Anda di halaman 1dari 10

SATRIA AL – PURQON

NIM. 1801113477
1. KONSEP DASAR REINVENTING
GOVERNMENT
David Osborne dan Ted Gaebler menggagas konsep reinventing
government sebagai saran untuk membantu pencarian solusi
pemerintah Amerika Serikat pada tahun 1993 yang menanggung
beban berat sebagai akibat ditanganinya seluruh kegiatan atau
kebutuhan negara oleh pemerintah federal.

Reinventing government diartikan sebagai pembangunan birokrasi


yang berdasarkan prinsip wirausaha yaitu membiasakan
organisasi-organisasi pemerintahan untuk terus memperbaharui
dan meningkatkan kualitasnya secara berkelanjutan.
“The fundamental transformation of public systems and organizations to create
dramatic increases in their effectiveness, efficiency, adaptability, and capacity to
innovate. This transformation is accomplished by changing their purpose, incentives,
accountability, power structure, and culture”. (Osborne dan Plastrik, 1992)

reinventing dimaknai sebagai penciptaan kembali birokrasi dengan


mendasarkan pada sistem wirausaha, yakni menciptakan organisasi-
organisasi dan sistem publik yang terbiasa memperbarui, yang secara
berkelanjutan, memperbaiki kualitasnya tanpa harus memperoleh
dorongan dari luar. Dengan demikian, reinventing berarti menciptakan
sektor publik yang memiliki dorongan dari dalam untuk memperbaiki
apa yang disebut dengan “sistem yang memperbarui kembali secara
sendiri”.
2. PRINSIP – PRINSIP REINVENTING
GOVERNMENT
 Pemerintahan Katalis : Mengarahkan daripada mengayuh.
Pemerintah sebagai pembuat kebijakan-kebijakan strategis yang
bersifat mengarahkan daripada dalam teknis pelayanan (pengayuh).
Dimana dengan peran pemerintah yang mengarahkan akan
membutuhkan orang yang mampu melihat seluruh visi dan mampu
menyeimbangkan berbagai kebutuhan, sedangkan pengayuh
membutuhkan orang yang memfokuskan pada satu misi dan
melakukannya dengan baik.
 Pemerintahan milik masyarakat : Memberi wewenang daripada
melayani. Masyarakat sebagai pemilik pemerintahan harus dapat
diberdayakan daripada terus-menerus dilayani. Pemerintah
memberikan wewenang kepada masyarakat untuk dapat mandiri dan
inovatif dalam memenuhi kebutuhannya dalam pelayanan.
 Pemerintahan yang kompetitif : menyuntikkan persaingan ke dalam
pemberian pelayanan. Dengan adanya kompetisi maka diharapkan
aparat pemerintahan memiliki semangat juang yang tinggi dalam
bekerja, menghargai inovasi, dan dapat meningkatkan kualitas dan
kompetensi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
 Pemerintahan yang digerakkan oleh misi : mengubah organisasi yang
digerakkan oleh peraturan. Pemerintah memberikan kesempatan dan
kebebasan berkreasi dan berinovasi kepada unit-unit pemerintahan
sebagai lembaga yang bertugas mewujudkan misi. Oleh karenanya
peraturan yang ada untuk ditaati, bukan sebagai penghambat.
 Pemerintahan yang berorientasi hasil : membiayai hasil, bukan
masukan. Pemerintah lebih mementingkan hasil kinerja yang dicapai
daripada faktor masukan (input).
Pemerintahan berorientasi pelanggan : memenuhi kebutuhan
pelanggan, bukan birokrasi. Pemerintah hendaknya menyadari
tugasnya sebagai pelayan masyarakat bukan yang dilayani oleh
masyarakat, sehingga pemerintah akan peka terhadap kebutuhan
masyarakat dan berupaya memberikan pelayanan yang optimal.
Pemerintahan wirausaha : menghasilkan daripada membelanjakan.
Pemerintah sebagai suatu badan usaha harus dapat mandiri dan
meningkatkan produktivitasnya. Oleh karena itu, manajer/
pimpinan pemerintahan harus berpikir kreatif untuk mendapatkan
penghasilan(enterpreneur) dalam membiayai kebutuhan pelayanan
publik.
Pemerintahan antisipatif : mencegah daripada mengobati.
Pemerintah harus memiliki perencanaan strategis dan memiliki daya
antisipatif sehingga mampu mencegah daripada menanggulangi
masalah. Pencegahan ini diharapkan dapat mengurangi resiko
timbulnya masalah yang lebih kompleks.
 Pemerintahan desentralisasi : dari hierarki menuju partisipasi dan
tim kerja. Pimpinan organisasi pemerintahan harus dapat
mengubah pola kerja hierarki menjadi pola kerja partisipasi dan
kerja sama. Sehingga akan memberikan kepercayaan dan tanggung
jawab untuk menghasilkan inovasi kerja serta lebih efektif dan
efisien dalam proses pencapaian tujuan.

