PUBLIK
ANALISIS PERMASALAHAN
KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI INDONESIA
Dosen Pengasuh: Dr. Raniasa Putra, M.Si
DISUSUN OLEH:
Hermince Angela Rugebregt, S.I.Kom
07012681419025
DAFTAR ISI
Daftar Isi
......................................................................................................................
................................
BAB I
Pendahuluan
I.
Latar
Belakang ......................................................................................................
................................
II.
Rumusan
Masalah ........................................................................................................
......................
III.
Tujuan ...........................................................................................................
.......................................
BAB II
Pembahasan
Kualitas Dalam Pelayanan Publik Indonesia
I.
Pengertian Pelayanan
Publik ..........................................................................................................
3
II.
Penyelenggara Pelayan
Publik .......................................................................................................
3
III.
Undang-undang Pelayanan
Publik .............................................................................................
IV.
Indonesia ........................................................................................
V.
Dilakukan ................
10
BAB III
Penutup
I.
Kesimpulan ...................................................................................................
.........................................
16
II.
Saran ............................................................................................................
..........................................
17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Pendahuluan
I.
Latar Belakang
Pelayanan merupakan tugas utama yang hakiki dari sosok
aparatur, sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Tugas ini telah
jelas digariskan dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yang
meliputi 4 (empat) aspek pelayanan pokok aparatur terhadap
masyarakat, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia
Rumusan Masalah
1.
2.
di Indonesia?
3.
Indonesia?
4.
5.
public?
6.
berkualitas?
III.
Tujuan
1.
2.
Indonesia.
3.
pelayanan
publik di Indonesia.
BAB II
Pembahasan
sesuai dengan
tuntutan perubahan yang diminta oleh pengguna.
2. Posisi tawar pengguna/klien. Semakin tinggi posisi tawar
pengguna/klien, maka akan semakin tinggi pula peluang
pengguna untuk meminta pelayanan yang lebih baik.
3.
penyelenggara
memegang kontrol
atas transaksi, apakah pengguna ataukah penyelenggara
pelayanan.
5. Sifat pelayanan. Hal ini menunjukkan kepentingan pengguna
atau
penyelenggara pelayanan yang lebih dominan.
III.
Ruang Lingkup
Dalam perundangan-undangan pelayanan publik ini meliputi
pelayanan barang publik dan jasa publik serta pelayanan administratif
yaitu pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal,
komunikasi dan informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan
sosial, energi, perbankan, perhubungan, sumber daya alam,
pariwisata.
Pelayanan publik ini mengatur pengadaan dan penyaluran
barang publik yang dilakukan oleh instansi pemerintah yang sebagian
atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan
belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah
yang dilakukan oleh suatu badan usaha yang modal pendiriannya
sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan/atau
kekayaan daerah yang dipisahkan dan pembiayaannya tidak
2.
Bentuk KKN
Upaya pemberantasan KKN merupakan salah satu tuntutan
penting pada awal reformasi. Namun prevalensi KKN semakin
meningkat dan menjadi permasalahan di seluruh lini pemerintahan
dari pusat hingga daerah. Tuntutan akan peningkatan profesionalisme
sumber daya manusia aparatur negara yang berdaya guna, produktif
dan bebas KKN serta sistem yang transparan, akuntabel dan
partisipatif masih memerlukan solusi tersendiri. Ini berkaitan dengan
semakin buruknya citra dan kinerja birokrasi dan rendahnya
kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan.
KKN telah menjadi extraordinary state of affairs di Indonesia Laporan
terakhir di penghujung tahun 2003 mengukuhkan Indonesia di urutan
ke-6 negara terkorup didunia. Berdasarkan hasil survei Transparency
International (TI) dari 133 negara, Indonesia berada diurutan ke 122
dari 133 negara terkorup.
3.
tugas dan
kewenangan.
Ini menyebabkan penyelenggaraan pelayanan publik menjadi
panjang dan melalui proses yang berbelit-belit, sehingga besar
kemungkinan timbul ekonomi biaya tinggi, terjadinya
penyalahgunaan wewenang, korupsi, kolusi, dan nepotisme,
perlakuan diskriminatif, dan lain-lain.
4.
Efektif
Indonesia saat ini dihadapkan oleh berbagai tantangan yang
muncul sebagai akibat dari perkembangan global, regional, nasional
dan lokal pada hampir seluruh aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dari sisi manajemen pemerintahan, penerapan
desentralisasi dan otonomi daerah merupakan intrumen utama untuk
mencapai suatu negara yang mampu menghadapi tantangantatangan tersebut. Di samping itu, penerapan desentralisasi
kewenangan dan otonomi daerah juga merupakan prasyarat dalam
rangka mewujudkan demokrasi dan pemerintahan yang menjunjung
tinggi kedaulatan rakyat.
6.
dan tegas.
Unsur terpenting dari sebuah sistem pelayanan publik yang
belum diatur secara lebih jelas dan tegas di dalam sistem pelayanan
publik di Indonesia dewasa ini adalah Kode Perilaku Petugas Pelaksana
Pelayanan Publik (Code of Conduct for Public Servants). Hal ini menjadi
salah satu faktor penentu keberhasilan sistem pelayanan publik,
V.
Dilakukan
A. KINERJA PELAYANAN PUBLIK
Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijaksanaan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi. Dwiyanto
menjelaskan bebrapa tolak ukur kinerja birokrasi publik, yaitu
sebagai berkut:
pada masyarakat.
Responsivitas, yaitu kemampuan birokrasi untuk
mengenali kebutuhan masyarakat, menyususun, agenda
dan prioritas pelayanan, dan mengembangkan programprogram pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan
kebijakan birokrasi.
Akuntabilitas, yaitu menunjuk pada seberapa besar
kebijakan dan kegiatan birokrasi publik tunduk pada para
pejabat politik yang dipilih oleh rakyat.
komunikasi;
2.
menciptakan
layanan yang dijanjikan dengan tepat;
3.
bertanggung
jawab terhadap mutu layanan yang diberikan;
4.
keterampilan
yang baik oleh aparatur dalam memberikan layanan;
5.
tanggap
terhadap keinginan konsumen, serta mau melakukan kontak
atau hubungan pribadi;
6.
kepercayaan
masyarakat;
7.
dari berbagai
bahaya dan resiko;
8.
pendekatan;
9. Communication, kemauan pemberi layanan untuk
mendengarkan suara,
keinginan atau aspirasi pelanggan, sekaligus kesediaan untuk
selalu
menyampaikan informasi baru kepada masyarakat;
10.
untuk
mengetahui kebutuhan pelanggan;
administrative
Unit kerja atau pejabat yang bertanggung jawab dalam
pembayarannya
Jadwal waktu penyelesaian pelayanan umum
Hak dan kewajiban baik dari pemberi maupun penerima
pelayanan umum berdasarkan bukti-bukti penerimaan
permohonan/ kelengkapannya, sebagai alat untuk
yang diberikan
Dicegah adanya pengulangan pemenuihan kelengkapan
persyaratan, dalam hal proses pelayanannya
mempersyaratkan kelengkapan persyaratan dari satuan
kerja/instansi pemerintah lain yang terkait.
5.
2.
Birokrasi berbelit-belit
BAB III
Penutup
3.1
Kesimpulan
1. Pelayanan publik atau pelayanan umum dapat didefinisikan
sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk
barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya
menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan
Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam
rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun
dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundangundangan.
2. Faktor yang mempengaruhi tidak berjalannya pelayanan
publik dengan baik yaitu:
Masalah struktural birokrasi yang menyangkut
penganggaran untuk pelayanan publik.
berikut :
3.2.
Saran
Mengingat pelayanan public di Indonesia masih sangat jauh dari
pada yang diharapkan hendaknya perlu diadakan evauluasi
terhadap kinerja aparatur birokrasi serta infratruktur dalam
diberikan.
Untuk Meningkatkan pelayanan public di Indonesia tidak hanya
diharapkan peran internal dari aparatur pemerintah tetapi harus
adanya peran masyarakat. Di harapakan masyarakat lebih bekerja
sama untuk mengawasi kinerja pegawai birokrasi serta melaporkan