2018
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI SUMSEL
1. IDENTITAS PROYEK
NAMA PEDOMAN PROSEDUR DAN MEKANISME PENYUSUNAN
PERENCANAANDAN PELAPORAN PROGRAM PADA
BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR.
DESKRIPSI Dengan dicanangkannya program Reformasi Birokrasi
berbagai harapan, langkah perubahan, dan tantangan
senantiasa harus kita hadapi dengan penyelesaian yang baik
dan akuntabel. Pemerintah berupaya untuk mewujudkan cita-
cita tersebut dengan menerapkan sembilan program
percepatan Reformasi Birokrasi agar berjalan dengan baik,
yaitu Penataan Struktur Birokrasi, Penataan Jumlah dan
Distribusi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Sistem Seleksi Calon
PNS Secara Terbuka, Profesionalisasi PNS, Pengembangan
Sistem e-Government, Peningkatan Pelayanan Publik,
Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Aparatur,
Peningkatan Kesejahteraan PNS, dan Efisiensi Penggunaan
Fasilitas, Sarana dan Prasarana PNS.
Sembilan program percepatan Reformasi Birokrasi yang
tersebut diatas merupakan program nasional yang juga harus
dilaksanakan secara menyeluruh pada setiap jenjang birokrasi
sehingga setiap visi misi yang telah disepakati dan disusun di
Kabupaten Sidoarjo dapat diwujudkan, melalui perencanaan
terpadu, yang strategis dan saling mendukung sebagai acuan
pelaksanaannya.
Dalam rangka terselenggaranya Pemerintahanyang Baik
(Good Governance) yang merupakan prasyarat bagi setiap
pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam
mencapai tujuan dan cita-cita berbangsa dan bernegara, untuk
mensikapi perkembangan situasi dan kondisi yang berubah-
ubah, maka Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Ogan
1
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKT. VI TH. 2018
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI SUMSEL
2
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKT. VI TH. 2018
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI SUMSEL
3
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKT. VI TH. 2018
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI SUMSEL
Pegawai negeri sipil mempunyai peranan yang sangat penting sebab Pegawai
Negeri Sipil merupakan unsur aparatur negara untuk menyelenggarakan pemerintah
dan pembangunan dalam rangka mencapai tujuan negara. Dengan semakin
bertambahnya volume dan kompleksitas tugas-tugas lembaga pemerintahan dan
silih bergantinya regulasi yang begitu cepat perlu upaya-upaya preventif untuk
memperlancar tugas-tugas yang harus diemban oleh Pegawai Negeri Sipil.
Upaya tersebut tentunya tidak mudah, untuk mewujudkan penyelenggaraan
tugas pemerintahan dan pembangunan dibutuhkan Pegawai Negeri Sipil yang
profesional, bertanggung jawab, jujur dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan
berkelanjutan. Selaras dengan hal tersebut dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun
1999 dinyatakan bahwa manajemen PNS diarahkan untuk menjamin
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan secara berhasil guna dan
berdaya guna, untuk mewujudkan itu diperlukan PNS yang profesional dan
bertanggungjawab, jujur dan adil melalui pembinaan yang berdasarkan sistem
prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja.
Untuk membentuk PNS sesuai dengan amanat undang-undang perlu
perjuangan yang tidak mudah dan dalam kenyataannya harapan tersebut masih
sulit untuk diwujudkan, justru yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu timbulnya
sejumlah permasalahan seperti terbatasnya jumlah SDM PNS berkualitas,
ketidaksesuaian kompetensi yang dimiliki dan tidak sesuainya penempatan ataupun
ketidakjelasan jalur karier yang dapat ditempuh, juga menurunnya kepercayaan
masyarakat akan PNS yang profesional. Permasalahan tersebut tentu akan
berpengaruh terhadap tingkat kinerja.