 Pemerintahan berorientasi pasar : mendongkrak perubahan melalui


pasar. Pemerintah harus memiliki strategi yang inovatif sebagai
enterpreneur dan mampu menciptakan perubahan melalui pasar.
3 . P E N E R A PA N R E I N V E N T I N G G OV E R N M E N T
D I I N D O N E S I A DA N P E R BA N D I N G A N N YA
DENGAN NEGARA LAIN
Penerapan reinventing government di Indonesia salah satunya adalah
pemerintahan desentralisasi, dimana pemerintahan di Indonesia sendiri
dibagi menjadi beberapa daerah yang bertanggungjawab membangun
daerahnya sendiri dengan pengawasan dari pusat. Kemudian, penerapan
reinventing government di Indonesia adalah Pemilihan Kepala Daerah Secara
Langsung (Pilkadasung). Pemilihan kepala daerah melalui masyarakat akan
berdampak kepada kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Kemudian Kepiawaian pejabat publik memilih dan menetapkan para
pejabat PNS karir ini akan merupakan kontribusi yang sangat nyata tidak
hanya bagi reinventing government melainkan juga bagi keberhasilan
manajemen pemerintahan secara keseluruhan. Memadukan kepemimpinan
pejabat publik atau pejabat negara yang dipilih langsung oleh rakyat
dengan kepiawaian administrasi publik atau pejabat PNS karir yang terdiri
atas Sekda, Asisten, Kepala Dinas dan Kepala Badan
Daerah yang menjadi contoh penerapan reinventing government di
Indonesia adalah Kabupaten Sleman, Sidoarjo, Wonosobo, Sukabumi dan
Gianyar. Dimana organisasi yang lebih kecil di daerah ini mulai melakukan
pembaruan dan inovasi baru dalam pelayanan publik. Kemudian, contoh
lainnya adalah Provinsi Gorontalo, dimana pada tahun 2006 mengalami
peningkatan dalam Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index
(HDI) yang merupakan salah satu penilaian kinerja pemerintahan daerah.

Sedangkan, di Negara Amerika Serikat pada masa kepemimpinan Bill


Clinton, Dalam tulisannya, Prof Radin mengatakan proses penerapan reinventing
government (NPR) di : Departemen Pertanian; Kesehatan dan Layanan
Kemanusiaan; Tenaga kerja; Interior; Perumahan dan Pembangunan Perkotaan;
dan Badan Pembangunan Internasional mengalami kisah sukses dalam
mencapai reinvention. Radin menemukan setidaknya enam jenis kegiatan
departemen berbeda yang ditetapkan sesuai dengan NPR, yakni : perubahan
kebijakan, reorganisasi, pengurangan anggaran, pemberdayaan manajer lini,
peningkatan layanan pelanggan, dan perubahan sistem keputusan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai