pekerjaan
yang menantang(tidak selalu tentang uang)

B. Manajemen Deksriptif
Menurut Mintrzbeg, fungsi manajemen yang benar-benar dijalankan terdiri atas kegiatan-kegiatan
personal, interaktif, adsminitratif dan teknis. Jenis pertama adalah kegiatan personal, jenis kegiatan
yang kedua adalah kegiatan interaktif, jenis kegiatan yang ketiga adalah administratif.

C. Manajemen Publik
Merupaka suatu spesialisasi yang realtive baru tetapi berakar dari pendekatan normative. Wodrow
Wilson penulis “ The Study Of Administration” di tahun 1887 merupakan pioner, di dalam aliran ini
yang dibicarakan benar-benar manajemen publik.
Wilson meletakan empat prinsip dasar bagi studi administrasi public yang mewarnai manajemen
publik sampai sekarang, yaitu :
1. Pemerintah sebagai setting utama organisasi
2. Fungsi eksekutif sebagai fokus utama
3. Pencarian prinsip-prinsip dan teknik manajemen yang lebih efektif sebagai kunci pengembangan
kompetensi administrasi
4. Metode perbandingan sebagai suatu metode studi dan pengembangan bidang administrasi publik
(Perry & Kraeme, 1991 : 5-6)
Pengembangan paradigmanya mengikuti perkembangan administrasi publik (lihat Henry, 1995),
seperti dikotomi administrasi publik (paradigma pertama, periode 1900-1926), prinsip-prinsip
administrasi (paradigma kedua periode 1927-1937), ilmu politik (paradigma ketiga, periode 1950-
1970) administrative science (paradigma keempat periode 1956-1970)
 Fungsi manajemen
Allison (1997:385) melihat bahwa seorang manajer umum. Baik bekerja di swasta maupun di
pemerintahan paling tidak menjalankan fungsi manajemen berikut :
1. menciptakan tujuan dan prioritas.
2. menyusun rencana prioritas.
3. melakukan pengorganisasian dan staffing
4. mengarahkan para pegawai dan system manajemen kepegaiwan
5. mengendalikan kinerja
6. berurusan dengan unit-unit luar
7. berurusan dengan organisasi-organisasi independen
8. berurusan dengan media massa dan public

 dewasa ini muncul upaya untuk melakukan penyempurnaan fungsi-fungsi manajemen sektor publik.
Berikut fungsi-fungsi manajemen yang merupakan tanggung jawab para manajer:
1. fungsi manajemen kebijakan
dalam proses kebijakan, seorang manajer secara efektif terlibat dalam penetuan program-program
dan proyek-proyek yang diusulkan untuk ditangani dalam tahun anggaran tertentu.
2. Fungsi Manajemen SDM
Dalam pengelolaan SDM perlu di perhatikan jumlah, jenis, kualitas, distribusi, dan utilisasi SDM
yang bekerja dalam organisasi.
3. Fungsi Manajemen Keuangan
Keuangan merupakan tanggung jawab seorang manajer meskipun dalam kenyataanya ditangani
oleh unit keuangan. Tugas utama manajer adalah mencari dana, merencanakan, dan
mengalokasikannya sesuai dengan kebutuhan yang ada, memanfaatkannya secara optimal, dan
mengendalikan penggunaannya sesuai rencana
4. Fungsi Manajemen Informasi
Semua keputusan seorang manajer baik berkenaan dengan perencanaan, budgeting, pengambilan
keputusan, pengembangan unit-unit organisasi, pengendalian dan koordinasi, sangant
membutuhkan data dan informasi
5. Fungsi Manajemen Hubungan Luar
Pengelolaan hubungan luar mempunyai tujuan terbentuknya suatu network yang sehat dimana
semua yang terlihat dapat merasakan kepuasan bersama

 Manageman publik mengalami beberapa isu penting, yakni :


a. Isu pelibatan sektor swasta dan masyarakat.
Sebagai implikasi dari reformasi administrasi publik yang memusatkan perhatian pada prinsip
Reinventing Government atau New Pubkic Management, pemerintah disarankan untuk melibatkan
sektor swasta dan masyarakat dalam pelayanan publik, tetapi keterlibatan sektor swasta dan
masyarakat dalam pelayanan publik masih menimbulkan polemic dikarenakan warga sebagai
penerima pelayanan publik terus mengeluh tentang pemberian pelayan publik.
b. Isu “Accountable Management”, merupakan suatu konsep yang menggambarkan pembaharuan di
bidang manageman publik dimana para manager dan institusi publik dituntut akuntabel terhadap
spesifikasi tugas pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi, pengukuran kinerja, sistem
perorganisasian dan pengontrolan sumber daya yang digunakan, sistem monitoring dan evaluasi,
serta sanksi dan intensifnya.
c. Isu komitmen dan profesionalisme.
Henry Mintzberg (1996) paradigma manajemen yang berlaku selama ini adalah model mesin bukan
model control normatif, model mesin harus ditinggalkan dan manajer harus berkomitmen
sebagaimana di tuntut oleh model control normative harus menjadi fokus utama karena akan
menjadi kunci keberhasilan “Accountable Management”

Anda mungkin juga menyukai