Pembinaan kepegawaian perlu dilaksanakan dalam upaya meningkatkan
kualitas sumber daya aparatur untuk dapat bekerja secara profesional dalam rangka
4
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKT. VI TH. 2018
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI SUMSEL
a. Jangka Pendek
- Tersedianya Sistem dan Mekanisme Prosedur Penyusunan
Perencanaan dan Pelaporan Program pada Badan
Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kab. OKI.
- Tersedianya Pedoman Umum Penyusunan dan Perencanaan
dan Pelaporan Program pada Badan Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan Kab. OKI.
b. Tujuan Jangka Menengah
5
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKT. VI TH. 2018
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI SUMSEL
6
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKT. VI TH. 2018
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI SUMSEL
7
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKT. VI TH. 2018
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI SUMSEL
.
1 - Tersusunnya format Logical Frame Works Bulan
Desember2
didalamPerencanaan Program
018 s.d
danpelaporanpadaBadanKepegawaian, Bulan Juni
2019
PendidikandanPelatihanKab. OKI.
- Tersedianya system
terpadudalampenyusunanperencanaandanpelaporanpad
aBadanKepegawaian, PendidikandanPelatihanKab. OKI.
Struktur Deskripsi
Mentor : HERRY SUSANTO, S.Sos
MENTOR/ SPONSOR Jabatan : Kepala BKPP
HerySusanto, SSos
Coach : HJ. NURAINI ARSIANTY
Jabatan :
Widyaiswara Ahli Utama
Coach PROJECTLEADER
Ir. Hj. Nuraini, M. Husni, S.Pd.I Project : M. HUSNI, S.Pd.I
Arsianty, M.Si
A.ROMZI SE.MM Leader : Sekretaris BKD Kab. OKI
Jabatan
: a. Kepala Badan
Pokja
I b. Kepala Bidang
POKJA I POKJA II
c. Kasubbag
d. Staf Bidang
a. Bappeda
POKJA
II b. BPKAD
08. ANGGARAN
JUMLAH DESKRIPSI
Anggaran yang dibutuhkan Anggaran proyek perubahan dialokasikan untuk
pada proyek perubahan kegiatan : PROYEK PERUBAHAN
dalam jangka pendek -
8
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKT. VI TH. 2018
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI SUMSEL
Diberikan tugas lain oleh atasan Tugas yang sifatnya segera dan
mendesak untuk dilaksanakan.
9
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKT. VI TH. 2018
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI SUMSEL
12. RESIKO
Resiko yang akan diambil oleh penulis dalam mengatasi masalah adalah:
Problematik Deskripsi
Koordinasi Untuk mengatasi masalah yang dihadapi project
leader berupaya meningkatkan koordinasi serta
pembagian tugas dalam pelaksanaan proyek
perubahan dengan tim efektif.
Lembur Jika dalam pelaksanaan proyek perubahan ini
terganggu oleh tugas-tugas lain yang lebih
mendesak yang diberikan oleh atasan maka lembur
adalah solusi yang paling ideal dilaksanakan
13. KRITERIA KEBERHASILAN PROYEK
Kriteria keberhasilan proyek perubahan dalam dua bulan adalah :
1) TersedianyaSistemdanMekanismeProsedurPenyusunanPerencanaandan
Pelaporan Program padaBadanKepegawaian,
PendidikandanPelatihanKab.OKI
2) TersedianyaPedomanUmumPenyusunanPerencanaandanPelaporan Program
padaBadanKepegawaian, PendidikandanPelatihanKab. OKI.
3) Terselenggaranya evaluasi kinerja pedoman umum penyusunan perencanaan
dan pelaporan pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
Kabupaten Ogan Komering Ilir.
14. FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN (FKK)
Kriteria keberhasilan proyek perubahan dalampelaksananya adalah:
Faktor kunci keberhasilan dalam pelaksanaan proyek perubahan:
1. Dukungan dari Tim Proyek Perubahan
2. Komunikasi dua arah diantara pemangku kepentingan
3. Keterbukaan pola pikir.
10
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKT. VI TH. 2018
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI SUMSEL
15. DISETUJUI
Menyetujui
Pembimbing/Coach,
11